Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN ELIMINASI FEKAL

OLEH :
NOOR ANDELLA
071202073

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021
ASUHAN KEPERAWATAN

I. Pengkajian
A. Identitas
1. Identitas pasien
Nama : Ny. S (L/P)
Tempat& Tgl lahir : Kab. Semarang, 7 Maret 1960
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
TB/BB : 158 cm/48 kg
Golongan darah :-
Gangguan KDM : Eliminasi Fekal
Alamat : Kalilateng RT 04 RW 03 Mluweh, Ungaran
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. S
Umur : 36 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hub dengan pasien : Anak
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :Kalilateng RT 04 RW 03 Mluweh, Ungaran
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan diare, nyeri perut, BAB hitam
2. Riwayat kesehatan saat ini
- Alasan masuk rumah sakit
Nyeri perut, diare, BAB hitam 3 hari
- Faktor pencetus
Terdapat radang pada membran pada lapisan dinding perut
- Timbulnya keluhan
Hilang timbul
- Faktor yang memperberat
Nyeri bertambah saat perut ditekan, saat pasien banyak bergerak
- Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah dan keberhasilannya
Pasien langsung datang ke RS
3. Riwayat kesehatan masa lalu
- Penyakit yang pernah dialami
Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus
- Kecelakaan
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat kecelakaan sebelumnya
- Pernah dirawat
Pasien mengatakan pernah dirawat karena diabetes melitus
- Pernah operasi
Pasien mengatakan tidak pernah operasi
- Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi apapun
- Faktor resiko penyebab masalah kesehatan saat ini
Kurang menjaga kebersihan makanan, tidak mencuci tangan sebelum
makan
- Kebiasaan hidup tidak sehat
Pasien mengatakan kebiasaan hidup yang tidak sehat selama ini
adalah jarang makan buahdan sayuran, kurang gerak dan olahraga
4. Riwayat kesehatan keluarga
- Kebiasaan hidup tidak sehat
Pasien mengatakan kebiasaan hidup yang tidak sehat selama ini
adalah jarang makan buahdan sayuran, kurang gerak dan olahraga
- Penyakit menular
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular dikeluarganya
- Penyakit menurun
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menurun
dikeluarganya
- Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien perempuan
: dalam satu rumah
C. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL
1. Persepsi terhadap kesehatan
Pasien mengatakan jika memiliki masalah kesehatan maka pasien akan ke
klinik terdekat/membeli obat di apotik. Pasien melakukan pemeriksaan
gula darah rutin
2. Pola bernafas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak memiliki masalah pernafasan
seperti kesulitan bernafas
Selama sakit : Pasien mengatakan sedikit sesak karena perutnya
membesar dan nyeri
3. Kebutuhan cairan & elektrolit
Sebelum sakit :Pasien minum air putih kurang lebih 1500 cc/hari
Selama sakit : Pasien minum air putih kurang lebih 1000 cc/hari dan
kadang pasien harus berpuasa sebelum menjalani pemeriksaan diagnostik
lainnya
4. Pola nutrisi-metabolik
Sebelum sakit : Pasien makan 2-3 kali sehari dengan waktu pagi siang
dan sore. Pasien menghabiskan satu porsi dengan nasi kurang lebih 3
centong nasi, dan lauk.
Selama sakit : Pasien sedikit kehilangan selera makan karena menahan
nyeri di bagian perut. Pasien makan 3 kali sehari dengan waktu teratur
setiap hari, dan kadang pasien harus berpuasa karena kondisinya dan
sebelum dilakukan pemeriksaan diagnostik.
5. Pola eliminasi BAK dan BAB
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK jernih, 2-3 kali sehari. BAB
lunak, kecoklatan, 1 kali sehari
Selama sakit : Pasien mengatakan BAB 1x 2- 3 hari. Hasil observasi
menunjukan BAB bewarna hitam, mengalalami kesuliatan saat BAB
konstitansi lembek, BAK ±500 selama 8 jam, Urine berwarna kuning.
6. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : Pasien kurang memiliki aktivitas/kegiatan. Pasien juga
sudah tidak pernah melakukan olahraga
Selama sakit : Pasien kesulitan melakukan kegiatan, kesulitan berdiri
karena perutnya membesar
7. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur malam kurang lebih 7-8 jam. Tidak ada
gangguan tidur
Selama sakit : Pasien tidur malam kurang dari 8 jam. Pasien sering
terbangun karena nyeri perut muncul
8. Pola konsep diri
Citra tubuh :Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak
disukai
Peran : Pasien mengatakan tidak dapat menjalankan aktivitas
seperti biasanya semenjak sakit
Ideal diri : Pasien berharap bisa sembuh dan penyakitnya dan
dapat melakukan kegiatan
Harga diri : Pasien mengatakan sedikit malu karena perutnya
membesar
Aktualisasi diri :Pasien mengatakan selama sakit memiliki
keterbatasan untukmelakukan sesuatu yang diinginkan
9. Pola koping
Selama sakit pasien mendapatkan dukungan dari keluarga terutama anak-
anaknya sehingga pasien tidak kehilangan motivasi
10. Pola seksual-reproduksi
Pasien memiliki 3 orang anak
11. Pola peran-berhubungan
Peran pasien sebagai ibu rumah tangga dapat terpenuhi, namun saat sakit
pasien kesulitan menjalankan peran. Hubungan terdekat pasien yaitu
dengan keluarga, hubungan pasien dengan kerabat dan orang sekitar baik
12. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien beragama islam, pasien menjalankan kebiasaanya beribadah secara
rutin. Pasien dan keluarga yakin bahwa penyakit yang diderita adalah
cobaan dari Allah yang harus tetap dijalani.
13. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Pasien mengatakan tidak merasa nyaman karena keluhan nyeri perut
P : Respon iritasi, nyeri muncul saat
Q : Tajam
R : Bagian lumbar kiri
S : Skala 7
T : Hilang timbul
14. Kebutuhan belajar
Pasien mengatakan kebutuhan untuk mencari ilmu/informasi baru
diperlukan selama hidup
15. Kebutuhan personal hygiene
Sebelum sakit : Pasien dapat memenuhi kebutuhan kebersihan diri secara
mandiri menuju kamar mandi
Selama sakit : Pasien tidak dapat memenuhi kebutuhan kebersihan diri
karena kesulitan berdiri, sehingga aktivitas kebersihan diri dibantu
keluarga
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Tinggi badan :158 cm
Berat badan :48 kg
2. TTV
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Suhu : 36°C
RR : 21 x/menit
3. Kulit dan kuku
Kulit pasien bersih, turgor baik, kulit tidak ada lesi/edema, kuku bersih
tidak panjang, CRT< 2 detik, kuku tidak sianosis
4. Kepala dan rambut
Kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada edema. Rambut bersih, warna
hitam, distribusi merata
5. Mata
Pasien mengatakan memiliki riwayat rabun dekat, konjungtiva tidak
anemis, sklera jernih
6. Hidung
Bersih, tidak ada lesi, tidak ada edema
7. Telinga
Tidak ada gangguan pendengaran, kanan-kiri simetris, tidak ada lesi,
tidak ada edema, tidak ada kotoran
8. Mulut (bibir, gigi, lidah, faring)
Bibir tidak pecah, lembab, tidak ada sariawan. Lidah merah muda, tidak
ada sariawan/lesi/edema. Faring tidak ada lesi
9. Dada
a. Paru-paru
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada edema, ekspansi dada
simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
b. Jantung
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada edema
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Pekak
Auskultasi : S1/S2 reguler
c. Abdomen
Inspeksi : Tampak bengkak
Auskultasi : Normal (14x/menit)
Perkusi : Hipertimpani
Palpasi : Nyeri tekan di perut kiri (lumbar kiri)
10. Genetalia (anus dan alat kelamin)
Tidak ada hemoroid, tidak ada hernia, tidak ada masalah lain
11. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas : Dapat melawan tahanan penuh pada kanan (skala 5)
dan kiri (skala 5)
b. Ekstremitas bawah : Dapat melawan tahanan penuh pada kanan (skala
5) dan kiri (skala 5)
E. Data Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Jenis Nilai Metode
Hasil Satuan
pemeriksaan normal periksa
Darah Lengkap
Hemoglobin 9,5 11,7-15,5 Flowcytometri g/Dl
Lekosit 9,78 3,6-11 Flowcytometri 10ˆ3/uL
Trombosit 343 150-440 Flowcytometri 10ˆ3/uL
Hematokrit 28,3 35-47 Flowcytometri %
Eritrosit 3,14 3,8-5,2 Flowcytometri 10ˆ6/uL
Hitung Jenis
Limfosit 10,9 25-40 Flowcytometri %
Monosit 4,8 2-8 Flowcytometri %
MCV 90,1 80-100 Flowcytometri %
MCH 30,3 26-34 Flowcytometri %
MCHC 81,8 28-78 Flowcytometri
SARS-COV2 ANTIBODY
IgM Non Non Rapid
Antibody Reaktif Reaktif
IgM Non Non Rapid
Antibody Reaktif Reaktif
Eosinofil 2,2 0-3 Flowcytometri %
Basofil 0,3 0-1 Flowcytometri %

2. Pemeriksaan diagnostik
- Rontgen thorax
- USG Abdomen
- GDS
- BNO
3. Terapi
- Infus RL 20 tpm
- Injeksi omeprazole 2x1
- Injeksi ketorolac2x1
- Injeksi pycin 3x1
- Injeksi novorapid slid/4 jam
- Injeksi Asam tranex 3x1
- Injeksi antrain 2x1
- Oral L-bio 1x1
- Oral zinc 1x1
- Oral sucralfat syr 3x1
- Oral N-diatab 2 tab/diare
- Oral actrapid 7 u, IV

Analisa Data

No. Hari/Tan Data Fokus Kemungkinan Masalah


ggal Penyebab Keperawatan
1. Senin,21 DS : Gaya hidup Konstipasi
Makanan
Juni 2021  Pasien
mengatakan Aktivitass

kebiasaan hidup
yang tidak sehat
selama ini adalah Absorbsi cairan
elektrolit
jarang makan
buah dan sayuran
 Pasien makan 2-3
Menurunnya
kali sehari dengan Frekuensi B
waktu pagi siang
dan sore. Pasien
menghabiskan
satu porsi dengan
nasi kurang lebih Gangguan defekasi
3 centong nasi,
dan lauk KONSTIPASI
 Pasien
mengatakan BAB
1x 2- 3 hari
DO :
 Tekanan darah :
110/70 mmHg
Nadi : 92
x/menit
Suhu : 36°C
RR : 21 x/menit

 BAB bewarna
hitam, mengalalami
kesuliatan saat
BAB konstitansi
lembek
2 Senin,21 DS : Feses masuk rektum Nyeri Akut
Juni 2021 Pasien mengatakan tidak
merasa nyaman karena
keluhan nyeri perut
Kembali ke kolon
Pengkajian nyeri descenden, sigmoid
PQRST: dan rectum

P : Respon iritasi, nyeri


muncul saat Intensifkan
Q : Tajam peristaltic relaksasi
R : Bagian lumbar kiri sfinger internal,
intensifkan reflek
S : Skala 7 intrinsic
T : Hilang timbul

Rangsang
DO : defekasi/BAB
 Tampak bengkak
pada bagian abdomen
Kontraksi otot
 Terdapat suara
abdominal dan
tambahan pada diafragma
bagian abdomen
Hipertimpani Tekanan intra
 Adanya nyeri tekan abdomen naik
di perut kiri (lumbar
kiri
Nyeri Akut
3 Senin, 21 DS : Menurunnya Gangguan
frekuensi BAB
Mei 2021  Pasien mengatakan Mobilitas Fisik
kesulitan melakukan
kegiatan, kesulitan
berdiri karena
perutnya membesar Menurunnya
 Pasien mengatakan Frekuensi BAB
tidak dapat memenuhi
kebutuhan kebersihan
Tekanan intra
diri karena kesulitan
abdomen naik
berdiri, sehingga
aktivitas kebersihan
diri dibantu keluarga Nyeri

DO :
Gangguan Mobilitas
 Pasien Tampak
Lemas dan menahan Fisik
sakit pada bagian
perut
 Terpasang Infus RL
20 tpm

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan radang membran pada dinding perut
(D.0077)
2. Konstipasi berhubungan dengan fungsi gastrointenstinal (D.0149)
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri abdomen
(D.0054)

Rencana Keperawatan
No Hari/ SDKI SLKI SIKI TTD
DX
Tangga
l
1 Senin,2 SDKI : Konstipasi SLKI : Eliminasi Fekal SIKI : Manajemen Della
1 Juni ( D.0149 ) Konstipasi ( I. 04155)
(L. 04033)
2021 Tindakan :
Definisi : Setelah dilakukan
tindakan asuhan Observasi
Penurunan
defekasi normal keperawatan selama kala  Periksa tanda dan
yang disertai 1 x 12 jam diharapkan gejal konstipasi
pengeluaran feses eliminasi fekal pasien  Periksa
sulit dan tidak dapat berkurang dengan pergerakan usus,
tuntas serta feses kriteria hasil : karakteristik
kering dan banyak feses
Kriteria hasil :
 Monitor tanda
1. Kontrol Pengeluaran dan gejala usus
Feses : dari 1 dan atau
( menurun) yang pertonitis
akan di tingkatkan
Terapeutik
menjadi skala 4
( cukup meningkat)  Anjurkan diet
2. Kesulitan defekasi tinggi serat
lama dan sulit : dari  Lakukan masase
skala 1 ( meningkat)
yang akan di abdomen
turunkan menjadi  Lakukan
skala 4 ( cukup evakuasi feses
menurun) secara manual
3. Mengejan saat  Berikan enema
defekasi : dari skala atau irigasi
1 ( meningkat) yang
akan di turunkan Edukasi
menjadi skala 4
 Jelaskan etiologi
( cukup menurun)
masalah dan
4. Distensi Abdomen :
alasan tindakan
dari skala 1
 Anjurkan
( meningkat) yang
peningkatan
akan di turunkan
asupan cairan
menjadi skala 4
( cukup menurun)  Latih buang air
5. Teraba massa pada besar secara
rektal : dari skala 1 ( teratur
meningkat) yang  Ajarkan cara
akan di turunkan mengatasi
menjadi skala 4 konstipasi/impak
( cukup menurun) si
6. Urgency : dari skala Kolaborasi
1 ( meningkat) yang
akan di turunkan  Konsultasikan
menjadi skala 4 dengan tim medis
( cukup menurun) tentang
7. Nyeri abdomen : penurunan /
dari skala 1 peningkatan
( meningkat) yang frekuensi suara
akan di turunkan usus
menjadi skala 4  Kolaborasi
( cukup menurun) penggunaan obat
8. Kram abdomen : pencahar
dari skala 1
( meningkat) yang
akan di turunkan
menjadi skala 4
( cukup menurun)
9. Konsistensi feses :
dari skala 1
( memburuk) yang
akan di tingkatkan
menjai skala 4
( cukup membaik)
10. Frekuensi defekasi :
dari skala 1
( memburuk) yang
akan di tingkatkan
menjai skala 4
( cukup membaik)
11. Peristaltik Usus :
dari skala 1
( memburuk) yang
akan di tingkatkan
menjai skala 4
( cukup membaik)

2 Nyeri Akut Kontrol Nyeri (L.08063) Menejemen Nyeri


(D.0077) (I.08238)
Setelah dilakukan
Definisi : tindakan asuhan Tindakan :
Pengalaman keperawatan selama kala
sensorik atau
1 x 12 jam diharapkan Observasi :
emosional yang
berkaitan dengan
nyeri pasien dapat - Identifikasi
kerusakan jaringan berkurang dengan kriteria skala nyeri
actual atau hasil : - Identifikasi
fungsional dengan - Melaporkan nyeri respon nyeri
onset mendadak pada kualitas
terkontrol dari
atau lambat dan hidup
berintensitas skala 1(menurun)
ke skala 4 (cukup - Monitor efek
ringan hingga samping
berat yang meningkat)
- Kemampuan penggunaan
berlangsung
menggunakan analgetik
kurang dari 3
bulan teknik non - Monitor
farmakologis dari keberhasilan
skala 1(menurun) terapi
ke skala 4 (cukup komplementer
meningkat) yang sudah di
- Dukungan orang berikan
terdekat dari skala Terapeutik :
1(menurun) ke - Berikan teknik
skala 4 (cukup non
meningkat) farmakologis
- Keluhan nyeri dari untuk
skala 1 mengurangi
(meningkat) ke rasa nyeri
skala 4 (cukup - Kontrol
menurun) lingkungan
- Pengunaan yang
analgesik dari memperberat
skala 1 rasa nyeri
(meningkat) ke Edukasi :
skala 4 (cukup
menurun) - Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
- Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
- Ajarkan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgesik
3 Gangguan Mobilitas fisik (L.05042) Dukungan mobilisasi
mobilitas fisik Setelah dilakukan (1.05173)
(D.0054) tindakan keperawatan Tindakan :
Definisi : selama 1 x 24 jam 1. Identifikasi
keterbatasan dalam diharapkan : toleransi fisik
gerakan fisik dari 1. Pererakan ekstremitas melakukan
satu atau lebih Dari skala 2 pergerakan
ekstremitas secara ditingkatkan ke skala 4 2. Fasilitasi aktivitas
mandiri 2. Kekuatan otot mobilisasi dengan
Dari skala 2 alat bantu
ditingkatkan ke skala 3 3. Fasilitasi
3. Rentan gerak (ROM) melakukan
pergerakan
Dari skala 2 4. Libatkan keluarga
ditingkatkan ke skala 4 untuk membantu
pasien dalam
menigkatkan
pergerakan
5. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang
harus dilakukan
(misal duduk di
tempat tidur, duduk
disisi tempat tidur,
pindah dari tempat
tidur ke kursi)

Implementasi Keperawatan
No. Hari/tanggal Diagnosa Tindakan TTD
1. Senin, 21 Mei Konstipasi 1. Melakuakn masase abdomen Della
2021 2. Melakukan Kolaborasi penggunaan obat
pencahar

09.00 WIB
10.00 WIB Nyeri Akut 1. Mengkaji nyeri
2. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
3. Mengidentifikasi skala nyeri.
4. Memberikan terapi relaksasi nafas dalam
5. Memberikan posisi nyaman
6. Memberikan analgesik injekasi ketorolac 2x1
11.00 WIB Gangguan mobilitas 1. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
fisik pergerakan
2. Mengajarkan mobilisasi sederhana (misal
duduk di tempat tidur, duduk disisi tempat
tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)

2. 08.00 WIB 1. Monitor keadaan pasien


Konstipasi 2. Mengidentifikasi pengeluaran
feses,karakteristik,serta frekwensi

08.30 WIB Nyeri Akut 1. Mengkaji kembali nyeri


2. Memberikan analgesic injeksi ketorolac 2x1
09.00 WIB Gangguan mobilitas 1.Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
fisik pergerakan

2.Mengajarkan kembali mobilisasi sederhana

Evaluasi

Hari/ Diagnosa Perkembangan Pasien TTD


tanggal
Senin, 21 Konstipasi S : Klien mengatakan Pasien mengatakan BAB 1x Della
Juni 2021 2- 3 hari, dan jarang makan buah dan sayur

O:
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Suhu : 36°C
RR : 21 x/menit
 BAB bewarna hitam, mengalalami kesuliatan
saat BAB
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Menganjurkan diet tinggi serat
 Menganjurkan peningkatan asupan cairan
 Menganjarkan cara mengatasi
konstipasi/impaksi

Nyeri Akut S : Klien mengatakannyeri perut, Pengkajian nyeri


PQRST:
P : Respon iritasi, nyeri muncul saat
Q : Tajam
R : Bagian lumbar kiri
S : Skala 7
T : Hilang timbul
O:
 Inspeksi : Tampak bengkak
 Perkusi: Hipertimpani
 Palpasi: Nyeri tekan di perut kiri (lumbar kiri)
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
 Mengkaji nyeri
 Memberikan terapi relaksasi nafas dalam
 Memberikan posisi nyaman
Gangguan S : Pasien mengatakan kesulitan melakukan
mobilitas fisik kegiatan, kesulitan berdiri karena perutnya
membesar
O:
 Pasien Tampak Lemas dan menahan sakit
pada bagian perut
 Terpasang Infus RL 20 tpm

A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

 Melibatkan keluarga untuk membantu


pasien dalam menigkatkan pergerakan
 Memfasilitasi melakukan pergerakan

Anda mungkin juga menyukai