Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

(KUISIONER, WAWANCARA, OBSERVASI, DAN


DOKUMENTASI)
Dosen Pengampu
Kadek Wiwin Dwi Wismayanti, SE.M.AP

Disusun Oleh Kelompok 6:


1. I Putu Sawitra Danda Prasetia 2112531003
2. Ni Putu Dian Ekayanti 2112531034
3. Ni Kadek Paramita Darmayanti 2112531037
4. Ni Kadek Diah Puspita Sari 2112531038
5. Anak Agung Sagung Putri Wulandari 2112531042
6. Devi Suthasih Saraswati 2112531043
7. Ida Ayu Wulan Nirmala Ayudia 2112531048
8. Katrin Denisa Natali 2112531053
9. Ni Putu Alecia Riani Kusnadi 2112531055

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat – Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Teknik
Pengumpulan Data (Kuisioner, Wawancara, Observasi, Dan Dokumentasi)
ini dengan baik dan lancar. Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai
prasyarat dalam pemenuhan nilai tugas pada mata kuliah Metode Penelitian
Sosial.
Kami juga mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Ibu Kadek Wiwin Dwi Wismayanti, S.E, M.A. selaku dosen pengampu
mata kuliah Metode Penelitian Sosial Program Studi Administrasi Publik,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan makalah ini
baik dalam dukungan moral, materi, pengetahuan, dan lain-lain.
Dengan makalah ini kami mengharapkan mahasiswa agar dapat memahami
teknik pengumpulan data dalam penelitian. Kami sadar makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar kedepannya bisa
menjadi lebih baik lagi.

Denpasar, 12 April 2022

Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ......................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan.................................................................................................. 3
2.1 Kuisioner ....................................................................................................... 3
2.2 Wawancara .................................................................................................... 5
2.3 Observasi ....................................................................................................... 9
2.4 Dokumentasi ............................................................................................... 11
2.5 Teknik Pengumpulan Pada Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif .............. 13
Bab III Penutup ..................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 15
3.2 Saran............................................................................................................ 16
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 17

ii
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penelitian sosial merupakan proses penyelidikan sistematis yang bertujuan
memperoleh informasi sekaligus memecahkan suatu masalah dalam kehidupan
sosial. Penelitian sosial harus dilakukan dengan menggunakan teknik tertentu
yang disebut teknik penelitian, metode ilmiah data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Metode ilmiah ini harus didasarkan pada sifat-sifat ilmiah, yaitu rasional,
empiris, dan sistematis. Dalam sebuah penelitian sosial, keakuratan data yang
diperoleh sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Oleh sebab itu, maka
diperlukanlah teknik pengumpulan data diperlukan agar data yang diperoleh
akurat.
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti dalam rangkaian kegiatan penelitiannya yang mencakup pencatatan
peristiwa-peristiwa atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik
sebagian atau seluruh populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.
Terdapat berbagai macam teknik dalam pengumpulan data yaitu melalui:
kuisioner (angket), wawancara, observasi (pengamatan), studi dokumentasi, dan
lain-lainnya. Memahami teknik dalam pengumpulan data menjadi hal yang sangat
penting dalam merancang sebuah karya tulis. Karena memperoleh informasi-
informasi yang diperlukan dalam hal mencapai tujuan penelitian untuk
menghindari kesalahan karena akan berakibat langsung terhadap hasil penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang kami susun dalam makalah ini berdasarkan
latar belakang diatas, yaitu sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana teknik pengumpulan data pada metode penelitian sosial?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui tentang pada metode penelitian sosial.

1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai teknik –
teknik pengumpulan data.

1
1.4.2 Dapat menjadi bahan referensi dalam menambah wawasan kepada para
pembaca dalam mempelajari mengenai teknik – teknik pengumpulan
data.

2
Bab II
Pembahasan
2.1 Kuisioner
A. Pengertian Kuisioner
Kuisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner, atau daftar pertanyaan
tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan
jawaban (kuisioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab
secara bebas (kuisioner terbuka).
Adapun definisi kuisioner menurut para ahli, adalah sebagai berikut :
1. Dewa Ktut Sukardi (1983), pengertian kuisioner adalah suatu bentuk
teknik alam pengumpulan data yang dilakukan pada metode penelitian
dengan tidak perlu/wajib memerlukan kedatangan langsung dari sumber
data.
2. Bimo Walgito (1987), menurutnya definisi kuisioner adalah daftar
pertanyaan dalam penelitian yang diharuskan untuk dijawab oleh
responden atau informan.
B. Kelebihan – Kekurangan Kuisioner
- Kelebihan Metode Kuisioner
Menurut Sukardi (2012) beberapa kelebihan kuisioner adalah sebagai
berikut:
a) Dapat mengungkapkan pendapat atau tanggapan seseorang baik secara
individual maupun kelompok terhadap permasalahan
b) Dapat disebarkan untuk responden yang berjumlah besar dengan waktu
yang relatif singkat
c) Tetap terjaganya objektivitas responden dari pengaruh luar terhadap satu
permasalahan yang diteliti
d) Tetap terjaganya kerahasiaan responden untuk menjawab sesuai dengan
pendapat pribadi
e) Karena diformat dalam bentuk surat, maka biaya lebih murah
f) Penggunaan waktu yang relatif fleksibel sesuai dengan waktu yang telah
diberikan peneliti
g) Dapat menjaring informasi dalam skala luas dengan waktu yang cepat.

3
- Kekurangan Metode Kuisioner
Menurut Sukardi (2012) beberapa kelemahan kuisioner tersebut adalah
sebagai berikut:
a) Peneliti tidak dapat melihat reaksi responden ketika memberikan informasi
melalui isian kuisioner
b) Responden tidak memberikan jawaban dalam waktu yang telah ditentukan
c) Responden memberikan jawaban secara asal-asalan
d) Kembalinya kuisioner tergantung pada kesadaran responden dalam
menjawab dan mengantar lewat kantor pos.
C. Jenis - Jenis Kuisioner
Adapun tiga bentuk kuisioner, yaitu kuisioner terbuka, tertutup, dan
campuran. Penjelasannya, sebagai berikut :
1. Kuisioner Terbuka
Kuisioner terbuka adalah daftar pertanyaan yang memberi kesempatan
kepada responden untuk menuliskan pendapat mengenal pertanyaan yang
diberikan peneliti sehingga dalam hal ini proses mendapatkan datanya bisa
dibilang memerlukan keahlian penelitian dalam memberikan pertanyaan
yang mudah untuk di pahami.
2. Kuisioner Tertutup
Kuisioner tertutup adalah kuisioner penelitian dengan daftar pertanyaan
atau pernyataan yang sudah dilengkapi pilihan jawabannya sekaligus.
Umumnya, kuisioner tertutup ini menggunakan pilihan jawaban, seperti ya
atau tidak dan sebagainya. Penelitian dengan kuisioner tertutup ini
termasuk cukup efektif, karena responden bisa langsung memberikan
tanda centang (√) dalam kolom jawaban yang disediakan dan sesuai
dengan pilihannya.
3. Kuisioner Campuran
Kuisioner campuran adalah kuisioner penelitian dengan perpaduan antara
kuisioner terbuka dan tertutup. Metode penelitian ini digunakan untuk
membahas topik lebih mendalam. Umumnya, para peneliti menggunakan
kuisioner campuran untuk mendapatkan serangkaian data-data penelitian
berupa angka.

4
2.2 Wawancara
A. Pengertian Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa
wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara
pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai
(interviewee) melalui komunikasi langsung (yusuf, 2014). Metode
wawancara/interview juga merupakan proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden/orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara. Dalam wawancara tersebut bisa
dilakukan secara individu maupun dalam bentuk kelompok, sehingga di dapat
data informatik yang orientik.
B. Kelebihan – Kekurangan Wawancara
- Kelebihan wawancara
Kerlinger (dalam Hasan:2000) menyebutkan bahwa terdapat 3 hal
yang menjadi kekuatan metode wawancara, yaitu :
a) Ketika teknik lain sudah tidak dapat dilakukan, Wawancara menjadi satu-
satunya hal yang dapat dilakukan
b) Mampu mendeteksi tingkat pengertian subjek terhadap pertanyaan yang
diajukan. Jika subjek tidak mengerti, bisa diantisipasi oleh penanya
dengan memberikan penjelasan.
c) Fleksibel, dikarenakan pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-
masing individu.
Berikut beberapa kelebihan lainnya dari metode wawancara :
a) Dapat memperoleh informasi sedalam-dalamnya tentang suatu masalah,
khususnya yang berkenaan dengan pribadi seseorang.
b) Peneliti dapat memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat.
c) Peneliti dapat memastikan bahwa jawaban yang diterima langsung dari
subjek yang bersangkutan.
d) Pewawancara dapat informasi yang akurat, sekaligus menilai validitas
jawaban berdasarkan gerak-gerik, nada, dan raut muka dari informan.

5
e) Informasi yang diperoleh akan lebih dipercayai kebenarannya. Hal ini
dikarenakan salah tafsiran dapat diperbaiki pada saat wawancara
dilakukan.
f) Informan lebih bersedia mengungkapkan keterangan dengan lebih leluasa
dalam pengungkapannya.
g) Partisipasi responden atau yang diwawancarai lebih tinggi dibandingkan
pengumpulan data dengan teknik kuisioner.
h) Tidak memerlukan perlengkapan khusus untuk wawancara
i) Dapat dilakukan dimana saja
j) Dapat dilaksanakan pada setiap individu & tingkat usia
k) Tidak dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis subjek
(responden).
- Kekurangan wawancara
Yin (2003) mengutarakan bahwa disamping kekuatan, metode
wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu :
a) Pertanyaan yang kurang baik penyusunannya, dapat membuat hasil
wawancara menjadi bias.
b) Jawaban yang ditimbulkan dari pertanyaan, dapat membuat hasil
wawancara menjadi bias apabila responnya tidak sesuai.
c) Pertanyaan yang kurang baik dapat membuat hasil penelitian menjadi
kurang akurat.
d) Terdapat kemungkinan bahwa subjek hanya memberikan jawaban yang
dicari oleh interviewer.
e) Memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar dari metode yang
lainnya.
f) Memiliki ketergantungan pada individu yang akan diwawancarai
g) Keadaan wawancara dapat dengan mudah dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar
h) Memerlukan penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer

6
C. Jenis – Jenis Wawancara
Dalam wawancara seorang peneliti harus harus dapat menentukan
seberapa besar struktur wawancara. Struktur wawancara sendiri, dapat berada
pada rentang tidak berstruktur hingga berstruktur. Pada umumnya penelitian
kualitatif menggunakan wawancara tidak berstruktur ata semi struktur.
1. Wawancara tidak berstruktur
Pada wawancara ini bersifat tidak berstandard, informal, atau berfokus
yang dimulai dari pertanyaan umum dalam cakupan area yang luas pada sebuah
penelitian. Jenis pada wawancara ini bersifat fleksibel, serta peneliti dapat
mengikuti minat maupun pemikiran dari narasumber. Pewawancara dapat bebas
menanyakan berbagai pertanyaan kepada narasumber dalam urutan atau konsep
manapun terkait dengan jawaban. Hal ini dapat dilakukan, namum peneliti juga
memiliki agenda sendiri yang merupakan tujuan dari penelitian yang dimiliki
dalam pikirannya dan akan membahas isu tertentu yang akan digali atau ditelaah
lebih dalam. Akan tetapi, pengarahan dan pengendalian wawancara oleh peneliti
sifatnya minimal. Pada umumnya, ada perbedaan hasil wawancara dari jawabaan
dari para tiap narasumber tetapi, dari awal dimulai biasanya dapat dilihat pola
tertentu.
Narasumber dapat bebas menjawab, baik isi maupun panjang
pendeknya pemaparan respon yang diberikan, sehingga dapat diperoleh informasi
ataupun hasil yang sangat dalam dan rinci. Wawancara jenis ini sangat cocok
apabila peneliti ingin mewawancarai narasumber lebih dari satu kali.
Wawancara ini dapat menghasilkan data yang terkaya atau banyak, tetapi juga
memiliki dross rate tertinggi, terutama pada saat pewawancaranya tidak
berpengalaman. Dross rate yang dimaksud disini adalah jumlah materi atau
informasi yang tidak berguna dalam sebuah penelitian.
2. Wawancara semi berstruktur
Pada wawancara ini dimulai dari isu atau topik yang dicakup pada
pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang dimaksud bukanlah jadwal
seperti pada penelitian kuantitatif. Pedoman dalam wawancara dapat menjamin
peneliti untuk dapat mengumpulkan jenis data yang sama dari narasumber.
Dengan cara ini peneliti dapat menghemat waktu. Peneliti dapat

7
mengembangkan atau menambahkan pertanyaan, serta dapat memutuskan sendiri
mana isu yang ingin atau akan ditampilkan. Pedoman dalam wawancara berfokus
pada subjek area tertentu yang diteliti, tetapi dapat direvisi setelah wawancara
berlangsung apabila terdapat ide yang baru muncul. Walaupun pewawancara
bertujuan mendapatkan perspektif dari sudut pandang narasumber, mereka juga
harus mengingat bahwa mereka perlu mengendalikan diri, hal ini bertujuan agar
tujuan dari penelitian dapat dicapai dan topik penelitian tepat pada sasaran.
3. Wawancara terstruktur
Pada umumnya, peneliti kualitatif jarang menggunakan jenis wawancara
ini. Terdapat beberapa keterbatasan pada wawancara jenis ini, dimana membuat
data yang diperoleh kurang bervariasi. Pada jadwal wawancara berisikan
sejumlah pertanyaan yang telah direncanakan sebelumnya. Tiap narasumber
diberikan pertanyaan dan urutan yang sama. Jenis dalam wawancara ini
menyerupai dengan kuisioner survei tertulis. Wawancara ini dapat menghemat
waktu, serta membatasi efek dari pewawancara apabila sejumlah pewawancara
yang berbeda terlibat dalam proses penelitian. Dalam wawancara jenis ini, analisis
data tampak lebih mudah dan efektif oleh karena, jawaban yang dapat
ditemukan dengan cepat. Pada umumnya, pengetahuan statistik penting dan
berguna untuk menganalisis jenis wawancara ini. Akan tetapi, jenis wawancara
ini mengarahkan respon narasumber, sehingga tidak tepat untuk digunakan pada
pendekatan kualitatif.
Dalam wawancara berstruktur dapat berisikan pertanyaan terbuka, namun
peneliti harus diingatkan terhadap hal ini, dimana sebagai isu dalam metodologis
yang akan mengacaukan dan kedepannya akan menyulitkan berjalannya tahap
analisis.Peneliti kualitatif dapat menggunakan pertanyaan yang berstruktur apabila
untuk mendapatkan data dalam bentuk sosio-demografik, contohnya seperti usia,
lamanya kondisi yang dialami,lamanya pengalaman, pekerjaan, kualifikasi, dan
lain sebagainya. Dalam waktu tertentu, komite etik menanyakan jadwal
wawancara yang telah ditentukan sebelumya, sehingga mereka dapat menemukan
alur dari penelitian yang sebenarnya.

8
2.3 Observasi
A. Pengertian Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data yang
sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Menurut Riduan, Observasi
adalah teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara
langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
Sementara menurut Margono, observasi digunakan untuk melihat dan
mengamati perubahan fenomena–fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang
yang kemudian dapat dilakukan perubahan atas penilaian tersebut, bagi pelaksana
observer untuk melihat obyek moment tertentu, sehingga mampu memisahkan
antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan.
Dapat disimpulkan, observasi secara umum merupakan cara pengumpulan
data penelitian melalui pengamatan terhadap suatu objek atau proses, baik secara
visual menggunakan pancaindera (penglihatan, penciuman, pendengaran,
perabaan), atau alat, untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam upaya
menjawab masalah penelitian.
B. Kelebihan – Kekurangan Observasi
- Kelebihan Observasi:
a) Dengan observasi, data yang langsung mengenai perilaku yang khusus dari
objek dicatat dengan segera dan tidak berpedoman pada ingatan seseorang.
b) Data dapat diperoleh dari subjek baik melalui komunikasi verbal maupun
non verbal.
c) Objek penelitian yang selalu sibuk lebih senang diteliti melalui observasi
daripada diberi angket ataupun wawancara.
d) Memungkinkan pencatatan serentak terhadap berbagai gejala karena
dibantu oleh pengamat atau alat lainnya.
- Kekurangan Observasi:
a) Diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh hasil observasi langsung
terhadap suatu kejadian.
b) Observasi terhadap suatu fenomena yang memiliki rentang waktu lama
tidak dapat dilakukan secara langsung.
c) Ada beberapa kegiatan yang datanya tidak mungkin diperoleh melalui
observasi, misalnya rahasia pribadi seseorang.

9
d) Jika objek observasi menyadari dirinya sedang diamati, dia cenderung
untuk berkelakuan sesuai dengan yang diharapkan si pengamat.
e) Jika terjadi peristiwa tidak terduga, seperti hujan, kebakaran, dan bencana
alam, pelaksanaan tugas pengamat dapat terganggu atau bahkan berhenti.
C. Jenis – Jenis Observasi
1. Observasi Partisipasi
Observasi partisipasi ini merupakan jenis pengamatan yang dilakukan
dengan aktif terlibat langsung dalam berbagai hal yang sedang diobservasi.
Pengamat harus terjun langsung untuk melakukan proses observasi dan
mengamati langsung sehingga mendapat gambaran yang jelas mengenai apa
yang diamati. Selain sebagai pengamat, peneliti juga dituntut untuk
mendengarkan sekaligus berpartisipasi dalam segala aktivitas mereka. Observasi
partisipasi dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
- Observasi pasif
- Observasi moderet
- Observasi tersamar atau terus terang, artinya peneliti mengatakan secara
terus terang bahwa ia akan melakukan penelitian kepada sumber data
- Observasi tak berstruktur, artinya observasi dipersiapkan secara sistematis
sehingga peneliti dapat melaksanakan pengamatan secara bebas.
2. Observasi Sistematis
Observasi sistematis ini merupakan pengamatan yang dilakukan sesuai prosedur
atau ketentuan yang sudah dirancang sebelumnya tanpa melanggar ketentuan
tersebut. Agar dapat melakukan observasi jenis ini, maka pengamat harus
menentukan dulu faktor yang mendasari untuk melakukan pengamatan.
3. Observasi Eksperimental
Pengertian observasi dan jenis-jenis yang merupakan observasi eksperimental ini
dilakukan dengan melakukan tindakan untuk mengendalikan situasi yang
kemudian melakukan pengamatan terhadap gejala atau fenomena yang diteliti.
Berdasarkan pelaksanaannya, observasi dibedakan menjadi 2 jenis, yakni
observasi partisipasi dan observasi non partisipasi. Perbedaan keduanya
terletak pada sata observer atau pengamat memposisikan dirinya. Jika pada
observasi partisipatis, observer ikut terlibat dan terjun langsung ke lapangan untuk

10
berbaur dengan objek yang diteliti. Sedangkan pada observasi non partisipasi,
observer tidak melibatkan diri masuk ke lingkungan penelitian.

2.4 Dokumentasi
A. Pengertian Dokumentasi
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh
lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil
rapat, cinderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti
ini bisa dipakai untuk menggali informasi yang terjadi di masa silam. Peneliti
perlu memiliki kepekaan teoritik untuk memaknai semua dokumen tersebut
sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna. Dokumentasi berasal dari
kata dokumen, yang berarti barang tertulis, metode dokumentasi berarti tata cara
pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Metode
dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri
data historis.
Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian
dalam situasi sosial yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif (yusuf, 2014).
Teknik atau studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui
peninggalan arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori,
dalil-dalil atau hukum-hukum dan lain-lain berhubungan dengan masalah
penelitian. Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama
karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional melalui
pendapat, teori, atau hukum-hukum, baik mendukung maupun menolak hipotesis
tersebut.
B. Kelebihan dan Kekurangan Metode Dokumentasi
- Kelebihan metode dokumentasi dalam pengumpulan data sebagai berikut:
a) Memberikan gambaran berbagai informasi pada masa lampau.
b) Menyajikan informasi mengenai hubungan informasi pada masa lampau
dengan kondisi sekarang.
c) Memberikan informasi dalam jumlah banyak dan terukur, misalnya data
kependudukan.
- Kekurangan metode dokumentasi dalam pengumpulan data sebagai
berikut.

11
a) Memerlukan validitas dokumentasi untuk mengetahui keabsahan
dokumen.
b) Dokumentasi terkadang tidak lengkap.
c) Tersedia secara selektif;
d) Bias, dokumen dapat ditulis secara berlebihan, kadang-kadang tanpa fakta
sehingga apabila dipakai sebagai acuan utama kurang mengenai.
C. Jenis – Jenis Dokumentasi
1. Dokumen Berdasarkan Kegiatan
a) Dokumen Pribadi; dokumen berhubungan dengan kepentingan
individu. Contohnya: SIM, Akta Lahir, KTP, Ijazah.
b) Dokumen Niaga; dokumen yang berhubungan dengan perniagaan atau
transaksi jual beli. Contohnya: cek, nota, kuitansi.
c) Dokumen Pemerintah, yaitu dokumen terkait informasi ketatanegaraan
suatu pemerintahan. Contohnya; Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah.
2. Dokumen Berdasarkan Bentuk Fisik
a) Dokumen Literer; dokumen yang ada karena dicetak, ditulis,
digambar, atau direkam. Umumnya dokumen ini ada di perpustakaan).
Contoh: buku, majalah, film.
b) Dokumen Korporil; dokumen berupa benda bersejarah. Umumnya
dokumen ini ada di museum. Contoh: patung, fosil, dan lain-lain.
c) Dokumen Private; dokumen berupa surat/ arsip yang biasanya
disimpan dengan sistem kearsipan. Contoh: surat niaga, surat dinas,
laporan.
3. Dokumen Berdasarkan Fungsinya
a) Dokumentasi dinamis, yaitu dokumen yang bisa digunakan secara
langsung dalam penyelesaian pekerjaan (dinamis aktif, dinamis semi
aktif, dan dinamis in aktif).
b) Dokumentasi statis, yaitu dokumen yang tidak bisa digunakan secara
langsung dalam penyelesaian pekerjaan (dokumen koprol, dokumen
literal, dokumen privat).

12
4. Dokumen Berdasarkan Sifatnya
a) Dokumen tekstual; dokumen yang berisi informasi dalam bentuk
tertulis. Contoh: majalah, buku, catalog, surat kabar dan lain-lain.
b) Dokumen nontekstual; dokumen yang menyajikan informasi dalam
bentuk teks dan gambar. Contohnya: peta, grafik, gambar, rekaman,
dan lain-lain.
5. Dokumen Berdasarkan Jenisnya
1) Dokumen fisik; dokumen yang berhubungan dengan materi, ukuran,
berat, tata letak, sarana prasarana, dan lain-lain.
2) Dokumen intelektual; dokumen yang dibuat berdasarkan tujuan, isi
subjek, sumber, metode penyebaran, cara memperoleh, keaslian
dokumen, dan lain-lain.
6. Dokumen Berdasarkan Dokumentasi
a) Dokumen Primer; dokumen yang menyajikan informasi tentang hasil
penelitian asli atau langsung dari sumbernya. Contoh: paten penelitian,
laporan, disertasi.
b) Dokumen Sekunder; dokumen yang menyajikan informasi mengenai
literatur primer. Biasanya disebut juga dengan dokumen bibliografi.
c) Dokumen Tersier; dokumen yang menyajikan informasi mengenai
literatur sekunder. Contoh: buku, teks panduan literatur.

2.5 Teknik Pengumpulan Pada Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif


Penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki teknik pengumpulan data
yang berbeda. Pada penelitian kuantitatif, teknik pengambilan data yang
digunakan akan menghasilkan data yang bisa di sortir, dikategorisasi
(dikelompokkan), dihitung, serta dapat diringkas secara numerik dalam bentuk
grafik, diagram, analisis statistik dan sejenisnya. Sedangkan dalam penelitian
kualitatif kuantitatif, teknik pengambilan data yang digunakan akan digunakan
untuk menemukan orang atau tempat yang akan diselidiki, mendapatkan akses,
dan membangun hubungan dengan informan, sehingga mereka memberikan data
yang baik (Adlin, 2013). Khusus dalam kualitatif, terdapat teknik triangulasi
(mengumpulkan data dari sumber yang majemuk) yang bertujuan untuk
meningkatkan kebenaran dalam penelitian.

13
Data yang dapatkan pada penelitian kuantitatif disajikan kedalam bentuk
angka sedangkan data pada penelitian kualitatif kedalam bentuk narasi/kata.
teknik pengumpulan data kuantitatif terdapat usaha merangkum informasi secara
ringkas dalam bentuk tabel, grafik atau nilai statistik, sedangkan dalam tehnik
pengumpulan data kualitatif terdapat usaha mendapatkan data yang kaya dan
dalam (rich and thick). Berikut ini disajikan tabel perbedaan teknik pengumpulan
data penelitian kuantitatif dan kualitatif:

Penelitian Kuantitatif penelitian Kualitatif

kuisioner tertutup dokumentasi

Observasi Partisipasi
Observasi sistematis

Wawancara Terstruktur wawancara mendalam

- triangulasi (gabungan)

14
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi diatas, dapat disimpulkan:
1. Kuisioner adalah teknik pengambilan data dengan menjawab daftar
pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Beberapa kelebihan dan
kekurangan dari teknik ini adalah biaya lebih murah, tetap terjaganya
kerahasiaan responden, dapat menjaring informasi dalam skala luas dengan
waktu yang cepat, peneliti tidak dapat melihat reaksi responden ketika
memberikan informasi melalui isian kuisioner, responden tidak memberikan
jawaban dalam waktu yang telah ditentukan, dan responden memberikan
jawaban secara asal-asalan. Adapun jenis – jenis kuisioner, yaitu: kuisioner
terbuka, tertutup, dan campuran.
2. Wawancara adalah teknik pengambilan data dengan memperoleh keterangan
dan sumber informasi dari proses interaksi dengan narasumber. Beberapa
kelebihan dan kekurangan dari teknik ini adalah dapat memperoleh
informasi sedalam-dalamnya tentang suatu masalah, khususnya yang
berkenaan dengan pribadi seseorang, peneliti dapat memperoleh informasi
yang diinginkan dengan cepat, peneliti dapat memastikan bahwa jawaban
yang diterima langsung dari subjek yang bersangkutan, memerlukan waktu,
tenaga, dan biaya yang lebih besar dari metode yang lainnya, memiliki
ketergantungan pada individu yang akan diwawancarai, keadaan wawancara
dapat dengan mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Adapun jenis –
jenis wawancara yaitu: wawancara tidak, semi, dan terstruktur.
3. Observasi adalah teknik pengambilan data dengan cara pengamatan secara
langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan. Beberapa kelebihan dan kekurangan teknik ini adalah ata yang
langsung mengenai perilaku yang khusus dari objek dicatat dengan segera
dan tidak berpedoman pada ingatan seseorang, data dapat diperoleh dari
subjek baik melalui komunikasi verbal maupun non verbal, Diperlukan
waktu yang lama untuk memperoleh hasil observasi langsung terhadap suatu
kejadian, dan observasi terhadap suatu fenomena yang memiliki rentang
waktu lama tidak dapat dilakukan secara langsung. Adapun jenis – jenis

15
observasi, yaitu: observasi partisipasi, non – partisipasi, sistematis, dan
eksperimental.
4. Dokumentasi adalah teknik pengambilan data melalui peninggalan arsip-
arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil-dalil atau
hukum-hukum dan lain-lain berhubungan dengan masalah penelitian.
Beberapa kelebihan dan kekurangan dari teknik ini adalah memberikan
gambaran berbagai informasi pada masa lampau, menyajikan informasi
mengenai hubungan informasi pada masa lampau dengan kondisi sekarang,
memerlukan validitas dokumentasi untuk mengetahui keabsahan
dokumen, dan dokumentasi terkadang tidak lengkap. Adapun jenis – jenis
dokumentasi, yaitu: dokumen berdasarkan kegiatan, dokumen berdasarkan
bentuk fisik, dokumen berdasarkan fungsinya, dokumen berdasarkan
sifatnya, dan berdasarkan jenisnya.
5. Teknik pengambilan data pada penelitian kuantitaif dan kualitatif memiliki
berbedaan, yaitu pada kuantitatif data yang dapatkan pada penelitian
kuantitatif disajikan kedalam bentuk angka sedangkan data pada penelitian
kualitatif kedalam bentuk narasi/kata. Teknik yang digunakan pada
penelitian kuantitatif adalah kuisioner tertutup, observasi sistematis,
wawancara terstruktur. Sedangkan teknik yang digunakan pada penelitian
kuantitatif adalah dokumentasi, observasi partisipasi, wawancara mendalam,
dan triangulasi (gabungan)

3.2 Saran
Dalam memahami teknik pengumpulan data, penyusun dapat
menyarankan hal-hal berikut:
1. Sebelum melakukan penelitian, kita terlebih dahulu harus memahami teknik
pengumpulan data.
2. Ketika melakukan penelitian, hendaknya kita menggunakan teknik
pengumpulan data yang baik dan benar.

16
Daftar Pustaka
Adlin, A. (2013). Metode Penelitian Sosial. Pekanbaru: ALAF RIAU.

Hasanah, H. (2017). Teknik-teknik observasi (sebuah alternatif metode


pengumpulan data kualitatif ilmu-ilmu sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21-46.

Kelebihan Dan Kelemahan observasi. BPMPK - Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan. (n.d.). Retrieved April 12, 2022, from https://m-
edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
files/kontenkm/km2016/KM201627/materi3.html

Ketik, B. (2020, May 27). Kelebihan Dan Kekurangan Wawancara: Terstruktur /


Tidak Dan Terarah. BATAS KETIK. Retrieved April 12, 2022, from
https://batasketik.com/kelebihan-dan-kekurangan-wawancara/

Prawiro, M. (2020, October 12). Pengertian Dokumentasi Adalah: Fungsi, Tujuan,


jenis dokumentasi. Pengertian dan Definisi Istilah. Retrieved April 12, 2022, from
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-dokumentasi.html

Rachmawati, I. N. (2007). Jurnal Keperawatan Indonesia. PENGUMPULAN


DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF : WAWANCARA, 35-40.

Syafina. (2020, June 26). Kelebihan Dan Kekurangan Metode Kuesioner Sebagai
alat pengumpul data Penelitian. President Post. Retrieved April 12, 2022, from
https://www.presidentpost.id/2020/06/kelebihan-dan-kekurangan-
metode.html?m=1

17

Anda mungkin juga menyukai