Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FILSAFAT ILMU PAI

“Filsafat Ilmu PAI"

Dosen pengampu:

Dr.Ahmad Dibul Amda.M,Ag

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Riski Prananda(21531135)

2. Risma (21531136)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2023


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat kelak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu
mata kuliah Filsafat Ilmu PAI yakni Bapak.Dr.Ahmad Dibul Amda.M,Ag yang telah
memberikan kami amanah untuk mengkaji dan memaparkan pembahasan tentangt Filsafat
Ilmu PAI. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Curup , 2 Mei 2023

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................

A. Latar Belakang ...............................................................................................................


B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................

C. Tujuan ............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................

A. Pengertian Filsafat ilmu .................................................................................................

B. Tujuan Filsafat ilmu .......................................................................................................

C. Karakteristik filsafat ilmu...............................................................................................

D. Manfaat filsafat ilmu......................................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awalnya yang pertama muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu


khususmerupakan bagian dari filsafat. Sehingga dikatakan bahwa filsafat merupakan
induk tau ibu dari semua ilmu ( materscientiarum). Karena objek material filsafat
bersifat umum yaitu seluruh kenyataan, pada hal ilmu-ilmu membutuhkan objek
khusus. Hal ini menyebabkan berpisahnya ilmu darifilsafat.Dalam perkembangan
berikutnya, filsafat tidak saja dipandang sebagaiinduk dan sumber ilmu, tetapi sudah
merupakan bagian dari ilmu itu sendiri,yang juga mengaami spesialisasi. Dalam taraf
peralihan ini filsafat tidakmencakup keseluruhan, tetapi sudah menjadi sektoral.
Contohnya filsafat agama, filsafat hukum dan filsafat ilmu adalah bagian dari
perkembanganfilsafat yang sudah menjadi sektoral dan terotak dalam satu bidang
tertentu.

Meskipun pada pekembangannya masing-masing ilmu memisahkan diridari


filsafat, ini tidak berati hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu khususmenjadi terputus.
Dengan ciri kekhususan yang dimiliki setiap ilmu, hal inimenimbulkan batas-batas
yang tegas di antara masing-masing ilmu. Dengankata lain tidak ada bidang
pengetahuan yang menjadi penghubung ilmu-ilmuyang terpisah. Di sinilah filsafat
berusaha untuk menyatu padukan masing–masing ilmu. Tugas filsafat adalah
mengatasi spesialisasi dan merumuskansuatu pandangan hidup yang didasarkan atas
pengalaman kemanusiaan yang luas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa Pengertian Filsafat ilmu?

2. Apa Tujuan Filsafat ilmu?

3. Apa Karakteristik Filsafat Ilmu?


4. Apa Manfaat Filsafat Ilmu?

C. Tujuan

Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas maka memiliki tujuan dalam


pembahasan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian Filsafat Ilmu

2. Untuk mengetahui Tujuan Filsafat ilmu

3. Untuk mengetahui karakteristik dari filsafat ilmu

4. Untuk mengetahui manfaat dari Filsafat ilmu


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Ilmu

Menurut The Liang Gie (1999), Flsafat ilmu adalah segenap pemikiran refleksi
terhadap persoalan persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu
maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu
merupakan suatu timbal-balik dan saling pengaruh antara filsafat dan ilmu.

Filsafat ilmu merupakan penerusan pengemangan filsafat pengetahuan. Objek dari


filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah
mengikuti perkembangan zaman dan keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan lama.
Pengetahuan lama tersebut akan menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru. hal ini
senada dengan ungkapan dari Archie J.Bahm (1980) bahwa ilmu pengetahuan (sebagai
teori) adalah sesuatu yang selalu berubah.

Dalam perkembangannya filsafat ilmu mengarahkan pandangannya pada stategi


pengembangan ilmu yang menyangkut etik dan heuristik. Bahkan sampai pada dimensi
kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaaan atau kemanfaatan ilmu, tetapi juga
arti maknanya bagi kehidupan manusia (Koento Wibisono dkk., 1997).
Oleh karena itu, diperlukan perenungan kembali secara mendasar tentang hakekat
dari ilmu pengetahuan itu bahkan hingga implikasinya ke bidang-bidang kajian lain
seperti ilmu-ilmu kealaman. Dengan demikian setiap perenungan yang mendasar, mau
tidak mau mengantarkan kita untuk masuk ke dalam kawasan filsafat. Menurut Koento
Wibisono (1984),filsafat dari sesuatu segi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang berusaha
untuk memahami hakekat dari sesuatu “ada” yang dijadikan objek sasarannya, sehingga
filsafat ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu cabang filsafat dengan sendirinya
merupakan ilmu yang berusaha untuk memahami apakah hakekat ilmu pengetahuan itu
sendiri.

Menurut pemahan dari pemakalah bahwa pengertian dari filsafat ilmu diatas adalah
hal yang bersentuhan dengan objek yang menciptakan suatu proses pemikiran sehingga
dapat menciptakan hasil dari pemikiran mengenai objek tersebut yang kita ketahui
sebagai ilmu.

B. Tujuan Filsafat Ilmu

 Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi
kritis dan cermat terhadap kegiatan ilmiah. Maksudnya seorang ilmuwan harus
memiliki sikap kritis terhadap bidang ilmunya sendiri, sehingga dapat menghindarkan
diri dari sikap solipsistik,menganggap bahwa hanya pendapatnya yang paling benar.

 Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode
keilmuan. Sebab kecenderungan yang terjadi di kalangan ilmuwan modern adalah
menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu pengetahuan itu
sendiri. Satu sikap yang diperlukan disini adalah menerapkan metode ilmiah yang
sesuai atau cocok dengan struktur ilmu pengetahuan, bukan sebaliknya. Metode hanya
saran berpikir, bukan merupakan hakikat ilmu pengetahuan.

 Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode
ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggung jawabkan secara logis dan
rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum. Semakin luas
penerimaan dan penggunaan metodeilmiah, maka semakin 'alid metode tersebut.
(Pembahasan mengenai hal ini dibicarakan dalam metodologi, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang cara-cara untuk memperoleh kebenaran.Mendalami unsur-unsur
pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita bisa memahami,sumber, hakekat, dan
tujuan ilmu.

 Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu di berbagai


bidang,sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secra
historis.

 Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di
perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah.

 Mendorong pada calon ilmuwan dan iluman untuk konsisten dalam mendalami ilmu
danmengembangkannya.

 Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak
ada pertentangan.

 Memahami dampak kegiatan ilmiah penelitian yang berupa teknologi ilmu misalnya
alatyang digunakan oleh bidang medis, teknik, komputer dengan masyarakat yaitu
berupatanggung jawab dan implikasi etis.

Dari beberapa tujuan mengenai filsafat ilmu dapat pemekalah simpulkan sebagai
pemahaman mengenai datangnya dan proses terjadi adanya ilmu. Sehingga dalam kita
menuntut ilmu kita mengetahui bahwa asal ilmu itu dari mana.
C. Karakteristik Filsafat ilmu

Karakteristik dasar filsafat oleh Jan Hendrik Rapar diungkapkan setidaknya ada lima
hal, yaitu berpikir radikal, mencari asas, memburukebenaran, mencari kejelasan dan berpikir
rasional (Suriasumantri, 1985).

1)Berpikir Radikal;

Berpikir secara radikal adalah karakter utama filsafat, karena filosuf berpikir secara
radikal, maka ia tidak akan pernah terpaku hanya padafenomena suatu entitas tertentu. Ia
tidak akan pernah berhenti hanyapada suatu wujud realitas tertentu.

2)Mencari Asas:

Karakter filsafat berikutnya adalah mencari asas yang paling hakiki dari keseluruhan
realitas, yaitu berupaya menemukan sesuatu yang menjadi esensi realitas. Dengan
menemukan esensi suatu realitas, maka dengan pasti dan menjadi jelas keadaan realitas
tersebut,oleh karena itu, mencari asas adalah salah satu sifaty dasar ataukarakteristik filsafat.

3)Memburu Kebenaran;

Berfilsafat berarti memburu kebenaran tentang segala sesuatu.Kebenaran yang hendak


dicapai adalah kebenaran yang tidakmeragukan, oleh sebab itu ia selalu terbuka untuk
dipersoalkan kembalidan diuji demi meraih kebenaran yang lebih hakiki. Dengan
demikiandapat ditegaskan bahwa kebenaran filsafat tidak pernah bersifat mutlakdan final,
melainkan terus bergerak dari suatu kebenaran menujukebenaran baru yang lebih pasti.
Kebenaran yang baru ini pun masihbersifat terbuka untuk diuji dan dikaji lagi sampai
menemukan kebenaranyang lebih meyakinkan. Dengan demikian, terlihat bahwa salah
satukarakteristik filsafat adalah senantiasa memburu kebenaran.

4)Mencari Kejelasan;

Berfilsafat berarti berupaya mendapatkan kejelasan mengenaiseluruh realitas. Geisler


dan Feinberg mengatakan bahwa ciri khaspenelitian filsafat ialah adanya usaha keras demi
meraih kejelasanintelektual. Mengejar kejelasan berarti harus berjuang dengan gigih
untukmengeliminasi segala sesuatu yang tidak jelas, yang kabur dan yanggelap, bahkan juga
yang serba rahasia dan berupa teka-teki.

5)Berpikir Rasional:

Berpikir secara radikal, mencari asas, memburu kebenaran, dan mencari kejelasan tidak
mungkin dapat berhasil dengan baik tanpa berpikir secara rasional. Berpikir secara rasional
berarti berpikir logis, sistematis dan kritis. Berpikir logis itu bukan hanya sekedar mengapai
pengertian-pengertian yang dapat diterima oleh akal sehat, melainkan agar sanggup menarik
kesimpulan dan mengambil keputusan yang tepat dan benar dari premis-premis yang
digunakan. Berpikir logis juga menuntut pemikiran yang sistematis, di mana rangkaian
pemikiran yang berhubungan satu sama lain atau saling berkaitan secara logis. Tanpa berpikir
yang logis-sistematis dan koheren, maka satu hal yang tak mungkin dicapai kebenaran yang
dapat dipertanggung jawabkan. Berpikir kritis ialah terus menerus mengegevaluasi dan
memverifikasi argument-argumen yang mengklaim diri benar.

Berdasarkan ke lima karekteristik filsafat ilmu yang di kemukakan oleh Jan Hendrik Rapar
dapat pemakalah simpulkan disini ialah.Kita mampu menjadikan suatu acuan kita dalam
menuntut ilmu yang dimana petama kita harus berpikir radikal yaitu berpikir sesuai dengan
kebenaran,kedua Mencari asa yang dimana kita harus ketahui betul suber kebenaran yang ada
berdasar kan suatu hal,ketiga memburu kebenaran yaitu bukan mengetahui asa nya saja tapi
mampu membuktikan suatu kebenaran dari hal tersebut ,keempat mencari kejelasan adalah
setelah mengetahui asas, membuktikan kebenaran kemudian dipaparkan dengan kejelasan
atau kenyaataan yang sesuai dari hal tersebut,dan yang kelima berpikir rasional dimana
setelah dari ke epat karakteristik sebelumnya sudah pas dean suatu yang sebenarnya maka
langkah terakhir kita menggunakan rasional kita mengenai suatu hal tersebut sehingga kita
mampu menilai apa kah hal tersebut dapat kita jadikan bahwasahnya halite memang benar
atau tidaknya.

D. Manfaat Filsafat Ilmu

1) Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir


"menara gading "yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa
mengaitkannya dengan kenyataan yang ada di luar dirinya. (adalah setiap
aktivitas keilmuwan nyaris-nyaris tidak dapat dilepaskan dalam konteks
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jadi filsafat ilmu diperlukan kehadirannya
di tengah perkembangan (IPTEk yang ditandai semakin menajamnya
spesialisasi ilmu pengetahuan. Sebab dengan mempelajari filsafat ilmu maka
para ilmuwan akan menyadari keterbatasan dirinya dan tidak terperangkap ke
dalam sikaparogansi intelektual. Hal ini yang diperlukan adalah sikap
keterbukaan diri di kalangan ilmuwan sehingga mereka dapat saling menyapa
dan mengarahkan seluruh potensi keilmuan yangdimilikinya untuk
kepentingan umat manusia.

2) Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai


ontologis. Selalui paradigma ontologism diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan wawasan spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya
sekularisme segala ilmu.

3) Mengembangkan ilmu, teknologi dan pertindustrian dalam batasan nilai


epistemologis.$elalaui paradigma epistemologis diharapkan akan mendorong
pertumbuhan wawasanintelektual keilmuan yang mampu membentuk sikap
ilmiah.
4) Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan akiologi.
Selalui paradigma aksiologis diharapkan dapat menumbuh kembangkan nilai-
nilai etis, serta mendorong perilaku adil dan membentuk moral tanggung
jawab. Segala macam ilmu dan teknologi dipertanggung jawabkan bukan
unntuk kepentingan manusia, namun juga untuk kepentingan obyek semua
sebagai sumber kehidupan.

5) Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan
bersikap sempitdan tertutup.

6) Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai


problem.

7) Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadimaupun dalam


hubungannyadengan orang lain, alam sekitar,dan Huhan Y$N.T.

8) Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam


mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk
membuat hidup menjadi lebih baik.

9) Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir
secara radikal berpikir sampai ke akar-akarnya, kita mengalami dan
menyadari keberadaan kita.

10) Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang


dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang
yang hidup secara dangkal saja,tidak mudah melihat persoalan-persoalan,
apalagi melihat pemecawan.

Dari keseluruhan manfaat dari filsafat ilmu dapat kita inti kan sebagai upaya kita
mudah dalam mengetahu kebenaran suatu ilmu dan kita dapat muadah melakukan
proses dalam menuntut ilmu.
BAB IIl

PENUTUP

KESIMPULAN

Filsafat berasal dari kata Yunani “philosophia” yang lazim diterjemahkansebagai


cinta kearifan. Akar katanya ialah philos (philia, cinta0 dan sophia(kearifan). Menurut
engertiannya yang semula dari zaman Yunani Kuno itufilsafat berati cinta kearifan.
Sedangakan filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat pengetahuan. Objek
dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah
mengikuti perkembangan zaman dan keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan
lama.Pengetahuan lama tersebut akan menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan barudan
ilmu pengetahuan atau Knowledge ini merupakan terminologi generik yangmencakup
segenap bentk yang kita ketahui seperti filsafat, sosial, seni, beladiri,dan ilmu sains itu
sendiri.Peranan filsafat dalam ilmu pengetahuan adalah filsafat memberi penilaiantentang
sumbangan ilmu-ilmu pada perkembangan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 1982. Filsafat Islam. Semarang. Toha Putra.

Abubakar Aceh, 1982. Sejarah Filsafat Islam, Surakarta. Ramadhani Sala

Achmad Charris Zubair. 2002. Dimensi Etik dan Asketik Ilmu Pengetahuan Manusia.
Yogyakarta. LESFI.

Ahmad Fuad Al Ahwani, 1985. Filsafat Islam. Jakarta. Pustaka Firdaus.

Ahmad Syadali & Mudzakir, 1997. Filsafat Umum, Bandung. Pustaka Setia

Ahmad Tafsir.1992. Filsafat Umum. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Al Ghazali, 1986. Tahafut Al Falasifah, Kerancuan Para Filosuf. Jakarta. Pustaka Panjimas.
(terj. Ahmadie Thaha)

Anda mungkin juga menyukai