LAPORAN
RIYAN HIDAYATULLAH
(2020031075)
NIM 2020031075
TIM PEMBIMBING
ii
Universitas Faletehan
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing Utama,
iii
Universitas Faletehan
AFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Riwayat Pekerjaan :-
iv
Universitas Faletehan
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan magang
ini dengan tepat pada waktunya. Sholawat dan salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan
kepada kita selaku umatnya. Alhamdulillah penulis menyelesaikan laporan
praktikum kesehatan masyarakat dengan judul “Gambaran Penerapan Alat
Pelindug Diri (APD) Pada Pekerja Di PT. Waagner Biro Indonesia tahun
2023. Dalam menyusun laporan praktikum kesehatan masyarakat ini, kami telah
dibimbing dengan baik oleh para dosen pembimbing dan mendapat banyak
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sebagai bentuk rasa syukur, kami
ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Andiko Nugraha Kusuma,S.KM, M.KM. Selaku Rektor Universitas
Faletehan.
2. Bapak Ners. H. Asra, S.Kep., M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Faletehan.
3. Ibu Hj. Dini Daningrum, S.KM., M.KM selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Universitas Faletehan.
4. Ibu Hj. Dini Daningrum, SKM., MKM sebagai pembimbing utama, yang
dengan tekun memberikan bimbingan ilmiah melalui berbagai
pengarahan,sharing, dan usul saran yang cemerlang untuk terselesaikan nya
laporan ini.
5. Pihak perusahaan yang telah memfasilitasi penulis sehingga dapat
melaksanakan praktikum kesehatan masyarakat (magang) dengan respon yang
sangat membahagiakan.
6. Bapak Ifath Ma’rifatullah S.T, yang telah membimbing saya selama
melaksanakan magang.
7. Ibu Hj. Saimah selaku sosok Ibu yang telah memberikan dukungan, do’a, serta
jadi orang no satu yang sangat berjasa di hidup saya.
8. Bapak Hj. Usman selaku sosok Ayah saya yang selalu memberikan motifasi,
v
Universitas Faletehan
materi, Serta do’a yang terbaik untuk saya.
9. Fikri Nauval selaku rekan magang saya yang selalu memberikan dukungan dan
masukan demi terciptanya Laporan Praktik Magang.
10. Sahabat dan teman-teman Angkatan Mahasiswa PSKM yang selalu terus
mendungsama sama demi tercapai nya Gelar Sarjana.
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna,untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran guna perbaikan laporan ini dimasa yang akan datang.
Penulis
vi
Universitas Faletehan
ABSTRAK
Riyan Hidayatullah
Alat Pelindung Diri (APD) Merupakan Suatu Perangkat Kerja Yang Di Gunakan
Tenaga Kerja Untuk Melindungi Dirinya Dari Potensi Bahaya Dan Kecelakaan Kerja
Yang Mungkin Dapat Timbul Di Tempat Kerja Upaya Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) Menempati Tingkat Pencegahan Terakhir Hierarki Pengendalian, Namun
Alat Pelindung Diri (APD) Sangat Dianjurkan (Kurusi et al., 2020). Tujuan
Praktikum Kesehatan masyarakat ini untuk Mengetahui Gambaran Penggunaan APD
di PT. Waagner Biro Indonesia tahun 2023 Praktikum Ini Dilakukan Pada Tanggl 1-
November-2023. Kebijakan di PT. Waagner Biro Indonesia Sudah Sesuai Dengan
Undang-undang Yang Berlaku, Program Kerja Mengenai (APD) di Pt. Waagner Biro
Indonesia Sudah Berjalan Dengan Semestinya. Plaksanaan Penggunaan (APD) Sudah
Sesuai Dengan Potensi Bahaya Yang Ada. Sumber Daya Manusia Yang Terdapat
Pada PT. Waagner Biro Indonesia Sudah Mencukupi Sebanyak 30 Orang. Monitoring
Dan Evaluasi Sudah Baik Jika Di Temukan Ketidaksesuaian Akan Segera Di
Perbaiki. Sebaiknya Memeberikan reward Kepada Pegawai Yang Sudah Patuh
Menggunakan (APD) Dan Yang Tidak Menggunakan (APD) Di Berikan Punisment.
vii
Universitas Faletehan
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
ABSTRAK ................................................................................................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………...xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..xii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….....xiii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Tujuan Pratikum ............................................................................................... 4
1. Tujuan Umum .............................................................................................. 4
2. Tujuan Khusus ............................................................................................. 4
C. Manfaat Praktikum ........................................................................................... 5
D. Waktu dan tempat magang kesehatan masyarakat ........................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6
A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................................................... 6
1. Pengertian Keselamatan Kerja ..................................................................... 6
2. Kesehatan Kerja ........................................................................................... 6
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja…………………………………………7
4. Tujuan K3..................................................................................................... 7
5. Unsur Keselamatan…………………………………………………………7
6. Pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja……………………………………..8
B. Alat Pelindung Diri (APD) ...............................................................................9
1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) ........................................................ 9
2. Kriteria-Kriteria Alat Pelindung Diri (APD)………………………………9
3. Cara pemakaian yang benar ........................................................................ 9
4. Pengujian mutu Alat pelindung diri ............................................................ 9
5. Pemilihan alat pelindung diri yang tepat digunakan ................................. 10
6. Jenis-jenis dan Fungsi Alat Pelindung Diri (APD) .................................... 10
7. Pemeliharaan dan Penyimpanan Alat Pelindung Diri (APD)…………….18
8. Pemeliharaan dan Penyimpanan Alat Pelindung Diri (APD)…………….17
viii
Universitas Faletehan
9. Syarat-syarat Alat Pelindung Diri (APD) ................................................. 18
10. Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)...................................... 18
11. Prosedur Alat Pelindung Diri (APD) ........................................................ 18
12. Aturan Alat Pelindung Diri (APD) ........................................................... 18
13. Hirarki Pengendalian Bahaya, Meliputi.................................................... 19
C. Program Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ....................................... .20
1. Kebijakan Penggunaan APD…………………………………………….20
2. Pelaksanaan Penggunaan APD…………………………………………. .20
3. Sumber Daya Manusia Penggunaan Alat Pelindung Diri……………….21
4. Sarana dan Prasarana Penggunaan APD ................................................ .22
BAB III GAMBARAN UMUM UMUM PT. WAAGNER BIRO
INDONESIA ......................................................................................................... 23
A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan………………………………….…23
B. Visi & Misi ...................................................................................................23
1. Visi Misi………………………………………………………………....23
2. Tujuan Mutu ......................................................................................... ...23
3. Kebijakan mutu….................................................................................. ...23
C. Gambaran Umum PT. Waagner Biro Indonesia ....................................... ...24
1. Letak PT. Waagner Biro Indonesia……………………………………...24
2. Waktu Kerja PT. Waagner Biro Indonesia ............................................. ..24
3. Struktur Organisasi PT. Waagner Biro Indonesia .................................. ..25
D. Kebijakan PT. Waagner Biro Indonesia .......................................................26
E. Gambaran Penerapan Di PT. WaagnerBiro Indonesia............................... ..27
BAB IV HASIL PRAKTIKUM KESEHTAAN
MASYARAKAT… .......................................................................................... …31
A. Hasil Praktikum ............................................................................................31
B. Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Di PT. Waagner Biro
Indonesia…………………………………………………………………....32
1. Kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja………33
2. Program Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)................................ ...34
3. Pelaksanaan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja……35
ix
Universitas Faletehan
4. Jenis-jenis Dan Ketercukupan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
(APD) Pada Pekerja ......................................................................... .......35
5. Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam Penggunaan Alat
Pelindung DIRI (APD)Pada Pekerja ................................................ …...35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….36
A. Kesimpulan……………………………………………………………...36
B. Saran…………………………………………………………………….36
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………37
x
Universitas Faletehan
DAFTAR TABEL
xi
Universitas Faletehan
DAFTAR GAMBAR
xii
Universitas Faletehan
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Universitas Faletehan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan
dalam sistem ketenagakerjakan dan sumber daya manusia. K3 tidak aja sangat
penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya,
akan tetapi juga harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus di
penuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain, pada saat ini k3 bukan
semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap
kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap sekerja dan bagi
setiap bentuk kegiatan pekerjaan.
Berkaitan dengan orang yang bekerja. selain dalam rangka efektifitas, dan
produktifitas kerja (tarwaka, 2010). salah satu keluhan yang terjadi pada pekerja
bidang angkut- angkut adalah nyeri pada otot. keluhan yang biasa di derita pekerja
di bidan gangkat – angkat adalah pada sistem musculoskeletal. keluhan
muskulosketal adalah keluhan pada bagian – bagian otot skeletal yang di rasakan
oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. apabila otot
menerima badan statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat
menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligament dan tendon. keluhan
hingga kerusakan inilah yang biasanya di istilahkan dengan muskuloskeletal
disorders (msd’s) atau cedera pada system musculoskeletal (gandjean, 1993;
leamsters, 1996. keduanya dalam tarwaka,2010).
Universitas Faletehan
dalamnya mengenai kewajiban bagi setiap tempat kerja untuk menerapkan smk3,
termasuk peraturan mengenai implementasi alat pelindung diri (apd). terkait
Implementasi apd banyak aspek yang berpengaruh di antaranya faktor manusia,
kondisi atau spesifikasi apd dan kenyamanan tingkat terjadinya kecelakaan secara
signifikan. haltersebut dapat dicapai jika apd yang di pergunakan di desain
berdasar kan studi tentang kesehatan kerja (k3). kemajuan pengetahuan dan
teknologi yang terjadi di era globalisasi saat ini tidak sajadi alami oleh negara
industri tetapi juga oleh negara yang sedang berkembang seperti indonesia.
berdasarkan data dari international labour organization (ilo) tahun 2013, 1 pekerja
di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja
mengalami sakit akibat kerja. tahun sebelumnya 2012, ilo mencatat angka
kematian di karenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (pak) sebanyak 2 juta
kasus setiap tahun (depkes,2014).
Ketersediaan apd yang lengkap di suatu perusahaan belum menjadi jaminan untuk
setiap pekerja akan memakainya, hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor lain
yang menjadi jaminan untuk setiap pekerja akan memakainya. hal ini di pengaruhi
oleh beberapa faktor lain yang menjadi alasan pekerja untuk tidak memakai apd
tersebut. adapun faktor pendorong menurut lawrence green, 1980 dalam
notoadmodjo (2007), yang dapat memepengaruhi penggunaan apd antara lain
pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai – nilai dan tradisi atau budaya. pada
penelitian ini faktor yang akan diteliti yaitu pengetahuan dan sikap terhadap
pengunaan apd dimana pengetahuan pekerja tersebut baik maka perilaku
penggunaan apd juga baik dan sebaliknya. sedangkan sikap berhubungan dengan
pengetahuan dan perilaku, jika sikap pekerja baik (positif) maka, pengetahuan dan
perilaku penggunaan apd juga baik (positif) dan sebaliknya. pengawasan kerja
para pekerja sangat penting nilainya bagi suatu perusahaan, karena hal tersebut
merupakan kunci keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan nama baik
perusahaan dalam bidang k3. namun, seperti yang kita lihat sekarang masih
banyak kecelakaan kerja yang terjadi di suatu perusahaan. menurut undang-
undang republik indonesia no. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dalam pasal
86 ayat 1 menegaskan bahwa setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
2
Universitas Faletehan
memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. dalam pasal 86
ayat 2 menegaskan melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja optimal diselenggarakan upaya keselamatan kesehatan kerja.
Pengendalian faktor-faktor bahaya yang dilakukan untuk meminimalkan bahkan
menghilangkan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja adalah dengan cara
pengendalian teknis dan administratif, tetapi banyak perusahaan yang menolak
untuk melaksanakan pengendalian tersebut dengan alasan biaya yang mahal. maka
perusahaan tersebut mengupayakan dengan merekomendasikan alat pelindung diri
(apd) sebagai tindakan proteksi dini terhadap bahaya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja yang timbul di tempat kerja. penggunaan alat pelindung diri (apd)
sebenarnya merupakan alternatif terakhir bagi pihak perusahaan untuk melindungi
tenaga kerjanya dari faktor dan potensi bahaya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh irene (2016) pada proyek sepatu menyatakan
bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan apd dengan kejadian
kecelakaan kerja pada pekerja sepatu di area gedung. terdapat 65,7% pekerja yang
tidak menggunakan apd dan 54,3% pekerja tidak pernah mengalami kecelakaan
kerja. berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh putri kartika dan yustinus
perusahaan dalam menjalankan aktivitas nya selalu mengingin kan keberhasilan
baik berupa hasil produksi nya maupun hasil layanan nya. untuk menjunjung
keberhasilan tersebut maka di perlukan tempat kerja yang sehat dan selamat
sehingga tidak terjadi kecelakaan. untuk itu harus di ketahui risiko-risiko yang
dapat menimbulkan kecelakaan dan berusaha mengatasi nya sehingga tercapai
kondisi perusahaan tanpa kecelakaan atau zeroaccident.
3
Universitas Faletehan
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempatan baik jasmani maupun rohani. keselamatan
dan kesehatan kerja diharapkan dapat memberikan pekerjaan yang nyaman
danaman bagi para pekerja. pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan
oleh pekerjanya tersebut, risiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Persentase
penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% di karenakan sebab yang tidak bisa di
hindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% di karenakan lingkunganatau
peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% di karenakan perilaku yang tidak
aman yaitu rendahnya perilaku penggunaan apd. cara efektif unntuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan penyakit. (sucipto, 2014). maka dari itu penulis ingin
membahas dan mempelajari bagaimana penerapan penggunaan alat pelindung diri
(apd) pada pekerja di pt. waagner biro indonesia sebagai bahan pembuatan laporan
patikum kesehatan masyarakat dengan judul “gambaran penerapan penggunaan
alat pelindung diri (apd) pada pekerja di pt. waagner biro indonesia tahun 2023.
B. Tujuan Pratikum
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Pelindung Diri (APD) pada Pekerja di PT. Waagner Biro Indonesia Tahun
2023
4
Universitas Faletehan
d. Untuk mengetahui ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
A. Manfaat Praktikum
1. Bagi Perusahaan
5
Universitas Faletehan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja (occupational health) merupakan bagaian dari kesehatan
Masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan
Faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan kerja. Bahaya pekerjaan (hazard),
di Dalam langsung dan tidak langsungterpapar terhadap pekerja dapat secara
langsung Terpapar terhadap pekerja atau mempengaruhi kesehatan masyarakat
kerja yang Perlu diperhatikan. Oleh karena itu selain dapat menimbulkan
gangguan tingkat Produktifitas perusahaan dan kesehatan masyarakat kerja dapat
timbul akibat Pekerjaan.(Sardijito, 2011).
Universitas Faletehan
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Tujuan K3
Mengamankan suatu sistem kegiatan atau pekerjaan mulai dari input , proses
Sampai dengan output . kegiatan yang di maksud bisa berupa kegiatan produksi
di Dalam industri maupun diluar industri seperti di sektor publik dan yang
lainnya. Penerapan program keselamatan kerja juga di harapkan dapat
meningkatkan Kesejahteraan ( well being ) wowo sunaryo kuswana (2014).
5. Unsur Keselamatan
7
Universitas Faletehan
6. Pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja
8
Universitas Faletehan
2. Kriteria-Kriteria Alat Pelindung Diri (APD)
Kriteria-Kriteria Alat Pelindung Diri (APD) agar dapat dipakai dan efektif
g. Suku cadang alat pelindung diri yang bersangkutan cukup tersedia dipasaran.
i. Alat pelindung diri yang dipilih harus sesuai standar yang ditetapkan.
a. Menjelaskan bahaya potensial yang ada dan akibat yang akan di terima oleh
Tenaga kerja jika tidak memakai alat pelindung diri yang di wajibkan.
b. Cara memakai dan merawat alat pelindung diri secara benar harus di jilaskan
Pada tenaga kerja.
c. Perlu pengawasan dan sanksi pada tenaga kerja menggunakan alat pelindung
Diri.
d. Pemeliharaan alat pelindung diri harus di pelihara dengan baik agar tidak
Menimbulkan kerusakan ataupun penurunan mutu.
e. Penyimpanan alat pelindung diri harus selalu disimpan dalam keadaan bersih
diTempat yang telat tersedia, bebas dari pengaruh kontaminasi.
4. Pengujian mutu Alat pelindung diri harus memenuhi standar yang telah
ditentukan Untuk menjamin bahwa alat pelindung diri akan memberikan
perlindungan sesuai Dengan yang diharapkan. Semua alat pelindung diri.
9
Universitas Faletehan
sebelum dipasarkan harus Di Uji lebih dahulu mutunya
5. Pemilihan alat pelindung diri Setiap tempat kerja mempunyai potensi bahaya
yang Berbeda-beda sesuai dengan jenis, bahan dan proses produksi yang
dilakukan. Dengan demikian, sebelum melakukan pemilihan alat pelindung
diri mana yang Tepat digunakan.
10
Universitas Faletehan
b. Alat Pelindung Mata dan Wajah
Alat pelindung ini berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan
Bahan kimia berbahaya, gas dan partikel yang melayang di udara atau air,
Percikan benda kecil, panas, atau uap. Alat pelindung diri yang menutup
Wajah dan mata penting digunakan untuk mengurangi risiko munculnya
Gangguan kesehatan atau cidera akibat paparan radiasi, pancaran cahaya,
Dan benturan atau pukulan benda keras atau tajam. Alat pelindung mata
Yang umumnya digunakan adalah kacamata khusus atau spectacles dan
goggles. Sedangkan alat pelindung muka terdiri dari tameng muka (face
shield) atau full face masker.
11
Universitas Faletehan
c. Alat Pelindung Tangan
Pelindung tangan atau sarung tangan berfungsi untuk melindungi jari- jari
Tangan dari api, suhu panas atau dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia,
Benturan atau pukulan, tergores benda tajam atau infeksi. Sarung tangan ini
Terbuat dari material yang beraneka ragam, tergantung pada kebutuhan dan
Pekerjaan. Sarung tangan ini ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, Kain,
karet, atau bahan khusus untuk melindungi tangan dari zat kimia Tertentu.
12
Universitas Faletehan
d. Alat Pelindung Kaki
Tenaga kerja yang menghadapi kemungkinan cidera kaki dari jatuh atau
Dari benda-benda mengelilingi atau dari tergilas atau penetrasi material
Harus menggunakan pelindung kaki. Bila kaki tenaga kerja terpapar pada
Bahaya-bahaya listrik harus memakai pelindung kaki non konduktif dan
Bekerja pada tempat kerja yang berbahaya.
13
Universitas Faletehan
Respirator pemurnian udara Respirator ini dirancang untuk
menyaring atau membersihkan udara terkontaminasi dari tempat
kerja sebelum dihirup Pemakai.
Alat pelindung telinga ini bekerja sebagai penghalang antara sumber bising
Dan telinga dalam. Berdasarkan fungsinya 2 yaitu :
1) Sumbat telinga (Ear Plug)
14
Universitas Faletehan
g. Alat Pelindung Tubuh
15
Universitas Faletehan
Digunakan untuk melindungi bagian tubuh dari percikan api, suhu panas Atau
dingin, cairan bahan kimia. Pakaian pelindung dapat berbentuk appron Yang
menutupi sebagian tubuh pemakainya yaitu mulai daerah dada sampai Lulut
atau overall yaitu menutupi suluruh bagian tubuh. Appron dapat terbuat Dari
kain dril, kulit, plastik PVC/polyethyline, karet, asbes atau kain yang Di lapisi
alumunium.
i. Topeng Las (Kap Las)
Universitas Faletehan
Berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak masuk ke tempat yang
Mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi kerja Yang
diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung dan menahan Serta
membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar. Jenis alat
pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk pengaman tubuh (harness),
karabiner, tali koneksi (lanyard), tali pengaman (safety rope), Alat penjepit tali
(rope clamp), alat penurun (decender), alat penahan jatuhBergerak (mobile fall
arrester), dan lain-lain (PerMenakertrans, 2010). Full body harne ini yang biasa
di gunakaan di ketinggian 1,8 meter. Yang Sebagai mana tertera dalam
permaneker No. 9 Tahun 2016 tentang Pekerjaan pada ketinggian.
Pemeliharan dan penyimpanan alat pelindung diri menurut dalam buku Bunga
Rampai Hiperkes dan Kesehatan kerja (2005), secara umum Pemeliharaan
APD dapat dilakukan antara lain dengan:
17
Universitas Faletehan
9. Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)
Adapun tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain :
j. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
Administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
k. Meningkatkan efektifitas dan produktifitas kerja.
c. Tanggung jawab
d. Evaluasi bahaya
e. Pemilihan
a. Eliminasi
Merupakan suatu pengendalian risiko yang bersifat permanen dan harus di
Coba untuk di terapkan sebagai pilihan prioritas utama. Eliminasi adalah
Cara untuk menghilangkan sumber bahaya. Contoh: seorang pekerja harus
Menghindari bekerja di Kitingan namun pekerjaan tetap dilakukan dengan
Menggunakan alat bantu
b. Substitusi
Substitusi mengurangi risiko dari bahaya dengan cara mengganti proses,
Mengganti input dengan cara yang lebih rendah risikonya. Engineering:
18
Universitas Faletehan
Mengurangi risiko dari bahaya dengan rekayasa teknik pada alat, mesin,
Infrastruktur, lingkungan atau bangunan.
c. Rekayasa Teknik
Proses dapat di definisikan sebagai suatu upaya penerapan ilmu teknik
(kimia) dan hukum alam untuk mengkonversi bahan baku atau pun energi
Menjadi produk-produk yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai tambah
Bagi manusia dalam skala industri
d. Pengendalian Administratif
Upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk meminimalisir waktu
Paparan potensi bahaya/hazard dengan tenaga kerja. Upaya ini biasanya
Dapat berhasil optimal jika digabungkan dengan upaya pengendalian lain.
19
Universitas Faletehan
f. Tempat kerja, pemilihan Alat Pelindung Diri yang diperlukan dan gizi serta
Penyelenggara makanan ditempat kerja.
20
Universitas Faletehan
e. Pemeliharaanya.selama situasi darurat, sebuah program APD harus
komprehensif. Hal ini membutuhkan partisipasi aktif dan komite mulai dari
tahap perencanaan Pengembangan, dan implementasi dari semua tingkat
manajemen pengawasan.
Demi membantu program kerja dari pemerintah Kabupaten Serang yang dalam
hal ini Mengenai program pengentasan pengangguran bagi putra-putri daerah
khususnya Kabupaten Serang dan umumnya Provinsi Banten demi kesetaraan
Sumber Daya Manusia Dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Serang di dalam memenuhi Kebutuhan dari perusahaan.
Penyediaan alat pelindung diri, dimana APD merupakan salah satu peralatan
yang Digunakan pada karyawan yang sedang melakukan pekerjaan dimana
pekerja tersebut Mempunyai potensi bahaya untuk menyebabkan suatu
kecelakaan dan berfungsi untuk Melindungi karyawandari potensi bahaya, tamu
dan orang yang lain yang memasuki area Kerja.
21
Universitas Faletehan
BAB III
GAMBARAN UMUM
1. Visi
Waagner Biro Indonesia diakui sebagai sebuah merk Jembatan Baja dan jasa
Terkait yang efisien, berkualitas tinggi dan handal.
2. Misi
3. Tujuan mutu
4. Kebijakan mutu
22
Universitas Faletehan
d) Mempertahankan sistem manajemen yang menyeluruh untuk mutu dan
Keselamatan sesuai Standard Nasional dan Internasional yang paling
Mutakhir.
e) Memasok produk yang menjadi pertanda bagi masyarakat dan bersahabat
Dengan lingkungan
PT. Waagner Biro Indonesia adalah subsidiary dari Waagner Biro dan mulai di
Dirikan di Indonesia sejak 1997 dan saat ini sudah berusia lebih dari 24 tahun.
Waagner Biro Indonesia mendesign arsitekur jembatan yang mengesankan dan
Menciptakan bangunan terkenal yang diakui secara luas, Waagner Biro
Indonesia Juga merealisasikan design jembatan yang telah dibuat ke dalam
proses fabrikasi di Workshop. Waagnber Biro Indonesia telah membangun
banyak jembatan yang Spektakuler di Indonesia dan menjadi icon dihampir
semua provinsi Indonesia, Termasuk juga diluar negri seperti Myanmar, Timor
Leste, Costarica-Amerika dan Lain-lain.
1. Letak PT. Waagenr Biro Indonesia
a) Head Office :
PT. Waagner Biro Indonesia beroperasi selama 8 jam setiap hari ataupun jam
Kerja bagi karyawan PT. Waagner Biro Indonesia sebaga berikut:
a. Kantor Pusat
24
Universitas Faletehan
b. Workshop
25
Universitas Faletehan
Gambar 3.1 struktur organisasi
26
Universitas Faletehan
4. Struktur Organisasi Bidang K3
Divisi K3 merupakan salah satu divisi yang ada di PT. Waagner Biro
Indonesia. Salah satu tugas dari divisi K3 yaitu untuk mengurangi atau
menghilangkan bahaya serta melatih dan mengajak karyawan untuk ikut serta
dalam melakukan pencegahan kecelakaan terhadap sesuatu yang mengancam
keselamatan dan mengakibatkan timbulnya suatu resiko.
Ketua (Head)
27
Universitas Faletehan
D. Kebijakan PT. Waagner Biro Indonesia mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan
Management dan semua orang yang bekerja di PT. Waagner Biro Indonesia
Berkomitment untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan
sesuai Dengan system management ISO 45001 : 2018, ISO 14001 : 2015 dan
PP NO. 50 Tahun 2012 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Undang
undang terkait lain Yang relevan dan persyaratan lainnya termasuk peraturan
perusahaan yang Berlaku. Kami akan mencapai ini dengan komitmen kami
untuk prinsip-prinsip inti Bahwa setiap orang dalam perusahaan dituntut selalu
menjaga:
1. Semua cedera dapat di cegah dan pencegahan cedera pribadi adalah bisnis
yangBaik.
2. Keterlibatan karyawan sangat penting dan management bertanggung jawab
Untuk mencegah cedera.
3. Jika memungkinkan, investasi adalah pengembangan produk baru dan proses
Yang memiliki peningkatan kinerja mengenai dampaknya terhadap
kesehatan, Keselamatan dan lingkungan kerja.
4. Mematuhi Undang-undang kesehatan, keselamatan lingkungan kerja, praktik
Industry terbaik dan memastikan bahwa pengaturan sumber daya yang ada
Untuk mendukung kebijakan K3.
5. Semua eksposur operasi dapat dijaga dan melaksanakan setiap resiko yang
Relevan penilaian untuk menyorot tindakan pencegahan kesehatan,
Keselamatan dan lingkungan kerja yang perlu dilaksanakan.
6. Pelatihan karyawan untuk bekerja dengan aman adalah penting dan
Memberikan kontribusi untuk perbaikan kesehatan, keselamatan dan
Lingkungan adalah suatu lingkungan kerja.
7. Memastikan setiap karyawan mampu melindungi diri mereka sendiri dari
Penyakit HIV/AIDS, COVID 19 dan menghindari penularan dari atau kepada
Orang lain dengan mematuhi seluruh protocol kesehatan yang ditetapkan
oleh Pemerintah dan perusahaan.
8. Untuk menghindari terjadinya PAK, perusahaan melakukan pemeriksaan
Kesehatan secara berkala oleh lembaga yang ditunjuk sesuai permen
28
Universitas Faletehan
No.PER/01/MEN/1976 tentang kewajiban latihan hiperkes bagi dokter
9. Seluruh yang berada di daerah PT. Waagner Biro Indonesia baik itu
karyawan Maupun tamu dilarang kerang untuk mengkonsumsi alkohol
ketika bekerja Maupun sebelum bekerja demi menciptakan lingkungan
kerja yang aman dan Kondsuif
10. Demi tercapainya komitmen perusahaan terhadap kesehatan, keselamatan
dan Lingkungan kerja perusahaan akan menindak tegas kepada setiap
karyawan Yang menggunakan NARKOTIKA.
11. Pastikan semua karyawan menyadari kebijakan K3L ini dilatih untuk
Menerapkan yang terbaik dengan kemampuan mereka.
12. Tugas kolektif kami adalah untuk memastikan bahwa kita terus
memastikan Dampak kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja untuk
terlibat dan Melibatkan semua karyawan dalam menciptakan dan
memelihara lingkungan kerja yang sama.
30
Universitas Faletehan
BAB IV
Tabel 4.1 Tabel Kegiatan Harian Magang di PT. Waagner Biro Indonesia
Hari/Tanggal Tahapan Kegiatan
Rabu, 1 November 2023 - Pengenalan
- Safety induction
- Safety patrol
- Safety Patrol
Universitas Faletehan
Jumat, 10 November, 2023 - Pengajuan proposal judul
- Safety Patrol
32
Universitas Faletehan
Senin, 27 November 2023 - Safety Patrol
- Pemeriksaan Kotak P3k
Selasa, 28 November 2023 - Safety Patrol
- Penukaran Apd Yang Rusak
- Pengendalian B3
B. Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja di PT. Waagner Biro Indonesia
Tahun 2023
1) Pasal 3 ayat (1) butir f : Memberi alat-alat perlindungan diri pada para
pekerja.
2) Pasal 9 ayat (1) butir c : Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerjaYang
bersangkutan.
3) Pasal 12 butir b : Memakai alat-alat perlindungan diri yang di Wajibkan.
4) Pasal 13 : Barangsiapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, di
Wajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan Memakai
alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.
5) Pasal 14 butir c : Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat
Perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada Di
bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain Yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk- Petunjuk
yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas Atau ahli
keselamatan kerja.
b. Semua para pekerja wajib menggunakan segala perlengkapan APD
33
Universitas Faletehan
2. Pelaksanaan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Ada pun
pelaksanaan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di PT. Waagner Biro
Indonesia masih sama dengan tahun sebelumnya. Alat Pelindung Diri
(APD) yang wajib digunakan pada saat karyawan memasuki area yang
Berpotensi adanya bahaya bagi karyawan. Alat Pelindung Diri (APD) yang
Wajib di pakai adalah:
a. Helm (safety helmet) Alat Pelindung Diri (APD) khusus di gunakan oleh
Seluruh karyawan yang bekerja di area produksi, maintenance,
warehouse.
b. Sepatu (safety shoes) Alat Pelindung Diri (APD) wajib di gunakan oleh
Seluruh karyawan.
c. Wearpack Alat pelindung Diri (APD) khusus untuk bagian
maintenance.
d. Masker wajib semua pakai baik office, produksi, maintenance,
warehouse.
e. Sarung tangan, kacamata safety, earplug, body harness dipakai saat
Berkebutuhan saja.
34
Universitas Faletehan
e. Sarung tangan (safety gloves)
f. Sepatu (safety shoes)
g. Body harness
35
Universitas Faletehan
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah diperoleh mengenai Gambaran Penerapan Alat
Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di PT. Waagner Biro Indonesia Serang –
Banten Tahun 2023 sebagai berikut :
1. Kebijakan tentang Penggunaan APD di PT. Waagner Biro Indonesia
Tahun2023 sudah sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku.
2. Pelaksanaan Penggunaan Alat pelindung Diri (APD) di PT. Waagner Biro
Indonesia Tahun 2023 sudah sesuai dengan karakteristik potensi bahayadi
Tempat kerja.
3. Jenis- jenis dan ketercukupan Alat Pelindung Diri (APD) di PT. Waagner
Biro Indonesia Tahun 2023 sudah sesuai dengan kebutuhan dan jenis
Pekerjaannya.
4. SDM di PT. Wagner Biro Indonesia dengan Tahun sekarang yaitu 147 orang
Termasuk anggota P2K3.
B. Saran
36
Universitas Faletehan
36
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo s. (2007). promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Rineka cipta. Ridley j.
(2004).
Kesehatan dan keselamatan kerja. Erlangga
Sardjito. (2011). kementrian lingkungan hidup. Cl Gea. Sucipto. (2014).
Keselamatan dan kesehatan kerja. Gosyen.
Peraturan mentri tenaga kerja dan transmigrasi republik Indonesia nomor PER-
08/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung diri.
Permenakertrans No 03 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja 1982.Permenakertrans No
8 tentang Alat Pelindung Diri; 2010.
Suma’mur (1996a). Hinge perusahaan dan keselamatan kerja. PT. Toko
GunungAgung. Suma`mur. (1996b). keselamatan kerja dan pencegahan
kecelakaan kerja. PT.Agung, Jakarta. Tarwaka. (2010). Ergonomic industry.
HARAPAN PRESS
Tarwaka T. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Manajemen dan Implementasi K3 di
Tempat Kerja.
Surakarta: Harapan Press; 2008.
37
LAMPIRAN
39
Universitas Faletehan
40