FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji kepada ALLAH swt.Karena atas limpahan rahmat dan pengentahuan nya lah kami
dapat meneyelesaikan makalah kami tepat pada waktunya.Tidak lupa untuk dosen mata kuliah
ibu Jenny Fransiska, M.Pd atas materi makalah karena dengan materi ini kami lebih dalam
mengetahui tentang “manajemen sarana dan prasarana di sekolah ” Mudah-mudahan
makalah sederhana kami ini yang telah berhasil kami susun bisa dengan mudah di pahami oleh
siapa pun yang membacanya.Meskipun makalah yang kami buat masih banyak kekurangan dam
kesalahan dalam kata atau pun kalimat, sebelumnya kami meminta maaf.Serta tidak lupa kami
berharap adanya kritik dan saran dari teman-teman yang membangung sehingga ke depanya
kami bisa lebih baik lagi.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agar sarana dan prasarana dapat difungsikan dengan baik maka diperlukan
manajemen sarana dan prasarana pendidikan dengan adanya manajemen sarana dan
prasarana pendidikan maka sekolah akan mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan
secara lebih terkonsep dan terarah.
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang proses pemanajemenan sarana
dan prasarana pendidikan di sekolah. Mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, standarisasi dan
ruang lingkup sarana dan prasarana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen sarana dan prasarana sekolah ?
2. Bagiamana tujuan dan Standar Nasional Manajemen Sarana dan Prasarana sekolah
3. Bagaimana prinsip-prinsip,prosedur,ruang lingkup dan model penerapan manajemen
sarana dan prasarana di sekolah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui manajemen sarana dan prasarana sekolah ?
2. Untuk mengetahui tujuan dan Standar Nasional Manajemen Sarana dan Prasarana
sekolah
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip,prosedur,ruang lingkup dan model penerapan
manajemen sarana dan prasarana di sekolah?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja
sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efesien.
Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di sekolah perlu
didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan preses pembelajaran di sekolah.3
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan atau yang dikenal dengan istilah school
plant administration diperlukan untuk memberikan layanan secara profesional sehingga
proses pendidikan di sekolah terselenggara secara efektif dan efisien. Manajemen sarana dan
prasarana dijabarkan dalam kegiatan pengadaan, perencanaan, pemeliharaan, inventarisasi
dan penghapusan. Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan tersebut harus
dilaksanakan secara efektif dan profesional dengan mengacu pada prinsip dan standar
minimal yang ada.4
1
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam (Yogyakarta : Teras, 2009), hlm.115
2
B. Suryosuboto, Manajemen Pendidikan di Sekolah (Jakarta : Rineka Cipta, 2004), hlm.114
3
Sulistyorini, Manajemen..., hlm.115-116
4
Agustinos Hermino, Kepemimpinan Pendidikan di Era Globalisasi (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2014), hlm.63
2
Dalam hubungannya dengan sarana pendidikan, Nawawi mengklasifikasikannya
menjadi sarana pendidikan yaitu ditinjau dari sudut : (1) Ditinjau dari habis tidaknya dipakai,
(2) bergerak tidaknya saat digunakan (3) hubungannya dengan proses belajar mengajar
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan yaitu :
Adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang
relatif singkat. Contoh : beberapa bahan kimia yang sering kali digunakan oleh seorang guru
dan siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Selain itu ada beberapa sarana
pendidikan yang berubah bentuk, misalnya : kayu, besi dan kertas karton yang sering kali
digunakan guru dalam mengajar materi ketrampilan.
Adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus-menetus
dalam waktu yang relatif lama. Contoh : bangku sekolah. Atlas, globe dan beberapa alat
olahraga.
Adalah sarana pendidikan yang digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan
pemakaiannya. Contohnya : lemari arsip sekolah.
Adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk
dipindahkan. Misalnya : salura dari Perusahaan Daerah Air Minum.
Ada dua jenis sarana pendidikan pertama, sarana pendidikan yang secara langsung
digunakan dalam proses belajar mengajar, contoh : kapur tulis, atlas dll.
3
Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses
belajar mengajar contoh : lemari arsip sekolah.5
Bafadal (2003) menjelaskan secara rinci tentang tujuan manajemen sarana dan
prasarana pendidikan sebagai berikut:
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan
efesien.
Dalam mengelola sarana dan prasarana, terdapat sejumlah prinsip yang perlu
diperhatikan agar tujuan bisa tercepai dengan maksimal. Prinsip-prinsip tersebut menurut
Bafadal (2003) adalah:
5
brahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah (Jakarta : Bumi Aksara, 2004), hlm. 2-3
6
Ibid. hlm.3
7
Ibid. hlm. 5
4
1. Prinsip pencapaian tujuan, yaitu sarana dan prasana pendidikan di sekolah harus
selalu dalam kondisi siap pakai apabila akan didayagunakan oleh personel sekolah dalam
rangka pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah.
1. SATUAN PENDIDIKAN
b.Satu SMP/MTs dengan tiga rombongan belajar melayani maksimum 2000 jiwa.
Untuk pelayanan penduduk lebih dari 2000 jiwa dilakukan penambahan rombongan belajar
di sekolah yang telah ada, dan bila rombongan belajar lebih dari 24 dilakukan pembangunan
SMP/MTs baru.
8
Agustinos, Kepemimpinan..., hlm.64-65
5
c. Satu kecamatan dilayani oleh minimum satu SMP/MTs yang dapat menampung
semua lulusan SD/MI di kecamatan tersebut.
a. Ruang kelas
b. Ruang perpustakaan,
d. Ruang pimpinan,
e. Ruang guru,
g. Tempat beribadah,
h. Ruang konseling,
i. Ruang uks,
k. jamban,
l. gudang,
m. ruang sirkulasi,
n. tempat bermain/berolahraga.
6
Ketentuan mengenai ruang-ruang tersebut beserta sarana yang ada di setiap ruang
diatur dalam standar tiap ruang sebagai berikut.
1. Ruang Kelas
a. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak
memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah dihadirkan.
d. Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar
dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas 30 m2. Lebar
minimum ruang kelas 5 m.
f. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru
dapatsegera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak
digunakan.
E. Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana sekolah dan prosedur /model
penerapan
1. Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses analisi dan
penetapan kebutuhab yang diperlukandalam proses pembelajaran dan kebutuhan yang dapat
menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Langkah-langkah perencanaan pengadaan
sarna dan prasran pendidkan di sekolah menurut Sukarna adalah:
7
a. Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan
oleh setiap unit kerja dan mengenventarisasi kekurangan perlengkaapan sekolah
8
d. Visualisasi hasil perencanaan perlengkapan sekolah harus jelas dan rinci baik
jumlah jenis, merek, dan harganya.
- Melakukan survei ke seluruh unit sekolah untuk menyusun master plan untuk
jangka waktu tertentu.
2. Pengadaan
9
Sistem pengadaan sarana dan prasarana sekolah dapat dilakukan dengan berbagai
cara, yaitu:
a. Droping dari pemerintah, hal ini merupakan bantuan yang diberkan pemerintah
kepada sekolah. Bantuan ini sifatnya terbaras sehingga pengelola sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah tetap harus mengusahakan dengan cara lain.
b. Pengadaan sarana dan prasarana sekolah dengan cara membeli baik secara
langsung maupun pemesanan terlebih dahulu.
3. Inventarisasi
Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” (Latin : inventarium) yang berarti daftar
barang-barang, bahan dan sebagainya. Jadi inventarisasi merupakan kegiatan untuk mencatat
dan menyusun daftar barang-barang/bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang
berlaku.10
10
semua barang atau perlengkapan sekolah, baik barang-barang habis pakai maupun tahan
lama, baik barang milik negara maupun milik sekolah, baik yang bergerak atau tidak
bergerak, yang murah maupun mahal, harus diinventarisasi secara tertib dan menurut tata
cara yang berlaku.11
Pada dasarnya tindakan tersebut adalah agar terdapat cara yang cukup mudah dan
efisien untuk mencatat dan sekaligus untuk mencari dan menemukan kembali barang
tertentu, baik secara fisik maupun melalui daftar catatan atau ingatan orang. Untuk keperluan
tersebut maka dibuatlah lambang/sandi/kode sebagai pengganti nama bagi tiap
golongan/kelompok/jenis barang.
b. Pelaksanaan inventaris
1. Mencatat semua barang inventaris di dalam “Buku Induk Inventaris” dan buku
pembantu “Buku Golongan Inventaris”.
11
4. Membuat daftar isian/format inventaris.
- Buku Induk Inventaris adalah buku tempat mencatat semua barang inventaris
milik/kekayaan Negara yang berada di lingkungan kantor/proyek/satuan organisasi yang
bersangkutan menurut urutan penerimaan barang.
4. Pemeliharaan
4) Perbaikan berat
14
Ary, Administrasi..., hlm.143-144
12
Sedangkan bila ditinjau dari waktu perbaikannya, ada dua macam pemeliharaan
perlengkapan sekolah, yaitu pemeliharaan setiap hari dan berkala. Pemeliharaan setiap hari
contohnya, menyapu, mengepel, dan membersihkan perabot. Sedangkan pemeliharaan
berkala misalnya berupa pengontrolan genteng dan tembok. 15
5. Penghapusan
a. Pelaksanaan penghapusan
Pelaksanaan penghapusan di setiap instansi dari pusat sampai daerah pada tiap
permulaan tahun anggaran dilakukan oleh “Panitia Penelitian/Penghapusan Barang
Inventaris” dengan Keputusan Unit Utama masing-masing yang terdiri sekurang-kurangnya
tiga orang masing-masing mewakili unsure keuangan, perlengkapan dan bidang teknis.
Panitia tersebut bertugas untuk meneliti, menilai barang-barang yang ada dan perlu
dihapuskan, membuat berita acara, melaksanaan penghapusan sampai melelang atau
memusnahkan barang-barang tersebut.
b. Syarat-syarat Penghapusan
- Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunaan
lagi.
- Perbaikan terhadap barang tersebut akan menelan biaya yang besar sekali,
sehingga akan merupakan pemborosan uang Negara.
- Secara teknis dan ekonomis kegunaanya tidak seimbang lagi besarnya biaya
pemeliharaan.
15
Ibrahim, Manajemen..., hlm.48-49
13
- Tidak mutakhir lagi, sehingga tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.
- Kelebihan persediaan, sehingga bila makin lama disimpan akan makin merugi
karena rusak.
c. Prosedur penghapusan.
Profesional.Bandung : Angkasa.hlm 68
14
- Surat keputusan penghapusan dari Jakarta datang, maka segera dilakukan
penghapusan terhadap barang-barang tersebut. Ada kemungkinan penghapusan barang yaitu
dimusnahkan dan dilelang.17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
Ibid, hlm.63
15
Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan adalah proses kerja sama
pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efesien.
Standar sarana dan prasarana telah diatur secara matang dan ditetapkan dalam
Permendiknas No. 24 tahun 2007
Ruang Lingkup ,prosedur dan model penerapan Sarana dan Prasarana Pendidikan
adalah perencanaan, pengadaan, Inventarisasi, Pemeliharaan, Penghapusan.
DAFTAR PUSTAKA
16
H. Gunawan. Ary, Administrasi Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta, 2002.
17