1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur* : 11 Tahun
Agama : Islam
b. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
sudah 5 hari. Panas tinggi seluruh tubuh terus menerus selama 5 hari.
5 hari yang lalu, anaknya lemas dan nafsu makan menurun serta mual,
tekanan darah 100/55 mmHg, suhu 38.50 C, nadi 110x/ menit, RR 22x/
menit.
panas dan dapat turun dengan obat penurun panas dari apotek, An. A
4. Riwayat Imunisasi
An. A langsung menangis, tidak ada gejala sesak nafas atau yang
lainnya dan lahir sesuai dengan perkiraan hari lahir. Berat badan An.A
c. Kondisi Lingkungan
Ibu pasien yang mengatakan rumah pasien adalah pedesaan yang
cukup padat penduduk, dan ibu pasien sering menggantung baju yang
anaknya saat ini, karena khawatir akan terjadi hal yang tak diinginkan.
makan 3 x sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk seperti tempe, ikan dan
telur, dan buah-buahan, akan tetapi selam sakit klien makan 3 x sehari
dan hanya habis seperempat porsi dari rumah sakit, sebelum sakit klien
banyak minum kurang lebih 700-800 ml air putih dan selama sakit
kuning jernih, selama sakit 3 x sehari tidak terdapat darah pada air
jam/hari, selama sakit pasien tidak bisa tidur siang maupun malam
2. Keadaan Fisik
sakit : 38,5 kg, TB : 152 cm, dengan tanda- tanda vital : TD : 100/55
3. Pemeriksaan Fisik
a) Sistem Integumen ( Kulit)
RL test positif dan pada kulit teraba hangat. Adanya ptekie pada
b) Ekstremitas
c) Mata
d) Hidung
e) Mulut
f) Telinga
g) Dada
h) Abdomen
Ada masa, nyeri pada ulu hati, bising usus peristaltik 8 x/ menit.
i) Genetalia
Ada tidaknya melena.
f. Pemeriksaan Laboratorium
pukul 12.43 WIB. Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan dijumpai:
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa
Kriteria Hasil Intervensi & Rasional
Keperawatan
Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling
perawatan selama percaya kepada pasien dan
3x24 jam, klien libatkan anggota keluarga.
menunjukan : Rasional : Menghindari
1. Suhu tubuh rasa takut pasien terhadap
dalam rentang tenaga medis.
normal. 2. Monitor TTV terutama pada
2. Nadi dan RR suhu tubuh minimal 2 jam
dalan rentang sekali, nadi, RR dan tekanan
normal. darah.
3. Tidak ada Rasional : TTV merupakan
Hipertermi perubahan warna cara untuk mengetahui
berhubungan kulit dan tidak keadaan klien.
proses infeksi ada pusing. 3. Berikan kompres air hangat
(virus pada daerah aksila dan lipat
dengue). paha ( kurang lebih selama
15 menit panas akan mulai
turun)
Rasional : Kompres air
hangat untuk pengecilan
pembuluh darah.
(Vasokontriksi).
4. Berikan penkes kepada
pasien dan keluarga pasien
mengenai pencegahan DBD.
Rasional : Dengan
pemberian penkes,
diharapkan DBD tidak
terulang lagi kepada pasien
maupun keluarga pasien.
5. Beri pasien banyak minum
air (1500-2000 cc/hari).
Rasional : Dengan minum
yang banyak , diharapkan
cairan yang hilang dapat
diganti, dan dapat cegah
dehidrasi.
6. Pemantauan hematokrit dan
trombosit
Rasional : Untuk
mengetahui tanda-tanda
perdarahan.
7. Beri cairan parenteral dan
beri antipiretik dan antibiotic
sesuai dengan ketentuan.
Rasional : Antipiretik ysng
mempunyai reseptor di
hipotalamus dapat meregulasi
suhu tubuh sehingga suhu
tubuh diupayakan mendekati
suhu tubuh normal (diberikan
8 jam sekali)
8. Beri pasien Diit TKTP (tinggi
kalori tinggi protein)
Rasional : Untuk
mengoptimalkan kondisi
pasien agar tidak lemah serta
meningkatkan berat badan
pasien agar ideal dan
memenuhi kebutuhan makan
pasien saat sakit.
6. Implementasi Keperawatan
Diagnosa Hari / Jam Tindakan Respon TTD
Keperawatan
Tanggal
komunikasi O : Pasien
teraupetik bersedia
berkenalan
dengan perawat
tekanan darah
110/70 mmHg,
suhu 36,7o C,
nadi 100
x/menit, RR 24
x/menit
leher bagian
selangkangan
pasien.
sesuai
O : Pasien
tampak
menggunakan
kaos dalam
karena
kepanasan.
pengukuran ttv.
O : Pasien
trampak tenang.
Tekanan darah
110/68 mmHg,
suhu 36,9o C,
nadi 98 x/menit,
pernafasan 24
x/menit
antipiretik meminum
intravena.
14.00 Melibatkan S : Ibu pasien
mengajarkan cara
arahan dan
panduan dari
perawat
O : Ibu pasien
mengatakan
memaksa
anaknya untuk
makan dan
hanya habis 3
sendok makan.
pengecekan dan
mengatakan
perawat.
O : Pasien
tampak
kooperatif. Hasil
tekanan darah
111/68 mmHg,
suhu 36,9o C,
nadi 102
x/menit.
vital. dilakukan
pengecekan
TTV dan
mengatakan
tidak takut pada
perawat.
O : Hasil
tekanan darah
115/61 mmHg,
suhu 37,0o C,
nadi 98 x/menit.
penguapan tipis.
O : Pasien
tampak
mengikuti
arahan perawat.
vital dilakukan
pengecekan
TTV dan
mengatakan
O : Hasil
tekanan darah
139/77 mmHg,
105 x/menit
memberikan
cairan intravena
131/72 mmHg,
suhu 37,2o C,
O : Hasil
tekanan darah
120/70 mmHg,
nadi 101
x/menit, suhu
36,9o C, RR 20
x/menit
TKTP O : Pasien
tampak makan
namun masih
sedikit sekitar 3-
5 sendok saja
vital pengecekan
TTV.
O : Hasil
tekanan darah
120/67 mmHg,
suhu 38,2o C,
minum habis 4
tegukan.
07.00 Melakukan S : Pasien
memberikan alergi.
cairan intravena
terpasang pada
leher bagian
selangkangan
pasien.
penguapan nyaman.
vital. bersedia.
O : Hasil
tekanan darah
120/69 mmHg,
suhu 37,2o C,
menghabiskan ¼
porsi jatah
makanan yang
telah diberikan.
12.15 Mengukur S : Pasien
vital O : Hasil
tekanan darah
112/75 mmHg,
nadi 101
x/menit, suhu
37,5o C, RR 24
x/menit.
buah ataupun
teh )
WIB O : Hasil
tekanan darah
110/70 mmHg,
nadi 100
x/menit, suhu
37,0o C, RR 22
x/menit.
16.30 Memberikan S : Pasien mau
O : Pasien
tampak makan
meskipun habis
¼ porsi
makanan yang
sudah diberikan
WIB bersedia.
O : Hasil
tekanan darah
107/78 mmHg,
nadi 102
x/menit, suhu
36,9o C, RR 24
x/menit
dokter
WIB bersedia.
O : Hasil
tekanan darah
120/70 mmHg,
nadi 101
x/menit, suhu
37,2o C, RR 20
x/menit
tekanan darah
131/72 mmHg,
nadi 97 x/menit,
suhu 36,8o C,
RR 22 x/menit
O : Hasil
pengecekan
tekanan darah
121/67 mmHg,
nadi 102
x/menit, suhu
36,5 dan RR
22x/ menit.
07.00 Memberikan S : Pasien mau
untuk makan.
O : Pasien
tampak makan
porsi rumah
sakit.
7. Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Hari / Evaluasi TTD
Tanggal
Selasa, S (Subjektif) : Ibu pasien
Hipertermi berhubungan 22 mengatakan anaknya panas
dengan proses penyakit Maret hari ke 5.
(viremia). 2021 O (Objektif) : Tanda-tanda
vital tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 100 x/menit,
suhu 36,7o C, RR 24 x/menit,
pasien tampak lemas, kulit
kemerahan, kulit teraba
hangat, akral hangat, mata
berkaca-kaca.
A (Analisa) : Masalah belum
teratasi.
P (Planning) : Lanjutkan
intervensi : bina hubungan
saling percaya, mengukur
tanda-tanda vital,
memberikan kompres hangat
pada daerah dahi, aksila atau
lipatan paha, menganjurkan
pasien menggunkan pakaian
yang tipis, memberikan
antipiretik dan antibiotik
sesuai ketentuan dokter,
melibatkan keluarga dan
ajarkan cara melakukan
kompres hangat yang benar
serta evaluasi perubahan
suhu, memberikan pasien diit
TKTP.