Anda di halaman 1dari 12

Dosen Pengampu : Mimi Yati, S.Kep.,Ns.,M.

Kes

MAKALAH
TERAPI MODALITAS

Oleh :

Irma Lestari : (P201901016)

Hildayanti : (P201901084)

Ririn Arianti : (P201901021)

Masyitha Citra Arnida: (P201901035)

Nur Haliki : (P201901015)

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA


KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT. Atas segala taufik, hidayah serta
inayah-Nya yang senantiasa tercurah sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
TERAPI MODALITAS tanpa adanya halangan dan hambatan yang berarti. Sholawat serta
salam tidak lupa juga penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak menemui hambatan dan juga
kesulitan namun, berkat bimbingan, arahan, serta bantuan dari banyak pihak, akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tanpa melampaui batas waktu yang telah di
tentukan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karna itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih
sempurnanya hasil makalah ini. Akhir kata, penulis hanya dapat berharap agar hasil makalah
ini dapat berguna bagi semua pihak serta menjadi sesuatu yang berarti dari usaha penulis
selama ini.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, 13 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Terapi Modalitas...................................................................................

2.2 Dasar Pemberian Terapi Modalitas........................................................................

2.3 Tujuan Pemberian Terapi Modalitas......................................................................

2.4 Peran Perawat Dalam Terapi Modalitas.................................................................

2.5 Jenis Terapi Modalitas............................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................

3.2 Saran.......................................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gangguan jiwa atau penyakit jiwa merupakan penyakit dengan multi kausal,
suatu penyakit dengan berbagai penyebab yang sangat bervariasi. Kausa gangguan jiwa
selama ini dikenali meliputi kausa pada area organobiologis, area psikoedukatif, dan area
sosiokultural. Dalam konsep stress-adaptasi penyebab perilaku maladaptive dikostrukkan
sebagai tahapan mulai adanya factor predisposisi, factor presipitasi dalam bentuk stressor
pencetus, kemampuan penilaian terhadap stressor, sumber koping yang dimiliki, dan
bagaimana mekanisme koping yang dipilih oleh seorang individu. Dari sini kemudian baru
menentukan apakah perilaku individu tersebut adaptif atau maladaptive.Banyak ahli dalam
kesehatan jiwa memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap apa yang dimaksud
gangguan jiwa dan bagaimana gangguan perilaku terjadi. Perbedaan pandangan tersebut
tertuang dalam bentuk model konseptual kesehatan jiwa. Pandangan model psikoanalisa
berbeda dengan pandangan model social, model perilaku, model eksistensial, model medical,
berbeda pula dengan model stress –adaptasi. Masing-masing model memiliki pendekatan
unik dalam terapi gangguan jiwatermasuk terapi modalitas. Terapi modalitas sendiri
mempunyai teknik dan jenis sendiri dalam menangani pasien jiwa yang dari kami mahasiswa
belum mengetahui dengan baik, oleh karena itu kami membuat makalah ini dengan tujuan
mengetahui lebih dalam tentang apa itu terapi modalitas dan dapat membagikan ilmu tentang
terapi modalitas kepada teman-teman juga.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian terapi modalitas?
2. Bagaimana dasar pemberian modalitas?
3. Apa tujuan dari pemberian terapi modalitas?
4. Apa sajakah peran perawat dalam terapi modalitas?
5. Sebutkan jenis-jenis terapi modalitas?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari terapi modalitas.
2. Untuk mengetahui dasar pemberian modalitas.
3. Untuk mengetahui tujuan-tujuan pemberian terapi modalitas.
4. Untuk mengetahui peran perawat dalam terapi modalitas.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis terapi modalitas dalam keperawatan jiwa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Terapi Modalitas


Terapi modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini
diberikan dalam upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku yang maladaptif menjadi
perilaku yang adaptif (Kusumawati F dan Hartono Y, 2011). Terapi modalitas keperawatan
jiwa merupakan bentuk terapi non-farmakologis yang dilakukan untuk memperbaiki
dan mempertahankan sikap klien agar mampu bertahan dan bersosialisasi dengan
lingkungan masyarakat sekitar dengan harapan klien dapat terus bekerja dan tetap
berhubungan dengan keluarga, teman, dan sistem pendukung yang ada ketika menjalani
terapi(Nasir dan Muhits, 2011). Terapi modalitas suatu kegiatan dalam memberikan asuhan
keperawatan baik di institusi maupun dimasyarakat, yang bermanfaat bagi keswadan
berdampak teraupeutik ( Ermawati,2010 ). Berbagai terapi dalam mengatasi gangguan jiwa
pun telah banyak dikembangkan salah satunya adalah senam. Dalam sebuah studi sebanyak
tigapuluh pasien depresi yang diberikan beberapa terapi, didapatkan hasil bahwa dari
semua terapi yang dilakukan, terapi olahraga memiliki pengaruh yang cukup signifikan
terhadap penurunan tingkat depresi dari pada yang tidak diberi terapi senam (Daley, 2002
dalam HarkiIsnuur,2011). Cukup banyak penelitian tentang pengaruh terapi olahraga
dan aktivitas fisik terhadap gangguan kejiwaan, namun sebagian besar dari penelitian
tersebut lebih banyak dilakukan. Prinsip pelaksanaan Perawat sebagai terapis mendasarkan
potensi yang dimiliki pasien sebagai titik tolak terapi atau penyembuhan (Nasir dan
Muhits, 2011).

2.2 Dasar Pemberian Terapi Modalitas


Gangguan jiwa tidak merusak seluruh kepribadian atau perilaku manusiab. Tingkah
laku manusia selalu dapat diarahkan dan dibina ke arah kondisi yang mengandung
reaksi(respon yang baru)c.Tingkah laku manusia selalu mengindahkan ada atau tidak
adanya faktor-faktor yang sifatnya menimbulkan tekanan sosial pada individu sehingga
reaksi indvidutersebut dapat diprediksi (reward dan punishment)d.Sikap dan tekanan sosial
dalam kelompok sangat penting dalam menunjuang dan menghambat perilaku individu
dalam kelompok sosiale. Terapi modalitas adalah proses pemulihan fungsi fisik mental
emosional dan sosial ke arah keutuhan pribadi yang dilakukan secara holistik(Direja, 2011).
2.3 Tujuan Dari Pemberian Terapi Modalitas
Terapi Modalitas Tujuan dilaksanakannya terapi modalitas dalam keperawatan jiwa
adalah:
1. Menimbulkan kesadaran terhadap salah satu perilaku pasien
2. Mengurangi gejala gangguan jiwa
3. Memperlambat kemunduran
4. Membantu adaptasi terhadap situasi sekarang
5. Membantu keluarga dan orang-orang yang berarti
6. Mempengaruhi keterampilan merawat diri sendiri
7. Meningkatkan aktivitas
8. Meningkatkan kemandirian.

2.4 Peran Perawat Dalam Terapi Modalitas


Secara umum peran perawat dalam pelaksanaan terapi modalitas bertindak
sebagai leader,fasilitator,evaluator dan motivator ( Nasir dan Muhits, 2011). Tindakan
tersebut meliputi:
1. Mendidik dan mengorientasi kembali seluruh anggota keluarga, misalnya perawat
menjelaskan mengapa komunikasi itu penting,apa visi seluruh keluarga, kesamaan
harapan apa yang dimiliki semua anggota keluarga.
2. Memberikan dukungan kepada klien serta sistem yang mendukung klien untuk
mencapai tujuan dan usaha untuuk berubah. Perawat menyakinkan bahwa anggota
keluarga klien mampu memecahkan masalah yang dihadapi anggota keluarganya.
3. Mengkoodinasi dan mengintegrasi sumber pelayanan kesehatan. Perawat
menunjukkan institusi kesehatan mana yang harusbekerja sama dengan keluarga
dan siapa yang bisa diajak konsultasi
4. Memberi pelayanan prevensi primer, sekunder dan tersier melalui penyuluhan,
perawatan dirumah, pendidikan dan sebagainnya. Bila ada anggota keluarga yang
kurang memahami perilaku sehat didiskusikan atau bila ada keluarga yang
membutuhkan perawatan.

2.5 Jenis-Jenis Terapi Modalitas


Menurut Susana & Hendarsih, 2011 jenis terapi modalitas dibagi menjadi 8 yaitu:
A. Terapi Individual
Terapi individual adalah penanganan klien gangguan jiwa dengan pendekatan
hubungan individual antara seorang terapis dengan seorang klien. Suatu hubungan yang
terstruktur yang terjalin antara perawat dan klien untuk mengubah perilaku klien.
Hubungan yang dijalin adalah hubungan yang disengaja dengan tujuan terapi,
dilakukan dengan tahapan sistematis (terstruktur) sehingga melalui hubungan ini terjadi
perubahan tingkah laku klien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan di awal
hubungan.Hubungan terstruktur dalam terapi individual bertujuan agar klien mampu
menyelesaikan konflik yang dialaminya. Selain itu klien juga diharapkan mampu
meredakan penderitaan (distress) emosional, serta mengembangkan cara yang sesuai
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Tahapan hubungan dalam terapi individual meliputi:
a. Tahapan orientasi
b. Tahapan kerja
c. Tahapan terminasi.

B. Terapi Lingkungan
Terapi lingkungan adalah bentuk terapi yaitu menata lingkungan agar terjadi
perubahan perilaku pada klien dari perilaku maladaptive menjadi perilaku adaptif. Perawat
menggunakan semua lingkungan rumah sakit dalam arti terapeutik. Bentuknya adalah
memberi kesempatan klien untuk tumbuh dan berubah perilaku dengan memfokuskan pada
nilai terapeutik dalam aktivitas dan interaksi. Perawat mendorong komunikasi dan pembuatan
keputusan, meningkatkan harga diri, belajar ketrampilan dan perilaku baru yang
bertujuan untuk memampukan klien dapat hidup di luar lembaga yang diciptakan melalui
belajar kompetensi yang diperlukan untuk beralih dari rumah sakit ke komunitas.

C. Terapi Biologis
Penerapan terapi biologis atau terapi somatic didasarkan pada model medikaldi
mana gangguan jiwa dipandang sebagai penyakit. Ini berbeda dengan model konsep
yang lain yang memandang bahwa gangguan jiwa murni adalah gangguan pada jiwa semata,
tidak mempertimbangkan adanya kelaianan patofisiologis. Tekanan model medikal
adalah pengkajian spesifik dan pengelompokkan gejala dalam sindroma spesifik.
Perilaku abnormal dipercaya akibat adanya perubahan biokimiawi tertentu. Ada beberapa
jenis terapi somatic gangguan jiwa meliputi: a) pemberian obat (medikasi psikofarmaka)
b)intervensi nutrisi,electro convulsive therapy (ECT) c)foto terapid)dan bedah otak.Beberapa
terapi yang sampai sekarang tetap diterapkan dalam pelayanan kesehatanjiwa meliputi
medikasi psikoaktif dan ECT.

D. Terapi Kognitif
Terapi kognitif adalah strategi memodifikasi keyakinan dan sikap yang
mempengaruhi perasaan dan perilaku klien. Proses yang diterapkan adalah membantu
mempertimbangkan stressor dan kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi pola
berfikir dan keyakinan yang tidak akurat tentang stressor tersebut. Tujuan Terapi Kognitif
a)Mengembangkan pola pikir yang rasional. b)Menggunakan pengetesan realita. c)Membantu
perilaku dengan pesan internalIntervensi: a)Mengajar substitusi pikiran b)Penyelesaian
masalah c)Memodifikasi percakapan diri negative d) Pelaksanaan terapi kognitif e)
Mengajarkan untuk mensudtitusikan pikiran pasien, belajar menyelesaikan masalah dan
memodifikasi percakapan diri negatif.

E. Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga
sebagai unit penanganan (treatment unit). Tujuan terapi keluarga adalah menurunkan konflik,
kecemasan keluarga, meningkatkan kesadaran keluarga terhadap kebutuhan masing-masing
anggota keluarga, meningkatkan kemampuan penanganan terhadap krisis, dan membantu
keluarga menghadapi tekanan baik dari dalam maupun dari luar anggota keluarga. Untuk itu
sasaran utama terapi jenis ini adalah keluarga yang mengalami disfungsi; tidak bisa
melaksanakan tujuan-tujuan yang dituntut oleh anggotanya.Proses terapi keluarga meliputi
tiga tahapan yaitu fase 1 (perjanjian), fase 2 (kerja), fase 3 (terminasi).

F. Terapi Kelompok
Terapi kelompok adalah bentuk terapi kepada klien yang dibentuk dalam kelompok,
suatu pendekatan perubahan perilaku melalui media kelompok. Dalam terapi kelompok
perawat berinteraksi dengan sekelompok klien secara teratur. Tujuannya adalah
meningkatkan kesadaran diri klien, meningkatkan hubungan interpersonal, dan mengubah
perilaku maladaptif. Tahapannya meliputi: tahap permulaan, fase kerja, diakhiri tahap
terminasi.

G. Terapi Perilaku:
Terapi perilaku didasarkan pada keyakinan bahwa perilaku dipelajari, dengan
demikian perilaku yang tidak diinginkan atau maladaptiv dapat diubah menjadi perilaku yang
diinginkan atau adaptif. Proses mengubah perilaku ini adalah dengan menggunakan teknik
yang disebut conditioning yaitu suatu proses dimana klien belajar mengubah perilaku. Cara
melakukan conditioning adalah sebagai berikut:
 Reciprocal inhibition
Cara mengurangi ansietas yang dirasakan dengan mengendalikan situasi yang dapat
mengendalikan ansietas yang dirasakan.
 Positive conditioning
Dengan memberikan hadiah pada setiap perilaku yang di inginkan dan tidak
memberikan hadiah atau menghukum pada perilaku yang tidak diinginkan.
 Upaya menurunkan suatu perilaku dengan cara tidak memberikan hadiah berulang-
ulang.

H. Terapi Bermain
Terapi bermain diterapkan karena ada anggapan dasar bahwa anak-anak akan
dapat berkomunikasi dengan baik melalui permainan dari pada dengan ekspresi verbal.
Dengan bermain perawat dapat mengkaji tingkat perkembangan, status emosional anak,
hipotesa diagnostiknya, serta melakukan intervensi untuk mengatasi masalah anak tersebut.
Prinsip Terapi Bermain yaitu:
a) Terapis membina hubungan yang hangat
b) Merefleksikan perasaan anak
c) Mempercayai anak dapat menyelesaikan masalah
d) Interpretasi perilaku anak
e) Indikasi: anak depresi, anak cemas, anak abuse, dewasa dengan stres pascatrauma.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini di berikan
dalam upaya mengubah perilaku pasien dan perilaku maladaptive menjadi perilaku adaptif.
(Kusumawati F dan Hartono Y, 2011).
Terapi modalitas merupakan bentuk terapi non-farmakologis yang dilakukan
untuk memperbaiki dan mempertahankan sikap klienagar mampu bertahan dan
bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar dengan harapan klien dapat terus bekerja
dan tetap berhubungan dengan keluarga, teman, dan sistem pendukung yang ada ketika
menjalani terapi (Nasir dan Muhits, 2011). Terapi modalitas dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu: Terapi individual, Terapi lingkungan, Terapi biologis, Terapi kognitif, Terapi keluarga,
Terapi kelompok, Terapi perilaku, dan Terapi bermain

3.2 SARAN
Bagi petugas kesehatan, dalam pemberian asuhan keperawatan untuk pasien dengan
gangguan kejiwaan salah satu caranya yaitu dengan diberikan terapi modalitas. Akan
tetapi sebelum dilakukan terapi tersebut perawat perlu mempelajari konsep dan teori terapi
tersebut agar terapi terlaksana dengan baik dan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Direja, Ade Herman Surya.2011. Buku Ajar : Asuhan Keperawatan Jiwa.Nuha


Medika.Yogyakarta

Nasir, Abdul Dan Abdul Muhith.2011. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar


DanTeori.Salemba Medika. Jakarta.

Prabowo, Eko.2014. Konsep Dan Apliikasi : Asuhan Keperawatan Jiwa.Nuha


Medika.Yogyakarta

Purawaningsih, W & Karlina, I.2010. Asuhan Keperawatan Jiwa.Nuha Medika.Yogyakarta.

Susana, S.A, & Hendarsih, S.2011. Terapi Modalitas Keperawatan Kesehatan


Jiwa.EGC.Jakarta.

http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/terapi-modalitas-dalam-keperawatan-jiwa/2015diakses
tgl05-04-2019 pukul 16.46.

Anda mungkin juga menyukai