Anda di halaman 1dari 21

KEHILANGAN

Eko Riyanti, S.Kep,Ns., M.Kep


PENGERTIAN KEHILANGAN
 Kehilangan adalah situasi aktual atau potensial dimana
seseorang atau objek yang dihargai tidak dapat dicapai/diganti
sehingga dirasakan tidak berharga seperti semula.
 Kehilangan adalah keadaan individu terpisah dengan sesuatu
yang sebelumnya ada, kemungkinan menjadi tidak ada, baik
terjadi sebagian atau keseluruhan.
 Respon kehilangan seseorang dipengaruhi oleh respon
individu terhadap kehilangan sebelumnya. Keadaan individu
yang sedang mengalami kehilangan akan melalui proses
berduka.
5 KATEGORI KEHILANGAN
1. Kehilangan objek eksternal
Misalnya : objek yang dimiliki rusak, objek yang dimiliki
hilang/dirampok, rumah rusak karena bencana, pada anak –
anak misal kehilangan mainan, pada orang dewasa misal
kehilangan barang berharga. Besarnya duka yang dirasakan
seseorang terhadap kehilangan objek tergantung pada nilai,
rasa keterikatan seseorang terhadap objek yang hilang, dan
kemanfaatan objek.
5 KATEGORI KEHILANGAN
2. Kehilangan lingkungan yang dikenal
Berhubungan dengan perpisahan dengan lingkungan
yang sebelumnya telah dikenali.
Misal : Pindah ke kota baru, mendapat pekerjaan baru.
3. Kehilangan orang yang dicintai/berarti
Kehilangan ini terjadi karena perpisahan, perpindahan,
perjalanan, pekerjaan, kematian.
Misal : Kehilangan orang tua, pasangan hidup, anak,
saudara, sahabat,guru.
5 KATEGORI KEHILANGAN
4. Kehilangan aspek yang ada pada diri.
a. Kehilangan bagian tubuh : mata, rambut, gigi.
b. Kehilangan fungsi fisiologis : kehilangan kontrol urin dan
feses, kekuatan, mobilisasi.
c. Kehilangan fungsi psikologis : kehilangan memori,
humor, harga diri, kepercayaan diri, respek, cinta.
5. Kehilangan kehidupan
Terjadi pada seseorang yang menghadapi kematian,
merasa, berfikir dan merespon kejadian dan orang-orang
disekitarnya sampai waktu kematian.
JENIS KEHILANGAN
1. Actual Loss / nyata
Kehilangan ini dapat dikenali orang lain : kehilangan mainan.
2. Dirasakan/ psikologis
Kehilangan ini tidak dapat dikenali orang lain : kehilangan
percaya diri, harga diri.
3. Anticipatory Loss
Perilaku kehilangan yang dialami walaupun hal tersebut
belum terjadi : keluarga dengan anggota keluarga yang sakit
terminal.
REAKSI KEHILANGAN
1. Merasa ada gangguan somatis.
2. Dada terasa berat/tertekan.
3. Nafas pendek /seperti tercekik.
4. Merasa kosong.
5. Kehilangan tenaga.
DAMPAK KEHILANGAN
 Masa anak – anak
Merasa takut ditinggalkan, tidak berdaya, kesepian.
 Remaja
Kehilangan dapat mempengaruhi konsep diri.
 Dewasa
Kehilangn merupakan pukulan yang berat, terutama pada saat
kehilangan pasangan yang dapat meningkatkan masalah
kesehatan.
GRIEVING ( BERDUKA )
 Berduka :
adalah reaksi emosi terhadap kehilangan,
yang dimanifestasikan dalam pikiran , perasaan dan perilaku
TAHAPAN BERDUKA
1. Menurut Kubler Rose
a. Denial/Pengingkaran
# Tidak percaya pada terhadap hal tersebut.
# Tidak siap menghadapi masalah.
# Menolak berkepanjangan.
Reaksi fisik yang terjadi : letih, lemah, pucat, mual,
detak jantung meningkat, menangis, gelisah, tidak
tahu harus berbuat apa.
TAHAPAN BERDUKA
b. Anger/Marah
# Timbulnya kesadaran akan kenyataan terjadinya kehilangan.
# Individu menunjukan perasaan mengikat yang sering
diproyeksikan pada orang yang ada di lingkungannya
baik orang lain maupun diri sendiri.
# Menunjukkan perilaku agresif, bicara kasar, menolak
pengobatan, menuduh tenaga kesehatan tidak becus.
Reaksi fisik yang terjadi : muka merah, nadi nadi cepat,
susah tidur, gelisah, tangan mengepal.
TAHAPAN BERDUKA
c. Bergaining/Tawar-menawar
# Individu mulai tawar-menawar terhadap kehilangan.
# Mengekspresikan rasa bersalah, takut.
# Individu mendekatkan diri pada Tuhan.
d. Depresi
# Individu berduka dengan apa yang terjadi.
# Klien menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau bicara.
Gejala fisik yang diperlihatkan : menolak makan, susah
tidur, letih.
TAHAPAN BERDUKA
e. Acceptence/Menerima.
# Individu mulai menerima dan menyadari keadaan yang
terjadi.
# Individu mulai membuat rencana – rencana.
TAHAPAN BERDUKA
2. Menurut Engel
a. Shock dan tidak percaya
# Individu menolak kehilangan, menarik diri, aktivitas
menurun. Reaksi fisik : letih,diaphoresis,sesak nafas
b. Perkembangan kesadaran
# Individu mulai merasa kehilangan akut dan putusasa
c. Reorganisasi dan Restitusi
# Individu tidak mengelak adanya kehilangan dan
mengakui adanya kehilangan.
TAHAPAN BERDUKA
3. Menurut Rando
a. Penghindaran
# Individu mengalami syok, menyangkal dan tidak
percaya
b. Konfrontasi
# Individu mengalami luapan emosi yang tinggi.
c. Akomodasi
# Individu mulai mengalami penurunan kedukaan
secara bertahap, mulai memasuki dunia sosial
sehari-hari.
MEKANISME KOPING
 Denial
 Represi
 Intelektualisasi
 Regresi
 Dissosiasi
 Supresi
 Proyeksi
Faktor yang mempengaruhi terhadap
kehilangan
 Karakteristik personal (usia,jenis kelamin,
status sosial ekonomi, pendidikan)
 Sifat hubungan
 Sistem pendukung sosial
 Sifat kehilangan
 Keyakinan spiritual dan budaya
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada klien dan keluarga untuk menilai
arti kehilangan bagi mereka. Selama interview observasi
respon dan perilaku klien. komunikasi dilakukan secara
terbuka dan menggunakan ketrampilan mendengar.
Karakteristik personal mempengaruhi respon kehilangan. Ini
meliputi : umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi,
pendidikan, spiritual, suport sistem.
ASUHAN KEPERAWATAN
B. Diagnosa Keperawatan
1. Antisipasi berduka
2. Disfungsional berduka
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.
4. Koping individu tidak efektif
5. Perubahan proses keluarga
6. Isolasi sosial
7. Keputusasaan
ASUHAN KEPERAWATAN
C. Intervensi
# Bina hubungan saling percaya
# Identifikasi faktor yang menghambat proses berduka
# Identifikasi faktor yang mendukung proses berduka
# Beri dukungan terhadap respon kehilangan klien
# Tingkatkan rasa kebersamaan antara anggota
keluarga.
# Tentukan kondisi klien sesuai fase berduka
WASSALAM
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai