Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“Konsep, Proses dan Peranan Guru dalam Sarana dan Prasarana


Pendidikan”

DOSEN PENGAMPU:

Dr.Novriyanti Achyar,M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

Hamida Amalia (21020018)

Laura Vebria Rahayu (21020063)

Silfia Erawati (21005076)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kami dapat meyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini berisikan tentangkonsep,proses dan
peranan guru dalam sarana dan prasarana pendidikan. Diharapkan makalah ini
dapat membantu pembaca dalam mengetahui tentang proses dan peranan guru
dalam sarana dan prasarana pendidikan.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah


Administrasi dan Supervisi Pendidikan dan juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 6 Maret 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B.Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2

C.Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3

A.Konsep sarana dan prasarana pendidikan ................................................................... 3

B.Proses sarana dan prasarana pendidikan ..................................................................... 5

C.Peranan guru dalam sarana dan prasarana pendidikan ................................................ 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10

A.Kesimpulan .............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Suatu lembaga pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya sarana dan
prsarana yang dapat digunakan peserta didik untuk melaksanakan pendidikan
dengan baik. Sarana adalah salah satu bagian yang terpenting yang dibutuhkan
peserta didik maupun pengajar untuk dapat menjalankan kegiatan belajar
mengajar. Mengingat peran sarana dan prasarana yang menjadi hal pokok
dalam belajar. Namun banyak sekali sekolah-sekolah yang tidak memiliki
fasilitas sarana dan prasarana yang memadai untuk peserta didik maupun
pengajar, dalam Peraturan Menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007 telah dijelaskan standar dari sarana dan prasarana untuk
setiap jenjang pendidikan.

Dalam peraturan tersebut telah dijelaskan minimum dari sarana dan


prasarana yang ada di sekolahan termasuk standar untuk ruang kelas dan
perpustakaan yang telah ditentukan standar-standarnya dan idealnya. Telah kita
ketahui bersama bahwa ruang kelas dan ruang perpustakaan adalah bagian
penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Bukan hanya saja ruangannya yang
penting bagi pendidikan, namun standar pun tidak kalah penting mengingat
betapa pentingnya kenyamanan dan ketenangan yang dibutuhkan peserta didik
dan pengajar ketika melaksanakan suatu pembelajaran.

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan arus globalisasi telah


membawa perubahan di semua aspek kehidupan manusia. Dalam rangka
menghadapi berbagai permasalahan yang ditimbulkannya, persaingan global
dan proses demokratisasi, sangat diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas melalui peningkatan pemahaman berbagai aspek Administrasi
pendidikan yang merupakan salah satu kemampuan (kompetensi dasar) yang
harus dimiliki setiap kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam

1
2

menjalankan tugas pokoknya sebagai Administrasi Sarana dan Prasarana


Sekolah Dasar, Administrator, Kepala Sekolah dituntut meningkatkan
wawasan dalam administrasi pendidikan pada umumnya dan secara khusus
sangat dituntut untuk memiliki kemampuan dalam Administrasi sarana dan
prasarana sekolah. Sarana prasarana sekolah merupakan salah satu komponen
penting dalam sistem pendidikan

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang Konsep administrasi sarana dan prasarana ?


2. Apa yang dimaksud dengan proses sarana dan prasarana pendidikan?

3. Apa peranan guru dalam sarana dan prasarana pendidikan?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui Apa yang Konsep administrasi sarana dan prasarana ?


2. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan proses sarana dan prasarana
pendidikan?

3. Mengetahui Apa peranan guru dalam sarana dan prasarana pendidikan?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep sarana dan prasarana pendidikan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana berarti segala alat
yang dapat digunakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan. Sedangkan
menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 24
Tahun 2007, sarana adalah perlengkapan belajar yang dapat dipindahkan.
Menurut pengertian Kelompok Penyusun Pedoman Media Pendidikan
Kemendikbud, sarana pendidikan mengacu pada semua sarana yang
diperlukan dalam proses pengajaran, baik yang bergerak maupun yang tetap,
agar terwujudnya tujuan pendidikan dapat terlaksana dengan lancar, teratur,
efektif. dan efisien. .

Berdasarkan Keputusan Menteri P dan K No. 079/1975, fasilitas


pendidikan terdiri dari 3 kelompok utama, yaitu:

1. Bangunan dan perabot sekolah

2. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan


laboratorium.

3. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang


menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat
penampil. (Departemen pendidikan, 2007)

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah keseluruhan


proses perencanaan dan upaya secara sadar dan matang, serta pembinaan
secara terus menerus terhadap objek pendidikan agar siap digunakan dalam
PBM, sehingga PBM dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan secara
lebih efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari

3
4

fungsi, jenis dan sifatnya. (Departemen Pendidikan, 2007)

a. Dari pengaruhnya terhadap proses pengajaran. Perangkat pendidikan


yang secara langsung berperan dalam proses pembelajaran, seperti alat
pembelajaran, alat peraga, dan media pembelajaran. Prasarana
pendidikan berperan secara tidak langsung, seperti gedung, bengkel,
halaman.
b. Ditinjau dari jenisnya, yaitu: Sarana berwujud, yaitu segala sesuatu yang
berupa benda mati yang mempunyai fungsi untuk mempromosikan dan
menjalankan usaha, seperti kendaraan, komputer, mesin tulis, dan lain-
lain. Aktivitas seperti orang, layanan, uang.
c. Dari sifat barangnya. Real estat dibagi menjadi barang habis pakai
seperti kapur tulis, tinta, kertas, penghapus, dll. Barang habis pakai
seperti komputer, mesin tulis, kendaraan, dll.

Pada garis besarnya Administrasi sarana dan prasarana menurut PP No.


9 Tahun 2005 meliputi 5 hal, yakni:
1. Penentuan kebutuhan
2. Proses pengadaan
3. Pemakaian
4. Pencatatan/pengurusan
5. Pertanggungjawab

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa


pengelolaan sarana dan prasarana adalah sesuatu yang dirancang dan
dikelola sedapat mungkin berupa komoditi atau bangunan untuk tujuan
tertentu pendidikan yang baik di masa yang akan datang dan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari mendukung proses pendidikan, baik
secara langsung maupun tidak langsung, guna mencapai tujuan
pendidikan itu sendiri.
5
B. Proses Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Secara kronologis-operasional kegiatan administrasi sarana dan prasarana


pendidikan meliputi :

1. Perencanaan Pengadaan Barang Suatu kegiatan administrasi yang baik harus


dimulai dengan perencanaan yang matang dan dilaksanakan dengan baik untuk
menghindari kesalahan dan kegagalan yang tidak perlu. Perencanaan yang baik
adalah berdasarkan kebutuhan dan disesuaikan dengan ketersediaan dan
kekritisan pendanaan. (Syahril, 2014)
2. Pengadaan Barang Pengadaan adalah semua kegiatan yang menyediakan
semua barang/barang/jasa yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas. Pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan dilakukan sebagai berikut:
a. Perolehan tanah dengan pembelian, penerimaan hibah, penerimaan
kepemilikan, atau pertukaran
b. Pengadaan gedung, dengan cara membangun gedung baru, pembelian, sewa,
penerimaan hibah atau tukar tambah. c.Pengadaan mebel dilakukan dengan
membeli, membuat sendiri atau menerima bantuan dari donatur seperti BP3.
d. Pengadaan kendaraan Pengadaan kendaraan sekolah dilakukan oleh
pemerintah pusat
e.pengadaan sarana Pendidikan (alat pelajaran, alat peraga, media pembelajaran),
Alat Kantor (mesin ketik, mesin hitung dan sebagainya) dan Alat Tulis Kantor (
kertas, tinta, map dan sebagainya) diadakan sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu
dengan jumlah besar tertentu melalui lelang/tender melalui rekanan. Pengadaan
buku-buku atau bendabenda grafis lainnya dapat diadakan dengan membuat
sendiri, menerima bantuan, hadiah, hibah.

Pengadaan sarana pendidikan ada beberapa kemungkinan yang bisa ditempuh :

1) Pembelian dengan biaya pemerintah

2) Pembelian dengan biaya SPP

3) Bantuan dari BP3 dan,


6

4) Bantuan dari masyarakat lainnya. (Syahril, 2014)

3. Penyimpanan, yaitu penampungan/penampungan hasil pengadaan barang,


baik yang tidak disalurkan maupun yang disalurkan, untuk pengamanan.
Menurut Pasal 55 dan 57 UU Kementerian Keuangan RI, kegiatan pergudangan
meliputi penerimaan barang, penyimpanan barang, dan pendistribusian barang.
Gudang biasanya digunakan untuk menyimpan barang. Dalam menyiapkan
gudang perlu memperhatikan lokasi, konfigurasi, jenis/bentuk/sifat, dan
pengaturan tata letak barang sesuai dengan jenis dan sifat barang.
(Syahril, 2014)
4 Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan dan penyusunan inventarisasi
barang/material yang ada secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Inventarisasi dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan dan
pengawasan barang milik negara (atau swasta) dan untuk memberikan masukan
bagi efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana, seperti perencanaan.
(Syahril, 2014)
5 Penyaluran adalah kegiatan pengalihan aset dan kewajiban dari satu
agen/pemilik ke entitas/pemilik lainnya. Kegiatan distribusi barang meliputi
penyiapan alokasi, pengiriman barang (ke pusat distribusi), dan pengiriman
barang.
a) Alokasi dilakukan untuk menghindari pemborosan dalam pendistribusian
barang, sehingga terdistribusi secara merata dan sesuai kebutuhan.
b). Pengiriman produk dari pusat distribusi.
c). Pengiriman barang, pada saat pengiriman barang, ingatlah untuk mengisi
nota pengiriman barang, surat pengantar, faktur, tanda terima penyerahan barang,
biaya pengiriman jika ada dan sebagainya. (Syahril, 2014)
6. Pemeliharaan adalah kegiatan melindungi suatu benda atau mencegah
kerusakan, agar benda tersebut selalu dalam keadaan baik dan siap pakai.
Prosedur perawatan ini sangat penting agar barang bekas tersimpan dengan baik.
Proses perawatan dimulai dari pengguna objek itu sendiri yaitu ia menanganinya
dengan hati-hati. Perawatan khusus harus dilakukan oleh personel yang
7
berkualifikasi dengan pengetahuan profesional sesuai dengan jenis barang.
(Syahril, 2014)
7 Rehabilitasi adalah kegiatan perbaikan barang dengan cara menambal atau
mengganti suku cadang, agar barang tersebut dapat dipakai kembali dan
diperpanjang umur manfaatnya. (Syahril, 2014)
8 Penghapusan adalah proses operasional yang bertujuan
mengeluarkan/menghilangkan barang milik pemerintah dari inventaris barang
milik pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika
biaya pemulihan item terlalu tinggi dan masa pakainya terlalu singkat, lebih baik
berhenti menggunakan item tersebut dan menghapusnya dari daftar inventaris.
Sebagai salah satu tugas manajemen perangkat, menghapus berarti:

a. Mencegah atau setidaknya membatasi kerugian yang jauh lebih besar.


b. Bantuan dari gudang karena jumlah produk yang tersisa berkurang.
c. Pelepasan barang dari tanggung jawab unit organisasi atau lembaga yang
mengelolanya. (Syahril, 2014)

9. Pengendalian : Semua fungsi administrasi lembaga dan prasarana pendidikan


tidak pernah lepas dari pengawasan oleh pimpinan organisasi dan
kegotongroyongannya selalu dijaga. Semua fungsi manajemen harus selalu
dilakukan secara erat, serempak dan terpadu. Saat menerapkan tindakan
pengendalian, alur kerja dapat diatur sebagai berikut:

• Tinjauan proses manajemen dari akuisisi hingga pelepasan.


• Menyusun prosedur untuk laporan lisan dan tertulis.
• Melakukan negosiasi dengan manajemen jika terdapat atau akan terjadi
penyimpangan dalam implementasi bila penyimpangan tersebut terkait
dengan kebijakan.
• Negosiasi dengan badan pelaksana kegiatan jika terdapat (kelihatan)
penyimpangan teknis dalam pelaksanaannya.
• Organisasi koordinasi fungsi perencanaan dan fungsi lainnya.
8
• Menyusun laporan secara berkala dan komprehensif atas pelaksanaan
proses manajemen yang terjadi di setiap fungsi. (Syahril, 2014)

C. Peran Guru dalam Administrasi Sarana dan Prasarana

Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah


dimulai dengan perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, serta pengawasan
pnggunaan prasarana dan sarana. (Eliyanto, 2013)
Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolah
tertuang di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 45 ayat (1) yaitu
”setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan
kejiwaan peserta didik.” (Mohammad Syaifuddin, 2007 : 2.36).

Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:

1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran

2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang


digunakan guru.

3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa.

Sebagai pelaksana tugas pendidikan, guru mempunyai adil dalam administrasi


sarana dan prasarana seperti berhubungan dengan sarana pengajaran yaitu media
pembelajaran,alat pelajaran, alat peraga dan lain – lain. Guru juga harus aktif
mengikuti perkembangan zaman agar tidak gagap dalam menghadapi teknologi.

Guru juga harus terus belajar memahami dan mendalami administrasi sarana
dan prasarana agar terwujudnya tujuan pendidikan nasional. Dengan adanya
sarana dan prasarana pendidikan, siswa dapat belajar secra maksimal dan efesien.
Maka dari itu, pengelohan sarana dan prasara harus selalu diperhatikan oleh
lembaga pendidikan seperti sekolah.dan harus ada yang bertanggung jawab atas
pengelolaan sarana dan prasana pendidikan tersebut. Jika pengelolaan sarana dan
9

prasarana berjalan dengan baik maka dapat berdampak baik terhadap siswa dalam
proses belajar mengajar sehingga tercapai tujun pendidikan secraa efektif dan
efesien.

Berdasarkan pada kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan


prasarana sekolah tertuang di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
pasal 45 ayat (1) yaitu ”setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik”.

Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah :

1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran


2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang
digunakan guru.
3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang


diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan
efisien agar dapat membuat siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan
kemampuan dan kelengkapan sarana yang ada. Administrasi Sarana dan
Prasarana pendidikan merupakan seluruh proses yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan
secara kontinu terhadap bendabenda pendidikan, agar senantiasa siap pakai
(ready for use) dalam PBM sehingga PBM semakin efektif dan efesien.
Proses administrasi sarana prasarana meliputi perencanaan, pengadaan,
inventarisas, panyaluran, pemanfaatan dan pemeliharaan, penghapusan dan
pengawasan. Sebagai pelaksana tugas pendidikan, guru mempunyai adil
dalam administrasi sarana dan prasarana seperti berhubungan dengan
sarana pengajaran.

10
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, H. (2019). Administrasi sarana dan prasarana.

(Farizi, 2021)Farizi, M. A. Al. (2021). Peranan Guru Dalam Administrasi Sarana


Dan Prasarana Sekolah. Osf.Io. https://osf.io/preprints/9k8we/

Fitri, D. Z. (2020). Pengertian Administrasi Sarana Dan Prasarana, Proses


Administrasi Sarana Dan Prasarana Dan Peran Guru Dalam Administrasi
Sarana Dan Prasarana.

Ismail, M. I. (2010). Kinerja Dan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran. Lentera


Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 13(1), 44–63.
https://doi.org/10.24252/lp.2010v13n1a4

Jeflin, Hairunisa, and Hade Afriansyah. "Pengertian Administrasi Sarana dan


Prasarana, Proses Administrasi Sarana dan Prasarana dan Peran Guru dalam
Administrasi Sarana dan Prasarana."

11

Anda mungkin juga menyukai