Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN PESERTA DIDIK, SARANA DAN PRASARANA

SERTA MANAJEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah

“Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen Pendidikan”

Dosen Pengampu:

M.Adli Nurul Ihsan, S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun oleh kelompok :

Lukita Ayu Basuki 200101070271

Nuur Mahmudah 200101070282

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

BANJARMASIN

2021 M/1442
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT


karena limpahan berkat dan rahmat serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Manajemen Peserta Didik, Sarana dan Prasarana serta Manajemen
Kegiatan Ekstrakurikuler.” yang disusun guna memenuhi tugas kelompok yang
diberikan oleh dosen mata kuliah Dasar-dasar Administrasi & Manajemen Pendidikan
yang kami muliakan dan kami hormati Bapak M.Adli Nurul Ihsan, S.Pd.I, M.Pd.I

Pertama-tama, kami hendak menyampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak


yang telah memberikan dukungan serta bantuannya sehingga makalah ini dapat selesai
dengan tepat waktu. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
bagi seluruh pembaca.

Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan sarab yang membangun dari segala pihak
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan penulisan makalah kami kedepannya.

Banjarmasin, 18 Maret 2021

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
A. Pengertian Sarana Prasarana Pendidikan .................................................................... 3
B. Pengertian Manajemen Sarana Prasarana ................................................................... 4
C. Fungsi Manajemen ...................................................................................................... 5
D. Fungsi, Tujuan, Prinsip dan Sasaran Kegiatan Ekstrakurikuler ................................. 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen sangat penting bagi setiap aktivitas individu atau kelompok dalam
upaya mencapai tujuan yang diinginkan. Manajememn meneurut Malayu S.P Hasibuan
adalah : Aktivitas-aktivitas perencanaan pengorganisasian, pengendalian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai daya yang dimiliki
oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien. Bentuk
pelaksanaan proses belajar mengajar meliputi kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan belajar tatap muka dalam
alokasi yang sudah diatur dalam struktur dan muatan kurikulum. Sedangkan pengertian
ekstrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di luar jam pelajaran
biasa. Kegiatan ini dilaksanakan siang hari bagi sekolah-sekolah yang masuk pagi, dan
dilaksnakan pagi hari bagi sekolah sekolah yang masuk sore. Suatu sekolah mempunyai
peran dalam mengembangkan potensi minat, bakat, dan hobi yang dimiliki oleh peserta
didik. Ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengmembangkan salah satu bidang pelajaran
yang diminati oleh sekelompok siswa. Misalnya olahraga, kesenian, dan berbagai macam
keterampilan lain. Kegiatan ekstrakurikuler disekolah itu bermacam-macam, ada yang
bersifatpendidikan, kedisiplinan, olahraga, seni dan budaya, dan masih banyak yang
lainnya. Diharapkan dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolahh siswa dapat
mengatur waktu antara kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sarana prasarana pendidikan ?
2. Apa itu manajemen sarana prasarana ?
3. Apa saja fungsi manajemen ?
4. Apa fungsi, tujuan, prinsip dan sasaran kegiatan ekstrakurikuler ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sarana prasarana pendidikan
2. Untuk mengetahui manajemen sarana pendidikan
3. Untuk mengetahui konsep manajemen
4. Untuk mengetahui fungsi,tujuan, prinsip dan sasaran kegiatan ekstrakurikuler

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sarana Prasarana Pendidikan


Sarana dan prasarana sebagai bagian integral dari keseluruhan kegiatan
pembelajaran di satuan pendidikan mempunyai fungsi dan peran dalam pencapaian
kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum satuan pendidikan. Agar pemenuhan sarana dan
prasarana tepat guna dan berdaya guna (efektif dan efisien), diperlukan suatu analisis
kebutuhan yang tepat di dalam perencanaan pemenuhannya.1
Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan, misalnya : lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga,
uang dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Misalnya Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb.
Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa Administrasi sarana
dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara langsung maupun
tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan itu sendiri.Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana
pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :

1) Bangunan dan perabot sekolah


2) Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium.
3) Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang
menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
Sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan guru untuk
memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat dari sudut murid, sarana
pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan murid untuk memudahkan
mempelajari mata pelajaran.2Prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan,

1
Amirin Tatang M, Pengertian sarana dan prasarana pendidikan, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2011). Hlm. 50
2
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Jakarta: PT
GrafindoPersada, 1993), Cet. II, hlm. 81

3
kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk memudahkan
penyelenggaraan pendidikan.3
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi
masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian/mempelajari
materi pelajaran,” sedangkan prasarana pendidikan untuk “memudahkan
penyelenggaraan pendidikan.”
Dalam makna inilah sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak
langsung” dalam proses pendidikan seperti telah disinggung di muka dimaksudkan.
Jelasnya, disebut “langsung” itu terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan materi
pelajaran), atau mempelajari pelajaran. Papan tulis, misalnya, digunakan langsung ketika
guru mengajar (di papan tulis itu guru menuliskan pelajaran). Meja murid tentu tidak
digunakan murid untuk menulis pelajaran, melainkan untuk “alas” murid menuliskan
pelajaran (yang dituliskan di buku tulis; buku tulis itulah yang digunakan langsung).

B. Pengertian Manajemen Sarana Prasarana


Manajemen berasal dari kata To Manage yang artinya mengatur. Pengaturan
dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu.
G.R. Terry menyatakan bahwa manajemen adalah satu proses yang khas yang terdiri dari
tindakan tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber Lainnya.
Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan Ada kaitan yang erat antara organisasi, administrasi dan manajemen.
Administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan dan harus merupakan suatu
kesatuan, hanya saja kegiatannya yang dapat dibedakan sesuai dengan perbedaan kedua
wawasan. Administrasi lebih sempit dari manajemen, dalam administrasi tercakup dalam
manajemen. Secara spesifik administrasi merupakan satu bidang dari manajemen sebab

3
M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. IV, hlm. 51

4
manajemen terdiri dari enam bidang, yakni production, marketing, financial, personal,
human relation dan administrative management.4
Disisi lain manajemen sering dikatakan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Dikatakan
sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang
penegetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang
bekerja sama. Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran
melaui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Dipandang
sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu
prestasi manajer dan para profesional dituntun oleh suatu kode etik.5

C. Fungsi Manajemen
Pengertian Manajemen “Kata manajemen berasal dari bahasa Latin yakni dari
kata manus yang berarti tangan, dan a gere yang berarti melakukan, kemudian digabung
menjadi kata manager yang artinya menangani. Lalu diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dan dalam bentuk kata benda menjadi
management, adapun dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen yang berarti
pengelolaan”.6 G.R. Terry menyatakan dalam Mohamad Mustari: “Manajemen adalah
suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata.”7 Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok ke arah tujuan yang nyata secara
efektif. Adapun secara umum, fungsi manajemen ada planning, actuating, organizing,
staffing, directing, leading, coordinating, motivating, controlling, reporting dan
forecasting.8Namun dalam penelitian ini, penulis bermaksud mengambil tiga fungsi, yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Planning adalah merencanakan atau perencanaan, yang terdiri dari lima hal, yaitu:

4
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Cet II, (jakarta: PT
GrafindoPersada, 1993) hal, 82
5
Bafadal Ibrahim. Manajemen Perlengkapan Sekolah.( Jakarta: PT BUMIKARSA, 2004), hal. 76
6
Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hlm. 4.
7
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014) hlm. 3.
8
ibid, hlm. 7.

5
1) Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana
melakukannya.
2) Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai
efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.
3) Mengumpulkan dan menganalisis informasi.
4) Mengembangkan alternatif-alternatif.
5) Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-
keputusan.9

Rencana yang telah disusun akan memiliki nilai jika dilaksanakan dengan efektif
dan efisien. Dalam pelaksanaan, setiap organisasi harus memiliki kekuatan yang
maksimal dan meyakinkan karena apabila tidak maksimal, maka proses pendidikan
seperti yang diharapkan sulit terealisasi.10 Penilaian (evaluating) yakni menilai segala
sesuatu yang telah direncanakan dan dikerjakan.11Suchman memandang evaluasi sebagai
sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan
untuk mendukung tercapainya tujuan.12

Evaluasi digunakan untuk menilai suatu program yang sudah dibuat dalam
perencanaan untuk mencapai target yang telah ditentukan. Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2007 tanggal 7 Desember 2007, tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal bahwa Standar Pengelolaan
Pendidikan Nonformal meliputi:
1. Perencanaan Program
a. Visi satuan pendidikan nonformal.
b. Misi satuan pendidikan nonformal.
c. Tujuan satuan pendidikan nonformal.
d. Rencana kerja satuan pendidikan nonformal.

9
Ibid, hlm 7
10
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014) hlm. 21.
11
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana
Prenada Media, 2012) hlm. 359.
12
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis
bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) hlm. 1.

6
2. Pelaksanaan Rencana Kerja
a. Pedoman satuan pendidikan nonformal.
b. Organisasi satuan pendidikan nonformal.
c. Pelaksanaan kerja satuan pendidikan nonformal.
d. Bidang peserta didik.
e. Bidang kurikulum dan rencana pembelajaran.
f. Bidang sarana dan pra sarana.
g. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan.
h. Bidang pendanaan.
i. Peranserta masyarakat dan kemitraan.

3. Pengawasan dan Evaluasi Diri


a. Program pengawasan
b. Evaluasi diri
c. Evaluasi dan pengembangan kurikulum dan/atau rencana pembelajaran
d. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
e. Akreditasi pendidikan nonformal

Sedangkan kata ekstrakurikuler memiliki arti kegiatan tambahan di luar rencana


pelajaran, atau pendidikan tambahan di luar kurikulum. Dengan demikian, kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam
pelajaran (kurikulum) untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia yang
dimiliki peserta didik, baik yang berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang
didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam
mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan
yang wajib maupun pilihan.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pelajaran yang diselenggarakan di luar jam


pelajaran biasa. Kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari bagi sekolah-sekolah yang
masuk pagi, dan dilaksanakan pada pagi hari bagi sekolahsekolah yang masuk sore.
Kegiatan ekstrakurikuler ini sering dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu

7
bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian dan
berbagai kegiatan keterampilan.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan ekstrakurikuler adalah berbagai kegiatan


sekolah yang dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk dapat mengembangkan potensi, minat, bakat, dan hobi yang dimilikinya yang
dilakukan di luar jam pelajaran normal.13Adapun yang dimaksud dengan manajemen
kegiatan ekstrakurikuler adalah seluruh proses yang direncanakan dan diusahakan secara
terorganisir mengenai kegiatan sekolah yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam
pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia yang
dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang
didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam
mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan
yang wajib maupun pilihan.14

D. Fungsi, Tujuan, Prinsip dan Sasaran Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan,
sosial, rekreatif, dan persiapan karier.
1. Fungsi pengembangan,
yakni bahwa kegiatan Ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan
personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan
pemberian kesempatan untuk membentuk karakter dan pengembangan
kepemimpinan.
2. Fungsi sosial,
yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan
dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman
sosial, praktik ketrampilan sosial, internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
3. Fungsi rekreatif,

13
Kompri, Manajemen Pendidikan: Komponen-komponen Elementer Kemajuan Sekolah (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media,2015) hlm. 224.
14
Ibid, hlm

8
yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks,
menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan
peserta didik.
4. Fungsi persiapan karier,
yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan
karier peserta didik melalui pengembangan Kapasitas.15
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah sebagai
berikut:
1) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik peserta didik.
2) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik
dalam upaya pembinaan pribadi pembina menuju pembinaan manusia seutuhnya.16
Pengawasan dalam lembaga pendidikan adalah proses pemantauan, penilaian, dan
pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindak korektif
guna penyempurnaan lebih lanjut dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawasan
juga sering disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa
mengadakan penilaian dan sekaligus mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai
tujuan yang sudah digariskan.17

Dengan demikian, pengawasan itu tidak dapat dipisahkan dari perencanaan. Kegiatan
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut:

a. potensi, minat, bakat, peserta didik masing-masing.


b. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dan
diikuti oleh peserta didik secara sukarela.
c. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan
peserta didik secara penuh sesuai minat dan bakat masingmasing.
d. Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana
yang menggembirakan bagi peserta didik.

15
Ibid, hlm 227
16
Ibid, hlm 226
17
Mohammad Mustari, Manajemen Pendidikan, hlm. 10.

9
e. Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik bekerja dengan
baik dan giat.
f. Manfaat sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.18

Sebagai kegiatan pembelajaran dan pengajaran di luar kelas, ekstrakurikuler


mempunyai fungsi dan tujuan sebagai berikut:

a) Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam


mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam
semesta.
b) Menyalurkan dan mengembangkan potensi serta bakat peserta didik agar dapat
menjadi manusia yang berkreatifitas tinggi dan penuh dengan karya.
c) Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas. 4) Mengembangkan etika dan akhlak yang mengintegrasikan
hubungan dengan Tuhan, manusia, Rosul, alam semesta bahkan diri sendiri.
d) Mengembangkan sensitivitas peserta didik dalam melihat persoalan-persoalan
sosial keagamaan sehingga menjadi insan yang produktif terhadap permasalahan
sosial keagamaan.
e) Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada peserta didik agar
memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan, dan terampil.
f) Memberikan peluang peserta didik agar memiliki kemampuan untuk komunikasi
(human relation) dengan baik, secara verbal dan nonverbal.19

BAB III

PENUTUP

18
Kompri, Manajemen Pendidikan: Komponen-komponen Elementer Kemajuan Sekolah, hlm. 228.
19
Ibid, hlm 228

10
A. Kesimpulan

Sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara
langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan itu sendiri.

Manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang


diinginkan Ada kaitan yang erat antara organisasi, administrasi dan manajemen.

Kata ekstrakurikuler memiliki arti kegiatan tambahan di luar rencana pelajaran,


atau pendidikan tambahan di luar kurikulum. Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler
merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum)
untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki peserta didik,
baik yang berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun
dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan
potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun
pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pelajaran yang diselenggarakan di luar
jam pelajaran biasa. Kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari bagi sekolah-sekolah yang
masuk pagi, dan dilaksanakan pada pagi hari bagi sekolahsekolah yang masuk sore.

B. Saran
Makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat lah kami harapkan dari
pemabca sekalian dei kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua dan dapat menambah wawasan pengetahuan kita.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kompri, 2015. Manajemen Pendidikan: Komponen-komponen Elementer Kemajuan


Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Mulyasa, 2014. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nata, Abuddin, 2012. Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam
di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, 2010. Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan,
Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan, Cet II, jakarta: PT GrafindoPersada.
Ibrahim, Bafadal. 2008 Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: PT BUMIKARSA.
Usman, Husaini. 2008 Manajemen, Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Mustari, Mohamad. 2014. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tatang M, Amirin. 2011 Pengertian sarana dan prasarana pendidikan. Jakarta : PT.
Grafindo Persada.
Daryanto, M. 2006. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Malayu S.P, Hasibuan. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta:
Bumi Aksara

12

Anda mungkin juga menyukai