Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Dosen Pengampu:
BANJARMASIN
2021 M/1442
KATA PENGANTAR
Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan sarab yang membangun dari segala pihak
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan penulisan makalah kami kedepannya.
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen sangat penting bagi setiap aktivitas individu atau kelompok dalam
upaya mencapai tujuan yang diinginkan. Manajememn meneurut Malayu S.P Hasibuan
adalah : Aktivitas-aktivitas perencanaan pengorganisasian, pengendalian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai daya yang dimiliki
oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien. Bentuk
pelaksanaan proses belajar mengajar meliputi kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan belajar tatap muka dalam
alokasi yang sudah diatur dalam struktur dan muatan kurikulum. Sedangkan pengertian
ekstrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di luar jam pelajaran
biasa. Kegiatan ini dilaksanakan siang hari bagi sekolah-sekolah yang masuk pagi, dan
dilaksnakan pagi hari bagi sekolah sekolah yang masuk sore. Suatu sekolah mempunyai
peran dalam mengembangkan potensi minat, bakat, dan hobi yang dimiliki oleh peserta
didik. Ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengmembangkan salah satu bidang pelajaran
yang diminati oleh sekelompok siswa. Misalnya olahraga, kesenian, dan berbagai macam
keterampilan lain. Kegiatan ekstrakurikuler disekolah itu bermacam-macam, ada yang
bersifatpendidikan, kedisiplinan, olahraga, seni dan budaya, dan masih banyak yang
lainnya. Diharapkan dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolahh siswa dapat
mengatur waktu antara kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sarana prasarana pendidikan ?
2. Apa itu manajemen sarana prasarana ?
3. Apa saja fungsi manajemen ?
4. Apa fungsi, tujuan, prinsip dan sasaran kegiatan ekstrakurikuler ?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sarana prasarana pendidikan
2. Untuk mengetahui manajemen sarana pendidikan
3. Untuk mengetahui konsep manajemen
4. Untuk mengetahui fungsi,tujuan, prinsip dan sasaran kegiatan ekstrakurikuler
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Amirin Tatang M, Pengertian sarana dan prasarana pendidikan, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2011). Hlm. 50
2
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Jakarta: PT
GrafindoPersada, 1993), Cet. II, hlm. 81
3
kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk memudahkan
penyelenggaraan pendidikan.3
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi
masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian/mempelajari
materi pelajaran,” sedangkan prasarana pendidikan untuk “memudahkan
penyelenggaraan pendidikan.”
Dalam makna inilah sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak
langsung” dalam proses pendidikan seperti telah disinggung di muka dimaksudkan.
Jelasnya, disebut “langsung” itu terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan materi
pelajaran), atau mempelajari pelajaran. Papan tulis, misalnya, digunakan langsung ketika
guru mengajar (di papan tulis itu guru menuliskan pelajaran). Meja murid tentu tidak
digunakan murid untuk menulis pelajaran, melainkan untuk “alas” murid menuliskan
pelajaran (yang dituliskan di buku tulis; buku tulis itulah yang digunakan langsung).
3
M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. IV, hlm. 51
4
manajemen terdiri dari enam bidang, yakni production, marketing, financial, personal,
human relation dan administrative management.4
Disisi lain manajemen sering dikatakan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Dikatakan
sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang
penegetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang
bekerja sama. Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran
melaui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Dipandang
sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu
prestasi manajer dan para profesional dituntun oleh suatu kode etik.5
C. Fungsi Manajemen
Pengertian Manajemen “Kata manajemen berasal dari bahasa Latin yakni dari
kata manus yang berarti tangan, dan a gere yang berarti melakukan, kemudian digabung
menjadi kata manager yang artinya menangani. Lalu diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dan dalam bentuk kata benda menjadi
management, adapun dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen yang berarti
pengelolaan”.6 G.R. Terry menyatakan dalam Mohamad Mustari: “Manajemen adalah
suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata.”7 Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok ke arah tujuan yang nyata secara
efektif. Adapun secara umum, fungsi manajemen ada planning, actuating, organizing,
staffing, directing, leading, coordinating, motivating, controlling, reporting dan
forecasting.8Namun dalam penelitian ini, penulis bermaksud mengambil tiga fungsi, yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Planning adalah merencanakan atau perencanaan, yang terdiri dari lima hal, yaitu:
4
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Cet II, (jakarta: PT
GrafindoPersada, 1993) hal, 82
5
Bafadal Ibrahim. Manajemen Perlengkapan Sekolah.( Jakarta: PT BUMIKARSA, 2004), hal. 76
6
Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hlm. 4.
7
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014) hlm. 3.
8
ibid, hlm. 7.
5
1) Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana
melakukannya.
2) Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai
efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.
3) Mengumpulkan dan menganalisis informasi.
4) Mengembangkan alternatif-alternatif.
5) Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-
keputusan.9
Rencana yang telah disusun akan memiliki nilai jika dilaksanakan dengan efektif
dan efisien. Dalam pelaksanaan, setiap organisasi harus memiliki kekuatan yang
maksimal dan meyakinkan karena apabila tidak maksimal, maka proses pendidikan
seperti yang diharapkan sulit terealisasi.10 Penilaian (evaluating) yakni menilai segala
sesuatu yang telah direncanakan dan dikerjakan.11Suchman memandang evaluasi sebagai
sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan
untuk mendukung tercapainya tujuan.12
Evaluasi digunakan untuk menilai suatu program yang sudah dibuat dalam
perencanaan untuk mencapai target yang telah ditentukan. Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2007 tanggal 7 Desember 2007, tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal bahwa Standar Pengelolaan
Pendidikan Nonformal meliputi:
1. Perencanaan Program
a. Visi satuan pendidikan nonformal.
b. Misi satuan pendidikan nonformal.
c. Tujuan satuan pendidikan nonformal.
d. Rencana kerja satuan pendidikan nonformal.
9
Ibid, hlm 7
10
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014) hlm. 21.
11
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana
Prenada Media, 2012) hlm. 359.
12
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis
bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) hlm. 1.
6
2. Pelaksanaan Rencana Kerja
a. Pedoman satuan pendidikan nonformal.
b. Organisasi satuan pendidikan nonformal.
c. Pelaksanaan kerja satuan pendidikan nonformal.
d. Bidang peserta didik.
e. Bidang kurikulum dan rencana pembelajaran.
f. Bidang sarana dan pra sarana.
g. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan.
h. Bidang pendanaan.
i. Peranserta masyarakat dan kemitraan.
7
bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian dan
berbagai kegiatan keterampilan.
13
Kompri, Manajemen Pendidikan: Komponen-komponen Elementer Kemajuan Sekolah (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media,2015) hlm. 224.
14
Ibid, hlm
8
yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks,
menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan
peserta didik.
4. Fungsi persiapan karier,
yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan
karier peserta didik melalui pengembangan Kapasitas.15
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah sebagai
berikut:
1) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik peserta didik.
2) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik
dalam upaya pembinaan pribadi pembina menuju pembinaan manusia seutuhnya.16
Pengawasan dalam lembaga pendidikan adalah proses pemantauan, penilaian, dan
pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindak korektif
guna penyempurnaan lebih lanjut dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawasan
juga sering disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa
mengadakan penilaian dan sekaligus mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai
tujuan yang sudah digariskan.17
Dengan demikian, pengawasan itu tidak dapat dipisahkan dari perencanaan. Kegiatan
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut:
15
Ibid, hlm 227
16
Ibid, hlm 226
17
Mohammad Mustari, Manajemen Pendidikan, hlm. 10.
9
e. Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik bekerja dengan
baik dan giat.
f. Manfaat sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.18
BAB III
PENUTUP
18
Kompri, Manajemen Pendidikan: Komponen-komponen Elementer Kemajuan Sekolah, hlm. 228.
19
Ibid, hlm 228
10
A. Kesimpulan
Sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara
langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
B. Saran
Makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat lah kami harapkan dari
pemabca sekalian dei kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua dan dapat menambah wawasan pengetahuan kita.
11
DAFTAR PUSTAKA
12