Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Seiring dengan upaya menjadikan proses keperawatan jiwa sebagai kerangka


kerja perawat jiwa dalam memberikan asuhan keperawatannya, tuntutan akan tindakan keperawatan
secara independen dan progresif juga semakin dibutuhkan. Kesehatan jiwa juga dapat diartikan
sebagai keadaan sejahtera yang dikaitkan dengan kebahagiaan, kegembiraan, asan, pencapaian,
optimisme, dan harapan. Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefeniskan kesehatan itu
sendiri sebagai sehat fisik, mental dan sosial bukan sematamata keadaan tanpa penyakit atau
kelemahan. Jadi Seseorang dapat dianggap sehat jiwa jika mereka mampu bersikap positif terhadap
diri sendiri, memiliki kestabilan emosi, memiliki konsep diri yang positif dan memiliki rasa bahagia
dan puas (Videbeck, 2008).

Banyak ahli dalam kesehatan jiwa memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap apa yang
dimaksud gangguan jiwa dan bagaimana gangguan jiwa itu terjadi. Perbedaan pandangan
tersebut tertuang dalam bentuk model konseptual kesehatan jiwa. Pandangan model psikoanalisa
berbeda dengan pandangan model social, model perilaku, model eksistensial, model medical,
berbeda pula dengan model stress  –   adaptasi. Masing-masing model memiliki pendekatan unik
dalam terapi gangguan jiwa. Berbagai pendekatan penanganan klien gangguan jiwa inilah
yang dimaksud dengan terapi modalitas yang bertujuan mengubah perilaku klien gangguan
jiwa dengan perilaku maladaptifnya menjadi perilaku yang adaptif. Terapi Modalitas merupakan
terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam upaya mengubah perilaku pasien
dari perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif ( Prabowo, 2014).

B.   Tujuan Penulisan

1.   Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian terapi individu


2.  Mahasiswa mampu menjelaskan kegiatan terapi individu 
3.  Mahasiswa mampu menjelaskan tahap-tahap terapi individu 

1
BAB II

KONSEP TEORI

A. Terapi Modalitas

1. Pengertian

Terapi modalitas Adalah berbagai pendekatan penanganan klien gangguan jiwa yang bervariasi, yang
bertujuan untuk mengubah perilaku klien dengan gangguan jiwa denga perilaku maladaptifnya menjadi
perilaku yang adaptif. Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini di berikan
dalam upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif. Terapi modalitas
mendasarkan potensi yang dimiliki pasien (modal-modality) sebagai titik tolak terapi atau penyembuhannya.
Tapi terapi ini bisa dipakai untuk terapi keperawatan keluarga.

Terapi modalitas Adalah berbagai pendekatan penanganan klien gangguan jiwa yang bervariasi, yang
bertujuan untuk mengubah perilaku klien dengan gangguan jiwa dengan perilaku mal adaptifnya menjadi
perilaku yang adaptif.

2. Dasar – dasar pemberian terapi modalitas

a. Gangguan jiwa tidak merusak seluruh kepribadian atau perilaku manusia


b. Tingkah laku manusia selalu dapat diarahkan dan dibina ke arah kondisi yang mengandung
reaksi( respon yang baru )
c. Tingkah laku manusia selalu mengindahkan ada atau tidak adanya faktor-faktor yang sifatnya
menimbulkan tekanan sosial pada individu sehingga reaksi indv tersebut dapat diprediksi ( reward dan
punishment )
d. Sikap dan tekanan sosial dalam kelompok sangat penting dalam menunjuang dan menghambat
perilaku individu dalam kelompok sosial
e. Terapi modalitas adalah proses pemulihan fungsi fisik mental emosional dan sosial ke arah keutuhan
pribadi yang dilakukan secara holistik.

B.   Pengertian Terapi Individu

Sebuah hubungan yang terstruktur akan dijalin antara perawat dengan klien nantinya bisa
mengubah perilaku klien. Terapi individual merupakan penanganan seseorang dengan macam macam
gangguan jiwa melalui pendekatan hubungan individual antara terapis dengan klien tersebut. Terapi
individual adalah penanganan klien gangguan jiwa dengan pendekatan hubungan individual antara seorang
terapis dengan seorang klien. Suatu hubungan yang terstruktur yang terjalin antara perawat dan klien untuk
mengubah perilaku klien. Hubungan yang dijalin adalah hubungan yang disengaja dengan tujuan terapi,
dilakukan dengan tahapan sistematis (terstruktur) sehingga melalui hubungan ini terjadi perubahan tingkah laku
klien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan di awal hubungan. Sedangkan hubungan yang dijalin sendiri
adalah hubungan yang memang disengaja dengan tujuan terapi dan dilakukan pada tahap sistematis
atau terstruktur sehingga lewat hubungan tersebut nantinya perilaku klien akan berubah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. (Nasir & Muhith. 2011).
Hubungan terstruktur ini memiliki tujuan agar klien bisa menyelesaikan masalah yang sedang
dialami dan juga bisa meredakan penderitaan atau distress emosional sekaligus mengembangkan cara
yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dasar. (Nasir & Muhith. 2011)

C. Kegiatan Terapi Individu

Terdapat beberapa kegiatan yang termasuk terapi individu dalam keperawatan jiwa adalah
sebagai berikut :

1.   Memberikan bimbingan Sosial kepada orang yang menderita penyakit parah (terminal illnes), dan
stress.
2.   Membantu para pegawai yang menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam memperoleh
pelatihan dan pekerjaan baru.
3.   Memberikan bimbingan sosial kepada pasangan muda yang baru menikah atau
 pelatihan perenting skills kepada pasangan yang baru memiliki anak. (Nasir &
Muhith. 2011)
2
D.   Tahap-Tahap Terapi Individu

Terdapat beberapa tahapan yang digunakan dalam terapi individual ini meliputi tiga tahapan yakni
tahapan orientasi, tahapan kerja dan juga tahapan terminasi.

1.   Tahapan orientasi
Tahapan orientasi dilaksanakan ketika perawat memulai interaksi dengan klien. Tahap
orientasi merupakan  jenis terapi dalam psikologi yang dilakukan saat perawat memulai interaksi
dengan klien untuk membina hubungan saling percaya. Setelah klien mempercayai perawat,
tahapan selanjutnya adalah klien bersama perawat mendiskusikan apa yang menjadi latar belakang
munculnya masalah pada klien, apa konflik yang terjadi, juga penderitaan yang klien hadapi.
Tahapan orientasi diakhir dengan kesepakatan antara perawat dan klien untuk menentukan tujuan
yang hendak dicapai dalam hubungan perawat-klien dan bagaimana kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. (Nasir & Muhith. 2011) 

2. Tahapan kerja

Tahapan kerja dilakukan saat klien mulai bisa mengeksplorasi diri dan
mengungkapkan apa saja yang sedang ia alami. Tugas perawat nantinya tidak hanya untuk
memperhatikan namun konteks cerita namun juga memperhatikan perasaan klien saat
bercerita. (Nasir & Muhith. 2011)

3. Tahapan terminasi

Tahapan terminasi dilakukan ketika terjalin hubungan terapeutik yang sudah mereda dan
terkendali yakni klien sudah merasa lebih baik, memperlihatkan peningkatan fungsi diri, sosial dan
juga pekerjaan serta yang terpenting adalah mencapai tujuan dari terapi. (Nasir & Muhith. 2011)

3
BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Terapi individual merupakan penanganan seseorang dengan macam macam gangguan jiwa


melalui pendekatan hubungan individual antara terapis dengan klien tersebut. Sedangkan hubungan
yang dijalin sendiri adalah hubungan yang memang disengaja dengan tujuan terapi dan dilakukan
pada tahap sistematis atau terstruktur sehingga lewat hubungan tersebut nantinya perilaku klien akan
berubah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. (Nasir & Muhith. 2011).

Hubungan terstruktur ini memiliki tujuan agar klien bisa menyelesaikan masalah yang sedang
dialami dan juga bisa meredakan penderitaan atau distress emosional sekaligus mengembangkan cara
yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dasar. Terdapat beberapa tahapan yang digunakan dalam terapi
individual ini meliputi tiga tahapan yakni tahapan orientasi, tahapan kerja dan juga tahapan terminasi.
(Nasir & Muhith. 2011)
DAFTAR PUSTAKA

Videbeck.S.L.(2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

 Nasir, Abdul Dan Abdul Muhith. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar Dan Teori. Jakarta:
Salemba Medika

Prabowo, Eko.(2014). Konsep Dan Apliikasi : Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika

http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/terapi-modalitas-dalam-keperawatan-jiwa/

Anda mungkin juga menyukai