Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

KONSEP PENELITIAN DAN PRINSIP PENELITIAN

Oleh :

Amanda Patrissia

(19089014003)

SEMESTER VII

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang maha pengasih lagi maha
penyayang, karena berkat-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas
dari mata kuliah Metodologi Penelitian denganiijudul “Konsep Penelitian Dan Prinsip
Penelitian”. Penulis menyadari penyusunan dan penyajian makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini
dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah atau tugas selanjutnya. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Singaraja, 12 september 2022

ii
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah...............................................................................................1
BAB II HASIL RESUME DAN ANALISIS..............................................................2
A. Pengertian Penelitian..........................................................................................2
1. Hakikat Ilmu Pengetahun dan Penelitian........................................................
2. Pendekatan Penelitia ( Induktif & Deduktif)..................................................
3. Pengertian Metodologi Penelitian, Berfikir dab Bersikap Ilmiah Serta
Urgensi Metodologi Penelitian dalam Pengembangan IPTEK .....................
4. Pengembangan Metodologi Ilmu dan Penelitian ...........................................
5. Mencari Kebenaran.........................................................................................
6. Definisi Penelitian
7. Klasifikasi Penelitian .....................................................................................
B. Jenis-Jenis Penelitian..........................................................................................4
BAB III PENUTUP.....................................................................................................6
A. Kesimpulan.........................................................................................................6
B. Saran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................7

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan salah satunya diperoleh dari adanya penelitian.
Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan
penelitian.
Pada pokoknya kegiatan penelitian merupakan upaya untuk merumuskan
permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencoba menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jalan menemukan fakta-fakta. Dalam dunia
kemahasiswaan, pengenalan mengenai metodologi penelitian sangat penting.
Metodologi penelitian dipelajari sebagai jalur atau langkah yang ditempuh untuk
menanggapi suatu masalah sampai kepada kesimpulannya.
Didalam hakikat ilmu dan penelitian terdapat pengetahuan. Pengetahuan ini
digunakan seseorang untuk melakukan penelitian, dengan mempunyai pengetahuan
yang tinggi maka seseorang dapat melakukan penelitian secara logis dan empiris.
Penelitian (riset) dan ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penelitian
2. Mengetahui jenis-jenis penelitian
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian?
2. Apa saja jenis-jenis dari penelitian?

1
3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian
Pengertian penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan
yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu, terdapat
beberapa pengertian penelitian yang dikemukakan oleh para ahli antara lain sebagai
berikut:
1. Menurut Hill Way, penelitian adalah suatu metode studi yang bersifat hati-hati
dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah
tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
2. Menurut Soetrisno Hadi, penelitian adalah usaha untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana
dilakukan dengan metode ilmiah.

1. Hakikat Ilmu Pengetahuan dan Penelitian

Didalam hakikat ilmu dan penelitian terdapat pengetahuan. Pengetahuan ini


digunakan seseorang untuk melakukan penelitian, dengan mempunyai pengetahuan
yang tinggi maka seseorang dapat melakukan penelitian secara logis dan empiris.
Penelitian (riset) dan ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Penelitian ilmiah digunakan untuk kebutuhan ilmu pengetahuan; ilmu pengetahuan
tidak akan berkembang bila tidak menggunakan riset ilmiah.
Riset ilmiah kepada ilmu pengetahuan, antara lain:

•meng-upgrade
•membuat up to date dan canggih
 diaplikasi untuk kebutuhan masyarakat
Karena di dalam sebuah kegiatan penelitian didasarkan pada pertanyaan yang
diajukan, dan jawaban atas pertanyaan itu. Sehingga membutuhkan ilmu
pengetahuan agar dapat dilakukan dengan baik. Selain ilmu pengetahuan, kita juga
harus mengetahui teori, proposisi dan konsep. Toeri, proposisi dan konsep ini
merupakan langkah awal untuk mengetahui bagaimana seharusnya penelitian itu
dilakukan dengan baik dan benar.

A. Hakikat Ilmu

Ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu “ ilm” yang artinya adalah memahami,
mengerti atau mengetahui. Ilmu dalam bahasa Inggris adalah “science” yaitu
sejenis pengetahuan manusia yang diperoleh dengan riset terhadap objek-objek
yang empiris; hal ini dapat berpengaruh pada kebenaran sains tersebut.
Sebenarnya banyak sekali pengertian atau definisi tentang ilmu, tetapi pada
akhirnya mereka menyimpulkan pada satu tujuan yang sama. Ilmu merupakan hal
yang sangat penting karena dengan adanya ilmu maka manusia tidak akan disebut
bodoh, dengan manusia memiliki ilmu maka segala apa yang diciptakan Allah
swt. dapat digunakan sebaik-baiknya. Tetapi kegunaan ilmu ini tergantung dari
dari tujuan manusia, karena dengan memiliki ilmu yang tinggi maka manusia
dapat berbuat semena-mena, jika tujuan manusia adalah untuk kebaikan dunia ini
maka tidak akan terjadi kekacauan dan perilaku-perilaku yang menyimpang.
Banyak sekali definisi tentang ilmu yang dikemukakan oleh para pakar
diantaranya:

1. Moh. Nazir, Ph.D (1983:9) mengemukakan bahwa ilmu tidak lain dari suatu
pengetahuan, baik natural maupun sosial, yang sudah terorganisir serta
4
tersusun secara sistematik menurut kaidah umum.

2. Ahmad Tafsir (1992:15) memberikan batasan ilmu sebagai pengetahuan logis


dan mempunyai bukti empiris.
3. Lorens Bagus (1996:307-308) mengemukakan bahwa ilmu merupakan tanda
seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek (atau alam obyek) yang sama
dan saling keterkaitan secara logis.
4. Pengertian ilmu secara positif adalah bebas aktif, dimana ilmu disini harus
bersifat mutlak dalam keadaan apapun dan dimanapun.
5. secara Normatif Ilmu mengandung arti mendeskripsikan atau menjelaskan
sesuatu dengan detail dan bisa di aplikasikan dalam hal nyata. Tetapi dalam
hal ini Ilmu tidak bisa bersifat mutlak akan ada perbedaan pendapat atau
paradigma seseorang tergantung cara pandang mereka menilai suatu ilmu.

Dari beberapa pengertian ilmu di atas dapat diperoleh gambaran bahwa pada
prinsipnya ilmu merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan
mensistematisasikan pengetahuan atau fakta yang berasal dari pengalaman dan
pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, dan dilanjutkan dengan pemikiran secara
cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa dilakukan dalam
penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survai, studi kasus dan lain-lain).
Pengertian ilmu yang sesungguhnya memang sangatlah luas tidak bersifat mutlak dan
dengan arti yang tidak mutlak itu kita dapat menafsirkan sesuatu dengan berbagai
sudut pandang, sehingga dapat memperkaya tatanan content yang mungkin suatu saat
akan sangat bermanfaat sekali bagi kelangsungan suatu pendidikan di Dunia dan
dengan itu demi menjaga hilangnya ilmu dari muka bumi, karena menurut suatu
keterangan suatu saat di dunia ini kelak nanti akan terkena musibah yang sangat
dahsyat yaitu hilangnya ilmu di muka bumi ini dan itu tandanya dunia ini akan
berakhir.

Ilmu yang sudah kita miliki harus benar-benar dijaga dengan sebaik-baiknya,
karena agar tidak menyimpang dari aturan-aturan yang berlaku. Dan dapat
bermanfaar bagi kehidupan manusia baik dunia dan akhirat, yaitu dengan
penyampaian / mentransfer ilmu itu dengan baik dan benar. Masalah-masalah yang
sering datang dapat dijadikan tantangan bagi manusia untuk menyelesaikannya
dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang benar.

Ilmu mempunyai karakteristik atau sifat yang menjadi cirri khas dari ilmu, yang
dikemukakan oleh beberapa pakar antara lain:

1. Randall dan Buchler mengemukakan ada beberapa cirri umum ilmu, yaitu :
a. hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama,
b. hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan, dan
c. obyektif tidak tergantung pada pemahaman secara pribadi.

2. Lorens Bagus (1996:307-308) mengemukakan bahwa salah satu sifat ilmu adalah
koheren yakni tidak kontradiksi dengan kenyataan. Sedangkan berkenaan dengan
metode pengembangan ilmu, ilmu memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat yang reliable,
valid, dan akurat. Artinya, usaha untuk memperoleh dan mengembangkan ilmu
dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang memiliki
keterandalan dan keabsahan yang tinggi, serta penarikan kesimpulan yang
memiliki akurasi dengan tingkat siginifikansi yang tinggi pula. Selain itu dapat
memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.
5

3. Ismaun (2001) mengetengahkan sifat atau ciri-ciri ilmu sebagai berikut :


a. obyektif; ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak
berdasarkan pada emosional subyektif,
b. koheren; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan;
c. reliable; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur
dengan tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi,
d. valid; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur
dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun
eksternal,
e. memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum,
f. akurat; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi, dan
g. dapat melakukan prediksi; ilmu dapat memberikan daya.

Sebuah pengetahuan dapat dikatakan ilmu apabila mempunyai syarat sebagai


berikut:

1. Ilmu mensyaratkan adanya obyek yang diteliti, baik yang berhubungan dengan
alam (kosmologi) maupun tentang manusia (Biopsikososial). Ilmu
mensyaratkan adanya obyek yang diteliti. Lorens Bagus (1996) menjelaskan
bahwa dalam teori skolastik terdapat pembedaan antara obyek material dan
obyek formal. Obyek formal merupakan obyek konkret yang disimak ilmu.
Sedang obyek formal merupakan aspek khusus atau sudut pandang terhadap
ilmu. Yang mencirikan setiap ilmu adalah obyek formalnya. Sementara obyek
material yang sama dapat dikaji oleh banyak ilmu lain.

2. Ilmu mensyaratkan adanya metode tertentu, yang di dalamnya berisi pendekatan


dan teknik tertentu. Metode ini dikenal dengan istilah metode ilmiah. Dalam hal
ini, Moh. Nazir, (1983:43) mengungkapkan bahwa metode ilmiah boleh
dikatakan merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk
memperoleh interrelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilimiah
berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan
pendekatan kesangsian sistematis. Almack (1939) mengatakan bahwa metode
ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat
bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh
sesutu interelasi.

3. Pokok permasalahan(subject matter atau focus of interest). ilmu mensyaratkan


adanya pokok permasalahan yang akan dikaji. Masalah-masalah itu akan
berubah dengan sendirinya dari sesuatu yang mudah menjadi sesuatu yang sulit,
dari sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang rumit, atau dari sesuatu yang
kecil menjadi besar sehingga akan sulit untuk dipecahkan. Sehingga masalah-
masalah itu akan dibawa ke dalam pembedahan ilmu, hal ini akan menjadi
sesuatu yang diperselisihkan dan diperdebatkan.
Banyak cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, tergantung dari kita sampai
sejauh mana kita ingin mengetahui tentang suatu masalah begitu juga dengan
pemecahannya. Pada umumnya, kita akan memperoleh pengetahuan tersebut
melalui dua cara, yaitu: melalui orang lain dan pengalaman diri sendiri secara
langsung.
6
Tetapi pengetahuan juga dapat diperoleh dengan cara:

1. Akal sehat. Pengetahuan ini dapat diperoleh secara mudah oleh semua orang,
tetapi pengetahuan ini didasarkan pada emosional seseorang. Apabila
seseorang sedang mendapatkan masalah, tetapi dia dapat mengendalikan
emosinya maka ia akan dengan mudah menyelesaikan masalahnya dengan
menggunakan akal sehat. Cara ini disebut juga dengan metode keteguhan,
dimana seseorang akan menerima suatu kebenaran karena ia telah yakin akan
kebenaran tersebut.
2. Otoritas. Pengetahuan didasarkan pada penghormatan atas kekuasaan
seseorang atau sesuatu tanpa kritik.
3. Intuitif. Pengetahuan ini didapatkan berdasarkan pengalaman atau firasat,
sehingga pengetahuan yang didapat mudah diingat dan apabila suatu hari
terjadi kembali masalah yang serupa akan dengan mudah menyelesaikannya.
Karena dengan pengalaman banyak hal yang dapat diperbaiki dalam
memecahkan soal.
4. Logika. Pengetahuan yang didasarkan pada kebenaran rasional atau logika.
5. Empiris. Pengetahuan diperoleh dari objek pegetahuan itu sendiri,
pengetahuan diperoleh dari data-data hasil penelitian.
6. Metode metafisik. Pengetahuan ini didapatkan melalui metafisik, yaitu
sebuah jawaban yang ditemukan dalam dunia empiris dicari dalam dunia
supernatural (dunia tidak nyata)
7. Metode ilmiah. Pengetahuan ini diperoleh melalui proses deduksi dan
induksi, dimana setiap masalah-masalah yang ditemukan di dunia empiris
maka jawabannya juga harus dicari dalam dunia empiris, melalui proses
deduksi dan induksi yang dilakukan secara sistematis.
Dalam ilmu pengetahuan terdapat masalah-masalah yang berkisar pada tiga
hal, yaitu: ontologi, epistemology dan aksiologi. Ketiga hal tersebut
merupakan pertanyaan dalam suatu masalah. Pertama, apa itu pengetahuan?
pertanyaan yang disebut dengan ontologi. Kedua, bagaimana cara
mengetahui pengetahuan? pertanyaan yang disebut dengan epistemologi.
Dan ketiga, untuk apa pengetahuan itu? Pertanyaan yang disebut dengan
aksiologi.

B. Penelitian

Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan
secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan
usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah.
Penelitian ini biasanya digunakan untuk sebuah karya ilmiah, dimana di dalam
karya ilmiah tersebut terdapat pernyataan-pernyataan yang membutuhkan
penelitian karena tidak memungkinkan untuk menggunakan akal.
Ada juga beberapa pakar yang mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian dari penelitian, diantaranya:

1. Mohammad Ali mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu cara untuk


memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang
muncul yang berhubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati
sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

2. J. Suprapto berpendapat bahwa penelitian ialah penyelidikan dari suatu


bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk memperoleh fakta-fakta atau
prinsip-prinsip secara sistematis.
7
3. Sutrisno Hadi berpendapat bahwa penelitian diartikan sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
4. David H Penny mengemukakan bahwa penelitian adalah pemikiran yang
sistematis mengenai berbagai jenis masalah sehingga dalam pemecahannya
memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
5. Tuckman mendefinisikan penelitian yaitu penelitian merupakan suatu usaha
yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah.
Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu.

Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa Inggris “research” (re berarti
kembali, dan search berarti mencari). Sehingga dapat diartikan bahwa penelitian
itu adalah mencari kembali. Penelitian ini harus dilakukan secara hati-hati dan
mengandung pemikiran yang sistematis juga empiris sehingga akan menghasilkan
karya ilmiah yang sesuai dengan kenyataan. Dalam sebuah penelitian harus
memenuhi kriteria penelitian, karena dalam kriteria penelitian ini terdapat faktor-
faktor yang harus diperhatikan agar hasilnya sesuai dengan apa yang telah
diharapkan. Ada empat kriteria yang harus dipenuhi dalam sebuah penelitian,
yaitu:
1. Penelitian harus dilakukan secara sistematis. Artinya, dalam setiap pengerjaan
sebuah penelitian harus dilakukan secara berurutan, tidak boleh melewati tahap-
tahap yang telah ditentukan.
2. Penelitian dilakukan secara terkendali.
3.Penelitian dilakukan secara empiris. Artinya, semua permasalahan-permasalahan
yang akan diteliti harus dibuktikan secara empiris yaitu data yang benar-benar
sesuai dengan hasil penelitian.
4. Penelitian bersifat kritis. Kritis dalam sebuah penelitian adalah sebagai tolok
ukur (kriteria) yang gunanya ialah untuk menentukan suatu penelitian agar
dapat diterima. Tolok ukur disini adalah dalam menetapkan hipotesis,
menetapkan besarnya sampel penelitian dan lain-lain.

Setelah kita mengetahui pengertian serta kriteria dari sebuah penelitian, maka kita
juga harus mengetahui berbagai macam jenis-jenis penelitian, agar kita dapat
menentukan jenis penelitian manakah yang akan kita gunakan, karena didalam
penelitian ada tiga pertanyaan dasar dimana pertanyaan ini yang menentukan tipe
penelitian secara empiris. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah : apa, bagaimana,
dan mengapa. Jenis-jenis penelitian ini didasarkan pada tiga jenis, antara lain :

1.Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya.


Jenis penelitian ini, terdapat tiga jenis diantaranya :

a) Penelitian Eksploratif; Yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk menggali


data dan informasi tentang topik atau isu-isu baru yang ditujukan untuk
kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Tujuan penelitiannya
adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat yang
akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian kemudian. Peneliti
biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan
pengetahuan yang cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian
lanjutan yang lebih sistematis.

b) Penelitian Deskriptif; Penelitian deskriptif menghadirkan gambaran tentang


situasi atau fenomena sosial secara detil. Dalam penelitian ini, peneliti
memulai penelitian dengan desain penelitian yang terumuskan secara baik
yang ditujukan untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas.
8
c) Penelitian Eksplanatif; tujuan dari penelitian eksplanatif adalah untuk
memberikan penjelasan mengapa sesuatu terjadi atau menjawab pertanyaan
”mengapa (why)”. Biasanya penelitian seperti ini didasarkan pada hipotesis-
hipotesis yang datanya dikumpulkan dengan metode sampling.

2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan pendekatan.

Penelitian berdasarkan pendekatan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


a) Penelitian Kuantitatif; Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang
pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif dan induktif. Pendekatan
ini awalnya dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli ataupun pemahaman
peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi
permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang
diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan
data empiris di lapangan.

b)Penelitian Kualitatif; Penelitian kualitatif adalah penelitian yang


dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistic- kontekstual
melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri
peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.

3. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya.

Jenis penelitian ini didasarkan menjadi tiga jenis antara lain:


a) Penelitian Dasar; Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian
murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research), yaitu
penelitian yang diarahkan pada pengujian teori, dengan hanya sedikit atau
bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

b) Penelitian Evaluatif; Penelitian evaluatif (Evaluation research) difokuskan


pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat
berbentuk program, proses ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa
tempat, organisasi, atau lembaga.
c) Penelitian Terapan; Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan
kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan pengetahuan
yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

Tujuan dari penelitian merupakan sebuah keinginan-keinginan seorang peneliti


atas hasil penelitian dengan menetengahkan indikator-indikator apa yang
hendak ditemukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini juga terdapat dua
tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Maksud dari tujuan umum adalah
menggambarkan secara singkat dalam satu kalimat terhadap apa yang ingin
dicapai melalui penelitian tersebut. Sedangkan tujuan khususnya adalah
merumuskan kalimat-kalimat tersebut dalam bentuk item-item atau butir-butir
yang secara spesifik mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Kegunaan dari sebuah penelitian ini merupakan dampak dari tercapainya
tujuan. Jika tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat
terjawab secara akurat, maka kegunaan dari penelitiannya adalah untuk
menjelaskan tentang manfaat dari penelitian itu sendiri.
9
Menurut Nan Lin bahwa penelitian mempunyai dua manfaat, yaitu:
1. Manfaat Teoritis. Penelitian yang bertitik tolak dari keraguan suatu teori
tertentu disebut penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori muncul
jika teori yang bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa
aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui
penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan juga
merevisi teori yang bersangkutan.
2. Manfaat Praktis. Mengubah cara kerja supaya lebih efisien dan juga
mengubah kurikulum supaya lebih berdaya guna bagi pembangunan sumber
daya manusia merupakan contoh-contoh permasalahan yang dapat dibantu
pemecahannya melalui penelitian ilmiah.

2. Pendekatan Penelitian ( Induktif dan Deduktif )

1.Pengertian Induktif

Penalaran induktif adalah cara berpikir yang berdasar pada kejadian


yang khusus untuk memastikan teori, hukum, konsep yang umum. induktif
diawali dengan mengutarakan teori yang memiliki batasan eksklusif pada saat
membuat pernyataan yang diakhiri dengan pernyataan yang memiliki karakter
umum. Jujun.S.Suriasumantri: 2005)

Langkah Induktif

Pendekatan induktif terdiri dari tiga langkah, berikut merupakan langkah


beserta contoh penelitian induktif:

1. Observasi atau Pengamatan

 Penerbangan maskapai bertarif rendah ditunda


 Kucing A dan B memiliki kutu
 Kehidupan kera bergantung pada air

2. Amati polanya

 30 penerbangan pada maskapai bertarif rendah ditunda


 Semua kucing yang diamati memiliki kutu
 Keberadaan semua hewan yang diamati bergantung pada air

3. Mengembangkan teori

 Maskapai berbiaya rendah selalu mengalami penundaan


 Semua kucing memiliki kutu
 Semua kehidupan biologis bergantung pada air

Keterbatasan induktif

Kesimpulan yang diambil atas dasar metode induktif tidak pernah dapat
dibuktikan, tetapi dapat dibatalkan.
1
2. Pengertian Deduktif 0

Penalaran deduktif adalah cara berpikir yang mengimplementasikan


sesuatu yang umum dan selanjutnya dikaitkan dengan aspek-aspek yang
sesuatu yang khusus. Secara umum arti dari deduksi itu sendiri adalah
penarikan kesimpulan dari situasi yang umum, memperoleh yang khusus dari
hal yang umum.

Pendekatan atau metode deduktif merupakan sesuatu yang memakai logika


untuk membuat satu atau lebih kesimpulan berlandaskan beberapa premis
yang diberikan. Pada deduktif yang rumit peneliti bisa membuat kesimpulan
lebih dari satu.

Pada metode deduktif kebenaran sudah dipahami secara umum, selanjutnya


kebenaran tersebut akan mencapai pengetahuan baru mengenai isu atau
indikasi khusus. Bila disimpulkan deduksi adalah aktivitas berpikir yang
berdasar pada hal umum (teori, konsep, prinsip, keyakinan) mengarah ke
khusus.

Berlandaskan hal yang umum mengarah kepada kesimpulan yang khusus


yang adalah elemen dari masalah atau kejadian.

Saat melaksanakan penelitian deduktif, peneliti harus selalu memulai dengan


teori (hasil penelitian induktif). Maksud dari penalaran secara deduktif adalah
menguji teori-teori. Bila tidak ada teori, maka peneliti belum bisa
melaksanakan penelitian deduktif.

Langkah deduktif
Pendekatan penelitian deduktif terdiri dari empat langkah. Di bawah ini
adalah langkah dengan contoh penelitian deduktif:

1. Mulai dengan teori yang sudah ada

 Maskapai berbiaya rendah selalu mengalami penundaan


 Semua kucing memiliki kutu
 Semua kehidupan biologis bergantung pada air

2. Merumuskan hipotesis berdasarkan teori yang ada

 Jika penumpang terbang dengan maskapai berbiaya rendah, maka akan


selalu mengalami penundaan
 Semua kucing peliharaan yang ada di lingkungan peneliti (satu
lingkungan kos) mempunyai kutu
 Keberadaan semua mamalia darat bergantung pada air

3. Kumpulkan data untuk menguji hipotesis

 Kumpulkan data penerbangan maskapai bertarif rendah


 Uji semua kucing yang ada di sebuah lingkungan peneliti (satu
lingkungan kos) apakah ada kutu
 Pelajari semua spesies mamalia darat untuk melihat apakah mereka
bergantung pada air
1
4. Analisis hasil: apakah menolak atau menerima hipotesis? 1

 3 dari 200 penerbangan maskapai bertarif rendah tidak ditunda = tolak


hipotesis
 5 dari 10 kucing tidak memiliki kutu = tolak hipotesis
 Semua spesies mamalia darat bergantung pada air = mendukung
hipotesis

Keterbatasan deduktif

Kesimpulan dari penalaran deduktif hanya bisa benar jika semua premis yang
ditetapkan pada studi induktif benar dan jelas.

3 . Pengertian Metodologi Penelitian, Berfikir dan bersikap Ilmiah serta Urgensi


Metodologi Penelitian dalam Pengembangan IPTEK

1. PENGERTIAN METOLOGIS PENELITIAN

Berlandaskan premis yang telah ada, kesimpulannya pasti benar. Namun, jika
premis pertama ternyata salah, kesimpulan bahwa Teguh memiliki kutu tidak bisa
diandalkan.

 Pengertian metodologi penelitian

Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan.
Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran
secara saksama untuk mencapai suatu tujuan.

Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti
kembali dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari
kembali. Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu
sistematika. Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan
dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut:

1. David H Penny

Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah


yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

2. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang
dijalankan fakta –fakta atau prinsip-prisip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis

3. Sutrisno Hadi

Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk


menemukan, mengembaggkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
1
4. Mohammad Ali 2

Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau
asaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang
dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

Metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk


mencapai pemahaman dengan syarat ketelitian dalam arti kebenarannya harus
dapat dipercayai.Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan pengertian dan landasan-landasan di atas dapat disimpulkan
bahwa Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
menbicarakan atau mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian
berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah yang teiji kebenarannya.

• Pengertian berfikir ilmiah

Berfikir ilmiah adalah cara berfikir yang menggunakan aturan tertentu dari
penemuan masalah sampai di tariknya kesimpulan setelah masalah itu dipecahkan.
Dalam hal cara berfikir ilmiah, John Dewey (yang dikutip Prof. Sutrisno Hadi)
menggunakan taraf berfikir ilmiah sebagai berikut:

a) The felt need


Dalam taraf permulaan orang merasa adanya suatu masalah, untuk menyesuaikan
alat dengan tujuannya, atau untuk menerangkan kejadian yang tak terduga-duga.

b) The problem
Setelah menyadari masalahnya, dalam langkah ini pemikir ilmiah berusaha
menegaskan persoalan itu dalam bentuk perumusan masalah.

c) The hypothesis
Dalam langkah ini pemikir ilmiah mulai mengajukan kemungkinan
pemecahannya atau mencoba menerangkan; berdasarkan atas teori-teori, dugaan-
dugaan, kesan-kesan umum yang belum merupakan kesimpulan akhir.

d) Collection of data as evidence


Dalam langkah ini informasi-informasi atau bukti-bukti dikumpulkan dan
melalui pengolahan-pengolahan yang logis mulai diuji.

e) Concluding belief
Dalam langkah ini pemikir menganbil kesimpulan berdasarkan analisa terhadap
bukti-bukti yang dihayati untuk menguji hipotesis.

f) General value of the conclusion (T.L. Kelley)


Pemikiran untuk menilai pemecahan-pemecahan baru dari kebutuhan masa
datang yang disebut dengan ferleksi.D

Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis: masuk akal,
empiris: Dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana beerpikir.
Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah secara
teratur dan cermat. Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang
bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan.
1
Penguasaan sarana berpikir ilmiah tidak akan dapat melaksanakan kegiatan berpikir 3
ilmiah yang baik. Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik
diperlukan sarana berpikir ilmiah berupa: “[1] Bahasa Ilmiah, [2] Logika metematika,
[3] Logika statistika. Bahasa ilmiah merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai
dalam seluruh proses berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir dan alat
komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah kepada
orang lain. Logika matematika mempunyai peran penting dalam berpikir deduktif
sehingga mudah diikuti dan dilacak kembali kebenarannya Sedangkan logika
statistika mempunyai peran penting dalam berpikir induktif mencari konsep- konsep
yang berlaku umum”.

• Pengertian bersikap ilmiah


Bersikap ilmiah adalah merupakan salah satu sikap tanggung jawab seorang
peneliti untuk berperan serta mengembangkan ilmunya. Sikap ilmiah menurut
Harsojo (1972) adalah sebagai berikut:

1. Berpikir sederhana
Dimaksudkan cara berpikir, cara menyatakan pendapat atau cara pengujian
dilkukan dengan cara sederhana. Apabila suatu gejala dapat dijelaskan secara
memadai oleh suatu penjelasan yang sederhana, tidak perlu dilakukan secara
berputar-putar dan dipandang rumit.
2. Sikap tidak memihak
Ilmu tidak dimaksudkan membuat penilaian baik atau buruk, tetapi semata-mata
mencari kebenaran. Seorang peneliti tidak boleh memutar balikkan fakta dan
berpihak pada preferensi politik, agama, maupun moral tertentu.
3. Sikap sabar
Seorang peneliti tidak boleh mudah menyerah dan kuat menerima tekanan
dalam usaha mempertahankan pendapatnya dan tetap berusaha mencari fakta
yang lain sebagai dukungan pernyataan dimaksud
4. Bersikap skeptis
Skeptis diartikan yaitu harus tetap bersikap tidak mudah percaya pada pernyataan
selama hal tersebut belum didukung oleh data yang cukup kuat. Seorang peneliti
harus berhati-hati dan teliti dalam memberikan penilain pada pernyataan ilmiah.
Sikap ini yang menyebabkan seorang peneliti selalu kritis terhadap persoalan
yang di hadapi.
5. Bersikap obyektif
Yaitu menilai suatu masalah atau gejala sebagimana adanya. Hindarkan
pengaruh yang bersikap subyektif akibat adanya muatan tertentu.
6. Bersifat relative
Seorang peneliti harus mengusai ilmunya, tidak memihak pada suatu kepentingan
tertentu diluar konteks dan harus mempunyai keyakinan berdasarkan atas fakta
yang diperoleh.

Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang
biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode
ilmiah, antara lain :

a. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi


b. Jujur
c. Terbuka
d. Toleran
e. Optimis
f. Pemberani
1
• Urgensi metodologi penelitian dalam pengembangan IPTEK 4
Metodologi penelitian sangat erat hubungannya dengan perkembangan IPTEK,
dikarenakan dalam perkembangan IPTEK di butuhkan proses yang
membutuhkan data atau fakta yang mendukung.
Kemajuan IPTEK tidak jauh dari penelitian, dimana dalam penelitian
membutuhkan komunikasi untuk suatu proses mengalihkan suatu ide dari
sumber ke satu penerima atau lebih dengan maksud dapat merubah perilaku,
persepsi tentang sesuatu. Komunikasi di tekankan sebagai pemindahan ide,
gagasan, lambang dan didalam prose situ melibatkan orang lain dalam suatu
penelitian.

IPTEK dapat berperan sebagai media dalam penelitian yaitu dengan


perkembangan IPTEK seorang peneliti dapat mempulikasikan temuanya kepada
masyarakat banyak, serta begitu juga sebaliknya yaitu dengan penelitian para peneliti
atau ilmuan dapat membuat suatu teknologi sebagai sarana untuk kemudahan
masyarakat, sehingga dengan begitu IPTEK akan meningkat.

4. Perkembangan metodologi ilmu dan penelitian


Perkembangan ilmu yang berkaitan dengan berbagai metode penelitian diawali
dengan adanya hasrat ingin tahu manusia terhadap sesuatu, keinginan untuk mencari
solusi sesuatu masalah dan membantu kelancaran kegiatan kehidupan sehari hari, serta
untuk pengembangan ilmu pengentahuan. jadi perkembangan metodologi penelitian
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan (Bambang juanda,2009:2)
Berikut menurut Rummel (1958) dalam bambang juanda (2009:2), ada 4
penggolongan perode perkembangan metode penelitian, yaitu:
1. Trial and eror
pada masa ini orang tidak menggunakan proses dedukasi yang logis dalam
menyusun ilmu pengetahuan. mereka menemukan sesuatu dengan mencoba coba,
salah, dicoba lagi, sampai ditemukan sesuatu yang dianggap sudah memuaskan.
Masalah tidak dibatasi dengan jelas, tata cara pemecahannya dicari sambal jalan,
observasinya sangat sederhana dan umumnya kualitatif.
2. Authority and tradition
Mengikuti doktrin atau pendapat pemimpin tanpa kritik. Pada abad 16 kaum
cendikiawan di eropa (orang yesuit) berpendapat, “dunia adalah pusat alam
semesta, surge ada di sekitarnya, dan bintang bintang adalah sinar sinar
kerohanian. mereka menentang dan menolak keras teori Copernicus, yang
menyatakan bahwa dunia bukanlah sebagai pusat alam semsta, melainkan hanya
suatu satelit dari matahari. pada masa tersebut tradisis dan kehidupan kekuasaan
para pemimpin sangat memegang peranan dalam menentukan roda kehidupan dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
1
3. Speculation and argumentation 5

Masa ini ditandai adanya keraguan dari dokrin penguasa. orang mulai
berkelompok mendiskusikan dan berdebat untuk mencari kebenaran, spekulasi
dilawan spekulasi, argument dilawan argumentasi. ilmu pengetahuan yang
berkembang pada periode ini lebih mengutamakan akal dan ketangkasan bicara
saja, tanpa dukungan bukti empiris atau ajaran yang menjadi dasar pemikiran.
4. Hypothesis and experimentation
diawali dengan dugaan atau hipotesis, kemudian dikumpulkan fakta atau bukti
empiris, dan akhirnya diambil kesimpulan dari masalah yang dihadapi dengan pola
piker deduktif dan induktif. pada masa ini, kebenaran dari hasil kesimpulan
penelitian relative dapat dipercaya, sehingga metodologi penelitian sangat
berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. ilmu pengetahuan berkembang
semakin maju sejalan dengan kemampuan manusia dalam mempelajari sebab
akibat peristiwa di alam semesta atau fenomena yang terjadi di sekitarnya.

penelitian sebab akibat atau sering disebut dengan casual research, dalam
ilmu social sekarang ini dapat dilakukan dengan metode percobaan. mungkin banyak
orang yang berfikit bahwa metode percobaan tidak mungkin dilakukan dalam ilmu
social, sekarang ini dapat dilakukan dengan metode percobaan tidak mungkin
dilakukan dalam ilmu social. tetapi mereka lupa, bahwa dahulupun orang berfikir
bahwa dalam fisika tidak dapat dibuat suatu eksperimen, tetapi sekarang dapat
dilakukan eksperimen.
Pada zaman Aristoteles, fisika bukan merupakan experimental science,
tetapi setelah ada innovator seperti galileo galilei, maka fisika itu dianggap sebagai
experimental science, tetapi setelah ada inivator seperti Pasteur dan mrndel, biologi
baru disebut experimental science. tetapi setelah ada inivator seperti Pasteur dan
mendel,biologi baru disebut experimental science. saat ini metode experiment mulai
banyak digunakan dalam Pendidikan, psikologi bahkan dalam ilmu ekonomi
1
6

5. Mencari Kebenaran

Menurut Nasoetion (1992), ada 3 (tiga) metode dalam menemukan kebenaran ilmiah
yang digunakan dalam kegiatan penelitian ilmiah, yaitu sebagai berikut:

a. Metode induktif Metode induktif merupakan metode penarikan kesimpulan dari


keadaan yang bersifat khusus (individu/contoh) kepada keadaan yang bersifat
umum (populasi). Penarikan kesimpulan dalam metode induktif ini dilakukan
melalui teknik inferensia yang dapat berupa pendugaan parameter atau pengujian
hipotesis berdasarkan kepada contoh dari anggota populasi. Besarnya peluang
terjadinya kesalahan dalam penarikan kesimpulan dalam metode ini dapat
diminimasi apabila unit-unit contoh diambil secara acak yang bersifat
representatif.
b. Metode deduktif Metode deduktif merupakan proses pengambilan keputusan dari
kesimpulan yang bersifat umum (populasi) kepada keadaan ynag bersifat khusus
(individu/fakta). Proses penarikan kesimpulan dalam penelitian menggunakan
metode deduktif merupakan proses pembuktian berlakunya kebenaran yang terjadi
pada populasi terhadap individu/contoh yang merupakan anggota dari populasi
tersebut, sehingga kesimpulannya bersifat umum tidak bergantung pada
individu/contoh yang dipergunakan. Metode deduktif ini biasa juga disebut
metode penelitian ilmiah yang tidak berdasarkan data karena dalam penelitian
dengan menggunakan metode deduktif tidak memerlukan data dalam hal mana
kebenaran dalam kegiatan penelitian ini ditemukan dengan cara mengembangkan
pengetahuan yang bersumber pada nalar yang dikendalikan akal.

Metode sains (kombinasi metode induktif dan metode deduktif) Metode


sains ini merupakan metode penelitian ilmiah yang paling banyak digunakan
dalam metode penelitian ilmiah saat ini. Dalam metode ini deduksi dan induksi
dilakukan silih berganti sehingga penelitian ilmiah dianggap sebagai suatu proses
belajar berulang yang terarah

6. Definisi Penelitian

1. Devinisi penelitian
suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis
dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Penelitian atau riset merupakan
terjemahan dari kata Inggris research. Kata research ini berasal dari suku kata re
yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian,
1
secara harfiah penelitian adalah mencari kembali. Secara lebih luas penelitian 7

dapat didefinisikan sebagai kegiatan pencarian atas sesuatu secara sistimatis dan
berencana mengikuti konsep ilmiahuntuk mendapatkan kebenaran
ilmiah.Terdapat beberapa pengertian penelitian yang dikemukakan oleh para ahli
antara lain sebagai berikut:

1. Menurut Hill Way, penelitian adalah suatu metode studi yang bersifat hati-
hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas
masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
2. Menurut Soetrisno Hadi, penelitian adalah usaha untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana
dilakukan dengan metode ilmiah.
3. Menurut Hasan Disini hasan menjelaskan bahwa penelitian yaitu penyaluran
tentang rasa ingin tahu manusia kepada sesuatu maupun masalah dengan
perlakuan tertentu (misalnya memeriksa, menelaah, mengusut, serta dipelajari
secara cermat dan juga sungguh-sungguh) sehingga mendapatkan sesuatu
(mencapai kebenaran, mendappatkan jawaban atas masalah yang tadinya
masih dipertanyakan, serta pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain
sebagainya
4. Menurut Woody menjeaslaskan bahwa penelitian yaitu metode dalam
menemukan

5. sebuah pemikiran yang kritis. Penelitian ini terdiri atas pemberian definisi
serta redefinisi kepada masalah, sehingga membuat formulasi hipotesis atau
mengadakan uji coba secara hati-hati dari segala kesimpulan yang diambil
guna menentukan apakah kesimpulan itu sendiri sesuai.

7 Klasifikasi Penelitian

Sebagai karya ilmiah, penelitian memiliki cakupan yang teramat luas, hal ini
karena penelitian bisa dilakukan pada semua bidang ilmu, mulai dari ilmu ekonomi,
kesehatan, teknologi dan lain-lain. Penelitian ini juga bisa menggunakan metode yang
berbeda-beda, maka dari itu penelitian dibagi menjadi beberapa macam. Secara garis
besar, penelitian digolongkan menjadi dua penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan
kuantitatif..

1. Penelitian Kualitatif . Jenis penelitian ini memiliki deskriptif, dan penelitian ini
lebih cenderung menggunakan analisis. Dalam penelitian kualitatif proses dan
1
makna lebih banyak ditonjolkan dengan menggunakan landasan teori sebagai 8
panduan untuk fokus pada penelitian berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Peran
dari landasan teori teramat penting demi menambahkan gambaran umum secara
luas mengenai latar penelitian dan sebagai bahan sebuah pembahasan dari hasil
penelitian. Penelitian kualitatif memiliki objek penelitian yang cukup terbatas.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus ikut serta dalam kondisi atau peristiwa
yang diteliti, hal ini karena hasil dari penelitian kualitatif membutuhkan analisis
yang mendalam dari peneliti.
Ada sejumlah metode yang bisa dipakai dalam penelitian kualitatif, yaitu metode
fenomenologi, metode grounded theory, metode etnografi, metode studi kasus, dan
metode narrative research.
 Metode narrative research adalah metode penelitian di mana si peneliti
melakukan sebuah studi pada seseorang untuk mendapatkan data dari sejarah
perjalanan kehidupannya. Metode fenomenologi adalah metode di mana peneliti
akan mengumpulkan data-data dengan observasi dari partisipan untuk
mengetahui fenomena yang esensial dari para partisipan dalam pengalaman
hidupnya.
 metode grounded theory adalah metode di mana peneliti
menggeneralisasi objek yang diamati secara induktif, atau berinteraksi
berdasarkan pandangan dari para partisipan yang diteliti.
 metode etnografi adalah metode di mana peneliti akan melakukan studi
pada budaya dalam suatu kelompok dan melalui observasi serta wawancara.
Untuk metode studi kasus adalah metode yang digunakan untuk memahami atau
mendalami suatu alasan dari sebuah kasus yang terjadi, kasus ini bisa menjadi
dasar untuk digunakan dalam riset selanjutnya.

2. Penelitian Kuantitatif Berikutnya dalam jenis-jenis penelitian adalah kuantitatif.


Penelitian ini melakukan investigasi secara sistematis untuk meneliti sebuah
fenomena dengan cara mengumpulkan data-data yang bisa diukur menggunakan
ilmu statistik, matematika dan komputasi. Penelitian kuantitatif memiliki tujuan
untuk mengembangkan teori hipotesis yang memiliki kaitan dengan fenomena-
fenomena alam. Dalam konsep penelitian kuantitatif, pengukuran adalah yang
menjadi pusat penelitian.
Hal ini karena hasil pengukuran dapat membantu untuk melihat adanya
hubungan antara pengamatan empiris dengan hasil dari data-data. penelitian
kuantitatif juga mempunyai tujuan untuk membantu menemukan hubungan antara
variabel yang ada dalam sebuah populasi. Berdasarkan buku Metode Penelitian
karya Prof. Dr. A. Muri Yusuf, disebutkan ada metode-metode yang digunakan
1
dalam penelitian kuantitatif. 9

 Metode komparatif adalah metode di mana digunakan untuk mengetahui adanya


perbedaan antara variabel yang diteliti. Metode ini menerapkan kemampuan
manipulatif sehingga data yang dihasilkan akan bersifat objektif dan akurat.
Metode juga dilakukan sealami mungkin, sehingga perbedaan variabel akan
terlihat jelas.
 metode deskriptif adalah metode yang digunakan dalam penelitian untuk
menyampaikan fakta dengan cara mendeskripsikan dari apa yang diperoleh.
Peneliti cukup menuliskan laporan pandangan mata, dengan menggambarkan
subjek dan objek yang sedang diteliti.

3. Penelitian Eksperimen , penelitian eksperimen adalah penelitian yang bersifat coba


-coba. Apabila dirunut istilah eksperimen sendiri mungkin sudah tidak asing lagi. .
Eksperimen yang bersifat coba-coba ini bertujuan untuk menguji sebuah hipotesis
atau untuk mengenali adanya hubungan sebab dan akibat dengan tujuan tertentu.
Penelitian eksperimen dibagi lagi menjadi empat jenis, yaitu
 pre-experimental. penelitian ini belum termasuk penelitian yang sungguh-
sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang juga ikut berpengaruh dari
terbentuknya variabel yang dependen.
 true experimental. merupakan penelitian di mana peneliti bisa mengontrol
semua variabel yang bisa mempengaruhi jalannya eksperimen tersebut. Dengan
mengontrol semua variabel yang ada, kualitas pelaksanaan dari penelitian bisa
meningkat. Jadi, true experimental memiliki kelompok kontrol dan sampel
penelitian yang bisa dipilih secara acak. 4.
 quasi experimental.
 design factorial.

Penelitian Deskriptif Dalam penelitian deskriptif akan digambarkan mengenai


karakteristik dari suatu populasi atau sebuah fenomena yang menjadi objek penelitian.
Metode penelitian deskriptif lebih fokus pada menjelaskan objek penelitiannya,
sehingga penelitian ini akan menghasilkan jawaban dari sebuah peristiwa yang terjadi.
Adapun tujuan utama dari jenis penelitian ini adalah untuk memberi penjelasan
dan menggambarkan fenomena atau peristiwa yang diteliti. Kriteria yang dimiliki oleh
penelitian deskriptif yaitu masalah yang dirumuskan harus layak untuk diteliti.
Rumusan masalah yang ingin diangkat harus dikaji terlebih dahulu apakah rumusan
2
masalah tersebut memiliki nilai ilmiah. Penelitian dengan metode deskriptif juga tidak 0
boleh terlalu luas tujuan penelitiannya. Tujuannya harus sangat spesifik sehingga hasil
dari penelitiannya lebih fokus. Jika tujuan penelitian deskriptif kurang spesifik, maka
bisa jadi penjelasannya terlalu panjang dan pembahasannya terlalu luas. Selain itu,
data yang digunakan juga berupa fakta, sama dengan jenis penelitian yang lain.
Peneliti yang melakukan penelitian deskriptif harus terjun langsung kelapangan
sehingga bisa melihat dan mendata sendiri data-data penelitian yang dibutuhkan.
Sehingga bisa terlihat apakah benar-benar sesuai fakta, selain itu hal ini juga lebih
mudah untuk peneliti dalam menuangkannya ke dalam laporan penelitian. Standar
pembanding dalam penelitian deskriptif juga harus memiliki validasi sehingga tidak
ada unsur opini. Jika ditelisik lebih dalam mengenai jenis-jenis penelitian deskriptif
ini akan ditemukan beberapa metode seperti: metode survei, metode deskriptif
kesinambungan, studi kasus, analisis pekerjaan, penelitian perpustakaan dan penelitian
komparatif. Penelitian komparatif akan menggunakan metode perbandingan dari
setiap data yang diperoleh.

4. Penelitian Campuran . Dari definisinya penelitian campuran memiliki arti proses


penggabungan penelitian bentuk kuantitatif dan kualitatif. Penelitian campuran ini
lebih kompleks dibandingkan penelitian-penelitian yang disebutkan di atas, karena
pada penelitian ini tidak hanya mengumpulkan dan menganalisis data namun juga
melibatkan fungsi-fungsi dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penggunaan dari
kedua metode penelitian itu diharapkan bisa memberikan pemahaman yang lebih
lengkap mengenai masalah penelitian yang diangkat.
Adapun tujuan penelitian campuran adalah untuk lebih memahami isu
dengan mengartikulasikan data kualitatif yang merupakan rincian deskriptif dan
juga data kuantitatif yang berbentuk angka-angka. Metode penelitian campuran
juga memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil statistik kuantitatif dari suatu objek
penelitian tertentu dan kemudian akan ditindaklanjuti dengan mengobservasi
individu untuk memperoleh hasil yang lebih mendalam. Tidak jauh beda dengan
jenis-jenis penelitian sebelumnya. Penelitian campuran juga memiliki beberapa
metode yang bisa digunakan. Ada metode campuran sekuensial, metode ini adalah
prosedur di mana peneliti akan menggabungkan penemuan yang diperoleh dari
satu metode dengan penemuan dari metode lainnya. Misalnya, peneliti bisa
terlebih dahulu menggunakan metode kualitatif lalu dilanjutkan dengan metode
kuantitatif.
2
1

B. Jenis-Jenis Penelitian
1. Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya
Jenis penelitian bila dilihat dari fungsinya dapat digolongkan menjadi 3 (tiga),
yang pertama yaitu Penelitian dasar adalah penelitian yang dilakukan untuk
menguji teori atau menjawab pertanyaan tertentu dalam suatu disiplin ilmu
tanpa dikaitkan dengan penerapan atau penggunaan hasilnya. Penelitian terapan
adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk menerapkan dan mengembangkan
pengetahuan dalam bidang praktis tertentu. Sedangkan, penelitian evaluasi
dilakukan untuk mengukur manfaat dan nilai praktek dalam situasi tertentu.
2. Menurut metodenya
Jenis penelitian dilihat dari segi metodenya adalah sebagai berikut:
a. Penelitian Historis
b. Penelitian Filosofis
c. Penelitian Observasional
d. Penelitian Eksperimental
3. Menurut sifat permasalahannya
Berdasarkan penggolongan ini dapat dipilih rancangan penelitian yang sesuai
yakni:
a. Penelitian historis ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif memahami peristiwa-oeristiwa masa lampau itu.
b. Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat
fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu.
c. Penelitian perkembangan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau
perubahan sebagai fungsi dari waktu.
d. Penelitian kasus dan penelitian lapangan memusatkan perhatian pada suatu
kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan
sekarang yang dipermasalahkan.
e. Penelitian korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau
lebih. Misalnya, apakah ada hubungan antara status sosial orang tua siswa
dengan prestasi anak mereka.
f. Penelitian kausal-komparatif (sebab-akibat) yaitu penelitian untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara faktor tertentu yang
mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki.
g. Penelitian eksperimental yaitu dengan melakukan percobaan terhadap
kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap kelompok eksperimen
dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi- kondisi yang dapat
dikontrol.
h. Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru
untuk mengatasi kebutuhan dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain.
2
2

4. Penelitian kuantitatif dan kualitatif


Berdasarkan klasifikasi ini, maka penelitian dibagi menjadi dua, yaitu:
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang yang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan penelitian kuantitatif
berkenaan dengan data kuantitatif yang dilambangkan dengan simbol-simbol
matematik atau angka-angka.
Penelitian kualitatif mengacu pada context of discovey, yang pada dasarnya
mengharapkan penemuan sesuatu yang nantinya dapat diangkat menjadi
hipotesis untuk penelitian selanjutnya. Penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang mengacu pada context of jutication pada dasarnya menguji teori yang
berkaitan dengan masalah penelitian melalui kerangka berfikir yang dirumuskan
dalam bentuk hipotesis penelitian.
BAB
III
A. Kesimpulan PENUT
UP

1. Pengertian penelitian secara umum adalah semua kegiatan pencarian,


penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk
mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk
mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi.
2. Tujuan dari adanya penelitian yaitu usaha eksplorasi, deskripsi, prediksi,
eksplanasi, dan aksi.
3. Terdapat 3 (tiga) prinsip penelitian yaitu menemukan, mengembangkan,
menguji kebenaran.
4. Terdapat 6 (enam) unsur penelitian yaitu konsep, proposisi, teori, variabel,
hipothesa, dan definisi operasional.
5. Jenis-jenis penelitia n dibedakan menjadi 4 (yaitu) berdasarkan fungsi, metode,
sifat permasalahan dan penelitian kuantitatif dan kualitatif.
6. Terdapat 6 (enam) langkah-langkah utama dari suatu penelitian yaitu
menentukan adanya suatu objek penelitian atau masalah, membatasi
permasalahan, mengumpulkan data, mengolah data dan mengambil kesimpulan,
merumuskan dan melaporkan hasil penelitian, dan yag terakhir mengajukan
implikasi-implikasi.

6
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Sopiyudin. 2015. Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran
dan Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto
Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research Jilid 1. Edisi II. Yogyakarta: CV
Andi Offset
Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research Jilid 4. Edisi II. Yogyakarta: CV
Andi Offset
Hasnudin, Neni. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan. Edisi I.
Yogyakarta: Medis Akademi.
Hidayat, Anwar. 2017. Metode Penelitian. Diperoleh 7 Februari 2020 dari
https://www.statistikian.com/2017/02/metode-penelitian-metodologi
penelitian.html
Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Edisi IV. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Masturoh, Imas dan Nauri Anggita T. 2018. Metodologi Penelitian
Kesehatan.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Sandu, Siyoto dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Literasi media publishing
Siswanto, Victorianus Aries. 2012. Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian.
Edisi
I. Yogyakarta: Graha Ilmu
Susanti, Nur Ikhsan. 2017. Objek dan Metodologi Penelitian. Diperoleh 8
Februari 2020 dari https://www.slideshare.net/ikhsanadzja/makalah-
metodologi-
73521039

Anda mungkin juga menyukai