A DENGAN KEJANG
DEMAM SEDERHANA (KDS) DI BANGSAL
CEMPAKA RSUD WATES
Disusun oleh :
I. DATA IDENTITAS
Nama / No RM : An. A / 595318
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat / Tanggal Lahir : Plampang, 01 November 2015
Umur : 4 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Plampang 2, RT/RW 66/21, Kalirejo, Protap, Kulon Progo
Nama Ayah : Tn. B
Pekerjaan ayah : PNS
Tanggal Masuk RS : 17 November 2019
Diagnosa Medis : KDS berulang
a. Rutinitas mandi
- Kapan : pagi dan sore
a. Aktivitas sehari-hari
Penampilan seperti anak 8 tahun, Saat ini anak bersekolah di Paud.
b. Persepsi terhadap kekuatan
An.A tampak lemah.
c. Kemampuan kemandirian anak
- Mandi : dibantu
- Makan : dibantu
- Toileting : dibantu
- Berpakaian : dibantu
a. Pola defekasi
Pada saat pengkajian An.A belum BAB.
b. Pola eliminasi urin
Ketika diapers penuh diganti, urin banyak, bau khas urin
6. Kenyamanan: -
7. Pola kognitif - persepsi
a. Reponsive secara umum anak
An.A menjawab, tidak menangis
b. Respons anak untuk bicara, suara, objek sentuhan?
- Bicara : An.A sudah bisa berbicara tetapi semenjak sakit klien berbicara lirih
- Suara : An.A bersuara lirih
- Objek sentuhan : An.A berespon dengan suara jika disentuh
c. Apakah anak mengikuti objek dengan matanya? Respon untuk meraih mainan
Ada respon
d. Vokal suara, pola bicara kata-kata, kalimat?
Stimulasi bicara baik
e. Kemampuan untuk mengatakan nama, waktu, alamat, nomor telepon, dsb
Anak mampu mengatakan namanya
f. Kemampuan anak untuk mengidentifikasi kebutuhan:
- lapar, haus
- nyeri
- tidak nyaman
8. Keamanan dan perlindungan:
X. INFORMASI LAIN
Tidak ada
XI. RINGKASAN RIWAYAT KESEHATAN
DS:
- Ibu pasien mengatakan bahwa
An.A demamnya masih naik
turun, dan pusing.
DS:
- Ibu pasien mengatakan
pasien masih mengalami
batuk dan pilek
3. Sakit kepala (3-4) 6. Berikan posisi yang nyaman 6. Agar pasien tetap merasa aman dan
nyaman
Resiko cedera berhubungan Setelah dilakukan tindakan NIC: Manajemen lingkungan (6486) 1. Agar pasien tetap aman dan
dengan aktivitas kejang keperawatan selama 3x8 1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi nyaman
jam diharapkan masalah pasien 2. Agar pasien terhindar dari benda-
resiko cidera dapat 2. Singkirkan benda-benda berbahaya benda bahaya
dihindari dengan kriteria dari lingkungani 3. Memberikan kenyaman dan
hasil: 3. Dampingi pasien selama tidak ada kemanan pada pasien
NOC: Kontrol Resiko kegiatan bangsal, dengan tepat 4. Untuk mengurangi resiko jatuh
(1902) 4. Sediakan tempat tidur dengan pada klien
1. Pengetahuan tentang ketinggian yang rendah Agar pasien tetap tenang dan nyaman
resiko (3-4) 5. Izinkan keluarga untuk tinggal dengan
2. Monitor lingkungan pasien
yang dapat menjadi
resiko (3-4)
3. Kembangkan strategi
efektif pengendalian
resiko (3-4)
4. Penggunaan sumber
daya masyarakat
untuk pengendalian
resiko (3-4)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Hipertermi berhubungan Senin, 18 November 2019 Senin, 18 November 2019
dengan penyakit Pukul 10.00 wib Jam 13.00 wib
1. Monitor suhu setiap 2 jam S:
2. Monitor tekanan darah, nadi dan respirasi - Ibu mengatakan anaknya sudah bisa tidur dan
demam anaknya sudah turun
Lusi
O:
- Pasien tampak tertidur
Pukul 11.00 wib
- Suhu badanya sudah turun S: 38,1
1. Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
2. Kompres air hangat A: masalah hipertermi belum teratasi
P:
Lusi - Monitor ttv
- Berikan paracetamol bila pasien mengalami
demam
Lusi
O:
- Pasien tampak lemas
Lusi
- Suhu badanya sudah turun S: 37,8
Lusi
Lusi
Lusi
Iryane
Ketidakefektifan bersihan kamis, 21 november 2019 Selasa. 19 november 2019
jalan nafas berhubungan Pukul 15.00 WIB Pukul 16.15
dengan obstruksi jalan 1. Memonitor tanda-tanda vital S:
nafas 2. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan - ibu pasien mengatakan anak batuk berkurang,
ventilasi, miringkan kepala - ibu pasien mengatakan sekret anak sudah bisa keluar
sedikit-sedikit
O:
Iryane - anak tampak tertidur
Pukul 15.30 - respirasi 29x/menit
1. Mengeluarkan sekret dengn fisioterapi dada - spO2 98%
2. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara - tidak ada suara nafas tambahan
tambahan Tidak ada sianosis
3. Mengatur intake untuk cairan A: masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi
mengoptimalkankeseimbangan sebagian
P: Lanjutkan intervensi (Manajemen jalan nafas)
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi,
miringkan kepala
Iryane 2. Keluarkan sekret dengn fisioterapi dada
Pukul 16.00 3. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
1. Monitor respirasi dan status O2 4. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
2. Observasi warna kulit terhadap adanya cianosis keseimbangan.
3. Kolaborasi obat terkait kondisi yang dialami 5. Monitor respirasi dan status O2
pasien (salbutamol 3x2 mg) 6. Observasi warna kulit terhadap adanya cianosis
7. Monitor tanda-tanda vital
8. Kolaborasi obat terkait kondisi yang dialami pasien
Iryane (salbutamol 3x2 mg)
Iryane
Resiko ketidakefektifan Senin, 20 november 2019 Senin. 20 november 2019
perfusi jaringan cerebral Pukul 10.00 WIB Pukul 14.30
berhubungan dengan 1. Memonitor tanda-tanda vital S:
aktivitas kejang 2. Melonggarkan pakaian ketat yang digunakan oleh - ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak kejang lagi,
pasien terutama pada bagian leher O:
- anak tampak tertidur
- respirasi 28x/menit
Yuyun - SPO2 99%
Pukul 12.30 A: masalah Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan
1. Monitor SP02 cerebral teratasi sebagian
2. Monitor tingkat kesadaran P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor SP02
2. Monitor tingkat kesadaran
3. Monitor TTV
Yuyun
Pukul 14.00
1. Monitor pernapasan dan SPO2 Yuyun
2. Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
Yuyun
Resiko ketidakefektifan Selasa, 21 november 2019 Senin. 20 november 2019
perfusi jaringan cerebral Pukul 15.00 WIB Pukul 18.00
berhubungan dengan 1. Memonitor tanda-tanda vital S:
aktivitas kejang 2. Melonggarkan pakaian ketat yang digunakan oleh - ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak mengalami
pasien terutama pada bagian leher kejang lagi.
O:
- anak tampak tertidur
- respirasi 28x/menit
Yuyun - SPO2 98%
Pukul 15.30 A: masalah Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan
1. Monitor SP02 cerebral teratasi sebagian
2. Monitor tingkat kesadaran P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor SP02
2. Monitor tingkat kesadaran
3. Monitor TTV
Yuyun
Pukul 17.00
3. Monitor pernapasan dan SPO2 Yuyun
4. Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
Yuyun
Resiko ketidakefektifan Rabu, 22 november 2019 Rabu. 202november 2019
perfusi jaringan cerebral Pukul 15.00 WIB Pukul 18.00
berhubungan dengan 1. Memonitor tanda-tanda vital S:
aktivitas kejang 2. - ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak mengalami
kejang lagi selam beberapa hari masuk RS.
O:
Yuyun - anak tampak tertidur
Pukul 15.30 - respirasi 27x/menit
1. Monitor SP02 - SPO2 98%
2. Monitor tingkat kesadaran A: masalah Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan
cerebral teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor SP02
Yuyun 2. Monitor tingkat kesadaran
Pukul 17.00 3. Monitor TTV
1. Monitor pernapasan dan SPO2
2. Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
Yuyun
Yuyun
Resiko cedera
berhubungan dengan
aktivitas kejang