Anda di halaman 1dari 11

FORMAT PENGKAJIAN

No.Reg : 05-32-05 Tanggal Masuk : 26 sept 2017

Ruangan : KENANGA Tanggal Pengkajian :26 sept 2017

Diagnosa Medis : GEA dengan dehidrasi ringan sedang

A. Pengkajian Keperawatan
I. Identitas Pasien
1. Nama Pasien : Ny.P
2. Umur : 49 th
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pendidikan :-
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan :PNS
7. Alamat : Jl.Cedera 2.66.Jambu 3

II. Riwayat Kesehatan


a. Keluhan utama : pasien datang ke IGD RS.Bhayangkara Bengkulu tanggal 26 september
2017 diantar oleh keluarganya dengan keluhan BAB cair sejak kurang
Lebih 1 hari sebelum masuk. Rumah sakit ,mencret, mual, muntah,
Nafsu makan menurun,pasien mengeluh perut terasa seperti diremas,
Demam(+)
b. Riwayat Kesehatan Sekarang : - Pasien mengatakan lemas, pusing, mual,dan tidak nafsu
Makan dan badan terasa lemas.
- Pasien tanpak lemah
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu : Pasien mengatakan pernah mengalami penyakit
Hipertensi.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga : Pasien mengatakan tidak ada riwayat sakit keturunan.

III. Data Biofisik


a. Pola Kebiasaan Pasien
1. Nutrisi : Nause (Mual )
2. Eliminasi : -BAB cair
-BAK tidak ada keluhan
b. Pengkajian Fisik (Menggunakan Inspeksi ,Perkusi ,Palpasi, Auskultasi )
1. Keadaan umum : lemas, mual, pusing, nafsu makan menurun, BAB cair
2. Tingkat kesadaran : Compos Mentis (CM)
3. Ekspresi : lemas
4. Penampilan : Tidak rapi
5. TTV : - TD : 130/80 MmHg RR : 17X/menit
-N : 84 X/Menit Suhu :37,0 0C
6. Kepala : Tidak ada keluhan
7. Rambut : Tidak ada keluhan
8. Muka : Tidak ada keluhan
9. Mata : tidak ada keluhan
10. Telinga : tidak ada keluhan
11. Mulut/Bibr : kering
12. Gigi : tidak ada keluhan
13. Lidah : tidak ada keluhan
14. Tenggorokan : susah dalam menelan.
15. Leher : tidak ada keluhan
16. Dada : tidak ada keluhan
17. Paru-paru : tidak ada keluhan
18. Abdomen : terasa seperti diremas
Bising usus : positif
19. Ekstremitas/ anggota gerak :
a. Atas : tidak ada keluhan
b. Bawah : tidak ada keluhan
c. Kulit : turgor kulit jelek
d. Genetalia : tidak ada keluhan

c. Riwayat psikososial dan spritual


1. Psikologi : Pasien mengatakan lemas dan lesu , dapat menceritakan keluhan yang
dialaminya dan mendapat dukungan penuh dari keluarga.
2. Sosial /spritual : Pasien tampak kesulitan dalam melakuakn ibadah karena lemas.
3. Sosial Ekonomi : Pasien tergolong ekonomi menengah ke atas dan dirawata
diruangan VIP.
DATA PENUNJANG

LABORATORIUM Hasil Normal


HB 12,9 mg/dl PR : 12-16mg/DL LK:13-
LEUKOSIT 8.800 mm3 18mg/dl
HEMATOKRIT 34% 4000-10000 MM3
TROMBOSIT 189.000 SEL/MM3 PR:40-54% LK:37-47%
GDS 95% 150.000-400000 SEL/mm3
-

TERAPI OBAT DARI DOKTER

-Mengunakan infus RL (20x tts/mnt)


B. ANALISA DATA

NAMA PASIEN : Ny.P UMUR : 49 TAHUN

RUANGAN : KENANGA NO.REG : 053205

NO DATA SENJANG ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Pasien mengatakan Inflamasi penyakit Devisit volume cairan
demam,pusing,BAB cair sejak 1
hari SMRS
DO :
-pasien tampak lemah
-mukosa bibir kering
-pasien menggunakan infud RL
20 tts/menit
-suhu tubuh 37,0
-turgol kulit jelek
2 DS : pasien mengatakan badan Penyakit Hipertermi
demam,pusing
DO:
-suhu tubuh pasien 37,0
-badan pasien teraba hangat
3 DS : pasien mengatakan Kelemahan Intoleransi aktifitas
lemas,pusing dalam melakukan
aktivitas(ibadah)
DO :
-pasien tampak lemah
-bibir pasien tampak pucat
-Hb 12,9 (normal)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Defisit volume cairan b.d inflamasi penyakit

2.hipertermi b.d penyakit

3.intoleransi aktifitas b.d kelemahan


C. PERENCANAAN

NAMA :Ny.P UMUR : 47 tahun

RUANGAN : KENANGA NO.REG : 053205

No KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


Dx HASIL
1. Tujuan: 1.kaji ttv 1. melihat keadaan umum
Mempertahankan agar 2.pantau pola dehidrasi pasien
terjadi keseimbangan cairan 3.monitor infut output 2. melihat tingkat defisit
dan elektrolit seimbang cairan
Kriteria hasil : 4.pendidikan kesehatan 3.memperbaiki
-intake output seimbang kepada keluarga dan pasien keseimbangan cairan dalam
-ttv normal tentang pentingnya asupan tubuh
-tidak ada tanda dehidrasi makanan dan minuman yang 4.keluarga pasien adalah
adekuat orang yang paling penting
5.kolaborasi pemberian dan dipercaya oleh pasien
serum elektrolit dan obat- 5.memperbaiki sistem
obatan antibiotik keseimbangan cairan
6.kolaborasi pemberian 6.membantu pemasukan
cairan IV ( RL,Nacl) cairan

2. Tujuan : 1.monitor suhu pasien sesuai 1.menghindar perubahan


Thermoregulasi kebutuhan suhu yang berlebihan
k.hasil : 2.monitor vital sign 2.menghindari perubahan ttv
1.ttv 3. informasikan mengenai yang abnormal
indikasi adanya hipertermi 3.agar pasien dapat
4.tingkatkan intake cairan melakukan tindakan mandiri
5.kolaborasi dengan tim saat terjadi hipertermi
dokter dalam pemberian 4.menghindari kekurangan
antipiretik jumlah intake dan output
6.tingkatkan sirlulasi udara. yang dibutuhkan
5.untuk mencegah
terjadinya kejang
6.untuk memenuhi asupan
oksigen bagi pasien

1.Melihat K/U pasien


3. Tujuan : 1.Monitor TTV 2. Melihat keadaan tonus
Setelah dilakukan 2. Observasi adanya otot
Interventasi pasien dapat kesulitan mobilisasi 3. Kelemahan bisa terjadi
melakukan aktivitas. 3. kaji penyebab kelemahan. karena efek samping obat.
Kriteria Hasil : 4.Monitor nutrisi 4. Nutrisi adalah sumber
- Mampu melakukan 5. Anjurkan pasien untuk energi
aktivitas. tingkat istirahat 5. Meningkatkan kekuatan
- HB tetap stabil. 6. Berikan lingkungan yang otot
tenang dan aman. 6. Meningkatkan Istirahat
7. Pendidikan kesehatan untuk membawa jumlah
kepada keluarga dan pasien oksigen yang adekuat ke
tentang latihan ROM. jaringan.
7. Melatih dan mencegah
gangguan alat gerak.
IMPLEMENTASI HARI 1

NAMA : NY. P RUANGAN : KENANGA

UMUR : 49 TAHUN NO. REG : 05. 32 . 05

NO. IMPLEMENTASI RESPON HASIL


DX
1.mengkaji tanda- tanda vital TD : 110/80 mmhg
2. memasukan cairan RL ,20 tts/ N : 84X/mnt
menit RR : 20x/ mnt
3. memantau tanda dehidrasi S 37,0 C
4.penkes kepala keluarga dan 1.Pasien merasa nyaman
pasien tentang dehidrasi dan 2. turgor kulit membaik
cairan yang adekuat 3. pasien dan keluarga mengerti dan memenuhi
5. mengkolaborasikan penkes yang diberikan
pemberian obat
-infus RL 20 tts/mnt + drip
andansom ampul
-injksi omeprazole (iv) 1x1
Injeksi cefotaxin (IV) 2x1
2. 1.memonitor tanda tanda vital 1. pasien mengatakan badan terasa panas
sesuai kebutuhan 2. badan teraba hangat
2. informasikan mengenai -suhu pasien 37,0 C
indikasi adanya hipertemi
3. tingkatkan intek cairan dan
nutrisi yang adekuat
4. mengkolaborasikan dengan
tim dokter dalam pemberian
antiperetik
5. tingkatkan sirkulasi udara 3.masalah belum tertasi
6. tingkatkan kualitas tidur dan 4. intervensi dilanjutkan
istirahat pasien

3. 1.memonitor tanda-tanda vital TD : 110/ 80 mmhg


2.mengkaji penyebab N : 84X/mnt
kelemahan RR : 20 x/mnt
3.Memonitor nutrisi S :37,0 C
Mengajurkan pasien tingkatkan 1.pasien mengatakan kepalanya pusing,
istirahat badannya lemah, dan susah berjalan karena
4. pemberian infus RL pusing
5.pendidikan kesehatan kepada 2. pasien makan tidak habis
keluarga dan klien tentang 3. pasien mau dan mengikuti
ROM 4. pasien rilek
5. keluarganya mengerti dan mulai melakukan
IMPLEMENTASI HARI KEDUA

NO IMPLEMENTASI EVALUASI
DX

1 - Mengkaji TTV S : Pasien mengatakan pusingya


berkurang, demamnya berkurang, tidak
- Memasukan cairan RL 20 panas lagi, mual sudah mulai hilang
hts/menit

- Memantau tanda dehidrasi

- Penkes kepada keluarga dan


pasien tentang dehidrasi dan cairan O : T : 100/80 Mmhg
yang adekuat
N : 84x/menit
- mengkolaborasikan pemberian
obat P : 20x/menit

Infus RL 20 tts/menit S : 370C

Injeksi omeprazole - Pasien tampak lemah

Injeksi cepotaxin - Pasien tidak tampak mual

Injeksi Omz - Pasien menghabiskan porsi makan

Injeksi Sucralfat
A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

2 - Memonitor Tanda-tanda Vital S : Pasien mengaakan demam naik turun

- Menginformasikan mengenal Pasienmengatakan sudah ada asupan


indikasi adanya hipertermi
O : Badan pasien masih teraba hangat
- Meningkatkan intake cairan dan
nutrisi yang adekuat Suhu pasien 36,7oC

- Mengkolaborasikan dengan tim


dokter dalam pemberian
A : Masalah belum teratasi
antiperetik
P : Intervensi dilanjutkan
- Meningkatkan sirkulasi udara

- Meningkatkan kualitas tidur


3 - Memonitor TTV S : Pasien mengatakan badannya tidak
lemah lagi dan bisa melakukan aktivitas
- Memonitor nutrisi

- Menganjurkan tingkatkan istirahat


O : Pasien bisa berjalan dengan sedikit
- Memberikan lingkungan yang bantuan
tenang
Pasien tampak kuat dalam melakukan
- Memberikan infus RL 20 tts/menit aktivitas
- Memberikan penkes keluarga dan Pasien menghabiskan porsi makan
pasien tentang ROM
Pasien tampak rileks dengan
lingkungan

Pasien bisa releks dengan beristirahat

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
IMPLEMENTASI HARI KE 3

NAMA :NY.P RUANG: KENANGA

UMUR : 49 TAHUN NO.REG : 05-32-05

NO,DX IMPLEMENTASI RESPON HASIL


1. - Mengkaji TTV S: pasien mengatakan pasien
- Memantau tanda dehidrasi lagi dan tidak demam lagi. BAB
- Penkes kepada keluarga dan pasien yang sudah lancer dan tidak mencret
adekuat lagi
- Kolaborasi pemberian obat O : - suhu : 36,2
-infus RL 20 tts/mnt - TD : 110 / 80 mmhg
-inj . ranitidine - N : 79 x/ mnt
-pct - RR : 20 x / mnt
2. - Monitor TNPS sesuai kebutuhan S: - pasien mengatakan
- tingkatkan intake cairan dan nutrisi sudah tidak demam lagi
- kolaborasi dalam pemberian anti piretik - Pasien mengatakan
asupan cairan sudah
cukup
O: - badan pasien sudah
tidak hangat
- Suhu pasie 36,2
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
3. - monitor TTV S: - pasien mengatakan bisa
- kaji penyebab kelemahan melakukan (beraktivitas)
- monitor nutrisi dan merasa tidak lemas
- anjurkan pasien tingkatkan istirahat lagi
- berikan lingkungan yang terang O: - pasien tampak bisa
- berikan infus RL 20 tts/mnt melakukan aktivitasnya
- penkes keluarga dan pasien tentang ROM - Pasien tampak tidak
lemah lagi
- TD:110/80mmhg
S : 36,2
RR: 20x/mnt
N: 79x/mnt
- Pasien menghabiskan
porsi makannya
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai