Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ADMINISTRASI & SUPERVISI PENDIDIKAN

“MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA


LEMBAGA PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu:
Devie Novallyan, S.Si., M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Anggi Fitri Handayani 207200012
Karmila 207200013
Nilam Cahya Mutira Suranda 207200009
Megawati 207200033

PROGRAM STUDI TAFRIS BIOLOGI


FAKULTAR TARBUYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dan junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, karena atas berkat rahmat dan bimbingan- Nya penulis dapat
menyusun makalah dengan judul “Manajemen Sarana dan Prasarana Lembaga
Pendidikan" tepat pada waktunya.
Adapun maksud disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan di Program Studi Tadris Biologi, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri, Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
karena mengingat adanya keterbatasan referensi dan pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan
dari pembaca untuk kesempurnaan dan kemajuan penyusunan selanjutnya. Akhir
kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
pengetahuan kita semua.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jambi, 15 April 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumuan Masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Pengertian Manajemen Sarana Dan Prasarana Lembaga Pendidikan .. 3
B. Konsep Sarana Dan Prasarana Lembaga Pendidikan........................... 4
C. Prosedur Pengadaan Sarana Dan Prasarana ......................................... 6
D. Pengaturan Dan Penggunaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan ........ 7
E. Prosedur Penyingkiran ......................................................................... 8
F. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan ................................... 10
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 13
A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tuntutan bangsa dibidang pendidikan menjadi salah satu alasan untuk


mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi
tantangan zaman. Dalam mempersiapkan sumber daya manusia dibidang
pendidikan sudah dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, hingga
tingkat atas. Demi memenuhi harapan bangsa dibidang pendidikan, maka
dibutuhkan peran sarana dan prasarana pendidikan yang sangat penting, agar
memperlancar pelaksanaan proses kegiatan belajar dan mengajar di lingkungan
sekolah.

Harapan ini tidak lain dan tidak bukan akan dibebankan pada dunia pendidikan, dan
tidak hanya itu harapan yang dibebankan ini menjadi alasan baha dunia pendidikan
mempunyai banyak masalah yang dapat menghambat dalam terlaksananya
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satumasalah yang dihadapi
oleh sekolah adalah masalah sarana dan prasarana pendidikan.

Masalah-masalah mengenai sarana dan prasarana pendidikan yang dihadapi


sekolah diantaranya yaitu seperti sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang
belum sepenuhnya berasa dalam kondisi yang memadai. Ini dapat dilihat dara bagai
mana sarana dan prasaran belajar yang rusak atau bahkan belum adanya
ketersediaan. Kondisi inilah yang kerap menjadikan proses belajar dan mengajar di
lingkungan sekolah berpengaruh pada ketidaknyamanan, dan ini juga akan
berdampak pada proses pembelajaran.

Oleh karena itu, agar sarana dan prasarana di sekolah maupun dalam dunia
pendidikan terpenuhi maka dibutuhkan manajemen yang mengatur sarana dan
prasarana lembaga pendidikan. Dengan adana manajemen yang mengatur sarana
dan prasaran pendidikan, amaka diharap sekolah mampu menglolanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi manajemen sarana dan prasarana lembaga pendidikan?
2. Bagaimana konsep sarana dan prasarana lembaga pendidikan?
3. Bagaimana prosedur pengadaan sarana dan prasarana?

1
4. Bagaimana pengaturan dan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan?
5. Bagaimana prosedur penyingkiran?
6. Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan?

C. Tujuan
1. Memahami definisi manajemen sarana dan prasarana lembaga pendidikan
2. Memahami konsep sarana dan prasarana lembaga pendidikan
3. Memahami prosedur pengadaan sarana dan prasarana
4. Memahami pengaturan dan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan
5. Memahami prosedur penyingkiran
6. Memahami pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Lembaga Pendidikan

Manajemen sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai kegiatan menata,


mulai dari merencanakan kebutuhan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan,
pemeliharaan, penggunaan dan penghapusan serta penataan lahan, bangunan,
perlengkapan dan perabot sekolah secara tepat guna dan tepat sasaran.

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot


yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sarana dan
prasarana pendidikan juga sering disebut dengan fasilitas atau perlengkapan
sekolah. Yang dimaksud dengan perlengkapan dalam uraian ini ialah semua barang
yang diperlukan baik yang bergeraak maupun yang tidak bergerak, yang dianggap
sebagai sarana penunjang pelaksanaan pendidikan sekolah.

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan segenap proses penataan yang


bersangkut paut dengan pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikanagar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien. Untuk meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenis dan jenjang
pendidikan, khususnya pada pendidikan dasar dan menengah, maka untuk
mewujudkan dan mengatur hal tersebut pemerintah melalui Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia no.19 tahun 2005 tentang Standar NAsional Pendidikan yang
menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan pendidikan secara nasional
pada Bab VII pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa:

1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,


peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang
unit produksi kepemilikan, penanggung jawab, maupun jenis dan
golongannya.

3
B. Konsep Saran dan Prasarana Lembaga pendidikan

1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai

Ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis
dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.

a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang
apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contoh,
kapur tulis, beberapa bahan kimia untuk praktik guru dan siswa, dsb.
Selain itu, ada sarana pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi,
dan kertas karton yang sering digunakan oleh guru dalam mengajar. Contoh:
pita mesin ketik/komputer, bola lampu, dan kertas.
b. Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang
dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama.
Contoh: bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan
olah raga.

2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan

4
Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua macam sarana
pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak
bergerak.

a. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa


digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhab pemakainya, contohnya:
almari arsip sekolah, bangku sekolah, dsb.
b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana
pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit dipindahkan. Contoh:
penggunaan air pada suatu sekolah.

3. Dinjau dari hubungannya dengan proses belajaran meengajar

Ditinjau dari hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar, Sarana


Pendidikan dibedakan menjadi 3 macam bila ditinjau dari hubungannya dengan
proses belajar mengajar, yaitu: alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran.

a. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses
belajar mengajar, misalnya buku, alat peraga, alat tulis, dan alat praktik.
b. Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa
perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang mudah memberi pengertian
kepada anak didik berturut-turut dari yang abstrak sampai dengan yang
konkret.
c. Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai
perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi
efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga jenis
media, yaitu media audio, media visual, dan media audio visual.

5
C. Prosedur pengadaan sarana dan prasarana

Pengadaan merupakan serangkaian kegiaran dalam menyediakan berbagai


jenis sarana dan prasarana kantor sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan
di suatu instansi maka pengadaan sarana dan prasarana akan menggantikan barang-
barang yang rusak, hilang, dihapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat di
pertanggung jaabkan.

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang standa sarana dan prasarana


meliputi prosedur berikut:

1. Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana beserta fungsinya.


2. Mengklasifikasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3. Menyusun proposal pengadaan sarana dan prasarana
4. Menerima peninjauan dari pihan yang dituju untuk menilai kelayakan kantor
dalam memperoleh sarana dan prasarana
5. Setelah ditinjau, kantor akan menerima kiriman sarana dan prasarana yang
diajukan.

6
D. Pengaturan dan Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
1. Pengaturan

Setelah proses perencanaan dan pengadaan dilakukan maka proses


selanjutnya dari manajemen sarana pendidikan di sekolah adalah pengaturan sarana
pendidikan. Dalam proses pengaturan terdapat tiga kegiatan yaitu inventarisasi,
penyimpanan, dan pemeliharaan.

a. Inventarisasi

Inventaris yang berarti daftar barang-barang, bahan, dan sebagainya,


inventarisasi sarana pendidikan adalah pencatatan atau pendaftaran barang-
barang milik sekolah ke dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan
teratur menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku. Jadi, inventarisasi
merupakan kegiatan untuk mencatat dan menyusun daftar barang-barang dan
bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku.

b. Penyimpanan

Dalam kegiatan penyimpanan ini diperlukan tempat yaitu gudang untuk


menyimpan barang-barang yang perlu untuk disimpan. Yang harus diperhatikan
juga adalah faktor pendukung gudang seperti denah gudang dengan peletakan
yang sesuai dengan barang-barang yang akan disimpan, kemudian sarana
pendukung gudang seperti bangunan gudangnya serta listrik dan alat
dokumentasi administrasi, yang terakhir faktor pendukungnya adalah
keamanan gudang seperti aman dari bencana banjir, tidak ada penumpukan
barang yang akan memudahkan terjadinya kebakaran serta keamanan dari
pencuri dan sebagainya.

c. Pemeliharaan

Pemeliharaan mencakup segala upaya yang terus menerus mengusahakan agar


peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari
pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam menggunakannya.
Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang
mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.

7
2. Penggunaan

Setelah pengaturan, proses berikutnya adalah penggunaan sarana


pendidikan di sekolah, proses penggunaan sarana adalah tanggung jawab pimpinan
lembaga pendidikan tersebut yang dibantu oleh wakil bidang sarana dan prasarana
atau petugas yang berkaitan dengan penanganan sarana prasarana.

Penggunaan adalah kegiatan pemanfaatan sarana pendidikan untuk


mendukung proses pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan. Ada dua prinsip
yang harus diperhatikan dalam pemakaian sarana pendidikan yaitu prinsip
efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip efektivitas adalah semua pemakaian atau
penggunaan sarana perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan semata-
mata dalam memudahkan tercapainya tujuan pendidikan sekolah, baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Sedangkan prinsip efisiensi adalah pemakaian
atau penggunaan sarana atau perlengkapan pendidikan secara hemat serta hati-hati
sehingga sarana yang ada tidak mudah habis, rusak ataupun hilang.

Dengan demikian sudah jelas bahwa manajemen sarana dan prasarana


pendidikan merupakan bagian penting dalam pengelolaan manajemen pendidikan
yang ada di suatu lembaga pendidikan atau sekolah, karena sarana dan prasarana
pendidikan yang lengkap maupun belum lengkap itu perlu adanya manajemen atau
pengelolaan agar semua prosesnya jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.

E. Penyingkiran sarana dan prasarana pendidikan

Kegiatan terakhir dari sebuah roses manajemen sarana dan prasarana


pendidikan adalah proses penyingkiran atau proses penghapusan. kegiatan
penghapusan sarana dan prasarana pendidikan yang disebabkan oleh sarana dan
prasarana yang ada di sekolah sudah tidak memiliki kegunaan lagi atau daya
pakainya sudah menurun.

Menurut Ary H. Gunawan (1996: 149) dalam Sohiron, 2015, “Penghapusan


merupakan proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan atau
menghilangkan barang-barang milik negara dari daftar inventaris negara
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Menurut Wahyunigrum
seperti yang dikutip oleh Tatang M. Amirin, dkk (2010: 86), “Penghapusan ialah

8
proses kegiatan yang bertujuan untuk menghapus barang-barang milik negara atau
kekayaan negara dari daftar inventarisasi berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku”.

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan


penghapusan sarana pendidikan yaitu:

1. Syarat-syarat penghapusan sarana dan prasarana pendidikan


a. Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dimanfaatkan lagi;
b. Tidak sesuai dengan kebutuhan;
c. Kuno, yang penggunaannya tidak sesuai lagi;
d. Terkena larangan;
e. Mengalami penyusutan di luar kekuasaan pengurus barang;
f. Yang biaya pemeliharaannya tidak seimbang dengan kegunaannya;
g. Berlebihan, yang tidak digunakan lagi;
h. Dicuri;
i. Diselewengkan; dan
j. Terbakar atau musnah akibat adanya bencana alam.

2. Tahap-tahap penghapusan sarana dan prasarana pendidikan Menurut


Ibrahim Bafadal yang dikutip oleh Tatang M. Amirin (2010: 86) dalam
Sohiron, 2015
a. Kepala sekolah (bisa dengan menunjuk seseorang) mengelompokkan
perlengkapan yang akan dihapus dan meletakkan ditempat yang aman
namun tetap berada di lokasi sekolah.
b. Menginventarisasi perlengkapan yang akan dihapus dengan cara mencatat
jenis, jumlah dan tahun pembuatan perlengkapan tersebut.
c. Kepala sekolah mengajukan usulan penghapusan barang dan pembentukan
panitia penghapusan, yang dilampiri dengan data barang yang rusak (yang
akan dihapusnya) ke kantor dinas pendidikan kota atau kabupaten.
d. Setelah SK penghapusan dari kantor dinas pendidikan kota atau kabupaten
terbit, selanjutnya panitia penghapusan segera bertugas yaitu memeriksa
kembali barang yang rusak berat, biasanya dengan membuat berita acara
pemeriksaan.

9
e. Panitia mengusulkan penghapusan barang-barang yang terdaftar dalam
berita acara pemeriksaan, biasanya perlu ada pengantar dari kepala sekolah
kemudian usulan itu diteruskan ke kantor pusat Jakarta.
f. Begitu surat penghapusan dari Jakarta datang, bisa segera dilakukan
penghapusan terhadap barangbarang tersebut.

F. Pengelolaan Sarana dan Prasarana

1. Penentuan kebutuhan

Melaksanakan analisis kebutuhan, analisis anggaran, dan penyeleksian


sarana prasarana sebelum mengadakan alat-alat tertentu. Berikut adalah prosedur
analisis kebutuhan berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah.

a. Perencanaan Pengadaan Barang Bergerak


- Berang yang habis dipakai, direncnakan dengan utrutan sebagai berikut:
(1)Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan
dari rencana kegiatan sekolah. (2)Memperkirakan biaya untuk
pengadaan barang tersebut tiap bulan. (3)Menyusun rencana pengadaan
barang menjadi rencana triwulan dan kemudian menjadi rencana
tahunan.
- Barang tak habis dipakai, direncanakan dengan urutan sebagai begikut:
(1)Menganalisis dan menyusun keperluan sesuai dengan rencana
kegiatan sekolah serta memperhatikan perlengkapan yang masih ada

10
dan masih dapat dipakai. (2)Memperkirakan biaya perlengkapan yang
direncanakan dengan memperhatikan standar yang telah ditentukan.
(3)Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia, urgensi
kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahunan.

b. Penentuan Kebutuhan Barang Tidak Bergerak


(1)Mengadakan survei tentang keperluan bangunan yang akan direnovasi
dengan maksud untuk memperoleh data mengenai: fungsi bangunan,
struktur organisasi, jumlah pemakai danjumlah alat-alat/ perabot yang akan
ditempatkan. (2)Mengadakan perhitungan luas bangunan yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan disusun atas dasar data survei. (3)Menyusun rencana
anggaran biaya yang disesuaikan dengan harga standar yang berlaku di
daerah yang bersangkutan. (4)Menyusun pentahapan rencana anggaran
biaya yang disesuaikan dengan rencana pentahapan pelaksanaan secara
teknis, serta memperkirakan anggaran yang disediakan setiap tahun, dengan
memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan, sesuai dengan
kebijaksanaan departemen.

2. Pengadaan sarana dan prasarana

Pengadaan sarana prasarana pendidikan merupakan upaya merealisasikan


rencana kebutuhan pengadaan perlengkapan yang telah disusun sebelumnya, antara
lain sebagai berikut:

a. Pengadaan buku, alat, dan perabot dilakukan dengan cara membeli,


menerbitkan sendiri, dan menerima bantuan/hadian/hibah.
b. Pengadaan bangunan, dapat dilaksanakan dengan cara: membangun
bangunan baru; membeli bangunan; menyea bangunan; menerima hibah
bangunan; menukar bangunan.
c. Pengadaan tanah, dapat dilakukan dengan cara membeli, menerima bahan,
menerima hak pakai, dan menukar.

3. Penggunaan dan Pemeliharaan

11
Ada dua prinsip yang harus diperhatikan dalam pemakaian perlengkapan
pendidikan, yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip efektivitas berarti
semua pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan semata-mata
dalam memperlancar pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun, prinsip efisiensi berti, pemakaian semua
perlengkapan pendidikan secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengjkapan
yang ada tidak mudah habis, rusak, atau hilang.

Pemeliharaan merupakan kegiatan yang terus menerus untuk


mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai.
Menurut kurun waktunya, pemeliharaan dibedakan dalam: (1) pemeliharaan sehari-
hari seperti: mesin ktik, komputer, dsb; (2) pemeliharaan berkala seperti: duba
bulan sekali, tiga bulan sekali, dsb.

4. Pengurusan dan Pencatatan

Semua sarana prasarana harus diinventarisasi secara periodik, artinya secara


teratur dan tertib berdasarkan ketentuan atau pedoman yang berlaku. Melalui
inventarisasi perlengkapan pendidikan diharapkan dapat tercipta administrasi
barang, penghematan keuangan, dan mempermudah pemeliharaan dan
pengawasan. Apabila dalam inventarisasi terdapat sejumlah perlengkapan yang
sudah tidak layak pakai maka perlu dilakukan penghapusan.

5. Pertanggungjaaban

Penggunaan sarana prasarana inventaris sekolah harus


dipertanggungjawabkan dengan jalan membuat laporan penggunaan barang-barang
tersebut yang ditujuakn kepada instansi terkait. Laporan tersebut sering disebut
dengan mutasi barang. Pelaporan dilakukan sekali dalam setiap triwulan, terkecuali
bila di sekolah itu ada barang rutin dan barang proyek maka pelaporan pun
seharusnya dibedakan.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajemen sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai kegiatan menata,
mulai dari merencanakan kebutuhan, pengadaan, inventarisasi,
penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan dan penghapusan serta penataan
lahan, bangunan, perlengkapan dan perabot sekolah secara tepat guna dan
tepat sasaran.
2. Konsep sarana dan prasarana pendidikan meliputi, habis tidaknya dipakai,
bergerak tidaknya saat digunakan, hubungan dengan proses belajar
mengajar.
3. Untuk prosedur pengadaan sarana dan prasarana itu sudah diatur oleh
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 sesuai dengan standar sarana dan
prasarana.
4. Dalam pengaturan dan penggunaan sarana dan prasarana, pengaturan
meliputi proses: inventarisasi, penyimpanan, dan pemeliharaan. Sedangkan
dalam penggunaan sarana dan prasarana meliputi kegiatan pemanfaatan
sarana pendidikan untuk mendukung proses pendidikan demi mencapai
tujuan pendidikan, berdasarkan prinsip efentivitas dan efesiensi.
5. Penyingkiran atau disebut juga dengan penghapusan sarana dan prasarana
pendidikan harus memperhatikan syarat-syarat penghapusan, dan
memperhatikan tahap-tahap sesuai dengan prosesdur.
6. Pengelolaan sarana dan prasarana itu meliputi proses penentuan kebutuhan,
pengadaan sarana dan prasarana, penggunaan dan pemeliharaan,
pengurusan dan pencatatan, serta pertanggungjaaban.

13
DAFTAR PUSTAKA
Maisaroh, S. 2020. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Palembang: Tunas
Gemilang Press.
Risnawati. 2014. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Percetakan
Aswaja Pressindo.
Sohiron. 2015. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru: Publishing and
Consulting Company.
Rindaningsih, I. 2018. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Sidoarjo: UMSIDA
Press.
Bashirun, dkk, 2022, Manajemen Sarana Prasarana Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(1), hlm 14-19.

14

Anda mungkin juga menyukai