A
DENGAN DIAGNOSA POST OP HILD H1 DI RUANG WIRASAKTI
RUMKIT TK. II Prof. dr. J. A. LATUMETEN
DISUSUN OLEH
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN HERNIA
HERNIA
Intervensi bedah
relative/konservatif Diatas ligamentum
inguinal mengecil
bila berbaring
ANSIETAS PEMBEDAHAN
DEFISIT NUTRISI
1.1.4 Manifestasi Klinis
Menurut Amin Huda (2016) Manifestasi klinik Hernia Inguinalis Lateralis
sebagai berikut :
1) Tampak adanya benjolan di lipatan paha atau perut bagian bawah dan benjolan
bersifat temporer yang dapat mengecil dan menghilang yang disebabkan oleh
keluarnya suatu organ.
2) Bila isinya terjepit akan menimbulkan perasaan nyeri di tempat tersebut disertai
perasaan mual.
3) Nyeri akan mereda atau menghilang jika istirahat. Nyeri akan bertambah
hebat jika terjadi stranggulasi karena suplai darah ke daerah hernia terhenti
sehingga kulit menjadi merah dan panas.
4) Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandung kemih sehingga
menimbulkan gejala sakit saat BAK (disuria) disertai hematuria (kencing
darah) di samping benjolan di bawah selah paha.
5) Hernia diafragmatika menimbulkan perasaan sakit di daerah perut di sertai
sesak nafas.
6) Bila klien mengejan atau batuk maka hernia akan bertambah besar
1.1.5 Pemeriksaan Diagnostik (Amin Huda, 2016)
1) Pemeriksaan darah lengkap akan menunjukkan peningkatan sel darah putih,
serum elektrolit dapat menunjukkan hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit)
dan ketidakseimbangan elektrolit.
2) Pemeriksaan koagulasi darah mungkin memanjang, mempengaruhi homeostatis
intraoperasi atau post operasi.
3) Pemeriksaan urine menunjukan munculnya sel darah merah atau bakteri yang
mengindikasikan adanya infeksi.
4) Elektrokardiografi (EKG) : Penemuan akan sesuatu yang tidak normal
memberikan prioritas perhatian untuk memberikan anastesi.
5) Sinar X abdomen : Menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus atau
obstruksi usus
1.1.6 Penatalaksanaan (Amin Huda, 2016)
Terapi Konservatif :
1) Reposisi
Tindakan memasukkan kembali isi hernia ke tempatnya semula secara
hati-hati dengan tindakan yang lembut tetapi pasti. Tindakan ini hanya dapat
dilakukan pada hernia reponibilis dengan menggunakan kedua tangan. Tangan
yang satu melebarkan leher hernia sedangkan tangan yang lain memasukkan
isi hernia melalui hernia tadi.
2) Pemakaian penyangga/sabuk hernia
Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang
telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai
seumur hidup.
Terapi Operatif :
1) Herniotomi
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke
lehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan jika ada perlengkapan,
kemudian direposisi, kantong hernia dijahit, ikat setinggi mungkin lalu
dipotong.
2) Hernioplasti
Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
3) Medikasi
Pemberian analgesik untuk mengurangi nyeri dan pemberian antiobiotik
untuk menyembuhkan infeksi.
Aktivitas dan diet
1) Aktivitas
Hindari mengangkat barang yang berat sebelum atau sesudah
pembedahan
2) Diet
Tidak ada diet khusus, tetapi setelah operasi diet cairan sampai
saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian makan dengan gizi
seimbang. Tingkatkan masukan serat dan tinggi cairan untuk mencegah
sembelit dan mengejan selama buang air besar. Hindari kopi, teh, coklat,
minuman berkarbonasi, minuman beralkohol dan setiap makanan atau
bumbu yang memperburuk gejala
1.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Sistem Pencernaan