Anda di halaman 1dari 13

Materi Permintaan Sarana Dan Prasarana Kantor

A. Konsep Manajemen secara Umum

Menurut Tim Pakar Pendidikan UM (2003:86) manajemen sarana dan prasarana


pendidikan didefinisikan “Sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana
pendidikan secara efektif dan efisien”. Begitu pentingnya sarana dan prasarana dalam lembaga
pendidikan dalam menunjang keberhasilan organisasi pendidikan, menjadikan sarana dan
prasarana menjadi satu bagian dari manajemen yang ada dilembaga pendidikan. Bisa saja
diklaim bahwa sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting
dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Untuk itu, perlu dilakukan
peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya agar tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.
Proses manajemen sarana dan prasarana meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengadaan, pengurusan, pergudangan, pemeliharaan, pengawasan, dan penghapusan. Semua
proses tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang tepat dan benar.

B. Pengadaan Sarana dan Prasarana


Beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang definisi pengadaan yang telah
penulis kumpulkan sebagai berikut:

1. Menurut Minarti (2011:258) “Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk


menyediakan semua jenis sarana prasarana pendidikan persekolahan yang sesuai dengan
kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
2. Menurut Sahertian (1985:176) pengertian pengadaan adalah “Semua kegiatan penyediaan
perlengkapan untuk menunjang pelaksanaan tugas sekolah”.

3. Menurut Gunawan (dalam Minarti, 2011) “Pengadaan sebagai segala kegiatan untuk
menyediakan semua keperluan barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengadaan adalah
kegiatan penyediaan semua jenis sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pendidikan
yang berlangsung di sekolah dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengadaan sarana prasarana harus disesuaikan dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan
jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga, maupun sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan hal ini sesuai yang dijelaskan Minarti (2011:259). Berkenaan dengan
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah ada tiga hal yang perlu dipahami. Tim
Pakar Manajemen Pendidikan (2003: 88) menyebutkan:
Pertama, bahwa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus melalui
perencanaan yang hati-hati. Kedua, bahwa banyak cara dalam pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah. Ketiga, bahwa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
harus diadministrasikan dengan tertib sehingga semua pengeluaran uang yang berkenaan dengan
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu dapat dipertanggungjawabkan baik
kepada pemerintah, yayasan pembina, maupun masyarakat.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengadaan berkaitan
dengan tiga hal yang penting yaitu perencanaan, cara pengadaan dan administrasi untuk
pertanggungjawabannya.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam pengadaan serta pemeliharaannya merupakan
tanggung jawab kepala sekolah. Sehingga perlu mengetahui prinsip-prinsip pengadaan sekaligus
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah tersebut, seperti yang dijelaskan Soetopo dan
Sumanto (1982:208) terdapat enam prinsip antara lain:
1. Bahwa semua orang yang ikut menggunakan secara teratur mengenai peralatan tersebut
haruslah dilibatkan dalam proses pemilihan.
2. Peralatan sekolah hendaknya serasi dengan interest kebutuhan dan kematangan anak. Peralatan
tersebut haruslah mudah dipindahkan sehingga mudah diatur.
3. Ukuran peralatan sebaiknya disesuaikan dengan keadaan murid, maka di sini dalam rangka
pengadaan peralatan sekolah dibuat yang berbeda-beda setiap kelas sehingga dapat disesuaikan
dengan peradaban besar kecilnya anak.
4. Lebih baik yang bervariasi maksudnya peralatan ini bentuk dan ukurannya berbeda sehingga
lebih menarik dan mudah disesuaikan dengan kepentingan kelas tersebut.
5. Semua kelas hendaklah tidak diberi peralatan yang sama persis. Maka semakin berbeda
tingkatnya sehingga berbeda pula tentang peralatannya misal TK lain dengan tingkat yang lebih
tinggi.
6. Kemudian dengan peralatan yang akan dibeli haruslah diperhatikan.
Meskipun yang bertanggung jawab adalah kepala sekolah, akan tetapi staf, guru dan siswa juga
ikut menggunakannya sehingga alangkah baiknya jika menjadi tanggung jawab bersama.
C. Proses Pengadaan Sarana dan Prasarana

1. Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana


Pengadaan barang harus direncanakan dengan hati-hati agar pengadaannya sesuai dengan
apa yang diharapkan serta memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah. Perencanaan
sarana prasarana sendiri memiliki pengertian “Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan
dapat didefinisikan sebagai suatu proses memikirkan dan menetapkan program pengadaan
fasilitas sekolah, baik yang berbentuk sarana maupun prasarana pendidikan di masa yang akan
datang untuk mencapai tujuan tertentu” (Tim Pakar Manajemen Pendidikan, 2003: 88). Kegiatan
perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan harus jelas dan rinci, baik jumlah,
jenis, merk, maupun harganya.
Menurut Soekarno (dalam Bafadal, 2003:88) mendeskripsikan langkah-langkah
perencanaan pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah sebagai berikut:
a. Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh setiap unit
kerja dan atau menginventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah.
b. Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah dengan untuk periode tertentu, misalnya
untuk satu triwulan atau satu tahun ajaran.
c. Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang tersedia
sebelumnya.
d. Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia. Apabila
dana yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan itu, maka perlu
dilakukan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah direncanakan dengan
melihat urgensi setiap perlengkapan yang dibutuhkan. Semua perlengkapan yang urgen segera
didaftar.
e. Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana atau anggaran
yang tersedia. Apabila ternyata masih melebihi dari anggaran yang tersedia, maka perlu
dilakukan seleksi lagi dengan cara membuat skala priorotas.
f. Penetapan rencana pengadaan akhir.
Beberapa ahli lain mengemukakan tahapan kegiatan dalam perencanaan pengadaan
sarana dan prasarana. Minarti (2011:259-260) menjelaskan, untuk mengadakan perencanaan
kebutuhan alat pelajaran, dapat melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a. Mengadakan analisis terhadap materi pelajaran mana yang membutuhkan alat atau
media penyampaiannya. Dari analisis materi ini dapat didaftar alat-alat atau media apa
yang dibutuhkan.
b. Apabila kebutuhan yang diajukan ternyata melampaui kemampuan daya beli atau daya
pembuatan, harus diadakan seleksi menurut skala prioritas terhadap alat-alat yang
mendesak pengadaannya. Kebutuhan yang lain dapat dipenuhi pada kesempatan yang
lain.
c. Mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada. Alat yang sudahh
ada perlu dilihat kembali, lalu mengadakan re-inventarisasi. Alat yang perlu diperbaiki
atau diubah disendirikan untuk diserahkan kepada orang yang dapat memperbaiki.
d. Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaran atau media yang masih dapat
dimanfaatkan, baik dengan reparasi atau modifikasi maupun tidak.
e. Mencari dana (bila belum ada). Kegiatan dalam tahap ini adalah mengadakan
perencanaan tentang bagaimana cara memperoleh dana, baik dana rutin maupun non
rutin.
f. Menunjuk seseorang (bagian perbekalan) untuk melaksanakan pengadaan alat.
Penunjukan ini sebaiknya mengingat beberapa hal, yaitu keahlian, kelincahan
berkomunikasi, kejujuran, dan sebagainya-dan tidak hanya seseorang.

Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu tidak mudah
karena harus dilaksanakan secara sistematis, rinci, dan teliti berdasarkan informasi yang realistik
dengan kondisi sekolah. Oleh karena itu, dalam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah perlu melibatkan semua pihak yang memahami program pendidikan
(organisasi kurikulum metode dan media pengajaran), perlengkapan yang sudah dimiliki (jenis,
jumlah dan kualitas), sumber dana yang tersedia, dan harga pasar.

2. Cara Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


Seringkali sekolah mendapatkan bantuan sarana dan prasarana pendidikan dari
pemerintah. Namun, jumlah bantuan tersebut biasanya terbatas dan tidak selalu ada, sehingga
pengelola sarana dan prasarana pendidikan dituntut juga untuk mengusahakannya dengan cara
lain.
Ada beberapa alternatif cara dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan yang bisa dijadikan pilihan dalam pengadaan sarana dan prasarana. Menurut
Minarti (2011:261-263) beberapa alternatif cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pembelian
Pembelian merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan dengan jalan sekolah membayar sejumlah uang tertentu
kepada penjual atau penyalur untuk dapat mendapat sejumlah sarana dan
prasarana sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Pembelian dilakukan
apabila anggarannya tersedia. Pengadaan sarana dan prasarana dengan cara
pembelian ini merupakan salah satu cara yang dominan dilakukan sekolah dewasa
ini.
b. Pembuatan sendiri
Pembuatan sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan dengan jalan membuat sendiri yang biasanya dilakukan
oleh guru, siswa, atau pegawai. Pemilihan cara ini harus mempertimbangkan
tingkat efektifitas dan efisiensinya apabila dibandingkan dengan cara pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan yang lain. Pembuatan sendiri biasanya dilakukan
terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang sifatnya sederhana dan murah,
misalnya alat-alat peraga yang dibuat oleh guru peserta didik.
c. Penerimaan hibah atau bantuan
Penerimaan hibah atau bantuan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan dengan jalan pemberian secara cuma-cuma dari pihak
lain. Penerimaan hibah atau bantuan harus dilakukan dengan membuat berita
acara.
d. Penyewaan
Penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan dengan jalan pemanfaatan sementara barang milik pihak lain untuk
kepentingan sekolah dengan cara membayar berdasarkan perjanjian sewa-
menyewa. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara
ini hendaknya dilakukan apabila kebutuhan sarana dan prasarana bersifat
sementara dan temporer.
e. Pinjaman
Pinjaman merupakan penggunaaan barang secara cuma-cuma untuk sementara
waktu dari pihak lain untuk kepentingan sekolah berdasarkan perjanjiam pinjam-
meminjam. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara
ini hendaknya dilakukan apabila kebutuhan sarana dan prasarana bersifat
sementara dan temporer dan harus mempertimbangkan citra baik sekolah yang
bersangkutan.
f. Pendaur-ulangan
Pendaur-ulangan adalah pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara
memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang berguna
untuk kepentingan sekolah.
g. Penukaran
Penukaran merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan dengan jalan menukarkan sarana dan prasara yang dimiliki dengan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan organisasi atau instansi lain. Pemilihan
cara pengadaan sarana dan prasarana jenis ini harus mempertimbangkan adanya
saling menguntungkan di antara kedua belah pihak dan sarana prasarana yang
dipertukarkan harus merupakan sarana prasaraba yang sifatnya berlebihan atau
dipandang dan dinilai sudah tidak berdaya guna lagi.
h. Perbaikan atau Rekondisi
Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan
jalan memperbaiki sarana dan prasarana yang telah mengalami kerusakan, baik
dengan perbaikan satu unit sarana dan prasarana maupun dengan jalan penukaran
instrument yang baik di antara instrumen sarana dan prasarana yang rusak
sehingga instrument-instrumen yang baik tersebut dapat disatukan dalam satu unit
atau beberapa unit, dan pada akhirnya satu atau beberapa unit sarana dan
prasarana tersebut dapat dioperasikan atau difungsikan.
Berikut adalah jenis-jenis pengadaan jika dilihat dari jenis barang yang dikemukakan
oleh Sahertian (1985:176)
a. Pengadaan Buku-buku Pelajaran
Yang dimaksudkan dengan buku-buku pelajaran adalah buku-buku yan diperlukan di
sekolah. Buku-buku ini meliputi: buku pelajaran , buku bacaan, buku bacaan pelajaran,
buku perpustakaan, kamus, ensiklopedi, dan majalah pendidikan.
b. Pengadaan Alat Kantor
Alat kantor adalah alat-alat yang biasanya digunakan dalam suatu kegiatan kantor yang
antara lain meliputi: mesin tik, mesin hitung, mesin stansil, kertas, alat pembersih, dan
lain-lainnya. Sedang yang dimaksudkan dengan alat pendidikan adalah alat-alat yang
secara fungsional digunakan dalam proses belajar mengajar. Alat-alat ini meliputi: alat
peraga, alat praktek, alat laboratorium, alat kesenian, alat olah raga dan lain-lain.
c. Pengadaan Perabot
Perabot adalah barang-barang rumah tangga yang fungsinya sebagai tempat
penyimpanan atau pengamanan dari alat-alat atau bahan-bahan yang antara lain meliputi:
meja tulis, kursi, almari, rak, filing kabinet, brankas dan lain-lain.
d. Pengadaan Bangunan
Pengadaan bangunan dapat dilakukan dengan cara membangun bangunan baru, membeli
bangunan, menyewa bangunan, menerima hibah bangunan, atau menukar bangunan.
e. Pengadaan Tanah
Tanah yang dimiliki sekolah pada awalnya dapat diperoleh dengan cara membeli,
menerima hibah, menerima hak pakai, serta melakukan pemekaran tanah.
Semua tahap pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tersebut harus dibingkai
oleh rasa tanggung jawab sekolah. Begitu pula dalam metode atau cara pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah tidak lepas dari pertanggungjawaban pihak sekolah. Oleh
karena itu, setiap usaha untuk mengadakan barang, termasuk prasarana, tidak dapat dilakukan
sendiri oleh kepala sekolah atau bendahara. Usaha pengadaan yang dilakukan bersama akan
memungkinkan pelaksanaannya lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. Pengertian Permintaan Perlengkapan/Peralatan Kantor

 Permintaan sarana dan prasarana adalah jumlah saran maupun prasarana yang di butuhkan
untuk memenuhi kebutuhan kantor terhadap staff sarana dan prasarana.
 Permintaan dalam ilmu ekonomi merupakan jumlah barang yang diminta oleh konsumen
terhadap suatu produk.

a. Permintaan sapras sendiri di artikan,

Permintaan sarpras disini bisa diartikan sebagai suatu kegiatan meminta sejumlah sarana
maupun prasarana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kantor terhadap staff sarpras.
Permintaan sarpras ditujukan untuk diajukannya permintaan pengadaan sarpras. Oleh karena itu,
permintaan sarpras harus dilandasi dengan ketentuan pengadaan sarpras
Langkah-langkah permintan peralatan/perlengkapan kantor :
1. Unit pemakai mengajukan bon permintaan kepada bagian gudang dengan bon
permintaan peralatan/perlengkapan.
2. Bagian administrasi gudang meneliti baik keluar ( apakah permintaan tersebut
benar-benar harus dipenuhi) maupun ke dalam (apakah barang yang diminta ada
dalam gudang).
3. Apabila permintaannya memenuhi syarat selanjutnya disetujui dan persetujuan
tersebut diserahkan ke pengurus peralatan/perlengkapan.
4. Persetujuan yang diterima oleh pengurus dijadikan pedoman untuk mengeluarkan
peralatan/perlengkapan dan disampaikan kepada unit pemakai.
5. Bagian administrasi gudang selanjutnya membukukan peralatan/perlengkapan
yang dikeluarkan tersebut.
6. Bagian gudang menghitung persediaan peralatan/perlengkapan baik secara
administrasi maupun secara fisik.
7. Bagian administrasi bersama bagian peralatan/perlengkapan mengecek fisik
persediaan peralatan/perlengkapan secara bersama-sama apakah sesuai antara yang
tercatat dengan keadaan sebenarnya.
8. Pihak Gudang selanjutnya melaporkan kepada Pimpinan/Bendaharawan.

C. Tips atau Cara Dalam Membeli Perbekalan Kantor (Office Supplies) yang Baik

Membeli alat kantor hampir sama dengan shopping di mall, sama-sama


berbelanja. Namun yang membedakan adalah barang yang mesti dibeli adalah alat kantor itu
sendiri. Kelihatannya memang mudah, namanya juga shopping! Tetapi ternyata tidak demikian
yang terjadi. Para pegawai sering mengeluh kalau harus membeli dan berbelanja alat kantor
tentang apa yang harus dibeli, berapa banyak yang harus dibeli per itemnya dan yang paling
penting adalah dimana membeli alat kantor yang terbaik
Dari sekian banyak toko yang menjual alat kantor, hanya sedikit yang menjual produk
dari berbagai merk dengan berbagai rentang harga. Pegawai pun harus melakukan riset dan
pencarian serta memikirkan alat kantor yang bagus tetapi juga sesuai dengan harga.
Yang pasti, pastikan anda tidak terburu-buru membeli tetapi harus melakukannya dengan
perlahan dan bertahap agar alat kantor yang anda beli akan sesuai dengan harga dan merupakan
yang terbaik. Jika tidak, maka alat kantor yang dibeli hanya akan menghabiskan uang sementara
tidak bisa digunakan sehingga harus disimpan didalam gudang sepanjang tahun.
Oleh karena itu, anda tidak hanya bisa terpaku pada diskon atau brosur menarik.
Begitupun jika toko alat kantor tersebut memiliki pamflet yang besar dengan brosur yang
mengkilat dan tokonya yang mewah bukan jaminan anda akan mendapatkan harga terbaik untuk
alat tulis kantor terbaik.

D. Berikut tips membeli alat kantor untuk keperluan kantor anda :

1. Ceklis alat kantor apa yang mau anda belli


Ketika anda berada dikantor gambarkan apa yang akan mau dibeli, akan terlihat
mudah namun anda akan seketika bingung ketika sudah ditoko alat kantor.
Dengan adanya banyak pilihan dan fitur, hal ini akan membuat anda merasa
bahwa alat kantor tersebut benar-benar dibutuhkan padahal tidak. Oleh karena itu,
buatlah catatan alat kantor apa yang akan anda beli agar anda lebih mudah ketika
berbelanja.
2. Perhatikan apakah alat kantor tersebut akan berguna
Apa alasan anda harus membeli ala kantor tersebut? Anda bisa menanyakan
kepada boss ataupun pegawai lainnya apakah alat kantor tersebut akan sering
dipakai atau malah disimpan. Sebagai contoh mudah adalah jika kantor anda
hanya sering melakukan printing bahan cukup dengan menggunakan printer,
maka mesin fotocopy tidak diperlukan untuk dibeli.
3. Pilihlah teman berbelanja anda
Sama halnya ketika anda berbelanja keperluan anda di mall, memillih teman
belanja seorang shopaholic hanya akan membuat anda kalap mata. Jika demikian,
anda hanya akan terpaku pada diskon yang diberikan tanpa melihat kualitas
barang. Dilain pihak, anda akan membeli alat kantor yang mewah padahal
sebenarnya tidak diperlukan.
4. Perhatikan timing dalam membeli alat kantor
Jika ingin mendapakan diskon yang masuk akal dengan kualitas alat kantor yang
terbaik, sebaiknya pilihlah waktu akhir tahun.
5. Mencari toko alat kantor
Anda bisa melakukan pencarian di internet mengenai toko alat kantor yang
berada didaerah anda yang memiliki kredibilitas yang baik di internet. Anda bisa
membuat dafar nama-nama toko alat kantor tujuan anda.
6. Perhatikan penawaran dari supplier sendiri
Apakah ada garansi yang diberikan pasca pembelian agar kita tidak ragu membeli
produk alat kantor tersebut karena ada jaminannya.
Sebenarnya tidak sulit untuk tips membeli alat-alat kantor untuk keperluan kantor
anda, hanya saja butuh waktu pasti tidak akan sia-sia. Meminta saran dan bantuan
kepada rekan kantor yang tahu juga tidak ada salahnya. Anda bisa menyisihkan
waktu sekitar satu minggu untuk melengkapi alat kantor tempat anda bekerja.

E. Karakteristik Barang Perbekalan (Office Supplies) yang Baik

Dalam memilih berbagai perlengkapan kantor yang, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar kita tidak menyesal setelah membeli perlengkapan kantor yang kita butuhkan.
Dalam membeli barang apa saja, termasuk dalam membeli peralatan kantor, kita tidak
seharusnya tergoda oleh harga-harga yang murah tanpa kita ketahui kualitas dari barang-barang
tersebut.

Tata cara dalam permintaan sarana dan prasarana kantor


1. Akukan inventarisasi
2. Buat laporan
3. Buat analisis kebutuhan dan survei
4. Buat permohonan pengadaan ke atasan
5. Jika disetujui, maka rencanakan budget
6. Pilih sasaran produsen
7. Alokasikan sarpras
8. Simpan dengan rapi sampai dibutuhkan
LATIHAN SOAL

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perencanaan pengadaan ?


2. Persyaratan apa saja yang harus diperhatikan dalam kegiatan sarana dan prasarana ?
3. Uraikan syarat – syarat perlengkapan dan perabot kantor yang harus dipenuhi ?
4. Urakan tahap – tahap dalam proses perencanaan barang bergerak ?
5. Faktor – faktor apa saja yng harus diperhatikan dalam menentukan lokasi gedung ?
jelaskan
6. Jelaskan tujuan pengadaan sarana dan prasarana kantor
7. Uraikan prosedur yang harus dilewati dalam proses pengadaan barang dan jasa ?
8. Sebutkan prinsip – prinsif pengadaan barang dan jasa sesuai dengan KEPRES NO.80
Tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa wajib
9. Terangkan beberapa karakteristik esensial perencanaan pengadaan perlengkapan yang
anda ketahui ?
10. Jelaskan sistem pendistribusian dalam pengelolaan peralatan kantor ?
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan permintaan peralatan atau pelengkapan kantor ?
12. Sebutkan karakteristik barang perbekalan yang baik
13. Sebutkan beberapa tips cara memebeli peralatan kantor yang baik ?
14. Sebutkan tata cara dalam permintaan peralatan dan perlengkapan kantor?
15. Buatlah diagram alir prosedur pengadaan alat dan bahan ?
SOAL PRAKTEK

Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-6 orang. Kemudian lakukan simulasi pengadaan
peralatan dan perabotkantor, dimana seseorang berperan sebagai pimpinan perusahaan
dan seseorang sebagai sekertaris. Serta seseoarang sebagai Direktur SARPRAS
sementara yang lainnya berperan sebagai supplier penyedia kebutuhan peralatan dan
perabot kantor. Pimpinan, sekertaris, dan direktur sarpras diskusi untuk membuat
perencanaan pengadaan persediaan sarana dan prasarana kantor yang dibutuhkan,
sementara supplies berdiskusi untuk membuat penawaran kepada perusahaan.
MODUL ADMINISTRASI SARANA DAN PRASANA

KELAS XI
ADMINISTRASI PERKANTORAN

Anda mungkin juga menyukai