Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Keperawatan Pada By N, Usia 4 hari Tahap

Neonatus Dengan Gangguan Sistem pernapasan Akibat


Asfiksia Berat, di Ruang
Markisa, RSUD Sayang Cianjur

Tanggal masuk RS : 07-01-2020 Ruang Rawat : Markisa


Tanggal pengkajian : 07-01-2020 No. Register : 916843
Perawat yang mengkaji : Neng Salmah Diagnosis Medis : Asfiksia berat

I. DATA DASAR
A. IDENTITAS PASIEN
DAN KELUARGA
Nama pasien : By. K
Tanggal
lahir/umur : 07-01-2020
Jenis kelamin :L
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Cigintung 05-06 Desa Kutawaringin
Kec. Mande. Kab. Cianjur
Nama ayah : Tn. S
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA

Nama ibu : Ny. K


Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama:
Sesak

2. Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST) :


Ibu klien mengatakan bayi. K sesak, sesak dirasakan seperti
ditindih benda berat, sesak berkurang apabila diberikan terapi
oksigen, sesak dirasakan setiap saat
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :

Menurut ibu mengatakan, bayi baru pertama lahir, bayi lahir


di Rumah Sakit oleh Dokter spesialis kandungan dan bidan,
Ibu klien mengalami ketuban pecah dini, lalu melahirkan
secara normal. Bayi menangis tapi tidak kencang, dan bayi
mengalami sesak nafas.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat
penyakit keluarga menurun maupun menular dari keluarga.

Genogram (bila diperlukan)

Keterangan :

: Perempuan sudah meninggal : Laki


laki masih hidup
: Laki-laki sudah meninggal : Tinggal
serumah
: Perempuan masih hidup : Pasien
:

5. Riwayat kehamilan dan kelahiran


1. Selama kehamilan ( Pre Natal Care )
Kehamilan G2P0A0. Ibu pasien memeriksakan
kandungannya ke puskesmas secara rutin, sudah 10 kali.
Hari perkiraan haid terakhir pada tanggal 13 April 2019.
Hari perkiraan lahir pada tanggal 14 Januari 2020.
2. Saat kelahiran (Natal)
Ibu pasien didiagnosa Ketuban Pecah Dini (preterm) .
Pasien lahir dengan cara normal oleh ibu.
Tali pusat : lengkap

3. Setelah kelahiran ( Post Natal)


Pasien lahir pukul 16.05 WIB di RSUD Sayang Cianjur
dengan berat badan saat lahir 2500 gram berjenis kelamin
laki-laki, dengan panjang badan 43 cm. APGAR score 2/4.
Dengan lingkar dada 28 cm. Lingkar lengan atas (kiri) 8 cm.
Lingkar kepala 30 cm. Pasien dilakukan rawat pisah
dengan ibunya.

6. Riwayat imunisasi
Baru dilakukan imunisasi Hb0 di ruangan markisa

7. Riwayat Perkembangan
Pengukuran perkembangan sesuai usia saat dikaji
Refleks primitif (pada bayi < 12 bulan) :
▪ Moro : baik
▪ Startle : baik
▪ Glabellar : ada kedipan pada kedua mata bayi
▪ Sucking : lemah
▪ Rooting : ada, kepala pasien memutar tapi lemah
menuju jari yang sebelumnya diusapkan dan
disentuhkan ke pipi bayi dengan halus
▪ Extrusion : ada, pasien menjulurkan lidah saat ujung
spatel lidah menyentuh lidah
▪ Grasp : (menggenggam) ada, menurun
C. POLA KEBIASAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
SEHARI-HARI (SEBELUM DAN SAAT SAKIT)

NO KEBUTUHAN SEHARI-
SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
HARI
1 Pola Nutrisi
 Pola makan Pasien
dipuasakan
 Makanan pokok
-
 Makanan yang
disukai dan tidak disukai
 Porsi
Masalah:
 Lauk pauk
 Sayuran dan buah Produksi lambung
 Nafsu makan masih kotor

Masalah

2 Pola Istirahat dan Tidur


Siang - Pasien tampak
Malam banyak tidur
Masalah :

3 Pola Eliminasi
c. BAK
Berapa 2-4x ganti
kali pampers
- Kuning jernih
Warna
Tidak tentu
Jumlah
-
Masalah :
d. BAB
Berapa kali 2-4x ganti pampers
Warna
Konsistensi Kuning
Bau Jumlah Lembek
Masalah : - Khas
Tidak tentu

4 Pola Hyegiene Tubuh


f. Mandi 1x/hari (dilap)

g. Gosok Gigi
h. Keramas -

i. Potong kuku
j. Keadaan
Masalah :

5 Pola Aktifitas
Bermain Tidak

Sekolah - Tidak

D. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Klien belum bisa dikaji karena klien neonatus

E. REAKSI HOSPITALISASI
1. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Keluarga menerima dengan kondisi bayi saat ini. Keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien dilakukan rawat pisah karena kondisi pasien masih butuh
penanganan medis sedangkan ibu pasien masih masa pemulihan di ruang
nifas, dan pasien tidak mendapatkan ASI karena kondisi lambung pasien masih
belum siap mendapatkan asupan.

2. Pemahaman Anak tentang sakit dan rawat Inap :


Klien belum bisa dikaji karena klien neonatus

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 81


II.PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum : Lemah


Kesadaran : CM, nangis (+)

B. Penilaian Resiko Jatuh pada anak dengan skala Humpty Dumpty :


PARAMETER KRITERIA SKOR HASIL
PEMERIKSAAN
USIA Dibawah 3 Tahun 4 4
3-<7 Tahun 3
7-<13 Tahun 2
>13 Tahun 1
JENIS KELAMIN Laki-Laki 2 2
Perempuan 1
DIAGNOSIS Diagnosis terkait neurologis 4
Perubahan dalam oksigenasi 3 3
(masalah sal nafad, dehidrasi,
anemia, anoreksia,sinkop/
sakit kepala dll)
Gangguan Tingkah Laku dan 2
kejiwaan
Diagnosis Lain 1
GANGGUAN KOGNITIF Tidak sadar terhadap 3
keterbatasan
Lupa keterbatasan 2
Mengetahui Kemampuan diri 1 1
FAKTOR LINGKUNGAN Riwayat jatuh dari tempat tidur 4
saat bayi/ anak
Bayi (<1 bulan) atau balita (<3
tahun yang menggunakan
tempat tidur biasa
Pasien menggunakan alat
bantu
Bayi (<1 bulan atau balita (< 3
tahun ) yang menggunakan
tempat tidur biasa
Pasien menggunakan alat 3
bantu
Bayi (<1 bulan atau balita (< 3
tahun ) yang menggunakan
tempat tidur box
Funiture atau pencahayaan
uang kurang baik
Pasien berada di tempat tidur 2 2
Area rawat jalan 1
RESPON TUBUH Dalam 24 jam
TERHADAP
SEDASI,ANASTESI,
BEDAH
Dalam 48 Jam 2
>48 Jam 1
PENGGUNAAN OBAT Bermacam macam obat yang 3
digunakan obat sedative
(kecuali pasien ICU, yang
menggunakan sedasi dan
paralisis)hipnotik, barbiturate,
fenotiazin, antidepresan,
laksans/ diuretika, narkotik
Salah satu dari pengobatan 2
diatas
Pengobatan lain 1 1
Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 82
Interpretasi :
Resiko Tinggi

Tingkat Resiko :
Skor 7-11 : Resiko endah Untuk Jatuh
Skor > 12 : Resiko Tinggi untuk Jatuh
C. Tanda-tanda Vital : Suhu Tubuh : 37,30 C
Respirasi : 40 x/mnt
Nadi : 133 x/mnt

D. Pengukuran pertumbuhan/ Antropometri


Tinggi badan : 43 cm
BB saat ini : 2,5 kg
Lingkar kepala : 30 cm
Lingkar perut : 28 cm
Lingkar dada : 28 cm
LLA : 8 cm

E. Kulit
Berwarna kemerahan, tidak ikterik.tidak ada kebiruan, Turgor kulit cepat kembali.
Kulit terlihat bersih.

F. Rambut
Terdapat rambut sepanjang + 1 cm di kepala dan tersebar merata, berwarna hitam

G. Mata
Bentuk kedua mata simetris, sclera tidak ikterik.tidak ada sekret berlebih

H. Telinga
Bentuk telinga simetris, kartilago tampak normal, tidak ada cairan abnormal,
terlihat bersih.

I. Hidung
Lubang hidung simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung. Terpasang O2
binasal canul 1 lpm.

J. Mulut
Mukosa tampak lembab, tidak tampak kelainan labio palato schizis, terpasang
OGT dan ada residu lambung.

K. Leher/Kepala
Fontanel lunak, tidak cekung dan tidak menonjol, sutura tepat, wajah simetris.

L. Dada
Bentuk toraks simetris. Tidak terlihat retraksi dada. Respirasi 40 kali per menit
teratur. Terdapat ronchi +/+. HR 133 kali per menit, kuat, teratur, murmur (-).

M. Ketiak
Tampak bersih. Tidak terdapat benjolan.

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 83


N. Abdomen
Tidak terdapat distensi abdomen. Bising usus normal 8x/menit.

O. Ekstremitas
1. Atas
Jumlah jari lengkap tidak ada kelainan, akral hangat, CRT<3 detik. Gerakan
lemah. Terapasang infus Ka En MG 3 di tangan kiri.

2. Bawah
Jumlah jari lengkap tidak ada kelainan, akral hangat. Tidak ada luka.
Gerakan lemah.

P. Genitalia
Tidak ada kelainan, normal

Q. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium

Tanggal 07-01-2020

No Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal


1. Haemoglobin 14,6 13,5 ~ 21,5
2. Hematokrit 47,9 44 ~ 64
3. Eritrosit 3,85 4,1 ~ 6,1
4. Leukosit 23,5 6 ~ 18
5. Trombosit 150 150 ~ 450
6. MCV 124,5 80 ~ 94
7. MCH 37,9 27 ~ 31
8. MCHC 30,5 33 ~ 37
9. RDW-SD 88,3 37 ~ 54
10. Gula darah Sewaktu 407

Tanggal : 08-01-2020

No Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal


1. Bilirubin total 11,04 <11,3
2. Bilirubin Direk 0,39 <0,6
3. Bilirubin Indirek 10,65 >12
4. Natrium (Na) 127,7 135-148
5. Kalium (K) 3,88 3,50 ~ 5,30
6. Calcium ion 1,08 1,15 ~ 1,29

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 84


2. Pengobatan/Therapi
Tanggal : 07-01-2020

No Nama Obat Waktu Cara Jenis Fungsi Obat


Pemberian Pemberia Obat
n
Indikasi Kontra
Indikasi
1. Cefotaxime 2 x 125mg IV Antibiotik Menangani Penderita
infeksi akibat kelainan darah,
bakteri gangguan
sumsum tulang,
diare, gangguan
irama jantung,
gangguan
pencernaan
(khususnya
kolitis), serta
gangguan ginjal.
2. Gentamicin 1 x 10mg IV antibiotik  Untuk  Jangan
golongan pengobatan ter digunakan untuk
aminogliko hadap berbagai penderita yang
sida infeksi bakteri mengalami
terutama reaksi
bakteri gram hipersensitivitas
negatif terhadap genta
seperti Pseudo micin atau
monas, antibiotika
Proteus, golongan
Serratia, dan aminoglikosida
Staphylococcus lainnya.
 Juga  Hindarkan juga
digunakan pemakaian
untuk antibiotik ini
septikemia untuk
(keracunan bayi prematur
darah oleh ataupun bayi
bakteri baru lahir.
patogenik dan
atau zat-zat
yang dihasilkan
oleh bakteri
tersebut), meni
ngitis (radang
selaput otak),
infeksi saluran
kemih, saluran
pernafasan,
saluran pencer
naan, kulit,
tulang, dan
jaringan lunak.

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 85


3. Omeprazole 2 x 2,5 mg IV Obat Mengurangi Jika terjadi reaksi
maag kadar asamalergi terhadap
jenis peng lambung obat
hambat
pompa
proton
atau
proton
pump
inhibitors
(PPIs)
4. Metronidazole 2 x 20mg IV Antibiotik  Mengatasi Memiliki
penyakit Infeksi riwayat alergi
menular Metronidazol atau
seksual komponen
 Mengatasi metronidazole
penyakit Infeksi
yang
disebabkan
bakteri anaerob
 Mengatasi
penyakit Infeksi
bakterial
vaginosis pada
vagina
 Mengatasi
penyakit
Infeksi parasit
amoeba seperti
pada diare
 Mengatasi
penyakit Infeksi
parasite
trichomonas
5. Dopamine 0,25 cc/jam Drip Obat Mengatasi syok Pasien
jantung dengan pheochro
mocytoma yaitu
tumor kelenjar
adrenal yang
mensekresikan
katekolamin.
Dopamin juga
sebaiknya tidak
diberikan pada
pasien yang
hipersensitivitas
terhadap dopamin
serta
pasien fibrilasi
ventrikel dan
takiaritmia yang
belum terkoreksi.

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 86


6. Aminosteril 2 cc/jam IV Antibiotik  Sebagai  Obat ini
peningkatan kontraindikasi
kebutuhan pada pasien
protein pada yang memiliki
bayi premature riwayat
 Sebagai nutrisi hipersensitivitas
parenteral terhadap
dalam kandungan yang
pengobatan ada di dalam
pada bayi baru obat ini
lahir diantaranya
 Sintesis seperti asam
hemoglobin amino,
 Dehidrasi Acetycysteine,
 Anoreksia acetyltyrosine,
 Sebagai alanine, arginine,
penambah glycine, histidine,
stamina isolleucine, L
kekebalan lysine
tubuh monoacetate,
 Gagal jantung leucine, mlic
kongestif acid, methionine,
phenylalanine,
proline, seerine,
taurine dan
threonine
 Jangan
memberikan
obat ini pada
pasien yang
memiliki
kekurangan
asam folat
 Jangan
memberikan
obat ini pada
pasien yang
memiliki kelainan
genetic
 Jangan
memberikan
obat ini pada
pasien yang
memiliki gejala
aritmia jantung

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 87


III. ANALISIS DATA

NO DATA SENJANG ETIOLOGI MASALAH


1. DS: - Asfiksia Bersihan jalan napas
tidak efektif
DO : Respirasi 40 kali per ↓
menit teratur. Terdapat
Paru-paru terisi cairan
ronchi +/+.

Bersihan jalan napas tidak efektif
2. DS : Asfiksia Risiko
ketidakseimbangan
Keluarga pasien ↓
nutrisi : kurang dari
mengatakan pasien tidak Ketidakmampuan mencerna nutrisi kebutuhan tubuh
mendapatkan ASI, karena ↓
kondisi lambung pasien
masih belum siap Merangsang produksi HCl
mendapatkan asupan. meningkat

DO : Ada residu lambung di OGT

1. Refleks menghisap
Risiko ketidakseimbangan nutrisi :
lemah kurang dari kebutuhan tubuh
2. BBL : 2500 gram
3. Pasien dilakukan rawat
pisah dengan ibunya
4. Terpasang OGT dan
terdapat cairan produksi
lambung
3. DS : Asfiksia Ansietas orang tua
1. Ibu pasien menyatakan ↓
khawatir dengan Perawatan Bayi asfiksia
keadaan anaknya. Ia ↓
menginginkan anaknya Hospitalisasi Bayi
cepat pulang. ↓
2. Ibu klien mengeluh Ansietas orang tua
produksi ASI sedikit
DO:
1. Ibu klien tampak cemas
terhadap keadaan klien
2. Ayah klien terus
bertanya-tanya
mengenai kondisi
bayinya ketika
menjenguk bayinya di
ruang perawatan
3. Ibu klien tampak lelah
dan mata berkantung

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 88


IV. PRIORITAS MASALAH/DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d. produksi mukus banyak
2. Risiko ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ansietas orang tua berhubungan dengan hospitalisasi anak

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 89


V. ASUHAN KEPERAWATAN

HARI/ DX.KEP/ PERENCANAAN


TGL NO DX KEP
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Kamis/ 1. Bersihan jalan TUPAN: 1. Kaji tanda vital – 1. Sebagai indicator
09-01- napas tidak efektif Setelah dilakukan pernafasan, adanya gangguan
2020 b.d. produksi mukustindakan keperawatan nadi. dlm system
banyak selama 3 x 24 jam pernafasan
bersihan jalan nafas 2. Berguna dalam
efektif. 2. Kaji frekwensi, evaluasi derajat
TUPEN : kedalaman distress
Setelah dilakukan pernafasan dan pernafasan
tindakan keperawatan tanda-tanda dan/atau
selama 1x24 jam, sianosis setiap 2 kronisnya proses
diharapkan produksi jam. penyakit. Sianosis
mukus berkurang mungkin perifer
dengan kriteria hasil : (terlihat pada
1. Jalan napas tetap kuku) atau sentral
bersih bayi (terlihat sekitar
bernapas dengan bibir dan atau
mudah telinga). Keabu-
2. Respirasi dalam abuan dan
batas normal sianosis sentral
mengindikasikan
beratnya
hipoksemia
3. Dorong 3. Kental, tebal dan
pengeluaran banyaknya sekresi
sputum, adalah sumber
pengisapan utama gangguan
(suction) bila pertukaran gas
diindikasikan. pada jalan nafas
kecil, pengisapan
dibutuhkan bila
batuk tidak efektif.
4. Observasi 4. Gelisah dan
tingkat ansietas adalah
kesadaran, manifestasi umum
selidiki adanya pada hipoksia,
perubahan GDA memburuk
disertai
bingung/somnolen
menunjukkan
disfungsi serebral
yang berhubungan
dengan
hipoksemia.
5. Kolaborasi 5. Dapat
dengan tim memperbaiki
medis /mencegah
pemberian O2 memburuknya
sesuai dengan hipoksia.
indikasi

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 90


Kamis/ 2. Risiko TUPAN : 1. Observasi residu
09-01- ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Mengetahui tingkat
2020 nutrisi : kurang dari tindakan keperawatan 2. Timbang berat absorbsi usus
kebutuhan tubuhselama 3x24 jam, badan setiap hari 2. Mengetahui
berhubungan diharapkan nutrisi perkembangan
dengan pasien seimbang. 3. Pertahankan status nutrisi klien
ketidakmampuan TUPEN : pemasangan 3. Memenuhi
mencerna makanan Setelah dilakukan OGT kebutuhan nutrisi
tindakan keperawatan pasien
selama 1x24 jam,
diharapkan pasien
mampu mencerna
makanan dengan
kriteria hasil :
1. Tidak terjadi
penurunan BB
melainkan
peningkatan BB
2. Tidak ada residu
lambung (sedikit)
1. Kaji tingkat
kecemasan
Kamis/ 3. Ansietas orang tuaTUPAN : keluarga klien
09-01- berhubungan Setelah dilakukan 1. Mengetahui derajat
2020 dengan tindakan keperawatan kecemasan yang
hospitalisasi anak selama 3 x 24 jam diderita oleh
diharapakan orang tua keluarga dan
tidak cemas lagi. 2. Kaji tingkat memudahkan
TUPEN : pengetahuan dalam memberikan
Setelah dilakukan keluarga tentang intervensi
tindakan keperawatan penyakit yang 2. Memudahkan
selama 1 x 24 jam diderita bayinya perawat untuk
diharapakan tidak melakukan
terjadi hospitalisasi komunikasi
anak dengan kriteria : 3. Beri penjelasan terapeutik dalam
• Orang tua tampak tentang keadaan proses
tenang bayinya keperawatan
• Orang tua kooperatif 3. Menambah
• Tidak bertanya-tanya pengetahuan
tentang keadaan dengan
penyakit anaknya memberikan
• Orang tua sudah 4. Beri waktu informasi tentang
bertemu dengan keluarga untuk keadaan yang
bayinya. mengungkapkan dialami oleh bayi
perasaannya 4. Mengetahui tingkat
5. Beri waktu pada kecemasan yang
keluarga untuk dialami oleh
bertemu dengan keluarga.
bayinya. 5. Memfasilitasi
keluarga untuk
memiliki waktu
kebersaman
dengan bayinya.

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 91


VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO HARI/ NO DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


TANGGAL
1. Kamis/ 09-01- 1 07-01-2020 S:-
2020 10.00 WIB O: Respirasi 44 kali per
1. Mengkaji tanda vital – menit teratur.
pernafasan, nadi. Terdapat
R/ Suhu 36,8 oC, Nadi ronchi +/+. Roni A
148 x/menit, RR A: Masalah teratasi
44x/menit sebagian
2. Mengkaji frekwensi, P: Intervensi dilanjutkan
kedalaman
pernafasan dan tanda-
tanda sianosis setiap
2 jam.
R/ RR 44 x/menit,
kedalaman teratur,
tidak ada sianosis
3. Mendorong
pengeluaran sputum,
pengisapan (suction)
bila diindikasikan.
R/ Tidak diindikasikan
4. Mengobservasi tingkat
kesadaran, selidiki
adanya perubahan
R/ Kesadaran compos
mentis
5. Berkolaborasi dengan
tim medis pemberian
O2 sesuai dengan
indikasi
R/ Pasien terpasang
O2 1 liter/menit

2. Kamis/ 09-01- 2 1. Mengobservasi residu S: Keluarga pasien


2020 R/ Terdapat residu mengatakan pasien
pasa OGT tidak mendapatkan
2. Menimbang berat ASI, karena kondisi
badan setiap hari lambung pasien masih Roni A
R/ BB 2500gram belum siap
3. Mempertahankan mendapatkan asupan.
pemasangan OGT O:
R/ Pasien 1. Refleks menghisap
lemah
2. BBL : 2500 gram
3. Pasien terpasang
OGT dan terdapat
cairan produksi
lambung
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 90


3. Kamis/ 09-01- 3 1. Mengkaji tingkat S : Ibu pasien
2020 kecemasan keluarga Menyatakan ingin
klien anaknya cepat pulang.
R/ cemas sedang O: Roni A
2. Mengkaji tingkat Orangtua pasien
pengetahuan keluarga tampak tidak cemas lagi
tentang penyakit yang A: Masalah teratasi
diderita bayinya P: Intervensi dihentikan
R/ Ayah klien terus
bertanya-tanya
mengenai kondisi
bayinya ketika
menjenguk bayinya
di ruang perawatan
3. Memberi penjelasan
tentang keadaan
bayinya
R/ Orangtua pasien
tampak
mendengarkan
4. Memberi waktu
keluarga untuk
mengungkapkan
perasaannya
R/ / Ibu pasien
menyatakan ingin
anaknya cepat
pulang
5. Memberi waktu pada
keluarga untuk
bertemu dengan
bayinya.
R/ Keluarga pasien
menjenguk bayinya
di ruang perawatan

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 90


VII. CATATAN PERKEMBANGAN

NO DX KEP HARI/ CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


TANGGAL
1 Jumat/ 10-01- Jam : 15.30 WIB
2020 S:-
O: Respirasi 41 kali per menit teratur. Ronchi -/-.
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan Roni A
I:-
E: -
R: -

2 Jumat/10-01- Jam : 15.30 WIB


2020 S: Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
mendapatkan ASI, karena kondisi lambung pasien
masih belum siap mendapatkan asupan.
O:
1. Refleks menghisap lemah
2. BB : 2500 gram Roni A
3. Pasien masih terpasang OGT dan terdapat
cairan produksi lambung
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
I:
1. Mengobservasi residu
2. Menimbang berat badan setiap hari
3. Mempertahankan pemasangan OGT
E:
DS: Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
mendapatkan ASI, karena kondisi lambung
pasien masih belum siap mendapatkan asupan.
DO :
1. Refleks menghisap lemah
2. BB : 2500 gram Roni A
3. Pasien masih terpasang OGT dan terdapat
cairan produksi lambung
R: Intervensi dilanjutkan

2 Jumat /10-01- Jam : 15.00 WIB


2020 S: Keluarga pasien mengatakan pasien sudah bisa
menghisap.
O:
1. Refleks menghisap (+)
2. BB : 2500 gram
3. Pada OGT tidak ada cairan produksi lambung
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan, pasien diperbolehkan pulang
setelah OGT dan infus dilepas
I:-
E: -
R: -

Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 94


Program Profesi Ners STIKes Budi Luhur Cimahi 95

Anda mungkin juga menyukai