Anda di halaman 1dari 33

INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

DI PAUD

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sarana
Prasarana PAUD

Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. M. Sulthon Masyhud, M.Pd.
Ahmad Afandi, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Ayu Desinda Ashari 1902102050
Noverina Jayanti 190210205068

Kelompok 5

Kelas C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA


DINI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan rahmat-Nya, maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunanan makalah yang berjudul “Inventarisasi Sarana
dan Prasana Pendidikan di PAUD”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
memahami tentang Inventarisasi Sarana dan Prasana Pendidikan di PAUD.

Penulisan makalah ini sebagai bentuk salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Sarana Prasarana PAUD. Dalam penulisan makalah ini, penulis
merasa masih terdapat banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun
materi. Mengingat kemampuan yang penulis miliki belum maksimal, untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat diperlukan demi penyempurnaan
makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Sarana dan Prasarana PAUD yaitu Prof. Dr. H. M. Sulthon Masyhud,
M.Pd., dan Bapak Ahmad Afandi, M.Pd.I. yang telah membimbing dan
mengarahkan bagaimana seharusnya makalah ini dibuat.
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan
yang setimpal pada mereka yang telah memberi bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, serta makalah ini dapat menjadi manfaat bagi
pembaca. Amin Yaaa Robbal `Alamiin.

Kediri ,13 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2

BAB 2. PENDAHULUAN.....................................................................................3

2.1 Pengertian Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan......................3

2.1.1 Pengertian Inventarisasi...........................................................................3

2.1.2 Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan..........................................3

2.2 Tujuan Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan di PAUD...........5

2.3 Manfaat Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan di PAUD.........5

2.4 Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan.6

2.5 Faktor Pendukung Dan Penghambat Inventarisasi .....................................8

BAB 3. PENUTUP................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................10

3.2 Saran................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

LAMPIRAN..........................................................................................................12

ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha untuk membangun dan meningkatkan kualitas
peserta didik untuk menghadapi era kemajuan zaman yang semakin menantang.
Sehingga dapat disadari bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang mendasar
bagi setiap individu, oleh karena itu pendidikan tidak dapat diabaikan di tengah
era persaingan yang semakin ketat. Dalam menghadapi tantangan zaman, maka
sistem pendidikan dituntut untuk semakin bermutu untuk menghasilkan perubahan
yang baik dengan didukung oleh berbagai komponen, salah satunya adalah sarana
dan prasarana. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu komponen
yang penting dalam rangka menunjang proses pembelajaran di sekolah.
Keberhasilan program pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi
sarana dan prasarana yang tersedia serta pengoptimalan dari pengelolaan dan
pemanfaatan.
Kegiatan manajemen sarana dan prasarana diawali dengan perencanaan,
dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan di sekolah nantinya.
Selanjutnya adalah pengadaan yang merupakan serangkaian kegiatan penyediaan
macam-macam jenis sarana dan prasarana sesuai dengan apa yang direncanakan
dari awal. Kemudian pengaturan, meliputi kegiatan inventarisasi, penyimpanan,
dan pemeliharaan. Selanjutnya penggunaan, merupakan pemanfaatan sarana dan
prasarana pendidikan untuk mendukung proses pendidikan. Proses ini tidak
terlepas dari prinsip efektif dan efesiennya, terakhir yakni proses penghapusan
atau menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris. Perlengkapan
sekolah atau lembaga pendidikan biasanya berasal dari pemerintah atau juga
berasal dari usaha sendiri, seperti: membuat sendiri, membeli, sumbangan dan
sebagainya. Perlengkapan tersebut hendaknya diinventariskan, melalui kegiatan
inventaris dapat diketahui secara rinci jumlah, jenis barang, kualitas, tahun
pembuatan, ukuran, harga dan sebagainya.
Nilai guna dari kegiatan penginventarisasi perlengkapan pendidikan yakni
terciptanya ketertiban adminitrasi barang. Penghemat keuangan, mempermudah
dalam pemeliharaan dan juga pengawasan lebih lanjut, inventaris mampu

1
memberikan informasi data untuk perencanaan selanjutnya, sehingga dalam
proses perencanaan perlengkapan sekolah yang baik selalu berdasarkan pada data
inventaris, tujuan sebagai pemberi informasi dalam rangka pendistribusian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penghapusan perlengkapan pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan di PAUD?
2. Apa saja tujuan dari inventarisasi sarana dan prasrana pendidikan di PAUD?
3. Apa saja manfaat dari inventarisasi sarana dan prasrana pendidikan di
PAUD?
4. Bagaimana pelaksanaan kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana
pendidikan di PAUD?
5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat kegiatan inventarisasi sarana dan
prasarana pendidikan di PAUD?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan
di PAUD.
2. Untuk mengetahui tujuan dari inventarisasi sarana dan prasrana pendidikan di
PAUD.
3. Untuk mengetahui manfaat dari inventarisasi sarana dan prasrana pendidikan
di PAUD.
4. Untuk mengetahui dan memahami kegiatan inventarisasi sarana dan
prasarana pendidikan di PAUD.
5. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kegiatan inventarisasi
sarana dan prasarana pendidikan di PAUD.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

2.1.1 Pengertian Inventarisasi

Menurut Minarti (2012: 23), menjelaskan bahwa inventarisasi berasal


dari bahasa latin yaitu inventarium yang berartikan bahan atau daftar barang-
barang. Sependapat dengan hal tersebut, Bafadal menerangkan bahwa
inventarisasi merupakan kegaitan pencatatan semua barang milik negara.
Kemudian beradasarkan PP No. 6 Tahun 2006, menyatakan bahwa inventaris
merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pendataan,
pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang milik negara ataupun
daerah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa inventarisasi merupakan kegiatan
pencatatan dan pendaftaran barang inventaris atau hak milik.

2.1.2 Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu hal yang saling


berkaitan erat. Sarana pendidikan adalah pemakaian semua perangkat,
peralatan, bahan, dan perabot secara langsung yang digunakan dalam proses
pendidikan di sekolah. Menurut Mulyasa, contoh dari sarana pendidikan yaitu
gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat habis pakai dan media
pembelajaran. Berdasarkan fungsinya, sarana pendidikan dibedakan menjadi
3 macam yaitu: alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran. Selain itu,
sarana pendidikan dapat ditinjau dari hal lain sebagai berikut ini:

1. Ditinjau dari Masa Pakai


Terdapat dua jenis sarana pendidikan ditinjau dari masa pakai yaitu
sarana pendidikan habis pakai dan sarana pendidikan tahan lama. Sarana
pendidikan habis pakai dalam waktu relatif singkat seperti spidol, kapur
tulis, penghapus, dan bahan lain sekali pakai. Sedangkan sarana
pendidikan tahan lama yaitu semua bahan atau alat yang dapat digunakan
secara rutin dalam jangka waktu relatif lama seperti meja-kursi, papan
tulis, alat permainan edukatif, dan lain sebagainya.

3
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
Sarana pendidikan yang dapat digerakkan atau dipindahkan sesuai
kebutuhan seperti lemari arsip, meja-kursi, dan lain sebagainya.
Sedangkan sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak yaitu sarana
pendidikan yang relatif tidak bisa digerakkan atau dipindahkan seperti
tanah, bangunan, saluran air, dan lain sebagainya.
3. Ditinjau dari hubungan dengan proses belajar mengajar
Sarana pendidikan yang secara langsung dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar seperti kapur tulis, spidol, alat peraga, alat
permainan edukatif, dan media pembelajaran. Kemudian sarana
pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses
belajar mengajar seperti lemari arsip di kantor.

Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan


secara tidak langsung yang dapat menunjang pelaksanaan proses pendidikan.
Menurut Qomar, prasarana pendidikan merupakan fasilitas yang secara tidak
langsung menunjang proses pembelajaran seperti halaman, taman sekolah,
jalan menuju sekolah, dan lain sebagainya. Prasarana pendidikan dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis. Pertama, prasarana pendidikan yang
secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang
perpustakaan, ruang komputer, dan ruang kelas. Kedua, prasarana pendidikan
yang tidak secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar namun
dapat menunjang proses belajar mengajar, seperti kantin, mushola, toilet,
ruang unit kesehatan, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir.

Sehingga berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian


inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan menurut Matin dan Fuad adalah
kegiatan pencatatan barang-barang miliki suatu lembaga (sekolah) ke dalam suatu
daftar inventaris barang yang dilakukan secara tertib dan teratur sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

4
2.2 Tujuan Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan di PAUD

Kegiatan inventarisasi dilakukan dengan tujuan sebagai usaha


penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh sekolah. Tujuan inventarisasi secara khusus yaitu
sebagai berikut:

a. Untuk menjaga dan menciptakan ketertiban administrasi sarana dan prasarana


yang dimiliki sekolah;
b. Untuk menghemat keuangan sekolah, baik dalam pengadaan maupun
pemeliharaan serta penghapusan sarana dan prasarana sekolah;
c. Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh suatu sekolah;
d. Sebagai pedoman dalam menghitung kekayaan suatu sekolah dalam bentuk
materil yang dapat dinilai dengan uang; dan
e. Sebagai bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga
dapat dipertanggungjawabkan.

2.3 Manfaat Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan di PAUD

Inventarisasi adalah pencatatan dan penyusunan daftar barang milik negara


secara sistematis, tertib dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan atau
pedoman-pedoman yang berlaku. Adapula manfaat inventarisasi sarana dan
prasarana pendidikan, yaitu:

a. Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan kebutuhan dan


menyusun rencana kebutuhan barang.
b. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam
pengarahan pengadaan barang.
c. Memberikan data informasi dalam menentukan keadaan barang (tua, rusak,
lebih) sebagai dasar untuk menetapkan penghapusannya.
d. Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan
pengendalian barang.

5
2.4 Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Pelaksanaan inventarisasi adalah kegiatan mencatat sarana dan prasarana ke


dalam bentuk buku daftar inventaris dan membuat laporannya kepada pihak-pihak
yang terkait. Ada sejumlah buku dan kartu daftar barang inventaris yang
digunakan yaitu buku induk barang inventaris, buku golongan barang inventaris,
buku catatan barang non inventaris, daftar laporan mutasi barang inventaris, dan
kartu inventaris barang. Menurut Ary H. Gunawan, kegiatan wajib yang dilakukan
dalam pelaksanaan inventarisasi sebagai berikut:

a. Mencatat semua barang inventaris di dalam “Buku Induk Inventaris” dan


buku pembantu “Buku Golongan Inventaris”.
b. Memberikan koding pada barang-barang yang diinventarisasikan.
c. Membuat laporan triwulan tentang mutasi barang.
d. Membuat daftar isian/format inventaris.
e. Membuat rekapitulasi tahunan.

Dalam kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah yang


harus dilakukan oleh pengelola sarana dan prasarana pendidikan meliputi:

a. Pencatatan sarana dan prasarana sekolah dapat dilakukan di dalam “Buku


Induk Inventaris” dan buku pembantu “Buku Golongan Inventaris”. Tugas
pengelola inventaris adalah mencatat semua perlengkapan yang ada atau yang
dimiliki oleh lembaga dalam buku inventaris, baik itu barang yang bersifat
inventaris maupun non-inventaris. Barang inventaris seperti meja, bangku,
papan tulis, dan sebagainnya. Sedangkan barang non-inventaris seperti
barangg-barang yang habis dipakai, misalnya kapur tulis, karbon, kertas, dan
sebaginya.
b. Pembuatan kode khusus untuk perlengkapan yang tergolong barang
inventaris. Dengan cara membuat kode barang dan menempelkan ataupun
menulisan kode tersebut pada badan barang perlengkapan yang tergolong
sebagai barang inventaris. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan seluruh
pihak dalam mengenal kembali keseluruhan perlengkapan pendidikan di

6
sekolah tersebut baik dilihat dari segi kepemilikan, penanggungjawab,
maupun jenis golongan. Pada umumnya kode tersebut berbentuk angka atau
numerik yang menunjukkan departemen, lokasi, sekolah, dan barang.
c. Seluruh perlengkapan pendidikan di sekolah yang tergolong barang inventaris
harus melalui tahap pelaporan. Laporan tersebut biasanya sering disebut
dengan istilah laporan mutase barang. Pelaporan dilakukan dalam periode
tertentu, pada umumnya sekali dalam satu triwulan. Misalnya dalam satu
tahun ajaran, pelaporan dapat dilakukan pada bulan Januari, April, Juli, dan
Oktober. Laporan yang telah dibuat nantinya akan dilaporkan kepada Dinas
Pendidikan Kota/Kabupaten setempat.
d. Penghapusan daftar inventaris berkemungkinan ditemukan pada inventarisasi
perlengkapan. Beberapa perlengkapan pendidikan yang jumlahnya berlebihan
sehingga tidak digunakan lagi, dan barang-barang yang kuno yang tidak
sesuai dengan situasi. Apabila semua perlengkapan tersebut tetap dibiarkan
atau disimpan, antara biaya pemeliharaan dan kegunaannya secara teknis dan
ekonomis tidak seimbang. Oleh karena itu semua barang atau perlengkapan
perlu dilakukan penghapusan. Penghapusan sarana prasarana merupakan
proses yang terakhir dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah, oleh karena itu harus mempertimbangkan alasan-alasan normatif
tertentu dalam pelaksanaannya. Terdapat syarat-syarat penghapusan barang
inventaris di sekolah yaitu sebagai berikut:
- Dalam keadaan rusak berat dan tidak dapat dimanfaatkan kembali;
- Tidak sesuai dengan kebutuhan terkini;
- Barang terkena larangan pakai;
- Mengalami penyusutan di luar kekuaasaan pengurus barang;
- Biaya pemeliharaan tidak seimbang dengan pemanfaatkan dan pemakaian
barang;
- Barang telah dicuri atau diselewengkan; dan
- Barang musnah akibat bencana alam.

7
Untuk keperluan administrasi diperlukan beberapa buku antara lain buku stok
(buku induk), buku kumpulan daftar pembelian/penerimaan, buku catatan barang-
barang yang pecah/rusak/hilang dan habis, serta buku harian.

2.5 Faktor Pendukung Dan Penghambat Inventarisasi Sarana Dan


Prasarana Pendidikan

Faktor pendukung dan penghambat merupakan usaha untuk menemukan


kelebihan dan kekurangan sebuah sistem, sehingga dengan ditemukannya faktor
pendukung dan faktor penghambat itu dapat meningkatkan sebuah proses
manejemen sarana prasarana yang efektif dan efisien dalam lembaga pendidikan
yang ada. Kajian mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat tersebut
akan mempengaruhi pada tingkat keberhasilan sebuah pengelolaan, dengan
demikian usaha meniru suatu pengelolaan akan selalu diukur keberhasilannya
dengan upaya meniru pula faktor-faktor pendukungnya, dan meminimalisir
faktor-faktor yang menghambatnya.

 Faktor pendukung inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan, antara lain:


1. Sudah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai yang dapat
menunjang agar kegiatan tersebut dapat dioptimalkan, sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
2. Pengawasan yang baik juga dapat menjadi faktor pendukung kegiatan
inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya
pengawasan yang baik, maka system pengelolaan inventaris menjadi
lebih terarah.
3. Sistem pengelolaan yang terkomputerisasi dapat mendukung kemajuan
dalam pengelolaan barang inventaris serta sistem pelaporan menjadi
lebih efektif dan efisien serta akurat untuk dipertanggungjawabkan.
 Faktor yang dapat menghambat inventarisasi sarana dan prasarana
pendidikan, antara lain:
1. Faktor Sumber Daya Manusia
Faktor sumber daya manusia dapat menjadi faktor penghambat yang
paling utama dalam pengelolaan barang inventaris.

8
2. Faktor Dana
Faktor yang dapat menjadi penghambat inventarisasi sarana dan
prasarana yang kedua yaitu faktor dana. Masalah dana yang dialokasikan
untuk kegiatan inventaris ini sangat minim,sehingga barang-barang yang
ada pun tidak cukup memadai untuk proses belajar mengajar.
3. Pemberian Sanksi Yang Belum Tegas
Mengenai pemberian sanksi yang belum tegas juga menjadi faktor
penghambat kegiatan inventarisasi ini, karena petugas yang bekerja di
waka sarana dan prasarana pendidikan biasanya bukan tenaga ahli
dibidangnya, sehingga membuat sulitnya untuk memahami system yang
harus dijalankan.

9
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan pencatatan


barang-barang miliki suatu lembaga (sekolah) ke dalam suatu daftar inventaris
barang yang dilakukan secara tertib dan teratur sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Kegiatan inventarisasi dilakukan dengan tujuan sebagai usaha
penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh sekolah. Pelaksanaan inventarisasi adalah kegiatan
mencatat sarana dan prasarana ke dalam bentuk buku daftar inventaris dan
membuat laporannya kepada pihak-pihak yang terkait. Ada sejumlah buku dan
kartu daftar barang inventaris yang digunakan yaitu buku induk barang inventaris,
buku golongan barang inventaris, buku catatan barang non inventaris, daftar
laporan mutasi barang inventaris, dan kartu inventaris barang. Dengan
ditemukannya faktor pendukung dan faktor penghambat itu dapat meningkatkan
sebuah proses manejemen sarana prasarana yang efektif dan efisien dalam
lembaga pendidikan yang ada.

3.2 Saran

Dalam suatu lembaga PAUD sangat memerlukan proses manajemen sarana


prasarana pendidikan yang baik termasuk inventarisasi sarana prasarana. Kegiatan
inventarisasi ini penting dilakukan untuk mengetahui ketertiban dan keteraturan
barang yang dimiliki suatu lembaga. Sehingga pelaksanaan kegiatan inventarisasi
harus dilakukan secara berurutan untuk memudahkan proses pengadaan maupun
pengawasan barang inventaris.

10
DAFTAR PUSTAKA

Matin dan Fuad, N. 2016. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Konsep
dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Minarti, S. 2011. Manajemen Sekolah (Mengelola Lembaga Pendidikan secara


Mandiri). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Mulyasa. 2014. Manajemen Berbasis Sekolah; Konsep, strategi dan Implikasi.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rozak, F. 2019. Tata Kelola Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan di


Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pekanbaru. Skripsi. Pekanbaru:
Prodi Manajamen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.

Qomar, M. 2002. Manajemen Pendidikan Islam. Malang: Erlangga.

11
LAMPIRAN

Contoh Buku Inventaris Barang

Nomor Statistik Sekolah

BUKU PENCATATAN INVENTARIS BARANG


KB PAUD JATENG KOTA SEMARANG
KELOMPOK USIA 3 - 4 TAHUN

Nama Lembaga : ___________________________


Kelurahan / Desa : ___________________________
Kecamatan : ___________________________
Kabupaten/Kota : ___________________________

12
BUKU PENCATATAN INVENTARIS BARANG

Seluruh barang inventaris yang telah dicatat oleh sekolah, pada tahap selanjutnya harus dicatatkan dalam buku inventaris

barang/perlengkapan. Buku inventaris ini berfungsi untuk mendata kuantitas dan kondisi barang atau perlengkapan yang dimiliki

PAUD (TK KB TPA SPS) seperti mebelair, peralatan kantor, TV, radio tape, DVD, komputer, kamera, dll.

Panduan Pengisian :

Nomor
Keterangan
Kolom
1 Diisi dengan nomor urut barang
2 Diisi dengan nama barang / perlengkapan
3 Diisi dengan tanggal didapatkannya barang / barang tiba di lembaga
4 Diisi dengan jumlah barang ada berapa unit
5 Diisi dengan asal barang didapatkan dari mana
6 Diisi dengan kondisi barang saat ini apakah berfungsi, rusak, atau apa
7 Diisi dengan tanggal barang dihapus jika tidak diinventaris lagi
8 Diisi dengan keterangan yang dianggap perlu terkait barang yang bersangkutan, misalnya: penyebab rusak,
hilang dan sebagainya

13
TANGGAL TANGGA
N NAMA BARANG / JUMLA ASAL KONDISI
PEROLEHA L KETERANGAN
O PERLENGKAPAN H UNIT BARANG BARANG
N DIHAPUS
1 2 3 4 5 6 7 8

14
Contoh Buku Inventaris Kelas

Nomor Statistik Sekolah

BUKU INVETARIS KELAS


KB PAUD JATENG KOTA SEMARANG
KELOMPOK USIA 3 - 4 TAHUN

Nama Lembaga : ___________________________


Kelurahan / Desa : ___________________________
Kecamatan : ___________________________
Kabupaten/Kota : ___________________________

15
BUKU INVENTARIS KELAS

Seluruh barang inventaris yang yang berada di dalam kelas meliputi buku dan barang perlengkapan jika telah dicatat oleh sekolah,

pada tahap selanjutnya harus dicatatkan dalam buku inventaris KELAS. Buku inventaris ini berfungsi untuk mendata kuantitas dan

kondisi barang atau perlengkapan yang dimiliki PAUD (TK KB TPA SPS).

Panduan Pengisian :

Nomor
Keterangan
Kolom
1 Diisi dengan nomor urut barang
2 Diisi dengan nama barang / perlengkapan. Atau nama buku, pengarang, dan penerbit untuk tabel inventaris kelas
yang berupa buku
3 Diisi dengan tanggal didapatkannya barang / barang tiba di lembaga
4 Diisi dengan jumlah barang ada berapa unit
5 Diisi dengan asal barang didapatkan dari mana
6 Diisi dengan kondisi barang saat ini apakah berfungsi, rusak, atau apa
7 Diisi dengan tanggal barang dihapus jika tidak diinventaris lagi
8 Diisi dengan keterangan yang dianggap perlu terkait barang yang bersangkutan, misalnya: penyebab rusak,
hilang dan sebagainya

16
TANGGAL TANGGA
N NAMA BARANG / JUMLA ASAL KONDISI
PEROLEHA L KETERANGAN
O PERLENGKAPAN H UNIT BARANG BARANG
N DIHAPUS
1 2 3 4 5 6 7 8

17
Contoh Buku Inventaris Tanah dan Bangunan

Nomor Statistik Sekolah

BUKU INVENTARIS TANAH DAN BANGUNAN


KB PAUD JATENG KOTA SEMARANG

Nama Lembaga : ___________________________


Kelurahan / Desa : ___________________________
Kecamatan : ___________________________

18
Kabupaten/Kota : ___________________________
DAFTAR INVENTARIS TANAH
Status
Nomor Tgl Harga
N Jenis Luas Letak / Tanah Penggunaa
Kode Penga- Asal Usul ( Satuan Keterangan
O Barang ( M2 ) Alamat Sertifikat n
Barang daan Rp )
No-Tgl
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Mengetahui ……………………….. ,…-………….-


Kepala TK …………
Penaggung Jawab

…………………………………
…………………………… NUPTK ……………………………..
NUPTK ………………

19
………………………………………………

DAFTAR INVENTARIS BANGUNAN BANGUNAN


Tangga Kondisi
Nomor l Banguna Letak Konstruks Luas Harga
Jenis Status Asal
No Kode Pemba n Banguna i Lantai (Ribua Keterangan
Barang Tanah Usul
Barang - (B, RS, n Bangunan (m2) n Rp)
ngunan RB )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Mengetahui ……………………….. ,…-………….-


Kepala TK …………
Penaggung Jawab

20
…………………………… …………………………………
NUPTK NUPTK ……………………………..
………………………………………………… …………………

Contoh Buku Inventaris APE Luar (Outdoor)

Nomor Statistik Sekolah

BUKU INVENTARIS APE LUAR (OUTDOOR)


KB PAUD JATENG KOTA SEMARANG

Nama Lembaga : ___________________________

21
Kelurahan / Desa : ___________________________
Kecamatan : ___________________________
Kabupaten/Kota : ___________________________
BUKU INVENTARIS APE LUAR (OUT DOOR)

Seluruh APE luar ruangan yang telah dicatat oleh sekolah, pada tahap selanjutnya harus dicatatkan dalam buku inventaris APE Luar
(Out Door). Buku inventaris ini berfungsi untuk mendata kuantitas dan kondisi Alat Permainan Edukatif yang digunakan untuk
pembelajaran luar ruangan yang dimiliki PAUD (TK KB TPA SPS).
Panduan Pengisian :

Nomor
Keterangan
Kolom
1 Diisi dengan nomor urut barang
2 Diisi dengan nama alat permainan edukatif
3 Diisi dengan tanggal didapatkannya barang / barang tiba di lembaga
4 Diisi dengan jumlah barang ada berapa unit
5 Diisi dengan asal barang didapatkan dari mana
6 Diisi dengan kondisi barang saat ini apakah berfungsi, rusak, atau apa
7 Diisi dengan tanggal barang dihapus jika tidak diinventaris lagi
8 Diisi dengan keterangan yang dianggap perlu terkait barang yang bersangkutan, misalnya: penyebab rusak,
hilang dan atau keterangan lain sebagainya

22
N TANGGAL JUMLAH ASAL KONDISI KETERANGA
NAMA APE OUT DOOR HARGA
O PEROLEHAN UNIT BARANG BARANG N
1 2 3 4 5 6 7 8

23
N TANGGAL JUMLAH ASAL KONDISI KETERANGA
NAMA APE OUT DOOR HARGA
O PEROLEHAN UNIT BARANG BARANG N
1 2 3 4 5 6 7 8

Contoh Buku Inventaris APE Dalam (Indoor)

Nomor Statistik Sekolah

BUKU INVENTARIS APE DALAM (INDOOR)


KB PAUD JATENG KOTA SEMARANG

24
Nama Lembaga : ___________________________
Kelurahan / Desa : ___________________________
Kecamatan : ___________________________
Kabupaten/Kota : ___________________________
BUKU INVENTARIS APE DALAM RUANGAN (IN DOOR)

Seluruh APE dalam ruangan yang telah dicatat oleh sekolah, pada tahap selanjutnya harus dicatatkan dalam buku inventaris APE
Dalam (In Door). Buku inventaris ini berfungsi untuk mendata kuantitas dan kondisi Alat Permainan Edukatif yang digunakan untuk
pembelajaran dalam ruangan / kelas / sentra / kelompok / sudut / area yang dimiliki PAUD (TK KB TPA SPS).
Panduan Pengisian :
Untuk membedakan APE dalam berada di sentra mana, gunakan baris untuk memisahkannya

Nomor
Keterangan
Kolom

25
1 Diisi dengan nomor urut barang
2 Diisi dengan nama alat permainan edukatif
3 Diisi dengan tanggal didapatkannya barang / barang tiba di lembaga
4 Diisi dengan jumlah barang ada berapa unit
5 Diisi dengan asal barang didapatkan dari mana
6 Diisi dengan kondisi barang saat ini apakah berfungsi, rusak, atau apa
7 Diisi dengan tanggal barang dihapus jika tidak diinventaris lagi
8 Diisi dengan keterangan yang dianggap perlu terkait barang yang bersangkutan, misalnya: penyebab rusak,
hilang dan atau keterangan lain sebagainya

26
N TANGGAL JUMLAH ASAL KONDISI KETERANGA
NAMA APE IN DOOR HARGA
O PEROLEHAN UNIT BARANG BARANG N
1 2 3 4 5 6 7 8
X SENTRA MEMASAK X X X X X X

X SENTRA MAIN PERAN X X X X X X

27
Contoh Buku Inventaris Perpustakaan

Nomor Statistik Sekolah

BUKU INVENTARIS PERPUSTAKAAN


KB PAUD JATENG KOTA SEMARANG

Nama Lembaga : ___________________________


Kelurahan / Desa : ___________________________
Kecamatan : ___________________________
Kabupaten/Kota : ___________________________

28
BUKU INVENTARIS BUKU PERPUSTAKAAN UMUM

Seluruh buku yang dapat dibaca oleh umum dicatat oleh sekolah, pada tahap selanjutnya harus dicatatkan dalam buku inventaris buku

perpustakaan. Buku inventaris buku perpustakaan ini digunakan untuk pencatatan inventaris buku-buku yang dapat dibaca dan

digunakan oleh orangtua maupun umum.

Panduan Pengisian :

Nomor
Keterangan
Kolom
1 Diisi dengan nomor urut
2 Diisi dengan nama buku, pengarang, dan tahun terbit... Dipisahkan dengan enter
3 Diisi dengan tanggal didapatkannya buku / buku tiba di lembaga
4 Diisi dengan jumlah buku ada berapa unit
5 Diisi dengan asal buku didapatkan dari mana
6 Diisi dengan kondisi buku saat ini apakah dalam kondisi baik, rusak, hilang atau apa
7 Diisi dengan penerbit
8 Diisi dengan keterangan yang dianggap perlu terkait barang yang bersangkutan, misalnya: penyebab rusak,
hilang dan sebagainya

29
NAMA BUKU, ASAL KONDISI TANGGA
N TANGGAL JUMLAH KETERANGA
PENGARANG BARAN BARAN L
O PEROLEHAN UNIT N
DAN PENERBIT G G DIHAPUS
1 2 3 4 5 6 7 8

30

Anda mungkin juga menyukai