OLEH:
ALDO FEBRIANTO
2030282025
CI KLINIK PEMBIMBING
AKADEMIK
( ) (
)
B. Anatomi Fisiologis
Tujuh puluh lima persen dari seluruh hernia abdominal terjadi di inguinal
(lipat paha). Yang lainnya dapat terjadi di umbilikus (pusar) atau daerah
perut lainnya. Hernia inguinlais dibagi menjadi 2, yaitu hernia inguinalis
medialis dan hernia inguinalis lateris. Jika kantong hernia inguinalis lateris
mencapai skrotum (buah zakar), hernia disebut hernia skrotalis. Hernia
inguinalis lateralis terjadi lebih sering dari hernia inguinalis medialis
dengan perbandingan 2:1, dan diantara itu ternyata pria lebih sering 7 kali
lipat terkena dibandingkan wanita. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan otot-
otot perut yang sudah mulai lemah.
Hernia yang timbul di atas lipatan abdominokural adalah hernia inguinalis
dan yang timbul dibawah lipatan adalah hernia femoralis. Kanalis
inguinalis merupakan saluran oblik yang melewati bagian bawah dinding
abdomen anterior. Saluran ini memungkinkan struktur-struktur yang
melewati menuju ke dan dari testis ke abdomen dan pria. Pada wanita
saluran ini dilewati oleh ligamen rotundum uteri. Dari uterus ke labium
majus. Selain itu, saluran ini dilewati nervus lioingunalis pada kedua jenis
kelamin.
Panjang kanalis inguinalis pada dewasa sekitar 4cm, terbentuk dari
annalus inguinalis profundus/interna sampai annulus inguinali
superfisialis/eksterna.
C. Etiologi
Peningkatan tekanan intra abdomen:
1. Batuk
2. Bersin
3. Mengejan
4. Mengaangkat beban berat
Kelemahan otot dinding abdomen:
1. Trauma
2. Obesitas
3. Kehamilan
4. Kelainan kongenital> kelemahan pada dinding abdomen sejak
perkembangan janin.
D. Klasifikasi
Menurut Suratun (2010), adapun klasifikasi hernia ialah sebagai berikut:
1. Hernia Inguinal:
a. Hernia Indirek atau lateral
Hernia ini terjadi melalui cincin inguinal dan melewati korda
spermatikus melalui kanalis inguinalis, dapat menjadi sangat
besar dan sering turun ke skrotum.
b. Hernia diarek atau medialis
Hernia ini melewati dinding abdomen diarea kelemahan otot,
tidak melalui kanal seperti pada hernia inguinalis dan femoralis
indirek. Lebih umum terjadi pada lansia.
2. Hernia Femoralis
Hernia femorlis terjadi melalui cincin femora dan lebih umum pada
wanita. Ini mulai sebagai penymbat lemak di kanalis femoral yang
membesar dan secara vertahap menarik peritoneum dan hampir
tidak dapat menghindari kandung kemih kedalam kantong.
3. Hernia umbilikal
Hernia umbilikal pada umumnya terjadi pada wanita karena
peningkatan tekanan abdominal, biasanya pada klien obesitas dan
multipara.
4. Hernia insisional
Hernia insisional terjadi pada insisi bedah sebelumnya yang telah
sembuh secara tidak adekuat, gangguan penyembuhan luka
kemungkinan disebabkan oleh infeksi, nutrisi tidak adekuat, distensi
ekstrem atau obesitas.
E. Manifestasi Klinis
Menurut Rahayuningsih (2010). Tanda dan gejala pada hernia adalah
sebagai berikut :
1. Adanya benjolan.
2. Benjolan bias mengecil atau menghilang.
3. Benjolan akan muncul bila adanya peningkatan tekanan intra
.abdominal.
4. Rasa nyeri, mual muntah bila ada komplikasi.
5. Sebagian besar tidak memberikan keluhan.
F. Pathway
Menonjol ke fesica
transversalis
Isi rongga abdomen
melewati annalus inginal
Keluar pada cincin
kanalis
Masuk ke kanal inguinal
- Teraba benjolan
- Terdengar bising
usus Masuk ke scrotum Kurang pengetahuan
- Myeri pada (Hernia)
benjolan
-
Obstruksi saluran intestinal
Nyeri Akut
udema
Bendungan pembuluh
darah
Pembedahan
H. Komplikasi
Menurut Grace (2007) Menyebutkan komplikasi yang dapat terjadi pada
penderita hernia ialah:
1. Hematoma (luka atau pada skrotum).
2. Retensi urin akut. Infeksi pada luka.
3. Nyeri kronis.
4. Nyeri dan pembengkakan testis yang menyebabkan atrofitestis.
5. Rekuensi hernia.
2. Asuhan Keperawatan Teoritis
1. Data umum
a. Kesehatan umum
4. Pola kesehatan
b. Pola aktivitas
batuk, mengejan.
5. Pemeriksaan fisik
fisik
4. Kepala
nyeri
5. Mata
6. Telinga
7. Hidung
kronik
10. Dada
11. Abdomen
b. Palpasi
c. Perkusi
terdengar pekak.
d. Auskultasi
usus.
12. Integument
14. Ekstermitas
kekakuan.
Kekuatan otot :
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
3. Mempertahankan kemandirian
diri, berpakaian,
Terapeutik :
1. Sediakan lingkungan
yang terapeutik
2. Siapkan keperluan
3. Dampingi dalam
melakukan perawatan
4. Fasilitasi untuk
menerima keadaan
ketergantungan.
5. Fasilitasi kemandirian,
melakukan perawatan
diri.
6. Jadwalkan rutinitas
perawatan diri.
Edukasi:
1. Anjurkan melakukan
konsisten sesuai
kemampuan.
DAFTAR PUSTAKA
Grace, P & Borley Mc. (2007). Surgery At Glance. Third Edition. Alih Bahasa: dr Vidhia
Utami. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lemone, Priscilla. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Lusianah, Suratun. (2010). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal.
Jakarta: Trans Studio Media.