Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen
Sekolah yang Diampu Oleh : Bp. Basuki Sulistio, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
NIM : 1401420252
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah karena atas rahmat dan hidayah-Nya laporan hasil observasi
kami yang bertemakan “Observasi Sarana dan Prasarana di Sekolah Dasar Karya Tunggal” dapat
diselesaikan. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta dalam
pembuatan makalah ini. Tanpa pihak lain, mungkin makalah ini tidak akan selesai tepat pada
waktunya.
Dalam makalah ini mengulas tentang bagaimana teori sarana dan prasarana pendidikan
yang sebenarnya. Makalah ini juga memaparkan hasil observasi kami mengenai bagaimana
ketersediaan atau pengelolaan dari sarana dan prasarana yang ada. Selain itu, makalah ini juga
memaparkan hasil diskusi kami dengan menganalisis paparan observasi dengan teori yang sudah
ada.
Kami berharap apa yang ditulis dalam makalah ini dapat menambah pengetahuan
pembaca terutama tentang bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah dengan baik.
Selain itu, kami berharap makalah ini dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam proses
pendidikan yang mengenai sarana dan prasarana. Oleh sebab itu, kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat sangat baik bagi para pembaca.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak yang harus
diperbaiki. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan agar
kedepannya bisa lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
Latar Belakang...........................................................................................................4
Rumusan Masalah......................................................................................................5
Tujuan dan Manfaat...................................................................................................5
BAB II
Kajian Teori................................................................................................................6
BAB III
Pembahasan Hasil Observasi....................................................................................11
BAB IV
Kesimpulan ................................................................................................................19
Saran ...........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demi tercapainya suatu negara yang sejahtera, salah satunya dapat diukur dari kualitas
pendidikan. Pendididkan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk mensejahterakan bangsa
melalui cara mendidik atau mengajarkan suatu ilmu kepada seseorang agar terjadi perubahan
pada dirinya. Selama proses pendidikan juga perlu beberapa faktor pendukung, salah satunya
adalah sarana dan prasarana. Sarana dan prasana sangatlah penting bagi berjalannya suatu proses
belajar dan mengajar. Oleh sebab itu, dalam lingkup ini sarana dan prasarana sangatlah menarik
untuk dibahas.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan
tertentu dalam sebuah instansi maupun organisasi. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu
yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses baik itu usaha, pembangunan,
maupun proyek. Namun terdapat perbedaan antara sarana dan prasarana. Sarana merupakan
fasilitas yang dipakai secara langsung atau utama, sedangkan prasarana merupakan fasilitas yang
menunjang dari sarana.
Sarana dan prasarana merupakan salah satu objek penunjang yang sangat penting untuk
taercapainya tujuan dari pendidikan. Di era saat ini, berbagai macam cara dilakukan pihak
instansi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan adalah
meningkatkan mutu sarana dan prasarana baik dalam memilih dan mengelolanya.
Sarana dan prasana yang baik juga akan berdampak bagi mutu pendidikan. Hal ini
sangatlah menarik untuk dikaji lebih mendalam. Oleh karena itu, kami mempunyai inisiatif untuk
melakukan observasi mengenai bagaimana sarana dan prasarana yang ada di Sekolah Dasar
Karya Tunggal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sarana dan prasarana yang ada di SDN 03 Jaten?
2. Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana tersebut?
3. Apa yang menjadi kendala dalam mengelola sarana dan prasarana?
4. Dana untuk sarana dan prasarana diperoleh dari mana?
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaharui sarana dan prasarana?
6. Apa saja sarana dan prasarana yang kurang di SDN 03 Jaten?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang ada di SDN 03 Jaten..
2. Untuk mengetahui bagaimana mengelola sarana dan prasarana yang baik.
3. Sebagai bahan untuk belajar baik bagi mahasiswa atau masyarakat umum.
4. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
5. Untuk menambah pengalaman social education.
6. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Secara etimologi, dalam bahasa inggris pendidikan disebut dengan education, bahasa latin
disebut educatum yang terdiri dari dua kata yaitu E yang berarti sebuah perkembangan dari
sedikit ke banyak dan Duco berarti sedang berkembang. Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan
individu.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-
anak, maksudnya adalah pendidikan merupakan suatu yang menuntun segala kekuatan yang ada
pada anak itu sehingga mereka sebagai manusia dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.
Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik
terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang
utama. Menurut H.H.Horne, pendidikan adalah alat dimana kelompok sosial melanjutkan
keberadaannya dalam mempengaruhi diri sendiri serta menjaga idealismenya.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
1. Sarana Pendidikan
Menurut Depdiknas, sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan
perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.
Menurut Bernawi dan Arifin (2012:40), sarana pendidikan mencakup semua peralatan
dan perlengkapan yang secara langsung menunjang proses pendidikan.
Menurut E. Mulyasa, sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar
mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat media pengajaran.
Menurut Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam
proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian
tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan adalah suatu alat yang secara
langsung menunjang berjalannya proses pendidikan, terutama dalam proses belajar mengajar
agar tercapainya tujuan pendidikan yang efektif.
2. Prasarana Pendidikan
Menurut Depdiknas, prasarana adalah seluruh perangkat kelengkapan yang secara tidak
langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Menurut Bernawi dan Arifin (2012:40), prasarana pendidikan mencakup semua
perlengkapan dan peralatan yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan.
Menurut Ibrahim Bafadal, prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan
dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Dapat disimpulkan bahwa prasarana pendidikan adalah seluruh alat yang menjadi
pelengkap yang bersifat tidak langsung untuk menunjang berjalannya proses pendidikan demi
mencapai tujuan yang telah direncanakan, contohnya seperti taman sekolah yang dapat
digunakan sebagai objek pembelajaran biologi atau pembelajaran lingkungan hidup.
C. Jenis-Jenis Sarana dan Prasarana
Menurut Bernawi dan Arifin (2012:49), sarana dan prasarana dapat diklafikasikan sebagai
berikut:
1. Sarana Pendidikan
Berdasarkan habis tidaknya, berdasarkan klasifikasi ini juga dibagi menjadi dua macam
yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana yang tahan lama.
Berdasarkan bergerak tidaknya, sarana pendidikan berdasarkan bergerak tidaknya juga
dibagi menjadi dua macam yaitu sarana yang dapat bergerak dan sarana yang tidak dapat
bergerak.
Berdasarkan hubungan sarana tersebut proses pembelajaran dibagi menjadi tiga macam
yaitu alat peraga, alat pelajaran, dan media pembelajaran.
2. Prasarana Pendidikan
Prasarana langsung adalah prasarana yang secara langsung digunakan dalam proses
pembelajaran.
Prasarana tidak langsung adalah prasarana yang tidak digunakan dalam proses
pembelajaran, tetapi sangat menunjang proses pembelajaran.
A. Profil Lembaga
NPSN : 20311899
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SD
Akreditasi :A
Visi dari SDN 03 Jaten adalah Visi “Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas,
berwawasan perspektif global dan menjadi insan yang cerdas, berprestasi dan bermartabat”. Misi
:
1 Menjadi sarana pengembangan bakat dan minat bagi siswa.
2 Membentuk siswa menjadi manusia cerdas yang dapat berkompetensi di dunia pendidikan.
3 Memberikan bekal untuk dapat survive dan menghadapi tantangan hidup.
4 Mewujudkan pendidikan yang mampu menghasilkan insan yang bermoral.
SD Negeri 03 Jaten berdiri tahun 1974 dengan nama SD Inpres. Dulu sebelum SD Negeri 03
Jaten terbentuk, awalnya adalah tanah milik penduduk yang luasnya 4375 m2. Pertama-tama
perkembangannya, SD Negeri 03 Jaten memiliki jumlah murid hanya sedikit yang dibagi atas
bagian A dan bagian B dengan tenaga pengajar yang terbatas pula. Sebagai kepala sekolah yang
pertama adalah, H Soepadmi Umar. Pada permulaanya SD Negeri 03 Jaten masih berstatus
swasta penuh. Kemudian dengan seiring waktu disahkan oleh pemerintah menetapkan sekolah
yang berstatus negeri. Dengan berjalannya waktu SD Negeri 03 Jaten berkembang menjadi salah
satu Sekolah Dasar Negeri favorit di Karanganyar. Pada tahun 2009 SD Negeri 03 Jaten
melakukan sebuah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional RSBI. Dengan adanya RSBI SD
Negeri 03 Jaten menjadi Sekolah Dasar yang paling dituju oleh masayarakat. Sejak awal
berdirinya SD Negeri 03 Jaten telah beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan, yakni
antara lain: 1. H. Soepadmi Umar S 2. Dra. Hj. Sri Hartinah 3. Hj. Purwanti, B.A. 4. Drs. Agus
Saptomo 31 commit to user 5. Hj. Endang Widowati, S.Pd. Dan untuk kepala sekolah tahun ini
adalah Bp. Sugito dengan status Plt.
SDN 03 Jaten berdiri diatas lahan seluas kurang lebih 3 meter persegi. . Sarana dan
prasarana yang ada di SDN 03 Jaten sesuai dengan komponen manajemen sarana dan prasarana
pendidikan, seperti: memiliki lahan, ruang yang sudah dilengkapi dengan perabot untuk
berlangsungnya kegiatan pendidikan. Dari mulai ruang kelas, ruang guru, dan ruang pendukung
lainnya sudah tersedia.
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di SD Karya Tunggal adalah:
Dalam kegiatan manajemen yang bertanggung jawab tentang sarana dan prasarana
pendidikan adalah para pengelola administrasi pendidikan khususnya di sekolah. Manajemen
sarana dan prasarana sekolah dilakukan oleh kepala sekolah SDN 03 Jaten yaitu Bapak Sugito
dengan dibantu oleh pihak pengurus/kepala bagian sarana dan prasarana.
Ada tiga komponen penting yang terdapat pada pengelolaan sarana dan prasarana yaitu
lahan, ruang dan perabot yang menjadi salah satu indikator tujuan layanan sekolah. Dari hasil
penelitian sudah sesuai dengan teori Juhairiyah (2008:3) bahwa semua komponen yang secara
langsung atau tidak langsung menunjang berjalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Sarana dan prasarana yang ada di SDN 03 Jaten diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,
diantaranya :
1. Gedung
Gedung merupakan bangunan yang dibuat oleh manusia atau dapat juga disebut sebagai
ruangan. Ruangan yang terdapat di SDN 03 Jaten antara lain:
Ruang kelas
Ruang kepala sekolah
Ruang Tu
Ruang guru
Perpustakaan
Ruang UKS
Ruang Laboratorium
Ruang Green House
Ruang Agama
Mushola
Pos Satpam
koperasi
kantin
2. Lapangan
Lapangan yang terdapat di SDN 03 Jaten merupakan lapangan:
Upacara
Parkir
3. Perlengkapan
Perlengkapan yang dimaksud merupakan perlengkapan yang digunakan untuk
menunjang proses pendidikan. Perlengkapan dibagi berdasarkan subjek yang akan
memakainya, antara lain:
1. Perlengkapan kelas, merupakan perlengkapan yang digunakan siswa untuk melakukan
proses pendidikan. Perlengkapan tersebut terdiri meja, kursi, papan tulis, alat tulis, kipas
angin, dan alat kebersihan.
2. Perlengkapan kantor, merupakan perlengkapan yang digunakan staf pengajar atau guru
untuk melaksanakan proses pendidikan. Perlengkapan tersebut terdiri dari meja, kursi,
komputer, dan kipas angin.
Untuk perencanaan sarana dan prasarana di SDN 03 Jaten , pihak sekolah khususnya
kepala sekolah mempunyai notulen perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
setiap tahunnya untuk pengadaan atau perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.
Untuk pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, pihak sekolah di biayai oleh
pemerintah, dana BOS dan sumbangan dari masyarakat.
Pengelolaan sarana dan prasarana di SDN 03 Jaten memakai sistem pembagian kerja.
Pembagian tersebut dibagi berdasarkan bagian-bagiannya, seperti pada bagian gedung telah
ada yang mengelolanya sendiri, bagian lapangan dan bagian perlengkapan.
Selama pegelolaan sarana dan prasarana masih tidak ada kendala. Dalam pengelolaan
sarana dan prasarana berjalan dengan optimal dan sesuai fungsinya. Kepala sekolah beserta
staf-stafnya bekerja seoptimal mungkin agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginan.
Kendala memang tidak ada seorang pun yang menginginkan. Oleh sebab itu, waka sarana dan
prasarana berusaha seoptimal mungkin dalam mengelolanya.
8 Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan
Pihak sekolah telah membuat jadwal untuk penggunaan sarana dan prasarana
pendidikan sesuai dengan jadwal pelajaran setiap kelas masing-masing. Setiap kelas yang
ingin menggunakan sarana pendidikan wajib mengisi buku daftar piket mengambil dan
mengembalikan. Mereka menulis apa saja yang di pinjam dan berapa jumlah sarana yang
dipakai.
SDN 03 Jaten melakukan penghapusan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara
sarana yang rusak dikumpulkan dan dipisahkan, kemudian diperbaiki. Jika tidak bisa
diperbaiki, maka sarana yang rusak diberikan kepada pihak yang membutuhkan.
Untuk pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan, pihak sekolah
menyerahkannya kepada pihak guru dan staf.
Menurut saya, Sekolah Dasar Negeri 03 Jaten telah memberlakukan proses pendidikan
yang sesuai dengan standar. Sarana dan prasarana yang tersedia telah sesuai dengan standar yang
harus ada pada saat proses pendidikan. Misalkan sarana dan prasarana yang langsung dilakukan
untuk pendidikan sendiri yaitu ruangan, meja, kursi, papan tulis, buku ajar yang tersedia di
pepustakaan, dan media atau alat ajar. Selain itu, sarana dan prasarana yang menjadi pelengkap
telah tersedia seperti lapangan, perpustakaan, komputer, maupun tempat untuk bersantai.
Pengklasifikasian sarana dan prasarana yang tersedia di SDN 03 Jaten juga telah sesuai.
Pihak sarana dan prasarana telah menggolongkan seluruh sarana dan prasarana sesuai pada
bagiannya masing-masing. Hal ini dibuktikan pada sistem pembagian kerja waka sarana dan
prasarana beserta stafnya yang sesuai pada bagiannya masing-masing.
Peranan dari sarana dan prasarana di SDN 03 Jaten telah sesuai dengan fungsi dan peran
yang sesungguhnya. Setiap sarana dan prasarana yang tersedia berfungsi sebagaimana mestinya.
Hal ini berkemungkinan besar terhadap berhasilnya dari proses pendidikan SDN 03 Jaten.
Hanya saja ada sarana dan prasarana yang masih kurang yaitu ketersediaan alat pada
laboratorium bahasa yang kurang memadai bagi seluruh siswa. Siswa maupun pihak sekolah
merasa kurang efektif dalam pembelajaran berlangsung karena kurangnya ketersediaan
computer. Oleh sebab itu, pembelajaran mengenai teknologi informasi pencapaiannya tidak
terlalu optimal karena keterbatasan alat tersebut. Hal ini juga berpengaruh pada keterampilan
siswa terhadap teknologi informasi.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Sekolah adalah suatu instansi dengan sistemnya yang bertujuan untuk merubah diri
seseorang menjadi lebih baik. Sistem yang dimaksud ialah proses pembelajaran. Dimana dalam
proses pembelajaran terdapat beberapa komponen yang harus terpenuhi. Salah satu komponen
tersebut ialah sarana dan prasarana sebagai penunjang berlangsungnya proses pembelajaran agar
mencapai tujuan.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan
tertentu dalam sebuah instansi maupun organisasi. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu
yang merupakan penunjang utama terselenggarakannya suatu proses baik itu usaha,
pembangunan, maupun proyek. Pada hakikatnya, setiap proses pendidikan tentu memiliki sistem
sarana dan prasarana.
Dalam makalah ini, mengulas mengenai sarana dan prasarana yang tedapat pada Sekolah
Dasar Karya Tunggal. Sarana dan prasarana yang ada di SDN 03 Jaten telah sesuai dengan
standar sarana dan prasarana yang harus ada pada proses pembelajaran. Selain itu, fungsi dan
peran dari sarana dan prasarana tersebut juga berjalan dengan sesuai. Pihak sarana dan prasarana
maupun siswanya berusaha secara optimal dalam pengelolaan sarana dan prasarana yang ada.
Selain itu, sarana dan prasarana juga membuat peraturan yang berlaku bagi siswa maupun
guru dalam menggunakan sarana dan prasarana yang ada. Hal ini dilakukan agar setiap anggota
yang berada di instansi tersebut memiliki rasa kehati-hatian dalam menggunakan sarana dan
prasarana yang ada. Peraturan tersebut juga bermanfaat agar tidak ada yang semena-mena dalam
menggunakan sarana dan prasarana sehingga sarana dan prasarana tidak akan mudah mengalami
kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputra Pers.
Bafadal, Ibrahim. 2003. Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah,
Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta.