Anda di halaman 1dari 3

09_Daffa Rizky Dwinardi_202101500492_UAS PPROF

1.Didalam Kode Etik IKI Bab II Bagian Proses Layanan terdapat Hubungan dengan Klien, Pada poin i di
jelaskan bahwa : “Konselor tidak akan memberikan bantuan professional kepada sanak keluarga,
teman-teman karibnya, apabila hubungan professional dengan orang-orang tersebut mungkin dapat
terancam oleh kaburnya peranan masing-masing”. Menyikapi pernyataan tersebut bagaimana
menurut pendapat anda sebagai seorang calon konselor, selanjutnya jika permasaahan klien
tersebut mendesak, bagaimana cara Anda untuk membantunya ? Kemukakan pendapat Anda
berdasarkan kajian dan literatur tertentu !

Menurut Saya jika memang mendesak alangkah baiknya dibantu tetapi tidak dengan diri kita
membantu secara langsung bisa seperti melalui orang lain.

2. Dalam Permendiknas No. 27 tahun 2008 disebutkan salah satu kompetensi Profesional Konselor
adalah Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah
konseli.

a. Upaya apa yang dapat Saudara lakukan sebagai Mahasiswa Prodi. BK yang sedang dalam tugas
belajar untuk mampu menampilkan sikap keprofesionalan sesuai dengan kompetensi: Menguasai
konsep dan praksis asessmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli.!

b. Berikan argumentasi Saudara apabila ditemukan kondisi Konselor belum mampu menguasai
konsep dan praksis asessmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli dan
bagaimana dampaknya terhadap pelaksanaan layanan konseling!

a. Upaya yang dapat dilakukan mahasiswa prodi adalah mencari sumber untuk tahu dengan jelas
agar saat menjadi konselor menguasai konsep dan praksis assesmen.

b.penguasaan konsep dan assesmen adalah hal yang penting bagi seorang konselor. Karena dalam
menangani konseli kita harus tahu apa saja yang terkait dengan konseli agar tidak terjadi hambatan
ataupun halangan pada saat konseling berlangsung.

Penguasaan konsep dan assesmen dibituhkan karena dalam menangani konseli yang berbeda
haruslah dengan konsep yang berbeda tidak bisa menggunakan konsep yang sama atau akan terjadi
masalah kelak.

Dampak jika konselor belum mampu menguasai adalah dapat terjadi hambatan ataupun halangan
dalam konseling dan bisa juga menjadi sebuah masalah kelak.

3. Berdasarkan Lampiran Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, telah dikatakan bahwa
“penyelenggaran Bimbingan dan Konseling di SD/MI/SDLB adalah Konselor atau guru Bimbingan dan
Konseling”. Namun, kondisi di Indonesia, padatingkat Pendidikan Sekolah Dasar (SD), peran guru
BK / Konselor sekolah dialihkan kepada guru kelas. Sehingga, hampir di semua SD di Indonesia tidak
memiliki Konselor sekolah/ guru BK sebagai tenaga professional khusus seperti di tingkat SMP dan
SMA. Menurut pendapat anda :

a. Apa yang melatar belakangi tidak direkruitnya guru BK/Konselor sekolah sebagai tenaga
professional di tingkat SD ?
b. Perlukah keberadaan konselor sekolah / guru BK di tingkat Sekolah Dasar (SD) ? Jelaskan!

a. Hal yang melatarbelakangi adalah kurangnya kesadaran pihak sekolah maupun wali siswa di
sebuah sekolah. Karena tugas konselor tidak akan bisa begitu saja diserahkan kepada guru kelas
seperti halnya seorang montir khusus untuk balapan namun karena dirasa kurang penting dan bisa
digantikan dengan montir biasa akan tidak apa apa. Hal ini dapat saja digantikan namun dalam hal
yang balapan dengan montir biasa akan berbeda karena bedanya pemahaman.

b. Konselor/ Guru BK di tingkat SD menurut Saya diperlukan karena dalam penanganan dimana guru
biasa dengan guru bk akan berbeda jadi karena hal itu diperlukan guru bk dalam SD.

4.Salah satu poin dalam visi konseling adalah “Konseling sebagai ilmu dan profesi harus mampu
memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan nasional serta kehidupan masyarakat dan bangsa
pada umumnya. Visi profesi konseling tidak lagi dibatasi hanya di sekolah melainkan juga
menjangkau bidang-bidang di luar sekolah yang memberikan nuansa dan corak pada
penyelenggaraan pendidikan formal dan pengembangan SDM yang lebih sensitif, antisipatif,
proaktif, dan responsif terhadap perkembangan peserta didik dan warga masyarakat”. Berdasarkan
visi tersebut buatlah analisis berdasarkan BMB3 Saudara bagaimana agar Konselor mampu
melaksanakan dan mengembangkan visi tersebut !

Berpikir, Merasa, Bersikap, Bertindak, dan Bertanggung jawab

Kita harus berpikir sebagaimana ilmu Konseling adalah Ilmu yang mengharuskan untuk membantu
bagi kebanyakan orang untuk memberikan SDM yang lebih sensitive,antisipatif,proaktif,dan juga
responsive terhadap perkembangan sekitar.

Kita harus merasa seperti halnya Konseling mencoba untuk membantu mengembangkan SDM kita
juga harus membantu.

Kita harus bersikap selayaknya mahasiswa Konseling jangan memberikan contoh yang buruk.

Kita harus bertindak semampunya agar tidak menjadi penghambat dalam upaya konseling untuk
membantu mengembangkan SDM agar menjadi yang lebih sensitive,antisipatif,proaktif,dan juga
responsive terhadap perkembangan sekitar.

Bertanggung jawab

Kita harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai mahasiswa
konseling.
Pada abad ke-21, konselor sekolah harus mampu menentukan diri mereka secara definitif serta
berhadapan dengan kekuatan eksternal yang ingin mendefinisikan atau membatasi tugas
profesionalnya. Salah satu tugas profesional konselor sekolah adalah mengefektifkan program
konseling di sekolah agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan tuntutan masyarakat abad ke-21
yang begitu kompleks, sehingga dapat membekali peserta didik di sekolah untuk mampu beradaptasi
di dalam perkembangan abad ke-21 dengan tetap mempertahankan karakteristik budaya bangsa
Indonesia yang bermartabat yang didasarkan pada nilai-nilai agama, nilai-nilai Pancasila sebagai
falsafah kehidupan bangsa Indonesia dan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Berdasarkan
pernyataan tersebut, Saudara diminta untuk membuat analisis mengenai:

a. Upaya apa yang dapat di lakukan oleh konselor sekolah untuk dapat meningkatkan kecakapan
serta keterampilan yang diperlukan agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya pada abad ke-
21?

b. Strategi dan Program apa yang dapat dilaksanakan oleh konselor sekolah dengan merujuk pada
permasalahan kompleks yang banyak di alami oleh peserta didik pada abad ke- 21, sehingga dapat
menjadi langkah operasional yang konkret dalam melaksanakan tugas profesionalnya?

Anda mungkin juga menyukai