FILSAFAT LOGIKA
“Metode Mencari Ilmu Pengetahuan”
DOSEN PENGAMPU:
DI SUSUN OLEH :
MARHANI
Po714241201014
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan partisipasi dari semua pihak,
baik dalam bentuk dorongan moral maupun material. Oleh karena itu, makalah
Metode Mencari Ilmu Pengetahuan ini tidak mungkin terwujud seperti yang
diharapkan. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan pengharagaan
setinggi-tingginya kepada yang terhormat Bapak Dr. Yonathan Ramba,
S.Ft.Physio sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah FILSAFAT LOGIKA,
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................................20
B. Saran........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................22
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuhan telah menciptakan manusia dengan berbagai kelebihan dibanding
dengan makhluk lainnya. Manusia memiliki ciri khusus yang tidak dimiliki
oleh makhluk lain, ciri khusus tersebut adalah kemampuan untuk berpikir
(homo sapiens). Manusia dengan berbagai fenomena alam tidak dapat
dipisahkan. Perkembangan alam pikiran manusia telah bekembang sejak lama,
dimana manusia akan selalu merasa ingin tahu dan akan berusaha untuk
mencari tahu jawaban dari rasa ingin tahunya tersebut.
Manusia dengan akal pikirannya yang berbeda-bedaakan mencoba mencari
pemecahan permasalahan dengan cara yang beragam. Ada yang mencari
jawaban dengan cara subjektif dan ada juga yang menggunakan akal
pikirannya untuk berfikir secara logis dan objektif.
Suatu ciri khas pada manusia adalah rasa keingintahuan pada sesuatu dan
setelah memperoleh pengetahuan tentang sesuatu maka segera kepuasannya
disusul lagi dengan kecenderungan untuk ingin lebih tahu lagi tanpa ada
kepuasan mutlak untuk menerima realitas yang dihadapi. Pengetahuan
merupakan rangkaian pemikiran yang menghubungkan antara pemikiran,
renungan, gagasan dengan fakta yang ada. Pemikiran ini dapat diilhami
berdasarkan pengalaman yang sering terjadi dan berulang-ulang dalam
kehidupan. Pengetahuan dapat disebut ilmu atau sains jika pengetahuan
tersebut menjelaskan suatu objek dalam hubungan kausalitas (sebab-akibat)
dengan menggunakan metode tertentu yang sistematis. Untuk memperoleh
pengetahuan yang benar dalam pengertian ilmu atau sains maka diperlukan
penelitian atau kajian dengan menggunakan metode ilmiah.
Tidak semua pengetahuan yang dikembangkan manusia dapat
dikategorikan sebagai ilmu (science). Ilmu merupakan sekumpulan
pengetahuan yang menjelaskan suatu obyek dalam hubungan kausalitas
dengan menggunakan metode-metode yang sistematis. Pengetahuan akan 1
menjadi ilmu apabila pengetahuan tersebut disusun berdasarkan logika-logika
3
tertentu dan bisa diuji secara empiris melalui peristiwa yang benar-benar
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian ilmu sebagai aktivitas penelitian perlu diurai lebih lanjut agar
dapat dipahami sebagai unsur dan cirinya yang lengkap. Penelitian sebagai
suatu rangkaian aktivitas mengandung prosedur tertentu, yakni serangkaian
cara dan langkah tertib yang mewujudkan pola tetap. Rangkaian cara dan
langkah ini dalam dunia keilmuan disebut metode. Untuk menegaskan bidang
keilmuan itu lazim dipakai istilah metode ilmiah (scientific method). Setiap
disiplin ilmu memiliki metode ilmiah yang sama, perbedaannya terletak hanya
pada teknik dan caranya saja. Dengan demikian semua ilmu mempunyai
persamaan dalam metode umum untuk mencapai pengetahuan yang dapat
dipercaya (reliable). Metode ilmiah itulah yang membedakan apakah suatu
disiplin ilmu merupakan ilmu (science) atau bukan ilmu, dengan kata lain
hanya sekedar pengetahuan (knowledge) saja.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode rasionalisme?
2. Bagaimana metode empirisme?
3. Bagaimana metode ilmiah?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui dan memahami metode rasionalisme
2. Mengetahui dan memahami metode empirisme
3. Mengetahui dan memahami metode ilmiah
D. Manfaat Makalah
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca terkait materi
metode mencari ilmu penhetahuan
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
5
empirisme dan motoda Imiah. Kelima Kesimpulan.
6
7