patofisiologi penyakit korroner menurut gede niuh (1996) penyakit jantung koroner meliputi
berbagaai kondisi patofisiologi yang menghambat aliran darah dalam arteri yang mensuplai
jantung . atherosklerosis ,merupakan atherosklerosis yang paling banyak terjadi pada
manusia ,ditandai dengan akumulasi bahan lemak (lipid) dan jaringan fibrosa paa dinding
arteri,karena atherosklerosis bertambah, lumen dari pembuluh menjadi sempit dan aliran
darah terhambat ke daerah miokardium yang disuplai oleh arteri itu. Karena bentuknya
atherosklerosis dinding arteri juga kehilangan elastisitas dan menjadi kurang responsif
terhadap volume dan tekanan . kondisi-kondisi yang menghambat suplai darah koroner antara
lain atherosklerosis,arteriosklerosis, arteritis ,spasmus arteri koroner ,thrombus koroner dan
emboli.
Menurut sylvia price (2006) patofisiologi dari penyakit jantung koroner terbagi dalam 2 tahap
yaitu
1. Iskemia
Iskemia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang bersifat sementara dn bersifat
fleksibel .
2. Infark
Iskemia yang berlangsung lebih dari 30-45 menit akan menyebabkan kerusakan
seluler yang irreversibel dan kematian otot atau nekrosis . bagian miokardium yang
mengalami infark atau nekrosis akan berhenti berkontraksi secara permanen.