Oleh:
FINA DESRIANI
NIS : 21221004
XI FARMASI
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Menyetujui,
Mengetahui,
Kepala Sekolah
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke-hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan pada tanggal 11 Januari – 20 Maret
2023 di Klinik Utama Bersalin Bunda.
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat Pendidikan
akademik Pendidikan di SMK Al-Husna Cisaga.
Penyusun menyadari bahwa dalam proses penyusunan laporan ini
melibatkan banyak pihak dan tidak sedikit kesulitan yang dialami. Oleh karena
itu penyusun mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Drg. Henang Agniya, selaku Ketua Yayasan SMK Al Husna Cisaga
2. Ibu Muni Muriani, S.Pd.,M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Al Husna
Cisaga.
3. Bapak Ari Nugraha, M.Pd, selaku Waka Kurikulum SMK Al Husna
Cisaga.
4. Ibu Metha Yunizar M, S.Kep, selaku Ketua pelaksana Praktik Kerja
Lapangan (PKL) SMK Al Husna Cisaga.
5. Ibu Dede Isna Hermawati, S. Farm, selaku Ketua Program Studi
Kefarmasian.
6. Ibu Mega Yuniar, S. Farm, Apt dan Ibu Sonia Amelia PUtri, S. Farm
selaku Guru Produktif Kefarmasian.
7. Ibu Rini Wahyuni, S. Farm, Apt., sebagai Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan Klinik Utama Bersalin Bunda banjar
8. Seluruh Tenaga Pendidik Smk Al Husna Cisaga.
9. Kepada Semua Karyawan Klinik Utama Bersalin Bunda banjar.
10. Orang tua yang sudah mendukung sepenuh hati moral maupun material
serta do’a restunya dalam penyusunan Laporan Hasil Kerja Lapangan.
11. Rekan-rekan seperjuanngan yang senantiasa menemani dan saling
mendukung.
iii
Peyusun sudah berusaha dengan sebaik-baiknya, namun penyusun
menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik,
saran dan tanggapan yang membangun sangat penyusun harapkan untuk
perbaikan di masa yang akan dating. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi
pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
iv
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
BAB I PENDAHULAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL).....................................................1
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)...................................................2
1.4 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. Pengelolaan Sumber..................................................................................3
2.1.1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia..................................................3
2.1.2 Sarana dan Prasarana.........................................................................5
2.1.3 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Lainnya...6
2.2. Pelayanan di Klinik Utama Bersalin Bunda..............................................8
BAB III TUGAS KHUSUS..................................................................................10
3.1 Kesuburan................................................................................................10
3.1.1 Pengertian Kesuburan......................................................................10
3.1.2 Penyebab atau Faktor.......................................................................10
3.1.3 Tanda dan Gejala.............................................................................12
3.1.4 Pengobatan.......................................................................................12
3.1.5 Anjuran Pengobatan Bahan Alami...................................................16
BAB IV PENUTUP..............................................................................................18
4.1 Kesimpulan..............................................................................................18
4.2 Saran........................................................................................................18
DAFTAR LAMPIRAN
v
Lampiran 1. Denah lokasi Klinik Utama Bunda...................................................
Lampiran 2. Denah Bangunan (Lay Out) Klinik Utama Bunda...........................
Lampiran 3. Gambar Alur Penerimaan Resep.......................................................
Lampiran 4. Etiket Biru dan Etiket Putih..............................................................
Lampiran 5. Contoh Surat Pesanan Obat Prekursor..............................................
Lampiran 6. Contoh Surat Pesanan Obat Tertentu................................................
Lampiran 7. Contoh Surat Pesanan Narkotika......................................................
Lampiran 8. Contoh Surat Pesanan Psikotropika..................................................
Lampiran 9. Contoh Kartu Stok............................................................................
Lampiran 10. Contoh Apopgraph..........................................................................
Lampian 11. Contoh Kwitansi...............................................................................
Lampiran 12. Contoh Plastik Klip.........................................................................
Lampiran 13. Contoh Surat Pesanan.....................................................................
Lampiran 14. Contoh Faktur.................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULAN
1
3. Mampu mempelajari tata cara pelayanan obat dengan resep dokter
maupun tanpa resep dokter mulai dari penerimaan resep sampai
penyerahan obat kepada pasien
4. Mengetahui tahap tahap pengadaan barang di klinik mulai dari
pemesanan, penerimaan serta penyimpanan di klinik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. PIO (Pelayanan Informasi Obat)
Pelayanan Informasi Obat adalah kegiatan yang
dilakukan apoteker dan petugas farmasi memberi informasi
mengenai obat-obatan kepada profesi kesehatan maupun
pasien atau masyarakat. Informasi yang diberikan berupa
bentuk sediaan, dosis, farmakokinetik, farmakodinamik,
bentuk sediaan, keamanan pada ibu hamil dan menyusui, efek
samping, harga, serta metode pemberiannya.
2. Konseling
Konseling adalah interaksi apoteker dengan pasien
atau keluarga untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran
serta kepatuhan dalam penggunaan obat.
3. Dispensing
Penyerahan, penyimpanan, serta pemberian obat
adalah bagian dari dispensing. Menyiapkan obat yang sesuai
dengan yang tertulis dalam resep, menghitung jumlah
kebutuhan obat dalam resep, memperhatikan tanggal
kadaluarsa dan keadaan fisik obat. Melakukan racikan pada
obat jika dibutuhkan, memasukan obat kedalam tempat yang
tepat serta terpisah untuk obat berbeda menjaga mutu dari
obat tersebut. (Sukamto,2017).
4. Pengkajian dan pelayanan resep
Administrasi, pertimbangan klinis, dan kesesuaian
farmmasetik merupakan bagian dari pengkajian dan
pelayanan resep.
a. Administratif
Nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat
badan, nama dokter, nomor Surat Izin Praktik, alamat
nomor telepon, serta paraf dan tanggal penyusunannya.
4
b. Pertimbangan Klinis
Ketepatan indikasi obat, cara pemakaian obat,
lama pemberian obat, dosis obat, reaksi obat yang tidak
diinginkan (efek samping obat, alergi, manifestasi klinis
lainnya), serta kontra indikasi.
c. Kesesuaian Farmasetik
Bentuk sediaan, stabilitas, ketercampuran obat,
serta kekuatan sediaan.
5. PTO (Pemantauan Terapi Obat)
Pemantauan Terapi Obat adalah proses memastikan
bahwa pasien telah mendapatkan obat yang terjangkau dan
efektif dengan memaksimalkan efikasi serta meminimalkan
efek samping.
Struktur Organisasi Klinik
a. Aptek Pengelola Apotek : Rini Wahyuni, S.Farm, Apt
b. Asisten Apoteker
Herdis Riandy
Iwan Rahwan Amd, Farm
c. Kasir : Herdis Riandy
d. Tata usaha : Iwan Rahwan Amd, Farm
5
g) Bunda V : 1 Tempat Tidur
h) Bunda VI : 1 Tempat Tidur
i) Bunda VII : 1 Tempat Tidur
j) Bunda VIII : 1 Tempat Tidur
b. Fasilitas
a) Peralatan medis dasar, operasi penunjang
b) Ruang observasi
c) Ruang bersalin
d) Dapur
e) Laundry
f) Ambulan
g) Mobil jenazah ambulan
h) Generator
6
tersebut dapat dijadian acuan jumlah yang akan dibeli
untuk satu jenis perbekalan farmasi.
3. Prioritas
Perbekalan farmasi yang sering dibutuhkan pasien di
klinik hendaklah di prioritaskan paling utama untuk
diadakan.
4. Waktu Tunggu
Proses pengiriman perbekalan farmasi dari distribusi ke
Instalasi Farmsai Kinik (IFK) memerlukan waktu.
Pengadaan melalui pembelian langsung mungkin waktu
pengiriman akan lebih cepat.
b. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan dengan
membuat Surat Pesanan (SP) yang ditunjukan kepada
distributor atau Pedagang Besar Farmasi (PBF). Proses
pengadaan dapat dilakukan dengan pembelian baik
pembelian secara langsung atau melalui tender.
c. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan pengamanan
barang dengan menempatkan obat-obatan atau alat kesehatan
sesuai dengan metode penyimpanan.
Metode penyimpanan diantaranya :
1. Metode FIFO (First In First Out)
FIFO adalah metode penyimpanan berdasarkan barang
yang pertama masuk, maka yang lebih dahulu
dikeluarkan.
2. Metode LIFO (Last In First Out)
LIFO adalah metode penyimpanan barang yang terakhir
yang lebih dahulu dikeluarkan.
3. Metode FEFO (First Exfire First Out)
FEFO adalah metode penyimpanan berdasarkan masa
7
kadaluarsanya paling dekat, maka yang paling dahulu
dikeluarkan.
4. Berdasarkan Efek Farmakologi
Metode ini dilakukan dengan cara menata obat sesuai
khasiatnya misalnya obat untuk batuk berdahak
titempatkan berbeda dengan obat batuk kering.
5. Berdasarkan Golongan Obat
Untuk penyimpanan golongan obat narkotika dan
psikotropika diletakan dilemari terpisah.
d. Administrasi Pelayanan
Klinik merupakan tempat layanan kesehatan berskala
lebih kecil dari rumah sakit, tapi dengan staff yang hampir
sama. Umumnya dalam klinik yang lengkap memiliki staff
koordinator, petugas farmasi, tim dokter, dan yang tidak
kalah penting petugas administrasi. Rasanya sudah banyak
yang membahas tentang dokter atau farmasi, untuk itu kali
ini, kita akan membahas tugas administrasi klinik kesehatan.
Menjadi seorang staff administrasi di klinik kesehatan
sebenarnya tidak berbeda jauh dengan tugas administrasi di
kantor atau tempat lain. Tugas utama seorang petugas
administrasi di semua tempat sudah pasti menjalankan
berbagai hal yang berkaitan dengan administrasi. Jika pada
sebuah klinik kesehatan, tugas administrasi yang dijalankan
mungkin juga tidak jauh berbeda, hanya lebih berkaitan
seputar klinik.
8
4. Pasien masuk keruang poli dan menunggu nomor antrian
5. Pasien diperiksa terlebih dahulu tekanan darah,berat badan.lalu
masuk ke ruang dokter
6. Dilakukan pemeriksaan sesuai keluhan
7. Dokter memberi resep(obat)
8. Obat bisa diambil di farmasi
9. Lalu obat di racik/disiapkan
10. Setelah obatnya di ambil,pasien bisa langsung pulang
9
BAB III
TUGAS KHUSUS
3.1 Kesuburan
3.1.1 Pengertian Kesuburan
Kesuburan adalah kemampuan seseorang untuk
mendapatkan kehamilan. Tingkat kesuburan seseorang perlu
diperiksa saat pasangan memiliki kesulitan atau ketidakmampuan
untuk bereproduksi secara alami, atau mengalami ketidaksuburan.
Kesuburan bukan hanya masalah kesehatan wanita,
melainkan juga pria. Orang-orang dari semua jenis kelamin dapat
mengalami infertilitas, dan setiap orang dapat mengambil
langkah-langkah untuk meningkatkan kesuburan mereka.
Usia kesuburan perempuan berkisar antara 13-50 tahun.
Laki-laki sudah subur semenjak pubertas dan tidak akan pernah
berhenti sampai masa tua. Kesuburan manusia bergantung pada
faktor gizi, perilaku seksual, budaya, naluri, endokrinologi,
waktu, ekonomi, gaya hidup, dan emosi.
10
4. Faktor Keturunan
Faktor genetik memang berpengaruh pada banyak atau
sedikitnya jumlah sel telur yang dimiliki
5. Zat Kimia
Paparan polutan, pestisida, dan zat-zat kimia lainnya bisa
menurunkan tingkat kesuburan sampai 29 persen
6. Merokok
Merokok bisa mengganggu perkembangan janin dan juga
menurunkan peluang kehamilan.
7. Alkohol
Wanita yang suka meminum alkohol cenderung menjalani
terapi untuk kehamilan
8. Olahraga Berat
Gejala paling nyata dari olahraga berat adalah gangguan
siklus haid, menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit.
9. Gangguan Tiroid
Gangguan tiroid yang bisa memengaruhi proses ovulasi dan
kehamilan.
10. Konsumsi Kafein Berlebihan
Kecandunan minuman berkafein seperti kopi
Ada beberapa faktor Kesuburan bagi pria:
1. Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok atau vaping disebut dalam berbagai studi
dapat menurunkan kualitas sperma.
2. Pemakaian obat-obatan dan narkotika
Efek samping dari obat-obatan tersebut dapat berdampak
buruk untuk hormon, sel testis, dam fungsi sperma.
11
3. Obesitas
Berkontribusi terhadap gangguan kesuburan atau infertilitas
pada pria. Alasannya lemak yang menimbun di tubuh dapat
meningkatkan suhu internal dan stres oksidatif pada testis.
4. Diet
Nutrisi dari makanan memegang peran penting dalam proses
pembentukan sperma.
5. Stres
Stres bisa menjadi penyebab turunnya kualitas sperma.
3.1.4 Pengobatan
a. Terapi Farmakologi
Berikut ini adalah beberapa jenis terapi alternatif yang
dipercaya berpotensi untuk meningkatkan kesuburan:
1. Akupunktur
Akupunktur adalah teknik pengobatan alternatif
dari Tiongkok yang dilakukan dengan cara menusukkan
jarum khusus pada titik-titik tertentu di permukaan kulit.
Teknik pengobatan akupunktur dipercaya dapat
menyeimbangkan kadar hormon di dalam tubuh,
memperlancar aliran darah, serta melancarkan siklus
menstruasi dan ovulasi, sehingga wanita lebih mudah
menentukan masa suburnya.
12
Selain itu, metode akupunktur juga bisa
dilakukan sebagai pendukung metode bayi tabung, agar
tingkat keberhasilan program bayi tabung lebih tinggi.
2. Pengobatan herbal
Penggunaan obat herbal tertentu, seperti akar
maca (maca root) dan ginseng, dipercaya dapat
meningkatkan kesuburan, memperbaiki kualitas dan
jumlah sperma pria, serta mendukung proses ovulasi
wanita secara alami.
Akan tetapi, konsumsi obat herbal apa pun untuk
memperbaiki kesuburan sebaiknya dikonsultasikan
terlebih dahulu ke dokter kandungan. Meski
mencantumkan label alami pada produknya, bukan berarti
obat herbal bebas dari efek samping.
3. Hipnoterapi
Tujuan hipnoterapi adalah untuk membantu Anda
menjadi lebih rileks serta mengurangi rasa cemas dan stres
karena belum mendapatkan buah hati.
Stres dapat menyebabkan hormon pengatur
kesuburan di dalam tubuh menjadi terganggu. Bila stres
dapat dikendalikan, tubuh Anda akan menjadi lebih subur
karena kadar hormon pengatur kesuburan bisa kembali
normal.
4. Yoga
Yoga merupakan jenis olahraga dan teknik
relaksasi yang juga dapat digunakan untuk mengurangi
stres dan membuat hormon di dalam tubuh menjadi lebih
seimbang. Tak hanya itu, yoga juga dapat membuat tubuh
menjadi lebih bugar.
13
Oleh karena itu, yoga dianggap sebagai terapi
alternatif yang baik dilakukan untuk mengatasi masalah
kesuburan.
5. Pijatan
Terapi pijat juga baik untuk mengurangi stres dan
membuat tubuh merasa lebih rileks. Terapi pijat juga
diduga dapat melancarkan aliran darah, sehingga organ
reproduksi bisa bekerja dengan lebih baik dan membuat
Anda menjadi lebih subur.
Tips Meningkatkan Kesuburan secara Alami
Ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan kesuburan, di antaranya:
1. Rutin berolahraga
Menjaga kebugaran tubuh sangat penting
karena dapat meningkatkan peluang kehamilan. Oleh
karena itu, Anda dan pasangan disarankan untuk
berolahraga minimal 3–4 kali seminggu atau
setidaknya 30 menit setiap harinya
2. Konsumsi makanan kaya nutrisi
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
yang mengandung protein, karbohidrat, lemak sehat,
serat, antioksidan, serta vitamin dan mineral, seperti
vitamin B, vitamin C, vitamin E, folat, dan zat besi.
Ada beberapa jenis makanan penyubur
kandungan yang bisa Anda konsumsi di antaranya
telur, ikan, sayuran hijau, pisang, keju, yoghurt, dan
kacang-kacangan.
3. Hentikan kebiasaan yang tidak sehat
Pola hidup tidak sehat, seperti merokok,
mengonsumsi minuman beralkohol, serta sering stress
14
dan kurang tidur, sebaiknya dihindari selama Anda
dan pasangan menjalani program hamil.
15
menyeimbangkan hormon kesuburan pada
perempuan. Sedangkan untuk laki-laki, nanas
mampu meningkatkan gairah dan kualitas
hubungan seksual
Manggis, kandungan mangan, vitamin C, dan
asam folat di dalamnya baik untuk
mempersiapkan kehamilan. Buah ini juga
dapat mencegah kelahiran prematur dan cacat
pada janin.
Jambu biji mengandung kolagen cukup tinggi
sehingga baik untuk menangkal radikal
bebasal.
Tomat. Kandungan likopen pada tomat
mampu meningkatkan jumlah sperma sampai
70 persen dan memperbaiki sperma
abnormal.
Apel mengandung zat antioksidan lima kali
lebih banyak dari pisang sehingga sangat
disarankan sebagai terapi kesuburan pada
perempuan
16
mengandung sedikit asam lemak omega-3, yang sangat
penting
2. Buah sitrus
Buah jeruk seperti jeruk dan jeruk limau gedang
adalah beberapa sumber vitamin C terbaik.
3. Hati Hati, khususnya hati sapi, adalah salah satu makanan
paling padat nutrisi yang bisa menjadi obat alami kesuburan
pria dan wanita.
4. Tomat Tomat kaya nutrisi likopen, antioksidan kuat, yang
dapat membantu meningkatkan kesuburan
5. Delima Delima adalah buah yang telah lama dianggap
memiliki potensi sebagai obat alami untuk meningkatkan
kesuburan.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di klinik Utama Bersalin Bunda tersebut, dapat diambil beberapa
kesimpulan, apabila saat berada di sekolah seorang siswa diajarkan
mengenai teori, maka teori tersebut dapat digunakan sebagai dasar saat
melakukan kegiatan secara langsung atau praktek.
Sangat penting bagi seorang siswa untuk melakukan Praktek
Kerja Lapangan. Karna dengan mengikuti kegiatan tersebut maka
mereka akan lebih mudah dalam mendapatkan pembelajaran serta
pengalaman yang lebih banyak khususnya dalam dunia kerja secara
langsung.
Setiap siswa mendapatkan peluang untuk belajar lewat
beklerja secara langsung dengan cara mengerjakan pekerjaan yang
sesungguhnya. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) tersebut,
juga dapat merasakan sendiri bagaimana pelaksanaan Prakrek di
Lapangan yang dibimbing langsung oleh pihak Klinik Utama Bersalin
Bunda.
Secara rasional Pelayanan farmasi di Klinik meliputi:
Pengkajian dan pelayanan Resep, Pelayanan Informasi Obat, Evaluasi
Penggunaan Obat.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil saat melakukan kegiatan PKL, penyusun
sedikit memberikn saran agar para adik kelas mempersiapkan diri lebih
lanjut. Hal ini dapat dilakukan dengan menguasai pelajaran yang di
18
terapkan dalam sekolah, dengan begitu, Praktek Kerja Lapangan nanti
akan lebih mudah. Penyusun juga memiliki saran kepada pihak sekolah
agar dapat memberikan tugas dengan melakukan bimbingan terlebih
dahulu kepada setiap siswa, terutama sebelum tugas tersebut
dilaksanakan. Hal ini dilakukan agar nantinya setiap siswa yang
melakukan Praktek Kerja Lapangan bias mendapatkan hasil yang jauh
lebih baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
21