Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL


KEHILANGAN DAN BERDUKA

Ns. Henry Wiyono, M.Kep


TUJUAN INSTRUKSIONAL
TUM
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa/I mampu
menyusun asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan masalah
psikososial kehilangan dan berduka
TUK
1. Menjelaskan definisi kehilangan
2. Menjelaskan rentang respon emosi
3. Menjelaskan tahapan proses kehilangan dan berduka
4. Melakukan pengkajian pasien dengan kehilangan dan berduka
5. Merumuskan diagnosis keperawatan pada pasien kehilangan dan
berduka
6. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada kehilangan dan
berduka
7. Menyusun evaluasi tindakan keperawatan pada pasien
kehilangan dan berduak
KEHILANGAN

 suatu keadaan individu mengalami kehilangan


sesuatu yang sebelumnya ada dan dimiliki
 Hal ini merupakan suatu fase yang sulit untuk
dihindari
 Contoh ………
BERDUKA

 Reaksiterhadap
kehilangan, yaitu respons
emosional normal dan
merupakan suatu proses
untuk memecahkan
masalah.
DAMPAK KEHILANGAN DIKAITAN
DENGAN PENYAKIT KRONIS

Cultural
Spritual
Sosio
Psikis
Biologi
KEHILANGAN  BERDUKA
KEHILANGAN

• Syok dan ketidakpercayaan


• Perkembangan kesadaran F.
Akut • Restitusi

• Berlangsung 1-2 tahun / lebih •


F. Jangka Reaksi berduka yang tidak
terselesaikan akan menjadi penyakit
panjang yang tersembunyi dan termanifestasi
dalam berbagai gejala fisik
BERDUKA

• Reaksi syok, tidak yakin, tidak


Fase awal percaya, perasaan dingin
perasaan kebal, dan bingung

Fase • Perilaku obsesif

pertengahan

• Individu memutuskan untuk tidak


Fase mengenang masa lalu dan memilih
pemulihan untuk melanjutkan kehidupan
TAHAPAN PROSES KEHILANGAN

Denial

Acceptance Anger

Depresion Bergaining
MANAGEMEN
ASUHAN KEPERAWATAN

Genetik

Kes. Fisik
F.
Predisposisi
Pengalaman
Pengkajia
n Kes. Mental

F. Pencetus
F. Presipitasi
kehilangan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Berduka berhubungan
dengan kehilangan aktual.
Berduka disfungsional.

Berduka fungsional.
RENCANA INTERVENSI
Denial Dorong pasien mengungkapkan perasaan
kehilangan

Tingkatkan kesadaran pasien secara


bertahap tentang kenyataan kehilangan
pasien secara
Dengarkan
emosion l pasien dengan penuh
pengertian. Jangan menghukum dan
menghakimi
Jelaskan bahwa sikap pasien sebagai suatu
kewajaran pada individu yang mengalami
kehilangan
Beri dukungan secara nonverbal
seperti memegang tangan, menepuk
bahu, dan merangkul
Jawab pertanyaan pasien dengan
bahasan yang sederhana, jelas, dan
singkat.
Amati dengan cermat respons pasien
selama bicara.
Bantu pasien mengidentifikasi dukungan
positif.

Beri kesempatan pasien mengungkapkan


perasaan.

Bahas pikiran yang timbul bersama pasien.


TINDAKAN
KEPERAWATAN Pada
Pasien
a. Membina hubungan saling percaya dengan
pasien.
b. Berdiskusi mengenai kondisi pasien saat ini
(kondisi pikiran, perasaan, fisik, sosial, dan
spiritual sebelum/sesudah mengalami peristiwa
kehilangan serta hubungan antara kondisi saat ini
dengan peristiwa kehilangan yang terjadi).
c. Berdiskusi cara mengatasi berduka yang dialami. 1)
Cara verbal (mengungkapkan perasaan).
2) Cara fisik (memberi kesempatan aktivitas fisik).
3) Cara sosial (sharing melalui self help group).
4) Cara spiritual (berdoa, berserah diri).
d. Memberi informasi tentang sumber-sumber
komunitas yang tersedia untuk saling memberikan
pengalaman dengan saksama.
e. Membantu pasien memasukkan kegiatan dalam
jadwal harian.
f. Kolaborasi dengan tim kesehatan jiwa di puskesmas.
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK
KELUARGA

a. Berdiskusi dengan keluarga tentang masalah


kehilangan dan berduka dan dampaknya pada
pasien.
b. Berdiskusi dengan keluarga cara-cara mengatasi
berduka yang dialami oleh pasien.
c. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat
pasien dengan berduka disfungsional.
d. Berdiskusi dengan keluarga sumber-sumber
bantuan yang dapat dimanfaatkan oleh
keluarga untuk mengatasi kehilangan yang
dialami oleh pasien.
EVALUASI
1. Pasien mampu mengenali peristiwa kehilangan yang dialami.
2. Memahami hubungan antara kehilangan yang dialami
dengan keadaan dirinya
3. Mengidentifikasi cara-cara mengatasi berduka yang
dialaminya.
4. Memanfaatkan faktor pendukung.
5. Keluarga mengenal masalah kehilangan dan berduka.
6. Keluarga memahami cara merawat pasien berduka
berkepanjangan.
7. Keluarga mempraktikkan cara merawat pasien berduka
disfungsional.
8. Keluarga memanfaatkan sumber yang tersedia di masyarakat
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai