Pengadaan fasilitas kantor dapat dilakukan melalui lelang, penunjukan langsung, membeli,
membuat sendiri, maupun menerima hibah dari pihak lain. Proses pengadaan fasilitas kantor
melalui prakualifikasi dan pascakualifikasi tersebut biasanya dilakukan oleh instansi-instansi
pemerintah yang memerlukan pengadaan fasilitas kantor dalam jumlah besar dan tak sanggup
dilakukan sendiri oleh instansi tersebut, sehingga harus melibatkan pihak lain.
Pengadaan fasilitas kantor dalam lingkup kantor/perusahaan harus disesuaikan dengan kebutuhan
agar tidak mubazir. Untuk menentukan peralatan apa yang akan dipilih/digunakan maka harus
didaftarkan dahulu perlengkapan yang dibutuhkan tersebut.
1. Unit pemakai mengajukan bon permintaan kepada bagian gudang dengan bon permintaan
peralatan/perlengkapan.
2. Bagian administrasi gudang menliti baik keluar (apakah permintaan tersebut benar-benar
harus dipenuhi) maupun kedalam (apakah barang yang diminta ada dalam gudang).
3. Apabila permintaanya memenuhi syarat, selanjutnya akan disetujui dan persetujuan
tersebut diserahkan ke pengurus peralatan/perlengkapan.
4. Persetujuan yang diterima oleh pengurus dijadikan pedoman untuk mengeluarkan
peralatan/perlengkapan dan disampaikan kepada unit pemakai.
5. Bagian administrasi gudang selanjutnya membukukan peralatan/perlengkapan yang
dikeluarkan tersebut.
6. Bagian gudang menghitung persediaan peralatan/perlengkapan baik secara administrasi
maupun secara fisik.
7. Bagian administrasi bersama bagian peralatan/perlengkapan mengecek fisik persediaan
peralatan/perlengkapan secara bresama-sama apakah sesuai antara yang tercatat dengan
keadaan sebenarnya.
8. Pihak gudang selanjutnya melaporkan kepada pimpinan/bendaharawan.
Selain perencanaan pengadaan peralatan kantor diatas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pengadaan peralatan kantor, yakni sebagai berikut:
a. Penyimpanan
Penyimpanan perlu diperhatikan karena dengan penyimpanan yang baik maka efisiensi dan
efektifitas kerja dapat ditingkatkan. Dalam kegiatan penyimpanan harus memperhatikan:
a. Persediaan alat-alat pemelihara yang diperlukan.
b. Memenuhi syarat penyimpanan barang.
c. Memperhatikan sifat barang yang disimpan.
d. Memperhatikan jangka waktu penyimpanan.
e. Memperhatikan tenaga yang diperlukan dan biaya yang harus dikeluarkan.
b. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus agar barang tetap dalam kondisi baik setiap
waktu akan digunakan. Pemilharaan harus dilakukan sesuai jadwal yang telah dilaksanakan.
c. Adminstrasi perlengkapan
Administrasi perlengkapan dimulai dengan pencatatan secara teratur tiap-tiap barang. Kegiatan
pencatatan ini bertujuan untuk mendata barang perlengkapan yang dimiliki oleh suatu kantor.
Selain pencaatatan atauu pendataan kegiatan administrasi perlengkapan laian adalah kegiatan
penghapusan atau penyusutan.
Dengan memperhatikan ketiga hal diatas dapat membuat peralatan kantor yang dibeli menjadi
lebih tahan lama karena penyimpanan yang benar, umur masa pakai barang juga semakin
panjang karena pemeliharaan barang lebih terjaga, juga seluruh barang juga tercatat dengan baik
karena administrasi perlengkapan dilakukan dengan baik.
. Pengertian Pengadaan
Menurut gunawan, (1996:135) mengatakan bahwa pengadaan sarana dan prasarana adalah
segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang, benda dan jasa bagi keperluan
pelaksanaan tugas.
Sedangkan menurut daryanto, (2001:51) bahwa prasarana berdasarkan etimologi berarti alat
tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Nawawi, (1993:63) mengatakan bahwa usaha pengadaan sarana prasarana yang
dibutuhkan sehingga dapat digunakan secara tepat, memerlukan dan mengembangkan sejumlah dana,
komunikasi yang cepat dan tepat dalan kebutuhan peralatan dapat memungkinkan disusunnya
perencanaan yang lengkap.
Secara ringkas maksud dari pengadaan itu sesuai dengan yang dinyatakan dalam Keputusan
Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintahan yakni
menyatakan “Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang
dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia
barang/jasa”.
Imron dalam buku Persepektif Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah menyatakan bahwa
ada sejumlah langkah-langkah perencanaaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah sebagai berikut
:
o Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh setiap unit kerja dan
atau menginventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah.
o Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu, misalnya untuk satu
semester atau satu tahun ajaran.
o Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang tersedia sebelumnya.
o Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia. bila dana yang
tersedia tidak memadai untuk mengadakan kebutuhan tersebut, maka perlu dilakukan seleksi
terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah direncanakan dengan melihat urg ensi setiap
perlengakapan yang dibutuhkan. Semua perlengkapan yang urgen segera di daftar
o Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana atau anggaran yang
tersedia bila ternyata masih melebihi anggaran yang tersedia, maka perlu dilakukan seleksi lagi
dengan cara membuat skala prioritas.
o Menetapan rencana pengadaan akhir.
Nawawi, (1993:63) mengatakan bahwa dalam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana
sekolah harus diperhatikan hal-hal berikut:
a. Kesesuaian dengan kebutuhan dan kemampuan karena barang-barang yang tidak tepat akan menjadi
sumber pemborosan.
b. Kesesuaian dengan jumlah dan tidak terlalu berlebihan dan kekurangan.
c. Mutu yang selalu baik agar dapat dipergunakan secara efektif
d. Jenis alat atau berang yang diperlukan harus tepat dan dapat meningkatkan efesiensi kerja
Dengan demikian diperlukan sistem informasi dan koordinasi yang baik antara tugas perencana
dan petugas pengadaan melalui koordinasi pimpinan.
Disamping itu ada juga beberapa prinsip yang berlaku secara umum untuk proses pengadaan ini
yakni sesuai dengan Kepres No.80 tahun 2003, Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-
prinsip :
a. efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang
terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
b. efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
c. terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia barang/jasa yang
memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa
yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas
dan transparan;
d. transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk
syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia
barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi
masyarakat luas pada umumnya;
e. adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia
barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan
atau alasan apapun;
f. akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran
pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta
ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.
B. Bangunan
Mengadakan survey tentang keperluan bangunan yang direncanakan meliputi struktur organisasi dari
sekolah yang mengunakan jumlah pemakai (guru, siswa dan lain-lain) dan jumlah alat-alat atau perabot
yang ditempatkan.
Mengadakan perhitungan luas bangunan berdasarkan kebutuhan dan disusun atas dasar data survey
Menyusun rencana anggaran biaya sesuai harga standar yang berlaku didaerah yang bersangkutan,
Menyusun pentahapan rencana anggaran biaya sesuai rencana pentahapan pelaksanaan secara teknis
dengan memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan.
Sahertian (1994:177) mengatakan bahwa dari segi asal datangnya barang maka jenis
pengadaan ada dua, yaitu:
1. Pengadaan dalam negeri, dapat dilakukan dengan cara:
Tener yaitu pengadaan barang yang dilakukan diantara supplier atau rekan yang bergerak
dibidangnya secara kompetitif.
Pebandingan penawaran yaitu cara pengadaan barang dilakukan dengan mengadakan perbandingan
penawaran diantara rekanan yang lulus prakualifikasi
Pmbelian langsung yaitu pembelian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang jumlahnya kecil.
Cara pembelian yang tepat adalah dengan membandingkan diantara pemasok untuk memperoleh bahan
yang sama dengan harga yang lebih murah.
2. Pegadaan luar negeri (bersifat impor) yang diselenggarakan pemerintah.
Menurut Syahril (2009:40-44) adapun jenis sarana-prasarana yang akan diadakan dan akan
dipenuhi oleh Suatu sekolah ataupun satuan pendidikan yakni sebagai berikut :
3. Pengadaan perabot
Perabot dalah barang yang berfungsi sebagai tempat duduk,tempat menulis ,tempat
istirahat,tempat penyimpanan alat-alat dan apatau bahan, sepeti meja,kursi,almari,rak, filing cabinet
dan sebagainya dan sebagainya, dapat dilakukan dengan cara membeli, membuat sendiri dan
menerima bantuan. Pembelian dapat dilakukan terhadap barang yang sudah jadi atau barang yang
belum dan pembelian dapat dilakukan melalui lelang, pemilihan maupun penunjukan langsng sesuai
dengan aturan yang berlaku. Pengadaan yang biasa dilakukan dengan jalan membuat sendiri biasanya
dilakukan untuk kegiatan pembelajaran praktek dengan mempertimbangkan faktor biaya yang
tersedia, tenaga yang diperlukan dan peralatan yang dibutuhkan. Lain halnya dengan pangadaan
dengan cara menerima bantuan (hibah) dari pemerintahan, swasta, masyarakat maupun perorangan
dan dilengkapi surat-suarat tertentu. .
Dalam pengadaan perabot sekolah, maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti
segi antropometri, ergonomi. Estetika, dan segi ekonomis.
Antropometri, artinya pengadaan perabot dengan memperhitungkan tinggi badan atau ukuran penggal-
penggal tubuh pemakai (misalnya siswa dan tenaga kependidikan lainnya).
Ergonomis, maksudnya perabot yang akan diadakan tersebut memperhatikan segi kenyamanan,
kesehatan, dan keamanan pemakai,
Estetis, yaitu perabot tersebut hendaknya menyenangkan untuk dipakai karena bentuk dan warnanya
menarik.
Ekonomis, maksudnya perabot bukan hanya berkaitan dengan harganya tetapi merupakn transformasi
wujud efisiensi dan efektifitas dalam pengadaan dan pendayagunaannya.
o Buku teks utama adalah buku pokok yang menjadi pegangan guru dan murid yang subtansinya
mengacu pada kurikulum yang berlaku.
o Buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan tambahan buku
teks utama yang digunakan oleh murid dan guru yang seluruh isinya menunjang kurikilum.
o Buku bacaan non fiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan.
Pada umumnya buku bacaan non fiksi menunjang salah satu bidang studi. Sistematika
penyusunannya tidak seperti buku teks pelengkap tetapi disajikan secara populer.
o Buku bacaan fiksi adalah buku bacaan yang ditulis tidakberdasarkan fakta atau kenyataan,
melainkan berdasarkankhayalan penulis. Isi buku bacaan fiksi biasanya berbentuk cerita yang
tidak benar-benar terjadi.
1. Penyiapan berita acara pemeriksa dan oenerimaan barang (serah terima pemenang lelang)
2. Pembuatan Sendiri
3. Pembuatan sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan dengan jalan membuat sendiri yang biasanya dilakukan oleh guru, siswa, atau pegawai.
Pemilihan cara ini harus mempertimbangkan tingkat efektifitas dan efesiensinya apabila
dibandingkan dengan cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang lain. Pembuatan sendiri
biasanya dilakukan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang sifatnya sederhana dan murah,
misalnya alat-alat peraga yang dibuat oleh guru atau murid.
4. Penerimaan Hibah atau Bantuan
Penerimaan hibah atau bantuan yaitu merupakan cara pemenuhan sarana dan prasaran pendidikan
persekolahan dengan jalan pemberian secara cuma-cuma dari pihak lain. Penerimaan hibah atau
bantuan harus dilakukan dengan membuat berita acara.
5. Penyewaan
Yang dimaksud dengan penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan dengan jalan pemanfaatan sementara barang milik pihak lain untuk
kepentingan sekolah dengan cara membayar berdasarkan perjanjian sewa-menyewa. Pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila kebutuhan
sarana dan prasarana bersifat sementara dan temporer.
6. Pinjaman
Yaitu penggunaan barang secara cuma-cuma untuk sementara waktu dari pihak lain untuk kepentingan
sekolah berdasarkan perjanjian pinjam meminjam. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila kebutuhan sarana dan prasarana bersifat
sementara dan temporer dan harus mempertimbangkan citra baik sekolah yang bersangkutan
7. Pendaurulangan
Yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara memanfaatkan barang yang sudah
tidak terpakai menjadi barang yang berguna untuk kepentingan sekolah.
8. Penukaran
Penukaran merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan jalan
menukarkan sarana dan prasarana yang dimiliki dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
organisasi atau instansi lain. Pemilihan cara pengadaan sarana dan prasarana jenis ini harus
mempertimbangkan adanya saling menguntungkan di antara kedua belah pihak, dan sarana/prasarana
yang dipertukarkan harus merupakan sarana dan prasarana yang sifatnya berlebihan atau dipandang
dan dinilai sudah tidak berdaya guna lagi.
9. Perbaikan atau Rekondisi
Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan jalan memperbaiki
sarana dan prasarana yang telah mengalami kerusakan, baik dengan perbaikan satu unit sarana dan
prasarana maupun dengan jalan penukaran instrumen yang baik di antara instrumen sarana dan
prasarana yang rusak sehingga instrumen-instrumen yang baik tersebut dapat disatukan dalam satu
unit atau beberapa unit, dan pada akhirnya satu atau beberapa unit sarana dan prasarana tersebut
dapat dioperasikan atau difungsikan.
Prosedur pengadaan barang dan jasa harus mengacu kepada Kepres No. 80 tahun 2003 yang
telah disempurnakan dengan Permen No. 24 tahun 2007. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
di sekolah umumnya melalui prosedur sebagai berikut:
a. Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
b. Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
c. Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujuakan kepada pemerintah bagi sekolah
negeri dan pihak yayasan bagi sekolah swasta.
d. Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk mendapat persetujuan dari pihak
yang dituju.
e. Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim ke sekolah yang mengajukan
permohonan pengadaan sarana dan prasarana tersebut.
C. Tips atau Cara Dalam Membeli Perbekalan Kantor (Office Supplies) yang Baik
Membeli alat kantor hampir sama dengan shopping di mall, sama-sama berbelanja. Namun yang
membedakan adalah barang yang mesti dibeli adalah alat kantor itu sendiri. Kelihatannya memang
mudah, namanya juga shopping! Tetapi ternyata tidak demikian yang terjadi. Para pegawai sering
mengeluh kalau harus membeli dan berbelanja alat kantor tentang apa yang harus dibeli, berapa
banyak yang harus dibeli per itemnya dan yang paling penting adalah dimana membeli alat kantor yang
terbaik
Dari sekian banyak toko yang menjual alat kantor, hanya sedikit yang menjual produk dari
berbagai merk dengan berbagai rentang harga. Pegawai pun harus melakukan riset dan pencarian
serta memikirkan alat kantor yang bagus tetapi juga sesuai dengan harga.
Yang pasti, pastikan anda tidak terburu-buru membeli tetapi harus melakukannya dengan
perlahan dan bertahap agar alat kantor yang anda beli akan sesuai dengan harga dan merupakan yang
terbaik. Jika tidak, maka alat kantor yang dibeli hanya akan menghabiskan uang sementara tidak bisa
digunakan sehingga harus disimpan didalam gudang sepanjang tahun.
Oleh karena itu, anda tidak hanya bisa terpaku pada diskon atau brosur menarik. Begitupun jika
toko alat kantor tersebut memiliki pamflet yang besar dengan brosur yang mengkilat dan tokonya
yang mewah bukan jaminan anda akan mendapatkan harga terbaik untuk alat tulis kantor terbaik.
D. Berikut tips membeli alat kantor untuk keperluan kantor anda :