Disusun oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS AL KHAIRIYAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam memahami metode ilmiah.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
milki masih kurang. Oleh karena itu kami harapkan bagi para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
C.Sikap Ilmiah.............................................................................................................. 6
A.Kesimpulan............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.Rumusan masalah
4.Sikap-Sikap ilmiah?
C.Tujuan Penulisan
Tujuan umum dari makalah ini adalah memberi pengetahuan dan wawasan
mengenai metode ilmiah, sikap ilmiah, serta langkah-langkah pembuatan metode
ilmiah bagi masyarakat
1
BAB II PEMBAHASAN
Metode adalah suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai
suatu maksud atau cara untuk mencapai suatu pengetahuan. Sedangkan kata
ilmiah adalah suatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami
berdasarkan bukti fisis. Dari penjelasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode
ilmiah adalah proses keilmuan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan
secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
Hubungan antara Penelitian dan Metode adalah ilmiah sangat erat atau bahkan
tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam
mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian,
mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan
sebagainya, akan lebih mudah menjawab.
2
3.Menguji hasil penenlitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang
objektif.
5.Mengorganisasikan fakta.
Selain tujuan, terdapat pula manfaat yang diperoleh dari metode ilmiah.
Berikut manfaat dari metode ilmiah :
Manusia merupakan makhuk hidup yang memilki naluri, nalari dan nurani.
Dengan nalari, manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk melakukan
penalaran, pemikiran logis, dan analisis, berdasarkan kemampuan tersebut maka
pengetahuan yang diperoleh saat ini merupakan dasar dari munculnya rasa ingin
tahu tentang yang lainnya, sehngga rasa ingin tahu manusia terus berkembang
(coriousity). Dengan nurani, manusia selalu berbuat baik untuk dirinya dan
lingkungannya.
4.Prasangka, berupa dugaan yang kemungkinan bias benar atau salah. Cara ini
hanya digunakan untuk mencari kemungkinan kebenaran.
Berdasarkan metode ini, data atau fakta yang ada perlu diuji terlebih dahulu
sebelum kebenarannya. Oleh karenanya dengan cara ini suatu pengetahuan atau
fakta dapat diperbaiki bila ada kesalahan atau penemuan baru yang dapat
mengkoreksi pengetahuan sebelumnya. Cara untuk memperoleh pengetahuan atau
kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan-pertimbangan
yang logis (McCleary,1998). Pengetahuan yang diperoleh dengan cara atau
metode ilmiah disebut ilmu atau dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan yang
didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
2. Objektif atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka
untuk diteliti oleh orang lain/ahli lain, sehingga hasil penelitian bersifat universal.
5
C.Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan
baik dan benar yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketentuan juga
keterbukaan. Mengapa dibutuhkan suatu sikap ilmiah? Sikap ilmiah merupakan
sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademi ketika menghadapi
persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan
mendapat hasil yang baik pula.
Seseorang peneliti harus selalu memilki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap
objek yang terdapat di lingkungannya (peduli terhadap lingkungannya). Sikap
ingin tahu terlihat dari kebiasaan bertanya.
2.Jujur
Seseorang peneliti harus dapat menerima apapun hasil penelitiannya, dan tidak
boleh mengubah data hasil penelitiannya.
3.Objektif
6
Seseorang peneliti dalam mengemukakan hasil penelitiannya tidak boleh
dipengaruhi oleh perasaan pribadinya, tetapi harus berdasarkan kenyataan (fakta)
yang ada.
Seseorang peniliti mau menerima kritik dari orang lain, dan mendengarkan
pendapat orang lain.
5.Memiliki Kepedulian
6.Teliti
Seseorang peneliti dalam melakukan penelitian harus teliti dan tidak boleh
melakukan kesalahan, karena dapat mempengaruhi hasil penelitiannya.
7.Tekun
Seseorang peneliti harus tekun dan tidak mudah putus as ajika menhadapi
masalah dalam penelitiannya.
Seseorang peneliti harus berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi.
7
1.Perumusan Masalah
Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada suatu hal.
Ketertarikan ini karena manusia memilki sifat perhatian. Pada saat kita tertarik
pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita seperti pertanyaan apa,
mengapa, ataupun bagaimana. Jadi perumusan masalah berarti pertanyaan
mengenai suatu objek serta dengan adanya pertanyaan tadi dapat diketahui faktor-
faktor yang berhubungan dengan objek tersebut. Penemuan masalah juga
merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga
masalah tersebut menjadi jelas Batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk
memecahkan masalah tersebut.
3.Penarikan hipotesis
8
saat membuat hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diobservasi, hipotesis
yang mendasari prediksi tersebut belumlah berguna bagi metode bersangkutan dan
harus menunggu metode yang mungkin akan dating. Dalam penelitian, setiap
orang berhak menyusun hipotesis. Masalah yang dirumuskan harus relevan
dengan hipotesis yang diajukan.
4.Pengujian Hipotesis/eksperimen
5.Penarikan kesimpulan
1.Kelebihan
- Jelas, dapat di buktikan dan dapat di amati langsung oleh alat indra manusia
9
- Dapat di jadikan suatu tolak-ukur untuk penelitian-penelitian selanjutnya (bila
tidak terdapat kesalahan).
- Mengajarkan pada manusia untuk menetap realita dan segala sesuatu yang ada.
- Tidak berpikir secara prasangka. Tidak percaya begitu saja pada suatu
kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
2.Keterbatasan
- Bersifat sementara
-Sulit untuk memilih fakta yang benar-benar berkaitan dengan masalah yang akan
di pecahkan
- Metode ilmiah tidak mungkin bias menjangkau objek yang bersifat inmateri
(ghaib), di karenakan tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan yang jelas.
- Metode ilmiah akan berubah bila objek yang di amati telah berubah. Sebagai
contoh, ilmuan mengatakan bahwa sushu diatas akan berubah seiring berubahnya
cuaca dan suhu.
- Kurang Valid, karena tidak semua hasil metode atau penelitian di suatu daerah
akan bisa di terapkan untuk daerah lain.
10
- Membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena setiap penelitian memerlukan
bantu berupa peralatan yang menggunakan teknologi canggih.
- Dapat terhapus atau tidak dipakai bila terbukti di temukan kesalahan dan bila
muncul teori lain yang di anggap lebih berguna.
11
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
2. Metode ilmiah adalah suatu tahapan tertentu yang dilakukan oleh seorang
ilmuwan untuk melakukan suatu penelitian yang didukung dengan hipotesis
5. Suatu ilmu pengetahuan dapat dikatakan ilmiah jika mempunyai 3 syarat, yaitu
sistematik, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Sikap ilmiah adalah suatu sikap menerima pendapat orang lain dengan baik dan
benar. Sikap ilmiah diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk dapat melalui proses
penelitian yang baik dan mendapat hasil yang baik pula.
12
B.Kririk dan Saran
Penulis bersedia kritik dan saran yang positif dari pembaca. Kritik dan saran
tersebut akan dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki makalah. Semoga
makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan lebih baik lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA