Anda di halaman 1dari 9

TERAPI KOMPLEMENTER TERAPI PSIKOSPIRITUAL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Paliatif

Dosen Pembimbing : Denni Fransiska Helena. S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok (3A)

Fitri Nurjanah AK118065 Mega Suryani AK118103


Ghina Apriyanda AK118068 Mia Nuraeni AK118104
Ina Ainaya AK118077 M Naufal R AK118112
Ismi Tazkiyah AK118085 Naufal Ahmad N AK118117
Kiki Kurniawan AK118089 Nida Ulhasanah AK118124
Lucky Dhea F AK118093 Sumirat Fitriandini AK118182
Maria Lola Pinto S AK118099

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020-2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbil’alamin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.


W.T. karena atas berkah rahmat dan karunianya, yang telah memberikan kami kemud
ahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Keperawatan Pa
liatif mengenai “Terapi Komplementer Psiko Spiritual” ini dengan tepat waktu dan se
baik – baiknya.

Tidak lupa shalawat serta salam kami curah limpahkan kepada junjunan besar
umat muslim, baginda Nabi Muhammad S.A.W, juga kepada keluarganya, para sahab
atnya, dan kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman.

Penyusun menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutam


a pada bagian isi, kami menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca de
mi penyempurnaan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan pada makalah ini, kami
memohon maaf.

Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberi
kan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Bandung, Januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1


1.1 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.2 Tujuan ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAAN

2.1 Trend pada keperawatan HIV AIDS ..........................................................3


2.2 Issue pada keperawatan HIV AIDS ...........................................................4
2.3 Proses familiy centered ODHA dan penyalahgunaan NAPZA .................5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................9


3.2 Saran ..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat luas saat ini mulai beralih dari pengobatan modern atau medis ke
pengobatan komplementer. Pengobatan komplementer merupakan suatu fenomena ya
ng muncul saat ini diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan konvesional
yang lain seperti pengobatan dengan ramuan atau terapi herbal, akupuntur dan bekam.
Meskipun pengobatan modern juga sangat popular diperbincangkan di kalangan masy
arakat, sebagai contoh banyak masyarakat yang memilih mengobatkan keluarga mere
ka yang patah tulang ke pelayanan non medis dari pada ke Rumah Sakit ahli tulang.
Beberapa rumah sakit di Indonesia, pengobatan komplementer ini sudah mulai
diterapkan sebagai terapi penunjang atau sebagai terapi pengganti bagi pasien yang m
enolak pengobatan konvensional yang salah satu diantaranya adalah terapi psiko spiri
tual.
Terapi atau pengobatan dengan spiritual merupakan suatu istilah yang dikenal
banyak orang. Namun istilah tersebut dapat berarti hal berbeda pada setiap orang. Per
spektif terapi psiko spiritual disini salah satunya adalah untuk tumbuh secara spiritual
dan membantu orang lain bukan hanya pada tingkat duniawi saja, akan tetapi dengan
fokus tumbuh secara spiritual. Semakin kita selaras dalam membantu seseorang untuk
tumbuh secara spiritual ketika kita mempraktikan terapi dengan spiritual, maka semak
in kecil resiko kita menjadi tidak selaras dengan tujuan hidup kita dan berkurangnya k
apasitas spiritual kita dalam menyembuhkan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan terapi komplementer psiko spiritual?
1.2.2 Apa tujuan dari terapi komplementer psiko spiritual?
1.2.3 Apa keuntungan dan kelemahan terapi komplementer psiko spiritual?
1.2.2 Apa saja metode yang dapat dilakukan dengan terapi komplementer psiko spirit
ual dan mana yang lebih unggul?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui apa yang dimaksud dengan terapi komplementer psiko spiritual.
1.3.2 Mengetahui tujuan dari terapi komplementer psiko spiritual.
1.3.3 Mengetahui keuntungan dan kelemahan terapi komplementer psiko spiritual.
1.3.2 Mengetahui metode yang dapat dilakukan dengan terapi komplementer psiko sp
iritual dan mana yang lebih unggul.

BAB II
PEMBAHASAN
1.2.1 Terapi komplementer psiko spiritual
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk m
emulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penya
kit. Komplementer adalah bersifat terapi , bersifat menyembuhkan. Pengobatan komp
lementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis konvensional dan be
rsifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hokum kesehatan di Indonesi
a.
Standar praktek pengobatan komplementer telah di atur dalam peraturan Ment
ri Kesehatan Republik Indonesia . Menurut WHO (Word Healt Organization), pengob
atan komplementer adalah pengobatan non konvensional yang bukan berasal dari neg
ara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pen
gobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisio
nal yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dulu digunakan dan dit
urunkan secara turun-temurun pada suatu negara.
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam-macam system pe
ngobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menj
adi bagian dari pengobatan konvensional (Widyatuti, 2012).
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendunkung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional.
Terapi komplementer adalah semua terapi yang digunakan sebagai tambahan
untuk terapi konvensional yang direkomendasikan oleh penyelenggara pelayanan
kesehatan individu.
Pengobatan komplementer adalah pengobatan non konvensional yang bukan
berasal dari Negara yang bersangkutan (WHO).
Menurut kamus Webster (1963) kata spirit berasal dari kata benda bahasa
latin “spiritus” yang berarti nafas (breath) dan kata kerja “spirare” yang berarti
bernafas. Melihat asal katanya, untuk hidup adalah untuk bernafas, dan memiliki
nafas artinya spirit. Menjadi spiritual berarti mempunyai ikatan yang lebih kepada hal
yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang bersifat fisik atau
material. Spiritual merupakan kebangkitan atau pencerahan diri dalam mencapai
makna hidup dan tujuan hidup. Spiritual merupakan bagian esensial dari keseluruhan
kesehatan dan kesejahteraan seseorang.
Psikospiritual adalah energi atau kekuatan didalam tubuh seseorang baik
secara fisik, mental maupun psikologi dari kesemuanya sangat berkaitan dengan
esensi kejiwaan dan bersifat kerohanian yang didalamnya terdapat suatu kepercayaan
supranatural seperti hubungannya dengan Tuhan, psikospiritual mendorong seseorang
untuk memiliki semangat yang positif dalam menjalankan tujuan dari makna
kehidupan yang dijalankannya, hal ini akan dia dapatkan ketika sudah mengalami
hubungan baik dengan Tuhan dan dapat mengalami peningkatan kualitas hidup dalam
segi spiritual yang nantinya akan termanifestasi kepada peningkatan realitas fisiknya.

2.2 tujuan dari terapi komplementer psiko spiritual


Menurut (Zainuddin, 2006). Tujuan dari terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Techni
que) adalah :
1. Menurunkan skala nyeri
2. Mengurangi kecemasan, stress, depresi
3. Menghilangkan fobia dan kecanduan
4. Menurunkan dan penyembuhan berbagai penyakit (termasuk kanker, jantung, hipe
rtensi dan penyakit kronis lainnya)
5. Serta untuk memperpanjang umur dan awet muda (Zainuddin, 2006).
Tujuan terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT), bisa menurunkan tingkat de
presi membantu menurunkan emosi negatif, termasuk tingkat stres membantu untuk menin
gkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara, kanker serviks melalui tindakan keperawata
n mandiri dalam bentuk terapi SEFT. SEFT merupakan teknik penggabungan dari sistem ener
gi tubuh (energy medicine) dan terapi spiritual dengan menggunakan metode tapping pada
beberapa 3 titik tertentu pada tubuh. SEFT adalah gabungan antara 6 Spiritual Power denga
n Energy Psychology. Terapi SEFT terdapat tapping, yaitu ketukan ringan dengan dua ujung j
ari pada titik-titik tertentu di dalam tubuh kita. Titik-titik ini adalah titik-titik kunci dari “The
Major Energy Meridians” yang jika kita ketuk beberapa kali akan berdampak pada ternetrali
sirnya gangguan emosi atau 6 rasa sakit yang kita rasakan.
Terapi dzikir adalah terapi psikoreligius yang bertujuan untuk mengingat Allah sebagai s
arana untuk merilekskan dan menciptakan keseimbangan neurotransmitter didalam otak. p
enurunan tingkat depresi dikarenakan dengan berdzikir responden merasa lebih tenang sehi
ngga mempengaruhi penurunan hormon kortisol yang memicu adanya depresi.
Terapi Spiritual dalam Bentuk Doa, bertujuan meningkatkan kualitas hidup, menurunkan
tingkat stres, depresi, kecemasan dan zikir yang dpaat menurunkan gula darah, membuat hi
dup terasa lebih damai, tenang, mendapatkan kekuatan yang mempengaruhi manajemen da
lam diabetes. Terapi spiritual memberikan efek relaksasi yang dapat menurunkan produksi h
ormon kortisol dan hormon epinefrin sehingga dapat meningkatkan hormon endorfin untuk
menurunkan gula darah pada pasien diabetes mellitus
Tujuan terapi nonfarmakologis adalah terapi Spiritual Emotional Freedom Techniq
ue (SEFT).merupakan pengobatan hipertensi yang dilakukan dengan cara menjalani
pola hidup sehat yaitu diet rendah garam dan kolesterol, menghentikan pemakaian zat
yang membahayakan tubuh, istirahat yang cukup, mengelola stres, aktivitas fisik

Tujuan terapi farmakologis adalah merupakan pengelolaan hipertensi menggunakan


obat-obatan yang dikenal dengan obat antihipertensi baik golongan diuretik,
penghambat adrenergik maupun vasodilator

Daftar pustaka ;
KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
World Health Organization. (2011). 2 0 11 (1st ed.). WHO.
Widya, Kurnia. (2019). SKIRPSI PENGARUH TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNI
QUE (SEFT) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTEN
SI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAKRANEGARA TAHUN 2019. Program
Studi Diploma Iv (D Iv) Keperawatan Jurusan Keperawatan Mataram Polit
eknik Kesehatan Mataram.

Riska, Mariani, Nasuition., Zulian, Effendi., Hikayati. (2020). PENGARUH TERAPI SPIRITUAL E
MOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP TINGKAT STRES PAS
IEN KANKER PAYUDARA THE EFFECT OF SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDO
M TECHNIQUE (SEFT) ON THE STRESS LEVEL OF BREAST CANCER PATIENT
S. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriw
ijaya.

Sugih, Wijayati., Suci, Abrelia, Fitriyanti., Arwani. (2020). PENGARUH TERAPI SPIRITUAL EMO
TIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT
DEPRESI PADA PASIEN KANKER SERVIKS. Jurusan Keperawatan, Poltekkes
Kemenkes Semarang

Rizky, Zulfiana., Atiek, Murharyati., Gatot, Suparmanto. (2020). PENGARUH PEMBERIAN TER
API DZIKIR TERHADAP TINGKAT DEPRESI PASIEN DENGAN HIV/AIDS (ODH
A) DI YAYASAN SAHABAT SEHAT MITRA SEBAYA (YASEMA) SUKOHARJO. P
rogram Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas Kusuma Husada
Surakarta

Martha, Gita, Ongebele., Raimonda, Amayu, Ida, Vitani., Niken, Setyaningrum. (2020). TINJA
UAN LITERATUR:TERAPI SPIRITUAL (DOA DAN RELAKSASI) UNTUK PASIEN
DIABETES MELLITUS TIPE 2. STIKes St. Elisabeth Semarang

Sutomo,B. 2009. Menu Sehat Penakluk Hipertensi. Penerbit De Media Pustaka: Jakarta.
Susilo , Yekti dan Wulandari Ari, 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: C.V Andi
Offset.

Anda mungkin juga menyukai