Disusun Oleh :
RADA SRIMUTIA
1714201164
DOSEN PEMBIMBING:
YENRIZAL JAFRI,S.Kp, M.Biomed
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah yang maha kuasa karena berkat
Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang konsep dasar
penelitian keperawatan yang di berikan oleh dosen kami. Selaku pengajar mata kuliah
Metodologi Penelitian Keperawatan. Saya akan menyajikan makalah saya yang secara
sederhana agar dapat mudah di pahami.
Saya menyadari walaupun bagaimana saya berusaha menyajikan makalah ini
dengan maksimal akan tetapi pasti ada kekurangan. Jadi saya harapkan kritik dan
saran dari bapak, teman-teman, dan siapapun yang membaca makalah ini, sehingga
dengan saran dan kritiknya saya dapat menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah
selanjutnya dan dalam kehidupan saya agar tetap terus barusaha untuk lebih baik.
Sekian kata pengantar dari saya apabila ada kata yang salah saya mohon maaf.
Sekali lagi saya mengatakan saya sangat berharap saran dan kritik agar saya dapat
menjadi lebih baik lagi.
Rada srimutia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
2.3 Pengertian metodologi penelitian, berpikir dan bersikap ilmiah serta urgensi
metodologi penelitian dalam pengembangan IPTEK……………………………..
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian (research) merupakan suatu rangkaian kegiatan guna memperoleh
suatu pemecahan masalah. Penelitian sendiri berfungsi untuk mencari penjelasan
dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi
kemungkinan untuk pemecahan suatu masalah. Penjelasan dan jawaban terhadap
permasalahan tersebut dapat bersifat abstrak dan umum serta dapat pula bersifat
konkrit dan spesifik.
Menurut Whitney (1960) ilmu dan penelitian adalah sama-sama suatu proses,
sedangkan hasil dari proses tersebut adalah “kebenaran” (truth). Pendapat
tersebut beralasan karena memang ilmu itu tidak statis, tetapi berkembang dan
dalam perkembangan ilmu itu selalu melalui suatu proses, dan proses itu adalah
penelitian. Pada prinsipnya penelitian adalah metode yang digunakan oleh ilmu
untuk memperoleh kebenaran empiris. Oleh sebab itu penelitian pada prinsipnya
adalah metode ilmu pengetahuan (scientific method). (Notoatmodjo, 2010).
Dalam hal ini kita akan membahas tentang masalah dan penelitian di bidang
kesehatan. Penelitian kesehatan berorientasikan pada masalah-masalah yang
timbul di bidang kesehatan dan sistem kesehatan. Kesehatan itu sendiri terdiri
dari dua sub bidang pokok, yakni yang pertama kesehatan individu yang
mengalami masalah kesehatan atau sakit dan yang kedua berorientasi pada
kesehatan kelompok atau masyarakat yang sehat agar tetap sehat dan bersifat
pencegahan terhadap penyakit. (Notoatmodjo, 2010).
Penelitian kesehatan kali ini berfokus pada bidang keperawatan. Selain untuk
memajukan bidang keperawatan itu sendiri, penelitian di bidang keperawatan
dapat berfungsi sebagai peningkatan mutu pelayanan dan pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien secara lebih optimal. Oleh karena itu sebelum
melakukan penelitian perlu diketahui langkah-langkah dan jenis-jenis penelitian
yang ada di bidang kesehatan khususnya keperawatan yang akan dibahas pada
makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari latar belakang diatas, kami dapat memaparkan
yaitu bagaimana konsep dasar penelitian keperawatan.
a. Ilmu pengetahuan
1. Akal sehat.
Pengetahuan ini dapat diperoleh secara mudah oleh semua orang, tetapi
pengetahuan ini didasarkan pada emosional seseorang. Apabila seseorang
sedang mendapatkan masalah, tetapi dia dapat mengendalikan emosinya maka
ia akan dengan mudah menyelesaikan masalahnya dengan menggunakan akal
sehat.
2. Otoritas.
3. Intuitif.
4. Logika.
6. Metode metafisik.
7. Metode ilmiah.
Sedangkan Ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu “ ilm” yang artinya adalah
memahami, mengerti atau mengetahui. Ilmu dalam bahasa Inggris adalah
“science” yaitu sejenis pengetahuan manusia yang diperoleh dengan riset
terhadap objek-objek yang empiris.Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang
menjelaskan kausalitas (hubungan sebab-akibat) dari suatu obyek secara
sistematis berdasarkan metodemetode tertentu.
Mengemukakan bahwa ilmu tidak lain dari suatu pengetahuan, baik natural
maupun sosial, yang sudah terorganisir serta tersusun secara sistematik menurut
kaidah umum.
Adalah bebas aktif, dimana ilmu disini harus bersifat mutlak dalam keadaan
apapun dan dimanapun.
3. sistematis serta
Oleh karena itu syarat utama dari ilmu pengetahuan harus konsisten dengan
teori sebelumnya serta memiliki kesesuaian dengan fakta emperis. Kebenaran
ilmu pengetahuan tidak didasarkan oleh nilai-nilai etis tetapi tidak dapat
dilepaskan dengan etika penggunaannya.Seorang ilmuan dituntut memiliki
kejujuran, keterbukaan serta memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk
kemaslahatan umat. Sehubungan dengan hal itu, seorang peneliti dituntut
memilki kemampuan mempertahankan objektifitas ilmiah sehingga kesimpulan
yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan sesuai dengan fakta emperis.
b. Penelitian
Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa Inggris “research” (re berarti
kembali, dan search berarti mencari). Sehingga dapat diartikan bahwa penelitian
itu adalah mencari kembali. Penelitian ini harus dilakukan secara hati-hati dan
mengandung pemikiran yang sistematis juga empiris sehingga akan menghasilkan
karya ilmiah yang sesuai dengan kenyataan. Dalam sebuah penelitian harus
memenuhi kriteria penelitian, karena dalam kriteria penelitian ini terdapat faktor-
faktor yang harus diperhatikan agar hasilnya sesuai dengan apa yang telah
diharapkan.
a. Pendekatan induktif
1. Pengertian
Penalaran induktif adalah cara berpikir yang berdasar pada kejadian yang
khusus untuk memastikan teori, hukum, konsep yang umum. induktif diawali
dengan mengutarakan teori yang memiliki batasan eksklusif pada saat membuat
pernyataan yang diakhiri dengan pernyataan yang memiliki karakter umum.
Jujun.S.Suriasumantri: 2005).
Contoh:
2. Metode induktif
3. Karakteristik induktif
b. Pendekatan deduktif
1. Pengertian
Jika meneliti konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke
lapangan yang dipersiapkan adalah teori konsumsi, permintaan dan penawaran
barang, dll.pertanyaan yang akan diajukan sudah jelas dan hampir baku,
sampelnya jelas, dll. artinya sudah disiapkan semua tinggal cari data.
2. Metode deduktif
3. Karakteristik
c. Menjelaskan hal-hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus yaitu guru
memberikan materi dan kemudian memberika contoh-contoh soalnya.
d. Lebih menekankan ingatan siswa dan siswa bersifat pasif dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Menyajikan aturan, prinsip yang berifat umum, lengkap dengan definisi dan
buktinya.
3. Disajikan contoh-contoh khusus agar peserta didik dapat menyusun hubungan
antara keadaan khusus dengan aturan prinsip umum.
1. Pendekatan
Pada aktivitasnya penelitian deduktif dan penelitian induktif harus dilihat dari
sudut kebalikannya atau saling berlawanan. Dimana penelitian deduktif memakai
pendekatan top-down, sementara penelitian induktif memakai pendekatan
bottom-up.
2. Tujuan
Pada penelitian induktif, peneliti akan terpusat pada pencarian jawaban, yang
berfungsi untuk pertanyaan penelitian sementara pada penelitian deduktif
terfokus pada pengujian teori atau hipotesis.
4. Penggunaan
5. Penggunaan Observasi
9. Siswa terlibat dalam kegiatan yang behubungan dengan data yang ada, bahan
dan objek sehingga merasa ada pola tertentu dari data yang diperolehnya.
1. Tahap Pendahuluan
2. Tahap eksplorasi
Pada tahap ini, konsep disajikan dengan memberikan contoh dan bukan
contoh dari konsep itu. Siswa harus membuat abstraksi dari suatu konsep.
Siswa harus mencoba merumuskan definisi tersebut dengan bahasanya sendiri.
Sebelum teorema dibuktikan secara deduktif terlebih dahulu disajikan secara
induktif”. Siswa menyelidiki suatu fenomena,peristiwa,karakteristik, pola-pola
dengan bimbingan minimal dari guru.Selama pengalaman ini, siswa akan
memantapkan hubungan-hubungan, mengamati pola-pola, mengidentifikasi
variable-variabel, dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dipecahkan
dengan gagasan atau pola-pola penalaran yang biasa digunakan oleh siswa.
Kemungkinan miskonsepsi dapat tejadi pada tahap ini, dengan demikian
akan timbul pertentangan dan suatu analisis tentang gagasan yang
dikemukakan sebagai hasil eksplorasi mereka. Siswa diberi kesempatan untuk
menjelajahi ide ide lama, mengembangkan ide-ide baru, mendeskripsikan
fenomena yang mereka alami menurut bahasa yang paling sederhana yang
mereka pahami. Analisis tersebut mengarahkan siswa pada identifikasi suatu
pola keteraturan dari setiap fenomena yang diselidiki.
Pada tahap ini, guru mendorong siswa untuk menemukan definisi secara
tepat dan menemukan bukti konjektur yang diperoleh pada tahap eksplorasi
atau guru mengarahkan perhatian siswa pada aspek-aspek tertentu dari
pengalaman eksplorasi. Pembuktian dilaksanakan secara deduktif. Pada
mulanya pelajaran tersebut harus dijelaskan berdasarkan hasil eksplorasi
siswa. Siswa didorong untuk menemukan pengertian konsep secara tepat.
Kunci fase ini adalah menampilkan konsep-konsep secara sederhana, jelas,
dan langsung. Penjelasan diberikan dari suatu tindakan atau proses. Setelah
siswa dibimbing guru menemukan konsep yang tepat, siswa diberi kesempatan
untuk menyelidiki konsep lebih lanjut.
2.3 Pengertian metodologi penelitian, berpikir dan bersikap ilmiah serta urgensi
metodologi penelitian dalam pengembangan IPTEK
Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan.
Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran
secara saksama untuk mencapai suatu tujuan.
Berfikir ilmiah adalah cara berfikir yang menggunakan aturan tertentu dari
penemuan masalah sampai di tariknya kesimpulan setelah masalah itu
dipecahkan.Dalam hal cara berfikir ilmiah, John Dewey (yang dikutip Prof.
Sutrisno Hadi) menggunakan taraf berfikir ilmiah sebagai berikut:
2. The problem
3. The hypothesis
5. Concluding belief
1. Bahasa Ilmiah.
2. Logika metematika.
3. Logika statistika.
Bersikap ilmiah adalah merupakan salah satu sikap tanggung jawab seorang
peneliti untuk berperan serta mengembangkan ilmunya.Sikap ilmiah menurut
Harsojo (1972) adalah sebagai berikut:
1. Berpikir sederhana
3. Sikap sabar
4. Bersikap skeptic
Skeptis diartikan yaitu harus tetap bersikap tidak mudah percaya pada
pernyataan selama hal tersebut belum didukung oleh data yang cukup kuat.
Seorang peneliti harus berhati-hati dan teliti dalam memberikan penilain pada
pernyataan ilmiah. Sikap ini yang menyebabkan seorang peneliti selalu kritis
terhadap persoalan yang di hadapi.
5. Bersikap obyektif
6. Bersifat relative
a. Mencari Kebenaran
Tentang kebenaran ini, plato pernah berkata : apakah kebenaran itu? lalu
pada waktu yang tak bersamaan, bahkan jauh belakangan Bradley menjawab:
“kebenaran itu adalah kenyataan” tetapi bukanlah kenyataan itu tidak selalu yang
seharusnya terjadi. Kenyataan yang terjadi bisa saja berbentuk ketidak benaran
atau keburukan. Jadi ada dua pengertian kebenaran, yaitu kebenaran yang berarti
nyata-nyata terjadi disatu pihak, dan kebenaran dalam arti lawan dari keburukan
atau ketidak benaran.
a. Defisini penelitian
1. Definisi
1. Mohammad Ali
Mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu cara untuk memahami
sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul
yang berhubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati
sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
2. J. Suprapto
3. Sutrisno Hadi
4. David H Penny
5. Tuckman
2. Ciri-ciri Penelitian
3. Komponen Penelitian
1. Judul Penelitian
2. Latar Belakang
3. Rumusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
6. Tinjauan Pustaka
7. Metode Penelitian
1. Definisi
4. Meningkatkan efisien dan efektifitas pembiayaan pelayanan keperawatan
5. Memahami fenomena secara professional sehingga dapat menyususan
perencanaan,memprediksi hasil pengambilan keputusandan meningkatkan
perilaku sehat klien.
1. Pengelaman pribadi
1) penelitian pendidikan,
2) penelitian kedokteran,
3) penelitian keperawatan,
4) penelitian kebidanan,
5) penelitian ekonomi,
6) penelitian pertanian,
7) penelitian biologi,
8) penelitian sejarah, dst.
a. Penelitian Eksploratif
b. Penelitian Deskriptif
c. Penelitian Eksplanatif
a. Penelitian Kuantitatif
b. Penelitian Kualitatif
a. Penelitian Dasar
b. Penelitian Evaluatif
c. Penelitian Terapan
7. Berdasarkan Metodenya
1. Sistematik
2. Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan
berdasarkan fakta empirik. Pemcarian kebenaran harus berlangsung menurut
prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang
dipakai biasa dengan prosedurinduktifyaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan umum dari berbagai kasus individual ( khusus ) atau prosedur
deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus
dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik
4. Replika
Suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti
lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode,
kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifar replikatif, penyusunan definisi
operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
1. Manfaat Teoritis. Penelitian yang bertitik tolak dari keraguan suatu teori
tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul
jika teori yang bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa
aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui
penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan juga
merevisi teori yang bersangkutan.
2. Manfaat Praktis. Mengubah cara kerja supaya lebih efisien dan juga
mengubah kurikulum supaya lebih berdaya guna bagi pembangunan
sumber daya manusia merupakan contoh-contoh permasalahan yang dapat
dibantu pemecahannya melalui penelitian ilmiah.
Dengan adanya kedua manfaat penelitian diatas, maka hasil yang akan
dicapai dalam melakukan penelitian akan memuaskan dan sesuai dengan tujuan
yang telah diharapkan. Kedua manfaat penelitian diatas juga merupakan salah
satu syarat dilakukannya suatu penelitian sebagaimana dinyatakan dalam
rancangan penelitian.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Menurut Nan Lin bahwa penelitian mempunyai dua manfaat, yaitu: Manfaat
Teoritis, yang bertitik tolak dari keraguan suatu teori tertentu disebut penelitian
verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul jika teori yang bersangkutan
tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Manfaat
Praktis mengubah cara kerja supaya lebih efisien dan juga mengubah kurikulum
supaya lebih berdaya guna bagi pembangunan sumber daya manusia merupakan
contoh-contoh permasalahan yang dapat dibantu pemecahannya melalui
penelitian ilmiah.
Daftar Pustaka
Alimul H, Aziz. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medica
Setiadi, (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta; Graha Ilmu,
2007