Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PENYULUHAN

DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA DAN STIGMA ODGJ DI


MASYARAKAT
DI RT 04 RW 04 KELURAHAN NGADIREJO
KOTA KEDIRI

OLEH :

1. Agnes Tertuliana Laot 10. Yuliana Tri Irawati


2. Agung Puji Santoso 11. Yohanes Umbu Rubaka
3. Sintia Fajarisma The 12 Eryma Pardika
4. Siti Rahma 13. Eryna Pardika
5. Wiwik Widodo 14. Novita A. Manunu
6. Petronela Selan 15. Rosalia Rohi
7. Orstred Renti Nitti 16. Nur Mufida
8. Oktofianus Nabu 17. Laila Dwi Farida
9. Maria Gabriela Oqui

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN NERS

STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI

2018

i
Halaman Persetujuan

1. JudulKegiatan : Penyuluhan Deteksi dini ODGJ dan Stigma


ODGJ di masyarakat
2. Bidang Kegiatan. : Pengaban Masyaraka
3. Bidang Ilmu : Profesi Ners.
4. Ketua Pelaksana
a. NamaLengkapdanGelar : Dr. Byba Melda S.,S.Kep.Ns.M.Kes
b. NIK : 13.07.06.033
c. NIDN/NUPN :0707037901
d. Alamat :
5. AnggotaPelaksanaKegiatan :
1. Agnes Tertuliana 7. Rosalia Rohi 14. Yuliana Tria
Laot 8. Nur Mufida10. Yuliana Tria Irawati
Irawati
2. Agung Puji 9. Laila Dwi farida 15. Yohanes 13. Eryna
Umbu Pardika 14.
Santoso 10. Petronela11.
Selan
Yohanes UmbuRubaka
Rubaka 15. Rosalia Roh
3. Sintia Fajarisma 11. Orstred Renti Nitti 16. Eryma Pardika
16. Nur Mufida
The 12. Oktofianus
12 Nabu
Eryma Pardika
17. Eryna Pardika
17. Laila Dwi Farida
4. Siti Rahma 13. Maria Gabriela 18. Novita A. Manunu
5. Wiwik Widodo Oqui
6. Laila Dwi farida

6. TempatPelaksanaan : Rumah Bapak RT 04


7. WaktuPelaksanaan : 23 November 2018
Pukul 19.00 WIB
Menyetujui

Ketua Pelaksana Ketua Prodi Pendidikan Ners

Dr. Byba Melda S.,S.Kep.,Ns.M.Kes Atik Setiawan W, S.Kep.,Ns.M.Kep


NIK.13.07.06.033 NIK. 13.07.16.003

Ketua RT 04 Ketua LPPM

Supardi Prima Dewi K, S.Kep.,Ns.M.Kes


NIK. 13.07.03.011
Ketua
STIKes Surya Mitra Husada Kediri

Dr. H. Sandu Siyoto,S.Sos.,SKM.,M.Kes


NIP. 19700 216199203 1 007

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil penyuluhan yang
berjudul “Deteks Dini Gangguan Jiwa dan Stigma ODGJ di Masyarakat” sesuai
waktu yang ditentukan. Laporan penyuluhan ini kami susun sebagai tugas health
educating di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada Kediri.

Dalam penyusunan, kami mendapat banyak pengarahan dan bantuan dari


berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada yang terhomat :
1. Dr. H. Sandu Siyoto, S.Sos., SKM., M.Kes selaku Ketua STIKes
Surya Mitra Husada Kediri.
2. Agusta Dian Ellina, S.Kep.,Ns.M.Kep selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ners STIKes Surya Mitra Husada Kediri.
3. Prima Dewi Kusumawati,S.Kep.Ns.,M.Kes selaku Ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
4. Dr. Byba Melda Suhita, S.Kep.Ns.,M.Kepselaku Fasilitator
Pendamping Kelompok.
5. Semua teman dan pihak yang telah membantu dalam menyusun
laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh untuk dikatakan sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
untuk perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan ini
bermanfaat.Amin.
Kediri, 23 0ktober 2018
Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ................................................................. i


HALAMAN SAMPUL DALAM .............................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... 2
1.3 Manfaat ....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 3
2.1 Deteksi Dini Gangguan Jiwa ....................................................... 3
2.2 Stigma ODGJ di Masyarakat ....................................................... 6
BAB III METODE PELAKSANAAN ...................................................... 16
BAB IV JADWAL KEGIATAN ............................................................... 21
BAB V HASIL LAPORAN DAN PEMBAHASAN ................................. 22
5.1 Gambaran Lokasi ....................................................................... 22
5.2 Hasil penyuluhan ....................................................................... 22
5.3 Pembahasan ............................................................................... 23
BAB VI PENUTUP ................................................................................... 25
6.1 Kesimpulan ................................................................................. 25
6.2 Saran ........................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 27
LAMPIRAN DOKUMENTASI.................................................................. 51

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gangguan kesehatan jiwa adalah suatu kelompok gejala atau
perilaku yang secara klinis ditemukan bermakna dan disertai dengan
penderitaan (disstres) pada kebanyakan kasus dan yang berkaitan dengan
tergangguan fungsi seseorang. Terdapat dua faktor penyebab gangguan
jiwa ialah faktor predisposisi dan faktor pencetus. Keduanya berpengaruh
untuk menimbulkan gangguan jiwa. Fakator predisposisi terdiri atas
berbagai faktor mulai dari faktor genetik, kelainan-kelainan fisik terutama
otak yang terjadi sekitar kelahiran dan atmosfir keluarga yang abnormal
nsemasa kanak-kanak. Sedangkan faktor pencetus ialah peristiwa yang
langsung baik fisik maupun psikososial yang menyebabkan timbulnya
gejala-gejala sakit jiwa.
Pelayanan primer seperti puskesmas merupakan lini terdepan
petugas kesehatan yang akan menangani gangguan-gangguan jiwa pertama
kali. Oleh karena itu petugas kesehatan di layanan primer haruslah
memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi dan mampu menatalaksana
gangguan jiwa.
Ada banyak alasan mengapa kita harus peduli dengan masalah
kejiwaan. Pertama, karena masalah kejiwaan tersebut menjadi beban
kesehatan masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua
tempat didunia terdapat sekitar 40% orang dewasa yang pergi ke pusat-
pusat pelayanan kesehatan menderita beberapa masalah kejiwaan. Kedua,
karena masalah kejiwaan sangat menyulitkan. Meskipun kepercayaan yang
populer dikalangan masyarakat yang menyatakan bahwa masalah kejiwaan
juga bisa menyebabkan kematian, akibat bunuh diri dan kecelakaan.
Laporan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) pada tahun
2010 menemukan bahwa 4 dari 10 kondisi yang paling sulit diatasi didunia
adalah penyakit kejiwaan. Ketiga, karena masalah kejiwaan menyebabkan

1
stigma (pelabelan). Hampir semua orang yang mengalami gangguan
kesehatan jiwa tidak akan pernah mau mengakuinya. Mereka sering
didiskriminasi oleh masyarakat dan keluarga mereka.
Mengingat pentingnya peranan masyarakat sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan jiwa yang bertujuan untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan jiwa dimasyarakat, maka diperlukan suatu
penyuluhan tentang deteksi dini orang dengan gangguan jiwa dan stigma
terhadap klien yang mengalami gangguan jiwa. Penyuluhan ini merupakan
kegiatan pemberian pendidikan bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan
jiwa dilingkungan sekitar.
B. Tujuan Umum
Setelah kegiatan penyuluhan berlangsung masyarakat mampu
memahami tentang deteksi dini orang dengan gangguan jiwa dan stigma
orang dengan gangguan jiwa.

C. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama satu kali 20 menit


diharapkan mampu :

1. Masyarakat mampu memahami pengertian deteksi dini.


2. Masyarakat mampu memahami pengertian gangguan jiwa
3. Masyarakat mampu mengetahui penyebab gangguan jiwa
4. Masyarakat mampu mengetahui bentuk dan gejala
gangguan jiwa
5. Masyarakat mampu mendeteksi dini gangguan jiwa
6. Masyarakat mampu mengetahui stigma masyarakat
7. Mengetahui faktor penyebab stigma masyarakat
8. Mengetahui dampak stigma masyarakat
9. Mengetahui stategi untuk mengubah stigma masyarakat

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Deteksi Dini GangguanJiwa


A. Pengertian

Masalah kesehatan jiwa menimbulkan dampak sosial yang


cukup besar. Dampak ini dapat dilihat antara lain dari meningkatnya
angka kekerasan baik di rumah tangga maupun di masyarakat
umum, bunuh diri, penyalahgunaan napza
(narkotikapsikotropikadanzatadiktiflainnya), masalah dalam
perkawinan danpekerjaan, masalah di pendidikan, dan mengurangi
produktivitas secarasignifikan. Gangguanjiwa yang paling banyak
ditemui adalah gangguan mental emosional yang terdiri dari
gangguan depresi dan cemas. Gangguan ini dapat dengan mudah
dikenali dan di deteksi dini.
Orang dengan penyakit fisikkronis, baik infeksi& non-
infeksi. Orang dengan keluhan fisik yang timbul/memberat jika ada
masalah psikis) keluhan fisik beranekaragam/berganti-ganti. Orang
yang mengalami pengalaman hidup yang ekstrem (trauma
psikologis, stress yang berat, kehilangan). Orang dengan disabilitas.
Mereka adalah kelompok orang yang mempunyai risiko tinggi
mengalami masalah kesehatan jiwa.
Keluhan utama gangguan mental emosional dapat berupa:

1) Keluhan Fisik, yaitu keluhan mengenai kondisi fisik dan tidak


jelas berlatar belakang mental emosional.
2) Keluhan Psikosomatik, yaitu keluhan fisik/jasmani yang diduga
berkaitan dengan masalah kejiwaan (mental emosional).
3) Keluhan Mental Emosional, yaitu keluhan yang berkaitan dengan
masalah kejiwaan.

3
B. Penyebab Timbulnya Gangguan Mental

Penyebab gangguan jiwa itu bermacam macam ada yang


bersumber dari berhubungan dengan orang lain yang tidak memuaskan
seperti diperlakukan tidak adil, diperlakukan semena mena, cinta tidak
terbatas, kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan,
dan lain-lain. Selain itu ada juga gangguan jiwa yang disebabkan
faktor organik, kelainan saraf dan gangguan pada otak (Djamaludin,
2001).

Para ahli psikologi berbeda pendapat tentang sebab-sebab


terjadinya gangguan jiwa. Menurut pendapat Sigmund Freud dalam
Maslim (2002), gangguan jiwa terjadi karena tidak dapat dimainkan
tuntutan id (dorongan instinctive yang sifatnya seksual) dengan
tuntutan super ego (tuntutan normal social). Orang ingin berbuat
sesuatu yang dapat memberikan kepuasan diri, tetapi perbuatan
tersebut akan mendapat celaan masyaraka. Konflik yang tidak
terselesaikan antara keinginan diri dan tuntutan masyarakat ini
akhirnya akan mengantarkan orang pada gangguan jiwa. Manusia
bereaksi secara keseluruhan, secara holistik, atau dapat dikatakan juga,
secara somato-psikososial. Gangguan mental artinya bahwa yang
menonjol ialah gejala-gejala yang patologik dari unsur psikis. Hal ini
tidak berarti bahwa unsur yang lain tidak terganggu. Hal-hal yang
dapat mempengaruhi perilaku manusia ialah keturunan, usia dan Jenis
Kelamin, keadaan fisik, keadaan psikologik, keluarga, adat-istiadat,
kebudayaan dan kepercayaan, pekerjaan, pernikahan dan kehamilan,
kehilangan dan kematian orang yang dicintai, agresi, rasa permusuhan,
hubungan antar manusia, dan sebagainya.
Sumber penyebab gangguan mental dipengaruhi oleh faktor-
faktor pada ketiga unsur itu yang terus menerus saling mempengaruhi,
yaitu :
1) Faktor-faktor somatik (somatogenik)

4
a. Neuroanatomi
b. Neurofisiologi
c. Neurokimia
d. Tingkat kematangan dan perkembangan organik
2) Faktor-faktor psikologik ( psikogenik)
a. Peranan ayah
b. Persaingan antara saudara kandung
c. Inteligensi
d. Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan
masyarakat
e. Kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa
malu atau rasa salah
f. Konsep diri : pengertian identitas diri sendiri versus peran
yang tidak menentu
g. Keterampilan, bakat dan kreativitas
h. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya
i. Tingkat perkembangan emosi
3) Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik)
a. Kestabilan keluarga
b. Pola mengasuh anak
c. Tingkat ekonomi
d. Perumahan : perkotaan lawan pedesaan
e. Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan
fasilitas kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang tidak
memadai
f. Pengaruh rasial dan keagamaanNilai-nilai
C. DeteksiDini PerubahanPolaKepribadan
1) Bolos, pelanggaran
2) Perawatan diri dan lingkungan menurun

5
3) Menarik diri dari pergaulan : menyendiri, melamun,
pandangan kosong, bicara sendiri, tiba-tiba impulsif (acting
out), sering menghindar.
4) Kinerja menurun.
5) Ketertarikan terhadap tertentu yang tak wajar.
6) Mudah tersinggung, kagetan.
7) Pola ibadah menurun atau tidak wajar.
8) Perilaku mistis : menyepi dikuburan, kedukun.
D. Perubahan Pola Perasaan (Emosi)
1) Ketumpulan respons emosi.
2) Emosi/mood tidak wajar ide dengan pikiran.
3) Meledak-ledak..
4) Merasa sepi dikeramaian.
5) Kecemasan tidak wajar.
6) Mimpi buruk.
E. Perubahan Pola Persepsi
1) Gangguan pencerapan dan panca indera : halusinasi melihat
penampakan, penciuman, peradaban
2) Kesurupan tak wajar
3) Merasa diri aneh.
4) Konversi/disosiasi : lumpuh, buta, kejang, vagabound, hilang
ingatan.
F. Perubahan Daya Nilai
1) Nilai sosial, norma, agama, etika, hukum.
2) Nilai realitas : kemampuan bedakan khayalan dan kenyataan.
3) Tilikan diri : memahami gangguan diri.
2. Stigma Orang Dengan Gangguan Jiwa di Masyarakat
A. Gangguan jiwa

Gangguan jiwa adalah kelainan perilaku yang di sebabkan


oleh kerusaknya fugsi jiwa (ingatan, fikiran, penilaan /persepsi,
komunikasi, aktifitas, motifasi, belajar ). sehingga menyebabkan

6
adanya hambatan dalam melakukan fungsi sosial (interaksi atau
bergaul). penyebab gangguan jiwa adalah ketidak mampuan
seseorang beradaptasi dengan masalah. gangguan jiwa dapat terjadi
pada siapa saja dan di mana saja. perilaku yang menunujkan
seseorang mengalami gangguan jiwa adalah sangat beragam.

Ciriperilaku
 sedihberkepanjangandalamwaktu lama
 kemampuanmelakukankegiatansehari-hari (kebersihan, makan,
minum, aktivitas) berkurang
 motivasiuntukmelakukankegiatanmenurun ( malas)
 marah-marahtanpasebab
 bicaraatautertawasendiri
 mengamuk
 menyendiri
 tidakmaubergaul
 tidakmemperhatikanpenampilan/kebersihandiri
 mengatakanataumencobabunuhdiri

B. Stigma gangguan jiwa


1. Definisi stigma gangguan jiwa

Sering kali penderita gangguan jiwa justru di hindari atau di


kucilkan oleh masyarakat. istilah penghindaran pada dasarnya
berbeda dengan stigma. label penghindaran mengacuh pada keadaan
dimana individu memilih tidak mengunakan fasilitas kesehatan
untuk masalh kejiwaan yang dialami untuk menghindari label
negative padanya (Corrigan, et al., 2011). sedangkan stigma
didefinisikan sebagain penolakan lingkungan terhadap seseorang
atau kelompok (jones & Corrigan, 2012)

7
Stigma berasal dari kecendrugan manusia untuk menilai
(judge) orang lain. berdasarkan penilaian tersebut, kategorisasi atau
stereotip dilakukan tidak berdasarkan fakta, tetapi pada apa yang
masyarakat anggap sebagai tidak pantas. luar biasa, memalukan,
atau tidak dapat di terima. stigma tisai terjadi pada semua aspek
kehidupan manusia. seseorang dapat di kenal stigma karna penyakit
yang di derita, cacat fisik, pekerjaan dan status ekonomi, atau
gangguan jiwa, yang di alami. gangguan jiwa mengacu pada ketidak
mampuan yang bersifat serius dalam menyesuaikan diri dengan
tuntutan atau kondisi lingkungan yang mengakibatkan ketidak
mampuan tertentu. sumber dari gangguan jiwa ini dapat bersifat
psikogenis atau organis, mencakup kasus-kasus psikopatis dan
reaksi-reaksi neorotis yang gawat (syaharia, 2008).

Gangguan jiwa yang memiliki kecenderungan lebih besar


untuk mendapatkan stigma yaitu jenis ganguan yang menunjkan
abnormalitas atau penyimpangan (deviasi) pada pola perilakunya.
stigma yang lebih memberatkan yaitu gangguan jiwa yang
mempengaruhi penampilan (performance) fisik seseorang dari pada
gangguan jiwa yang tidak terpengaruh pada penampilan fisik
seseorang (syahria,2008).

2. Faktor penyebab stigma gangguan jiwa

Stigma sosial yang berhubungan dengan masalah kesehatan


jiwa muncul karena beberapa penyebab. selama ini, seseorang
dengan masalah kesehatan jiwa selalu diperlakukan berbeda,
dikucilkan, bahkan diperlakukan dengan buruk. perlakuan ini
mungkin berasal dari pemikiran masyarakat yang menganggap
bahwa penderita gangguan jiwa dapat bersikap kasar atau jahat
atau tidak terduga dibandingkan dengan seseorang yang sehat
secara jiwa. selain itu, kepercayaan terhadap kekuatan jahat atau
hal-hal yan gaib sebagai penyebab gangguan jiwa merupakan salah

8
satu alasan munculnya ketakutan dan diskriminasi pada penderita
gangguan jiwa ( Davey, 2013).

Beberapa faktor yang menjadi sebab terjadi atau munculnya


stigma gangguan jiwa antara lain sebagai berikut :

a. Adanya miskomsepsi mengenai gangguan jiwa yang


disebabkan kurangnyapemahaman tentang gangguan jiwa
sehingga muncul anggapan bahwa gangguan jiwa identik
dengan istilah “gila”.
b. Adanya kepercayaan sebagaian masyarakat terhadap hal-hal
gaib sehingga ada asumsi bahwa gangguan jiwa disebabkan hal
hal yang bersifat supranatural, seperti mahluk halus, setan, roh
jahat, atau akibat terekena pengaruh sihir.
c. Adanya kecendrungan keluarga memiliki rasa malu bila
tetangganya agota keluarganya penerita gangguan jiwa
sehingga memilih mengurungnya.
3. Dampak stigma gangguan jiwa

Stigmatisasi pada orang yang mengaklami gangguan jiwa


dapat berdampak pada penanganan gangguan jiwa yang kurang
tepat. menurut (Corrigan dan Watson, 2002), dampak stigma dibagi
menjadi 2 yaitu, dampak stigma public, dampak stigma diri (sel
stigma ). stigma pubik dapat diartikan sebagai reaksi masyarakat
terhadap penderita gagguan jiwa sedangkan self-stigma merupakan
penderita gangguan jiwa terhadap dirnya sendiri. baik stigma publik
dan self stigma dapat di gambarkan dalam 3 komponen, yaitu
stereotip, anggapan (prejudice). dan diskriminasi. Perbedan tiga
komponen tersebut dapat deilihat pada tabel dibawah ini.

9
Stigma public
Stereotypekeyakinan negative tentangkelompok (sepertiberbahaya,
ketidakmampuan, kelemahankarakter)

Prejudicekesepakatanantarakeyakinandanataureaksiemosi negative
( responmarah, ketakutan)

Diskriminasiresponterhadap prejudice (menghindari,


mengucilkangangguanjiwa)
Self-stigma
Stereotypekeyakinan negative tentangdirisendiri(
kelemahankarakter,
ketidakmampuandalammelakukansesuatukesepakatanantarakeyakin
andanataureaksiemosi.

Prejudice : negative ( hargadirirendah )

Diskriminasi : responterhadap prejudice (gagaldalampekerjaan )

Jika di lihat dari stigma yang di alami oleh penderita


gangguan jiwa, maka dampak yang muncul dapat di bedakan
menjadi 2 kelompok. kelompok pertama penanganan pada klien
dengan stigma bahwa orang yang menderita gagguan jiwa karena
kesurupan sedangkan stigmayang ke 2 adalah bahwa penderita
gangguan jiwa merupakan aib keluarga.

Perlakuan yang terjadi pada penderita gangguan jiwa


dengan stigma bahwa mereka mengalami penyakit yang
berhubungan dengan kekuatan supra natural yaitu mereka akan
segera di beri pengobatan dengan memanggil dukun atau KH yang
dapat mengusir roh jahat dari tubuh penderita. waktu penyembuhan

10
tersebut bisa memakan waktu sebentar atau pun lama. dampak
yang di timbulkan adalah bahwa gangguan jiwa yang terjadi pada
penderita tersebut akan semakin berat tanpa pertolongan dengan
segera.

Sedangakna perlakuan pada orang yang menaggap


gangguan jiwa adalah aib yaitu dengan cara menyembunyikan
keadaan gangguan jiwa tersebut dari masyarakat. mereka tidak
segera membawa orang yang mengalami gagguan jiwa tersebut ke
professional tetapi cenderung menyembunyiakan atau
merahasiakan keadaan tersebut dari orang lain atau pun
masyarakat. hal ini berdampak pada pengobatan yang terlambat
dapat memperparah keadaangangguan jiwanya.

Dengan adanya stigma di masyarakat, penderita gangguan


jiwa lebih memilih tidak memberitahukan kondisinya pada
masyarakat, sehingga cenderung menarik diri dan hal ini akan
memperparah keadaannya. disamping itu, terjadi pengucilan yang
dilakukan oleh masyarakat terhadap pasien gangguan jiwa baik
yang baru atau pun yang sudah sembuh dari gangguan. hal ini
dapat berakibat pada gangguan yang lebih parah yang dapat
berdampak pada kekambuhan yang lebih cepat.

Stigma yang diciptakan oleh masyarakat terhadap penderita


gangguan jiwa secara tidak langsung menyebabkan keluarga atau
masyarakat disekitar penderita gangguan jiwa enggan untuk
memberikan penanganan yang tepat terhadap keluarga atau
tetangga mereka yang mengalami gangguan jiwa. Sehingga tidak
jarang mengakibatkan penderita gangguan jiwa yang tidak
tertangani ini melakukan perilaku kekerasan atau tindakan tidak
terkontrol yang meresahkan keluarga, masyarakat serta lingkungan.

4. Manajemen stigma gangguan jiwa

11
Menghilangkan stigma gangguan jiwa dimasyarakat memang
tidak mudah. Namun tetap diperlukan usaha untuk menurunkan
stigma tersebut dengan harapan dimasa yang akan datang akan
hilang dengan sendirinya. Penanganan stigma memerlukan
pendidikan dan keinginan yang keras dari individu-individu
dimasyarakat dan memerlukan keberanian yang besar untuk ikut
serta dalam penanganan tersebut.

Beberapa kegiatan atau program yang bdapat dilakukan


untuk mengurangi stigma gangguan jiwa antara lain :

a. Melakukan kampanye pendidikan kesehatan tentang kesehatan


jiwa. Kampanye tersebut dapat dilakukan dimasyarakat melalui
program desa siaga ataupun dengan media massa. Kita berikan
akses seluas- luasnya bagi masyarakat ataupun wartawan secara
akurat dan terbaru tentang kesehatan jiwa.
b. Menanamkan pendidikan kesehatan tentang kesehatan jiwa sejak
dini melalui sekolah-sekolah. Pendidikan tersebut dapat dilakukan
atau dimasukan dikurikulum sekolah-sekolah atau melalu
kegiatan kurikuler. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan
sekolah untuk menurunkan stigma :
1) Memberikan kesempatan pengembangan professional bagi
para karyawan mengenai keragaman, masalah kesehatan
mental dan memupuk lingkungan sekolah inkusif.
2) Pantangan untuk menggunakan istilah yang digunakan dalam
merujuk kepada orang-orang dengan penyakit mental, atau
terkait dengan istilah kata – kata digunakan sebagai
cemoohan, seperti psikopat, gila, atau menderita skizofrenia.
3) Membuat suatu modul guna lebih meningkatkan pemahaman
terhadap penyakit mental.
4) Menyertakan penyakit mental dalam diskusi – diskusi yang
membahas tentang keanekaragaman masyarakat.

12
5) Mengajak professional kesehatan atau orang yang menderita
gangguan mental untuk berbicara dengan para siswa.
c. Melibatkan keluarga ataupun masyarakat dalam melaksanakan
tindakan terhadap pasien gangguan jiwa sehingga kesadaran
keluarga dan masyarakat tentang cara pandang mereka pada
pasien gangguan jiwa dapat berubah dan dapat membantu
menanganinya.
d. Pemerintah ataupun lembaga swasta perlu memberikan
kesempatan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan
kemampuannya kepada orang – orang yang mengalami gangguan
jiwa ataupun orang – orang yang telah sembuh dari gangguan
jiwa.
e. Tenaga kesehatan maupun tokoh masyarakat harus mampu
menunjukkan atau memberi contoh bahwa tidak melakukan
stigma tersebut. Kita harus menentang kesalah pahaman tentang
gangguan jiwa dan menunjukkan fakta – fakta bahwa penyakit
mental sangatlah umum dan dapat disembuhkan dengan
manajemen tindakan yang tepat.
5. Strategi untuk Mengubah Stigma

Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2014 manganjurkan


agar seluruh Pelayanan Kesehatan dengan dukungan masyarakat
agar segaera menerapkan Empat Seruan Nasional Stop Stigma dan
Diskriminasi terhadap ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), yaitu:

1. Tidak melakukan stigmatisasi dan diskriminasi kepada siapapun


juga dalam pelayanan kesehatan
2. Tidak melakukan penolakan atau menunjukkan keengganan
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ODGJ
3. Senantiasa memberikan akses masyarakat pada pelayanan
kesehatan, baik akses pemeriksaan, pengobatan, rehabilitasi

13
maupun reintegerasi ke masyarakat pasca perwatan di rumah sakit
jiwa atau panti sosial
4. Melakukan berbagai upaya promotif dan preventif untu mencegah
terjadinya masalah kejiwaan , mencegah timbulnya dan /
kambuhnya gangguan jiwa, meminimlisasi faktor resiko masalah
kesehatan jiwa, serta mencegah timbulnya dampak psikososial.

Terdapat lima prinsip dalam strategi untuk mengubah


stigma gangguan jiwa dalam masyarakat, yaitu:

1. Kontak atau hubungan merupakan hal yang mendasar dalam


strategi mengubah stigma publik.

Kontak atau hubungan dengan penderita gannguan jiwa


harus dibedakan dengan pendidikan kesehatan (edukasi)
tentang gangguan jiwa. Edukasi merupakan bentuk anti stigma
paling umum dan membedakan antara mitos gangguan jiwa
yang ada dengan fakta yang ada. Kontak meliputi interaksi
yang terencana antara penderita gangguan jiwa dengan
kelompok yang berpengaruh dalam masyarakat. Berdasarkan
penelitian, diketahui bahwa interaksi langsung dengan
penderita ganguan jiwa dapat memberikan efek yang lebih
besar daripada memberikan edukasi

2. Kontak harus memiliki target

Daripada berfokus pada populasi secara umum, kontak


lebih efektif jika ditujukan pada target tertentu , seperti
kelompok kunci atau yang berpengaruh dalam masyarakat,
seperti seseorang yang memiliki jabatan dalam masyarakat ,
tenaga kesehatan , atau kader kesehatan

14
3. Kontak lokal merupakan cara yang lebih efektif

Minat dari kelomok yang menjadi target dipengaruhi


oleh kebutuhan yang mendesak secara lokal. Lokal memiliki
bebrapa pengertian, namun dapat meliputi faktor geopolitik
dan perbedaan.

4. Kontak harus jelas dan pasti


5. Kontak dilakukan secara berkelanjutan
6. Tidak mengucilkan penderita gangguan jiwa
7. Tidak menggunakan istilah istihal khusus untuk menyebut
penderita gangguan jiwa
8. Melakukan promosi kesehatan gangguan jiwa
9. Mengubah presepsi bahwa gangguan jiwa bukan kutukan

15
BAB III

METODE PELAKSANAAN
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

1. Topik : Kesehatan Jiwa

2. Sub Topik : Deteksi Dini dan Stigma ODGJ di Masyarakat

3. Waktu : 40 menit

4. Tempat : RW 04 Kelurahan Ngadirejo Kota Kediri.

5. Sasaran : Masyarakat

6. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

7. Media : Leaflet

A. Tabel Kegiatan

No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran

1. Pembukaan : Menjawab salam

5 menit 1. Memberikan salam pembuka Memperhatikan


2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pokok bahasan Memperhatikan

dan tujuan penyuluhan


4. Membagi leaflet
Memperhatikan

2. Pelaksanaan : 1. Masyarakat mampu


memahami pengertian
20 menit
deteksi dini.
2. Masyarakat mampu
memahami pengertian
Memperhatikan
gangguan jiwa
3. Masyarakat mampu

16
mengetahui penyebab
gangguan jiwa
Memperhatikan
4. Masyarakat mampu
mengetahui bentuk dan
gejala gangguan jiwa
Memperhatikan
5. Masyarakat mampu
mendeteksi dini gangguan
jiwa
Memperhatikan
6. Masyarakat mampu
mengetahui stigma
masyarakat
7. Mengetahui faktor penyebab
stigma masyarakat
8. Mengetahui dampak stigma
masyarakat
9. Mengetahui stategi untuk
mengubah stigma
masyarakat

3. Evaluasi : 6. Menanyakan kepada peserta Menjawab


tentang materi yang telah pertanyaan
10 menit
diberikan
7. Memberi reinforcement
kepada peserta yang dapat Memperhatikan
menjawab pertanyaan

A. Kepanitian

17
a. Moderator : Wiwik Widodo
Sintia Fajarisma The
Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan
b. Penyaji : Nur Mufidah
Yuliana Tri Irawati
Tugas :Menyampaikan Materi
Penyuluhan
c. Fasilitator : Renti Niti
Agnes Tertuliana Laot
Agung Puji Santoso
Yohanes Umbu Rubaka
Tugas : Memfasilitatori Jalannya
Penyuluhan
d. Observer : Eryma Pardika
Eryna Pardika
Siti Rahma
Tugas : Mengawasi Jalannya Acara
e. Dokumentasi : Oktofianus Nabu
Maria Gabriela Oqui
Tugas : Mendokumentasikan jalannya
Penyuluhan
f. Konsumsi : Laila Dwi Farida
Rosalia Rohi
Tugas : Mengatur Konsumsi Peserta
Maupun Panitia
g. Perlengkapan : Petronela Selan
Novita A. Manunu
Tugas : Menyiapkan Perlengkapan
Yang Dibutuhkan Saat Acara
B. Metode : Ceramah Dan Tanya Jawab
C. Media :

18
Alat Jumlah
Leaflet 40
Kamera 1

D. Setting Tempat :

MODERATOR
PENYAJI

FA FA
SI SI
LI LI
TA TA
T T
O OBSERVER DAN O
R DOKUMENTASI R

19
E. Kriteria Evaluasi
1. Struktur Evaluasi
a. Persiapan penyuluhan dan media 20 menit
b. Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu leaflet, , Kamera.
c. Pengorganisasian lengkap
2. Evaluasi Proses
a. 100 % peserta antusias.
b. 95 % peserta mengikuti awal sampai akhir.
c. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
d. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
e. Selama proses penyuluhan 80% peserta berpartisipasi dalam
menjawab pertanyaan dari pemateri.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mengerti 80% dari apa yang telah disampaikan
bentuk dari partisipasi peserta mampu menjawab secara lisan
pertanyaan yang sudah disediakan oleh pemateri selama proses
penyuluahan .

20
BAB IV

JADWAL KEGIATAN

Bulan November
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4

Konfirmasi dan ijin ke


1.
RT setempat

2. Mengerjakan proposal

3. Pelaksanaan

4. Finishing Laporan

21
BAB IV

HASIL LAPORAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Gambaran Lokasi

Kesehatan jiwa masyarakat dilakukan pada kelompok


masyarakat yaitu warga yang beralamat di RW 04 RW 04 Kelurahan
Ngadirejo Kota Kediri, peserta yang hadir terdiri dari warga di daerah
tersebut. Penyuluhan Kesehatan jiwa dilakukan di rumah ketua RT 04
RW 04 Kelurahan Ngadirejo.

1.2 Hasil Kegiatan


Untuk proses dan hasil, penyuluhan kesehatan jiwa semua
peserta 100% menghadiri penyuluhan, dari awal hingga akhir acara,
selama proses kegiatan berlangsung peserta memahami,
memperhatikan dan mengerti dampak dan positifnya dan juga cara
penanganannya dan pengobatannya kesehatan jiwa yang telah
diberikan oleh pemateri. Selain itu, 80% peserta berpartisipasi dalam
mengajukan pertanyaan kepada pemateri dan pemateri penyuluhan
mampu menjawab secara lisan pertanyaan dari peserta penyuluhan
secara langsung setelah diberikan materi penyuluhan, berikut
pertanyaan-pertanyaan dari peserta penyuluhan :
1. Apa penyebab terjadinya gangguan jiwa?
2. Mengapa orang bias terkena gangguan jiwa?
3. apa yang di maksud dengankesehatanjiwa?

Jawaban dari pemateri :

1. Penyebabnya tidak tunggal tapi beberapa penyebab yang


terjadi bersamaan dan saling mempengaruhi. Secara umum
diketahui bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh adanya
gangguan pada otak tapi tidak diketahui secara pasti apa yang
mencetuskannya. Stress di duga sebagai pencetus dari

22
gangguan jiwa tapi stress dapat juga merupakan hasil dari
berkembangnya mental illness pada diri seseorang.
2. Penyakit yang mempengaruhi otak sehingga mengganggu
keseimbangan kimiawi, missal saja dalam hidup yang
meninggalkan dampak atau trauma yang besar pada
kepribadian dan perilaku seseorang tau individu.
3. Suatu hal yang mutlak yang harus kita semua jaga. Kesehatan
jiwa meliputi aktivitas-aktivitas individu, baik motorik,
monorik, emosional dalam diri manusia.
Dari hal-hal diatas, dapat dilaporkan bahwa 100% peserta
kegiatan penyuluhan kesehatan jiwa yang dilakukan pada warga sangat
antusias dalam mengikuti penyuluhan tentang deteksi dini ODGJ dab
Stigma ODGJ di masyarakat dengan mengajukan pertanyaan kepada
pemateri yang dilaksanakan oleh mahasiswa STIKes Surya Mitra
Husada Kediri pada tanggal 23November 2018.

1.3 Pembahasan

kegiatan yang dilakukan pada hari Jum’at tanggal 23


November 2018 berjalan dengan lancar, hal ini terlihat ketika proses
kegiatan berlangsung. Untuk struktur dalam kegiatan mulai dari
persiapan yang dilakukan 20 menit sebelum kegiatan berlangsung,
media yang digunakan yaitu Leatflet, persiapan tempat, koordinasi
peserta, persiapan konsumsi bagi peserta senam dan pengorganisasian
dan mahasiswa bertugas sesuai dengan tugas masing-masing.

Pelaksanaan kegiatan di tempat tersebut diikuti oleh warga


yang berjumlah kurang lebih 20 peserta hadir ditempat, peserta juga
mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan jiwa, juga terdapat beberapa
pertanyaan dari peserta yang dilakukan kegiatan. Hal ini menunjukkan
peserta sangat antusias dengan diadakan penyuluhan bersama
mahasiswa profesi ners STIKes Surya Mitra Husada Kediri.

23
Dari hal-hal diatas, dapat dilaporkan bahwa peserta kegiatan
penyuluhan yang dilakukan pada kelompok warga sangat antusias
dalam mengikuti penyuluhan kesehatan jiwa dengan mengajukan
pertanyaan kepada mahasiswa STIKes Surya Mitra Husada Kediri
pada tanggal 23 November 2018.

24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional,


psikologis, dan sosila yang terlihat dari hubungan interpersonal
yang memuaskan, perilakudankoping yang efektif, konsepdiri
yang positif, dan kestabilan emosional.

1. Faktor individu : meliputi struktur biologis, ansietas,


kekhawatiran dan ketakutan ketidak harmonisan dalam
hidup, dan kehilangan arti hidup.
2. Faktor interpersonal :meliputi komunikasi yang tidak
efektif, ketergantungan yang berlebihan atau menarik diri
dari hubungan, dan kehilangan control emosional.
3. Faktor budaya dan social :meliputi tidak ada penghasilan,
kekerasan, tidak memiliki tempat tinggal, kemiskinan, dan
diskriminasi sepert iperbedaan ras, golongan, usia dan jenis
kelamin.
5.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa

Sebagai calon tenaga kesehatan diharapkan dapat


memberikan penyuluhan kesehatan kepada semua kalangan
masyarakat baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia
tentang kesehatanjiwadan pentingnya kesehatanjiwa itu
sendiri untuk dijaga. Dengan demikian, pengetahuan dan
pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwadan
mengatasi suatu penyakitjiwa yang menjangkit untuk diri
sendiri, kerabat maupun keluarganya.

2. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat memahami tentang
kesehatanjiwaserta mampu menerapkan pola hidup yang

25
baik dan rutin upaya mencegah dan mengatasi dalamhal
yang cenderungdengantingkatstres yang sanggattinggiserta
mempertahankan kesehatan diri sendiri danjuga keluarga.

26
DAFTAR PUSTAKA

Buckles, dkk. 2008. Beyond Stigma and discrimination : challenges for Social
Work Practise in Psychiatric Rahabilitation, vol 7, no. 3, hal. 232-283

Dadang Hawari. 2001. Pendekatan Holistic Pada Gangguan Jiwa Skizofernia.


Gaya Baru. Jakarta.

Sibitz, dkk. 2009. Stigma Resistance in Patients with Schizophrenia.


Schizophrenia Bulletion, vol. 10, no. 1093, hal. 1-8

27
Susunan Biodata Ketua dan Anggota Dalam Pengabdian
Kepada Masyarakat

A. Identitas Diri

KETUA PELAKSANA
1. Nama lengkap Byba Melda Suhita, S.Kep.Ns.,M.Kes
2. Jabatan Fungsional Lektor
3. Jabatan Struktural Ka Instalasi Penunjang Akademik
4. NIK 13.07.06.033
5. NIDN/NUPN 0707037901
6. Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 7 Maret 1979
7. Alamat Rumah Bandar kidul IA/6 Ngroto - Kediri
8. Nomor Telepon/Fax/HP 08123071661
Jl. Manila No.37 Sumberece Kota
9. Alamat Kantor
Kediri
Telp. (0354) 7009713
10. Nomor Telepon/Fax
Fax. (0354) 695130
11. Alamat Email bybamelda@yahoo.co.id
1. Sistem Neurobehaviour
2. Metodologi Riset
12. Mata Kuliah yang Diampu
3. IKD IV
4. IKD V

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Sedang
menempuh
Universitas
Nama Perguruan Universitas pendidikan S3
Brawijaya
Tinggi Negeri Surakarta di Universitas
Malang
Airlangga
Surabaya

28
Ilmu Kedokteran
Ilmu Keluarga minat
Bidang Ilmu Ilmu Kesehatan
Keperawatan Promosi
Kesehatan

Tahun Masuk – Lulus 2003 - 2006 2007 - 2009 2012 - …

Pengaruh Health
Faktor-faktor
Education
yang
terhadap
mempengaruhi
Pengetahuan dan Model Adaptasi
ketidakikutsert
Sikap Wanita Care Giver
aan ibu hamil
Judul Dewasa tentang dalam merawat
mengikuti
Skripsi/Tesis/Disertasi “SADARI” penderita
senam hamil di
dalam upaya skizofrenia di
Puskesmas
melakukan Kota Kediri
Rampal
deteksi dini Ca
Celaket
Mammae di
Malang
Kota Kediri
Prof. Dr.
Prof. Dr. Chatarina
Nama Eko R,
Satimin, Umbul
Pembimbing/Promotor S.Kep.M.Kes
dr.M.Kes Wahyuni,
dr.MS.MPH

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber Jumlah (Rp)

Pemberian Ekstrak
Ethanol Biji Pepaya
(Carica Papaya) DIKTI
sebagai bahan (Hibah
1. 2013 Rp. 15.000.000
antifertilitas alternatif Dosen
pada tikus betina Pemula)
terhadap jumlah dan
kualitas sel telur

29
Identifikasi
Perkembangbiakan
Bakteri pada pasien
yang terpasang Endo
DIKTI
Tracheal Tube (ETT)
(Hibah
2. 2013 sebagai penyebab Rp. 15.000.000
Dosen
terjadinya Ventilator
Pemula)
Assosiated Pneumonia
(VAP) Di Ruang ICU
RSU Mardi Waluyo
Blitar

Rekayasa Daun Salam


untuk Pengawetan Ikan
DIKTI
dalam Upaya
(Hibah
3. 2014 Menghindari Rp. 15.000.000
Dosen
Penggunaan efek
Pemula)
formalin terhadap
kesehatan tubuh

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 tahun

Judul Pengabdian Pendanaan


No. Tahun
kepada Masyarakat Sumber Jumlah (Rp)

Pelatihan Baby Sitter di


wilayah kota Kediri Departemen
dalam rangka Pendidikan
1. 2008 penanganan remaja dan Rp. 80.000.000,-
putus sekolah melalui Kebudayaa
program belajar n
nonformal

Pelatihan Baby Sitter di


pekampungan tuna Pemerintah
2. 2010 Rp. 30.000.000,-
wisma kelurahan Kota Kediri
semampir kota Kediri

30
Pelatihan manajemen
laktasi bagi ibu
pimigravida trimester
III sebagai upaya
Pemerintah
3. 2011 peningkatan gizi balita Rp. 20.000.000,-
Kota Kediri
dan pencegahan angka
kematian bayi di
wilayah kerja
puskesmas kota Kediri

Health Education
SMPN 8
4. 2011 Mengenal bahaya Rp. 1.200.000,-
Kediri
keputihan

Poli Anak
Penyuluhan Gizi Anak RSUD
5. 2012 Rp. 700.000,-
Pra Sekolah Gambiran
Kediri
Penyuluhan Deteksi
Kelurahan
Dini Ca Mammae
Balowerti
6. 2012 dengan SADARI pada Rp. 2.500.000,-
Kota
Wanita Usia Subur di
Kediri
Kota Kediri

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal atau 5 tahun terakhir

No. Jurnal Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

Pengaruh Health
Education terhadap
Jurnal Ilmiah Vol. 1 No. 2, ISSN :
pengetahuan dan skiap
1. Kesehatan 2252-3847 November
wanita tentang SADARI
STRADA 2012
dalam upaya deteksi dini
Ca Mammae di Kediri

31
Pengaruh Health
Education tentang strategi
pelaksanaan Halusinasi
Jurnal Ilmiah
pada keluarga terhadap Vol. 2 No. 1, ISSN :
2. Kesehatan
peran keluarga dalam 2252-3847 Mei 2013
STRADA
membantu klien
Skizofrenia mengontrol
halusinasi di kota Kediri

Pemberian Ekstrak
Ethanol Biji Pepaya
(Carica Papaya) Sebagai
Bahan Antifertilitas Jurnal
Vol. 7 No. 1 Pebruari
3. Alternatif pada Tikus Veterinaria
2014
Betina (Rattus Medika
Novergicus) terhadap
Jumlah dan Kualitas Sel
Telur

Pemberian Ekstrak
Ethanol Biji Papaya
(Carica Papaya) pada
Jurnal Media
tikus betina sebagai Vol. 30 No. 1, ISSN
4. Kedokteran
alternatif bahan 2015-8930 Januari 2014
Hewan
antifertilitas terhadap
folikulogenesis, kualitas
telur dan angka fertilisasi

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentasi) dalam 5 tahun terakhir

Nama Pertemuan Waktu dan


No. Judul Artikel
Ilmiah/Seminar Tempat
The 4thInternational The Effect of Group
Nursing Conference Activity Theraphy
September 2013
“Improving Quality of Socialization
1. Universitas
Nursing Care Through Session 1-3 In
Airlangga
Nursing Research and Schizophrenia
Innovations Patient

32
The Effect of Health
Education about
implementation of
Quality Improvement in
the family on
Nursing Education Toward 02-04 Desember
hallucination role
2. Global Standard to 2012
strategy in helping
Achieve Quality In Health Banda Aceh
Schizophrenia
Services
clients to control
hallucinations in
Kediri

G. Karya Buku dalam 5 tahun terakhir

Jumlah
No. Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman

Buku Teks Autis pada


1. 2013 70 Nuha medika
anak

Pedoman Penulisan
Usulan Penelitian,
2. 2013 55 CV Masoeloem
Skripsi dan Karya Tulis
Ilmiah

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Kediri, 25 Juni 2015


Yang Menyatakan

Byba Melda Suhita,S.Kep.Ns.,M.Kes


NIK. 13.07.06.033

33
ANGGOTA 1

1. Nama Lengkap Laila Dwi Farida


2. NIM 1812B10517
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Trenggalej, 05 Oktober 2018
5. Alamat Rumah Trenggalek
6. Nomor Telepon 082231014305
7. Alamat Kos Jl. Tirto Udan gang Melati
8. Alamat Email elafarida34@gmnail,.com

Semua data yang saya isikan dan tercantum ddalam biodata ini adalah
benar dan dapar dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.

Kediri, 23November 2018


Yang Menyatakan

Laila Dwi Farida


NIM. 1812B1019

34
ANGGOTA 2

1. Nama Lengkap Siti Rahma


2. NIM 1812B1054
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Jember, 09-09-1996
5. Alamat Rumah Jember
6. Nomor Telepon 081216975949
7. Alamat Kos Gang Garuda Tirtoudan
8. Alamat Email Sitirahma09123@gmail.com

Semua data yang saya isikan dan tercantum ddalam biodata ini adalah
benar dan dapar dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.

Kediri, 23 November 2018


Yang Menyatakan

Siti Rahma
NIM. 1812B1054

35
ANGGOTA 3

1. Nama Lengkap Rosalia Rohi


2. NIM 1812B1052
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Daudolu, 11 Maret 1995
5. Alamat Rumah NTT
6. Nomor Telepon 081337516770
7. Alamat Kos Gang Galuh 3 Tirtoudan
8. Alamat Email 11rosarohi@gmail.com

Semua data yang saya isikan dan tercantum ddalam biodata ini adalah
benar dan dapar dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Rosalia Rohi
1812B1052

36
ANGGOTA 4

1. Nama Lengkap Yuliana Tri Irawati


2. NIM 1812B1028
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Kediri, 08 Juli 2018
5. Alamat Rumah Kandat Kediri
6. Nomor Telepon 082257932385
7. Alamat Kos -
8. Alamat Email annasunardi08@gmail.com

Semua data yang saya isikan dan tercantum ddalam biodata ini
adalah benar dan dapar dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.

Kediri, 23 November 2018


Yang Menyatakan

Yuliana Tria I

1812B1028

37
ANGGOTA 5

1. Nama Lengkap Yohanes U. Robaka


2. NIM 1812B1027
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Lewa, 01 Juni 1995
5. Alamat Rumah Sumba
6. Nomor Telepon 0853333458618
7. Alamat Kos Gang Garuda Tirtoudan
8. Alamat Email -

Semua data yang saya isikan dan tercantum ddalam biodata ini
adalah benar dan dapar dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.

Kediri, 23 November 2018


Yang Menyatakan

Yohanes U Robaka

NIM. 1812B1027

38
ANGGOTA 6

1. Nama Lengkap Sintia Fajarisma The


2. NIM 1812B1053
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Ambon, 13 Agustus 1996
5. Alamat Rumah Ambon
6. Nomor Telepon 082199290036
7. Alamat Kos Gang Melati Tirtoudan
8. Alamat Email cindhythe@gmail.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Sintia Fajarisma The

NIM. 1812B1053

39
ANGGOTA 7

1. Nama Lengkap Wiwik Widodo


2. NIM 1812B1057
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Debowae, 06 Desember 1993
5. Alamat Rumah Ambon
6. Nomor Telepon 081247075993
7. Alamat Kos Gang Melati Tirtoudan
8. Alamat Email Awhiwidodo20@gmail.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Wiwik Widodo

NIM. 1812B1057

40
ANGGOTA 8

1. Nama Lengkap Petronela Selan


2. NIM 1812B1050
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Kefa, 08 Novemver 1995
5. Alamat Rumah NTT
6. Nomor Telepon 081236218780
7. Alamat Kos Perum Bumi Asri
8. Alamat Email neyla.selan@gmail.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Petronela Selan

NIM. 1812B1050

41
ANGGOTA 9

1. Nama Lengkap Orsted Renti Nitti


2. NIM 1812B1025
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Merauke 30 0otober 1996
5. Alamat Rumah NTT
6. Nomor Telepon 085648344370
7. Alamat Kos Gang Melati Tirtoudan
8. Alamat Email Rentiniti96@gmail.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Orsted Renti Nitti

NIM. 1812B1025

42
ANGGOTA 10

1. Nama Lengkap Eryna Pardika


2. NIM 1812B1010
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Kediri 19 Januari 1996
5. Alamat Rumah Kediri
6. Nomor Telepon 085648344370
7. Alamat Kos -
8. Alamat Email erinapardika@gmail.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Eryna Pardika

NIM. 1812B1010

43
ANGGOTA 11

1. Nama Lengkap Eryma Pardika


2. NIM 1812B1009
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Kediri 19 Januari 2018
5. Alamat Rumah Kediri
6. Nomor Telepon 085646303766
7. Alamat Kos -
8. Alamat Email erymapardika@gmail.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Eryma Pardika

NIM. 1812B1009

44
ANGGOTA 12

1. Nama Lengkap Agung Puji Santoso


2. NIM 1812B1002
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Sandeley 04 Mei 1996
5. Alamat Rumah Tulungagung
6. Nomor Telepon -
7. Alamat Kos -
8. Alamat Email agungpuji0404@gmail.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Petronela Selan

NIM. 1812B1050

45
ANGGOTA 13

1. Nama Lengkap Novita A Manunu


2. NIM 1812B1048
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Lurang, 10 November 1994
5. Alamat Rumah NTT
6. Nomor Telepon 081239434114
7. Alamat Kos Gang Melati Tirtoudan
8. Alamat Email novianjelina94@gmail,.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Novita A Manunu

NIM. 1812B1048

46
ANGGOTA 14

1. Nama Lengkap Maria Gabriela Oqui


2. NIM 1812B1045
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Loes, 10 Mei 1995
5. Alamat Rumah Timur Leste
6. Nomor Telepon 081366903108
7. Alamat Kos Tirto Udan gang Mawar
8. Alamat Email mariagabrielaoqui@gmail.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Maria Gabriela Oqui

NIM. 1812B1045

47
ANGGOTA 15

1. Nama Lengkap Oktofianus Nabu


2. NIM 1812B1023
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Kobekmusa, 02 Oktober 1978
5. Alamat Rumah NTT
6. Nomor Telepon -
7. Alamat Kos Tirtoudan
8. Alamat Email oknaanrahas99@gmail.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Oktofianus Nabu

NIM. 1812B1023

48
ANGGOTA 16

1. Nama Lengkap Nur Mufidah


2. NIM 1812B1049
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Rembang 13 Mei 1994
5. Alamat Rumah Rembang
6. Nomor Telepon 082136791329
7. Alamat Kos Tirto Udan gang Bolang
8. Alamat Email viedaorlandi68@gmail.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Nur Mufida

NIM. 1812B1049

49
ANGGOTA 17

1. Nama Lengkap Agnes Tertuliana Laot


2. NIM 1812B1001
3. Prodi Pendidikan Ners
4. Tempat, Tanggal Lahir Camplong 28 Agustus 1994
5. Alamat Rumah NTT
6. Nomor Telepon 082332098649
7. Alamat Kos Tirtoudan
8. Alamat Email agnestertuliana99@gmail.com

Kediri, 23 November 2018

Yang Menyatakan

Agnes Tertuliana L

NIM. 1812B1001

50
Lampiran Dokumentasi

51

Anda mungkin juga menyukai