Anda di halaman 1dari 27

Kamis, 26 November 2020

SEMINAR AKHIR
STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASYARAKAT DI
WILAYAH PALANGKA RAYA
Kelompok VII

Preseptor Akademik : Hermanto, Ners, M.Kep.


Anggota Kelompok :

Eka Sukawati Norhikmah


Misran Fauzi Riki Sepdiantara
Supriadi Dea Devega
Yuliana Ernawati
Devi Kristy Dayana Delfianto
Prayogae Pribadi P
Pengumpulan Data: pada tanggal 9-11
November 2020, proses pengumpulan data
dilakukan dengan pendataan ke setiap anggota
KK melalui Vidio Call WhatsApp ataupun
melalui Zoomeeting. Dari hasil pengumpulan
data yang diperoleh data dengan jumlah 50
KK.
Penyajian Data Penduduk
Karakteristik umum penduduk di wilayah Palangka Raya:
1. Jumlah KK 50 KK
2. Jumlah anggota keluarga 108 Jiwa
3. Jumlah Pasangan Usia Subur 25 Pasangan
4. Jumlah Ibu Hamil 3 orang
5. Jumlah Ibu Menyusui 1 orang
6. Jumlah Bayi (< 1 Tahun) 1 Bayi
7. Jumlah Balita (12-59 Bulan) 9 orang
8. Jumlah Anak Pra Sekolah dan Sekolah (5-12 Tahun) 8 Orang
9. Jumlah Remaja (13-20 Tahun) 5 orang
10. Jumlah Usia Dewasa (19-59 Tahun) 112 Orang (Meliputi KK dan anggota
keluarga)
11. Jumlah Lansia (60 Tahun) 13 Orang
Karakteristik KK
Jenis Kelamin Suku
3 Orang 6 Orang
(6%) (12%)
16 Orang 28 Orang Dayak
(32%) (56%) Banjar
47 Orang Laki Jawa
(94%) Lain-lain
Perempuan

Agama

18 Orang
(36%)
32 Orang Islam
(64%) Kristen Protestan
Usia
10 1Orang 13
Orang (2%) Orang 19-25 tahun
(20%) 26 – 35 Tahun
(26%) 36-45 Tahun
13
Orang 13 46-55 Tahun
(26%) Orang >56 Tahun
Pekerjaan (26%)
3 Orang
15 Orang (6%)
(30%)
Tidak Bekerja
Swasta/Wiraswasta
PNS/TNI/POLRI
32 Orang
(64%)

Pendidikan
4 Orang (8%)
8 Orang (16%)
SD
16 Orang (52%) SMP
12 Orang (24%)
SMA
Sarjana
Karakteristik Anggota Keluarga
Hubungan
Jenis Kelamin 47 Orang
61 Orang (44%)
(56%) Istri
34 Orang Anak
74 Orang (31%)
(69%) Laki-laki
Perempuan

Usia
3 Orang (3%) 1 Orang (1%)
9 Orang (19%) 9 Orang (8%)
< 1 tahun
8 Orang (7%)
12-60 bulan
5 Orang (5%)
5-12 tahun
15 Orang (14%) 13-18 tahun
22 Orang (20%) 19-25 tahun
26 – 35 Tahun
36-45 Tahun
46-55 Tahun
>56 Tahun

25 Orang (23%)
Pnedidikan
9 Orang (8%)
26 Orang (24%) 9 Orang (8%)
Tidak Sekolah
17 Orang (16%)
SD
47 Orang 44% SMP
SMA
Sarjana

Pekerjaan
18 Orang (17%)

54 Orang (50%) Tidak Bekerja


Swasta
36 Orang (33%)
PNS/TNI/POLRI
Data Fokus
Ibu Hamil

Hamil (Trimester) Hamil Ke


1 Orang
(33%) 1 Orang
(33%) 2 Orang
2 Orang (67%) Ke 1
Trimester 2
(67%) Ke 2 atau 3
Trimester 3

Ibu Memiliki Buku KIA Ibu yang Membaca Buku KIA

11 Orang
(33%)

3 Orang Ya Ya
2 Orang
(100%) Tidak
Tidak (67%)
Data Fokus
Ibu Menyusui
Informasi Pemberian ASI Jenis Informasi yang didapat

Ya Perawatan Payudara
Tidak Manfaat ASI
1 Teknik Menyusui
1
Oran
Orang
g
(100
(100
%)
%)

Usia Bayi Saat Pemberian ASI

1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
1 Orang 5 bulan
(100%) ≥ 6 bulan
Data Fokus
Anak Sekolah (5-12 Tahun)

Anak Mandi Dalam Sehari Anak Gosok Gigi dalam Sehari


1 Orang
(13%)
< 3x/hari
< 3x/hari
> 3x/hari
> 3x/hari 8
7 Orang Orang
(87%) (100%)

Cuci Tangan Pakai Sabun Kondisi Gigi Anak


1 2 Orang
Orang (25%)
(12%)
Ya 6 Orang Hitam dan Berlubang
Tidak (75%) Bengkak dan Berlubang
7 Sehat dan Bersih
Orang
(88%)
Data Fokus
Lansia

Kondisi Lansia Penyakit yang dialami

13 Orang 13 Orang
Sehat Hipertensi
(100%) (100%)
Sakit Lain-lain

Penggunaan Waktu Luang


Penanganan yang dilakukan
1 Orang 5 Orang
(8%) (38%)
Berkebun
5 Orang 7 Orang Sarana Medis 8 Orang
Rekreasi
(38%) (54%) Herbal (62%)
Senam
Mengobati sendiri
Lain-lain
Tersedia Posyandu Lansia
3 Orang (23%)

Ada
Tidak
10 Orang
(77%)

Pemanfaatan Posyandu Lansia


3 Orang
(23%)

Rutin dikunjungi
710 Orang Kadang-kadang
(7%) Tidak pernah
Data Fokus
Sistem Pembungan Sampah

Sistem Pembuangan Sampah


10 KK (20%)
Dibuang disungai
26 KK (52%) Ditimbun
11 KK (22%) Dibakar
Disembarang tempat
Dikumpulkan petugas

Kondisi Penampungan
3 KK (6%)

19 KK (38%)
31 KK (62%) Terbuka
Tertutup
Penampungan Sampah

25 KK 25 KK Tidak ada
(50%) (50%) penampungan
Ada penampungan
Masalah yang ditemukan :
1. Tidak mempunyai tempat pembuangan sampah
sementara 25 KK
2. Tidak memilah sampah berdasarkan sampah organik dan
anorganik 50 KK
3. 13 orang Lansia mengalami Hipertensi
4. 10 orang lansia tidak mengikuti posyandu lansia
sebanyak
5. Dari 50 KK terdapat dua orang anak yang kondisi gigi
hitam dan berlubang
6. Dari 50 KK terdapat 3 ibu hamil dan 1 diantaranya tidak
mengetahui tentang cara membaca buku KIA
PRIORITAS MASALAH

Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan


dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
memelihara kesehatan lingkungan.

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan


dengan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
dalam memelihara kesehatan dan pola hidup sehat

Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya


pengetahuan masyrakat tentang karies gigi pada
anak, cara membaca buku KIA pada ibu hamil, ASI
eksklusif, dan teknik menyusui.
IMPLEMENTASI
Diagnosa 1 :
Perilaku kesehatan cenderung beresiko
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam memelihara kesehatan
lingkungan.
Kegiatan:
 Memberikan Penyuluhan kesehatan tentang
pemilahan sampah organik dan anorganik
 Penyuluhan kesehatan tentang cara mencuci
tangan yang benar
 Membagikan leaflet tentang pemilahan
sampah organik dan anorganik.
 Membagikan leaflet tentang cara mencuci
tangan.
IMPLEMENTASI
Diagnosa 2:
Pemeliharaan kesehatan tidak
efektif berhubungan dengan
dengan kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam memelihara
kesehatan dan pola hidup sehat
Kegiatan :
 Melakukan Penyuluhan tentang
Hipertensi
 Membagikan Vidio senam
Hipertensi untuk lansia
IMPLEMENTASI
Diagnosa 3 :
Defisit pengetahuan berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan
masyrakat tentang karies gigi pada
anak, cara membaca buku KIA pada ibu
hamil, ASI eksklusif, dan teknik
menyusui.
Kegiatan :
 Melakukan penyuluhan tentang
karies gigi dan cara gosok gigi
dengan benar
 Melakukan penyuluhan tentang
penggunaan buku KIA
 Melakukan penyuluhan tentang
teknik menyusui
EVALUASI
Diagnosa 1 :
Kelompok memberikan pendidikan kesehatan tentang PHBS:
Pemilahan sampah dan cuci tangan. Peserta yang hadir
berjumlah 8 orang (16%) dari jumlah keseluruhan keluarga
binaan 50 KK. Pendidikan kesehatan dilakukan via Zoom
meeting berjalan dengan lancar, peserta tampak
memperhatikan penyuluh dan peserta aktif bertanya pada
sesi tanya jawab. Peserta mengatakan telah mengerti tentang
cara pemilahan sampah dan cara mencuci tangan, peserta
dapat memperagakan kembali langkah-langkah mencuci
tangan. Dan Peserta mampu menjawab beberapa pertanyaan
penyuluh mengenai cara memilah sampah dan cara mencuci
tangan.
EVALUASI
Diagnosa 2 :
Kelompok memberikan pendidikan kesehatan tentang
Hipertensi dan cara pencegahannya. Peserta yang hadir
berjumlah 10 orang (20%) Pendidikan kesehatan dilakukan
via Zoom meeting berjalan dengan lancar, peserta tampak
memperhatikan penyuluh dan peserta aktif bertanya pada
sesi tanya jawab. Peserta mengatakan telah memahami
penjelasan penyuluh dan akan memperagakan secara mandiri
senam anti hipertensi seperti yang kelompok contohkan pada
video. Dan Peserta mampu menjawab beberapa pertanyaan
penyuluh mengenai Hipertensi dan cara pencegahannya.
EVALUASI
Diagnosa 3 :
Kelompok memberikan pendidikan kesehatan tentang
Buku KIA pada ibu hamil, ASI eksklusif, dan teknik
menyusui. Peserta yang hadir berjumlah 8 orang (16%)
(Anggota keluarga) dari 50 KK. Sedangkan jumlah ibu hamil
pada seluruh keluarga binaan hanya 3 orang, ibu menyusui
ada 1 orang dan hadir pada saat pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan dilakukan via Zoom meeting berjalan
dengan lancar, peserta tampak memperhatikan penyuluh
dan peserta aktif bertanya pada sesi tanya jawab. Peserta
mengatakan telah memahami penjelasan penyuluh. Dan
Peserta mampu menjawab beberapa pertanyaan penyuluh
mengenai Buku KIA, ASI eksklusif dan Teknik Menyusui.
Keterbatasan
Keterbatasan yang ditemukan kelompok pada stase
komunitas antara lain :
1). Kelompok tidak dapat melakukan pengkajian, tindakan
keperawatan maupun pendidikan kesehatan dengan
bertatap muka langsung bersama keluarga binaan
melainkan harus melalui zoom meeting ataupun video
call via whatsApp.
2). Kelompok tidak dapat memenuhi pencapaian dalam
pemberian pendidikan kesehatan melalui zoom meeting
dikarenakan adanya kegiatan/kesibukan tiap keluarga
binaan, beberapa keluarga tidak memiliki dan tidak
mengerti cara penggunaan zoom meeting serta
ketidaktersediaan waktu luang untuk mengikuti
pendidikan kesehatan.
Kesimpulan
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang ditetapkan
untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Pada
stase keperawatan komunitas ini kelompok mengakui terdapat
banyak kekurangan dalam pelaksanaannya seperti pada pemberian
penyuluhan kesehatan kepada seluruh keluarga binaan namun yang
dapat mengikuti hanya beberapa KK ataupun anggota keluarga saja
sehingga tidak dapat dikatakan berhasil dalam jumlah keluarga
yang dibina. Tetapi secara proses penyuluhan kesehatan berjalan
dengan lancar dan keluarga yang telah mengikuti penyuluhan
kesehatan mampu berperan aktif dan mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan via zoom meeting.
Untuk menindaklanjuti kegiatan penyuluhan kesehatan, bagi
keluarga yang tidak dapat mengikuti penyuluhan tetap diberikan
leaflet ataupun video edukasi mengenai materi yang disampaikan.
“Proyek Inovasi Kelompok VII”
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai