Disusun oleh :
Kelompok 5 / 3B
TINGKAT 3 REGULER B
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah Kesehatan Pada
terapi modalitas dalam asuhan keperawatan jiwa ” dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk meyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga terlimpah curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Terima Kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
C. Terapi keluarga
a. Pengertian keluarga
Terapi keluarga adalah pendekatan terapeutik yang melihat masalah individu
dalam konteks lingkungan khususnya keluarga dan menitik beratkan pada
proses interpersonal.Tetapi keluarga merupakan intervensi spesifik dengan
tujuan membina komunikasi secara terbuka dan interaksi keluarga secara
sehat (Nasir dan Muhits, 2011).
Terapi keluarga merupakan salah satu bentuk psikoterapi kelompok yang
berdasarkan pada kenyataan bahwa manusia adalah mahluk sosial dan bukan
suatu mahluk yang terisolir.
b. Kerangka teoritis Terapi keluarga
1. Model struktural (Minuchin)
Model ini dikembangkan oleh Minuchin, konsepnya adalh keluarga adalah
suatu sistem sosiokultural terbuka sebagai sarana dalam memenuhi
kebutuhan adaptasi. Fungsi keluarga berkurang apabila kebutuhan individu
dan anggota lainnya dijumpai maladaptive dan tidak bisa saling
menyesuaikan. Fokus terapinya adalah perubahan adaptasi dari maladaptif
menjadi adaptif untuk memudahkan perkembangan keluarga. Usaha terapi
meliputi hubungan keluarga, evaluasi struktur dasar keluarga, kemampuan
dan upaya seluruh
anggota keluarga untuk saling menerima perbedaan dan saling
memahami karakter.
2. Model terapi Bowenian
Bowenian mempunyai pandangan bahwa keluarga adalah suatu sistem
yang terdiri dari berbagai subsistem, seperti pernikahan, orang tua-anak
& saudara kandung (sibling) dimana setiap subsistem tersebut dibagi
kedalam subsistem individu dan jika terjadi gangguan pada salah satu
subsistemnya maka akan menyebabkan perubahan pada bagian lainnya
bahkan bisa sampai ke suprasistem keluarga tersebut yaitu masyarakat.
c. Tujuan :
1) Menurunkan konflik kecemasan keluarga.
2) Meningkatkan kesadaran keluarga terhadap kebutuhan masing-masing
anggota keluarga.
3) Meningkatkan kemampuan penanganan terhadap krisis.
4) Mengembangkan hubungan peran yang sesuai
5) Membantu keluarga menghadapi tekanan dari dalam maupun dari luar
anggota keluarga
6) Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dengan tingkat
perkembangan anggota keluarga
d. Manfaat terapi keluarga :
1) Klien
1. Mempercepat proses penyembuhan
2. Memperbaiki hubungan interpersonal.
3. Menurunkan angka kekambuhan
2) Keluarga
1. Memperbaiki fungsi & struktur keluarga
2. Keluarga mampu meningkatkan pengertian terhadap klien sehingga
lebih dapat . menerima, toleran & menghargai klien sebagai
manusia
3. Keluarga dapat meningkatkan kemampuan dalam membantu klien
dalam proses rehabilitasi
e. Peran Perawat Dalam Terapi Keluarga
Untuk peran perawat sendiri dalam terapi keluarga adalah melakukan
asuhan keperawatan yang relevan dimana untuk perawat yang tidak
memiliki sertifikasi dalam melaksanakan terapi adalah memberikan psiko
edukasi pada keluarga sedangkan bagi yang memiliki sertifikasi adalah
memberikan terapi sesuai dengan kondisi pasien. Sementara itu, menurut
Newman intervensi yang dilakuakn perawat mencakup intervensi primer
dan tersier yaitu :
1) Mendidik kembali dan mengorientasikan kembali seluruh anggota
keluarga.
2) Memberikan dukungan kepada klien serta sistem yang mendukung klien
untuk mencapai tujuan dan usaha untuk berubah
3) Mengkoordinasi dan mengintegrasikan sumber pelayanan kesehatan
4) Memberi penyuluhan, perawatan di rumah, psiko edukasi,dll
.
f. Peran Keluarga Dalam Terapi keluarga
1. Membuat suatu keadaan dimana anggota keluarga dapat melihat bahaya
terhadap diri klien dan aktivitasnya.
2. Tidak merasa takut dan mampu bersikap terbuka.
3. Membantu anggota bagaimana memandang orang lain.
4. Tempat bertanya serta pemberi informasi yang mudah dipahami klien.
5. Membangun self esteem.
6. Menurunkan ancaman dengan latar belakang aturan untuk interaksi.
7. Menurunkan ancaman dengan struktur pembahasan yang sistematis.
8. Pendidikan ulang anggota untuk bertanggung jawab
D. Terapi Lingkungan
1. Definisi Terapi Lingkungan
Terapi lingkungan adalah suatu tindakan penyembuhan penderita
dengan gangguan jiwa melalui manipulasi unsur yang ada dilingkungan
fisik dan sosial yang ditata agar dapat membantu penyembuhan dan atau
pemulihan pasien. Upaya terapi harus bersifat komprehensif, holistik dan
multidisipliner.
2. Tujuan Terapi Lingkungan
Aspek Intelektual
Aspek Sosial
Perawat harus mampu mengembangkan pola interaksi yang
positif, baik perawat dengan perawat, perawat dengan pasien, maupun
perawat dengan keluarga pasien. Untuk dapat membangun interaksi
yang positif tersebut perawat harus menguasai kemampuan
berkomunikasi dengan baik. Penggunaan teknik komunikasi yang tepat
akan sangat berperan dalam menciptakan hubungan terapeutik antara
perawat dengan pasien. Oleh karenanya, diharapkan pasien dapat
mengembangkan hubungan komunikasi yang baik terhadap pasien lain
maupun perawatnya, karena hubungan interpersonal yang
menyenangkan dapat mengurangi konflik intrapsikis yang akan
menguatkan fungsi ego pasien dan mendukung kesembuhan pasien.
Aspek Emosional
Aspek Spiritual
1) Terapi Rekreasi
Kegiatan yang dilakukan pada waktu luang dengan kegiatan
konstruktif dan menyenangkan, serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial. Contoh : berenang, main kartu, karambol dan lain-
lain
2) Terapi kreasi seni
Berikan kesempatan pada pasien untuk menyalurkan/mengekspresikan
perasaannya. Contoh : bernyanyi, menari
3) Terapi dengan menggambar dan melukis
Berikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan tentang apa
yang sedang terjadi dengan dirinya dengan cara menggambar yang
berfungsi untuk menurunkan ketegangan
4) Literatur
Terapi yang diberikan dengan cara membaca majalah, koran dan lain-
lain, diharapkan setelah membaca pasien dapat mendiskusikan dengan
terapis/perawat
5) Pet therapy
Stimulasi yang diberikan dengan menggunakan objek binatang untuk
bermain
6) Plant therapy
Mengajarkan pasien dengan cara menanam dan memelihara serta
memanfaatkan hasil saat tanaman itu dipetik.
E. Terapi Biologis
Terapi biologis (kadang-kadang disebut immunotherapy, biotherapy, atau
terapi pengubah respon biologis) adalah tambahan yang relatif baru bagi
keluarga perawatan kanker yang juga meliputi operasi, kemoterapi, dan terapi
radiasi. Terapi biologis menggunakan sistem kekebalan tubuh, baik secara
langsung atau tidak langsung, untuk melawan kanker atau mengurangi efek
samping yang mungkin disebabkan oleh beberapa pengobatan kanker.
Penerapan terapi biologis atau terapi somatic didasarkan pada model
medical di mana gangguan jiwa dipandang sebagai penyakit murni disebabkan
karena adanya gangguan pada jiwa semata, tanpa mempertimbangkan adanya
kelaianan patofisiologis. Proses terapi dilakukan dengan melakukan
pengkajian spesifik dan pengelompokan gejala dalam sindroma spesifik.
Perilaku abnormal dipercaya akibat adanya perubahan biokimiawi tertentu.
Beberapa jenis terapi somatic gangguan jiwa seperti : pemberian obat
(medikasi psikofarmaka), intervensi nutrisi,electro convulsive therapy (ECT),
foto terapi, dan bedah otak. Beberapa terapi yang sampai sekarang tetap
diterapkan dalam pelayanan kesehatan jiwa meliputi medikasi psikoaktif dan
ECT.
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
Terapi aktivatas kelompok dan terapi keluarga merupaka terapi modalitas yang
melihat masalah dalam konteks lingkungan dan keluarga. Terapi aktivitas
kelompok adalah suatu bentuk psikoterapi yang kegiatannya diikuti oleh beberapa
pasien yang mempunyai masalah yang sama atau sejenis dan dipandu oleh satu
atau lebih terapis pada saat yang sama dengan cara berdiskusi satu sama lain
sedangkan Terapi keluarga adalah pendekatan terapeutik yang melihat masalah
individu dalam konteks lingkungan khususnya keluarga dan menitikberatkan pada
proses interpersonal.
C. Saran
Bagi petugas kesehatan, dalam pemberian asuhan keperawatan untuk pasien
dengan gangguan kejiwaan salah satu cara paling efektif yaitu diberikan terapi
keluarga maupun terapi aktivitas kelompok karena terapi tersebut. Namun
sebelum dilakukan terapi tersebut perawat perlu mempelajari konsep dan teori
terapi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Direja, Ade Herman Surya. (2011). Buku Ajar : Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta: Nuha Medika
Nasir, Abdul Dan Abdul Muhith. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar
Dan Teori. Jakarta: Salemba Medika
Prabowo, Eko.(2014). Konsep Dan Apliikasi : Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta: Nuha Medika
Purawaningsih, W & Karlina, I. (2010). Asuhan Keperawatan Jiwa , Yogyakarta:
Nuha Medika
Susana, S.A, & Hendarsih, S. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Kesehatan
Jiwa, Jakarta: EGC
Videbeck.S.L.(2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Yosep.Iyus. (2008) . Keperawatan Jiwa. Bandung : Pt Rafika Aditama
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Keperawatan-Jiwa-Komprehensif.pdf
http://repository.unpkediri.ac.id/2251/1/BAHAN%20AJAR%20KEPERAWATAN
%20JIWA.pdf