STUDI KASUS
Tentang
Dosen Pembimbing
PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa kami telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesiakan makalah dengan tepat waktu
makalah ini di susun, guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah dikampus.
Selain itu penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat
Padang,18Oktober
2022
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................
C.Tujuan Penulisan Makalah .........................................
BAB II PEMBAHASAN
A.Observasi ......................................................................
B.Wawancara ...................................................................
C.Daftar cek .....................................................................
D.Catatan anekdot ...........................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistemik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan langkah yang
amat penting dalam metode ilmiah, karena data digunakan untuk menguji hipotesa
yang telah dirumuskan (kecuali pada penelitian eksploratif). Pengumpulan data
selalu memiliki hubungan dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.
Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak
masalah yang dirumuskan tidak dapat dipecahkan karena metode untuk
pengumpulan data tidak memungkinkan atau metode ada tidak dapat
menghasilkan data yang diinginkan.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa itu observasi?
2.Apa itu wawancara?
3.Apa manfaat daftar chek?
4. Apa itu catatan anekdot?
C.TUJUAN
Untuk mengumpulkan data dan analisis dalam studi kasus.
BAB II
PEMBAHASAN
A.OBSERVASI
B. WAWANCARA
Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung
antara pewawancara dengan responden(Aprina, 2019). Agar wawancara efektif,
maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui, yakni ; 1).mengenalkan diri,
2).menjelaskan maksud kedatangan, 3).menjelaskan materi wawancara, dan
4).mengajukan pertanyaan.
Informan dapat menyampaikan informasi yang komprehensif sebagaimana
diharapkan peneliti, maka pada saat melakukan wawancara yang terdapat
beberapa kiat sebagai berikut; 1). ciptakan suasana wawancara yang kondusif dan
tidak tegang, 2). cari waktu dan tempat yang telah disepakati dengan informan, 3).
mulai pertanyaan dari hal-hal sederhana hingga ke yang serius, 4).bersikap hormat
dan ramah terhadap informan, 5).tidak menyangkal informasi yang diberikan
informan, 6).tidak menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak ada
hubungannya dengan masalah/tema penelitian, 7).tidak bersifat menggurui
terhadap informan, 8).tidak menanyakan hal-hal yang membuat informan
tersinggung atau marah, 9). sebaiknya dilakukan secara sendiri, 10). ucapkan
terima kasih setelah wawancara selesai dan minta disediakan waktu lagi jika ada
informasi yang belum lengkap.
Data yang dikumpulkan dapat bersifat; 1) Fakta, misalnya umur,
pendidikan, pekerjaan, penyakit yang pernah diderita; 2) Sikap, misalnya sikap
terhadap pembuatan jambatan keluarga, penyuluhan kesehatan; 3) Pendapat,
misalnya pendapat tentang pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan desa;
4)Keinginan, misalnya pelayanan kesehatan yang diinginkan; 5)Pengalaman,
misalnya pengalaman waktu terjadi wabah Demam berdarah melanda daerah
mereka.
Pengumpulan dengan wawancara mempunyai beberapa keuntungan,
sebagai berikut: Jawaban yang dilakukan responden secara spontan hingga
jawaban dapat lebih dipercaya; dapat digunakan untuk menilai kebenaran dan
keyakinan terhadap jawaban yang diberikan; dapat membantu responden untuk
mengingat kembali hal – hal yang lupa; data yang diperoleh adalah data primer.
Kerugian pengumpulan data dengan cara wawancara adalah membutuhkan waktu
yang lama, membutuhkan biaya yang relatif besar, mudah timbul bias. Timbulnya
bias pada waktu wawancara disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: 1)
Pewawancara, bila pewawancara kurang menghayati permasalahan dan kurang
memahami teknik wawancara; 2) Responden, sering responden menyembunyikan
jawaban yang sifatnya pribadi; 3) Pertanyaan yang diajukan, pertanyaan
mempunyai arti ganda sehingga membingungkan atau pertanyaan yang
mengharuskan responden mengingat kembali masa lalu.
1) Pewawancara harus bersikap sopan santun, sabar, dan dengan gaya khas
bahasa yang menarik, tetapi jelas dan sederhana agar dapat dimengerti oleh
responden,
2) Pergunakan bahasa responden agar tidak dianggap seperti orang asing,
3) Ciptakan suasana psikologis agar situasi cair, saling percaya,
4) Suasana wawancara harus santai,
5) Wawancara dimuali dari pertanyaan yang mudah, karena awalnya biasanya
responden akan nampak tegang,
6) Keadaan responden harus diperhatikan, apabila belum siap atau karena sedang
terkena musibah maka wawancara sebaiknya ditunda.
C.DAFTAR CEK
Pengertian Daftar Cek (Checklist) Daftar Cek (Checklist) adalah alat rekam
observasi yang memuat sebuah daftar pernyataan tentang aspek-aspek yang
mungkin terdapat dalam sebuah situasi, tingkah laku, dan kegiatan (individu/
kelompok). Gibson (1995:265) memandang daftar cek (rating scale) sebagaimana
tersirat dari nama itu, adalah skala untuk mengukur setiap karakteristik atau
aktivitas dari seseorang yang ingin diamati.
........................................... Sementara itu Aiken (1996:12) memandang daftar cek sebagai bentu
instrumen psikometrik yang paling sederhana, yang berisi kata-kata, kalimat, atau
pernyataan pernyataan yang berisi kegiatan-kegiatan atau pikiran-pikiran atau
kegiatan individu yang sedang menjadi fokus perhatian atau sedang diamati.
Dengan daftar cek memungkinkan pengamat meneliti seseorang secara sistematis
dan obyektif dan merekam hasil observasi tersebut secara cepat.
Walaupun skala seperti itu tidak dibatasi untuk mencatat hasil observasi tetapi
skala itulah yang merupakan instrument paling sering digunakan sebagai alat
bantu observasi. Gibson (19955:265) memandang daftar cek sudah lama
digunakan sebagai instrumen observasi oleh para konselor. Daftar cek secara
spesifik terfokus pada karakteristik, meningkatkan objektivitas pengukur, dan
memberikan komparabilitas sesama pengamat terhadap observasi yang dilakukan,
dan daftar ini lebih mudah digunakan.
........................................ Ciri Daftar Cek (Checklist) Menurut Anwar dalam bukunya Pemaham
Individu (2012:137) ada beberapa ciri daftar cek yang baik sehingga
memungkinkan daftar cek dapat difungsikan sebagai alat pencatat yang baik atas
hasil observasi dan sekaligus sebagai alat pengumpul data.
C. Fungsi Daftar Cek (Checklist) Sebagai alat bantu observasi, daftar cek
memiliki fungsi di antaranya,
1. Alat pencatat hasil observasi, meski akhir-akhir ini pencatatan juga bisa
dilakukan dengan alat-alat elektronik, tetapi pencatatan dengan memanfaatkan
daftar cek ini masih sangat diperlukan lantaran tidak semua tempat tersedia
fasilitas penunjang penggunaan alat-alat elektronik.
2. Memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan sedang
dialami. Dengan daftar cek masalah memungkinkan individu mengingat kembali
masalah masalah yang pernah dialaminya.
3. Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar memudahkan
analisis dan sintesis dengan data yang diperoleh dengan cara atau alat lain.
4. Untuk menyarankan suatu prioritas program pelayanan bimbingan dan
konseling sesuai dengan masalah individu maupun kelo pok saat itu.
D.CATATAN ANEKDOT
Catatan anekdot adalah alat perekam observasi secara berkala terhadap suatu
peristiwa atau kejadian penting yang melukiskan perilaku dan kepribadian
seseorang dalam bentuk pernyataan singkat dan obyektif.Rekaman peristiwa
penting itu menggambarkan perilaku tipik, artinya perilaku keseharian yang
terjadinya tidak umum, alih-alih khusus(FLURENTIN et al., n.d.). Pencatatan
laporan peristiwa penting harus dibedakan antara berita atau fakta dan pendapat
(opini) observer.Peristiwa penting yang dimaksud seperti: perkelahian, membolos,
menyontek, membuat gaduh di kelas, bermain HP saat pelajaran, dll. Dengan kata
lain, observasi ini dilakukan terhadap perilaku yang tipik. Rekaman Catatan
Anekdot ini sangat berguna untuk menyelidiki kasus dan menelaah perkembangan
individu atau sekelompok individu.
Tahap persiapan
B.SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Sebagai manusia, kami pun
tak luput dari kesalahan dan tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan. Tapi,
semoga saja yang kita pelajari ini bermanfaat, dengan harapan bisa menambah
Pengetahuan dan Keilmuan bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan untuk menjadi koreksi kedepan.
DAFTAR PUSTAKA