Disusun oleh
1. Yusmainar (20060031)
2. Fenni anjeli (20060028)
3. Syarifah aini (20060029)
4. Rahmad illahi (20060015)
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan konseling di perusahaan/dunia industry ............................................ 4
B. Fungsi dan peran konselor diperusahaan/dunia industry ....................................... 5
C. Kopetensi konselor di perusahaan/dunia indutri .................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 7
B. Saran ..................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Industri adalah lembaga perusahaan yang memproduksi sesuatu baik
dalam bentuk barang ataupun jasa.1 Perusahaan atau industri adalah suatu
sistem yang terdiri dari beberapa komponen seperti manusia, bahan-bahan
(material) mentah, dan mesinmesin. Produktivitas suatu perusahaan sangat
ditentukan oleh bagaimana interaksi di antara ketiga komponen di atas.2
Namun di antara semua komponen itu, manusialah yang menjadi faktor
penentu atas segala produktivitas. Bagaimanapun sederhana atau kompleksnya
suatu bentuk usaha, manusialah yang menjadi intinya. Karena dalam dunia
kerja yang semakin kompetitif ini para manajer tidak hanya mengandalkan
keterampilan teknis mereka saja, namun dibutuhkan juga suatu keterampilan
teknis dalam menangani pegawai dengan baik agar mampu mempertahankan
kinerja dan kepuasan konsumen yang memuaskan. Untuk menyikapi tuntutan
dan permasalahan yang ada di dunia industri (perusahaan), dibutuhkan suatu
hubungan yang dapat menjaga kestabilan dan keberhasilan perusahaan,
sehingga terjalinlah hubungan industrial.
Hubungan industrial adalah suatu kegiatan yang mendukung terciptanya
hubungan yang harmonis antara pengusaha, karyawan, dan pemerintah agar
tercapai ketenangan kerja dan kelangsungan usaha yang harmonis. Pada
undang-undang ketenaga kerjaan No.13 tahun 2003 pasal 1 angka 16 berisikan
bahwa, hubungan industrial merupakan suatu hubungan yang terbentuk antar
pegawai dengan semua yang terlibat dalam proses produksi barang atau jasa
yang terdiri dari pengusaha, pekerja atau buruh, dan pemerintah yang
berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar tahun
1945.3 Dalam hubungan ini para pekerja dan pengusaha mempunyai tujuan
dan tanggung jawab yang sama, karena suksesnya hubungan industrial akan
berdampak baik bagi perusahaan.4 Berdasarkan sudut pandang pegawai, di
dalam satu industri terdapat dua hubungan yang harus dijaga agar tidak
mempengaruhi keberhasilan perusahaan itu sendiri. Hubungan eksternal
merupakan suatu hubungan yang terjalin antara pegawai dengan pegawai,
pegawai dengan lingkungan, pegawai dengan metode, pegawai dengan alat,
dan pegawai dengan material. Adapun hubungan internal merupakan suatu
hubungan yang terjadi dengan pribadi pegawai itu sendiri. 5 Melihat
pentingnya kegiatan ini hubungan industrial perlu mendapatkan perhatian
khusus dalam penanganannya, karena memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap kelangsungan produksi yang terjadi di perusahaan.
Untuk menjaga hubungan agar tetap terjalin dengan baik, perusahaan
(industri) membutuhkan seorang konselor industri dengan tujuan agar
manajemen bimbingan dan konseling di industri dapat berjalan dengan sukses.
Sehingga kelangsungan produksi dalam suatu perusahaan dapat terkontrol
dengan baik. Manajemen bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang
terencana dan terorganisir, serta terintegrasi agar mampu mencapai tujuan.
Dengan demikian, manajemen bimbingan dan konseling sangatlah berperan
penting dalam memberikan alur kegiatan, penetapan posisi, dan tanggung
jawab setiap personil dalam menjalankan aktivitas perusahaan secara efektif
dan efisien.6 Pada awalnya Soekarno hanya mencanangkan proyek besi baja
trikora untuk meletakkan dasar industri nasional yang tangguh. Produk yang
dihasilkan adalah baja lembaran panas, baja lembaran dingin, dan baja batang
kawat. Hasil produk ini pada umumnya merupakan bahan baku untuk industri
lanjutannya.7 Perusahaan ini sudah berdiri selama 46 tahun. Dalam rentang
waktu yang selama itu, perusahaan telah mengalami berbagai pasang-surut
perkembangan industri sehingga eksistensinya di kancah internasional tetap
terjaga. Selama itulah perusahaan dianggap telah berhasil menjaga hubungan
industrial dan eksistensinya sebagai perusahaan baja terbesar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pelaksanaan konseling di perusahaan/dunia industry ?
2. Fungsi dan peran konselor diperusahaan/dunia industry ?
3. Kopetensi konselor di perusahaan/dunia indutri?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pelaksanaan konseling di perusahaan/dunia industry
2. Untuk mengetahui Fungsi dan peran konselor diperusahaan/dunia industry
3. Untuk mengetahui Kopetensi konselor di perusahaan/dunia indutri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Konseling sangat memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu
para pelaku atau pekerja dalam industry. konseling di industry merupakan
suatu usaha yang sengaja untuk menciptakan dan memelihara lingkungan
kerja yang dapat memberdayakan karyawan, menenangkan karyawan,
membantu atau memberikan konsultasi untuk menyelesaikan masalah mereka
dengan cara mereka sendiri.
Bimbingan, Konseling dan Industri digabungkan maka, dapat diartikan
sebagai ilmu terapan atau dasar yang menalaah dan menangani masalah
perilaku manusia yang timbul dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi
barang dan jasa.
Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan
dengan tujuan layanan dan isi layanan. Hal ini mengandung makna bahwa
penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling harus melihat
kepada tujuan penggunaannya dan memiliki nilai dalam mengoptimalkan
layanan yang diberikan kepada konseli. Oleh karena itu dengan penggunaan
media dalam layanan bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan
kualitas proses layanan bimbingan dan konseling.
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa dalam proses pembuatan dan penyampaian
makalah terdapat banyak kesalahan dan kekhilafan dari kurangnya sumber
buku, pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk pemakalah guna mengingatkan dan memperbaiki setiap kesalahan yang
ada dalam proses pembuatan dan penyampaian makalah. Terakhir tidak lupa
pemakalah mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT serta terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://counselingcare.blogspot.com/2012/06/kompetensi-konselor-di-
dudi.html?m=1
http://salmiati3128.blogspot.com/2017/10/media-layanan-bk-industri.html?m=1
http://repository.uinbanten.ac.id/658/3/SKRIPSI.pdf