KELOMPOK 9
• Pengertian
a. Hipertermi adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami atau berisiko untuk
mengalami kenaikan suhu tubuh secara terus-
menerus lebih tinggi dari 370C (peroral) atau
38.80C (perrektal) karena peningkatan kerentanan
terhadap faktor-faktor eksternal (Linda Juall
Corpenito)
• Mekanise kehilangan panas
Radiasi
Mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk
gel. Panas inframerah (panjang gelombang 5 – 20
mm), tanpa adanya kontak
Konduksi
Perpindahan panas akibat paparan langsung kulit
dengan benda – benda yg ada disekitar tubuh
Evaporasi
Perpindahan panas dengan penguapan (cairan à
gas)
• Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan
molekul, gas atau cairan
• Etiologi
Dehidrasi
• Pelaksanaan
Sesuai dengan rencana tindakan yang akan diberikan
• Evaluasi
a. Suhu tubuh pasien turun
b. Suhu 36-37,5℃
c. Mukosa bibir pasien tidak kering lagi
d. Kulit pasien tidak hangat pada sentuhan
e. Pasien tidak lema
• Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium :
- Hematologi
- Hemoglobin
- Leukosit
- Hematokrit
- Trombosit
- Eritrosi
• ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. F DENGAN MASALAH GANGGUAN
PEMENUHAN KENYAMANAN HIPERTERMI DI RUANG ISMAIL II DI RS ROEMANI
SEMARANG
• A. Pengkajian
I. Identitas
1. Nama : An. F
2. Umur : 12 thn
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Peterongan Timur
5. Agama : Islam
6. Suku Bangsa : Jawa
7. Diagnosa medis : Febris
• Pengkajian
A. Keluhan Utama Demam
B. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien datang ke RS
Muhammadiyah Roemani diantar oleh keluarganya
pada tanggal 25 September 2016 dengan keluhan
Panas, mual dan Muntah, An F mengatakan panas
dialami 2 hari yang lalu sebelum masuk RS
C. Riwayat kesehatan masa lalu Ibu klien mengatakan
sebelumnya anaknya tidak pernah dirawat di RS
dengan keluhan yang sama yaitu demam, Klien tidak
ada alergi terhadap obat-obatan.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu pasien mengatan di
keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang
sama seperti yang dialami pasien
• . Pengkajian kebutuhan dasar pasien
1. Aktivitas dan latihan Sebelum sakit kegiatan sehari-
hari klien adalah sekolah dan juga bermain
selayaknya anak-anak lain seusianya. Saat dikaji
klien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas lain
seperti sekolah dan juga bermain,klien tampak
terbaring lemah di tempat tidur.
2. Istirahat dan tidur Sebelum sakit klien tidur malam
± 9 jam dan tidur siang ± 2 jam
Intervensi Rasional
N Diagnosa Tujuan
O Keperawat dan Kriteria Hasil
an
1
hipertermi Setelah dilakukan 1. Monitoring suhu o Untuk
berhubung an tindakan sesering mungkin mengetahui perkembangan
2. Obs. TTV
dengan proses keperawatan 3x24 pasien, kompres hangat mampu
infeksi 3. Lakukan kompres menurunkan suhu tubuh pasien
jam diharapkan agar kembali normal
hangat
suhu tubuh 4. Anjurkan o Mempertahankan keseimbangan
untuk
dalam rentang cairan tubuh dan mengganti
cairan yang hilang akibat
normal, dengan memakai pakaian yang
kriteria hasil : tipis hipertermi
- SB 36- 37ºC 5. Laksanakan advis o Untuk mempercepat proses
- Akral pemberian terapi cairan penguapan panas
teraba o Dengan pemberian obat tersebut
dapat menetralkan panas tubuh
hangat
2 Resiko dan membantu antibody melawan
kekuranga infeksi
b e rh u b u n g 2 . P a n ta u v ita l s ig n
a n d e n g a n 3 . P a n ta u pemberian o M e m e n u h i k e b u tu h a n c a ira n
o u tp u t S e te la h te ra p i IV tu b u h d a n m e n g g a n ti c a ira n
b e rle b ih d ib e rik a n 4 . M o n ito rin g s ta tu s y a n g h ila n g
(m u n ta h - tin d a k a n h id ra s i (membran
m u n ta h ) k e p e ra w a ta n m u k o sa d a n o A d a n y a p e ru b a h a n p o la
d ih a ra p k a n k e a d e k u a ta n n a d i ) m a k a n se p e rti n a fsu m a k a n
c a ira n d an b e rk u ra n g a k a n d a p a t
se im b a n g , k a re n a in ta k e k u ra n g
d e n g a n kriteria
h a sil :
- T u rg o r k u lit
e la s tis
- In ta k e d an
o u tp u t
se im b a n g
- T T V d a la m
re n ta n g
n o rm a l
B P : 1 2 0 /8 0
m m /H g
R R : 1 5 -
2 0 x /m
H R : 6 0 -
1 0 0 x /m
S B : 3 6 ,5 -
3 7 ºC