Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Diah Novitasari (1612240014)
2. Lolita Resiana Puteri (1652240030)
3. Mariam (1652240032)
4. Sari Ayuni (1652240054)
5. Wahyu Andrianto Khamid (1622240058)
Dosen Pengampuh:
Heriansyah, S.Pd, M.Si
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang
sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai
seorang personal pendidikan kita dituntut untuk menguasi dan memahami
administrasi sarana dan prasarana, untuk meningkatkan daya kerja yang
efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama personal
pendidikan, sehingga akan tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat
menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun
warga masyarakat sekitarnya. Maka dari itu makalah ini akan membahas
tentang administrasi sarana dan prasarana pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Adapun dalam penulisan ini ditemukan rumusan masalah , yaitu:
1. Bagaimana proses administrasi sarana dan prasarana pendidikan?
2. Apa perbedaan antara sarana dan prasarana ?
3. bagaimana pengelolahan sarana dan prasarana pendidikan?
C. Tujuan
Adapun dalam makalah ini ada tujuan yang akan dicapai, yaitu:
1. Mengetahui maksud dari administrasi sarana dan prasarana pendidikan
2. Mengetahuai proses administrasi sarana dan prasarana
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Sarana Dan Prasarana
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sarana adalah segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
Sedangkan menurut Fauzan dalam bukunya yang berjudul pengantar
sistem administrasi pendidikan Sarana pendidikan adalah peralatan dan
perlengkapan yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan
khususnya dalam proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi,
papan tulis, dan lain-lain. Sedangkan prasana pendidikan adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang proses pendidikan seperti bangunan sekolah,
lapangan olahraga, lapangan sekolah, dan lain-lainnnya.1
Namun, secara etimologis sarana diartikan sebagai alat yang langsung
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti ruang kelas, ruang
pengajaran, perpustakaan, musholah, laboratorium dan lain-lainnya. Sedangkan
prasarana berarti alat-alat tidak langsung digunakan untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan, Seperti lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga dan
sebagainya2
Terdapat beberapa pemahaman mengenai administrasi sarana dan
prasarana di antaranya adalah : menurut konsepsi lama administrasi sarana dan
prasarana itu di artikan sebagai sebuah sistem yang mengatur ketertiban peralatan
yang ada di sekolah . Menurut konsepsi modern administrasi sarana dan prasarana
itu adalah suatu proses seleksi dalam penggunaan sarana dan prasarana yang ada
di sekolah3.
Dari beberapa pernyataan duiatas maka, dapat disimpulkan bahwa
adminitrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu komponen yang mana
menunjang suatu proses pendidikan walaupun itu secara langsung maupun tidak
1
Fauzan, Pengantar Sistem Administrasi Pendidikan,(Yogyakarta: UII Press, 2016), h.77.
2
Bafadal, Ibrahim, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2003) h,.103.
3
Ibid, h.103.
langsung yang mana memiliki tujuan yaitu demi mencapai tujuan yang ada dalam
pendidikan
Alat pelajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan secara langsung
dalam proses pembelajaran, misalnya buku, alat tulis, penggaris , dan bahan
praktikum. Alat peraga adalah semua alat bantu proses pendidikan dan
pengajaran, yang dapat mempermudah dan memberikan pengertian kepada anak
didik baik yang bersifat abstrak maupun konkret, misalnya gambar. Sedangkaan
yang dimaksud dengan media pengajaran adalah sarana pendidikan yang
digunakan sebagai perantara dalam pembelajaran4.
Media pembelajaran dibagi menjadi 3 jenis yaitu media audio, media
visual, dan media audio visual. Media audio seperti tap recorder, radio, lab
bahasa, dan sebagainya. Media visual seperti poster, bagan, gambar kartun, dan
sebagainya. Sedangkan audio visual seperti film, vcd, dan sebagainya.
4
Fauzan, Op.Cit.h.77
5
Tim Pakar Manajemen Pendidikan, Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang,
Malang, 2003, 86
1. Perpustakaan, sebagai tempat koleksi berbagai jenis buku atau pun yang
dapat dibaca bagi siswa yang berguna untuk menambah pengetahuan
siswa
2. Ruang kelas, sebagai tempat yang umum digunakan siswa dan guru untuk
belajar
3. Laboratorium, sebagai tempat siswa untuk melakukan percobaan atau
praktek yang mana dapat bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan
sikap dan keterampilan.
4. Ruang seni, sebagai tempat siswa melaksanakan latihan mengenai
keterampilan dan pengembangan bakat yang ada pada diri siswa tertentu.
6. Lapangan olahraga, sebagai tempat yang mengembangkan bakat siswa di
bidang nonakademik6.
6
Ibid, h 37
7
Ibid, 40
Prinsip ini dimaksudkan agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan
kondisi siap pakai. Oleh karena itu, administrasi sarana dan prasarana sekolah
dapat dikatakan berhasil jika fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat,
pada setiap ada orang yang mau memakainya.
4. Prinsip Kekohesifan
Prinsip ini dimaksudkan agar manajemen perlengkapan pendidikan di
sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang
sangat kompak. Oleh karena itu, walaupun semua orang yang terlibat dalam
pengelolaan perlengkapan itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab
masing-masing, namun antara yang satu dengan yang lainnya harus selalu
bekerja sama dengan baik
5. Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab
Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab semua
orang yang terlibat itu perlu dideskripsikan dengan jelas8.
8
Oteng, Sutisna, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1985), h.76.
Perabot penunjang adalah perabot yang di gunakan / di butuhkan
dalam ruang penunjang. seperti perabot perpustakaan, perabot UKS,
perabot OSIS dsb.
2. Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus di sertai
dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun
jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :
a. Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan.
b. Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
c. Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan
kegiatan praktek.
d. Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan
bangunan dan kegiatan praktek.
Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai
dengan cakupan wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan
bencana alam dan lingkungan yang kurang baik.
3. Ruang
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di
kelompokkan dalam
a. Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar
mengajar teori dan praktek antara lain :
1. Ruang teori sejumlah rombel
2. Ruang perpustakaaan
3. Ruang Laaboraatorium
4. Ruang kesenian
5. Ruang Olah raga
6. Ruang keteraampilan
b. Ruang administrasi
Ruang Administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan
kantor. Ruang administrasi terdiri dari :
1. Ruang kepala sekolah
2. Ruang tata usaha
3. Ruang guru
4. Gudang
c. Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang
mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain :
1. Ruang Ibadah
2. Ruang serbaguna
3. Ruang koperasi sekola
4. Ruang UKS
5. Ruang OSIS
6. Ruang WC/ kamar mandi
7. Ruang BP
4. Alat Dan Media Pendidikan
Setiap mata pelajaran sekurang kurangnya memiliki satu jenis alat
peraga praktek yang sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran,
sehingga dengan demikian proses pembelajaran tersebut akan berjalan dengan
optimal.
5. Bahan Ajar/Buku
Bahan ajar/buku adalah sekumpulan bahan pelajaran yang nantinya
akan di gunakan dalam proses belajar mengajar, bahan ajaran/buku terdiri
dari:
A. Buku Sumber
Digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memperoleh
kejelasan informasi mengenai suatu bidang ilmu / keterampilan.
B. Buku Bacaan
Digunakan oleh guru dan peserta didik sebagai bahan bacaan
tambahan (non fiksi) untuk memperluas pengetahuan dan wawasan
serta sebagai bahan bacaan (fiksi ) yang bersifat relatif
C. Buku Pegangan
Digunakan oleh guru dan peserta didik sebagai acuan dalam
pembelajaran.
D. Buku Pelengkap
Di gunakan oleh guru untuk memperluas dan memperdalam
penguasaan materi9.
9
Ibid, h.79.
10
Fauzan, Op.Cit.h.79.
c. Menetapkan skala prioritas menurut kebutuhan dan menyusun
rencana pengadaan tahunan11.
Adapun Sarana pendidikan dapat dikelompokan menjadi tiga macam,
yaitu :
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah bahan-bahan yang
apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat atau
begitu cepat habis. Seperti : Kapur, spidol, bahan kimia dan
sebagainya.
b. Sarana pendidikan yang tahan lama adalah bahan-bahan ataupun alat-
alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang
relatif lama. Seperti :bangunan kelas, kursi, meja, papan tulis,
peralatan olahraga dan sebagainya.
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
a. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa
digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya,
contohnya: almari arsip sekolah, komputer, bangku sekolah, dan
sebagainya.
b. Sarana pendidikan tidak bergerak adalah semua sarana pendidikan
yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, Contohnya
bangunan gedung, jaringan air dan listrik, saluran dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM).12
11
Piet A. Sahertian, Dimensi Adminitrasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, 1994,
174
12
Fauzan, Op.cit. h.97.
b. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses
belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya
proses belajar mengajar, misalnya ruang kantor, kantin sekolah, tanah
dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang guru, ruang kepala
sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
13
Gunawan, Op.Cit.h.139.
14
Fauzan, Op.Cit.h.80.
dengan pengaturan letaknya tergantung pada kurikuum yang berlaku dan
hal ini juga memberikan pengaruh terhadap penyusunan jadwal pelajaran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruanngan yaitu:
a. Ruangan kegitan belajar ditempatkan dibagian yang paling terang,
tetapi tidak silau, dan juga harus jauh dari gangguan, keributan,
sehingga siswa dapat belajar dengan baik tanpa harus merasa
tergangggu
b. Ruang keterampilan atau ruang praktek yang menimbulkan kebisingan
hendaknya ditempatkan ditempat yang jauh dari ruangan belajar.
c. Ruang laboratorium ditempatkan secara terpisah, namun mudah dan
cepat terjangkau.
d. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang
dan tanggung jawab dari instansi / pemegang yang satu kepada instansi /
pemegang yang lain. Kegiatan penyaluran barang meliputi tiga bagian yaitu :
1) Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian / pendistribusian
barang sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya
masing-masing, maka perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi
pendistribusiannya, sehingga sungguh-sungguh dapat menunjang kegiatan
instruksional
2.) Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : cara pengiriman,
pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan pembongkarang.
3.) Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk
mengisi daftar penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda terima
peyerahan barang, biaya pengiriman dan sebagainya.
e. Penghapusanan
Pengahpusan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan
atau menghilangkan barang-barang dari inventaris karena sudah dianggap
tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan
pelaksanaan pembelajaran disekolah. Penghapusan sarana dan prasarana
pendidikan bertujuanapabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar sedangkan
daya pakainya terlalu singkat maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai
lagi dan dikeluarkandari daftar inventaris. Sebagai salah satu fungsi dari
pengelolaan perlengkapan, penghapusan mempunyai arti:
1. meminimalisir atau membatasi kerugian yang lebih besar
2. meminimalisir terjadinya pemborosan daam biaya operasional sekolah
3. membebaskan atau melepaskan lembaga dari tanggungjawab
pengamanan
4. Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang kelebihan atau
barang lain yang karena beberapa sebab, tidak dapat dipergunakan lagi
5. Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang kelebihan atau
barang lain yang karena beberapa sebab, tidak dapat dipergunakan lagi
6. meringankan beban inventaris
Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar sedangkan daya pakainya
terlalu singkat maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai lagi dan
dikeluarkandari daftar inventaris. Sebagai salah satu fungsi dari pengelolaan
perlengkapan, penghapusan mempunyai arti15.
15
Ibid, h.82.
prasarana dan biasanya dilakukan oleh petugas yang khusus menangani
pemeliharaan barang.
2. Pemeliharaan berdasarkan jenis barang
a) Pemeliharaan barang bergerak
Pemeliharaan barang bergerak dapat dilakukan setiap hari maupun secara
berkala. Contoh: kendaraan bermotor, mesin kantor, dan alat elektronik.
b) Pemeliharaan barang tidak bergerak
Pemeliharaan barang tidak bergerak juga dapat dilakukan setiap hari atau
secara berkala untuk mengetahui sampai sejauh mana kualitas barang tersebut
masih dapat digunakan. Contoh: membersihkan debu-debu yang menempel
pada alat,sebaiknya dilakukan setiap hari agar alat dapat selalu terjaga
kebersihannya, juga untuk mencegah kerusakan. Instalasi listrik dan air dapat
dilakukan secara berkala16.
g. Pengawasan
Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan tidak
bisa berjalan sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegitan
masing-masing akan dimonitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta
diperhatikan kerja samanya satu sama lain.
Pengawasan adalah suatu kegiatan agar semua sarana dan prasarana
pendidikan tetap dalam keadaan yang baik. Pengawasan bukan merupakan
suatu pengaturan yang kaku dan akan membatasi ruang gerak masing-masing
fungsi pengelolaan, tetapi merupakan koordinasi serta akselerasi bagi seluruh
fungsi pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan
biaya dapat dihindarkan.
h. Pertanggungjawababn
Pengunaan barang invetaris sekolah harus dipertanggungjawabkan
dengan membuat laporan pengunaan barang-barang yang ditunjukan kepada
instansi atasan. Laporan pertanggungjawaban ini juga dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi barang dan pengunaan sarana dan prasarana pendidikan,
16
Sahertian, Op.Cit.h.176.
sehingga dengan laporan ini dapat diketahui keadaan sarana dam prasarana
yang memerlukan perbaikan ataupun pengantian.
17
Ibid, h.177.
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
Sarana adalah alat yang langsung digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Sedangkan prasarana adalah alat-alat tidak langsung digunakan
untuk mencapai tujuan dalam pendidikan.
Maka dari itu adminitrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu
komponen yang mana menunjang suatu proses pendidikan walaupun itu secara
langsung maupun tidak langsung yang mana memiliki tujuan yaitu demi
mencapai tujuan yang ada dalam pendidikan.
Aktivitas administrasi dalam bidang sarana dan prasarana pendidikan
meliputi; perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan dan
pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan.
Tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah tidak lain agar semua
kegiatan tersebut mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Administrasi
sarana dan prasarana semakin lama di rasakan semakin rumit karena
pendidikan juga menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat
langsung dalam pendidkan tersebut. Oleh karena itu apabila administrasi sarana
dan prasarana berjalan dengan baik maka semakin yakin pula bahwa tujuan
pendidikan akan tercapai dengan baik.
B. Saran
Dengan membaca makalah ini dan mengetahui apa itu sarana dan
prasarana, administrasi sarana dan prasarana, proses administrasi sarana dan
prasarana, dan peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana diharapkan
mahasiswa (calon guru/tenaga pendidik) dapat memahami dan
mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan.
Daftar Pustaka