Anda di halaman 1dari 11

HERBAL ANTI GANGGUAN PERFUSI JARINGAN AKIBAT

HIPERTENSI
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Komplementer
yang dibina oleh Ibu Nurul Hidayah S.Kep Ns M.Kep

Di Susun Oleh:
Wahyu Irfandi (P17220173018)
Wildha Riza Rahmadani (P17220173020)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN - PRODI D3 KEPERAWATAN LAWANG
TAHUN 2019/2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya kepada saya sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah
Keperawatan komplementer tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran guna membangun guna kesempurnaan makalah saya selanjutnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta saya berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi bagi pembaca.

Lawang, 24 Juli 2019

`
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ..........................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian hipertensi ........................................................................3
2.2 Pengertian Daun seledri....................................................................12
2.3 Tujuan pemberian daun seledri bagi penderita hipertensi................14
2.4 Manfaat pemberian daun seledri bagi penderita hipertensi..............14

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .......................................................................................23
3.2 Saran .................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................24


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hipertensi atau yang sering disebut dengan tekanan darah tinggi adalah tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan
gagal ginjal.(Brunner & Suddarth, 2002). Menurut Hardiman (2007), orang yang beresiko
terkena hipertensi adalah pria berusia di atas 45 tahun atau wanita di atas usia 55 tahun serta ada
riwayat keturunan. Faktor lainnya yaitu kegemukan (obesitas), merokok, minum alkohol,
mengkonsumsi garam berlebih, kurang berolah raga, menderita diabetes mellitus, stress dan
lainlain.Sedangkan tanda - tanda orang yang menderita tekanan darah tinggi menurut (Budhi
Setianto, 2007) adalah sakit kepala, jantung berdebar - debar, sakit di tengkuk, mudah lelah,
penglihatan kabur dan mimisan (perdarahan hidung).

Hipertensi memang dapat dikatakan sebagai “pembunuh diam-diam’ atau The Silent
Killer. Hipertensi umumnya terjadi tanpa gejala (Asimptomatis). Sebagian besar orang tidak
merasakan apa pun, meski tekanan darahnya sudah jauh di atas normal. Hal ini dapat
berlangsung bertahun- tahun sampai akhirnya penderita jatuh ke dalam kondisi darurat dan
terkena penyakit jantung, stroke, atau rusak ginjalnya. Komplikasi ini banyak berujung pada
kematian sehingga yang tercatat sebagai penyebab kematian adalah komplikasinya
(Http://health.kompas.com, diperoleh 20 Maret, 2013).

Penderita tekanan darah tinggi akan mendapatkan obat penurunan tekanan darah bila
menemui dokter. Obat - obatan tersebut diantaranya jenis -jenis obat golongan diuretik,
penghambat adrenergik,ACEInhibitor, ARB, antagonis kalsium, dan lain sebagainya (Junaidi,
2010). Pengobatan modern atau yang biasa disebut obat kimia tentunya akan menimbulkan
komplikasi yang tidak baik bagi tubuh apabila digunakan dalam jangka panjang, sehingga
diperlukan cara lain untuk mengatasi penyakit hipertensi diantaranya dengan menggunakan obat
tradisional. Beberapa tanaman yang bisa digunakan sebagai bahan baku obat tekanan darah
tinggi diantaranya adalah bawang putih, mentimun, seledri, daun salam dan lain sebagainya
(Nazaruddin, 2009).

Seledri (Apium graveolens L) merupakan salah satu dari jenisterapi herbal untuk
menangani penyakit hipertensi.Masyarakat Cina tradisional sudah lama menggunakan seledri
untuk menurunkan tekanan darah. Seledri memiliki kandungan yang lebih banyak untuk
menurunkan tekanan darah dari pada tumbuhan lain yang dapat juga digunakan untuk
menurunkan tekanan darah tinggi seperti daun salam yang hanya memiliki kandungan minyak
asiri dan flavonoid untuk menurunkan tekanan darah dan mahoni yang hanya memiliki
kandungan flavonoida untuk menurunkan tekanan darah sedangkan seledri memiliki kandungan
apigeninyang sangat bermanfaat untuk mencegah penyempitan pembuluh darah dan tekanan
darah tinggi. Selain itu, seledri juga mengandung flavonoid, vitamin C, apiin, kalsium, dan
magnesium yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi Http://health.kompas.com,
diperoleh 20 Maret, 2013).

Tahun 1985, Dondokambey telah melakukan penelitian pemberian ekstrak seledri dengan
cara peras dan hasilnya menunjukkan penurunan tekanan darah pada kucing dan dari hasil
penelitian lainnya telah dibuktikan juga, sari seledri menurunkan tekanan darah pada hewan
percobaan kucing. Telah pula dibuktikan, air rebusan seledri menurunkan kadar kolesterol darah
hewan percobaan tikus. Beberapa orang yang telah mengunakannya untuk tujuan menurunkan
tekanan darah juga telah merasakan manfaat tersebut. Efek farmakologis dan beberapa hasil
penelitian tentang seledri, yakni sebagai berikut : Infus daun seledri dengan kadar 10 % sebanyak
5 ml/kg bb akan memberikan efek penurunan kadar asam urat darah kera secara nyata, jika
dibandingkan dengan pemberian probenecid 20 mg/kg bb pada 3,4,5 dan 6 jam pemberian. Akan
tetapi, akan berbeda nyata jika dibandingkan dengan probenecid pada 7,5, dan 9 jam pemberian
Junaidi (2010). Selain itu ada juga penelitian tentang pemberian ekstrak seledri dengan cara
peras maupun refluks yang menunjukkan penurunan tekanan darah kucing (Junaidi
(Dondokambey, 1985)). Alkaloid yang terkandung dalam biji seledri mempunyai efek sedatif dan
antikonvulsan pada tikus.Minyak menguap pada biji seledri dapat menghambat perkembangan
jamur, seperti Histoplasma capsulatum dan Candida albicans.
1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Apa Pengertian hipertensi?


2. Apa pengertian daun seledri?
3. Apa tujuan pemberian daun seledri bagi penderita hipertensi?
4. Apa manfaat pemberian daun seledri bagi penderita hipertensi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi
2. Untuk mengetahui pengertian daun seledri
3. Untuk mengetahui tujuan pemberian daun seledri bagi penderita hipertensi
4. Untuk mengetahui manfaat pemberian daun seledri bagi penderita hipertensi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian hipertensi


Hipertensi atau yang sering disebut dengan tekanan darah tinggi adalah tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan
gagal ginjal.(Brunner & Suddarth, 2002). Menurut Hardiman (2007), orang yang beresiko
terkena hipertensi adalah pria berusia di atas 45 tahun atau wanita di atas usia 55 tahun serta ada
riwayat keturunan. Faktor lainnya yaitu kegemukan (obesitas), merokok, minum alkohol,
mengkonsumsi garam berlebih, kurang berolah raga, menderita diabetes mellitus, stress dan
lainlain.Sedangkan tanda - tanda orang yang menderita tekanan darah tinggi menurut (Budhi
Setianto, 2007) adalah sakit kepala, jantung berdebar - debar, sakit di tengkuk, mudah lelah,
penglihatan kabur dan mimisan (perdarahan hidung). Hipertensi memang dapat dikatakan
sebagai “pembunuh diam-diam’ atau The Silent Killer. Hipertensi umumnya terjadi tanpa gejala
(Asimptomatis). Sebagian besar orang tidak merasakan apa pun, meski tekanan darahnya sudah
jauh di atas normal. Hal ini dapat berlangsung bertahun- tahun sampai akhirnya penderita jatuh
ke dalam kondisi darurat dan terkena penyakit jantung, stroke, atau rusak ginjalnya. Komplikasi
ini banyak berujung pada kematian sehingga yang tercatat sebagai penyebab kematian adalah
komplikasinya (Http://health.kompas.com, diperoleh 20 Maret, 2013).

2.2 Pengertian Daun Seledri

Daun seledri berasal dari seledri liar yang tumbuh di Mediteranian. Seledri merupakan
tanaman dataran tinggi yang tumbuh pada ketinggian 900meter di atas permukaan laut.
Umumnya seledri digunakan sebagai bumbu masak untuk penyedap sup, kuah bakso, dan kuah
sayuran yang lain. Seledri juga dapat dimakan langsung sebagai lalapan tanpa harus dimasak
terlebih dahulu. Sedangkan biji seledri selain dapat digunakan sebagai bumbu masak juga dapat
digunakan utuk pengobatan.

Kandungan terbanyak yang dimiliki oleh seledri adalah air, mencapai 93 persen dari total
berat seledri. Sedangkan kandungan lainnya adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin C, serat
dan beberapa mineral seperti kalium, zat besi dan fosfor. Senyawa yang terkandung dalam
seledri diantaranya adalah: flavonoids, apin, saponin, tannin, minyak asiri, neocnidilide,
coumarins, alpha-selinene, kolin, lipase, asam folat, vitamin A, C, B1, B2, B6, dan serat. Seledri
memiliki kandungan sodium yang lebih tinggi disbanding dengan kebanyakan sayuran lainnya.
Dengan berbagai senyawa atau zat kandungan yang terkandung di dalamnya, tanaman
seledri memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai penyakit atau keluhan
yang terkait dengan penyakit dan kesehatan dapat diatasi atau dikurangi atau diobati dengan
mengkonsumsi seledri dalam takaran yang aman. Berbagai keluhan atau penyakit terkait
kesehatan yang dapat diatasi dengan mengkonsumsi seledri adalah: tekanan darah tinggi yang
disertai rasa pusing, mual, muka merah, dan sakit kepala atau vertigo, tungkai bengkak, akibat
retensi cairan, masuk angin, mual, diare, rematik sendi, pegel linu, dan asam urat.

2.3 Tujuan pemberian daun seledri bagi penderita hipertensi

Seledri (Apium graveolens L) merupakan salah satu dari jenisterapi herbal untuk
menangani penyakit hipertensi.Masyarakat Cina tradisional sudah lama menggunakan seledri
untuk menurunkan tekanan darah. Seledri memiliki kandungan yang lebih banyak untuk
menurunkan tekanan darah dari pada tumbuhan lain yang dapat juga digunakan untuk
menurunkan tekanan darah tinggi seperti daun salam yang hanya memiliki kandungan minyak
asiri dan flavonoid untuk menurunkan tekanan darah dan mahoni yang hanya memiliki
kandungan flavonoida untuk menurunkan tekanan darah sedangkan seledri memiliki kandungan
apigeni yang sangat bermanfaat untuk mencegah penyempitan pembuluh darah dan tekanan
darah tinggi. Selain itu, seledri juga mengandung flavonoid, vitamin C, apiin, kalsium, dan
magnesium yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi Http://health.kompas.com,
diperoleh 20 Maret, 2013).

2.4 Manfaat pemberian daun seledri bagi penderita hipertensi

Seiring dengan meningkatnya prevalensi hipertensi di Indonesia dan banyaknya faktor


yang berpengaruh dalam pemilihan obat-obatan antihipertensi sintetik, maka dituntut terus untuk
mengembangkan obat yang berasal dari alam. Seledri (Apium graveolens) telah diketahui
mempunyai aktivitas antihipertensi (Gharouni & Sarkati, 2000) dengan adanya kandungan
apigenin yang berperan sebagai antagonis kalsium sehingga mempunyai efek vasodilatasi atau
vasorelaksasi (Chan et al., 2000). Di dalam seledri juga terkandung senyawa dengan aktivitas
vasorelaksan (Jorge et al., 2013).

Tahun 1985, Dondokambey telah melakukan penelitian pemberian ekstrak seledri dengan
cara peras dan hasilnya menunjukkan penurunan tekanan darah pada kucing dan dari hasil
penelitian lainnya telah dibuktikan juga, sari seledri menurunkan tekanan darah pada hewan
percobaan kucing. Telah pula dibuktikan, air rebusan seledri menurunkan kadar kolesterol darah
hewan percobaan tikus. Beberapa orang yang telah mengunakannya untuk tujuan menurunkan
tekanan darah juga telah merasakan manfaat tersebut. Efek farmakologis dan beberapa hasil
penelitian tentang seledri, yakni sebagai berikut : Infus daun seledri dengan kadar 10 % sebanyak
5 ml/kg bb akan memberikan efek penurunan kadar asam urat darah kera secara nyata, jika
dibandingkan dengan pemberian probenecid 20 mg/kg bb pada 3,4,5 dan 6 jam pemberian. Akan
tetapi, akan berbeda nyata jika dibandingkan Selain itu ada juga penelitian tentang pemberian
ekstrak seledri dengan cara peras maupun refluks yang menunjukkan penurunan tekanan darah
kucing (Junaidi (Dondokambey, 1985)). Alkaloid yang terkandung dalam biji seledri mempunyai
efek sedatif dan antikonvulsan pada tikus.Minyak menguap pada biji seledri dapat menghambat
perkembangan jamur, seperti Histoplasma capsulatum dan Candida albicans.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hipertensi atau yang sering disebut dengan tekanan darah tinggi adalah tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan
gagal ginjal.(Brunner & Suddarth, 2002).

Kandungan terbanyak yang dimiliki oleh seledri adalah air, mencapai 93 persen dari total
berat seledri. Sedangkan kandungan lainnya adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin C, serat
dan beberapa mineral seperti kalium, zat besi dan fosfor. Berbagai keluhan atau penyakit terkait
kesehatan yang dapat diatasi dengan mengkonsumsi seledri adalah: tekanan darah tinggi yang
disertai rasa pusing, mual, muka merah, dan sakit kepala atau vertigo, tungkai bengkak, akibat
retensi cairan, masuk angin, mual, diare, rematik sendi, pegel linu, dan asam urat.

Telah pula dibuktikan, air rebusan seledri menurunkan kadar kolesterol darah hewan
percobaan tikus. Beberapa orang yang telah mengunakannya untuk tujuan menurunkan tekanan
darah juga telah merasakan manfaat tersebut.

3.2 Saran

Penderita hipertensi yang ringan dianjurkan untuk meminum seledri sebagai terapi
alternative yang murah dan mudah dilakukan. Orang beresiko tinggi menderita hipertensi
dianjurkan untuk meminum air perasan seledri secara teratur untuk mencegah terjadinya
hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

file:///E:/D3%20Keperawatan%20tk%203/komplementer/11464-39717-1-SM.pdf. Diakses pada


tanggal 24 juli 2019 (online)
file:///E:/D3%20Keperawatan%20tk%203/komplementer/17321-33978-2-PB.pdf. Diakses pada
tanggal 24 juli 2019 (online)

file:///E:/D3%20Keperawatan%20tk%203/komplementer/4058-8502-1-SM.pdf. Diakses pada


tanggal 24 juli 2019 (online)

Anda mungkin juga menyukai