1. Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Administrasi Perkantoran Modern” Tata ruang kantor
adalah penyusunan alat-alat pada letak yang tepat serta pengaturan kerja yang memberikan
kepuasan bekerja bagi para karyawan.
2. Menurut Litlefeld dan Peterson (1956:117) dalam bukunya “ Modern Office Mangement” tata
ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alat perlangkapan pada luas
lantai yang tersedia.
3. Menurut Geoerge Terry (1985) dalam bukunya “Office Mangement and Control” tata ruang kerja
perkantoran adalah penentuan kebutuhan-kebutuhan ruang dan penggunaan secara terperinci dari
ruang untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu
untuk pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.
4. Menurut Ida Nuraida dalam bukunya “Manajemen Administrasi Perkantoran” tata ruang
perkantoran adalah pengaturan ruang kantor beserta alat-alat dan perabotan kantor pada luas lantai
dan ruangan kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pegawai.
5. Menurut Quible (2002) tata ruang kerja merupakan penggunaan secara efektif serta mampu
memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun memberikan
kesan yang mendalam bagi pegawainya.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tata ruang kantor
adalah penyiapan atau penggunaan secara rinci terhadap peralatan yang ada disuatu kantor.
Menurut The Liang Gie penyusunan tata ruang kantor yang baik akan memberikan
keuntungan, diantaranya:
Jika dikelola dengan baik tata ruang kantor akan memberikan manfaat, diantaranya adalah:
1. Kebisingan akan mudah terjadi sehingga konsentrasi kerja terganggu, contohnya pegawai lebih
sering mengobrol saat bekerja.
2. Batas kedudukan antara pimpinan dan bawahan tidak jelas.
3. Pekerjaan yang bersifat rahasia sulit untuk dilakukan.
4. Kemungkinan adanya tumpukan berkas/kertas yang berserakan membuat pemandangan menjadi
kurang baik.
Hal yang harus diperhatikan dalam penerapan ergonomi dan tata ruang kantor:
1. Komitmen, yaitu kesepakatan secara tidak langsung mengikat antara pimpinan dan pegawai dalam
menjalankan sebuah aturan/program demi mencapai tujuan bersama.
2. Pelatihan, seluruh pegawai perlu mengetahui akan pentingnya penerapan ergonomi agar
produktivitas meningkat.
3. Kelompok bekerja (working group), dibentuk untuk bertanggung jawab terhadap ergonomi tata
ruang kantor.