TERAPI MODALITAS
Disusun Oleh :
1. Dinda Wulandari (C2016038)
2. Dini Nurul Fatikhah (C2016039)
3. Diyas Pangestu Cahyaningrum (C2016041)
4. Doni Saputro (C2016042)
5. Dwi Jumiati (C2016043)
6. Dwi Yayuk Lestari (C2016044)
7. Eggina Safitri (C2016045)
Banyak ahli dalam kesehatan jiwa memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap apa yang
dimaksud gangguan jiwa dan bagaimana gangguan perilaku terjadi. Perbedaan pandangan
tersebut tertuang dalam bentuk model konseptual kesehatan jiwa. Pandangan model psikoanalisa
berbeda dengan pandangan model social, model perilaku, model eksistensial, model medical,
berbeda pula dengan model stress – adaptasi. Masing-masing model memiliki pendekatan unik
dalam terapi gangguan jiwa termasuk terapi modalitas. Terapi modalitas sendiri mempunyai
teknik dan jenis sendiri dalam menangani pasien jiwa yang dari kami mahasiswa belum
mengetahui dengan baik, oleh karena itu kami membuat makalah ini dengan tujuan mengetahui
lebih dalam tentang apa itu terapi modalitas dan dapat membagikan ilmu tentang terapi modalitas
kepada teman-teman juga.
1.2 Tujuan
1.2.2 Tujuan Umum
Mengetahui tentang apa itu terapi modalitas
1.2.3 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian dari terapi modalitas
b. Untuk mengetahui prinsip pelaksanaan terapi modalitas
c. Untuk mengetahui dasar pemberian terapi modalitas
d. Untuk mengetahui tujuan dari terapi modalitas
e. Untuk mengetahui peran perawat dalam terapi modalitas
f. Untuk mengetahui jenis-jenis terapi modalitas dalam keperawatan jiwa
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. 1 Pengertian
Terapi modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan
dalam upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang
adaptif ( Prabowo, 2014).
Terapi modalitas keperawatan jiwa merupakan bentuk terapi non-farmakologis yang
dilakukan untuk memperbaiki dan mempertahankan sikap klien agar mampu bertahan dan
bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar dengan harapan klien dapat terus
bekerja dan tetap berhubungan dengan keluarga, teman, dan sistem pendukung yang ada
ketika menjalani terapi (Nasir dan Muhits, 2011).
b. Terapi Lingkungan
Terapi lingkungan adalah bentuk terapi yaitu menata lingkungan agar terjadi perubahan
perilaku pada klien dari perilaku maladaptive menjadi perilaku adaptif. Perawat
menggunakan semua lingkungan rumah sakit dalam arti terapeutik. Bentuknya adalah
memberi kesempatan klien untuk tumbuh dan berubah perilaku dengan memfokuskan
pada nilai terapeutik dalam aktivitas dan interaksi.
Perawat mendorong komunikasi dan pembuatan keputusan, meningkatkan harga diri,
belajar ketrampilan dan perilaku baru yang bertujuan untuk memampukan klien dapat
hidup di luar lembaga yang diciptakan melalui belajar kompetensi yang diperlukan untuk
beralih dari rumah sakit ke komunitas.
c. Terapi Biologis
Penerapan terapi biologis atau terapi somatic didasarkan pada model medikal di mana
gangguan jiwa dipandang sebagai penyakit. Ini berbeda dengan model konsep yang lain
yang memandang bahwa gangguan jiwa murni adalah gangguan pada jiwa semata, tidak
mempertimbangkan adanya kelaianan patofisiologis. Tekanan model medikal adalah
pengkajian spesifik dan pengelompokkasn gejala dalam sindroma spesifik. Perilaku
abnormal dipercaya akibat adanya perubahan biokimiawi tertentu.
Ada beberapa jenis terapi somatik gangguan jiwa meliputi:
a) pemberian obat (medikasi psikofarmaka)
b) intervensi nutrisi,electro convulsive therapy (ECT)
c) foto terapi
d) dan bedah otak.
Beberapa terapi yang sampai sekarang tetap diterapkan dalam pelayanan kesehatan
jiwa meliputi medikasi psikoaktif dan ECT.
d. Terapi Kognitif
Terapi kognitif adalah strategi memodifikasi keyakinan dan sikap yang mempengaruhi
perasaan dan perilaku klien. Proses yang diterapkan adalah membantu
mempertimbangkan stressor dan kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi pola
berfikir dan keyakinan yang tidak akurat tentang stressor tersebut.
Tujuan Terapi Kognitif
a) Mengembangkan pola pikir yang rasional
b) Menggunakan pengetesan realita
c) Membantu perilaku dengan pesan internal
Intervensi:
a) Mengajar substitusi pikiran
b) Penyelesaian masalah
c) Memodifikasi percakapan diri negatif
d) Pelaksanaan terapi kognitif
e) Mengajarkan untuk mensudtitusikan pikiran pasien, belajar menyelesaikan masalah
dan memodifikasi percakapan diri negatif.
e. Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga sebagai
unit penanganan (treatment unit). Tujuan terapi keluarga adalah agar keluarga mampu
melaksanakan fungsinya. Untuk itu sasaran utama terapi jenis ini adalah keluarga yang
mengalami disfungsi; tidak bisa melaksanakan fungsi-fungsi yang dituntut oleh
anggotanya.
Proses terapi keluarga meliputi tiga tahapan yaitu fase 1 (perjanjian), fase 2 (kerja), fase 3
(terminasi).
f. Terapi Kelompok
Terapi kelompok adalah bentuk terapi kepada klien yang dibentuk dalam kelompok, suatu
pendekatan perubahan perilaku melalui media kelompok. Dalam terapi kelompok perawat
berinteraksi dengan sekelompok klien secara teratur. Tujuannya adalah meningkatkan
kesadaran diri klien, meningkatkan hubungan interpersonal, dan mengubah perilaku
maladaptif. Tahapannya meliputi: tahap permulaan, fase kerja, diakhiri tahap terminasi.
g. Terapi Perilaku
Anggapan dasar dari terapi perilaku adalah kenyataan bahwa perilaku timbul akibat
proses pembelajaran. Perilaku sehat oleh karenanya dapat dipelajari dan disubstitusi dari
perilaku yang tidak sehat. Teknik dasar yang digunakan dalam terapi jenis ini adalah:
a) Role model
b) Kondisioning operan
c) Desensitisasi sistematis
d) Pengendalian diri
e) Terapi aversi atau releks kondisi
h. Terapi Bermain
Terapi bermain diterapkan karena ada anggapan dasar bahwa anak-anak akan dapat
berkomunikasi dengan baik melalui permainan dari pada dengan ekspresi verbal. Dengan
bermain perawat dapat mengkaji tingkat perkembangan, status emosional anak, hipotesa
diagnostiknya, serta melakukan intervensi untuk mengatasi masalah anak tersebut.
Prinsip Terapi Bermain
a) Terapis membina hubungan yang hangat
b) Merefleksikan perasaan anak
c) Mempercayai anak dapat menyelesaikan masalah
d) Interpretasi perilaku anak
e) Indikasi: anak depresi, anak cemas, anak abuse, dewasa dengan stres pasca
trauma.
(Purawaningsih& Karlina,2010)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Terapi modalitas merupakan bentuk terapi non-farmakologis yang dilakukan untuk
memperbaiki dan mempertahankan sikap klien agar mampu bertahan dan bersosialisasi
dengan lingkungan masyarakat sekitar dengan harapan klien dapat terus bekerja dan
tetap berhubungan dengan keluarga, teman, dan sistem pendukung yang ada ketika
menjalani terapi (Nasir dan Muhits, 2011).
B. SARAN
Bagi petugas kesehatan, dalam pemberian asuhan keperawatan untuk pasien dengan
gangguan kejiwaan salah satu caranya yaitu dengan diberikan terapi modalitas. Akan
tetapi sebelum dilakukan terapi tersebut perawat perlu mempelajari konsep dan teori
terapi tersebut agar terapi terlaksana dengan baik dan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Direja, Ade Herman Surya.2011. Buku Ajar : Asuhan Keperawatan Jiwa.Nuha Medika.
Yogyakarta.
Nasir, Abdul Dan Abdul Muhith.2011. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar Dan
Teori.Salemba Medika. Jakarta.
Susana, S.A, & Hendarsih, S.2011. Terapi Modalitas Keperawatan Kesehatan Jiwa.
EGC.Jakarta.