10
–fremitus raba ↓
–perkusi redup (D)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
11
NO. DIAGNOSA TTD
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan di tandai dengan pola
nafas abnormal (mis.,irama, frekuensi,kedalaman).
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan ditandai dengan pasien
mengatakan masih berasa mengantuk, pasien terlihat lelah, lemas dan matanya ada lingkaran hitam.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan
makanan ditandai oleh pasien mengeluh tidak nafsu makan, pasien tampak lemah, berat badannya
menurun dan pasien tampak tidak punya tenaga.
INTERVENSI KEPERAWATAN
12
NO TGL Diagnosa keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1. 13okto ketidak efektifan pola Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Menejemen jalan nafas (3140)
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ber nafas berhubungan selama 1x24 jam Diharapkan NOC :
ventilasi.
2016 dengan keletihan otot Status pernafasan
3. Masukkan alat nasopharingeal airway (MPA)
pernafasan di tandai Dipertahankan pada level...... atau oropharingeal airway (OPA),
dengan pola nafas Ditingkatkan ke level...... sebagaimana mestinya.
abnormal (mis.,irama, 1.Deviasi berat dari kisaran normal 4. Motivasi pasien untuk bernafas pelan, dalam,
13
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL/ JAM IMPLEMENTASI TTD
1. ketidak efektifan pola nafas 1. Memonitor status pernafasan dan oksigenasi, sebagaimana
berhubungan dengan keletihan mestinya.
otot pernafasan di tandai dengan 2. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
pola nafas abnormal (mis.,irama, 3. Memasukkan alat nasopharingeal airway (MPA) atau
frekuensi,kedalaman) oropharingeal airway (OPA), sebagaimana mestinya.
4. Memotivasi pasien untuk bernafas pelan, dalam, berputar,
dan batuk.
5. Mengelola pengobatan aerosol sebagaimana mestinya.
EVALUASI KEPERAWATAN
No DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL/ JAM EVALUASI TTD
14
1. ketidak efektifan pola nafas b.d keletihan otot DS :
pernafasan di tandai dengan pola nafas abnormal Pasien mengatakan bahwa pasien
(mis.,irama, frekuensi,kedalaman) masih sesak nafas dan batuk
DO :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/ mnt
R : 25 x/ mnt
SB : 37oC
P:
1. Monitor status pernafasan dan
oksigenasi, sebagaimana
mestinya.
2. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi.
3. Masukkan alat nasopharingeal
airway (MPA) atau
oropharingeal airway (OPA),
sebagaimana mestinya.
4. Motivasi pasien untuk bernafas
pelan, dalam, berputar, dan
batuk.
15
5. Kelola pengobatan aerosol
sebagaimana mestinya.
6. posisikan untuk meringankan
sesak nafas.
7. auskultasi suara nafas, catat
yang ventilasinya menurun
atau tidak ada dan adanya
suara tambahan.
16