Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN BAYI D

DENGAN SEPSIS NEONATORUM DI KAMAR BAYI


PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

DisusunOleh:
DWI INDRA KURNIAWATI
1710206018

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN BAYI D
DENGAN SEPSIS NEONATORUM DI KAMAR BAYI
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

A. GAMBARAN UMUM PASIEN


Bayi lahir pada tanggal 22 april 2018 pada pukul 05.00 WIB, berat badan lahir
rendah, bayi lahir dengan metode operasi caesar karena kondisi sungsang, bayi lahir
pada usia 36 minggu dengan berat 2450 gr dan Pb 40 cm.
B. PENGKAJIAN
I. DATA IDENTITAS
Nama : Bayi D
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 22 April 2018
Nama ayah/ibu : Ny.H/Tn.Y
Pekerjaan ayah : TNI
Pekerjaan ibu : IRT
Tanggal Masuk : 20 Mei 2018 (22.06 WIB)
Agama : Islam
Sukubangsa : Jawa
Alamat : Semuten RT 02, Jatimulyo, Dlingo, Bantul
Dx Medis : Sepsis Neonatorum
II. KELUHAN UTAMA
a. Alasan utama di bawa kerumah sakit:
Pada tanggal 18 Mei 2018, bayi mengalami demam (38 oC), sempat dibaw ake
bidan dan di beri obat penurunan panas namun pada tanggal 19 Mei 2018
demam bayi tidak menurun.
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LAMPAU
a. Penyakit waktu kecil : Bayi lahir dengan berat badan rendah
b. Dirawat di rumah sakit : Sudah pernah di rawat di RS
c. Obat-obatan yang digunakan : Contrixin
d. Tindakan (operasi) : Tidak ada tindakan operasi
e. Alergi : Tidak ada alergi
f. Kecelakaan : Tidak pernah mengalami kecelakaan
g. Imunisasi : Sudah dilakukan imunisasi
IV. RIWAYAT KELUARGA DISERTAI GENOGRAM
Ibu bayi menderita hipertensi

Keterangan:

: Perempuan

: Laki-laki

: Tinggal dalam satu rumah

V. RIWAYAT SOSIAL
a. Yang mengasuh : Orangtua
b. Hubungandengankeluarga :Baik, keluarga sangat mendukung
sembuhnya bayi, menyayangi bayinya dan bersedia menemani bayinya
selama berada dirumah sakit.
VI.KEBUTUHAN DASAR
a. Kebutuhan nutrisi: Bayi diberikan asi setiap 3 jam sekali
b. Pola tidur
- Selama dirumah sakit bayi tidur selama 16-18 jam, menangis saat dalam
kondisi lapar dan BAK atau BAB
c. Mandi: bayi dimandikan 1 kali sehari saat berada di rumah sakit
d. Eliminasi: bayi BAB 2x sehari dan untuk BAK 3x sehari selama berada di
rumah sakit
VII. KESEHATAN SAAT INI
a. Diagnosis medis : Sepsis Neonatorum
b. Tindakan operasi : Tidak dilakukan
c. Status nutrisi :Frekuensi pemberian ASI setiap satu jam kurang
lebih 25 ml
d. Obat-obatan : diberikan imunisasi dan injeksi vit k
e. Tindakan keperawatam : mengobservasi keadaan umum, mengukur vital
sign, memonitor intake dan output, mengelola program terapi
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : baik, composmentis
b. BB/PB : 3260gr / 50cm
c. Mata : tidak anemis, tidak ikterik
d. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret
e. Mulut : Tidak sianosis, mukosa bibir lembab
f. Telinga : Simetris, Tidak ada cairan
g. Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, gerakan simetris
h. Jantung : Vesikuler
i. Paru-paru : Tidak ada suara tambahan
j. Kulit : Akral hangat, kulit mengelupas
k. TTV : HR 128x/menit,
RR 42 x/menit
Suhu 37,7oC
SPO2 98%
IX. Pemeriksaan penunjang
Hasil laboratorium:
- I/R Ratio menunjukan hasil 0,09 yang dapat diinterpretasikan bahwa
kemungkinan adanya infeksi bakteri berat atau sepsis.
- CRP positif menunjukan bahwa terdapat peradangan dalam tubuh bayi
A. Analisa Data

Data Etiologi Problem


S: Sepsis Hipertermi
-
O:
- Suhu 37,7oC
- Nadi: 128x/menit
- Akral teraba hangat
- Bayi tampak gelisah
S: - Risiko infeksi
-
O:
- Bayi ditutupi dengan
gedong
- BB : 3260 gr, PB : 50 cm
- Nadi: 128x/menit
- RR: 42x/menit

Prioritas Masalah :

1. Hipeetermi berhubungan dengan sepsis yang di tandai dengan suhu 37,70C, nadi
128x/menit, akral teraba hangat, bayi tampak gelisah
2. Resiko infeksi ditandai dengan bayi ditutupi dengan gedong, BB: 3260gr, PB: 50cm,
Nadi: 128x/menit, RR: 42x/menit
B. Perencanaan

Diagnosis Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi


Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan Perawatan demam 1. Untuk memonitor suhu
dengan sepsis asuhan keperawatan selama 1. Monitor suhu pasien dan pasien agar dapat
1x8 jam Hipertermia dapat tanda-tanda vital mengetahui suhu dari
teratasi dengan 2. Monitor warna kulit dan suhu pasien secara berkala
Termoregulasi: Bayi Baru 3. Dorong konsumsi cairan 2. Untuk mengetahui
Lahir dengan kriteria hasil: 4. Berikan obat atau cairan IV tanda dari hipertermi
1. Mengambil postur 5. Tutup pasien dengan selimut secara fisik
kehilngan panas untuk ringan 3. Untuk menurunkan
hipertermia skala 4-5 panas tubuh pasien
2. Suhu tidak stabil skala 4- Pengaturan suhu 4. Untuk memberikan
5 1. Monitor suhu paling tidak terapi farmakoterapi
3. Hipertermia skala 4-5 setiap 3 jam atau sesuai sesuai kolaborasi
4. Kegelisahan skala 4-5 kebutuhan dengan dokter
5. Dehidrasi skala 4-5 2. Monitor respirasi dan nadi 5. Unuk membebaskan
Skala 4-5: ringan-tidak sesuai kebutuhan pasien dari pakaian
ada 3. Monitor dan laporkan tanda yang dingin dan basah
dan gejala dari hipertermia
4. Tingkatkan intake caiaran 1. Untuk mengetajui
dan nutrisi adekuat kstabilan suhu pasien
2. Mengethaui tanda dan
gejala hipertermi
3. Untuk melakukan
penanganan yang sesuai
4. Agar terhindar dari
dehidrasi
Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Kontrol Infeksi 1. Untuk mengalokasikan
keperawatan selama 1x8 1. Alokasikan kesesuaian luas kesesuaian luas ruang setiap
jam diharapakan Resiko ruang per pasien, seperti pasien untuk pengendalian
Infeksi dapat teratasi yang diindikasikan oleh dan pencegahan penyakit
dengan Kontrol pedoman pusat pengendalian 2. Agar lingkungan tetap
Risikodengan kriteriahasil : dan pencegahan penyakit terjaga kebersihannya
1. Memonitor faktor risiko (centers for disease control 3. Agar tetap terjaga kesterilan
dilingkungan skala 3-5 and prevention /CDC) peralatan setiap pasien
2. Menjalankan strategi 2. Bersihkan lingkungan dengan 4. Agar tetap terjaga
kontrol risiko yang baik setelah digunakan untuk kebersihannya dengan selalu
sudah di tetapkan skala pasien mencuci tangan sebelum
3-5 3. Ganti peralatan perawatan dan sesudah kegiatan
3. Pasien terbebas dari per pasien sesuai protokol 5. Agar luka tetap terawat
tanda dan gejala infeksi institusi dengan baik, dengan
skala 3-5 4. Cuci tangan sebelum dan menggunakan teknik
4. Status imun, sesudah kegiatan perawatan perawatan luka yang tepat
gastrointestinal, pasien 6. Agar pasien mendapatkan
genitourinaria dalam 5. Pastikan teknik perawatan imunisasi sesuai dengan
batas normal skala 3-5 luka yang tepat kebutuhannya
5. Tidak dtemukan tanda- 6. Berikan imunisasi yang 7. Untuk mempertahankan
tanda REEDA skala 3-5 sesuai perawatan secara aseptic
Skala 3-5: kadang- 7. Pertahankanteknik aseptic.
kadang menunjukkan-
secara konsisten
menunjukkan
C. Implementasi

Diagnosis Keperawatan Implementasi Evaluasi


Hipertermia Senin, 21 Mei 2018 pukul 07.00-14.00 Senin, 21 Mei 2018 pukul 13.00 WIB:
WIB S:
1. Mengobservasi suhu tubuh bayi - ibu sudah memahami tentang cara pemberian
2. Memonitor TTV bayi secara berkala ASI yang baik agar tubuh pasien tetap stabil
3. Mengobservasi tanda-tanda O:
dehidrasi (turgor kulit buruk, - Keadaan umum anak baik/composmentis, HR
kehilangan berat badan). 115x/menit, RR 52x/menit, Suhu 36,2oC
4. Kompres dengan handuk basah - Anak tampak sedikit gelisah dan rewel
5. Memberikan asi bayi setiap 2 jam - Pukul 09.00 WIB bayi di kompres dengan
6. Mengedukasi kepada ibu untuk tetap handuk basah
melakukan pemberian ASI agar suhu - Pukul11.00 WIB bayi menetek pada ibu
tubuh tetap stabil - Pukul12.00 WIB ASI 25 ml
- Pukul 13.00 WIB bayi menangis dan rewel
kemudian netek pada ibu
A:
- Hipetermia teratasi sebagian
P:
- Monitor suhu bayi
- Monitor tanda-tanda hipetermia
- Menyelimuti bayi
- Pemberian obat sesuai terapi yang di
rekomendasikan
- Monitor BAK & BAB bayi
- Motivasi Ibu untuk terusmenyusui bayinya
- Monitor tanda-tanda dehidrasi

Perawat
dwiindra
(Dwi Indra K)

Risiko infeksi Senin, 21 Mei 2018 pukul 07.00-14.00 Senin, 21 Mei 2018 pukul 13.00 WIB
WIB S: -
1. Mengganti popok secara berkala O: Bayi tampak bersih, tidak ada tanda-tanda kemerahan
ketika BAB dan BAK
atau infeksi pada bagian genetalia dan badan
2. Membersihkan BAB dan BAK
3. Mengamati kondisi kulit A: Resiko infeksi teratasi sebagian
bayi( warna kulit kemerahan P:
atau ruam) - Lanjutkan observasi BAB/BAK dan mengganti popok
jika BAB/BAK.
-monitor tanda-tanda infeksi

Perawat
dwiindra
(Dwi Indra K)

Anda mungkin juga menyukai