Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

Bimbingan Konseling Komprehensif

Disusun Oleh :

INDRA PRAYOGA PARLIM


2005111348

DOSEN PEMBIMBING
DRA. TRI UMARI, M.SI.
MUNAWIR, M.PD.

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Bimbingan dan
Konseling Komprehensif ”Makalah ini berisikan tentang berbagai informasi
tentang Bimbingan dan Konseling Komprehensif atau yang lebih khususnya
membahas Membahas pengertian,landasan, fungsi, tujuan, prinsip, bidang-bidang,
komponen Bimbingan dan Konseling Komprehensif. Diharapkan Makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semuatentang Bimbingan dan Konseling
Komprehensif. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua meridhai segala usaha kita. Amin.

Pekanbaru, 13 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................


KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................
A. Latar Belakang Masalah................................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................................
C. Latar Belakang Masalah................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................


A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif...................................
B. Landasan Bimbingan dan Konseling Komprehensif.....................................
C. Karakteristik Bimbingan dan Konseling Komprehensif ...............................
D. Fungsi Bimbingan dan Konseling Komprehensif .........................................

BAB III PENUTUP .................................................................................................


A. Kesimpulan ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003) setiap
satuan pendidikan tidak hanya memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan
teknologi (perkembangan aspek kognitif) namun juga memfasilitasi
perkembangan peserta didik secara optimal. Upaya untuk memberikan
pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek
kognitif)merupakan wilayah garapan guru bidang studi. Sedangkan upaya
untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik merupakan wilayah garapan
bimbingan dan konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan berbasis
data tentang perkembangan peserta didik beserta faktor yang
mempengaruhinya. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya layanan
bimbingan dan konseling memerlukan kolaborasi antara konselor dengan
pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, staf administrasi, orang tua peserta
didik dan pihak-pihak terkait begitu juga sebaliknya.

Bimbingan dan koseling merupakan salah satu layanan di sekolah yang


terintegral dengan kegiatan pembelajaran. Jika dilihat dari arti dan tujuan
bimbingan dan konseling secara mendalam, maka jelas urgensi bimbingan dan
konseling sangat besar bagi usaha pemantapan arah hidup generasi muda dalam
berbagai bidang yang menyangkut bidang pribadi, bidang sosial, bidang
belajar,dan bidang karier. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan
program bimbingan dan konseling yang komprehensif, mewadahi seluruh
kegiatan bimbingan dan konseling yang akan diberikan kepada peserta didik
dalam rangka menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional pada
umumnya dan visi/misi yang ada di sekolah secara khusus. Penyusunan
program bimbingan dan konseling komprehensif hendaknya merujuk pada
pedoman kurikulum dan berdasarkan kondisi objektif yang berkaitan dengan
kebutuhan
2
nyata di sekolah yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik.
Sehingga program yang dilaksanakan merupakan program yang realistik dan
layak untuk diimplementasikan dan dapat mengembangkan potensi peserta
didik secara optimaldi sekolah-sekolah. Program bimbingan konseling
komprehensif melibatkan seluruh aspek pendidikan, yaitu guru, staff sekolah,
orang tua, dan kurikulum. Muro dan Kottman (Syamsu dan Juntika, 2010: 26)
mengemukakan bahwa

Struktur bimbingan dan konseling komprehensif diklasifikasikan ke dalam


empat jenis layanan, yaitu: layanan dasar bimbingan, layanan responsif,
layanan perencanaan individual dan dukungan sistem. Bimbingan konseling
komprehensif merupakan salah satu bentuk pelayanan pendidikan untuk
meningkatkan potensi peserta didik. Oleh sebab itumakalah ini akan membahas
bagaimana bimbingan konseling komprehensif diterapkan di sekolah.

B. Rumusan Makalah

1. Apa pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif?


2. Apa landasan Bimbingan dan Konseling Komprehensif?
3. Apa karakteristik Bimbingan dan Konseling Komprehensif?
4. Apa fungsi Bimbingan dan Konseling Komprehensif?

C. Tujuan Penulis Makalah

1. Untuk mengetahiu pengertian Bimbingan dan Konseling Komprehensif


2. Untuk mengetahiu landasan Bimbingan dan Konseling Komprehensif
3. Untuk mengetahui karakteristik Bimbingan dan Konseling Komprehensif
4. Untuk mengetahui fungsi Bimbingan dan Konseling Komprehensif

3
5. Untuk mengetahui tujuan dari Bimbingan dan Konseling Komprehensif
6. Untuk mengetahui apa sajakah Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
Komprehensif
7. Untuk mengetahui bidang Bimbingan dan Konseling Komprehensif
8. Untuk mengetahui apa saja komponen program Bimbingan dan
KonselingKomprehensif
9. Untuk memahami Strategi implementasi komponen program Bimbingan dan
Konseling Komprehensif
10. Untuk memahami pertimbangan dalam menerapkan bimbingan dan
konseling komprehensif

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Karakteristik Bimbingan Konseling Komprehensif

Bimbingan dan Konseling (bimbingan dan konseling) adalah proses pemberian


bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah(disebut
konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta
dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada,sehingga
individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiriuntuk
mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakanmasa
depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup Karena perkembangan
siswa bersifat fluktatif, maka untuk membantu kondisi seperti itu perlu diberikan
layanan bimbingan konseling yang komprehensif. Bimbingan dan konseling
komprehensif merupakan upaya untuk memberikan bantuan secara utuh yang
melibatkan konselor, pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, staff administrasi,
orang tua dan masyarakat, dan merupakan pemberian bantuan kepada peserta
didik melalui layanan dasar bimbingan,layanan responsive, layanan perencanaan
individual dan dukungan sistem sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Savage dalam School CounselingProgram Guide Revision Team (2009: 7)
memberikan defnisi :

Comprehensive programs “…employ strategies to enhanceacademics, provide


career awareness, develop employment readiness, encourage self-awareness,
foster interpersonal communication skills, and impart life success skills for all
students”

Bimbingan Konseling komprehensif adalah strategi untuk memperbaiki


akademik, mengarahkan kesadaran karir, mengembangkan kesiapan kerja,
menumbuhkan kesadaran diri, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, dan
mengarahkan keberhasilan kepada setiap siswa. Uman Suherman (2011)
5
Bimbingan dan konseling komprehensif disusun untuk merefleksikan
pendekatanyang menyeluruh bagi dasar penyusunan program, pelaksanaan
program, system manajemen dan system pertanggung jawabannya.Bimbingan dan
konseling komprehensif diprogramkan untuk semua peserta didik, artinya bahwa
semua peserta didik hukumannya wajib menerima

Layanan bimbingan dan konseling, sehingga persepsi bahwa fokus bimbingan dan
konseling hanyalah pada siswa yang bermasalah saja akan hilang. Oleh karena itu,
bimbingan dan konseling komprehensif perlu memperhatikan ruang lingkup yang
menyeluruh, dirancang untuk lebih berorientasi pada pencegahan dan tujuannya
pengembangan potensi peserta didik. Melalui bimbingan dan konseling
komprehensif peserta didik diharapkan memahami dan dapat mengetahui
kehidupan yang mencakup kehidupan akademik, karir, dan pribadi sosial.
Sehubungan dengan sifat program bimbingan dan konseling komprehensif, ada
tiga hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam penyusunan program bimbingan
dan konseling di sekolah yaitu:

1.Ruang lingkup yang menyeluruh artinya tidak hanya berfokus pada


peserta didik sebagai pribadi saja melainkan seluruh aspek kehidupan
siswa sejak usia dini sampai dengan peserta didik berusia remaja
(SMA/SMK).

2.Dirancang sebagai pencegahan artinya bahwa konselor berkewajiban


membantu peserta didik agar memiliki sikap proaktif dalam menghadapi
berbagai persoalan.

3.Pengembangan potensi siswa artinya program bimbingan dan konseling


tidak hanya untuk pencegahan permasalahan siswa, tetapi disusun sebagai
pelayanan untuk menemukan karakteristik dan kebutuhan siswa,tetapi
disusun sebagai pelayanan untuk menemukan karakteristik dan kebutuhan
siswa.

6
Menurut Suherman (2011: 53) Ciri-ciri program bimbingan dan konseling
sekolah komprehensif sebagai berikut :

1. Program bimbingan dan konseling sekolah merupakan kesatuan


komponen tujuan institusi sekolah.

2. Program bimbingan dan konseling sekolah memberikan kesempatan


padasemua siswa.

3. Program bimbingan dan konseling ditunjang dengan keberadaan


konselor yang professional ( keahlian, keterampilan, komitmen,
pengembangandiri).

4. Memastikan bahwa program bimbingan dan konseling sekolah


merupakanrancangan yang dapat dilaksananakan dalam sebuah gaya yang
sistematik untuk semua siswa
.
5. Program bimbingan dan konseling mampu menghasilkan pengetahuan,
sikap dan kemampuan-kemampuan siswa lainnya yang dapat
Direkomendasikan sebagai sebuah hasil dari keikutsertaan mereka dalam
sebuah program bimbingan dan konseling di sekolah.

B. Landasan Bimbingan dan Konseling Komprehensif

1. Landasan Filosofi

Setiap aktivitas yang dilakukan harus mendasarkan diri pada pertimbangan-


pertimbangan berpikir atau secara filsafat, dalam posisitersebut filsafat berfungsi
sebagai validasi yaitu untuk menguji koherensi antara visi, misi, dan tujuan, dalam
kontek ini adalah bimbingan dankonseling komprehensif. Landasan filosofis
7
bimbingan dan konseling komprehensif merupakan dasar pemikiran yang sangat
penting untuk memberikan arah dan argumentasi pemikiran serta alasan untuk
dilaksanakan dan diimplementasikan dalam kehidupan khususnya di sekolah.
Filsafat adalah lapangan pemikiran dan penyelidikan manusia yang amatluas
(komprehensif), sekalipun filsafat tidak bisa menjangkau semua persoalan dengan
daya kemampuan pikir manusia secara keseluruhan. Filsafatsifatnya hanya
mencoba mengerti, menganalisis, menilai, memvalidasi danmenyimpulkan
persoalan-persoalan dalam jangkauan rasio manusia, secarakritis, rasional, dan
mendalam. Jika dikaitkan dengan permasalahan secara komprehensif hakikat
manusia pada dasarnya menyangkut empat dimensi yaitu dimensi keindividualan
(individualitas), kesosialan (sosialitas),kesusilaan (moralitas), dan keberagamaan
(religiusitas). Tinjauan tersebut akan memperlihatkan betapa manusia amat
berpotensi untuk memperkembangkan dirinya, untuk menguasai alam, dan untuk
mengembangkan budaya setinggi-tingginya demi kebahagiaan hidupnya didunia
dan akhirat. Untuk menjamin supaya bimbingan dan konseling komprehensif itu
benar-benar efektif maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan
ilmiah sebagai asas normative dan pedoman pelaksanaan pembinaan. Sebab
bimbingan dan konseling pada hakekatnya sebagai usaha untuk membantu proses
perkembangan memecahkan masalahagar individu dapat meyesuaikan dirinya
dimana mereka berada. Pemikirandan pemahaman secara filosofis menjadi alat
yang bermanfaat bagi pelayanan bimbingan dan konseling pada umumnya, dan
bagi konselor pada khususnya.

Bagi konselor bahwa pemahaman filosofis dan pemikiran yang mendalam


dapat membantu konselor di dalam memahami situasi konseling ketika membuat
suatu keputusan yang tepat dan komprehensif sesuai dengan aspek-aspek yang
diperlukan dalam cakupan bimbingan dan konseling itu sendiri. Di samping
pemikiran dan pemahaman filosofis juga memungkinkan konselor menjadikan
dirinya semakin mantap, lebih luas pemikirannya, lebih efektif di dalam
penerapan pemberian bantuan serta lebih bijaksana dalam mengambil berbagai
keputusan yang berkaitan dengan pelayanan bimbingan dan konseling
komprehensif.

8
2. Landasan Psikologis

Landasan psikologi di dalam bimbingan dan konseling komprehensif


berarti memberikan landasan dan pemahaman tentang tingkah laku individu yang
menjadi sasaran layanan yaitu konseli. Landasan psikologi di dalam bimbingan
dan konseling sangat penting karena bidang garapannya adalahtingkah laku,
permasalahan hidup manusia beserta aspek-aspek lainnya. Aspek dan tingkah laku
manusia beserta permasalahan yang menjadi sasaran untuk diubah dan
dikembangkan dalam kontek mereka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
atau untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai pula.Tujuan bimbingan dan
konseling yang hendak dicapai adalah pemecahan masalah, efektivitas pribadi,
pengubahan perilaku, dan membantu dalam hal kesehatan mental.

3. Landasan Sosial Budaya

Fenomena dalam masyarakat modern ini semakin lama semakin pesat


perkembangan dan perubahannya. Perkembangan dan perubahan tersebut
menyangkut beberapa aspek kehidupan manusia. Pengaruh atau dampak
perkembangan dan perubahan tersebut dapat berdampak positif dan negative bagi
kehidupan manusia. Dampak positif berbagai aspek kehidupan manusia yang pada
akhirnya semakin dapat menikmati indahnya kehidupan,menikmati kehidupan
dengan sarana teknologi yang efisien dan efektif. Kehidupan ini rasanya serba
bebas dan semua kepentingan hidup dengan mudah diakses melalui sarana
teknologi yang serba canggih. Dari sisinegative bagi mereka yang tidak dapat
menyesuaikan diri akan merasa, Dibebani oleh pemikiran-pemikiran dan
kebutuhan hidup yang sangat beratakhirnya akan menambah ketegangan
emosional dan konflik batin yang serius sehingga banyak menimbulkan penyakit
mental. Gambaran realita yang sungguh terjadi di era kebudayaan modern seperti
sekarang banyak dicirikan dengan kebudayaan materiil, kebahagiaan hidup diukur
dengan suksesnya seseorang, aspirasi dan perujuangan mendapatkan materi.
Kenyataan

9
perubahan prinsip hidup seperti ini perlu diberikan bentuk bantuan layanan
bimbingan dan konseling komprehensif dalam setting kehidupan. Landasan social
budaya bimbingan dan konseling komprehensif merupakan acuan dasar sehingga
sekalipun perkembangan teknologi semakin maju dan pesateksistensi social
budaya suatu bangsa tetap berdiri tegak, tidak terombang-ambing oleh perubahan
tersebut. Landasan social budaya merupakan acuan nilai yang menjadi
pertimbangan dasar di dalam membantu memecahkan masalah problema-
problema kehidupan bangsa.

4. Landasan Religius
Landasan religious layanan bimbingan dan konseling komprehensif sangat
penting terkait dengan keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta
adalah makhluk Tuhan. Sikap yang mendorong perkembangan manusia berjalan
menuju kehidupan akan berjalan kearah yang sesuai dengan kaidah-kaidah agama.
Di samping itu upaya untuk memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya
secara optimal suasana dan perangkat budaya serta kemasyarakatan yang sesuai
dalam rangka meneguhkan kehidupan beragama untuk selanjutnya membantu
perkembangan dan pemecahan masalah individudi dalam kehidupannya.
Keyakinan manusia adalah makhluk Tuhan menekankan ketinggian derajat dan
keindahan makhluk manusia serta peranannya sebagai khalifah di muka bumi.

C. Model Bimbingan dan Konseling Komprehensif

Model bimbingan dan konseling komprehensif merupakan model mutakhir


yang dikembangkan oleh American School Counselor Association (ASCA).
Model ini mulai dikembangkan pada tahun 1997. Model ini merupakan gerakan
reformasi pendidikan yang mencakup undang-undang tentang pendidikan dasar
dan menengah di Amerika Serikat, serta undang-undang “no children left behind”.

Bimbingan dan konseling komprehensif dirancang untuk merespon berbagai


persoalan yang dihadapi oleh konselor di sekolah. Berdasarkan laporan ASCA
dan beberapa penelitian, DeVoss mengatakan bahwa konselor di sekolah
10
mengalami

11
berbagai masalah antara lain sepeti kurangnya dukungan administrasi BK, tidak
memiliki arah yang jelas pada ekspektasi dan tujuan program, tidak mendapatkan
pengakuan dan penghargaan, kurang ada control dalam pelaksanaan program
harian, serta banyak mengerjakan tugas-tugas non-profesional. Selanjutnya Hart
dan Jacobi mengidentifikasi enam masalah yang dihadapi bimbingan dan
konseling di sekolah yaitu: (1) kurangnya filosofi berpikir dari program BK; (2)
program BK tidak terintegrasi dengan program sekolah yang lain; (3) tidak cukup
akses untuk siswa; (4) layanan yang tidak memadai; (5) kurangnya akuntabilitas
konselor; dan
(6) gagal untuk menggunakan berbagai sumber yang ada. Untuk itulah model
bimbingan komprehensif dikembangkan sebagai setrategi untuk mengatasi
berbagai permasalahan di atas.

Selain itu, model bimbingan komprehensif ini dikembangkan berdasarkan


berbagai hasil kajian teori, dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh
ASCA tentang program bimbingan dan konseling dan profesi konselor sekolah.
Penelitian tersebut menjaring data mulai dari konselor di tingkat Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi,
serta supervisor dan pendidik konselor. Penelitian-penelitian tersebut dilakukan di
lebih dari 35 negara bagian di Amerika. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
model bimbingan dan konseling komprehensif yang ditawarkan oleh ASCA
merupakan model yang memiliki landasan teoritik dan praktik yang dapat
diandalkan.

Model bimbingan dan konseling komprehensif merupakan respons terhadap


berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh American School Counseling
Ascociation. Model ini merupakan upaya perbaikan dan pengembangan dari
model bimbingan dan konseling yang telah dikembangkan sebelumnya. Model
bimbingan dan konseling komprehensif menuntut perubahan paradigma berpikir
konselor, baik posisi maupun kinerja kerja konselor. Hal ini disebabkan karena
model ini merupakan gebrakan baru bagi layanan bimbingan dan koseling,
sehingga perubahan pertama untuk dapat mengimplementasikan model ini adalah

12
konselor, yang merupakan kunci pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah. Tuntutan

13
bagi konselor adalah mengubah paradigm berpikir lama menuju paradigm yang
komprehensif. Paradigma lama antara lain: kegiatan bimbingan dan konseling
memfokuskan pada jumlah aktivitas, evaluasi program berdasarkan banyaknya
kegiatan yang dilakukan, dan bekerja untuk mempertahankan system yang ada
kea rah visi yang baru. Adapun visi baru model ini adalah: kegiatan layanan
bimbingan dan konseling berfokus pada keluaran dan meningkatkan hasil,
mengukur hasil keberhasilan layanan berdasarkan tujuan yang telah dirancang,
mengubah dan mengadaptasi system menjadi lebih responsive terhadap perubahan
system.

Selanjutnya, model ini dikembangkan untuk memperlihatkan pendekatan yang


komprehensif pada latar belakang berpikir, system layanan, manajemen dan
akuntabilitas. Model ini memberikan mekanisme bagi konselor sekolah untuk
mendesain, mengkoordinasi, mengimplementasi, mengelola dan mengevaluasi
program BK yang didasari oleh keberhasilan siswa.

Program BK komprehensif adalah usaha kolaboratif yang bermanfaat bagi siswa,


orang tua, guru, staf administrasi, dan seluruh anggota masyarakat (ASCA).
Model BK komprehensif memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki cakupan layanan yang komprehensif
2. Memiliki desain yang berlandaskan pada nilai-nilai preventif
3. Memiliki bentuk yang bersifat perkembangan
4. Berpusat pada siswa
5. Dilaksanakan secara kolaboratif
6. Didukung oleh data
7. Terintegrasi pada keseluruhan program sekolah (Bower & Hatch, 2012)

Di samping itu, model ini memberikan kerangka kerja bagi komponen-


komponen program, peran konselor sekolah dalam implementasi dan filosofi yang
melandasi kepemimpinan, advokasi, dan perubahan yang sistemik. Konselor
sekolah berubah dari service-centered bagi sebagian siswa, menjadi program-
centered bagi seluruh siswa. Dengan demikian, konselor dituntut untuk dapat
14
merancang program yang dapat mengakomodasi seluruh kepentingan siswa.
Tuntutan tersebut terefleksi dari perubahan pertanyaan kepada konselor sekolah.
Pada model konseling yang lama, konselor dituntut untuk mengerjakan pekerjaan
dalam merespon pertanyaan: Apa yang dilakukan oleh konselor sekolah? Pada
model BK komprehensif, konselor dituntut untuk merespon pertanyaan:
Bagaimana siswa berubah sebagai hasil dari apa yang dilakukan oleh konselor?

Walaupun model ini diadopsi dari model ASCA yang dikembangkan untuk
mengatasi masalah yang dialami oleh bimbingan dan konseling di Amerika
Serikat, namun model ini dapat diadaptasi di Indonesia. Kemungkinan adaptasi
model ASCA di Indonesia sangat terbuka, karena model ini memberikan kerangka
berpikir dan kerangka kerja yang fleksibel, seperti yang dikemukakan oleh Bower
dan Hatch. Mereka mengatakan bahwa model ASCA yang member peluang
kepada masing-masing negara bagian untuk menetapkan standar masing-masing
dan mempertimbangkan dengan kebutuhan dan kondisi politik local. Dengan
fleksibilitas tersebut, model ini dapat diadaptasi untuk pengembangan bimbingan
dan konseling di Indonesia.

Model bimbingan dan konseling komprehensif memberikan kesempatan bagi


ilmu Bimbingan dan Konseling di Indonesia untuk melakukan perubahan kea rah
yang lebih baik. Masalah-masalah yang dialami oleh bimbingan dan konseling di
Amerika juga dialami oleh bimbingan dan konseling di Indonesia. Dengan
demikian, adaptasi model bimbingan komprehensif member peluang kepada
konselor untuk menunjukkan kinerjanya, sehingga profesi bmbingan dan
konseling mendapatkan pengakuan di masyarakat. Selain itu, model ini juga
mendukung reformasi pendidikan yang menekankan pada pentingnya standarisasi
dan akuntabilitas layanan pendidikan.

Berdasarkan rambu-rambu penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling


di sekolah yang dikeluarkan oleh Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
(ABKIN) yang diterbitkan tahun 2008, layanan bimbingan dan konseling sudah

15
mengadopsi model bimbingan dan konseling komprehensif yang dikembangkan
ASCA, namun pengadopsian model tersebut hanya pada satu komponen dari
empat komponen model yang ditawarkan ASCA. Dalam model bimbingan dan
konseling komprehensif terdapat empat komponen yang saling berkaitan, yaitu
landasan berpikir (foundation),system layanan (delivery system), system
manajemen (management system), dan akuntabilitas (accountability). Sedangkan
pada bimbingan komprehensif yang dikeluarkan ABKIN hanya mengemukakan
system palayanan saja.
1. Landasan berpikir
Landasan berpikir adalah kumpulan dari prinsip-prinsip yang mengarahkan
pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi program. Informasi yang
dikumpulkan dan dievaluasi dalam komponen akuntabilitas harus sejalan
dengan foundation yang terdiri dari:

a. Keyakinan-keyakinan dan filososfi sekolah, program BK komprehensif


dan konselor yang menjadi landasan dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi keseluruhan program BK komprehensif.

Keyakinan ini terlihat dari consensus seluruh personel yang terlibat dalam
program BK komprehensif. Hal ii dapat direfleksikan dengan melontarkan
pertanyaan-pertanyaan seperti:
Apa yang kita yakini tentang siswa-siswa kita?
Apa yang harus diketahui dan dimiliki oleh siswa?
Bagaimana guru memandang siswa?
Dalam program BK komprehnesif, pernyataan tentang keyakina-keyakinan
dan filososfi sekolah dituliskan pada bagian pertama program. Biasanya
statemen ini tercakup dalam visi dan misi sekolah.

b. Visi dan misi program


Terdiri dari deskripsi tentang tujuan program yang sejalan dengan visi misi
sekolah.

16
c. Tuntutan standar bagi siswa secara akademik, karir, pribadi dan social
Standar ini terdiri dari pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang harus dicapai
siswa pada jenjang akademik tertentu. Tuntutan standar bagi siswa dapat
dilihat pada standar nasional siswa pada setiap jenjang pendidikan.

2. System layanan
A. Layanan dasar
B. Layanan perencanaan individual
C. Layanan responsive
D. Dukungan system

3. System manajemen
System manajemen adalah system yang mendukung perencanan, pelaksanaan,
dan evaluasi program BK komprehensif. System manajemen terdiri dari
kesepakatan manajemen, dewan penasihat, penggunaan data, pembuatan
action plans, dan kalender kegiatan. Kesepakatan manajemen adalah
pernyataan tentang tugas dan tanggung jawab personel BK, pihak yang berhak
meminta akuntabilitas program, pembagian tanggung jawab kerja, dan
negosiasi tersebut disetujui oleh manajemen sekolah. Dewan penasehat adalah
pihak-pihak yang ditunjuk untuk mereview hasil program dan membuat
rekomendasi. Dewan ini terdiri dari representasi seluruh kelompok stakeholder
pendidikan, yaitu siswa, orang tua, staf sekolah, dan anggota masyarakat.

Penggunaan data maksudnya adalah bahwa program BK dilandasi oleh data.


Data tersebut digunakan untuk melihat dan membuat perubahan, memastikan
bahwa seluruh siswa mendapat manfaat dari program, dan monitoring siswa.
Action plus terdiri dari domain, standard dan kompetensi, deskripsi kegiatan,
kurikulum dan bahan-bahan yang akan digunakan, alokasi waktu, penanggung
jawab kegiatan, evaluasi, dan perkiraan hasil. Kalender terdiri dari kalender
akademik, kalender program tahunan dan mingguan.

17
4. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan harapan yang dituntut dari konselor sekolah, yaitu
“bagaimana siswa berubah sebagai hasil dari program”. Akuntabilitas terdiri
dari laporan hasil seluruh kegiatan, evaluasi performance konselor, dan audit
program. Laporan hasil kegiatan bertujuan memastikan bahwa program telah
diimplementasikan, dianalisa efektifitasnya, dan ditingkatkan sesuai dengan
kebutuhan. Evaluasi performance konselor dapat dilakukan dengan standar
praktek dasar, evaluasi administrator, dan evaluasi diri.

D. Fungsi Bimbingan dan Konseling Komprehensif.

1. Pemahan
Yaitu membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap
dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma
agama);

2. Preventif
Yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagaimasalah
yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya agar tidak dialami oleh
peserta didik;

3. Pengembangan
Yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa;

4. Perbaikan (penyembuhan)
Yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif membantu individu
memcahkan atau menanggulangi masalah yang sedang dihadapi

18
5. Penyaluran
Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan atau program studi dan memantapkan penguasaan karir
atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian
lainnya;

6. Adaptasi
Yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor,
guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar
belakang pendidikan, minat kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa);

7. Penyesuaian
Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu (siswa) agar dapat
menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan,
peraturan sekolah, atau norma agama.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan dan Konseling (bimbingan dan konseling) adalah proses


pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang
ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah
(disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli
serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yangada,
sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya
sendiriuntuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat
merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Bimbingan dan konseling komprehensif merupakan upaya untuk memberikan
bantuan secara utuh yang melibatkan konselor, pimpinan sekolah,guru mata
pelajaran, staff administrasi, orang tua dan masyarakat, dan merupakan pemberian
bantuan kepada peserta didik melalui layanan dasar bimbingan, layanan
responsive, layanan perencanaan individual dan dukungan sistem sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat. Bimbingan dan Konseling

Komprehensif dilandasi oleh landasan filosofis, psikologis, sosial budaya,


dan religius. Karakteristik bimbingan dan konseling komprehensif antara lain:
menyediakan berbagai layanan konseling sekolah, memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mempelajari keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang
diperlukan untuk perkembangan yang sehat, mewujudkan misi sekolah,

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.materikonseling.com/2021/03/bimbingan-dan-konseling-
komprehensif.html?m=1,https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/21/konse
p-bimbingan-dan-konseling/,https://katulis.com/bimbingan-konseling-
komprehensif/,http://metriyulita.blogspot.com/2015/11/bk- komprehensif.html?
m=1

21
22

Anda mungkin juga menyukai