Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

TERAPI MODALITAS
“INDIVIDUAL TERAPI”

Disusun Oleh :
Kelompok 2

1. Aditya Apriliyanto C1019


2. Evita Wulandari C1019017
3. Maya Kholidah C1019
4. Resti Prasticia C1019
5. Salsa Fuji Intani M C1019044
6. Yudha Shandi Winahyu C1019

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................6
A. Terapi Modalitas...................................................................................................................................6
B. Terapi Individual..................................................................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan upaya menjadikan proses keperawatan jiwa sebagai kerangka
kerja perawat jiwa dalam memberikan asuhan keperawatannya, tuntutan akan tindakan
keperawatan secara independen dan progresif juga semakin dibutuhkan. Kesehatan jiwa
juga dapat diartikan sebagai keadaan sejahtera yang dikaitkan dengan kebahagiaan,
kegembiraan, asan, pencapaian, optimisme, dan harapan. Sedangkan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mendefeniskan kesehatan itu sendiri sebagai sehat fisik, mental
dan sosial bukan sematamata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Jadi Seseorang
dapat dianggap sehat jiwa jika mereka mampu bersikap positif terhadap diri sendiri,
memiliki kestabilan emosi, memiliki konsep diri yang positif dan memiliki rasa bahagia
dan puas (Videbeck, 2008).

Banyak ahli dalam kesehatan jiwa memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap
apa yang dimaksud gangguan jiwa dan bagaimana gangguan jiwa itu terjadi.
Perbedaan pandangan tersebut tertuang dalam bentuk model konseptual kesehatan jiwa.
Pandangan model psikoanalisa berbeda dengan pandangan model social, model
perilaku, model eksistensial, model medical, berbeda pula dengan model stress –
adaptasi. Masing-masing model memiliki pendekatan unik dalam terapi gangguan
jiwa. Berbagai pendekatan penanganan klien gangguan jiwa inilah yang
dimaksud dengan terapi modalitas yang bertujuan mengubah perilaku klien
gangguan jiwa dengan perilaku maladaptifnya menjadi perilaku yang adaptif. Terapi
Modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam
upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang
adaptif ( Prabowo, 2014).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Terapi Modalitas
2. Apa saja dasar – dasar pemberian terapi modalitas
3. Apa saja jenis – jenis terapi modalitas
4. Apa itu Terapi Individual
5. Apa saja kegiatan terapi individual
6. Bagaimana tahap – tahap individual

C. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan
memahami tentang terapi individual pada pasien gangguan jiwa.

4
2) Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian terapi modalitas
2. Mengenal dasar – dasar pemberian terapi modalitas
3. Mengetahui jenis – jenis terapi modalitas
4. Memahami pengertian terapi individual
5. Mengetahui kegiatan terapi individual
6. Mengetahui tahap – tahap individual

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Terapi Modalitas
1. Pengertian

Terapi modalitas Adalah berbagai pendekatan penanganan klien gangguan jiwa


yang bervariasi, yang bertujuan untuk mengubah perilaku klien dengan gangguan
jiwa denga perilaku maladaptifnya menjadi perilaku yang adaptif. Terapi modalitas
adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini di berikan dalam upaya
mengubah perilaku pasien dari perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif. Terapi
modalitas mendasarkan potensi yang dimiliki pasien (modal-modality) sebagai titik
tolak terapi atau penyembuhannya. Tapi terapi ini bisa dipakai untuk terapi
keperawatan keluarga.

Terapi modalitas Adalah berbagai pendekatan penanganan klien gangguan jiwa


yang bervariasi, yang bertujuan untuk mengubah perilaku klien dengan gangguan
jiwa dengan perilaku mal adaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.

2. Dasar – dasar pemberian terapi modalitas


a. Gangguan jiwa tidak merusak seluruh kepribadian atau perilaku manusia
b. Tingkah laku manusia selalu dapat diarahkan dan dibina ke arah kondisi yang
mengandung reaksi( respon yang baru )
c. Tingkah laku manusia selalu mengindahkan ada atau tidak adanya faktor-faktor yang
sifatnya menimbulkan tekanan sosial pada individu sehingga reaksi indv tersebut dapat
diprediksi ( reward dan punishment )
d. Sikap dan tekanan sosial dalam kelompok sangat penting dalam menunjuang dan
menghambat perilaku individu dalam kelompok sosial
e. Terapi modalitas adalah proses pemulihan fungsi fisik mental emosional dan sosial ke
arah keutuhan pribadi yang dilakukan secara holistik.
3. Jenis – Jenis Terapi Modalitas
 Terapi Individual
 Terapi Lingkungan
 Terapi Biologis
 Terapi Kognitif
 Terapi Keluarga
 Terapi Bermain

6
B. Terapi Individual
a. Pengertian

Sebuah hubungan yang terstruktur akan dijalin antara perawat dengan klien
nantinya bisa mengubah perilaku klien. Terapi individual merupakan penanganan
seseorang dengan macam macam gangguan jiwa melalui pendekatan hubungan
individual antara terapis dengan klien tersebut. Terapi individual adalah penanganan
klien gangguan jiwa dengan pendekatan hubungan individual antara seorang terapis
dengan seorang klien. Suatu hubungan yang terstruktur yang terjalin antara perawat
dan klien untuk mengubah perilaku klien. Hubungan yang dijalin adalah hubungan
yang disengaja dengan tujuan terapi, dilakukan dengan tahapan sistematis
(terstruktur) sehingga melalui hubungan ini terjadi perubahan tingkah laku klien
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan di awal hubungan. Sedangkan hubungan yang
dijalin sendiri adalah hubungan yang memang disengaja dengan tujuan terapi dan
dilakukan pada tahap sistematis atau terstruktur sehingga lewat hubungan tersebut
nantinya perilaku klien akan berubah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. (Nasir
& Muhith. 2011).

Hubungan terstruktur ini memiliki tujuan agar klien bisa menyelesaikan masalah
yang sedang dialami dan juga bisa meredakan penderitaan atau distress emosional
sekaligus mengembangkan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dasar.

a. Kegiatan Terapi Individu


Terdapat beberapa kegiatan yang termasuk terapi individu dalam keperawatan
jiwa adalah sebagai berikut :
1. Memberikan bimbingan Sosial kepada orang yang menderita penyakit parah
(terminal illnes), dan stress.
2. Membantu para pegawai yang menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK)
dalam memperoleh pelatihan dan pekerjaan baru.
3. Memberikan bimbingan sosial kepada pasangan muda yang baru menikah atau
pelatihan perenting skills kepada pasangan yang baru memiliki anak.

b. Tahap – Tahap Terapi Individu


Terdapat beberapa tahapan yang digunakan dalam terapi individual ini meliputi
tiga tahapan yakni tahapan orientasi, tahapan kerja dan juga tahapan terminasi.
1. Tahapan Orientasi
Tahapan orientasi dilaksanakan ketika perawat memulai interaksi dengan
klien. Tahap orientasi merupakan jenis terapi dalam psikologi yang dilakukan
saat perawat memulai interaksi dengan klien untuk membina hubungan saling
percaya. Setelah klien mempercayai perawat, tahapan selanjutnya adalah klien
bersama perawat mendiskusikan apa yang menjadi latar belakang munculnya
masalah pada klien, apa konflik yang terjadi, juga penderitaan yang klien

7
hadapi. Tahapan orientasi diakhir dengan kesepakatan antara perawat dan klien
untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai dalam hubungan perawat-klien
dan bagaimana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
2. Tahapan Kerja
Tahapan kerja dilakukan saat klien mulai bisa
mengeksplorasi diri dan mengungkapkan apa saja yang sedang ia alami.
Tugas perawat nantinya tidak hanya untuk memperhatikan namun konteks
cerita namun juga memperhatikan perasaan klien saat bercerita.
3. Tahapan Terminasi
Tahapan terminasi dilakukan ketika terjalin hubungan terapeutik yang
sudah mereda dan terkendali yakni klien sudah merasa lebih baik,
memperlihatkan peningkatan fungsi diri, sosial dan juga pekerjaan serta yang
terpenting adalah mencapai tujuan dari terapi.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi individual merupakan penanganan seseorang dengan macam macam
gangguan jiwa melalui pendekatan hubungan individual antara terapis dengan klien
tersebut. Sedangkan hubungan yang dijalin sendiri adalah hubungan yang memang
disengaja dengan tujuan terapi dan dilakukan pada tahap sistematis atau terstruktur
sehingga lewat hubungan tersebut nantinya perilaku klien akan berubah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.

Hubungan terstruktur ini memiliki tujuan agar klien bisa menyelesaikan masalah yang
sedang dialami dan juga bisa meredakan penderitaan atau distress emosional sekaligus
mengembangkan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dasar. Terdapat beberapa
tahapan yang digunakan dalam terapi individual ini meliputi tiga tahapan yakni tahapan
orientasi, tahapan kerja dan juga tahapan terminasi.

9
DAFTAR
PUSTAKA

Kristi, P Aprillya. Keperawatan Jiwa Terapi Modalitas. Diakses pada tanggal 2


Desember Pukul
12.40 WIB melalui
https://www.academia.edu/37821836/TUGAS_INDIVIDU_KEPERAWATAN_JIWA_T
ERAPI
_MODALITAS

Kirani, Cheche. 2019. Terapi Individu. Diakses pada tanggal 2 Desember Pukul
12.55 WIB melalui https://www.scribd.com/document/416310307/makalah-
individu-docx

10
MAKALAH
TERAPI KOMPLEMENTER
“AROMA TERAPI’

Disusun Oleh :
Kelompok 2

7. Aditya Apriliyanto C1019


8. Evita Wulandari C1019
9. Maya Kholidah C1019
10. Resti Prasticia C1019
11. Salsa Fuji Intani M C1019044
12. Yudha Shandi Winahyu C1019

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
2021/2022

11
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
C. Tujuan Umum dan Khusus................................................................................................4
D. Manfaat 4
BAB II..........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
A. Definisi 5
B. Sejarah 5
C. Jenis 6
D. Manfaat 9
E. Jenis minyak essensial dan kegunaannya........................................................................11
F. Cara Kerja 14
G. Cara Penggunaan..............................................................................................................16
BAB III......................................................................................................................................19
PENUTUP.................................................................................................................................19
A. Kesimpulan 19
B. Saran 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................20

12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aromaterapi merupakan salah satu metode pengobatan melalui media bau-
bauan yang berasal dari bahan tanaman tertentu. Aromaterapi sering digabungkan
dengan praktek pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan yang sudah ada
sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya hanya terdapat dalam bentuk cairan
esensial. Seiring perkembangan zaman, ada berbagai bentuk aromaterapi, mulai
dari minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun. Sesuai bentuk-
bentuknya aromaterapi dapat dipergunakan sebagai pewangi ruangan, aroma
minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk aroma badan setelah mandi.
Ada berbagai jenis wewangian aromaterapi yang ada, yaitu basil, lavender,
jasmine, sandalwood, peppermint, ginger, lemon, orange, geranium, dan masih
banyak lagi. Dan setiap wangi-wangian tersebut memiliki kelebihan positif yang
bermacam-macam. Misalnya, aroma lavender dipercaya dapat mengurangi rasa
stres dan mengurangi kesulitan tidur (insomnia). Sedangkan aroma sandalwood
dapat mengurangi stress saat menstruasi dan sebagai penunjang untuk
berkonsentrasi. Aroma jasmine dapat meningkatkan gairah seksual, kesuburan
wanita, dan anti depresi. Dengan aromaterapi yang dapat berperan dalam
merelaksasikan pikiran dan mengurangi rasa stres, hal tersebut tentunya
berhubungan dengan keadaan emosi yang lebih teratur.
Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem limbik. Sistem
limbik berbeda dengan lobus limbik. Lobus limbik merupakan kesatuan struktur
yang terdiri dari archicortex (formasi hipokampalis dan girus dentatus),
paleocortex (korteks piriformis dari girus hipokampalis anterior), mesocortex
(girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik gabungan lobus limbik dan nuklei
subkortikal, yaitu amigdala, nuklei septales, hipotalamus, epitalamus, nukleus
talamus, dan ganglia basalis. Dalam sistem limbik tidak hanya mengatur tentang
emosi, namun juga mengatur memori, dan perilaku. Semuanya dapat saling
berkaitan satu sama lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian aromaterapi?
13
2. Bagaimana sejarah adanya metode pengobatan aromaterapi?
3. Apa saja jenis metode pengobatan aromaterapi
4. Apa saja manfaat dari metode pengobatan aromaterapi?
5. Bagaimana cara kerja metode pengobatan aromaterapi?
6. Bagaimana cara penggunaan metode pengobatan aromaterapi?

C. Tujuan Umum dan Khusus


1. Tujuan Umum
Mengetahui secara umum mengenai metode pengobatan dengan
aromaterapi?
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian metode pengobatan aromaterapi
b. Mengetahui sejarah dari metode pengobatan aromaterapi
c. Mengetahui jenis metode pengobatan aromaterapi
d. Mengetahui manfaat dari metode pengobatan aromaterapi
e. Mengetahui cara kerja dari metode pengobatan aromaterapi
f. Mengetahui cara penggunaan dari metode pengobatan aromaterapi

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian dari metode pengobatan aromaterapi
2. Dapat mengetahui sejarah dari metode pengobatan aromaterapi
3. Dapat mengetahui jenis metode pengobatan aromaterapi
4. Dapat mengetahui manfaat dari metode pengobatan aromaterapi
5. Dapat mengetahui cara kerja dari metode pengobatan aromaterapi
6. Dapat mengetahui cara penggunaan dari metode pengobatan aromaterapi

14
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Aromaterapi adalah sebuah istilah yang mengacu pada penggunaan
volatile oil hasil ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara kerja
aromaterapi adalah dengan menstimulus otak (apabila di inhalasi) sehingga
menimbulkan efek emosi tertentu. Biasanya efek yang dicari adalah
menenangkan, menyemangati, merilekskan. Sedangkan kegunaan minyak atsiri
secara topikal memiliki banyak manfaat farmakologis seperti melancarkan
peredaran darah, menghangatkan, anti- inflamasi, anti-konvulsan, dll.
Aromaterapi didefinisikan dalam dua kata yaitu aroma yang berari wangi-
wangian (fragrance) dan therapy yang berarti perlakuan pengobatan, jadi secara
ilmiah diartikan sebagai wangi-wangan yang yang memiliki pengaruh terhadap
fisiologis manusia. Buchbauer menetapkan definisi universal untuk aromaterapi,
yaitu terapi menggunakan senyawa aromatik atau senyawa yang mudah menguap
(volatile) untuk mengobati, mengurangi atau mencegah suatu penyakit, infeksi
dan kegelisahan dengan cara menghirupnya (Muchtaridi, 2003).
Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai pemakaian
minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir Kuno
menggunakan aromaterapi untuk meredakan nyeri dan pada abad ke-19, daun
rosemary dibakar di rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi
menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil kesehatan yang positif,
termasuk perbaikan alam perasaan, edema, jerawat, alergi, memar, dan stress.
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari
minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan,
membangkitkan semangat, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga.
Aromaterapi memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai dari pertolongan
pertama sampai membangkitkan rasa gembira (Hutasoit, 2002).

B. Sejarah

15
Pengobatan dengan bau harum-haruman seperti minyak atsiri (Esensial Oil)
atau dengan senyawa fragrance telah lama dilakukan. Orang-orang Mesir dan
India telah melakukannya 4000 tahun yang lalu. Orang-orang Mesir menggunakan
tumbuhan beraroma untuk melakukan pemijatan setelah mandi, pengobatan
penyakit, dan untuk membalur tubuh agar kulit terawat, serta parfum atau
kosmetik. Sedangkan di India, telah lama digunakan sebagai obat tradisional yang
dikenal dengan Ayurveda. Ratu Mesir Cleopatra menggunakan bunga ros segar di
bawah bantalnya dengan maksud menenangkan tidurnya. Konsep ini sebetulnya
mengarah pada desinfektan, pembersihan dari kuman atau penyegaran badan.
Perkembangan selanjutnya, orang-orang Yunani menggunakan metode infusi dari
ekstrak minyak atsiri dari tumbuhan aroma. 1200 tahun yang lalu, dokter asal
Yunani, Pedacius Dioscorides menulis buku tentang herbal medicine yang
dijadikan standar bagi orang-orang Eropa Barat (Muchtaridi dan Moelyono,
2015).
Pada abad ke 19 dimana ilmu kedokteran mulai terkenal, beberapa dokter
pada zaman itu tetap memakai minyak esensial dalam praktek sehari-hari mereka.
Pada zaman aromaterapi modern, aromaterapi digali oleh Robert Tisserand yang
meniulis buku The Art of aromatherapy (Poerwadi, 2006). Dewasa ini, riset
membuktikan aneka penggunaan minyak aroma. Riset kedokteran pada tahun-
tahun belakangan ini mengungkapkan fakta bahwa bau yang kita cium memiliki
dampak penting pada perasaan kita. Menurut hasil penelitian ilmiah, bau
berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat. Misalnya, mencium
lavender meningkatkan frekuensi gelombang alfa terhadap kepala bagian
belakang dan keadaan ini dikaitkan dengan relaksasi (Sharma, 2009).

C. Jenis
Ada banyak jenis aromaterapi, yaitu minyak esensial, dupa, lilin, garam,
minyak pijat, dan sabun. Jenis-jenis tanaman juga ada sangat banyak, yaitu
lavender, jasmine, orange, frangipani, sandalwood, peppermint, basil, ginger,
lemon, rosemary, tea tree, dan masih banyak lagi. Modernisasi telah membawa
dua macam aromaterapi, minyak esensial untuk tujuan terapi dan minyak esensial
untuk minyak wangi, kesenangan, rekreasi atau kebersihan. Minyak atsiri dapat
wewangian atau parfum dan masih kurang dalam nilai terapeutik. Untuk minyak esensial
untuk perawatan, ia harus berada dalam kelas terapeutik aromaterapi. Selain itu, minyak
16
esensial harus diekstrak, disiapkan dan disimpan dengan baik untuk menjadi terapeutik.
Menurut Online Support Minyak Terapi (2009) ada beberapa bahan
minyak aromaterapi :

1. Cendana / Sandalwood (Santalum Album)


Termasuk dalam minyak esensial utama. Berasal dari kayu tanaman cendana.
Bekerja lambat tetapi memiliki efek kerja yang dalam dan lama. Mempunyai efek
stimulasi sekaligus efek relaksasi. Karena efek relaksasinya, minyak sangat baik
digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang, dan ketakutan. Cendana juga
mempenyai efek penenang dan dapat membantu mengatasi masalah gangguan
tidur. Pada perawatan kulit, minyak ini berfungsi sebagai pelembut dan penyejuk
yang sangat baik digunakan pada kulit kering, berkerut, berkerak, atau pada kulit
meradang karena sinar matahari. Rasa gatal yang timbul pada kulit juga dapat
dihilangkan dengan minyak cendana.

2. Lemon (Citrus Lemon)


Termasuk minyak esensial sekunder. Berasal dari bagian buah tanaman,
merupakan minyak esensial dengan daya kerja tinggi, mudah menguap.
Menyegarkan badan dan melancarkan sirkulasi tubuh. Sebagai tonikum yang kaya
akan vitamin C, ampuh mengatasi berbagai macam infeksi dan gangguan
pencernaan. Sangat banyak digunakan untuk terapi perawatan kulit. Baik
digunakan untuk influenza dan sakit tenggorokan. Menguatkan sistem kekebalan
tubuh. Membangkitkan nafsu makan. Meringan sakit karena rematik dan nyeri
sendi. Menyegarkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi. Membantu
menghilangkan depresi dan kecemasan.

3. Jasmine (Jasminum Grandiflorum)

Berasal dari bagian bunga. Bermanfaat untuk mengurangi depresi dan rasa cemas.
Menyejukkan, meningkatkan kepekaan, kejernihan pikiran, ketenangan,
menghangatkan emosi, membantu keteraturan sistem pernafasan dan mengurangi
iritasi karena batuk. Bersifat sebagai afrodisiak dan dapat dipakai untuk perawat
kulit kering dan kulit sensitif.

17
4. Mawar (Rosa Centifolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga. Menyeimbangkan fungsi-fungsi
tubuh, membangkitkan semangat, memperbaiki suasana hati (relaksasi),
menenangkan, antidepresan. Bersifat sebagai antioksidan dan penguat jantung.
Dapat dipakai sebagai inhaler pada penderita asma dan sebagai perawatan pada
kulit sensitif, kulit kering, dan kulit alergi.

5. Green Tea (CamelliaSinensis)


Berasal dari bagian daun, bersifat sebagai antioksidan kuat dan antiradikal bebas.
Menenangkan pikiran. Membangkitkan semangat, memperbaiki konsentrasi.
Dapat dipakai untuk melembutkan dan melindungi kulit. Membantu
menyeimbangkan fungsi sel tubuh, meningkatkan fungsi liver, membantu
menguraikan asam lemak, menurunkan kadar gula dalam darah, melancarkan
sistem pencernaan dan urin. Menurunkan kadar kolesterol, memperbaiki sistem
peredaran darah, dapat mengatasi tekanan darah tinggi, membantu mengeluarkan
dahak dan membersihkan paru.

6. Lavender(Lavendula Augustfolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satu minyak terapi yang
popular dipakai sebagai antiseptik dan penyembuhan luka. Mempunyai efek
relaksasi maupun perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi. Minyak
lavender digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, gangguan menstruasi,
sumbatan pada hidung dan sakit tenggorokan karena influenza. Menghilangkan
sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Mengatasi radang kulit akibat gigitan

serangga, bisul, bercak, ruam, dan luka bakar. Merangsang pertumbuhan sel untuk
regenerasi pada kulit yang luka. Dapat untuk mengatasi jamur pada kulit.

7. Pine(Pinus Sylvestris)
Berasal dari bagian bunga dan buah. Aromaterapi cemara bermanfaat untuk
mengatasi gangguan paru-paru seperti influenza, sakit tenggorokan, bronchitis,
tuberculosisdan radang paru-paru (pneumonia). Banyak digunakan sebagai bahan
membuat sabun karena efek aroma dan sifat desinfektan. Merangsang tubuh untuk
18
membentuk mukosa, sehingga dipakai untuk radang tenggorokan (laryngitis).
Dapat dipakai sebagai antiseptik dan antibakteri. Bermanfaat untuk membantu
perawatan infeksi saluran urin dan ginjal, melancarkan buang air kecil dan
peredaran darah. Dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka di kulit
dan iritasi kulit. Aroma cemara memberikan kesegaran dan membangkitkan
semangat. Sangat berguna untuk mengatasi kelelahan fisik dan mental.

D. Manfaat
1. Membantu meringankan Stress
Paling populer dari aromaterapi adalah untuk menghilangkan stres.
Senyawa aromatik dari berbagai minyak esensial yang berbeda dikenal
sebagai relaksan, dan bisa membantu untuk menenangkan pikiran dan
menghilangkan kecemasan. Beberapa minyak esensial terbaik untuk
menghilangkan stres adalah minyak lemon, minyak esensial lavender,
bergamot, peppermint, vetiver, dan ylang. Beberapa studi telah menunjukkan
bahwa minyak lemon bisa meningkatkan mood dan mengurangi kemarahan.

2. Antidepresan
Aromaterapi juga sangat umum digunakan untuk menghilangkan
perasaan depresi, karena efek samping lebih ringan daripada antidepresan
farmasi. Sementara aromaterapi berguna untuk pengobatan, psikiater juga
tetap diperlukan untuk menilai apakah depresi masih berlanjut atau
memburuk. Minyak esensial yang digunakan untuk mengurangi depresi yang
banyak disarankan ahli adalah minyak peppermint, chamomile, lavender, dan
melati.
3. Meningkatkan memori
Alzheimer masih dianggap sebagai penyakit yang tak tersembuhkan,
namun ada cara tertentu untuk mengurangi atau memperlambat
perkembangannya. Aromaterapi juga sering menjadi sebagai alternatif untuk
pengobatan tambahan bagi pasien demensia Alzheimer. Studi telah
menunjukkan khasiat aromaterapi pada pasien yang lebih muda dapat
meningkatkan kapasitas memori mereka dalam jangka waktu tertentu setelah
perawatan. Minyak Sage adalah minyak yang paling sering direkomendasikan
untuk efek meningkatkan memori.

4. Meningkatkan jumlah Energi


19
Stimulan seperti kafein, nikotin, pil energi, atau zat lain bisa
menmberikan efek yang sangat merusak pada tubuh. Sementara diet dan
olahraga juga bisa membantu, namun banyak orang menggunakan
aromaterapi untuk memperoleh sedikit rasa lebih semangat. Banyak minyak
esensial yang dikenal berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah,
meningkatkan energi, dan merangsang tubuh dan pikiran tanpa efek samping
yang berbahaya. Minyak esensial yang terbaik untuk mendorong energi
termasuk lada hitam, kapulaga, kayu manis, minyak cengkeh, angelica,
melati, pohon teh, dan rosemary.

5. Penyembuhan dan Pemulihan


Banyak minyak esensial yang bermanfaat untuk menstimulasi
peningkatan penyembuhan luka atau penyakit. Hal ini bisa disebabkan oleh
karena peningkatan aliran oksigen dan peredaran darah kepada luka yang
perlu disembuhkan. Sifat anti mikroba dari minyak esensial tertentu juga bisa
menjaga tubuh terlindungi selama tahap penyembuhan. Beberapa minyak
esensial yang paling populer untuk mempercepat proses penyembuhan
termasuk lavender, calendula, rosehip, Everlasting, dan minyak buckthorn.
Sejumlah orang bahkan menggunakan aromaterapi lebih dari sekedar
menyembuhkan luka, tapi juga untuk mengurangi tingkat keparahan dan
ketidaknyamanan karena masalah kulit seperti psoriasis dan eksim.

6. Mengatasi sakit kepala


Aromaterapi bisa menjadi solusi yang bagus untuk menghilangkan
sakit kepala, sekaligus mengurangi stres, kecemasan, atau untuk mencegah
sakit kepala. Beberapa minyak esensial yang terkait dapat mengurangi sakit
kepala dan migrain adalah peppermint, eucalyptus, minyak esensial cendana,
dan minyak rosemary. Anda juga dapat mencampur minyak ini dengan
minyak pembawa dan menyebarkannya ke kulit, kulit kepala, leher, dan
pelipis. Beberapa minyak pembawa terbaik untuk sakit kepala termasuk
minyak almond, alpukat, kelapa, aprikot, dan minyak wijen.

7. Mengatasi Insomnia
Kurang tidur bisa memperburuk atau menyebabkan sejumlah masalah
medis, serta dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi. Denngan
demikian, aromaterapi bisa membantu untuk mengatasi masalah sulit tidur
20
atau insomnia, sehingga bisa tidur lelap dan berkualitas. Beberapa minyak
esensial terbaik untuk mengatasi gangguan insomnia termasuk lavender,
chamomile, melati, benzoin, neroli, mawar, cendana, dan minyak esensial
ylang ylang.

8. Sistem kekebalan tubuh


Lebih baik mencegah daripada mengobati!. Sebagian besar medis
mengatakan, aromaterapi bisa memberikan peningkatan sistem kekebalan
tubuh jika digunakan dengan benar. Efek antimikroba, efek anti jamur atau
antibakteri dari minyak esensial aromaterapi dapat melindungi Anda dari
sejumlah penyakit dan infeksi. Beberapa minyak yang paling efektif untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh termasuk oregano, kemenyan, lemon,
peppermint, kayu manis, dan minyak esensial eucalyptus.

9. Menghilangkan rasa nyeri


Analgesik yang biasa digunakan untuk mengobati rasa nyeri bisa
memiliki banyak efek samping pada tubuh. Nyeri adalah salah satu kondisi
umum yang bisa diatasi dengan aromaterapi. Minyak esensia termasuk
lavender, chamomile, clary sage, juniper, kayu putih, rosemary, dan minyak
peppermint, bisa digunakan untuk tujuan ini.

10. Mengatasi masalah pencernaan


Masalah pencernaan tertentu dapat diobati dengan aromaterapi, seperti
meringankan sembelit, gangguan pencernaan, kembung, dan mempercepat
metabolisme sehingga makanan bisa lebih cepat dicerna. Minyak esensial
jeruk biasanya yang terbaik untuk mengobati kondisi pencernaan, termasuk
lemon. Tetapi ada juga beberapa studi yang menyarankan jahe, adas,
chamomile, clary sage, dan lavender.

E. Jenis minyak essensial dan kegunaannya


1. Camomile
Bisa membuat rileks dan menenangkan serta menangkal radikal bebas
yang bisa menyebabkan penuaan.
2. Alang-alang
Aroma ini dapa membuat kulit terasa lebih berkilau, eksotis, dan menarik.
3. Basil
Basil dapat membantu mengatasi beberapa keluhan seperti; sakit perut,
kejang otot dan pegal linu, masalah pernapasan, flu dan demam, lelah
21
mental, sakit kepala, sulit konsentrasi dan mudah gugup.
4. Bergamot
Dapat menormalkan juga mengencangkan kulit
5. Cedarwood
Untuk infeksi pernapasan dan saluran kencing, penyegar bagi kulit
berminyak dan pori-pori tersumbat, ketombe dan gatal-gatal.
6. Cendana
Dapat menstabilisasi dan menenangkan emosi.
7. Chammomile Roman
Dapat membantu hampir semua permasalahan kulit seperti jerawat, alergi,
luka bakar, eksim dan peradangan kulit.
8. Clove
Membantu mengurangi masalah sakit gigi, diare, kudis, kurap dan kadas.
9. Cubeb
Dapat membantu penyembuhan penyakit anorexia, selulit dan kurang
nafsu makan.
10. Geranium
Dapat mengencangkan payudara, menopause, eksim jerawat, pendarahan,
tanda melahirkan sekaligus mencerahkan kulit.
11. Ginger
Ginger atau jahe, dapat melindungi tubuh dari rasa kedinginan, demam,
mual-mual, pencernaan, anti peradangan, infeksi saluran kencing, kandung
kemih, menghancurkan segala jenis parasit usus dan menormalkan tekanan
darah.
12. Juniper
Khusus perawatan penyempitan pembuluh arteri dan masalah-masalah
yang berhubungan dengan penyumbatan seperti peregangan pembuluh
darah, wasir dan selulit.
13. Kenanga
Bersifat menenangkan, melegakan sesak napas, berfungsi sebagai tonik
rambut sekaligus sebagai pembangkit rasa cinta.
14. Clary sage
Bisa menenangkan dan untuk menguatkan serta membersihkan pikiran.
15. Cypress
Bisa untuk revitalisasi, obat pengkelat, untuk menghilangkan bengkak,
mengurangi sakit kram pada saat menstruasi, tapi sebaiknya hindari pada
1-3 bulan masa kehamilan.
16. Eucalyptus
Bisa digunakan untuk antiseptik, obat bengkak dan membantu masalah
pernafasan.
17. Grapefruit
Bisa digunakan untuk refreshing, detoksifikasi, pembersih, untuk

22
melegakan saraf, dan merilekskan otot.
18. Jasmine
Bisa digunakan untuk menenangkan, aprodisiak, antidepresi, tapi
sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan dan jika kulit sensitif.
19. Lavender
Aroma Lavender memiliki efek menenangkan, serta membantu mereka
yang mengalami susah tidur, agar tidur lebih nyenyak. Lavender juga
menormalkan, serta membersihkan kulit. Merawat infeksi paru-paru, sinus,
vaginal termasuk jamur, radang tenggorokan, asma, kista dan peradangan
lain. Meningkatkan daya tahan tubuh, regenerasi sel, luka terbuka, infeksi
kulit dan sangat nyaman untuk kulit bayi.
20. Lemon
Aroma lemon memberi efek menenangkan dan mengangkat suasana hati.
Aromaterapi lemon juga dapat mengencangkan, menstimulasi,
menyegarkan kulit. Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula
sebagai zat antioksidan, antiseptik, melawan virus dan infeksi bakteri,
mencegah hipertensi, kelenjar hati dan limpa yang tersumbat, memperbaiki
metabolisme, menunjang sistem kekebalan tubuh serta memperlambat
kenaikan berat badan..
21. Mandarin
Bisa menenangkan, merilekskan, memberikan sensasi kedamaian dan bisa
digunakan oleh anak-anak.
22. Mawar
Aroma mawar dapat membantu mengurangi stres, kesedihan dan
menstabilisasi kondisi tubuh.
23. Orange
Dapat digunakan untuk kulit berminyak, kelenjar getah bening tak lancar,
debar jantung tak teratur dan tekanan darah tinggi.
24. Patchouli
Aroma Patchouli dapat membantu menenangkan dan membuat kulit terasa
lebih sensual.
25. Rosemary
Aroma rosemary memberi efek pada munculnya perasaan puas dan efek
positif pada mood dan kinerja, dan menurunkan tingkat hormon kortisol
yaitu hormon pemicu stres. Salah satu aroma yang manjur memperlancar
peredaran darah, menurunkan kolesterol, mengendorkan otot, reumatik,
menghilangkan 6.ketombe, kerontokan rambut, membantu mengatasi kulit
kusam sampai di lapisan terbawah. Mencegah kulit kering, berkerut yang

23
menampakkan urat-urat kemerahan.
26. Pepermint
Aroma peppermint bisa membantu meningkatkan daya ingat dan
kewaspadaan. Cocok buat mereka yang sedang mengalami kelelahan.
Aroma Peppermint juga menyegarkan, dan menghidupkan kulit.
Aromanya juga dapat membasmi bakteri, virus dan parasit yang bersarang
di pencernaan. Melancarkan penyumbatan sinus dan paru, mengaktifkan
produksi minyak dikulit, menyembuhkan gatal-gatal karena kadas/kurap,
herpes, kudis karena tumbuhan beracun..
27. Sandalwood
Bisa digunakan sebagai penyeimbang, aprodisiak, antiseptik, untuk
mengobati batuk dan radang tenggorokan.
28. Tea Tree
Berperan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati penyakit paru-
paru, alat kelamin, vagina, sinus, infeksi mulut, infeksi jamur, cacar air,
ruam saraf serta melindungi kulit karena radiasi bakar selama terapi
kanker. Bisa digunakan sebagai antibakteri, antivirus, antijamur,
mengontrol ketombe dan mengatasi masalah kulit.
29. Strawberry
Aromaterapi Strawberry dapat meningkatkan selera makan, mengurangi
penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kanker.
30. Thyme
Aroma Thyme dapat menyembuhkan gangguan pencernaan dan jamur,
menghancurkan cacing gelang dan cacing pita.

F. Cara Kerja

Aromaterapi adalah penggunaan minyak essensial dari tanaman untuk


meningkatkan kesehatan, vitalitas tubuh, pikiran serta jiwa dengan cara inhalasi,
mandi rendam, kompres, pemakaian topikal dan pijat. Pemakaian minyak
essensial secara komersial untuk terapi stres dan pencegahan penyakit sudah
dilakukan sejak ratusan tahun (Rho dkk, 2006).
Hasil penelitian yang telah ada memperlihatkan bahwa aromaterapi dapat
mempengaruhi denyut nadi, tekanan darah, kekuatan otot, kesadaran otak,
temperatur tubuh dan sirkulasi darah (Field dkk, 2005).
Aromaterapi tidak berdiri sendiri namun digabungkan dengan praktik
komplementer yang lain. Menurut Davis dkk (2005), pijat aromaterapi dan musik

24
mampu menurunkan tingkat stres kerja pada perawat di ruang gawat darurat.
Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui sistem sirkulasi tubuh
dan sistem penciuman. Organ penciuman merupakan satu-satunya indera perasa
dengan berbagai reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan dunia luar dan
merupakan saluran langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat
memicu impuls elektris pada ujung saraf. Dibutuhkan kurang lebih sekitar 40
ujung saraf yang harus dirangsang sebelum seseorang sadar bau apa yang dicium
(Deveraux, 2003).
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap di udara. Apabila
masuk ke rongga hidung melalui penghirupan, akan diterjemahkan oleh otak
sebagai proses penciuman. Proses penciuman terbagi dalam tiga tahap; dimulai

dengan penerimaan molekul bau tersebut oleh olfactory epithelium, yang


merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf. Selanjutnya bau tersebut
akan ditransmisikan sebagai suatu pesan ke pusat penciuman yang terletak pada
bagian belakang hidung (Howard dan Hughes, 2007).
Pusat penciuman sebesar biji buah delima pada pangkal otak. Pada tempat
ini berbagai sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarnya ke
sistem limbik yang selanjutnya akan dikirim ke hipotalamus untuk diolah
(Deveraux, 2002).
Bila minyak esensial dihirup, molekul yang mudah menguap akan
membawa unsur aromatik yang terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke
puncak hidung. Rambut getar yang terdapat dalamnya, yang berfungsi sebagai
reseptor, akan menghantarkan pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat
seseorang yang selanjutnya akan mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh
melalui sistem sirkulasi (Howard dan Hughes, 2007).
Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi
dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang
atau terangsang. Melalui penghirupan, sebagian molekul akan masuk ke dalam
paru-paru. Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran
pernafasan, baik pada bronkus maupun pada cabang halusnya (bronkioli). Pada
saat terjadi pertukaran gas di dalam alveoli, molekul tersebut akan diangkut oleh
sirkulasi darah di dalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan meningkatkan
jumlah bahan aromatik ke dalam tubuh (Deveraux, 2002).
25
Respon bau yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak.
Sebagai contoh, bau yang menyenangkan akan menstimulasi talamus untuk
mengeluarkan enkefalin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan
menghasilkan perasaan tenang (Howard dan Hughes, 2007).
Kelenjar pituitari juga melepaskan agen kimia ke dalam sirkulasi darah
untuk mengatur fungsi kelenjar lain seperti tiroid dan adrenal. Bau yang
menimbulkan rasa tenang akan merangsang daerah di otak yang disebut raphe
nucleus untuk mengeluarkan sekresi serotonin yang menghantarkan kita untuk
tidur (Howard dan Hughes, 2007).

G. Cara Penggunaan
Terapi aroma dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu melalui :
1. Inhalasi
Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam
penggunaan metode terapi aroma yang paling simpel dan cepat. Inhalasi
juga merupakan metode yang paling tuadalam penggunaan aromaterapi.
Aromaterapi masuk dari luar tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap
dengan mudah,melewati paru-paru di alirkan ke pembuluh darah
melaluialveoli (Buckle, 2003). Hidung mempunyai dua fungsi yang jelas
yaitu sebagai penghangat dan penyaring udara yang masuk, dimana
merupakan salah satu bagian dari sistem olfactory. Inhalasisama dengan
penciuman, dimana dapat dengan mudahmerangsang olfactory setiap kali
bernafas dan tidak akan menggangu pernafasan normal apabila mencium
bau yang berbeda dari minyak esensial (Alexander, 2001).
Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat dan
kadang hanya dengan memikirkan baunya dapat memberikan bau yang
nyata. Bau cepat memberikan efek terhadap fisik dan psikologis (Buckle,
2003).
Cara inhalasi biasanya diperuntukkan untuk seorang klien, yaitu
dengan menggunakan cara inhalasi langsung, tetapi cara inhalasi dapat
juga digunakan secara bersamaan misalnya dalam satu ruangan. Metode
tersebut disebut inhalasi tidak langsung.
Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung menurut
Buckle (2003) adalah sebagai berikut :
a) Tissue atau Gulungan Gabus Ambil 1 – 5 tetes minyak esensial,
teteskan pada tissue atau kapas, kemudian hirup 5 – 10 menit. Dapat
26
juga tissue atau kapas tersebut diletakkan dibawah bantal.
b) Steam Tambahkan 1 – 5 tetes minyak esensial dalam alat steam atau
penguapan yang telah diisi air. Letakkan alat tersebut disamping atau
sejajar kepala pasien. Anjurkan pasien untuk menghirup selama 10
menit. Anjurkan pasien untuk menutup mata dan melepaskan kontak
lensa atau kacamata selama inhalasi, karena dapat menyebabkan
pedih.

27
Adapun beberapa cara inhalasi tidak langsung, antara lain :
1) Pengharum atau penyegar ruangan Tambahkan 1- 5 tetes minyak
esensial ke dalam alat pemanas yang telah berisi air, kemudian letakkan
di tempat yang aman atau sudut ruangan. Sangat bagus apabila
ditambahkan air conditioner(AC) dalam
ruangan tersebut.
2) Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya adalah minyak
aromaterapi ditempatkan di atas peralatan listrik, dimana peralatan listrik
ini sebagai alat penguap. Peralatan listrik harus dicek oleh petugas
sebelum digunakan demi keamanan pasien. Kemudian dilakukan
penambahan 2 - 5 tetes minyak aromaterapi dalam vaporiser dengan 20
mL air untuk dapat menghasilkan uap air. Minyak yang umum
digunakan adalah pepermintuntuk mual, lavender untuk relaksasi, rose
baik digunakan dalam suasana sedih, floral citrus dapat
memberikan kesegaran ( Departement of Health, 2007).
2. Pijat
Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui pemijatan, daya
penyembuhan yang terkandung oleh minyak esensial bisa menembus melalui
kulit dan dibawa ke dalam tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ-
organ tubuh. Karena minyak esensial sangat berbahaya bila diaplikasikan
langsung ke kulit dalam bentuk minyak yang murni. Minyak esensial baru bisa
digunakan setelah dilarutkan dengan minyak dasar seperti, minyak zaitun,
minyak kedelai, dan minyak tertentu lainnya (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma apabila digunakan melalui pijat dilakukan dengan langsung
mengoleskan minyak terapi aroma yang telah dipilih di atas kulit. Sebelum
menggunakan minyak tersebut perlu diperhatikan adanya kontraindikasi maupun
adanya riwayat alergi yang dimiliki. Minyak lavender terkenal sebagai minyak
pijat yang dapat memberikan relaksasi. Pijat kaki atau merendam kaki dalam
panci dengan air sudah diberi efek meredakan (Departement of Health, 2007).

Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat, merupakan cara yang sangat

28
digemari untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi
darah dan merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun serta meningkatkan
kesehatan pikiran. Dalam penggunaannya dibutuhkan 2 tetes essensial oil
ditambah 1 mL minyak pijat (Hutasoid, 2002).
3. Kompres
Penggunaan terapi aroma melalui kompres hanya sedikit membutuhkan
minyak aromaterapi. Kompres hangat dengan minyak terapi aroma dapat
digunakan untuk menurunkan nyeri punggung dan nyeri perut. Kompres dingin
yang mengandung minyak lavender digunakan pada bagian perineum saat kala
II persalinan (Departement
of Health, 2007).
4. Berendam
Cara lain dalam menggunakan aromaterapi adalah dengan menambahkan
tetesan minyak esensial ke dalam air hangat yang digunakan untuk berendam.
Dengan cara ini efek minyak esensial akan membuai perasaan dan membuat
pasien rileks, melarutkan pegal-pegal dan nyeri, juga memberi efek yang
merangsang dan mengembalikan energi. Pasien akan memperoleh menfaat
tambahan dari menghirup uap harum. Minyak esensial aromaterapi yang
menguap dari air panas
(Hadibroto & Alam, 2001).
Berendam dengan menggunakan aromaterapi dapat mengendurkan otot yang
tegang setelah bekerja seharian, berendam pada air hangat merupakan saat yang
menyenangkan. Untuk berendam membutuhkan sekitar 5-8 tetes dari jenis
essensial oil yang telah dipilih (Hutasoid, 2002)

BAB III

29
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aromaterapi dapat dipergunakan sebagai relaksan alternatif menghadapi stres,
dengan cara masuknya minyak atsiri ke dalam tubuh melalui inhalasi (cara yang paling
efektif), internal, dan penyerapan lewat kulit Setelah itu molekul- molekul minyak atsiri
akan diserap dan ikut terbawa oleh aliran darah dan limfatik ke selumh tubuh untuk
kemudian menimbulkan efek relaksasi dengan kerja sarna sistem saraf dan sistem
hormonal.
Aromaterapi dianggap lebih aman dibandingkan obat kimia sintetik karena minyak
atsiri yang digunakan berasal dari bahan alami yang walallpun bekerja relatif lebih lambat
namun efek sampingnya jauh lebih kecil dan tidak menimbulkan ketergantungan serta
gejala putus obat asalkan digunakan sesuai indikasi, dosis, dan lama waktu pemakaiannya.
Ketika minyak yang beraroma sedatif terhirup oleh hidung dan molekulnya terkunci
pada silia hidung, timbul impuls yang ditransmisikan lewat bulbus dan tractus olfactorius ke
dalam sistem limbic (amigdala dan hipokampus). Proses ini memicu respon memori dan
emosional lewat hipotalamus, yang bekerja sebagai pemancar dan regulator, kemudian
impuls terkirim ke otak. Serabut olfactorius membawa impuls ke bagian otak yang disebut
nukleus raphe. Aroma sedatif menyebabkan stimlliasi nuklells raphe dan akan melepaskan
zat nellrokimia serotonin, keadaan inilah yang menyebabkan timbulnya keadaan relaksasi.
Beberapa bahan minyak aromaterapi antara lain Cendana / Sandalwood (Santalum
Album), Lemon (Citrus Lemon), Jasmine (Jasminum Grandiflorum), Mawar (Rosa
Centifolia), Green Tea (CamelliaSinensis), Lavender(Lavendula Augustfolia), dan
Pine(Pinus Sylvestris).

B. Saran
Dalam dunia keperawatan pengenalan lebih lanjut tentang aromaterapi serta
penggunaannya di masyarakat secara luas, tepat, dan benar untuk menekan dan mengurangi
efek negatif yang ditimbulkan obat-obatan kimia sintetik. Penelitian lebih lanjut mengenai
khasiat aromaterapi terhadap penyakit dapat mengurangi dampak dari penyakit, antara lain
asma, sinusitis, hipertensi, dan lain- lain.

DAFTAR PUSTAKA

30
Agusta, Andria. 2002. Aromaterapi, Cara Sehat Dengan Wewangian Alami.
Jakarta : Penebar Swadaya

Anonim, 2009. Tips Aomaterapi & Relaksasi. www.blanjaspa.com (diakses pada tanggal 24
Oktober 2016)

Alexander M.(2001). Biodegradation and Bioremediation. Ed ke-2. California: Academic


Pr.

Davis C, Marie C, Kerri H, Mark J, Julie F. 2005. The Effect Of Aromatherapy Massage
with Music on the Strss and Anxiety Levels of Emergency Nurses. Australasian
Emegency Nursing Journal. 8: 43-50

Departement of Health.(2007). Paint management, aromatheraphy sectio B clinical


guidelines King Edward Memorial Hospital Perth Western Australia.
http//www.kemh.health.wa.gov.au/development/manuals/section/4/8272.p df
(diakses pada tanggal 24 Oktober 2016)

Deveraux C. 2003. Aromatheraphy: Essential Oil and How to Use Them. United States:
Tutle Publishing, pp: 73-75

Field T, Diego M, Hernandez-reif M, Cisneros W, Feijo L, Vera Y, Gil K, Grina D, Claire


He Q. 2005. Lavender Fragrance cleansing gels effect on relaxation. International
Journal of Neurosciene, 115 (2): 207-222

Howard S, Hughes BM Expectancies.2007. Not aroma, explain impact of lavender


aromatherapy .New England Journal of Medicine. 5(365):479- 485

Hutasoit, A.S. 2002. Panduan Praktik Pijat Aromaterapi Untuk Pemula. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Muchtaridi dan Moelyono. 2015. Aroma Terapi: Tinjauan Aspek Kimia Medisinal.
Yogyakarta: Graha Ilmu

Poerwadi, R. 2006. Aromaterapi Sahabat Calon Ibu. Jakarta: Dian Rakyat

31
Rho, Han, Kim, Lee. 2005. Effects of Aromatherapy Massage on Anxietas and Self-Esteem
in Korean Elderly Woman: A pilot Study. InternationalJournal of Neurosciene, 116:
1447-1455

Sharma, S. 2009. Aroma Therapy. Terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta: Kharisma


Publishing Group.

Stevensen, C. J. 1996 . Aromatherapy. New York : Churchill Livingstone Inc

http://eprints.undip.ac.id/44834/3/BAB_2.pdf (diakses pada tanggal 24 Oktober 2016)

http://library.upnvj.ac.id/pdf/3keperawatanpdf/207312042/bab2.pdf (diakses pada tanggal


24 Oktober 2016)

http://library.upnvj.ac.id/pdf/3keperawatanpdf/207312042/bab2.pdf (diakses pada tanggal


24 Oktober 2016)

32

Anda mungkin juga menyukai