Anda di halaman 1dari 57

Universitas Faletehan

GAMBARAN PENERAPAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA


DI PT. WAAGNER BIRO INDONESIA TAHUN 2023

LAPORAN

PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT (MAGANG)

RIYAN HIDAYATULLAH

(2020031075)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG - BANTEN
NOVEMBER 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat (Magang) yang disusun oleh:

Nama : Riyan Hidayatullah

NIM 2020031075

Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat

Judul Magang : Gambaran Penerapan Aalat Pelindung Diri (APD) Pada


Pekerja Di PT. Waagner Biro Indonesia Tahun 2023.

Telah disetujui dan dipertahankan dihadapan Tim Pembimbing Praktikum


Kesehatan Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat
Universitas Faletehan

TIM PEMBIMBING

Pembimbing utama : Fauzul Hayat SKM,. MKM ( )

Pembimbing lahan : Ifath Ma’rifatullah S.T ( )

Ditetapkan : Universitas Faletehan

Tanggal : 13 Desember 2023

ii
Universitas Faletehan
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat (Magang) yang disusun oleh:

Nama : Riyan Hidayatullah


NIM 2020031075
Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat
Judul Magang : Gambaran Penerapan Alat Pelindung Diri (APD) Pada
Pekerja Di PT. Waagner Biro Indonesia Tahun 2023.

Telah disetujui dan dipertahankan dihadapan Tim Pembimbing Praktikum


KesehatanMasyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat
Universitas Faletehan

Serang, 13 Desember 2023

Pembimbing Utama,

Fauzul Hayat, SKM,. MKM


NIK: 05.03.079

iii

Universitas Faletehan
AFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Riyan Hidayatullah

Tempat/tanggal lahir : Tangerang, 18 Maret 2003

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Prapatan Bakung Kronjo, Tangerang Banten

Pendidikan : Ma Darul Falah (Lulus 2020)

MTS Darul Falah (Lulus 2017)

SD Negeri Bakung 3 (Lulus 2011)

Riwayat Pekerjaan :-

iv

Universitas Faletehan
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan magang
ini dengan tepat pada waktunya. Sholawat dan salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan
kepada kita selaku umatnya. Alhamdulillah penulis menyelesaikan laporan
praktikum kesehatan masyarakat dengan judul “Gambaran Penerapan Alat
Pelindug Diri (APD) Pada Pekerja Di PT. Waagner Biro Indonesia tahun
2023. Dalam menyusun laporan praktikum kesehatan masyarakat ini, kami telah
dibimbing dengan baik oleh para dosen pembimbing dan mendapat banyak
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sebagai bentuk rasa syukur, kami
ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Andiko Nugraha Kusuma,S.KM, M.KM. Selaku Rektor Universitas
Faletehan.
2. Bapak Ners. H. Asra, S.Kep., M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Faletehan.
3. Ibu Hj. Dini Daningrum, S.KM., M.KM selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Universitas Faletehan.
4. Ibu Hj. Dini Daningrum, SKM., MKM sebagai pembimbing utama, yang
dengan tekun memberikan bimbingan ilmiah melalui berbagai
pengarahan,sharing, dan usul saran yang cemerlang untuk terselesaikan nya
laporan ini.
5. Pihak perusahaan yang telah memfasilitasi penulis sehingga dapat
melaksanakan praktikum kesehatan masyarakat (magang) dengan respon yang
sangat membahagiakan.
6. Bapak Ifath Ma’rifatullah S.T, yang telah membimbing saya selama
melaksanakan magang.
7. Ibu Hj. Saimah selaku sosok Ibu yang telah memberikan dukungan, do’a, serta
jadi orang no satu yang sangat berjasa di hidup saya.
8. Bapak Hj. Usman selaku sosok Ayah saya yang selalu memberikan motifasi,
v

Universitas Faletehan
materi, Serta do’a yang terbaik untuk saya.
9. Fikri Nauval selaku rekan magang saya yang selalu memberikan dukungan dan
masukan demi terciptanya Laporan Praktik Magang.
10. Sahabat dan teman-teman Angkatan Mahasiswa PSKM yang selalu terus
mendungsama sama demi tercapai nya Gelar Sarjana.

Laporan ini masih jauh dari kata sempurna,untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran guna perbaikan laporan ini dimasa yang akan datang.

Serang, 13 Desember 2023

Penulis

vi

Universitas Faletehan
ABSTRAK

Program Studi Kesehatan Masyarakat


Universitas Faletehan
LaporanPraktikum, 13 Desember 2023

Riyan Hidayatullah

Gambaran Penerapan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Di PT.


Waagner BiroIndonesia Tahun 2023

( xiii ) + ( 60 Halaman ) + ( 3 Tabel ) + ( 3 Gambar ) + ( 5 Lampiran )

Alat Pelindung Diri (APD) Merupakan Suatu Perangkat Kerja Yang Di Gunakan
Tenaga Kerja Untuk Melindungi Dirinya Dari Potensi Bahaya Dan Kecelakaan Kerja
Yang Mungkin Dapat Timbul Di Tempat Kerja Upaya Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) Menempati Tingkat Pencegahan Terakhir Hierarki Pengendalian, Namun
Alat Pelindung Diri (APD) Sangat Dianjurkan (Kurusi et al., 2020). Tujuan
Praktikum Kesehatan masyarakat ini untuk Mengetahui Gambaran Penggunaan APD
di PT. Waagner Biro Indonesia tahun 2023 Praktikum Ini Dilakukan Pada Tanggl 1-
November-2023. Kebijakan di PT. Waagner Biro Indonesia Sudah Sesuai Dengan
Undang-undang Yang Berlaku, Program Kerja Mengenai (APD) di Pt. Waagner Biro
Indonesia Sudah Berjalan Dengan Semestinya. Plaksanaan Penggunaan (APD) Sudah
Sesuai Dengan Potensi Bahaya Yang Ada. Sumber Daya Manusia Yang Terdapat
Pada PT. Waagner Biro Indonesia Sudah Mencukupi Sebanyak 30 Orang. Monitoring
Dan Evaluasi Sudah Baik Jika Di Temukan Ketidaksesuaian Akan Segera Di
Perbaiki. Sebaiknya Memeberikan reward Kepada Pegawai Yang Sudah Patuh
Menggunakan (APD) Dan Yang Tidak Menggunakan (APD) Di Berikan Punisment.

Kata Kunci : Alat Pelindung Diri


Daftar Bacaan : 28 Buah_(1970-2020)

vii

Universitas Faletehan
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
ABSTRAK ................................................................................................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………...xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..xii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….....xiii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Tujuan Pratikum ............................................................................................... 4
1. Tujuan Umum .............................................................................................. 4
2. Tujuan Khusus ............................................................................................. 4
C. Manfaat Praktikum ........................................................................................... 5
D. Waktu dan tempat magang kesehatan masyarakat ........................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6
A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................................................... 6
1. Pengertian Keselamatan Kerja ..................................................................... 6
2. Kesehatan Kerja ........................................................................................... 6
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja…………………………………………7
4. Tujuan K3..................................................................................................... 7
5. Unsur Keselamatan…………………………………………………………7
6. Pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja……………………………………..8
B. Alat Pelindung Diri (APD) ...............................................................................9
1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) ........................................................ 9
2. Kriteria-Kriteria Alat Pelindung Diri (APD)………………………………9
3. Cara pemakaian yang benar ........................................................................ 9
4. Pengujian mutu Alat pelindung diri ............................................................ 9
5. Pemilihan alat pelindung diri yang tepat digunakan ................................. 10
6. Jenis-jenis dan Fungsi Alat Pelindung Diri (APD) .................................... 10
7. Pemeliharaan dan Penyimpanan Alat Pelindung Diri (APD)…………….18
8. Pemeliharaan dan Penyimpanan Alat Pelindung Diri (APD)…………….17
viii
Universitas Faletehan
9. Syarat-syarat Alat Pelindung Diri (APD) ................................................. 18
10. Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)...................................... 18
11. Prosedur Alat Pelindung Diri (APD) ........................................................ 18
12. Aturan Alat Pelindung Diri (APD) ........................................................... 18
13. Hirarki Pengendalian Bahaya, Meliputi.................................................... 19
C. Program Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ....................................... .20
1. Kebijakan Penggunaan APD…………………………………………….20
2. Pelaksanaan Penggunaan APD…………………………………………. .20
3. Sumber Daya Manusia Penggunaan Alat Pelindung Diri……………….21
4. Sarana dan Prasarana Penggunaan APD ................................................ .22
BAB III GAMBARAN UMUM UMUM PT. WAAGNER BIRO
INDONESIA ......................................................................................................... 23
A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan………………………………….…23
B. Visi & Misi ...................................................................................................23
1. Visi Misi………………………………………………………………....23
2. Tujuan Mutu ......................................................................................... ...23
3. Kebijakan mutu….................................................................................. ...23
C. Gambaran Umum PT. Waagner Biro Indonesia ....................................... ...24
1. Letak PT. Waagner Biro Indonesia……………………………………...24
2. Waktu Kerja PT. Waagner Biro Indonesia ............................................. ..24
3. Struktur Organisasi PT. Waagner Biro Indonesia .................................. ..25
D. Kebijakan PT. Waagner Biro Indonesia .......................................................26
E. Gambaran Penerapan Di PT. WaagnerBiro Indonesia............................... ..27
BAB IV HASIL PRAKTIKUM KESEHTAAN
MASYARAKAT… .......................................................................................... …31
A. Hasil Praktikum ............................................................................................31
B. Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Di PT. Waagner Biro
Indonesia…………………………………………………………………....32
1. Kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja………33
2. Program Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)................................ ...34
3. Pelaksanaan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja……35

ix
Universitas Faletehan
4. Jenis-jenis Dan Ketercukupan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
(APD) Pada Pekerja ......................................................................... .......35
5. Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam Penggunaan Alat
Pelindung DIRI (APD)Pada Pekerja ................................................ …...35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….36
A. Kesimpulan……………………………………………………………...36
B. Saran…………………………………………………………………….36
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………37

x
Universitas Faletehan
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kegiatan Harian Praktikum di PT. Waagner Biro Indonesia..................................

xi
Universitas Faletehan
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Strusktur Organisasi di PT Waagner Biro Indonesia............................................


Gambar 3.2 Strusktur Organisasi Bidang K3 di PT Waagner Biro Indonesia........................

xii
Universitas Faletehan
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Formulir Inpeksi Body Harness.............................................


Lampiran 2 : Update Data Pengambilan Alat Pelindung Diri (APD).........
Lampiran 3 : Formulir Inspeksi Alat Pelindung Diri (APD).....................
Lampiran 4 : Pormulir Penukaran Alat Pelindung Diri.............................
Lmapiran 5 : Kegiatan Harian Praktikum...................................................

xiii
Universitas Faletehan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan
dalam sistem ketenagakerjakan dan sumber daya manusia. K3 tidak aja sangat
penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya,
akan tetapi juga harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus di
penuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain, pada saat ini k3 bukan
semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap
kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap sekerja dan bagi
setiap bentuk kegiatan pekerjaan.

Berkaitan dengan orang yang bekerja. selain dalam rangka efektifitas, dan
produktifitas kerja (tarwaka, 2010). salah satu keluhan yang terjadi pada pekerja
bidang angkut- angkut adalah nyeri pada otot. keluhan yang biasa di derita pekerja
di bidan gangkat – angkat adalah pada sistem musculoskeletal. keluhan
muskulosketal adalah keluhan pada bagian – bagian otot skeletal yang di rasakan
oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. apabila otot
menerima badan statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat
menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligament dan tendon. keluhan
hingga kerusakan inilah yang biasanya di istilahkan dengan muskuloskeletal
disorders (msd’s) atau cedera pada system musculoskeletal (gandjean, 1993;
leamsters, 1996. keduanya dalam tarwaka,2010).

Menurut suma’mur (1996). banyak faktor y ang berpengaruh dalam setiap


kejadian kecelakaan kerja. beberapa di antaranya yaitu faktor manusia, peralatan
pendukung keselamatan dan juga sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja (smk3) yang ada dalam organisasi. sebagaimana tercantum dalam pasal 3
undang – undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, telah diatur di

Universitas Faletehan
dalamnya mengenai kewajiban bagi setiap tempat kerja untuk menerapkan smk3,
termasuk peraturan mengenai implementasi alat pelindung diri (apd). terkait
Implementasi apd banyak aspek yang berpengaruh di antaranya faktor manusia,
kondisi atau spesifikasi apd dan kenyamanan tingkat terjadinya kecelakaan secara
signifikan. haltersebut dapat dicapai jika apd yang di pergunakan di desain
berdasar kan studi tentang kesehatan kerja (k3). kemajuan pengetahuan dan
teknologi yang terjadi di era globalisasi saat ini tidak sajadi alami oleh negara
industri tetapi juga oleh negara yang sedang berkembang seperti indonesia.
berdasarkan data dari international labour organization (ilo) tahun 2013, 1 pekerja
di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja
mengalami sakit akibat kerja. tahun sebelumnya 2012, ilo mencatat angka
kematian di karenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (pak) sebanyak 2 juta
kasus setiap tahun (depkes,2014).

Ketersediaan apd yang lengkap di suatu perusahaan belum menjadi jaminan untuk
setiap pekerja akan memakainya, hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor lain
yang menjadi jaminan untuk setiap pekerja akan memakainya. hal ini di pengaruhi
oleh beberapa faktor lain yang menjadi alasan pekerja untuk tidak memakai apd
tersebut. adapun faktor pendorong menurut lawrence green, 1980 dalam
notoadmodjo (2007), yang dapat memepengaruhi penggunaan apd antara lain
pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai – nilai dan tradisi atau budaya. pada
penelitian ini faktor yang akan diteliti yaitu pengetahuan dan sikap terhadap
pengunaan apd dimana pengetahuan pekerja tersebut baik maka perilaku
penggunaan apd juga baik dan sebaliknya. sedangkan sikap berhubungan dengan
pengetahuan dan perilaku, jika sikap pekerja baik (positif) maka, pengetahuan dan
perilaku penggunaan apd juga baik (positif) dan sebaliknya. pengawasan kerja
para pekerja sangat penting nilainya bagi suatu perusahaan, karena hal tersebut
merupakan kunci keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan nama baik
perusahaan dalam bidang k3. namun, seperti yang kita lihat sekarang masih
banyak kecelakaan kerja yang terjadi di suatu perusahaan. menurut undang-
undang republik indonesia no. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dalam pasal
86 ayat 1 menegaskan bahwa setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk

2
Universitas Faletehan
memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. dalam pasal 86
ayat 2 menegaskan melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja optimal diselenggarakan upaya keselamatan kesehatan kerja.
Pengendalian faktor-faktor bahaya yang dilakukan untuk meminimalkan bahkan
menghilangkan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja adalah dengan cara
pengendalian teknis dan administratif, tetapi banyak perusahaan yang menolak
untuk melaksanakan pengendalian tersebut dengan alasan biaya yang mahal. maka
perusahaan tersebut mengupayakan dengan merekomendasikan alat pelindung diri
(apd) sebagai tindakan proteksi dini terhadap bahaya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja yang timbul di tempat kerja. penggunaan alat pelindung diri (apd)
sebenarnya merupakan alternatif terakhir bagi pihak perusahaan untuk melindungi
tenaga kerjanya dari faktor dan potensi bahaya.

Menurut ILO, di indonesia rata-rata per tahun terdapat 99.000 kasus


kecelakaankerja. dari total jumlah itu, sekitar 70% berakibat fatal yaitu kematian
dan cacat seumur hidup. dari data bpjs ketenagakerjaan akhir tahun 2015
menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja sejumlah 105.182 kasus dengan
korban meninggal dunia sebanyak 2.375 orang. tahun 2014 yaitu 24.910 kasus
kecelakaan kerja dan tahun 2013 yaitu 35.917 kasus kecelakaan kerja.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh irene (2016) pada proyek sepatu menyatakan
bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan apd dengan kejadian
kecelakaan kerja pada pekerja sepatu di area gedung. terdapat 65,7% pekerja yang
tidak menggunakan apd dan 54,3% pekerja tidak pernah mengalami kecelakaan
kerja. berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh putri kartika dan yustinus
perusahaan dalam menjalankan aktivitas nya selalu mengingin kan keberhasilan
baik berupa hasil produksi nya maupun hasil layanan nya. untuk menjunjung
keberhasilan tersebut maka di perlukan tempat kerja yang sehat dan selamat
sehingga tidak terjadi kecelakaan. untuk itu harus di ketahui risiko-risiko yang
dapat menimbulkan kecelakaan dan berusaha mengatasi nya sehingga tercapai
kondisi perusahaan tanpa kecelakaan atau zeroaccident.

3
Universitas Faletehan
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempatan baik jasmani maupun rohani. keselamatan
dan kesehatan kerja diharapkan dapat memberikan pekerjaan yang nyaman
danaman bagi para pekerja. pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan
oleh pekerjanya tersebut, risiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Persentase
penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% di karenakan sebab yang tidak bisa di
hindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% di karenakan lingkunganatau
peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% di karenakan perilaku yang tidak
aman yaitu rendahnya perilaku penggunaan apd. cara efektif unntuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan penyakit. (sucipto, 2014). maka dari itu penulis ingin
membahas dan mempelajari bagaimana penerapan penggunaan alat pelindung diri
(apd) pada pekerja di pt. waagner biro indonesia sebagai bahan pembuatan laporan
patikum kesehatan masyarakat dengan judul “gambaran penerapan penggunaan
alat pelindung diri (apd) pada pekerja di pt. waagner biro indonesia tahun 2023.

B. Tujuan Pratikum

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Penerapan Penggunaan Alat Pelindung Diri


(APD) Pada Pekerja di PT.Waagner Biro Indonesia Tahun 2023.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui kebijakan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada

Pekerja di PT. Waagner Biro Indonesia Tahun 2023

b. Untuk mengetahui program penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada

Pekerja di PT. Waagner Biro Indonesia Tahun 2023.

c. Untuk mengetahui jenis-jenis dan ketercukupan penggunaan Alat

Pelindung Diri (APD) pada Pekerja di PT. Waagner Biro Indonesia Tahun

2023

4
Universitas Faletehan
d. Untuk mengetahui ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja di PT.Waagner Biro

Indonesia Tahun 2023.

A. Manfaat Praktikum

1. Bagi Perusahaan

a. Dapat dijadikan masukan yang baik Pengolahan Penerapan Penggunaan

AlatPelindung Diri (APD) Pada Pekerja

2. Bagi Universitas Faletehan

a. Dengan masukan dan pengembangan ilmu pengetahuan Penerapan


PenggunaanAlat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja
b. Menjadi media untuk melahirkan lulusan yang sehat masyarakat memasuki
Dunia kerja.
3. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menerapkan keilmuan yang telah diperoleh dibangku perkuliahan
dalam Praktikum pada kondisi kerja yang sebenarnya.
b. Menambah pengetahuan dan pengalaman secara praktis dibidang
pengawasan
c. Dapat mengenal secara dekat dan nyata karakteristik dan kondisi
lingkungan Kerja.

B. Waktu dan tempat magang kesehatan masyarakat

Kegiatan Praktikum Ini Di Laksanakan Mulai Tanggal 01 November 2023 s/d 30


November 2023 Yang Bertempat Di PT. Waagner Biro Indonesia, Di Bagian HSE
(Health Safety Environment). Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat Ini Di
Laksanakan Mengikuti Hari Kerja Instansi Tempat Magang.

5
Universitas Faletehan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Pengertian Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat,


Alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
Lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan Ridley (2004).
Keselamatan Dan kesehatan kerja (K3) difilosofikan sebagai suatupemikiran
dan upaya untuk Menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani tenaga kerja Pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya
dan budayanya menuju Masyarakat makmurdan sejahtera. Sedangkan
pengertian secara keilmuan adalah Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam usaha mencegah kemungkinan Terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja ,Armanda(2006). Secara umum keselamatan kerja memiliki makna
sebagai Mengendalikan Kerugian dari kecelakaan control of accident loss dan
Kemampuan untuk Mengidentifikasi mengurangi dan mengendalikan resiko
yang tidak bisa di terima the ability to indetivy and eliminate unacceptable
risks.

2. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja (occupational health) merupakan bagaian dari kesehatan
Masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan
Faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan kerja. Bahaya pekerjaan (hazard),
di Dalam langsung dan tidak langsungterpapar terhadap pekerja dapat secara
langsung Terpapar terhadap pekerja atau mempengaruhi kesehatan masyarakat
kerja yang Perlu diperhatikan. Oleh karena itu selain dapat menimbulkan
gangguan tingkat Produktifitas perusahaan dan kesehatan masyarakat kerja dapat
timbul akibat Pekerjaan.(Sardijito, 2011).

Universitas Faletehan
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu aspek perlindungan


tenaga Kerja melalui penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang
berpotensi Membahayakan para pekerja. Pengendalian juga di tunjukan pada
sumber yang Berpotensi menimbulkan penyakit akibat kerja jenis pekerjaan
tersebut, upaya pencegahan kecelakaan, peralatan kerja, mesin, instrument, dan
karakteristik Manusia yang menjalankan pekerjaan tersebut ataupun orang–orang
yang berada di Sekelilingnya. Dengan menerapkan teknologi pengendalian
keselamatan dan Kesehatan kerja diharapkan tenaga kerja akan mencapai
kesehatan fisik, dan kerja Tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu
keselamatan dan kesehatan kerja di harapkan dapat menciptakan kenyamanan
kerja dankeselamatan kerja yang Tinggi. (Budiono, 2009).

4. Tujuan K3

Mengamankan suatu sistem kegiatan atau pekerjaan mulai dari input , proses
Sampai dengan output . kegiatan yang di maksud bisa berupa kegiatan produksi
di Dalam industri maupun diluar industri seperti di sektor publik dan yang
lainnya. Penerapan program keselamatan kerja juga di harapkan dapat
meningkatkan Kesejahteraan ( well being ) wowo sunaryo kuswana (2014).

5. Unsur Keselamatan

Menurut International Labour Organization Suma’mur (1996) : Perencanaan


Bila Akan mendirikan perusahaan haruslah di perhitungkan faktor-faktor yang
Mempengaruhi keselamatan dan produksi juga tingkat perencanaan lokasi,
fasilitas Untuk produksi dan untuk menyimpan material dan peralatan lantai,
penerangan, Yentilasi, dan pencegahan kebakaran. Masalah keselamatan kerja
harus benar- Benar diperhatikan pada waktu perencanaan dan bukan dipikirkan
kemudian Sesudah perusahaan berdiri

7
Universitas Faletehan
6. Pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja

Menurut Ridley (2004), sasaran pencegahan kecelakaan adalah mencegah


terjadinya Di Kecelakaan dan jika kecelakaan terjadi, mencegahnya agar tidak
terulang Kembali. Prosedur pencegahan kecelakaan kerja adalah
mengidentifikasi bahaya, Menghilangkan bahaya, mengurangi bahaya 10 hingga
seminim mungkin jika Penghilangan bahaya tidak dapat dilakukan, melakukan
penilaian resiko residual, Mengendalikan resiko residual Ridley (2004).
Menurut Ridley (2004), teknik - Teknik praktis pencegahan kecelakaan adalah
nyaris, yaitu membudayakan Pelaporan kecelakaan yang nyaris terjadi,
menyelidikinya untuk mencegah Kecelakaan serius, menumbuhkan budaya
tidak saling menyalahkan.

B. Alat Pelindung Diri (APD)

1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)


Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk
Melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh
tenaga Kerja dari bahaya di tempat kerja (Depnaker, 2006). APD adalah alat
pelindung diri Yang dipakai oleh tenaga kerja secara langsung untuk
mencegah kecelakaan yang Di sebabkan oleh berbagai faktor yang ada atau
timbul di lingkungan kerja (Soeripto, 2008).
Dari pengertian tersebut, maka Alat Pelindung Diri (APD) dibagi menjadi 2
Kelompok besar yaitu :
a. Alat pelindung diri yang digunakan untuk uapaya pencegahan terhadap
kecelakaan kerja, kelompok ini disebut Alat Pelindung Keselamatan
Industri. Alat pelindung diri yang termasuk dalam kelompok ini adalah alat
Yang digunakan untuk perlindungan seluruh tubuh.
b. Alat pelindung diri yang digunakan untuk pencegahan terhadap gangguan
Kesehatan (timbulnya suatu penyakit), kelompok ini disebut Alat Pelindung
Kesehatan Industri.

8
Universitas Faletehan
2. Kriteria-Kriteria Alat Pelindung Diri (APD)

Kriteria-Kriteria Alat Pelindung Diri (APD) agar dapat dipakai dan efektif

Dalam Penggunaan dan pemiliharaan menurut Tarwaka (2008) yaitu:


a. Alat pelindung diri harus mampu memberikan perlindungan efektif pada
Pekerja atas potensi bahaya yang dihadapi
b. Alat pelindung diri mempunyai berat yang seringan mungkin, nyamandipakai
Dan tidak merupakan beban bagi pemakainya.
c. Tidak menimbulkan gangguan kepada pemakainya.

d. Mudah untuk dipakai dan dilepas Kembali.


e. Tidak mengganggu penglihatan, pendengaran dan pernapasan serta gangguan
Kesehatan lainnya pada waktu dipakai.
f. Tidak mengurangi persepsi sensori dalam menerima tanda-tanda peringatan.

g. Suku cadang alat pelindung diri yang bersangkutan cukup tersedia dipasaran.

h. Mudah disimpan dan dipelihara pada saat tidak digunakan

i. Alat pelindung diri yang dipilih harus sesuai standar yang ditetapkan.

3. Cara pemakaian yang benar

a. Menjelaskan bahaya potensial yang ada dan akibat yang akan di terima oleh
Tenaga kerja jika tidak memakai alat pelindung diri yang di wajibkan.
b. Cara memakai dan merawat alat pelindung diri secara benar harus di jilaskan
Pada tenaga kerja.
c. Perlu pengawasan dan sanksi pada tenaga kerja menggunakan alat pelindung
Diri.
d. Pemeliharaan alat pelindung diri harus di pelihara dengan baik agar tidak
Menimbulkan kerusakan ataupun penurunan mutu.
e. Penyimpanan alat pelindung diri harus selalu disimpan dalam keadaan bersih
diTempat yang telat tersedia, bebas dari pengaruh kontaminasi.

4. Pengujian mutu Alat pelindung diri harus memenuhi standar yang telah
ditentukan Untuk menjamin bahwa alat pelindung diri akan memberikan
perlindungan sesuai Dengan yang diharapkan. Semua alat pelindung diri.

9
Universitas Faletehan
sebelum dipasarkan harus Di Uji lebih dahulu mutunya

5. Pemilihan alat pelindung diri Setiap tempat kerja mempunyai potensi bahaya
yang Berbeda-beda sesuai dengan jenis, bahan dan proses produksi yang
dilakukan. Dengan demikian, sebelum melakukan pemilihan alat pelindung
diri mana yang Tepat digunakan.

6. Jenis-jenis dan Fungsi Alat Pelindung Diri (APD)


Pada uraian ini akan dibahas jenis – jenis APD yang paling banyak dan
Sering digunakan di perusahaan yaitu :

a.. Alat Pelindung Kepala

Gambar 1.1 Alat Pelindung Kepala

Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan,


Pukulan, atau cedera kepala akibat kejatuhan benda keras. Alat ini juga bisa
Melindungi kepala dari radiasi panas,api, percikan bahan kimia, ataupun
Suhu yang ekstrim. Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman
(safety helmet),topiatau tudung kepala, dan pelindung rambut.

10
Universitas Faletehan
b. Alat Pelindung Mata dan Wajah

Gambar 1.2 Alat Pelindung Mata.

Alat pelindung ini berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan
Bahan kimia berbahaya, gas dan partikel yang melayang di udara atau air,
Percikan benda kecil, panas, atau uap. Alat pelindung diri yang menutup
Wajah dan mata penting digunakan untuk mengurangi risiko munculnya
Gangguan kesehatan atau cidera akibat paparan radiasi, pancaran cahaya,
Dan benturan atau pukulan benda keras atau tajam. Alat pelindung mata
Yang umumnya digunakan adalah kacamata khusus atau spectacles dan
goggles. Sedangkan alat pelindung muka terdiri dari tameng muka (face
shield) atau full face masker.

11
Universitas Faletehan
c. Alat Pelindung Tangan

Gambar1.3 Alat Pelindung Tangan

Pelindung tangan atau sarung tangan berfungsi untuk melindungi jari- jari
Tangan dari api, suhu panas atau dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia,
Benturan atau pukulan, tergores benda tajam atau infeksi. Sarung tangan ini
Terbuat dari material yang beraneka ragam, tergantung pada kebutuhan dan
Pekerjaan. Sarung tangan ini ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, Kain,
karet, atau bahan khusus untuk melindungi tangan dari zat kimia Tertentu.

12
Universitas Faletehan
d. Alat Pelindung Kaki

Gambar 1.4 Alat Pelindung Kaki

Tenaga kerja yang menghadapi kemungkinan cidera kaki dari jatuh atau
Dari benda-benda mengelilingi atau dari tergilas atau penetrasi material
Harus menggunakan pelindung kaki. Bila kaki tenaga kerja terpapar pada
Bahaya-bahaya listrik harus memakai pelindung kaki non konduktif dan
Bekerja pada tempat kerja yang berbahaya.

e. Alat Pelindung Pernapasan

Gambar1.5 Alat Pelindung Pernafasan

Alat pelindung pernapasan, juga dikenal dengan respirator adalah sebuah


Peralatan keselamatan untuk proteksi perorangan. Respirator dirancang
Untuk mencegah inhalasi udara terkontaminasi dan terdapat dua kategori:

13

Universitas Faletehan
Respirator pemurnian udara Respirator ini dirancang untuk
menyaring atau membersihkan udara terkontaminasi dari tempat
kerja sebelum dihirup Pemakai.

f. Alat Pelindung Pendengaran

Gambar 1.6 Alat Pelindung Pendengaran

Alat pelindung telinga ini bekerja sebagai penghalang antara sumber bising
Dan telinga dalam. Berdasarkan fungsinya 2 yaitu :
1) Sumbat telinga (Ear Plug)

Penyumbat telinga (ear plug) yang pemakaiannya dimasukkan di


Seluruh telinga bagian luar, dibuat untuk semua ukuran, digunakan di
Tempat kerja dengan intensitas kebisingan antara 85 – 95 dB dan
Kemampuan atenansinya (daya lindung) 25 – 30 dB.
2) Tutup telinga (Ear Muff)

Ear Muff merupakan pelindung telinga, bentuknya menutupi seluruh


Daun telinga dengan ikat kepala (headband). Masing- masing ear cups
Di tutupi oleh bantalan luar yang lunak. Digunakan ditempat kerja yang
Mempunyai kapasitas kebisingan.

14

Universitas Faletehan
g. Alat Pelindung Tubuh

Gambar 1.7 Alat Pelindung Tubuh

Tenaga kerja yang menghadapi kemungkinan cidera tubuh apapun yang


Tidak bisa dieliminasi melalui pengendalian teknis, pelaksanaan kerja dan
Administratif, harus menggunakan pelindung tubuh yang memadai dalam
Pelaksanaan pekerjaan. Pengusaha diperlukan memastikan bahwa tenaga
Kerja menggunakan APD hanya untuk bagian – bagian tubuh yang terpapar
Pada kemungkinan cidera. contoh – contoh pelindung tubuh termasuk jas
Laboratorium, sesuatu yang menutup seluruh tubuh, rompi, jaket apron,
Jubbah untuk operasi, dan setelan seluruh tubuh
h. Appron

Gambar1. 8 Alat Pelindung Appron

15

Universitas Faletehan
Digunakan untuk melindungi bagian tubuh dari percikan api, suhu panas Atau
dingin, cairan bahan kimia. Pakaian pelindung dapat berbentuk appron Yang
menutupi sebagian tubuh pemakainya yaitu mulai daerah dada sampai Lulut
atau overall yaitu menutupi suluruh bagian tubuh. Appron dapat terbuat Dari
kain dril, kulit, plastik PVC/polyethyline, karet, asbes atau kain yang Di lapisi
alumunium.
i. Topeng Las (Kap Las)

Gambar1. 9 Topeng Las


Topeng las atau biasa disebut kap las adalah alat yang mempunyai fungsi
melindungi bagian wajah dari percikan las, panas pengelasan dan sinar las Ke
bagian mata. Topeng las adalah alat yang Mempunyai fungsi melindungi
bagian wajah dari percikan las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian
mata.

j. Alat Pelindung Di Ketinggian

Gambar 1.10 Full Body Harnes


16

Universitas Faletehan
Berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak masuk ke tempat yang
Mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi kerja Yang
diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung dan menahan Serta
membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar. Jenis alat
pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk pengaman tubuh (harness),
karabiner, tali koneksi (lanyard), tali pengaman (safety rope), Alat penjepit tali
(rope clamp), alat penurun (decender), alat penahan jatuhBergerak (mobile fall
arrester), dan lain-lain (PerMenakertrans, 2010). Full body harne ini yang biasa
di gunakaan di ketinggian 1,8 meter. Yang Sebagai mana tertera dalam
permaneker No. 9 Tahun 2016 tentang Pekerjaan pada ketinggian.

7. Pemeliharaan dan Penyimpanan Alat Pelindung Diri (APD)

Pemeliharan dan penyimpanan alat pelindung diri menurut dalam buku Bunga
Rampai Hiperkes dan Kesehatan kerja (2005), secara umum Pemeliharaan
APD dapat dilakukan antara lain dengan:

a. Mencuci dengan air sabun, kemudian dibilas dengan air secukupnya.


Terutama untuk helm, kacamata, earplug, sarung tangan Kulit/kain/karet.
b. Menjemur dipanas matahari untuk menghilangkan bau, terutama pada
Helm.
c. Mengganti filter/cortage nya, untuk respirator

8. Syarat-syarat Alat Pelindung Diri (APD)

d. Harus memberikan perlindungan yang cukup terhadap bahaya yang


dihadapi tenaga kerja/sesuai dengan sumber bahaya yang ada.
e. Tidak mudah rusak.
f. Tidak mengganggu aktifitas pemakai.
g. Mudah diperolehdipemasaran.
h. Memenuhi syarat spesifik lain.
i. Nyaman dipakai

17

Universitas Faletehan
9. Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)

Adapun tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain :
j. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
Administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
k. Meningkatkan efektifitas dan produktifitas kerja.

2. Prosedur Alat Pelindung Diri (APD)

a. Tujuan dan pendahuluan.

b. Cakupan dan tujuan

c. Tanggung jawab

d. Evaluasi bahaya

e. Pemilihan

3. Aturan Alat Pelindung Diri (APD)

a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh tenaga.

b. Pegawai pengawas dan atau ahli keselamatankerja.

c. Memakai APD yang diwajibkan.

d. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3 yangdiwajibkan.

4. Hirarki Pengendalian Bahaya, Meliputi :

a. Eliminasi
Merupakan suatu pengendalian risiko yang bersifat permanen dan harus di
Coba untuk di terapkan sebagai pilihan prioritas utama. Eliminasi adalah
Cara untuk menghilangkan sumber bahaya. Contoh: seorang pekerja harus
Menghindari bekerja di Kitingan namun pekerjaan tetap dilakukan dengan
Menggunakan alat bantu

b. Substitusi
Substitusi mengurangi risiko dari bahaya dengan cara mengganti proses,
Mengganti input dengan cara yang lebih rendah risikonya. Engineering:

18

Universitas Faletehan
Mengurangi risiko dari bahaya dengan rekayasa teknik pada alat, mesin,
Infrastruktur, lingkungan atau bangunan.

c. Rekayasa Teknik
Proses dapat di definisikan sebagai suatu upaya penerapan ilmu teknik
(kimia) dan hukum alam untuk mengkonversi bahan baku atau pun energi
Menjadi produk-produk yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai tambah
Bagi manusia dalam skala industri

d. Pengendalian Administratif
Upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk meminimalisir waktu
Paparan potensi bahaya/hazard dengan tenaga kerja. Upaya ini biasanya
Dapat berhasil optimal jika digabungkan dengan upaya pengendalian lain.

e. Alat Pelindung Diri (APD)


alat yang mempunyai kemampuan untuk Melindungi seseorang dalam
pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga Kerja dari bahaya di
tempat kerja (Depnaker, 2006).

C. Program Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

1. Kebijakan Penggunaan APD Salah satu peraturan perundang – undangan yang


Menyangkut penggunaan alat pelindung diri (APD) adalah UU No. 1 tahun
1970 Tentang keselamatan kerja antara lain mengenai :
a. Pasal 3 ayat (1) butir f : Menyerahkan Alat Pelindung Diri (APD)
b. Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengelola diharuskan memberikan petunjuk dan
Menjelaskan kepada tiap tenaga kerja baru tentang APD bagi tenaga kerja
Yang bersangkutan.

c. Pasal 12 butir b ; Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban Danatau


hak tenaga kerja untuk memakai Alat Pelindung Diri yang di Haruskan.

d. Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyiapkan secara cuma – Cuma


Alat Pelindung Diri yang diharuskan pada pekerja dan orang lain yang
Masuk kedalam tempat proyek.

e. Peraturan Menteri Ketenagakerjaam No. Per: 01/Men/1981 Pasal 4 ayat

19

Universitas Faletehan
f. Tempat kerja, pemilihan Alat Pelindung Diri yang diperlukan dan gizi serta
Penyelenggara makanan ditempat kerja.

g. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. Per.08/Men/VII/2010 pasal 1


Butiran 1 menyebutkan alat Pelindung diri adalah suatu alat yang
Mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya
Mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya ditempatkerja.

h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012


tentangSMK3.
i. Perarturan Menteri Ketenagakerjaan No.Per.08/Men/VII/2010 pasal 2
Butiran 1 dan 2 yaitu pengusaha wajib menyediakan alat pelindung diri
(APD) bagi pekerja/buruh ditempat kerja. Alat pelindung diri (APD) harus
Sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar yang berlaku.

2. Pelaksanaan Penggunaan APD


Alat pelindung diri digunakan untuk mengurangi atau meminimalkan paparan
atau Kontak terhadap fisik, kimia, biologis atau ergonomis yang merugikan
bahaya yang Tidak dapat dihilangkan dengan APD, tetapi resiko cidera dapat
dikurangi. Misalnya, menggunakan alat pelindung pendengaran ketika alat
pelindung Pendengaran sesuai untuk jenis paparan kebisingan dengan alat
tersebut digunakan Dengan benar.Perusahaan memutuskan untuk
menggunakan pemakaian alat Pelindung diri sebagai upaya terakhir dalam
mengendalikan bahaya ditempat kerja Langkah-langkah yang harus dilakukan :
a. Menyusun kebijksanaan penggunaan dan pemakaian alat pelindung diri
secara Tertulis, serta mengkomunikasikannya kepada semua tenaga kerja dan
tamu yang Mengunjungi perusahaan tersebut,
b. Memilih dan menempatkan jenis alat pelindung diri yang sesuai dengan
potensi Bahaya yang tedapat di tempat kerja.
c. Melaksanakan program pelatihan penggunaan alat pelindung diri untuk
Menyakinkan tenaga kerja agar mereka mengerti dan tahu cara
menggunakannya.
d. Menerapkan penggunaan dan pemakaian alat pelindung diri serta

20

Universitas Faletehan
e. Pemeliharaanya.selama situasi darurat, sebuah program APD harus
komprehensif. Hal ini membutuhkan partisipasi aktif dan komite mulai dari
tahap perencanaan Pengembangan, dan implementasi dari semua tingkat
manajemen pengawasan.

3. Sumber Daya Manusia Penggunaan Alat Pelindung Diri

Demi membantu program kerja dari pemerintah Kabupaten Serang yang dalam
hal ini Mengenai program pengentasan pengangguran bagi putra-putri daerah
khususnya Kabupaten Serang dan umumnya Provinsi Banten demi kesetaraan
Sumber Daya Manusia Dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Serang di dalam memenuhi Kebutuhan dari perusahaan.

4. Sarana dan Prasarana Penggunaan APD

Penyediaan alat pelindung diri, dimana APD merupakan salah satu peralatan
yang Digunakan pada karyawan yang sedang melakukan pekerjaan dimana
pekerja tersebut Mempunyai potensi bahaya untuk menyebabkan suatu
kecelakaan dan berfungsi untuk Melindungi karyawandari potensi bahaya, tamu
dan orang yang lain yang memasuki area Kerja.

21

Universitas Faletehan
BAB III

GAMBARAN UMUM

PT. WAAGNER BIRO INDONESIA

A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

Waagner Biro adalah Perusahaan Teknik Baja yang berbasis di Vienna.


Didirikan Pada tahun 1854, perusahaan yang telah berpengalaman lebih dari 167
tahun. Saat Ini, Waagner-Biro memiliki lebih dari 1.300 karyawan yang bekerja
di sekitar 17 Lokasi di Eropa, Timur Tengah dan Asia Tenggara. Waagner Biro
Indonesia adalah Subsidiary dari Waagner Biro dan mulai di dirikan di Indonesia
sejak 1997. Saat ini Sudah berusia lebih dari 24 tahun.

B. Visi dan Misi PT Waagner Biro Indonesia

1. Visi

Waagner Biro Indonesia diakui sebagai sebuah merk Jembatan Baja dan jasa
Terkait yang efisien, berkualitas tinggi dan handal.

2. Misi

Mempertahankan Waagner Biro Indonesia sebagai pemimpin pasar yang


Menguntungkan dalam bidang Jembatan dan Baja dan Jasa terkait

3. Tujuan mutu

Selalu memberikan produk yang memenuhi semua persyaratan pelanggan.

4. Kebijakan mutu

a) Menggunakan prosedur kerja yang efektif untuk memastikan mutu yang


Konsisten
b) Menggunakan prosedur kerja untuk menemukan masalah secara cepat,
Menemukan jalan keluar dan mencegah terulangnya kesalahan.
c) Terus menerus memperbaiki sistem untuk menciptakan keunggulan

22
Universitas Faletehan
d) Mempertahankan sistem manajemen yang menyeluruh untuk mutu dan
Keselamatan sesuai Standard Nasional dan Internasional yang paling
Mutakhir.
e) Memasok produk yang menjadi pertanda bagi masyarakat dan bersahabat
Dengan lingkungan

C. Gambaran Umum PT. Waagner Biro Indonesia

PT. Waagner Biro Indonesia adalah subsidiary dari Waagner Biro dan mulai di
Dirikan di Indonesia sejak 1997 dan saat ini sudah berusia lebih dari 24 tahun.
Waagner Biro Indonesia mendesign arsitekur jembatan yang mengesankan dan
Menciptakan bangunan terkenal yang diakui secara luas, Waagner Biro
Indonesia Juga merealisasikan design jembatan yang telah dibuat ke dalam
proses fabrikasi di Workshop. Waagnber Biro Indonesia telah membangun
banyak jembatan yang Spektakuler di Indonesia dan menjadi icon dihampir
semua provinsi Indonesia, Termasuk juga diluar negri seperti Myanmar, Timor
Leste, Costarica-Amerika dan Lain-lain.
1. Letak PT. Waagenr Biro Indonesia

a) Head Office :

Talavera suite 11 florr, jl. Letjend Tb Simatupang Kav.22-26, Cilandak,


Jakarta Selatan 12430

b) Workshop Kawasan Industri Mosdern Cikande, Jl. Raya Serang KM 68 (Jl.


Modern Industri XVII AD No.6) Cikande, Serang 42186
2. Waktu kerja PT. Waagner Biro Indonesia

PT. Waagner Biro Indonesia beroperasi selama 8 jam setiap hari ataupun jam
Kerja bagi karyawan PT. Waagner Biro Indonesia sebaga berikut:
a. Kantor Pusat

Hari Kerja Senin s/d jum’at Istirahat


Jam Kerja 08:00 – 17:00 12:00 – 13:00

24
Universitas Faletehan
b. Workshop

Hari Kerja Senin s/d Jum’at Istirahat


Non Shift 07:00 – 16:00 12:00 – 13:00
Shift 1 07:00 – 16:00 12:00 -13:00
Shift 1 Long 07:00 – 18:00 12:00 – 13:00
Shift
Shift 2 15:30 – 00:00 18:00 – 18:30
Shift 2 Long 19:00 – 06:00 00:00 – 01:00
Shift

3. Struktur Organisasi PT. Waagner Biro Indonesia

Struktur organisasi suatu perusahaan merupakan unsur yang sangat penting,


Dalam rangka menjalankan garis-garis kebijakan perusahaan. Melalui satruktu
Perusahaan dapat diketahui kedudukan serta hubungan antar satu bagian
Dengan bagian yang lainnya, hal tersebut memungkinkan terjadinya kerjasama
Yang menyeluruh dengan adanya pemisahan memungkinkan tanggung sawab
Yang terstruktur. PT.waagner Biro Indonesia dipimpin oleh presiden manager
Yang membawahi HR manager. Technical director QHSE manager.
Operations Manager, finance manager, Procurement manager dan Workshop
manager. Adapun secara lengkap, struktur organisasi PT. Waagner Biro
Indonesia diperlihatkan pada gambar dibawah.

25
Universitas Faletehan
Gambar 3.1 struktur organisasi

26
Universitas Faletehan
4. Struktur Organisasi Bidang K3

Divisi K3 merupakan salah satu divisi yang ada di PT. Waagner Biro
Indonesia. Salah satu tugas dari divisi K3 yaitu untuk mengurangi atau
menghilangkan bahaya serta melatih dan mengajak karyawan untuk ikut serta
dalam melakukan pencegahan kecelakaan terhadap sesuatu yang mengancam
keselamatan dan mengakibatkan timbulnya suatu resiko.

Dalam divisi K3 setiap individu memiliki peran dan tanggung jawabnya


masing- masing. Divisi K3 dipimpin oleh Ketua (head) yang bertanggung
jawab dalam mengaudit dan melaksanakan perencanaan, pelaksanaan serta
pengawasan kerja yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Ketua membawahi wakil ketua dan team officer k3. Berikut ini adalah struktur
organisasi bidang k3.

Ketua (Head)

Wakil Ketua (Deputy)

Safety Officer Team

27

Universitas Faletehan
D. Kebijakan PT. Waagner Biro Indonesia mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan
Management dan semua orang yang bekerja di PT. Waagner Biro Indonesia
Berkomitment untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan
sesuai Dengan system management ISO 45001 : 2018, ISO 14001 : 2015 dan
PP NO. 50 Tahun 2012 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Undang
undang terkait lain Yang relevan dan persyaratan lainnya termasuk peraturan
perusahaan yang Berlaku. Kami akan mencapai ini dengan komitmen kami
untuk prinsip-prinsip inti Bahwa setiap orang dalam perusahaan dituntut selalu
menjaga:

1. Semua cedera dapat di cegah dan pencegahan cedera pribadi adalah bisnis
yangBaik.
2. Keterlibatan karyawan sangat penting dan management bertanggung jawab
Untuk mencegah cedera.
3. Jika memungkinkan, investasi adalah pengembangan produk baru dan proses
Yang memiliki peningkatan kinerja mengenai dampaknya terhadap
kesehatan, Keselamatan dan lingkungan kerja.
4. Mematuhi Undang-undang kesehatan, keselamatan lingkungan kerja, praktik
Industry terbaik dan memastikan bahwa pengaturan sumber daya yang ada
Untuk mendukung kebijakan K3.
5. Semua eksposur operasi dapat dijaga dan melaksanakan setiap resiko yang
Relevan penilaian untuk menyorot tindakan pencegahan kesehatan,
Keselamatan dan lingkungan kerja yang perlu dilaksanakan.
6. Pelatihan karyawan untuk bekerja dengan aman adalah penting dan
Memberikan kontribusi untuk perbaikan kesehatan, keselamatan dan
Lingkungan adalah suatu lingkungan kerja.
7. Memastikan setiap karyawan mampu melindungi diri mereka sendiri dari
Penyakit HIV/AIDS, COVID 19 dan menghindari penularan dari atau kepada
Orang lain dengan mematuhi seluruh protocol kesehatan yang ditetapkan
oleh Pemerintah dan perusahaan.
8. Untuk menghindari terjadinya PAK, perusahaan melakukan pemeriksaan
Kesehatan secara berkala oleh lembaga yang ditunjuk sesuai permen
28
Universitas Faletehan
No.PER/01/MEN/1976 tentang kewajiban latihan hiperkes bagi dokter

9. Seluruh yang berada di daerah PT. Waagner Biro Indonesia baik itu
karyawan Maupun tamu dilarang kerang untuk mengkonsumsi alkohol
ketika bekerja Maupun sebelum bekerja demi menciptakan lingkungan
kerja yang aman dan Kondsuif
10. Demi tercapainya komitmen perusahaan terhadap kesehatan, keselamatan
dan Lingkungan kerja perusahaan akan menindak tegas kepada setiap
karyawan Yang menggunakan NARKOTIKA.
11. Pastikan semua karyawan menyadari kebijakan K3L ini dilatih untuk
Menerapkan yang terbaik dengan kemampuan mereka.
12. Tugas kolektif kami adalah untuk memastikan bahwa kita terus
memastikan Dampak kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja untuk
terlibat dan Melibatkan semua karyawan dalam menciptakan dan
memelihara lingkungan kerja yang sama.

E. Gambaran Kebijakan Penerapan Di PT. Waagner Biro Indonesia Tahun


2023
Kebijakan penerapan alat pelindung diri (APD) di PT. Waagner biro
Indonesia.
Kebijakan mengenai penggunaan alat pelindung diri (APD) di PT.Waagner
Biro Indonesia Cikande Serang-Banten tahun 2023 ini masih menggunakan
kebijakan yang sama seperti tahun 2020. Bahwa berdasarkan kewajiban
Program penerapan APD di PT. Waagner Biro Indonesia sudah sesuai dengan
Ketentuan peraturan yang berlaku di indonesia.yaitu:

a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970


1) Pasal 3 ayat (1) butir f : Memberi alat-alat perlindungan diri pada Para
pekerja.
2) Pasal 9 ayat (1) butir c : Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja Yang
bersangkutan.
3) Pasal 12 butir b : Memakai alat-alat perlindungan diriyang di Wajibkan.
4) Pasal 13 : Barangsiapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, di Wajibkan
mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan Memakai alat-alat
29
Universitas Faletehan
5) Pasal 14 butir c : Menyediakan secara cuma-cuma, semua alatPerlindungan
diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di

b. Semua para pekerja wajib menggunakan segala perlengkapan Alat Pelindung


Diri (APD) tidak ada toleransi khususnya saat bkerja di area Produksi.

30
Universitas Faletehan
BAB IV

HASIL PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT

A. Hasil Kegiatan Harian Praktikum Kesehatan Masyarakat

Pada hasil praktikum Kesehatan Masyarakat yang telah di laksanaan, penulis


melakukanKegiatan harian selama praktikum 1 bulan, Berikut ini adalah harian
penulis.

Tabel 4.1 Tabel Kegiatan Harian Magang di PT. Waagner Biro Indonesia
Hari/Tanggal Tahapan Kegiatan
Rabu, 1 November 2023 - Pengenalan

- Safety induction

- Memjelaskan tujuan Umum dan tujuan


Khusus kedatangan di PT. Waagner Biro
Indonesia
- Orientasi wilayah kerja
Kamis, 2 November 2023 - Perkenalan kesemua unit pekerja

- Kontroling kesemua area produksi


Jum’at 3 November 2023 - Tollbox Meeting

- Safety patrol

- Memantau pengoprasian crane


Rabu, 8 November 2023 - Safety Patrol

- Pengecekan Kotak P3K


Kamis, 9 November 2023 - Tollbox Meeting

- Safety Patrol

- Pengecekan Alat Pemadam Api Ringan


(APAR)
31

Universitas Faletehan
Jumat, 10 November, 2023 - Pengajuan proposal judul

- Pencatanan untuk memasukan data bahan


laporan
Senin, 13 November, 2023 - Pengecekan Pengisian kotak P3K

- Safety Patrol

- Konsultasi Terkait Pengembangan


Laporan
Selasa, 14 November, 2023 - Safety patrol

- Pengecekan kebocoran tabung


Rabu, 15 November 2023 - Safety Patrol

- Memantau Pekerja Yang Tidak


Menggunaka Apd
Kamis, 16 November 2023 - Safety patrol
- Pengolahan data
Jumat, 17 November 2023 - Tolbox Meting
- Safety Patrol
Senin, 20 November 2023 - Bimbingan Ke Kampus
- Penyusunaan Laporan
Selasa, 21 November 2023 - Safety Patrol
- Penyusunaan Laporan
Rabu, 22 November 2023 - Safety Patrol
- Penyusunan Laporan
- Pengambilan Data Dari PT. Waagner
Biro Indonesia
Kamis, 23 November 2023 - Safety Patrol
- Pengecekan Kotak P3k
- Penukaran Apd Yang Rusak

Jum’at, 24 November 2023 - Safety Patrol


- Penukaran Apd Yang Rusak

32

Universitas Faletehan
Senin, 27 November 2023 - Safety Patrol
- Pemeriksaan Kotak P3k
Selasa, 28 November 2023 - Safety Patrol
- Penukaran Apd Yang Rusak
- Pengendalian B3

Rabu, 29November 2023 - Tolbox Meting


- Safety Patrol

B. Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja di PT. Waagner Biro Indonesia

Tahun 2023

1. Kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Kebijakan


Yang digunakan masih sama dengan Tahun sebelumnya. kebijakan yang
Terkait dengan penggunaa Alat Peindung Diri (APD) di PT. Waagner Biro
Indonesia yaitu

a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970

1) Pasal 3 ayat (1) butir f : Memberi alat-alat perlindungan diri pada para
pekerja.
2) Pasal 9 ayat (1) butir c : Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerjaYang
bersangkutan.
3) Pasal 12 butir b : Memakai alat-alat perlindungan diri yang di Wajibkan.
4) Pasal 13 : Barangsiapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, di
Wajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan Memakai
alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.
5) Pasal 14 butir c : Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat
Perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada Di
bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain Yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk- Petunjuk
yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas Atau ahli
keselamatan kerja.
b. Semua para pekerja wajib menggunakan segala perlengkapan APD
33

Universitas Faletehan
2. Pelaksanaan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Ada pun
pelaksanaan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di PT. Waagner Biro
Indonesia masih sama dengan tahun sebelumnya. Alat Pelindung Diri
(APD) yang wajib digunakan pada saat karyawan memasuki area yang
Berpotensi adanya bahaya bagi karyawan. Alat Pelindung Diri (APD) yang
Wajib di pakai adalah:
a. Helm (safety helmet) Alat Pelindung Diri (APD) khusus di gunakan oleh
Seluruh karyawan yang bekerja di area produksi, maintenance,
warehouse.
b. Sepatu (safety shoes) Alat Pelindung Diri (APD) wajib di gunakan oleh
Seluruh karyawan.
c. Wearpack Alat pelindung Diri (APD) khusus untuk bagian
maintenance.
d. Masker wajib semua pakai baik office, produksi, maintenance,
warehouse.
e. Sarung tangan, kacamata safety, earplug, body harness dipakai saat
Berkebutuhan saja.

3. Jenis – Jenis Dan Ketercukupan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Pada Pekerja
Jenis- jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan pekerja di PT.
Waagner Biro Indonesia 2023 meliputi :
a. Helm (safety helmet)
1) Putih : Head Office / HRD
2) Kuning : Man Power
3) Biru : Produksi
4) Merah : HSE
5) Hijau : Visitor
b. Kacamata (safety goggles)
c. Ear plug
d. Masker

34

Universitas Faletehan
e. Sarung tangan (safety gloves)
f. Sepatu (safety shoes)
g. Body harness

4. Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam Penggunaan Alat


Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja
PT. Waagner Biro Indonesia menyediakan 2 orang karyawan sebagai HSE
coordinator dan 1 orang Safety Officer. Jumlah seluruh karyawan pada
Tahun 2022 sebanyak 147 orang termasuk anggota P2K3. Untuk HSE
Coordinator dan Safety Officer memiliki sertifikat AK3 Umum. Sesuai
Dengan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 pasal 10 ayat (3) dan
Permenaker No PER. 4/MEN/1987 pasal 2 dan 3 sama seperti Tahun
sebelumnya yaitu dengan dilakukan inspeksi Pada saat Alat Pelindung Diri
(APD) akan dipakai, dan jika di temukan ada Kerusakan atau sudah tidak
nyaman dipakai akan di laporkan ke bagian safety untuk di ganti dengan Alat
Pelindung Diri (APD) yang baru.
Dengan ketersediaan sarana dan rasarana sebagai berikut:
a) Alat pelindung kepala
b) Alat pelindung mata dan wajah
c) Alat pelindung tangan
d) Alat pelindung kaki
e) Alat pelindung pernapasan
f) Alat pelindung pendengaran
g) Alat pelindung
h) Appron
i) Topeng las (Kap Las)
j) Alat pelindung ketinggian

35

Universitas Faletehan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah diperoleh mengenai Gambaran Penerapan Alat
Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di PT. Waagner Biro Indonesia Serang –
Banten Tahun 2023 sebagai berikut :
1. Kebijakan tentang Penggunaan APD di PT. Waagner Biro Indonesia
Tahun2023 sudah sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku.
2. Pelaksanaan Penggunaan Alat pelindung Diri (APD) di PT. Waagner Biro
Indonesia Tahun 2023 sudah sesuai dengan karakteristik potensi bahayadi
Tempat kerja.
3. Jenis- jenis dan ketercukupan Alat Pelindung Diri (APD) di PT. Waagner
Biro Indonesia Tahun 2023 sudah sesuai dengan kebutuhan dan jenis
Pekerjaannya.
4. SDM di PT. Wagner Biro Indonesia dengan Tahun sekarang yaitu 147 orang
Termasuk anggota P2K3.

B. Saran

1. Memberikan reward kepada para pekerja yang mematuhi peraturan untuk


Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), dengan cara melakukan inspeksi
Mendadak kepada para pekerja dari pihak HSE saat aktivitas bekerja
Berlangsung.
2. Bagi karyawan yang tidak mematuhi peraturan harus diberikan punishment agar
Pekerja dapat mematuhi peraturan yang ada.
3. Memastikan Penyimpanan Alat Pelindung Diri (APD) di tempat penyimpanan
khususu.

36

Universitas Faletehan

36
DAFTAR PUSTAKA

Adriansyah, A. A., Suyitno, S. and Sa’adah, N. (2021) ‘Kepatuhan Penggunaan Alat


Pelindung Diri (APD) Masker Ditinjau dari Pengetahuan dan Sikap Pekerja’,
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 17(1), pp. 39–45. doi:
10.19184/IKESMA.V17I1.22452.
Akbar, R. A., & Sari, L. (2020). Hubungan antara pengetahuan dan Sikap dengan
Kepatuhan Penggunaan APD Pada Pekerja di PT. PLN (Persero). Jurnal
Binawan Studenti, 2(2).
Apriluana, G., Khairiyati, L. and Setyaningrum, R. (2016) ‘Hubungan antara usia, jenis
kelamin, lama Kerja, pengetahuan, sikap dan ketersediaan alat pelindung diri
(APD) dengan perilaku penggunaan APD pada tenaga Kesehatan’, Jurnal
Publikasi Kesmas Indonesia, 3(3). Available at:
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/JPKMI/article/view/2754 (Accessed: 6
September 2021).
Armada. (2006). Penerapan SMK3.
Budiono. (2009). Bunga rampai dan keselamatan kerja. Universitas diponogoro.
Undang Undang RI No 1 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1 ed: 1970.
Grandjean E. (1993). Fatiquen in daily life (K. hasimoto (ed.)).Green , L. (1980).
Health education. john Hopkins.
Irene. (2016). Hubungan pemakaian alat pelindung diri APD. 123dok. leamsters.
(1996). Musculoskeletal.
Moh.sidrayoan muntaha. (2015). ANALISI PENERAPAN K3.

Notoatmojo s. (2007). promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Rineka cipta. Ridley j.
(2004).
Kesehatan dan keselamatan kerja. Erlangga
Sardjito. (2011). kementrian lingkungan hidup. Cl Gea. Sucipto. (2014).
Keselamatan dan kesehatan kerja. Gosyen.
Peraturan mentri tenaga kerja dan transmigrasi republik Indonesia nomor PER-
08/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung diri.
Permenakertrans No 03 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja 1982.Permenakertrans No
8 tentang Alat Pelindung Diri; 2010.
Suma’mur (1996a). Hinge perusahaan dan keselamatan kerja. PT. Toko
GunungAgung. Suma`mur. (1996b). keselamatan kerja dan pencegahan
kecelakaan kerja. PT.Agung, Jakarta. Tarwaka. (2010). Ergonomic industry.
HARAPAN PRESS
Tarwaka T. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Manajemen dan Implementasi K3 di
Tempat Kerja.
Surakarta: Harapan Press; 2008.
37
LAMPIRAN

39

Universitas Faletehan
40

Formulir Inpeksi Body Harness


41
42

Update Data Pengambilan Alat Pelindung Diri (APD)


43

Sumber: PT.Waagner Biro Indonesia


44

Formulir Inspeksi Alat Pelindung Diri (APD)

Sumber : PT. Waagner Biro Indonesia


45

Pormulir Penukaran Alat Pelindung Diri


46

Pekerjaan Pemotongan Pekerja Menggunakan APD Apron

Gambaran Lokasi Pekerjaan Penggunaan Topeng Las

Anda mungkin juga menyukai