TERAPI MODALITAS
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyeesaikan tugas ini yang
disusun untuk memenuhi “TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS TERAPI
MODALITAS” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa atau penyakit jiwa merupakan penyakit dengan multi
kausal, suatu penyakit dengan berbagai penyebab yang sangat bervariasi.
Kausa gangguan jiwa selama ini dikenali meliputi kausa pada area
organobiologis, area psikoedukatif, dan area sosiokultural. Dalam konsep
stress-adaptasi penyebab perilaku maladaptive dikostrukkan sebagai tahapan
mulai adanya factor predisposisi, factor presipitasi dalam bentuk stressor
pencetus, kemampuan penilaian terhadap stressor, sumber koping yang
dimiliki, dan bagaimana mekanisme koping yang dipilih oleh seorang
individu. Dari sini kemudian baru menentukan apakah perilaku individu
tersebut adaptif atau maladaptive.
Banyak ahli dalam kesehatan jiwa memiliki persepsi yang berbeda-beda
terhadap apa yang dimaksud gangguan jiwa dan bagaimana gangguan perilaku
terjadi. Perbedaan pandangan tersebut tertuang dalam bentuk model
konseptual kesehatan jiwa. Pandangan model psikoanalisa berbeda dengan
pandangan model social, model perilaku, model eksistensial, model medical,
berbeda pula dengan model stress-adaptasi. Masing-masing model memiliki
pendekatan unik dalam terapi gangguan jiwa, antara lain dengan
menggunakan pendekatan berdasarkan terapi modalitas dan terapi
komplementer.
Perawat secara holistik harus bisa mengintegrasikan prinsip mind-body-
spirit dan modalitas (cara menyatakan sikap terhadap suatu situasi) dalam
kehidupan sehari-hari dan praktek keperawatannya. Terapi komplementer
menjadi salah satu cara bagi perawat untuk menciptakan lingkungan yang
terapeutik dengan menggunakan diri sendiri sebagai alat atau media
penyembuh dalam rangka menolong orang lain dari masalah kesehatan. Terapi
komplementer digunakan bersama-sama dengan terapi medis conventional.
Sebenarnya terapi komplementer telah banyak ada di Indonesia, hanya
saja peran perawat belum begitu terlihat. Oleh karenanya makalah ini dibuat
(disusun)
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui tentang terapi modalitas dan terapi komplementer
2. Tujuan khusus
a. Pengertian terapi modalitas
b. Jenis-jenis terapi modalitas,
c. Definisi terapi komplementer
d. Jenis-jenis terapi komplementer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Terapi modalitas merupakan metode pemberian terapi yang
menggunakan kemampuan fisik atau elektrik. Terapi modalitas bertujuan
untuk membantu proses penyembuhan dan mengurangi keluhan yang dialami
oleh klien. (Lundry & Jenes, 2009 dalam Setyoadi & Kushariyadi, 2011).
Terapi modalitas adalah suatu kegiatan dalam memberikan askep baik
di institusi maupun di masyarakat yg bermanfaat dan berdampak terapeutik.
Terapi modalitas adalah suatu sarana penyembuhan yang diterapkan pada
dengan tanpa disadari dapat menimbulkan respons tubuh berupa energi
sehingga mendapatkan efek penyembuhan (Starkey, 2004). Terapi modalitas
yang diterapkan pada, yaitu: manajemen nyeri, perawatan gangren, perawatan
luka baru, perawatan luka kronis, latihan peregangan, range of motion, dan
terapi hiperbarik.
Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi
ini di berikan dalam upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku maladaptif
menjadi perilaku adaptif. Terapi modalitas mendasarkan potensi yang dimiliki
pasien (modal-modality) sebagai titik tolak terapi atau penyembuhannya. Tapi
terapi ini bisa dipakai untuk terapi Keperawatan Komunitas.
3. Kontraindikasi
Klien dengan bedrest dan fraktur ekstremitas bawah
4. Langkah-langkah Senam Lansia Dengan Hipertensi
a. Tarik nafas, angkat tangan ke atas, hembuskan pelan-pelan dari mulut
tangan turunkan
b. Lakukan sebanyak 2x.
c. Ayunkan kaki kanan kedepan sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
d. Ayunkan kaki kiri kedepan sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
e. Ayunkan kaki kanan kedepan sebanyak 2x kemudian kaki kiri
sebanyak 2x.
f. Jalan ditempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
g. Letakkan tangan kiri diperut dan tangan kanan ayunkan kesamping
kanan dan kaki kanan ayunkan ke kanan. Lakukan secara bersamaan 8
kali. Lakukan 2x.
h. Letakkan tangan kanan diperut dan tangan kiri ayunkan ke samping
kiri dan kaki kiri ayunkan ke kiri. Lakukan secara bersamaan 8 kali.
Lakukan 2x.
i. Letakkan tangan diperut kemudian ayunkan kedua tangan kesamping
dan kedua kaki kesamping sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
j. Jalan ditempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
k. Letakkan tangan diperut kemudian ayunkan ke dua tangan ke atas
bersamaan dengan kaki ayunkan kesamping sebanyak 8 kali. Lakukan
2x.
l. Jalan di tempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2x. l.
m. Pada hitungan satu, ujung jari kaki menyentuh tanah pada hitungan ke
dua tumit menyentuh tanah, lakukan pada kaki kiri dan kanan
sebanyak 8 kali. Lakukan 2x. m.
n. Tarik nafas, angkat tangan ke atas, hembuskan pelan-pelan dari mulut
tangan turunkan. Lakukan sebanyak 3x.
5. Evaluasi
a. Klien mampu memahami penyakit hipertensi
b. Klien mampu mendemonstrasikan latihan senam hipertensi secara
mandiri
A. Kesimpulan
Terapi modalitas merupakan metode pemberian terapi yang
menggunakan kemampuan fisik atau elektrik. Terapi modalitas bertujuan
untuk membantu proses penyembuhan dan mengurangi keluhan yang dialami
oleh klien. (Lundry & Jenes, 2009 dalam Setyoadi & Kushariyadi, 2011).
Jenis terapi modalitas (Terapi Individual, Terapi Lingkungan, Terapi
Biologis, Terapi Kognitif, Terapi Kelurga, Terapi Kelompok, Terapi Prilaku
dan Terapi bermain)
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyarankan bahwa terapi
modalitas itu penting karena bisa membantu proses penyembuhan dan
mengurangi keluhan yang dialami oleh klien, selain itu juga menjadi suatu
Pencegahan saat penderita telah didiagnosa awal tentang penyakitnya
DAFTAR PUSTAKA
http://nursing-community.blogspot.com/2013/06/kelompok-9-terapi-medik-dan-
terapi.html
https://www.academia.edu/7687617/PROPOSAL_TERAPI_MODALITAS_SEN
AM_LANSIA_TAHAP_2
http://sembilannam.wordpress.com/2011/04/13senam-untuk-hipertesi