Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KUESIONER

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah pemeliharaan dan Peningkatan K3

Dosen Pengajar:
Wiwik Eko Pertiwi, S.KM., M.KM

Disusun Oleh:

1. Farhan Kapabi (2020031025)


2. Firdha Amalia Putri (2020031030)
3. Meta Amalia Yusuf (2020031044)
4. Ro’yatul Jannah (2020031082)
5. Riyan Hidayatullah (2020031075)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
2022/ 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hanya dengan rahmat dan karunia-Nya
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terimakasih saya kepada
seluruh pihak yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini, khususnya kepada dosen
mata kuliah Pemeliharaan dan Peningkatan K3, Ibu Wiwik Eko Pertiwi, S.KM., M.KM.

Tujuan dari pembuatan makalah ini tidak lain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pemeliharaan dan Peningkatan K3. Makalah ini membahas tentang “Kuesioner”. Dalam
makalah ini dijelaskan berbagai informasi mengenai pengertian kuesioner, Teknik dalam
pembuatan kuesioner, dan metode sampling.

Dengan adanya makalah ini tentunya diharapkan dapat mempermudah kami dalam
mengetahui, memahami lebih jauh mengenai kuesioner. Demikian makalah ini dibuat,
semoga dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya untuk media pembelajaran, makalah
ini juga tentunya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Serang, 10 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Kuesioner....................................................................................................2
B. Teknik Dalam Pembuatan Kuesioner.........................................................................3
C. Metode Sampling...........................................................................................................5
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuesioner atau sering juga dikenal dengan istilah angket merupakan salah satu
instrumen pengumpul data paling populer yang digunakan dalam penelitian
pendidikan maupun sosial. Di dalam kuesioner terdapat beberapa pertanyaan atau
pernyataan yang berhubungan erat dengan permasalahan penelitian yang hendak
dipecahkan. Kuesioner tersebut disusun sedemikian rupa lalu disebarkan kepada
responden untuk memperoleh berbagai informasi di lapangan. Dalam penelitian
kuantitatif, kuesioner merupakan instrumen yang paling sering digunakan, karena
kuesioner mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan alat pengumpul data
yang lain (Nadiyah, 2020).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian kuesioner?
2. Bagaimana teknik dalam pembuatan kuesioner?
3. Apa yang dimaksud dengan metode sampling?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Memahami dan mengetahui pengertian kuesioner.
2. Memahami dan mengetahui teknik pembuatan kuesioner.
3. Memahami dan mengetahui metode sampling.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kuesioner

1. Definisi Kuesioner
Kuesioner atau sering juga dikenal dengan istilah angket merupakan salah
satu instrumen pengumpul data paling populer yang digunakan dalam penelitian
pendidikan maupun sosial. Di dalam kuesioner terdapat beberapa pertanyaan atau
pernyataan yang berhubungan erat dengan permasalahan penelitian yang hendak
dipecahkan. Kuesioner tersebut disusun sedemikian rupa lalu disebarkan kepada
responden untuk memperoleh berbagai informasi di lapangan. Dalam penelitian
kuantitatif, kuesioner merupakan instrumen yang paling sering digunakan, karena
kuesioner mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan alat pengumpul
data yang lain.
Ada beberapa pengertian kuesioner yang diungkapkan oleh para ahli:
a. Menurut Nazir, kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuat set
pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan
tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna
dalam menguji hipotesis. Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup
terperinci dan lengkap.
b. Menurut Suharsimi Arikunto, Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai
dengan permintaan pengguna. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono,
2005:162). Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada
orang lain dengan maksud agar orang yang diberikan tersebut bersedia
memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Kuesioner adalah
suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis
mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa
orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang
diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

2
Dengan demikian angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan yang
disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah
penelitian. Angket tersebut pada akhirnya diberikan kepada responden untuk
dimintakan jawaban. Dengan menggunakan kuesioner, analisis berupaya
mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk
menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam
suatu wawancara.

2. Tujuan Kuesioner
Adapun beberapa tujuan pokok dalam pembuatan kuesioner/angket, antara lain:
a. Memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian.
b. Memperoleh data dengan reliabilitas dan validitas yang setinggi mungkin.
c. Sebagai alat memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan
penjabaran dari hipotesis.

3. Fungsi Kuesioner
Ada beberapa fungsi dari kuesioner / angket, antara lain:
a. Memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian.
b. Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain.
c. Pembuatan evaluasi progam bimbingan.
d. Untuk mengambil sampling sikap/pendapat dari responden.

B. Teknik Dalam Pembuatan Kuesioner

Dalam pembuatan kuesioner terdapat tiga tujuan. Pertama, untuk


menerjemahkan kebutuhan informasi peneliti ke dalam satu set pertanyaan spesifik
bahwa responden bersedia dan mampu menjawab. Kedua, kuesioner yang ditulis
mampu untuk memotivasi responden untuk terlibat dan bekerja sama. Ketiga,
kuesioner yang dibuat harus dapat meminimalkan kesalahan jawaban Terdapat
sepuluh langkah sebagai berikut:
1. Menentukan Informasi yang Dibutuhkan
Setiap informasi yang diperoleh harus dapat menjawab masalah penelitian
sehingga dengan demikian, kuesioner yang diajukan kepada responden akan
lebih fokus. Kuesioner harus dibuat untuk memenuhi target responden sesuai
3
dengan pengalaman sebelumnya dan tingkat kesulitan dilapangan. Bahasa
yang digunakan dalam kuesioner harus bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti responden.
2. Menentukan Jenis Metode Kuesioner yang akan Digunakan
Menurut Zikmund dan Babin (2010: 360) membagi metode kuesioner
menjadi lima jenis. Kelima metode jenis kuesioner tersebut adalah kuesioner
melalui e-mail, kuesioner melalui faks, kuesioner melalui surat, kuesioner
personal dan kuesioner gabungan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode kuesioner personal. Alasan peneliti menggunakan metode kuesioner
personal adalah peneliti dapat menghemat biaya dan waktu dalam
pengumpulan data dan pemrosesan kuesioner dari responden.
3. Menentukan Jenis Pertanyaan yang akan Diajukan Kepada Responden
Dalam menentukan jenis pertanyaan yang diajukan pada responden harus
jelas dan terarah. Hindari pertanyaan yang mengandung dua pengertian yang
berbeda atau yang biasa disebut pertanyaan dua makna (double-barreled
question). Jenis pertanyaan dua makna tersebut mengandung makna yang
ambigu. Contohnya “Apakah produk body lotion The Body Shop
menggunakan bahan yang alami dan harga yang murah?”. Pertanyaan ini
memberikan informasi yang ambigu, karena terdapat dua hal pertanyaan
tersebut, yaitu bahan yang digunakan dan harga. Responden juga akan sulit
menjawab pertanyaan ini.
4. Membuat Pertanyaan yang Membuat Responden Mampu atau Ingin Menjawab
Jenis pertanyaan yang sesnsitif akan menyulitkan responden untuk
menjawab kuesioner tersebut. Sehingga apabila peneliti menemukan beberapa
pertanyaan yang tidak dapat dijawab, sebaiknya peneliti bersedia membantu
responden dengan menjelaskan maksud pertanyaan tersebut. Oleh karena itu,
peneliti harus menjelaskan tujuan penelitian di pada kata pengantar di
kuesioner. Kemudian, pertanyaan yang sensitif diletakkan dibagian akhir
kuesioner penelitian.
5. Menyusun Struktur Pertanyaan
Jenis pertanyaan dapat disusun terstruktur dan tidak struktur. Pertanyaan
terstruktur merupakan jenis pertanyaan yang sudah tersusun dalam suatu
format sehingga memudahkan responden untuk menjawabnya. Jenis
pertanyaan tersebut dapat berupa pilihan berganda, atau hanya dua pilihan

4
(pertanyaan

5
dikotomi – ya atau tidak), atau pertanyaan berjenjang (a scale question).
Sedangkan, jenis pertanyaan tidak terstruktur merupakan pertanyaan terbuka
yang memungkinkan responden menjawab dengan kata-kata sendiri. Jenis
pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis pertanyaan
terstruktur, pertanyaan tertutup. Alasan peneliti menggunakan jenis pertanyaan
tertutup adalah untuk menghindari potensi jawaban-jawaban yang biasa.
Selain itu, agar membantu responden untuk membuat keputusan yang cepat
dalam memilih jawaban.
6. Menentukan Kata-Kata Didalam Kuesioner
Informasi yang dibutuhkan harus disederhanakan terlebih dahulu dalam
bentuk kata-kata yang mudah dipahami oleh responden. Tujuannya adalah
untuk menghindari salah persepsi ataupun interpretasi yang dapat
menimbulkan jawaban yang bias sehingga jawaban tersebut dapat mengarah
kepada jawaban yang salah. Untuk menghindari kata-kata yang sulit dipahami,
sebaiknya di dalam penelitian ini berpedoman kepada lima hal. Pertama, isu
tentang perawatan tubuh yang sedang digemari oleh masyarakat umum.
Kedua, menggunakan kata-kata yang sederhana. Ketiga, menghindari kata-
kata yang ambigu. Keempat, menghindari pertanyaan yang menyesatkan.
Kelima, menggunakan pernyataan positif dan negative (Johanness, 2007).

C. Metode Sampling
Cara pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian elemen populasi atau
karakteristik yang ada dalam populasi. Jenis sampling sendiri dibagi menjadi dua
yaitu sampling non probabilitas dan probabilitas:

a. Teknik Sampling Non Probabilitas


Teknik sampling non probabilitas merupakan teknik pengambilan sampel
yang tidak memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi.
Selain itu, teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak bisa
ditarik ke populasi. Teknik sampling non probabilitas dibagi menjadi empat
teknik, yaitu:
1. Convenience Sampling
Convenience sampling merupakan teknik pengambilan sampel
yang dapat memudahkan atau membuat nyaman peneliti. Misalnya,
seseorang

6
sedang meneliti wilayah DKI Jakarta, tetapi karena rumahnya di
daerah Jakarta Utara maka bisa menggunakan sampel yang berada di
Jakarta Utara saja. Jadi tidak perlu repot-repot pergi ke Jakarta Selatan,
Timur, ataupun Barat hanya untuk mengumpulkan data.
2. Voluntary Response Sampling
Voluntary response sampling merupakan jenis sampling yang di
mana subjek penelitian sendirilah yang mendatangi peneliti.
Contohnya peneliti menyebarkan kuesioner melalui media sosial,
kemudian orang- orang yang tidak sengaja melihat postingan kuesioner
tersebut secara sukarela mengisinya.
3. Purposive Sampling
Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel di
mana peneliti menentukan sendiri sampel berdasarkan tujuan dan
penilaiannya. Contohnya peneliti ingin melakukan penelitian terhadap
adanya pengaruh antara ekskul dengan prestasi di kelas. Jika orang-
orang yang dapat menggambarkan ekskul tersebut hanya orang-orang
yang memiliki jabatan saja seperti ketua, sekretaris, ataupun
bendahara.
4. Snowball Sampling
Snowball sampling merupakan teknik pengambilan sampel di mana
sampel tersebut mengikuti pilihan/anjuran dari responden yang ada.
Contohnya ketika peneliti ingin melakukan penelitian tentang adanya
pengaruh antara ekskul dan prestasi. Maka, peneliti akan mencari salah
satu ketua ekskul yang dikenal, kemudian untuk responden selanjutnya
merupakan anjuran dari responden sebelumnya.

b. Teknik Sampling Probabilitas


Sampling probabilitas merupakan teknik sampling yang setiap anggota
populasi memiliki probabilitas atau peluang yang sama untuk dijadikan
sampel. Apabila peneliti menggunakan teknik sampling probabilitas, maka
hasil temuan ini dapat merepresentasikan seluruh populasi.
1. Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Teknik sampling acak sederhana merupakan teknik pengambilan
sampel dari anggota populasi secara acak atau random. Contohnya,

7
peneliti ingin melakukan penelitian terhadap populasi yang berjumlah

8
15 orang ibu hamil. Maka, untuk menentukan sampelnya peneliti
hanya perlu memilihnya secara acak.
2. Sampling Acak Sistematik (Systematic Random Sampling)
Teknik sampling acak sistematik merupakan sampel yang dipilih
acak berdasarkan interval tertentu. Misalnya, peneliti ingin melakukan
penelitian terhadap 15 orang ibu hamil. Maka, pertama-tama tentukan
terlebih dahulu interval yang peneliti inginkan. Katakanlah, interval
yang ditentukan adalah tiga, maka setiap kelipatan tiga dapat dijadikan
sebagai sampel.
3. Sampling Acak Bertingkat (Stratified Sampling)
Sampling acak bertingkat merupakan sampel yang diacak
berdasarkan pengelompokan tertentu. Misalkan, ada 15 orang anggota
populasi, peneliti hanya perlu mengelompokkannya berdasarkan
kategori yang diinginkan. Setelah terbagi menjadi beberapa kategori,
peneliti bisa mengambil sampel secara random dari masing-masing
kategori tersebut.
4. Sampling Acak Klaster (Cluster Sampling)
Teknik sampling acak klaster merupakan teknik pengambilan
sampel berdasarkan kesatuan kelompok yang diacak. Contohnya,
peneliti membagi 15 orang anggota populasi menjadi tiga kelompok
yaitu A, B, dan C. Setelah itu, peneliti bisa memilih secara acak dari
tiga kelompok tersebut. Katakanlah, yang dipilih kelompok B, maka
seluruh anggota kelompok B dapat elo jadikan sampel (Julianti, 2021).

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kuesioner atau sering juga dikenal dengan istilah angket merupakan salah satu
instrumen pengumpul data paling populer yang digunakan dalam penelitian pendidikan
maupun sosial. Di dalam kuesioner terdapat beberapa pertanyaan atau pernyataan yang
berhubungan erat dengan permasalahan penelitian yang hendak dipecahkan.
Dalam pembuatan kuesioner terdapat tiga tujuan. Pertama, untuk menerjemahkan
kebutuhan informasi peneliti ke dalam satu set pertanyaan spesifik bahwa responden
bersedia dan mampu menjawab. Kedua, kuesioner yang ditulis mampu untuk
memotivasi responden untuk terlibat dan bekerja sama. Ketiga, kuesioner yang dibuat
harus dapat meminimalkan kesalahan jawaban. Sampling probabilitas merupakan
teknik sampling yang setiap anggota populasi memiliki probabilitas atau peluang yang
sama untuk dijadikan sampel.

B. Saran

Saran untuk penulis yaitu membuat makalah selanjutnya dapat diperdalam lagi materi yang
dibahas dan memberikan kasus yang terkait dalam materi untuk membuat makalah ini semakin
baik agar pembaca mendapatkan wawasan yang lebih.

1
0
DAFTAR PUSTAKA

Johanness. (2007). Teknik Pembuatan Kuisioner.


http://konsultanspss.blogspot.com/p/setelah-menentukan-tipe-skala-yang-
akan.html?m=1

Julianti, D. (2021). Pengertian Teknik Sampling dalam Penelitian. Sosiologi.


https://www.zenius.net/blog/teknik-sampling-pengertian-contoh

Nadiyah, P. T. (2020). Kuisioner Penelitian.


https://www.scribd.com/document/482458708/makalah-kuisioner

1
1

Anda mungkin juga menyukai