DISUSUN OLEH :
1. MAYDORI AURA RIZKY HARTANEKA (202204023)
2. WAHYU PUTRI CAHYANINGSIH (202204064)
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSKESMAS WONOSARI I
PERIODE 17 JULI 2023 – 12 AGUSTUS 2023
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Program Study D III Farmasi Universitas
Muhammadiyah Klaten ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada kami, sehingga kita dapat
menyelesaikan laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas Wonosari I
yang telah kami tempuh selama 4 minggu yang dilaksanakan pada tanggal 17 juli
2023 sampai dengan 12 Agustus 2023 di Puskesmas Wonosari dan sebagai salah satu
persyaratan kelulusan tugas kuliah di Universitas Muhammadiyah Klaten.
iii
iv
8. Staf dan Karyawan Puskesmas Wonosari I, yang telah banyak membantu dan
membimbing selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
9. Seluruh dosen Universitas Muhammadiyah Klaten, yang telah membantu dan
memberikan bimbingan.
10. Semua teman-teman mahasiswa DIII Farmasi Universitas Muhammadiyah
Klaten
11. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu, yang telah banyak
membantu kami dalam hal material dan spiritual dalam pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan dan dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................vi
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
B. TUJUAN PKL..........................................................................................................................2
C. MANFAAT PKL......................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS................................................................................................4
A. PENGERTIAN PUSKESMAS................................................................................................4
B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PUSKESMAS...............................................6
C. Ruang Farmasi di Puskesmas.................................................................................................9
D. Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai.................................................................13
E. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas..................................................................16
BAB III...............................................................................................................................................22
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN...............................................................................22
BAB IV...............................................................................................................................................23
PEMBAHASAN.................................................................................................................................23
BAB V.................................................................................................................................................24
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................25
LAMPIRAN.......................................................................................................................................26
v
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktik kerja lapangan menurut Oemar Hambalik (2001: 21) adalah
Praktik kerja lapangan atau di sekolah sering disebut dengan on the job
training merupakan model pelatihan yang bertujuan untuk memberikan
kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan
tuntutan kemampuan bagi pekerja. Hal ini sangat berguna sekali bagi para
siswa untuk dapat beradaptasi dan siap terjun ke dunia kerja, sehingga di
dalam bekerja nantinya dapat sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan yang dulunya disebut
dengan pendidikan sistem ganda yaitu pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan di sekolah, di praktikkan di dunia industri, sehingga akan terjadi
kesesuaian antara kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan tuntutan
di dunia industri (Minarti dan Usaman 2009: 108).
PKL adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan
sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian
yang diperoleh melalui bekerja di dunia kerja, terarah untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Dalam hal ini ada dua belah
pihak yaitu lembaga pendidikan dan pelatihan, dan lapangan kerja
(industri/perusahaan/instansi tertentu) yang secara bersama-sama
menyelengarakan suatu program pendidikan dan pelatihan kejuruan.
Kedua belah pihak ini, secara sungguh-sungguh terlibat dan bertanggung
jawab dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai
tahap penilaian dan penentuan kelulusan peserta didik, serta upaya
pemasaran tamatannya. (Wardiman Djodjonegoro, 1998)
1
2
B. TUJUAN PKL
Tujuan PKL yang utama adalah meningkatkan muatan mahasiswa
dalam melatih kemampuan dalam dunia kerja. Tujuan lainnya adalah
wadah untuk meningkatkan kualitas mahasiswa farmasi.
C. MANFAAT PKL
Berikut merupakan manfaat dari kegiatan PKL :
1. Latihan Langsung Kerja di Lapangan
2. Melatih dan Mengasah Keterampilan
3. Berlatih Kerjasama dengan Pekerja
4. Mengamati dan Membandingkan dengan Teori di Kelas
5. Menghasilkan SDM yang Berkualitas
5
BAB II
A. PENGERTIAN PUSKESMAS
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis
dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011). Jadi dengan adanya Puskesmas
di setiap kecamatan atau tingkat lebih rendah lainnya diharapkan seluruh warga
mendapat akses kesehatan yang merata.
Puskesmas ini adalah unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai
pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu
wilayah tertentu (Azrul Azwar, 1996).
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi
kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok, (Depkes RI, 2004).
6
1. Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satu
kegiatan pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan,
permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,
pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi. Tujuannya
adalah untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien,
efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga
kefarmasian, mewujudkan sistem informasi manajemen, dan
melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
a. Ruang penerimaan
b. Ruang pelayanan resep dan peracikan
c. Ruang penyerahan Obat
d. Ruang konseling
e. Ruang penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai Ruang
f. Ruang arsip
14
Obat ini hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter dan dapat
menyebabkan ketergantungan. Golongan I tidak untuk pengobatan. Obat
golongan ini disimbolkan dengan lingkaran putih bergaris tepi merah dan
terdapat simbol palang berwarna merah di dalamnya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan
dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia. Pengaruh tersebut
berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat,
alusinasi/timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek
ketergantungan bagi pemakainya.
17
obat dan bahan medis habis pakai berikut kelengkapan catatan yang
menyertainya.
Tenaga Kefarmasian wajib melakukan pengecekan terhadap sediaan
farmasi dan bahan medis habis pakai yang diserahkan, mencakup
jumlah kemasan/peti, jenis dan jumlah sediaan farmasi, bentuk sediaan
farmasi sesuai dengan isi dokumen LPLPO, ditandatangani oleh Tenaga
Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala Puskesmas. Bila tidak
memenuhi syarat. maka Tenaga Kefarmasian dapat mengajukan
keberatan. Masa kedaluwarsa minimal dari sediaan farmasi yang
diterima disesuaikan dengan periode pengelolaan di Puskesmas
ditambah satu bulan.
4. Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap sediaan farmasi yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik
maupan kimia dan mutunya tetap terjamin sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan.
Tujuannya adalah agar mutu sediaan farmasi yang tersedia di
puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan. Penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bentuk dan jenis sediaan
2. Kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan sediaan
farmasi, seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan kelembaban
3. Mudah atau tidaknya meledak/terbakar
4. Narkotika dan psikotropika disimpan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
5. Tempat penyimpanan sediaan farmasi tidak dipergunakan untuk
penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi
5. Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
20
2) Telah kadaluwarsa
3) Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan
kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan, dan/atau
4) Dicabut izin edarnya.
Tahapan pemusnahan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
terdiri dari:
1) Membuat daftar sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang
akan dimusnahkan
2) Menyiapkan berita acara pemusnahan
3) Mengkoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada
pihak terkait
4) Menyiapkan tempat pemusnahan
5) Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk
sediaan serta peraturan yang berlaku
7. Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Pengendalian sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai adalah
suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan
sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga
tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar. Tujuannya adalah agar tidak terjadi
kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
Pengendalian sediaan farmasi terdiri dari:
1) Pengendalian persediaan
2) Pengendalian penggunaan
3) Penanganan sediaan farmasi hilang, rusak dan kadaluwarsa
8. Administrasi (Pencatatan dan Pelaporan)
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh
rangkaian kegiatan dalam pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis
habis pakai, baik sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang
diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau
unit pelayanan lainnya. Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:
22
BAB III
berikut :
Jejaringan Puskesmas
Erni Ismawati, Amd.Keb.
11. Penanggung Jawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan : Dede
Fajar Sumantri.
12. Penanggung Jawab Mutu : dr. Achmad Abdulloh.
1. Pustu Bulan
2. Pustu Sukorejo
3. Pustu Tegalgondo
4. PKD/Polindes Boto
5. PKD/Polindes Bentangan
6. PKD/Polindes Wadunggetas
7. PKD/Polindes Sekaran
8. PKD/Polindes Duwet
9. PKD/Polindes Bolali
1. Promosi kesehatan.
2. Kesehatan Lingkungan.
3. Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana.
4. Perbaikan Gizi Masyarakat.
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
6. Pengobatan.
Tugas pokok:
d. Kefarmasian :
Apoteker pertama: apt. Fika Saraswati,
S.Farm.
AA pelaksana lanjutan:
1) apt. Aelia Shanti N, S.Farm
2) Siwi Utami, A.Md. Farm
Deskripsi Pekerjaan :
Pengkajian Resep, Penyerahan Obat, dan
Pemberian Informasi Obat.
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Konseling.
Ronde/Visite Pasien (khusus Puskesmas
rawat inap)
Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping
Obat (ESO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Evaluasi Penggunaan Obat.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pusat Kesehatan Masyarakat disebut juga dengan Puskesmas adalah suatu
unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan,
pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat yang
bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu (Azrul Azwar, 1996).
Puskesmas Wonosari I merupakan Puskesmas Rawat Inap yang ada di
Wilayah Kecamatan Wonosari lebih tepatnya terletak di Jl. Pakis – Daleman,
Bentangan, Wonosari, Klaten. Tujuan didirikannya Puskesmas Wonosari I adalah
sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan kesehatan melalui penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan..
Puskesmas Wonosari I berdiri sejak tahun 1975 dan pada waktu berdirinya
adalah sebagai Puskesmas Rawat Inap, dan sampai kurang lebih pada tahun 1995
kemudian Rawat Inap (Ranap) tutup sampai dengan tahun 2008 dan mulai tahun
2009 ranap dibuka kembali hingga sekarang. Puskesmas berada pada posisi
strategis, dekat dengan jalan raya, Dalam rangka meningkatkan jangkauan
pelayanan kesehatan di wilayah kerja yang mencakup 9 desa se-Kecamatan
Wonosari, maka didirikanlah 3 Puskesmas Pembantu dan 6 PKD/Polindes, antara
lain;
1) Pustu Sukorejo
2) Pustu Tegalgondo
46
3) Pustu Bulan
4) PKD/Polindes Boto
5) PKD/Polindes Bentangan
6) PKD/Polindes Wadunggetas
7) PKD/Polindes Sekaran
8) PKD/Polindes Duwet
9) PKD/Polindes Bolali
1)
58
BAB V
1) Kesimpulan
Pusat Kesehatan Masyarakat disebut juga dengan
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang
berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu
yang berkesinambungan pada suatu masyarakat yang
bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu (Azrul
Azwar, 1996).
Standar pelayanan di Puskesmas Wonosari I sudah sesuai
dan memenuhi standar pelayanan di Puskesmas dengan
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
kesehatan perorangan tingkat pertama.
Peran TTK di Puskesmas Wonosari I berada di Apotek
Puskesmas atau Ruang Obat meliputi penyiapan obat sesuai
dengan resep dokter yang masuk, peracikan obat, menulis
signa di etiket obat, dan penyerahan obat kepada pasien di
sertai dengan penyampaian informasi yang tepat dan benar.
Dengan adanya kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di
puskesmas wonosari I, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Kegiatan Kerja Lapangan memberikan pengalaman kepada
mahasiswa untuk dapat memahami tugas dan tanggung
jawab sebagai seorang calon TTK di puskesmas, Kegiatan
yang dilakukan meluputi :
penyiapan obat
meracik obat
penyerahan obat kepada pasien di sertai dengan
penyampaian informasi yang tepat dan benar
penerimaan obat,mengambil stok sediaan gudang
untuk di bawa ke Ruang Obat dan menulis kartu
stok
Pada akhir bulan di Puskesmas Wonosari I
melakukan pengecekan stok okname dan
menghitung jumlah obat yang tersisa, hal ini
59
2) Saran
Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
Puskesmas Wonosari I, saran yang dapat kami berikan untuk
Puskesmas Wonosari I antara lain :
a) Mempertahankan kualitas pelayanan terutama empati
kepada pasien, untuk meningkatkan kepuasan pasien
terhadap pelayanan Farmasi.
b) Sebaiknya gudang Farmasi diperluas agar tidak adanya
barang yang menumpuk.
c) Di bidang Farmasi ditambahkan ruangan khusus untuk
konseling kepada pasien.
60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 tempat pelayanan ruang farmasi
62
63