DISUSUN OLEH
TAHUN 2021
A. PENGERTIAN
Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa- sisa metabolisme tubuh.
Pembuangan ini dapat melalui urine ataupun bowel. Eliminasi merupakan
pengeluaran cairan. Proses pengeluaran ini sangat bergantung pada fungsi–
fungsi organ eliminasi urine seperti ginjal, ureter, bladder, dan uretra [ CITATION
War12 \l 1033 ]. Gangguan eliminasi merupakan keadaan ketika individu mengalami
atau berisiko mengalami disfungsi eliminasi[CITATION Car14 \l 1033 ]
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI
1. Ginjal
Ginjal merupakan organ retroperitoneal yang berperan sebagai pengatur
komposisi dan volume cairan dalam tubuh serta penyaring darah untuk
dibuang dalam bentuk urine sebagai zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh
dan menahannya agar tidak bercampur dengan zat–zat yang tidak diperlukan
oleh tubuh. Pada bagian ginjal terdapat nefron yang merupakan unit dari
struktur ginjal dan melalui nefron ini urine disalurkan ke dalam bagian
pelvis ginjal, kemudian disalurkan melalui ureter ke kandung kemih [ CITATION
Ali15 \l 1033 ]
2. Kandung Kemih
Kandung kemih merupakan kantong yang terdiri atas otot halus yang
berfungsi menampung urine. Dalam kandung kemih terdapat lapisan jaringan
otot yang paling dalam disebut dekstrusor yang berfungsi untuk
mengeluarkan urine bila terjadi kontraksi. Dalam kandung kemih juga
terdapat lapisan tengah jaringan otot berbentuk lingkaran bagian dalam yang
disebut otot lingkar yang berfungsi menjaga saluran antara kandung
kemih dengan uretra, sehingga uretra dapat menyalurkan urien dari kandung
kemih ke luar tubuh [ CITATION War12 \l 1033 ]
3. Uretra
Uretra merupakan oragan yang berfungsi menyalurkan urine ke bagian
luar. Fungsi uretra pada wanita berbeda dengan fungsi uretra pada pria. Pada pria
uretra digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan sistem reproduksi,
berukuran panjang 13,7–16,2 cm, dan terdiri atas tiga bagian, yaitu prostat,
selaput (membran) dan bagian yang berongga (ruang). Pada wanita, uretra
memiliki panjang 3,7–6,2 cm dan hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan
urine ke bagian luar tubuh [ CITATION Ali15 \l 1033 ].
Menurut Tarwoto (2012) Berkemih adalah proses pengosongan vesika
urinaria (kandung kemih). Proses ini dimulai dengan terkumpulnya urine dalam
vesika urinaria yang merangsang saraf–saraf sensorik dalam dinding vesika
urinaria (bagian reseptor). Mekanisme berkemih terjadi karena vesika urinaria
berisi urine yang dapat menimbulkan rangsangan, melalui medula spinalis
dihantarkan ke pusat pengontrol berkemih yang terdapat di korteks serebral,
kemudian otak memberikan impuls / rangsangan melalui medulla spinalis ke
neuromotoris di daerah sakral, serta terjadi koneksasi otot detrusor dan relaksasi
otot sfingter internal. Komposisi urine :
1. Air (96 %)
2. Larutan (4 %)
a. Larutan organik terdiri dari Urea, ammonia, kreatin, dan urine acid.
b. Larutan anorganik terdiri dariNatrium (sodium), klorida, kalium (potasium),
sulfat, magnesium dan fosfor. Natrium klorida merupakan garam
anorganik yang paling banyak.
C. PROSES KEBUTUHAN MANUSIA SESUAI KASUS
1. Latihan kandung kemih (bladder training)
Merupakan terapi nonfarmakologi yang efektif dibanding terapi yang
lainnya. Dengan melakukan latihan kandung kemih yang baik akan membantu
penderita inkontinensia urin dalam jadwal berkemih sehingga menurunkan
frekuensi berkemih. Terapi ini bertujuan memperpanjang interval berkemih yang
normal dengan berbagai teknik distraksi atau teknik relaksasi sehingga frekuensi
berkemih dapat berkurang, hanya 6-7 kali per hari atau 3-4 jam sekali. Penderita
diinstruksikan untuk berkemih pada interval waktu tertentu, mula-mula tiap jam,
selanjutnya interval berkemih diperpanjang secara bertahap sampai penderita
ingin berkemih setiap 2-3 jam. Akan tetapi, sekali lagi ditekankan bahwa ini
hanya berhasil bila ada motivasi yang kuat dari penderita untuk berlatih menahan
keluarnya urin dan hanya berkemih pada interval waktu tertentu [ CITATION Sri18 \l
1033 ]
Bladder training dapat meningkatkan jumlah yang dapat ditahan oleh
kandung kemih dan dapat mengontrol bila terjadi urgency. Cara memulai latihan
kandung kemih adalah segera pergi ke toilet ketika merasa ingin buang air kecil
dan tunggu lima menit sebelum buang air kecil. Kemungkinan tidak akan mudah
saat melakukan untuk pertama kalinya. Pelan-pelan saja untuk memulainya,
tunggu jarak periode antara lima ke sepuluh menit. Jumlahkan menit sampai tiga
puluh menit. Kosongkan kandung kemih ketika kandung kemih terisi penuh
[ CITATION Sri18 \l 1033 ].
2. Senam kegel
Senam kegel merupakan latihan dalam bentuk seri untuk membangun kembali
kekuatan otot dasar panggul, memberikan bantuan yang signifikan dari rasa sakit
vestibulitis vulva, dan, dalam banyak kasus, 5 6 memungkinkan pasien untuk
terlibat dalam aktivitas seksual yang normal. Senam kegel bertujuan untuk
menguatkan otot dasar panggul dan mengatasi stres inkontinensia urin. [ CITATION
Wid12 \l 1033 ]
3. Pemasangan Kateter
Pemasangan kateter atau kateterisasi, adalah pemasangan alat berupa selang
kecil tipis yang dimasukkan ke dalam saluran kencing, untuk memudahkan pasien
yang menderita penyakit tertentu sehingga bisa buang air kecil dengan mudah.
D. PATHWAY [ CITATION Sho17 \l 1033 ]
Respon Obstruksi :
-Pancaran Miksi Lemah
-Intermitensi
-Miksi menetes
-Miksi tidak puas
-Pembengkakan Penis
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, A. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Nurarif, A. H. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Edisi Revisi Jilid 2. Jakarta: MediAction.
Ponorogo, U. M. (2016). Modul Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jawa Timur: Fakultas
Ilmu Kesehatan.
Tarwoto, W. (2012). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Widiastuti. (2012). Pengaruh senam kegel terhadap inkontinensia uriine. Jurnal Kesehatan.