Anda di halaman 1dari 19

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

“Asuhan Keperawatan Hipoglikemia”

Kelompok 11 :

1. Edo Bisri Afriansa


2. Elfina Tri Tasya
3. Nadila Dwi Herlina
 
Kelas : 3A
PENGERTIAN

 Hipoglikemia merupakan suatu kegagalan dalam


mencapai batas normal kadar glukosa darah
(Kedia,2011).
 Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah
merupakan keadaan dimana kadar glukosa darah
berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena
ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan,
aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan (Nabyl,
2009).
KLASIFIKASI

Hipoglikemia akut menunjukkan gejala Triad Whipple. Triad Whipple


meliputi:
1. Keluhan adanya kadar glukosa darah plasma yang rendah. Gejala
otonom seperti berkeringat, jantung berdebar-debar, tremor,
lapar.
2. Kadar glukosa darah yang rendah (<3 mmol/L). Gejala
neuroglikopenik seperti bingung, mengantuk, sulit berbicara,
inkoordinasi, perilaku berbeda, gangguan visual, parestesi, mual
sakit kepala.
3. Hilangnya dengan cepat keluhan sesudah kelainan biokimia
dikoreksi.
ETIOLOGI

 Dosis pemberian insulin yang kurang tepat,


kurangnya asupan karbohidrat karena menunda
atau melewatkan makan, konsumsi alkohol,
peningkatan pemanfaatan karbohidrat karena
latihan atau penurunan berat badan (Kedia, 2011).
PATOFISIOLOGI

 Seperti sebagian besar jaringan lainnya, matabolisme otak


terutama bergantung pada glukosa untuk digunakan sebagai
bahan bakar. Saat jumlah glukosa terbatas, otak dapat
memperoleh glukosa dari penyimpanan glikogen di astrosit,
namun itu dipakai dalam beberapa menit saja. Untuk melakukan
kerja yang begitu banyak, otak sangat tergantung pada suplai
glukosa secara terus menerus dari darah ke dalam jaringan
interstitial dalam system saraf pusat dan saraf-saraf di dalam
system saraf tersebut.
 Oleh karena itu, jika jumlah glukosa yang di suplai oleh darah
menurun, maka akan mempengaruhi juga kerja otak.
MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala hipoglikemia menurut Setyohadi


(2012) antara lain:
1. Adrenergik seperti: pucat, keringat dingin,
takikardi, gemetar, lapar, cemas, gelisah, sakit
kepala, mengantuk.
2. Neuroglikopenia seperti bingung, bicara tidak jelas,
perubahan sikap perilaku, lemah, disorientasi,
penurunan kesadaran, kejang, penurunan terhadap
stimulus bahaya.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Gula darah puasa


2. Gula darah 2 jam post prandial
3. HBA1c
4. Elektrolit
5. Leukosit
PENATALAKSANAAN MEDIS

 Hipoglikemia ringan mudah diobati dengan asupan karbohidrat seperti


minuman yang mengandung glukosa, tablet glukosa, atau
mengkonsumsi makanan ringan.
 Pada hipoglikemia berat membutuhkan bantuan eksternal, antara lain :
1. Dekstrosa
2. Glukagon
Penatalaksanaan lainnya :
3. Prosedur khusus
4. Pengawasan di tempat tidur
5. Pemeriksaan laboratorium
6. EKG
PENGKAJIAN

a. Pengkajian primer
1. Airway (jalan napas)
Kaji adanya sumbatan jalan napas.
2. Breathing (pernapasan)
Merasa kekurangan oksigen dan napas tersengal – sengal , sianosis.
3. Breathing (pernapasan)
Merasa kekurangan oksigen dan napas tersengal – sengal , sianosis.
4. Circulation (sirkulasi)
Kebas , kesemutan dibagian ekstremitas, keringat dingin, hipotermi, nadi lemah, tekanan
darah menurun.
5. Disability (kesadaran)
Terjadi penurunan kesadaran, karena kekurangan suplai nutrisi ke otak.
5. Exposure.
Pada exposure kita melakukan pengkajian secara menyeluruh.
lanjutan

b. Pengkajian sekunder
1. Keluhan Utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang
menurun, adanya luka yang tidak sembuh – sembuh dan berbau,
adanya nyeri pada luka.
2. Riwayat kesehatan
• Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka
serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk
mengatasinya.
lanjutan

• Riwayat kesehatan dahulu


Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit – penyakit lain yang ada
kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas.
• Riwayat kesehatan keluarga
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga
yang juga menderita DM atau penyakit keturunan yang dapat
menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi, jantung.
3. Tanda tanda vital
Tekanan darah, irama dan kekuatan nadi, irama kedalaman
pernapasan, dan penggunaan otot bantu pernapasan, suhu tubuh
lanjutan

4. Pemeriksaan fisik
• Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher, telinga
kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah sering terasa
tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan
berdarah, apakah penglihatan kabur / ganda, diplopia, lensa mata keruh.
• Sistem integument
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka,
kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan pada
kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku.
• Sistem pernafasan
Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita DM mudah
terjadi infeksi.
lanjutan

• Sistem kardiovaskuler
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
takikardi/bradikardi, hipertensi/hipotensi, aritmia, kardiomegalis.
• Sistem gastrointestinal
Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi,
dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen,
obesitas.
• Sistem urinary
Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit
saat berkemih.
lanjutan

• Sistem musculoskeletal
Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan,
cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas.
• Sistem neurologis
Terjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi,
mengantuk, reflek lambat, kacau mental, disorientasi
5. Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang
dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta
tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan


dengan Hipoglikemia
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar
informasi
3. Gangguan pola tidur berhubungan kurang kontrol
tidur
INTERVENSI
n Diagnosa SLKI SIKI
o
1. Ketidakstabilan Setelah diberikan intervensi SIKI : MANAJEMEN HIPOGLIKEMIA
Kadar Glukosa keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi :
Darah b.d diharapkan pasien mampu 1. Identifkasi tanda dan gejala
Hipoglikemia menunjukkan: hipoglikemia
Ds mayor : SLKI: Kestabilan Kadar Glukosa 2. Identifikasi kemungkinan penyebab
• Mengantuk Darah hipoglikemia
• Pusing  Ditingkatkan ke… Terapeutik :
Do mayor : Dipertahankan pada… 3. Berikan karbohidrat sederhana, jika
• Gangguan   perlu
koordinasi Pada level: 4. Batasi glucagon, jika perlu
• kadar glukosa 1= Meningkat 5. Berikan karbohidrat kompleks dan
dalam darah/urin 2= Cukup meningkat protein sesuai diet
rendah 3= Sedang 6. Pertahankan kepatenan jalan nafas
Ds minor : 4= Cukup menurun Edukasi :
• Palpitasi 5= Menurun 7. Anjurkan membawa karbohidrat
• Mengeluh lapar    sederhana setiap saat
Do minor : Dengan kriteria hasil: 8. Anjurkan monitor kadar glukosa
• Gemetar Mengantuk 1/2/3/4/5 darah
• Kesadaran Pusing 1/2/3/4/5 Kolaborasi :
menurun Lelah/lesu 1/2/3/4/5 9. Kolaborasi pemberian dextros, jika
• Perilaku aneh Keluhan lapar 1/2/3/4/5 perlu
• Sulit bicara
• Berkeringat
n Diagnosa SLKI SIKI
o
2. Ansietas b.d kurang Setelah diberikan intervensi SIKI: Reduksi ansietas
terpapar informasi keperawatan selama 3 x 24jam, Observasi:
Ds mayor : diharapkan pasien mampu 1. Identifikasi saat tingkat ansietas
• Merasa bingung
menunjukkan: berubah
• Merasa khawatir
dengan akibat SLKI: Tingkat ansietas 2. Monitor tanda-tanda ansietas
• Sulit Ditingkatkan ke… (verbal dan nonverbal)
berkonsentrasi Dipertahankan pada… Terapeutik:
Do mayor :   3. Ciptakan suasana terapeutik untuk
• Tampak gelisah Pada level: menumbuhkan kepercayaan
• Tampak tegang
• Sulit tidur 1= Meningkat 4. Temani pasien untuk mengurangi
Ds minor : 2= Cukup meningkat kecemasan, jika memungkinkan
• Mengeluh pusing 3= Sedang 5. Pahami situasi yang membuat
• Anoreksia 4= Cukup menurun ansietas
• Palpitasi 5= Menurun 6. Dengarkan dengan penuh
• Merasa tidak   perhatian
berdaya
Do minor : Dengan kriteria hasil: 7. Gunakan pendekatan yang tenang
• Frekuensi nafas Perilaku gelisah 1/2/3/4/5 dan meyakinkan
meningkat Frekuensi pernafasan 1/2/3/4/5 8. Tempatkan barang pribadi yang
• Frekuensi nadi Frekuensi nadi 1/2/3/4/5 memberikan kenyamanan
meningkat Tekanan darag 1/2/3/4/5 Edukasi:
• Tekanan darah Pucat 1/2/3/4/5 9. Jelaskan prosedur, termasuk sensai
meningkat
• Diaforesis yang mungkin dialami
• Tremor 10. Anjurkan mengungkapkan
• Muka tampak perasaan dan persepsi
pucat Kolaborasi:
11. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
n Diagnosa SLKI SIKI
o
3. Gangguan pola tidur Setelah diberikan intervensi SIKI: Dukungan tidur
b.d kurang kontrol keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi:
tidur diharapkan pasien mampu 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Ds mayor : menunjukkan: 2. Identifikasi faktor pengganggu
• Mengeluh suilt SLKI: Pola tidur tidur
tidur Ditingkatkan ke… Terapeutik:
• Mengeluh sering Dipertahankan pada… 3. Modifikasi lingkungan
terjaga   4. Fasilitasi menghilangkan stres
• Mengeluh tidak Pada level: sebelum tidur
puas tidur 1= Memburuk 5. Tetapkan jadwal tidur rutin
• Mengeluh pola 2= Cukup memburuk Edukasi:
tidur berubah 3= Sedang 6. Jelaskan petingnya tidur selama
• Mengeluh 4= Cukup membaik sakit
istirahat tidak 5= Membaik 7. Anjurkan menepati kebiasaan
cukup   waktu tidur
Do mayor : Dengan kriteria hasil: 8. Anjurkan menghindari
• Tidak tersedia Keluhan sulit tidur 1/2/3/4/5 makanan/minuman yang
Ds minor : Keluhan sering terjaga 1/2/3/4/5 mengganggu tidur
• Mengeluh Keluhan tidak puas tidur 1/2/3/4/5
kemampuan Keluhan istirahat tidak cukup
beraktivitas 1/2/3/4/5
menurun
Do minor :
• Tidak tersedia
Terima kasih…..

Anda mungkin juga menyukai