Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK

DI AULA PSTW KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR

Mata Kuliah : Praktek Profesi Keperawatan Gerontik


Topik : Penyakit Disentri
Sub Topik : Penyakit Disentri Pada Lansia
Media : Infokus dan leaflet
Sasaran : Seluruh Lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar

A. Latar Belakang
Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya dan sering kali menyebabkan kematian
dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri
(disentri basiler) dan amoeba (disentri amoeba).
Di dunia sekurangnya 200 juta kasusdan 650.000 kematian terjadi akibat disentri basiler
pada anak-anak dibawah usia 5 tahun. Kebanyakan kuman penyebab disentri basiler
ditemukan di Negara berkembang dengan kesehatan lingkungan yang masih kurang. Disentri
amoeba hampir menyebar di seluruh dunia terutama di Negara yang berkembang yang berada
didaerah tropis. Hal ini dikarenakan faktor kepadatan penduduk, hygiene individu, sanitasi
lingkungan dan keadaan sosial ekonomi serta cultural yang menunjang. Penyakit ini biasa
menyerang anak dengan usia lebih dari 5 tahun. Spesies Entamoeba menyerang 10% populasi
di dunia. Prevalensi yang tinggi mencapai 50% di Asia, Afrika, dan Amerika selatan.
Sedangkan pada Shigella di Amerika serikat menyerang 150.000 kasus dan di Negara-negara
yang berkembang Shigella flexeneri dan S. dysentriae menyebabkan 600.000 kematian per
tahun.
Di Amerika serikat, insiden diseentri amoeba mencapai 1-5 % sedangkan disentri basiler
dilaporkan kurang dari 500.000kasus tiap tahunnya. Sedangkan kejadian disentri amoeba di
Indonesia sampai saat ini masih belum ada, akan tetapi untuk disentri basiler dilaporkan 5%
dari 3848 orang penderita diare berat menderita disentri basiler.
WHO menyebutkan bahwa sekitar 15 persen dari seluruh kejadian diare pada anak di
bawah usia 5 tahun adalah disentri. Adapun hasil survei evaluasi di Indonesia pada tahun
1989-1990 juga menunjukkan angka kejadian yang sama. Disentri menjadi penyebab panting
pada kesehatan dan kematian yang dikaitkan dengan diare.
C. Tujuan
 Tujuan umum : Untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang disentri
 Tujuan Kusus : 1. Lansia dapat mengerti apa itu disentri
2. Lansia mengenal tanda dan gejala disentri
3. Lansia mengetahui pencegahanya
4.
B. Strategi Pelaksanaan Kegiatan
a. Metode :Ceramah , diskusi dan Tanya jawab
b. Media dan alat :Leaflet dan Lembar balik
c. Waktu dan tempat :
Hari/tanggal : Jum`at/14 Oktober 2016
Jam : 14.00 – 15.00 WIB
Tempat : Di aula PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar

Setting Tempat
Keterangan : Moderator

Fasilitator

Penyuluh

Audience

Observer

C. Pengorganisasian
 Penanggung Jawab : Kelompok
 Moderator : Melda Sesri, S. Kep
Tugas :
 Membuka dan menutup acara penyuluhan, membuat
kontrak waktu, menjelaskan tujuan kegiatan
penyuluhan, memimpin diskusi dan mengevaluasi
kegiatan yang telah dilakukan atau menyimpulkan
kegiatan yang telah dilakukan.
 Mengarahkan jalannya penyuluhan
 Menjawab Pertanyaan

 Penyaji : Mardeli Angraini, S. Kep


Tugas :
 Menyampaikan materi penyuluhan
 Menggali pengetahuan audiens tentang materi
penyuluhan
 Menjawab pertanyaan
 Observer : Citra Mutia, S.Kep

Tugas :
 Mengamati prosesnya penyuluhan
 Menjawab Pertanyaan

 Fasilitator : Ratih Gumala Sari, S. Kep


Heriyeni, S. Kep
Rini Juita, S. Kep
Indra Cahyadi, S. Kep
Husnicen, S. Kep
Fitriani,S.Kep
Nur Syamsi,S.Kep
Tugas :
 Mengamati jalannya penyuluhan dari awalsampai
akhir kegiatan/acara
 Memotivasi audiens untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan.
Materi Penyuluhan
1. Pengertian Disentri
2. Penyebab Disentri
3. Tanda dan Gejala Disentri
4. Pencegahan Disentri
5. Pengobatan Tradisional Disentri
6.
No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Klien
1. 5 menit
Pembukaan
a. Orientasi
 Memberi salam/mengucapkan  Menjawab salam
D.
salam
 Memperkenalkan diri dan  Mendengarkan dan
anggota memperhatikan
 Menjelaskan topik dan tujuan  Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu  Menyepakati kontrak
dan bahasa
2. 20menit
Pelaksanaan
Pemberian materi penyuluhan :
a. Pengertian Disentri  Ikut serta memberi
 Menggali pengetahuan audien
pendapat
tentang pengertian disentri
 Mendengarkan dan
 Memberi reinforcement (+)
 Menjelaskan tentang pengertian memperhatkan
disentri  Mendengarkan dan
memperhatikan
b. Penyebab Disentri
 Menggali pengetahuan audien  Ikut serta memberi
tentang penyebab disentri pendapat
 Memberi reinforcement (+)

 Menjelaskan penyebab disentri  Memperhatikan dan


mendengarkan
c. Tanda dan Gejala Disentri
 Menggali pengetahuan audien  Memperhatikan dan
tentang tanda dan gejala disentri mendengarkan
 Memberi reinforcement (+)

 Menjelaskan tanda dan gejala  Mengemukakan pendapat


disentri

 Memperhatikan dan
d. Pencegahan Disentri mendengarkan
 Menggali pengetahuan audien
 Mengemukakan pendapat
tentang pencegahan disentri
 Memberi reinforcement (+)  Memperhatikan dan
mendengarkan
 Menjelaskan tentang pencegahan
 Mengemukakan pendapat
disentri

e. Pengobatan Tradisional Disentri


 Menggali pengetahuan audien  Memperhatikan dan
tentang pengobatan tradisional mendengarkan
Kegiatan Penyuluhan

E. Materi
Terlampir

F. Kriteria hasil
1. Evaluasi struktur
 Lansia menghadiri penyuluhan
 Lansia mengikuti dari awal sampai akhir penyuluhan
 Tersedianya alat media untuk melakukan penyuluhan
 Setting tempat sesuai dengan perencanaan
 Lansia memberikan respon terhadap pelaksanaan
2. Evalusi proses
 Lansia berpartisipasi selama kegiatan penyuluhan
 Lansia tidak meninggalkan tempat penyuluhan
 Pelaksanaan sesuai rencana
 Lansia menyampaikan perasaan setelah penyuluhan
 Lansia serta dalam penyimpulan pertemuan
 Lansia, moderator, penyaji, dan observer serta fasilitator berperan aktif
selama kegiatan berlangsung
3. Evaluasi hasil
Diharapkan 75% dari audien dapat menyebutkan tentang :
1. Pengertian Disentri
2. Penyebab Disentri
3. Tanda dan Gejala Disentri
4. Pencegahan Disentri
5. Pengobatan Tradisional Disentri

G. Penutup
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ini, diharapkan lansia dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan yaitu mengetahui tentang disentri

Batusangkar, 14 Oktober 2016


Ketua Kelompok
(Indra cahyadi,S.Kep)
MATERI
PENYAKIT DISENTRI PADA LANSIA

1. Pengertian Disentri
Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (gangguan) dan enteron (usus), yaitu
peradangan usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar, tinja berlendir
bercampur darah. Buang air besar ini berulang-ulang yang menyebabkan penderita
kehilangan banyak cairan dan darah.(Nanda2015)
2. Penyebab Disentri
Umum disentri adalah infeksi parasit Entamoeba histolytica yang menyebabkan disentri
amuba dan infeksi bakteri golongan Shigella yang menjadi penyebab disentri basiler.
Penderita perlu segera mendapatkan perawatan medis, jika tidak dapat mengancam jiwa.
3. Tanda dan Gejala Disentri
a. Buang air besar dengan tinja berdarah
b. Diare encer dengan volume sedikit
c. Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)
d. Nyeri saat buang air besar (tenesmus)
4. Pencegahan
Pencegahan disentri dapat dilakukan dengan senantiasa menjaga kebersihan diri dan
lingkungan. Langkah awal yang paling sederhana adalah membiasakan mencuci tangan
sebelum makan dan mengkonsumsi makanan yang bersih dan sehat. Serta
- Jaga kebersihan
- Banyak minum air putih
- Buat Larutan gula garam
- Atur pola makan
- Istirahat
5. kemungkinan yang akan terjadi
1. Kekurang volume cairan tubuh b.d mual dan muntah
2. Pusing
3. Resiko jatuh
6. Perawatan penderita
Tujuan pengobatan adalah menghentikan segera gejala yang terjadi dan kemudian
menghilangkan amuba dalam tubuh serta menyembuhkan luka akibat infeksi.
Pencegahannya dengan cara menghentikan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang pedas,
keras, dan berlemak. penderita penyakit ini sebaiknya mengkonsumsi bubur tepung kacang
hijau atau beras, sup dan roti tanpa ragi.
Pengobatan herbal untuk menyembuhkan penyakit disentri diantaranya adalah:

Obat Tradisional I

Bahan :
- daun sendok segar 7 lembar

Cara Pembuatan :
Daun sendok direbus dalam tiga gelas air hingga tersisa satu gelas.

Cara Pemakaian :
Diminum dua kali sehari sebelum makan, masing-masing satu gelas.

Obat Tradisonal II
Bahan :
Daun sambiloto segar tujuh lembar

Cara Pembuatan :
Bahan direbus dalam tiga gelas air hinga tersisa satu gelas .

Cara Pemakaian :
Ramuan diminum dua kali sehari sebelum makan masing-masing satu gelas.
DAFTAR PUSTAKA

Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.1996. Nursing Interventions


Classification (NIC). St. Louis :Mosby Year-Book
Johnson,Marion, dkk.2000. Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis
:Mosby Year-Book
Wiley dan Blacwell.2009. Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-
2011, NANDA.Singapura:Markono print Media Pte Ltd
Dharma, Andi Pratama. Buku Saku Diare Edisi 1. Bandung : Bagian/SMF IKA FK-
UP/RSHS; 2001
Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Volume 1. Jakarta : Bagian IKA FK-UI; 1998.
Gandahusada, Srisasi, et al. Parasitologi Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta : FK-UI;
2000.
A, Dini, et al. Pengaruh Pemberian Preparat Seng Oral Terhadap Perjalanan Diare
Akut, dalam Abstrak Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Kesehatan Anak II Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Batam; 2004
Proposal_Askep_Gerontik_Disentri.www.annisa_bloggspot.comdiakses tanggal 30
Oktober 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT DISENTRI
DI AULA PSTW KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR

DISUSUN OLEH :

INDRA CAHYADI, S.Kep


MELDA SESRI, S.Kep
RATIH GUMALA SARI, S.Kep
CITRA MUTIA, S.Kep
HERIYENI, S.Kep
MARDELI ANGRAINI, S.Kep
HUSNICEN, S.Kep
NUR SYAMSI,S.Kep
RINI JUITA, S.Kep
FITRIANI, S.Kep

PEMBIMBING AKADEMIK KOORDINATOR MHS PROFESI

( ) ( M.NUR,S.ST )

PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS SUMATERA BARAT
TAHUN 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai