TERAPI MODALITAS
“INDIVIDUAL TERAPI”
Disusun Oleh :
Kelompok 2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................6
A. Terapi Modalitas...................................................................................................................................6
B. Terapi Individual..................................................................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan upaya menjadikan proses keperawatan jiwa sebagai kerangka
kerja perawat jiwa dalam memberikan asuhan keperawatannya, tuntutan akan tindakan
keperawatan secara independen dan progresif juga semakin dibutuhkan. Kesehatan jiwa
juga dapat diartikan sebagai keadaan sejahtera yang dikaitkan dengan kebahagiaan,
kegembiraan, asan, pencapaian, optimisme, dan harapan. Sedangkan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mendefeniskan kesehatan itu sendiri sebagai sehat fisik, mental
dan sosial bukan sematamata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Jadi Seseorang
dapat dianggap sehat jiwa jika mereka mampu bersikap positif terhadap diri sendiri,
memiliki kestabilan emosi, memiliki konsep diri yang positif dan memiliki rasa bahagia
dan puas (Videbeck, 2008).
Banyak ahli dalam kesehatan jiwa memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap
apa yang dimaksud gangguan jiwa dan bagaimana gangguan jiwa itu terjadi.
Perbedaan pandangan tersebut tertuang dalam bentuk model konseptual kesehatan jiwa.
Pandangan model psikoanalisa berbeda dengan pandangan model social, model
perilaku, model eksistensial, model medical, berbeda pula dengan model stress –
adaptasi. Masing-masing model memiliki pendekatan unik dalam terapi gangguan
jiwa. Berbagai pendekatan penanganan klien gangguan jiwa inilah yang
dimaksud dengan terapi modalitas yang bertujuan mengubah perilaku klien
gangguan jiwa dengan perilaku maladaptifnya menjadi perilaku yang adaptif. Terapi
Modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam
upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang
adaptif ( Prabowo, 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Terapi Modalitas
2. Apa saja dasar – dasar pemberian terapi modalitas
3. Apa saja jenis – jenis terapi modalitas
4. Apa itu Terapi Individual
5. Apa saja kegiatan terapi individual
6. Bagaimana tahap – tahap individual
C. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan
memahami tentang terapi individual pada pasien gangguan jiwa.
4
2) Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian terapi modalitas
2. Mengenal dasar – dasar pemberian terapi modalitas
3. Mengetahui jenis – jenis terapi modalitas
4. Memahami pengertian terapi individual
5. Mengetahui kegiatan terapi individual
6. Mengetahui tahap – tahap individual
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Terapi Modalitas
1. Pengertian
6
B. Terapi Individual
a. Pengertian
Sebuah hubungan yang terstruktur akan dijalin antara perawat dengan klien
nantinya bisa mengubah perilaku klien. Terapi individual merupakan penanganan
seseorang dengan macam macam gangguan jiwa melalui pendekatan hubungan
individual antara terapis dengan klien tersebut. Terapi individual adalah penanganan
klien gangguan jiwa dengan pendekatan hubungan individual antara seorang terapis
dengan seorang klien. Suatu hubungan yang terstruktur yang terjalin antara perawat
dan klien untuk mengubah perilaku klien. Hubungan yang dijalin adalah hubungan
yang disengaja dengan tujuan terapi, dilakukan dengan tahapan sistematis
(terstruktur) sehingga melalui hubungan ini terjadi perubahan tingkah laku klien
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan di awal hubungan. Sedangkan hubungan yang
dijalin sendiri adalah hubungan yang memang disengaja dengan tujuan terapi dan
dilakukan pada tahap sistematis atau terstruktur sehingga lewat hubungan tersebut
nantinya perilaku klien akan berubah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. (Nasir
& Muhith. 2011).
Hubungan terstruktur ini memiliki tujuan agar klien bisa menyelesaikan masalah
yang sedang dialami dan juga bisa meredakan penderitaan atau distress emosional
sekaligus mengembangkan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dasar.
7
hadapi. Tahapan orientasi diakhir dengan kesepakatan antara perawat dan klien
untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai dalam hubungan perawat-klien
dan bagaimana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
2. Tahapan Kerja
Tahapan kerja dilakukan saat klien mulai bisa
mengeksplorasi diri dan mengungkapkan apa saja yang sedang ia alami.
Tugas perawat nantinya tidak hanya untuk memperhatikan namun konteks
cerita namun juga memperhatikan perasaan klien saat bercerita.
3. Tahapan Terminasi
Tahapan terminasi dilakukan ketika terjalin hubungan terapeutik yang
sudah mereda dan terkendali yakni klien sudah merasa lebih baik,
memperlihatkan peningkatan fungsi diri, sosial dan juga pekerjaan serta yang
terpenting adalah mencapai tujuan dari terapi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi individual merupakan penanganan seseorang dengan macam macam
gangguan jiwa melalui pendekatan hubungan individual antara terapis dengan klien
tersebut. Sedangkan hubungan yang dijalin sendiri adalah hubungan yang memang
disengaja dengan tujuan terapi dan dilakukan pada tahap sistematis atau terstruktur
sehingga lewat hubungan tersebut nantinya perilaku klien akan berubah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Hubungan terstruktur ini memiliki tujuan agar klien bisa menyelesaikan masalah yang
sedang dialami dan juga bisa meredakan penderitaan atau distress emosional sekaligus
mengembangkan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dasar. Terdapat beberapa
tahapan yang digunakan dalam terapi individual ini meliputi tiga tahapan yakni tahapan
orientasi, tahapan kerja dan juga tahapan terminasi.
9
DAFTAR
PUSTAKA
Kirani, Cheche. 2019. Terapi Individu. Diakses pada tanggal 2 Desember Pukul
12.55 WIB melalui https://www.scribd.com/document/416310307/makalah-
individu-docx
10
MAKALAH
TERAPI KOMPLEMENTER
“AROMA TERAPI’
Disusun Oleh :
Kelompok 2
11
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
C. Tujuan Umum dan Khusus................................................................................................4
D. Manfaat 4
BAB II..........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
A. Definisi 5
B. Sejarah 5
C. Jenis 6
D. Manfaat 9
E. Jenis minyak essensial dan kegunaannya........................................................................11
F. Cara Kerja 14
G. Cara Penggunaan..............................................................................................................16
BAB III......................................................................................................................................19
PENUTUP.................................................................................................................................19
A. Kesimpulan 19
B. Saran 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................20
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aromaterapi merupakan salah satu metode pengobatan melalui media bau-
bauan yang berasal dari bahan tanaman tertentu. Aromaterapi sering digabungkan
dengan praktek pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan yang sudah ada
sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya hanya terdapat dalam bentuk cairan
esensial. Seiring perkembangan zaman, ada berbagai bentuk aromaterapi, mulai
dari minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun. Sesuai bentuk-
bentuknya aromaterapi dapat dipergunakan sebagai pewangi ruangan, aroma
minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk aroma badan setelah mandi.
Ada berbagai jenis wewangian aromaterapi yang ada, yaitu basil, lavender,
jasmine, sandalwood, peppermint, ginger, lemon, orange, geranium, dan masih
banyak lagi. Dan setiap wangi-wangian tersebut memiliki kelebihan positif yang
bermacam-macam. Misalnya, aroma lavender dipercaya dapat mengurangi rasa
stres dan mengurangi kesulitan tidur (insomnia). Sedangkan aroma sandalwood
dapat mengurangi stress saat menstruasi dan sebagai penunjang untuk
berkonsentrasi. Aroma jasmine dapat meningkatkan gairah seksual, kesuburan
wanita, dan anti depresi. Dengan aromaterapi yang dapat berperan dalam
merelaksasikan pikiran dan mengurangi rasa stres, hal tersebut tentunya
berhubungan dengan keadaan emosi yang lebih teratur.
Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem limbik. Sistem
limbik berbeda dengan lobus limbik. Lobus limbik merupakan kesatuan struktur
yang terdiri dari archicortex (formasi hipokampalis dan girus dentatus),
paleocortex (korteks piriformis dari girus hipokampalis anterior), mesocortex
(girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik gabungan lobus limbik dan nuklei
subkortikal, yaitu amigdala, nuklei septales, hipotalamus, epitalamus, nukleus
talamus, dan ganglia basalis. Dalam sistem limbik tidak hanya mengatur tentang
emosi, namun juga mengatur memori, dan perilaku. Semuanya dapat saling
berkaitan satu sama lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian aromaterapi?
13
2. Bagaimana sejarah adanya metode pengobatan aromaterapi?
3. Apa saja jenis metode pengobatan aromaterapi
4. Apa saja manfaat dari metode pengobatan aromaterapi?
5. Bagaimana cara kerja metode pengobatan aromaterapi?
6. Bagaimana cara penggunaan metode pengobatan aromaterapi?
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian dari metode pengobatan aromaterapi
2. Dapat mengetahui sejarah dari metode pengobatan aromaterapi
3. Dapat mengetahui jenis metode pengobatan aromaterapi
4. Dapat mengetahui manfaat dari metode pengobatan aromaterapi
5. Dapat mengetahui cara kerja dari metode pengobatan aromaterapi
6. Dapat mengetahui cara penggunaan dari metode pengobatan aromaterapi
14
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Aromaterapi adalah sebuah istilah yang mengacu pada penggunaan
volatile oil hasil ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara kerja
aromaterapi adalah dengan menstimulus otak (apabila di inhalasi) sehingga
menimbulkan efek emosi tertentu. Biasanya efek yang dicari adalah
menenangkan, menyemangati, merilekskan. Sedangkan kegunaan minyak atsiri
secara topikal memiliki banyak manfaat farmakologis seperti melancarkan
peredaran darah, menghangatkan, anti- inflamasi, anti-konvulsan, dll.
Aromaterapi didefinisikan dalam dua kata yaitu aroma yang berari wangi-
wangian (fragrance) dan therapy yang berarti perlakuan pengobatan, jadi secara
ilmiah diartikan sebagai wangi-wangan yang yang memiliki pengaruh terhadap
fisiologis manusia. Buchbauer menetapkan definisi universal untuk aromaterapi,
yaitu terapi menggunakan senyawa aromatik atau senyawa yang mudah menguap
(volatile) untuk mengobati, mengurangi atau mencegah suatu penyakit, infeksi
dan kegelisahan dengan cara menghirupnya (Muchtaridi, 2003).
Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai pemakaian
minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir Kuno
menggunakan aromaterapi untuk meredakan nyeri dan pada abad ke-19, daun
rosemary dibakar di rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi
menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil kesehatan yang positif,
termasuk perbaikan alam perasaan, edema, jerawat, alergi, memar, dan stress.
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari
minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan,
membangkitkan semangat, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga.
Aromaterapi memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai dari pertolongan
pertama sampai membangkitkan rasa gembira (Hutasoit, 2002).
B. Sejarah
15
Pengobatan dengan bau harum-haruman seperti minyak atsiri (Esensial Oil)
atau dengan senyawa fragrance telah lama dilakukan. Orang-orang Mesir dan
India telah melakukannya 4000 tahun yang lalu. Orang-orang Mesir menggunakan
tumbuhan beraroma untuk melakukan pemijatan setelah mandi, pengobatan
penyakit, dan untuk membalur tubuh agar kulit terawat, serta parfum atau
kosmetik. Sedangkan di India, telah lama digunakan sebagai obat tradisional yang
dikenal dengan Ayurveda. Ratu Mesir Cleopatra menggunakan bunga ros segar di
bawah bantalnya dengan maksud menenangkan tidurnya. Konsep ini sebetulnya
mengarah pada desinfektan, pembersihan dari kuman atau penyegaran badan.
Perkembangan selanjutnya, orang-orang Yunani menggunakan metode infusi dari
ekstrak minyak atsiri dari tumbuhan aroma. 1200 tahun yang lalu, dokter asal
Yunani, Pedacius Dioscorides menulis buku tentang herbal medicine yang
dijadikan standar bagi orang-orang Eropa Barat (Muchtaridi dan Moelyono,
2015).
Pada abad ke 19 dimana ilmu kedokteran mulai terkenal, beberapa dokter
pada zaman itu tetap memakai minyak esensial dalam praktek sehari-hari mereka.
Pada zaman aromaterapi modern, aromaterapi digali oleh Robert Tisserand yang
meniulis buku The Art of aromatherapy (Poerwadi, 2006). Dewasa ini, riset
membuktikan aneka penggunaan minyak aroma. Riset kedokteran pada tahun-
tahun belakangan ini mengungkapkan fakta bahwa bau yang kita cium memiliki
dampak penting pada perasaan kita. Menurut hasil penelitian ilmiah, bau
berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat. Misalnya, mencium
lavender meningkatkan frekuensi gelombang alfa terhadap kepala bagian
belakang dan keadaan ini dikaitkan dengan relaksasi (Sharma, 2009).
C. Jenis
Ada banyak jenis aromaterapi, yaitu minyak esensial, dupa, lilin, garam,
minyak pijat, dan sabun. Jenis-jenis tanaman juga ada sangat banyak, yaitu
lavender, jasmine, orange, frangipani, sandalwood, peppermint, basil, ginger,
lemon, rosemary, tea tree, dan masih banyak lagi. Modernisasi telah membawa
dua macam aromaterapi, minyak esensial untuk tujuan terapi dan minyak esensial
untuk minyak wangi, kesenangan, rekreasi atau kebersihan. Minyak atsiri dapat
wewangian atau parfum dan masih kurang dalam nilai terapeutik. Untuk minyak esensial
untuk perawatan, ia harus berada dalam kelas terapeutik aromaterapi. Selain itu, minyak
16
esensial harus diekstrak, disiapkan dan disimpan dengan baik untuk menjadi terapeutik.
Menurut Online Support Minyak Terapi (2009) ada beberapa bahan
minyak aromaterapi :
Berasal dari bagian bunga. Bermanfaat untuk mengurangi depresi dan rasa cemas.
Menyejukkan, meningkatkan kepekaan, kejernihan pikiran, ketenangan,
menghangatkan emosi, membantu keteraturan sistem pernafasan dan mengurangi
iritasi karena batuk. Bersifat sebagai afrodisiak dan dapat dipakai untuk perawat
kulit kering dan kulit sensitif.
17
4. Mawar (Rosa Centifolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga. Menyeimbangkan fungsi-fungsi
tubuh, membangkitkan semangat, memperbaiki suasana hati (relaksasi),
menenangkan, antidepresan. Bersifat sebagai antioksidan dan penguat jantung.
Dapat dipakai sebagai inhaler pada penderita asma dan sebagai perawatan pada
kulit sensitif, kulit kering, dan kulit alergi.
6. Lavender(Lavendula Augustfolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satu minyak terapi yang
popular dipakai sebagai antiseptik dan penyembuhan luka. Mempunyai efek
relaksasi maupun perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi. Minyak
lavender digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, gangguan menstruasi,
sumbatan pada hidung dan sakit tenggorokan karena influenza. Menghilangkan
sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Mengatasi radang kulit akibat gigitan
serangga, bisul, bercak, ruam, dan luka bakar. Merangsang pertumbuhan sel untuk
regenerasi pada kulit yang luka. Dapat untuk mengatasi jamur pada kulit.
7. Pine(Pinus Sylvestris)
Berasal dari bagian bunga dan buah. Aromaterapi cemara bermanfaat untuk
mengatasi gangguan paru-paru seperti influenza, sakit tenggorokan, bronchitis,
tuberculosisdan radang paru-paru (pneumonia). Banyak digunakan sebagai bahan
membuat sabun karena efek aroma dan sifat desinfektan. Merangsang tubuh untuk
18
membentuk mukosa, sehingga dipakai untuk radang tenggorokan (laryngitis).
Dapat dipakai sebagai antiseptik dan antibakteri. Bermanfaat untuk membantu
perawatan infeksi saluran urin dan ginjal, melancarkan buang air kecil dan
peredaran darah. Dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka di kulit
dan iritasi kulit. Aroma cemara memberikan kesegaran dan membangkitkan
semangat. Sangat berguna untuk mengatasi kelelahan fisik dan mental.
D. Manfaat
1. Membantu meringankan Stress
Paling populer dari aromaterapi adalah untuk menghilangkan stres.
Senyawa aromatik dari berbagai minyak esensial yang berbeda dikenal
sebagai relaksan, dan bisa membantu untuk menenangkan pikiran dan
menghilangkan kecemasan. Beberapa minyak esensial terbaik untuk
menghilangkan stres adalah minyak lemon, minyak esensial lavender,
bergamot, peppermint, vetiver, dan ylang. Beberapa studi telah menunjukkan
bahwa minyak lemon bisa meningkatkan mood dan mengurangi kemarahan.
2. Antidepresan
Aromaterapi juga sangat umum digunakan untuk menghilangkan
perasaan depresi, karena efek samping lebih ringan daripada antidepresan
farmasi. Sementara aromaterapi berguna untuk pengobatan, psikiater juga
tetap diperlukan untuk menilai apakah depresi masih berlanjut atau
memburuk. Minyak esensial yang digunakan untuk mengurangi depresi yang
banyak disarankan ahli adalah minyak peppermint, chamomile, lavender, dan
melati.
3. Meningkatkan memori
Alzheimer masih dianggap sebagai penyakit yang tak tersembuhkan,
namun ada cara tertentu untuk mengurangi atau memperlambat
perkembangannya. Aromaterapi juga sering menjadi sebagai alternatif untuk
pengobatan tambahan bagi pasien demensia Alzheimer. Studi telah
menunjukkan khasiat aromaterapi pada pasien yang lebih muda dapat
meningkatkan kapasitas memori mereka dalam jangka waktu tertentu setelah
perawatan. Minyak Sage adalah minyak yang paling sering direkomendasikan
untuk efek meningkatkan memori.
7. Mengatasi Insomnia
Kurang tidur bisa memperburuk atau menyebabkan sejumlah masalah
medis, serta dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi. Denngan
demikian, aromaterapi bisa membantu untuk mengatasi masalah sulit tidur
20
atau insomnia, sehingga bisa tidur lelap dan berkualitas. Beberapa minyak
esensial terbaik untuk mengatasi gangguan insomnia termasuk lavender,
chamomile, melati, benzoin, neroli, mawar, cendana, dan minyak esensial
ylang ylang.
22
melegakan saraf, dan merilekskan otot.
18. Jasmine
Bisa digunakan untuk menenangkan, aprodisiak, antidepresi, tapi
sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan dan jika kulit sensitif.
19. Lavender
Aroma Lavender memiliki efek menenangkan, serta membantu mereka
yang mengalami susah tidur, agar tidur lebih nyenyak. Lavender juga
menormalkan, serta membersihkan kulit. Merawat infeksi paru-paru, sinus,
vaginal termasuk jamur, radang tenggorokan, asma, kista dan peradangan
lain. Meningkatkan daya tahan tubuh, regenerasi sel, luka terbuka, infeksi
kulit dan sangat nyaman untuk kulit bayi.
20. Lemon
Aroma lemon memberi efek menenangkan dan mengangkat suasana hati.
Aromaterapi lemon juga dapat mengencangkan, menstimulasi,
menyegarkan kulit. Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula
sebagai zat antioksidan, antiseptik, melawan virus dan infeksi bakteri,
mencegah hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat, memperbaiki
metabolisme, menunjang sistem kekebalan tubuh serta memperlambat
kenaikan berat badan..
21. Mandarin
Bisa menenangkan, merilekskan, memberikan sensasi kedamaian dan bisa
digunakan oleh anak-anak.
22. Mawar
Aroma mawar dapat membantu mengurangi stres, kesedihan dan
menstabilisasi kondisi tubuh.
23. Orange
Dapat digunakan untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar,
debar jantung tak teratur dan tekanan darah tinggi.
24. Patchouli
Aroma Patchouli dapat membantu menenangkan dan membuat kulit terasa
lebih sensual.
25. Rosemary
Aroma rosemary memberi efek pada munculnya perasaan puas dan efek
positif pada mood dan kinerja, dan menurunkan tingkat hormon kortisol
yaitu hormon pemicu stres. Salah satu aroma yang manjur memperlancar
peredaran darah, menurunkan kolesterol, mengendorkan otot, reumatik,
menghilangkan 6.ketombe, kerontokan rambut, membantu mengatasi kulit
kusam sampai di lapisan terbawah. Mencegah kulit kering, berkerut yang
23
menampakkan urat-urat kemerahan.
26. Pepermint
Aroma peppermint bisa membantu meningkatkan daya ingat dan
kewaspadaan. Cocok buat mereka yang sedang mengalami kelelahan.
Aroma Peppermint juga menyegarkan, dan menghidupkan kulit.
Aromanya juga dapat membasmi bakteri, virus dan parasit yang bersarang
di pencernaan. Melancarkan penyumbatan sinus dan paru, mengaktifkan
produksi minyak dikulit, menyembuhkan gatal-gatal karena kadas/kurap,
herpes, kudis karena tumbuhan beracun..
27. Sandalwood
Bisa digunakan sebagai penyeimbang, aprodisiak, antiseptik, untuk
mengobati batuk dan radang tenggorokan.
28. Tea Tree
Berperan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati penyakit paru-
paru, alat kelamin, vagina, sinus, infeksi mulut, infeksi jamur, cacar air,
ruam saraf serta melindungi kulit karena radiasi bakar selama terapi
kanker. Bisa digunakan sebagai antibakteri, antivirus, antijamur,
mengontrol ketombe dan mengatasi masalah kulit.
29. Strawberry
Aromaterapi Strawberry dapat meningkatkan selera makan, mengurangi
penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kanker.
30. Thyme
Aroma Thyme dapat menyembuhkan gangguan pencernaan dan jamur,
menghancurkan cacing gelang dan cacing pita.
F. Cara Kerja
24
mampu menurunkan tingkat stres kerja pada perawat di ruang gawat darurat.
Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui sistem sirkulasi tubuh
dan sistem penciuman. Organ penciuman merupakan satu-satunya indera perasa
dengan berbagai reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan dunia luar dan
merupakan saluran langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat
memicu impuls elektris pada ujung saraf. Dibutuhkan kurang lebih sekitar 40
ujung saraf yang harus dirangsang sebelum seseorang sadar bau apa yang dicium
(Deveraux, 2003).
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap di udara. Apabila
masuk ke rongga hidung melalui penghirupan, akan diterjemahkan oleh otak
sebagai proses penciuman. Proses penciuman terbagi dalam tiga tahap; dimulai
G. Cara Penggunaan
Terapi aroma dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu melalui :
1. Inhalasi
Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam
penggunaan metode terapi aroma yang paling simpel dan cepat. Inhalasi
juga merupakan metode yang paling tuadalam penggunaan aromaterapi.
Aromaterapi masuk dari luar tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap
dengan mudah,melewati paru-paru di alirkan ke pembuluh darah
melaluialveoli (Buckle, 2003). Hidung mempunyai dua fungsi yang jelas
yaitu sebagai penghangat dan penyaring udara yang masuk, dimana
merupakan salah satu bagian dari sistem olfactory. Inhalasisama dengan
penciuman, dimana dapat dengan mudahmerangsang olfactory setiap kali
bernafas dan tidak akan menggangu pernafasan normal apabila mencium
bau yang berbeda dari minyak esensial (Alexander, 2001).
Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat dan
kadang hanya dengan memikirkan baunya dapat memberikan bau yang
nyata. Bau cepat memberikan efek terhadap fisik dan psikologis (Buckle,
2003).
Cara inhalasi biasanya diperuntukkan untuk seorang klien, yaitu
dengan menggunakan cara inhalasi langsung, tetapi cara inhalasi dapat
juga digunakan secara bersamaan misalnya dalam satu ruangan. Metode
tersebut disebut inhalasi tidak langsung.
Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung menurut
Buckle (2003) adalah sebagai berikut :
a) Tissue atau Gulungan Gabus Ambil 1 – 5 tetes minyak esensial,
teteskan pada tissue atau kapas, kemudian hirup 5 – 10 menit. Dapat
26
juga tissue atau kapas tersebut diletakkan dibawah bantal.
b) Steam Tambahkan 1 – 5 tetes minyak esensial dalam alat steam atau
penguapan yang telah diisi air. Letakkan alat tersebut disamping atau
sejajar kepala pasien. Anjurkan pasien untuk menghirup selama 10
menit. Anjurkan pasien untuk menutup mata dan melepaskan kontak
lensa atau kacamata selama inhalasi, karena dapat menyebabkan
pedih.
27
Adapun beberapa cara inhalasi tidak langsung, antara lain :
1) Pengharum atau penyegar ruangan Tambahkan 1- 5 tetes minyak
esensial ke dalam alat pemanas yang telah berisi air, kemudian letakkan
di tempat yang aman atau sudut ruangan. Sangat bagus apabila
ditambahkan air conditioner(AC) dalam
ruangan tersebut.
2) Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya adalah minyak
aromaterapi ditempatkan di atas peralatan listrik, dimana peralatan listrik
ini sebagai alat penguap. Peralatan listrik harus dicek oleh petugas
sebelum digunakan demi keamanan pasien. Kemudian dilakukan
penambahan 2 - 5 tetes minyak aromaterapi dalam vaporiser dengan 20
mL air untuk dapat menghasilkan uap air. Minyak yang umum
digunakan adalah pepermintuntuk mual, lavender untuk relaksasi, rose
baik digunakan dalam suasana sedih, floral citrus dapat
memberikan kesegaran ( Departement of Health, 2007).
2. Pijat
Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui pemijatan, daya
penyembuhan yang terkandung oleh minyak esensial bisa menembus melalui
kulit dan dibawa ke dalam tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ-
organ tubuh. Karena minyak esensial sangat berbahaya bila diaplikasikan
langsung ke kulit dalam bentuk minyak yang murni. Minyak esensial baru bisa
digunakan setelah dilarutkan dengan minyak dasar seperti, minyak zaitun,
minyak kedelai, dan minyak tertentu lainnya (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma apabila digunakan melalui pijat dilakukan dengan langsung
mengoleskan minyak terapi aroma yang telah dipilih di atas kulit. Sebelum
menggunakan minyak tersebut perlu diperhatikan adanya kontraindikasi maupun
adanya riwayat alergi yang dimiliki. Minyak lavender terkenal sebagai minyak
pijat yang dapat memberikan relaksasi. Pijat kaki atau merendam kaki dalam
panci dengan air sudah diberi efek meredakan (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat, merupakan cara yang sangat
28
digemari untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi
darah dan merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun serta meningkatkan
kesehatan pikiran. Dalam penggunaannya dibutuhkan 2 tetes essensial oil
ditambah 1 mL minyak pijat (Hutasoid, 2002).
3. Kompres
Penggunaan terapi aroma melalui kompres hanya sedikit membutuhkan
minyak aromaterapi. Kompres hangat dengan minyak terapi aroma dapat
digunakan untuk menurunkan nyeri punggung dan nyeri perut. Kompres dingin
yang mengandung minyak lavender digunakan pada bagian perineum saat kala
II persalinan (Departement
of Health, 2007).
4. Berendam
Cara lain dalam menggunakan aromaterapi adalah dengan menambahkan
tetesan minyak esensial ke dalam air hangat yang digunakan untuk berendam.
Dengan cara ini efek minyak esensial akan membuai perasaan dan membuat
pasien rileks, melarutkan pegal-pegal dan nyeri, juga memberi efek yang
merangsang dan mengembalikan energi. Pasien akan memperoleh menfaat
tambahan dari menghirup uap harum. Minyak esensial aromaterapi yang
menguap dari air panas
(Hadibroto & Alam, 2001).
Berendam dengan menggunakan aromaterapi dapat mengendurkan otot yang
tegang setelah bekerja seharian, berendam pada air hangat merupakan saat yang
menyenangkan. Untuk berendam membutuhkan sekitar 5-8 tetes dari jenis
essensial oil yang telah dipilih (Hutasoid, 2002)
BAB III
29
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aromaterapi dapat dipergunakan sebagai relaksan alternatif menghadapi stres,
dengan cara masuknya minyak atsiri ke dalam tubuh melalui inhalasi (cara yang paling
efektif), internal, dan penyerapan lewat kulit Setelah itu molekul- molekul minyak atsiri
akan diserap dan ikut terbawa oleh aliran darah dan limfatik ke selumh tubuh untuk
kemudian menimbulkan efek relaksasi dengan kerja sarna sistem saraf dan sistem
hormonal.
Aromaterapi dianggap lebih aman dibandingkan obat kimia sintetik karena minyak
atsiri yang digunakan berasal dari bahan alami yang walallpun bekerja relatif lebih lambat
namun efek sampingnya jauh lebih kecil dan tidak menimbulkan ketergantungan serta
gejala putus obat asalkan digunakan sesuai indikasi, dosis, dan lama waktu pemakaiannya.
Ketika minyak yang beraroma sedatif terhirup oleh hidung dan molekulnya terkunci
pada silia hidung, timbul impuls yang ditransmisikan lewat bulbus dan tractus olfactorius ke
dalam sistem limbic (amigdala dan hipokampus). Proses ini memicu respon memori dan
emosional lewat hipotalamus, yang bekerja sebagai pemancar dan regulator, kemudian
impuls terkirim ke otak. Serabut olfactorius membawa impuls ke bagian otak yang disebut
nukleus raphe. Aroma sedatif menyebabkan stimlliasi nuklells raphe dan akan melepaskan
zat nellrokimia serotonin, keadaan inilah yang menyebabkan timbulnya keadaan relaksasi.
Beberapa bahan minyak aromaterapi antara lain Cendana / Sandalwood (Santalum
Album), Lemon (Citrus Lemon), Jasmine (Jasminum Grandiflorum), Mawar (Rosa
Centifolia), Green Tea (CamelliaSinensis), Lavender(Lavendula Augustfolia), dan
Pine(Pinus Sylvestris).
B. Saran
Dalam dunia keperawatan pengenalan lebih lanjut tentang aromaterapi serta
penggunaannya di masyarakat secara luas, tepat, dan benar untuk menekan dan mengurangi
efek negatif yang ditimbulkan obat-obatan kimia sintetik. Penelitian lebih lanjut mengenai
khasiat aromaterapi terhadap penyakit dapat mengurangi dampak dari penyakit, antara lain
asma, sinusitis, hipertensi, dan lain- lain.
DAFTAR PUSTAKA
30
Agusta, Andria. 2002. Aromaterapi, Cara Sehat Dengan Wewangian Alami.
Jakarta : Penebar Swadaya
Anonim, 2009. Tips Aomaterapi & Relaksasi. www.blanjaspa.com (diakses pada tanggal 24
Oktober 2016)
Davis C, Marie C, Kerri H, Mark J, Julie F. 2005. The Effect Of Aromatherapy Massage
with Music on the Strss and Anxiety Levels of Emergency Nurses. Australasian
Emegency Nursing Journal. 8: 43-50
Deveraux C. 2003. Aromatheraphy: Essential Oil and How to Use Them. United States:
Tutle Publishing, pp: 73-75
Hutasoit, A.S. 2002. Panduan Praktik Pijat Aromaterapi Untuk Pemula. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Muchtaridi dan Moelyono. 2015. Aroma Terapi: Tinjauan Aspek Kimia Medisinal.
Yogyakarta: Graha Ilmu
31
Rho, Han, Kim, Lee. 2005. Effects of Aromatherapy Massage on Anxietas and Self-Esteem
in Korean Elderly Woman: A pilot Study. InternationalJournal of Neurosciene, 116:
1447-1455
32