Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

INSTALASI FARMASI KLINIK UTAMA BERSALIN BUNDA

Disusun sebagai satu syarat


untuk menempuh Ujian Akhir Sekolah dan Nasional

Oleh:
FINA DESRIANI
NIS : 21221004
XI FARMASI

PROGRAM KEAHLIAN FARMASI KLINIS & KOMUNITAS


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AL HUSNA CISAGA
TAHUN AJARAN 2022-2023

i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LAPORAN PERAKTIK KERJA LAPANGAN


DI KLINIK UTAMA BERSALIN BUNDA BANJAR

Laporan ini di susun untuk memenuhi salah satu


Syarat penyelesaian akademik pendidikan di
SMK AL-HUSNA CISAGA

Menyetujui,

Pembimbing, Ketua PKL

(Mega Yuniarti,S.Farm,Apt) (Metha Yunizar M, S.Kep.,)

Mengetahui,
Kepala Sekolah

(Muni Muriani, S.Pd.,M.Pd.,)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke-hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan pada tanggal 11 Januari – 20 Maret
2023 di Klinik Utama Bersalin Bunda.
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat Pendidikan
akademik Pendidikan di SMK Al-Husna Cisaga.
Penyusun menyadari bahwa dalam proses penyusunan laporan ini
melibatkan banyak pihak dan tidak sedikit kesulitan yang dialami. Oleh karena
itu penyusun mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Drg. Henang Agniya, selaku Ketua Yayasan SMK Al Husna Cisaga
2. Ibu Muni Muriani, S.Pd.,M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Al Husna
Cisaga.
3. Bapak Ari Nugraha, M.Pd, selaku Waka Kurikulum SMK Al Husna
Cisaga.
4. Ibu Metha Yunizar M, S.Kep, selaku Ketua pelaksana Praktik Kerja
Lapangan (PKL) SMK Al Husna Cisaga.
5. Ibu Dede Isna Hermawati, S. Farm, selaku Ketua Program Studi
Kefarmasian.
6. Ibu Mega Yuniar, S. Farm, Apt dan Ibu Sonia Amelia PUtri, S. Farm
selaku Guru Produktif Kefarmasian.
7. Ibu Rini Wahyuni, S. Farm, Apt., sebagai Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan Klinik Utama Bersalin Bunda banjar
8. Seluruh Tenaga Pendidik Smk Al Husna Cisaga.
9. Kepada Semua Karyawan Klinik Utama Bersalin Bunda banjar.
10. Orang tua yang sudah mendukung sepenuh hati moral maupun material
serta do’a restunya dalam penyusunan Laporan Hasil Kerja Lapangan.
11. Rekan-rekan seperjuanngan yang senantiasa menemani dan saling
mendukung.

iii
Peyusun sudah berusaha dengan sebaik-baiknya, namun penyusun
menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik,
saran dan tanggapan yang membangun sangat penyusun harapkan untuk
perbaikan di masa yang akan dating. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi
pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Cisaga, Februari 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

iv
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii

BAB I PENDAHULAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL).....................................................1
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)...................................................2
1.4 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. Pengelolaan Sumber..................................................................................3
2.1.1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia..................................................3
2.1.2 Sarana dan Prasarana.........................................................................5
2.1.3 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Lainnya...6
2.2. Pelayanan di Klinik Utama Bersalin Bunda..............................................8
BAB III TUGAS KHUSUS..................................................................................10
3.1 Kesuburan................................................................................................10
3.1.1 Pengertian Kesuburan......................................................................10
3.1.2 Penyebab atau Faktor.......................................................................10
3.1.3 Tanda dan Gejala.............................................................................12
3.1.4 Pengobatan.......................................................................................12
3.1.5 Anjuran Pengobatan Bahan Alami...................................................16
BAB IV PENUTUP..............................................................................................18
4.1 Kesimpulan..............................................................................................18
4.2 Saran........................................................................................................18

DAFTAR LAMPIRAN

v
Lampiran 1. Denah lokasi Klinik Utama Bunda...................................................
Lampiran 2. Denah Bangunan (Lay Out) Klinik Utama Bunda...........................
Lampiran 3. Gambar Alur Penerimaan Resep.......................................................
Lampiran 4. Etiket Biru dan Etiket Putih..............................................................
Lampiran 5. Contoh Surat Pesanan Obat Prekursor..............................................
Lampiran 6. Contoh Surat Pesanan Obat Tertentu................................................
Lampiran 7. Contoh Surat Pesanan Narkotika......................................................
Lampiran 8. Contoh Surat Pesanan Psikotropika..................................................
Lampiran 9. Contoh Kartu Stok............................................................................
Lampiran 10. Contoh Apopgraph..........................................................................
Lampian 11. Contoh Kwitansi...............................................................................
Lampiran 12. Contoh Plastik Klip.........................................................................
Lampiran 13. Contoh Surat Pesanan.....................................................................
Lampiran 14. Contoh Faktur.................................................................................

vi
BAB I
PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang


Sekolah Menengah Kejuruan Al-Husna Cisaga adalah salah
satusekolah Menengah Kejuruan dengan program keahlian Farmasi yang akan
menghasilkan tenaga kerja siap pakai di bidang farmasi sebagai tenaga
tekniskefarmasian.
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi mempunyai beberapa
syaratkelulusan, salah satu syarat kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan
Farmasi adalahmelakukan kegiatan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN).Praktik kerja industri adalah pola penyelenggaraan pendidikan
yang dikelola bersama-sama antara sekolah dengan dunia usaha/dunia
industri/asosiasi profesi, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga
tahap evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program. Durasi
pelaksanaan prakerin ini 3 bulan efektif. Pola praktik kerjaindustri di terapkan
dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebihmendekatkan mutu
lulusan dengan kemampuan yang diminati oleh duniausaha/dunia
industri/asosiasi profesi hal ini dilaksanakan denganmendapat pengawasan
dari pihak sekolah.Praktik Kerja Industri memberikan gambaran kepada siswa
tentang duniakerja yang sesungguhnya, sehingga dengan demikian siswa
dapat mengaplikasikan

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1. Menerapkan pengetahuan Dengan keterampilan yang kami miliki agar
menghasilkan inovasi atau ide yang baru untuk dapat mengembangkan
kemampuan kami dalam bidang kefarmasian
2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta pengalaman kerja
sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya

1
3. Mampu mempelajari tata cara pelayanan obat dengan resep dokter
maupun tanpa resep dokter mulai dari penerimaan resep sampai
penyerahan obat kepada pasien
4. Mengetahui tahap tahap pengadaan barang di klinik mulai dari
pemesanan, penerimaan serta penyimpanan di klinik

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)


1. Manfaat Bagi Penyusun
1) Mengaplikasikan ilmu yang di dapatkan dari sekolah dan bisa di
terapkandi lapangan kerja untuk mendapatkan pemahaman dan
penerapan ilmu daridunia kerja lapangan, yang berkaitan langsung
dengan ilmu kefarmasian
2) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat
3) Menambah wawasan mengenai dunia kefarmasian
4) Sebagai pengalaman bagi siswa agar terbiasa dalam beradaptasi
dengan pasien
2. Manfaat Bagi Sekolah
1) terjadinya hubungan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan
antara pihak sekolah dan pihak Klinik Utama Bunda Banjar

1.4 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)


1. Tempat
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Klinik Utama Bersalin
Bunda yang beralamat di Jln. Kapten Jamhur No. 10, RT. 03 RW. 02, Kota
Banjar Jawa Barat.
2. Waktu
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dimulai dari tanggal 11
Januari sampai 20 Maret 2023. Jadwal Praktek Kerja Lapangan dibagi
menjadi 2 jadwal kerja pagi dan siang.
 Shift pagi di mulai dari pukul 07.00-14.00 WIB
 Shift siang di mulai dari pukul 14.00-20.00 WIB

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengelolaan Sumber


2.1.1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan aspek penting dalam
suatu wadah organisasi atau instansi. Karenanya harus dipastikan
sumber obat dikelola sebaik mungkin agar mampu memberi
kontribusi secara optimal. Tujuannya yaitu mengelola atau
mengembangkan kompetensi personil agar mampu
merealisasikan misi organisasi dalam rangka mewujudkan visi.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia di organisasi
merupakan cara untuk mengatur hubungan dan peranan sumber
daya yang dimiliki individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara masksimal sehingga tercapai tujuan organisasi,
karyawan, dan masyarakat. Dalam suatu organisasi dikenal
beberapa factor yang berpengaruh terhadap Sumber Daya
Manusia diantaranya adalah atribusi karyawan, motivasi kerja,
dan komitmen organisasional.
Apoteker adalah profesional kesehatan yang memiliki
spesialisasi untuk menggunakan, menyimpan, dan menyediakan
obat-obatan. Seorang apoteker dapat memberikan panduan
ataupun informasi cara menggunakan obat, serta
menginformasikan potensi efek samping dari obat yang diminum.
Pelayanan Farmasi Klinik adalah bagian dari pelayanan
kefarmasian langsung serta memiliki tanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan alat kesehatan, bahan medis habis
pakai, serta sediaan farmasi agar mencapai hasil pasti untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien.

3
1. PIO (Pelayanan Informasi Obat)
Pelayanan Informasi Obat adalah kegiatan yang
dilakukan apoteker dan petugas farmasi memberi informasi
mengenai obat-obatan kepada profesi kesehatan maupun
pasien atau masyarakat. Informasi yang diberikan berupa
bentuk sediaan, dosis, farmakokinetik, farmakodinamik,
bentuk sediaan, keamanan pada ibu hamil dan menyusui, efek
samping, harga, serta metode pemberiannya.
2. Konseling
Konseling adalah interaksi apoteker dengan pasien
atau keluarga untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran
serta kepatuhan dalam penggunaan obat.
3. Dispensing
Penyerahan, penyimpanan, serta pemberian obat
adalah bagian dari dispensing. Menyiapkan obat yang sesuai
dengan yang tertulis dalam resep, menghitung jumlah
kebutuhan obat dalam resep, memperhatikan tanggal
kadaluarsa dan keadaan fisik obat. Melakukan racikan pada
obat jika dibutuhkan, memasukan obat kedalam tempat yang
tepat serta terpisah untuk obat berbeda menjaga mutu dari
obat tersebut. (Sukamto,2017).
4. Pengkajian dan pelayanan resep
Administrasi, pertimbangan klinis, dan kesesuaian
farmmasetik merupakan bagian dari pengkajian dan
pelayanan resep.
a. Administratif
Nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat
badan, nama dokter, nomor Surat Izin Praktik, alamat
nomor telepon, serta paraf dan tanggal penyusunannya.

4
b. Pertimbangan Klinis
Ketepatan indikasi obat, cara pemakaian obat,
lama pemberian obat, dosis obat, reaksi obat yang tidak
diinginkan (efek samping obat, alergi, manifestasi klinis
lainnya), serta kontra indikasi.
c. Kesesuaian Farmasetik
Bentuk sediaan, stabilitas, ketercampuran obat,
serta kekuatan sediaan.
5. PTO (Pemantauan Terapi Obat)
Pemantauan Terapi Obat adalah proses memastikan
bahwa pasien telah mendapatkan obat yang terjangkau dan
efektif dengan memaksimalkan efikasi serta meminimalkan
efek samping.
Struktur Organisasi Klinik
a. Aptek Pengelola Apotek : Rini Wahyuni, S.Farm, Apt
b. Asisten Apoteker
 Herdis Riandy
 Iwan Rahwan Amd, Farm
c. Kasir : Herdis Riandy
d. Tata usaha : Iwan Rahwan Amd, Farm

2.1.2 Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang
pelayanan kefarmasian di Klinik Utama Bunda meliputi:
a. Ruangan
a) Bunda VIP : 1 Tempat Tidur
b) Bunda Utama : 1 Tempat Tidur
c) Bunda I : 1 Tempat Tidur
d) Bunda II : 1 Tempat Tidur
e) Bunda III : 1 Tempat Tidur
f) BuNda IV : 1 Tempat Tidur

5
g) Bunda V : 1 Tempat Tidur
h) Bunda VI : 1 Tempat Tidur
i) Bunda VII : 1 Tempat Tidur
j) Bunda VIII : 1 Tempat Tidur
b. Fasilitas
a) Peralatan medis dasar, operasi penunjang
b) Ruang observasi
c) Ruang bersalin
d) Dapur
e) Laundry
f) Ambulan
g) Mobil jenazah ambulan
h) Generator

2.1.3 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan


Lainnya
Secara umum siklus pengelolaan perbekalan farmasi diapotek
mencakup tahapan-tahapan berikut :
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam
pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang
sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Untuk menghindari
kekosongan obat atau alat kesehatan di Instalasi Farmasi
Klinik (IFK) ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan
dalam proses perencanaan antara lain:
1. Perencanaan yang baik harus sesuai dengan kebutuhan
Instalasi Farmasi Klinik (IFK). Perhitungan kebutuhan
yang benar akan mencegah pengadaan perbekalan
farmasi yang berlebihan.
2. Persediaan atau Stok Sisa
Lihat beberapa jumlah stok sisa yang ada maka dari data

6
tersebut dapat dijadian acuan jumlah yang akan dibeli
untuk satu jenis perbekalan farmasi.
3. Prioritas
Perbekalan farmasi yang sering dibutuhkan pasien di
klinik hendaklah di prioritaskan paling utama untuk
diadakan.
4. Waktu Tunggu
Proses pengiriman perbekalan farmasi dari distribusi ke
Instalasi Farmsai Kinik (IFK) memerlukan waktu.
Pengadaan melalui pembelian langsung mungkin waktu
pengiriman akan lebih cepat.
b. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan dengan
membuat Surat Pesanan (SP) yang ditunjukan kepada
distributor atau Pedagang Besar Farmasi (PBF). Proses
pengadaan dapat dilakukan dengan pembelian baik
pembelian secara langsung atau melalui tender.
c. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan pengamanan
barang dengan menempatkan obat-obatan atau alat kesehatan
sesuai dengan metode penyimpanan.
Metode penyimpanan diantaranya :
1. Metode FIFO (First In First Out)
FIFO adalah metode penyimpanan berdasarkan barang
yang pertama masuk, maka yang lebih dahulu
dikeluarkan.
2. Metode LIFO (Last In First Out)
LIFO adalah metode penyimpanan barang yang terakhir
yang lebih dahulu dikeluarkan.
3. Metode FEFO (First Exfire First Out)
FEFO adalah metode penyimpanan berdasarkan masa

7
kadaluarsanya paling dekat, maka yang paling dahulu
dikeluarkan.
4. Berdasarkan Efek Farmakologi
Metode ini dilakukan dengan cara menata obat sesuai
khasiatnya misalnya obat untuk batuk berdahak
titempatkan berbeda dengan obat batuk kering.
5. Berdasarkan Golongan Obat
Untuk penyimpanan golongan obat narkotika dan
psikotropika diletakan dilemari terpisah.
d. Administrasi Pelayanan
Klinik merupakan tempat layanan kesehatan berskala
lebih kecil dari rumah sakit, tapi dengan staff yang hampir
sama. Umumnya dalam klinik yang lengkap memiliki staff
koordinator, petugas farmasi, tim dokter, dan yang tidak
kalah penting petugas administrasi. Rasanya sudah banyak
yang membahas tentang dokter atau farmasi, untuk itu kali
ini, kita akan membahas tugas administrasi klinik kesehatan.
Menjadi seorang staff administrasi di klinik kesehatan
sebenarnya tidak berbeda jauh dengan tugas administrasi di
kantor atau tempat lain. Tugas utama seorang petugas
administrasi di semua tempat sudah pasti menjalankan
berbagai hal yang berkaitan dengan administrasi. Jika pada
sebuah klinik kesehatan, tugas administrasi yang dijalankan
mungkin juga tidak jauh berbeda, hanya lebih berkaitan
seputar klinik.

2.2. Pelayanan di Klinik Utama Bersalin Bunda


Pelayanan klinik utama bunda banjar :
1. Pendaftaran pasien
2. Pembayaran uang pemeriksaan
3. Rekam medis disiapkan dibawa ke meja pemeriksaan

8
4. Pasien masuk keruang poli dan menunggu nomor antrian
5. Pasien diperiksa terlebih dahulu tekanan darah,berat badan.lalu
masuk ke ruang dokter
6. Dilakukan pemeriksaan sesuai keluhan
7. Dokter memberi resep(obat)
8. Obat bisa diambil di farmasi
9. Lalu obat di racik/disiapkan
10. Setelah obatnya di ambil,pasien bisa langsung pulang

9
BAB III
TUGAS KHUSUS

3.1 Kesuburan
3.1.1 Pengertian Kesuburan
Kesuburan adalah kemampuan seseorang untuk
mendapatkan kehamilan. Tingkat kesuburan seseorang perlu
diperiksa saat pasangan memiliki kesulitan atau ketidakmampuan
untuk bereproduksi secara alami, atau mengalami ketidaksuburan.
Kesuburan bukan hanya masalah kesehatan wanita,
melainkan juga pria. Orang-orang dari semua jenis kelamin dapat
mengalami infertilitas, dan setiap orang dapat mengambil
langkah-langkah untuk meningkatkan kesuburan mereka.
Usia kesuburan perempuan berkisar antara 13-50 tahun.
Laki-laki sudah subur semenjak pubertas dan tidak akan pernah
berhenti sampai masa tua. Kesuburan manusia bergantung pada
faktor gizi, perilaku seksual, budaya, naluri, endokrinologi,
waktu, ekonomi, gaya hidup, dan emosi.

3.1.2 Penyebab atau Faktor


Ada beberapa faktor Kesuburan bagi wanita:
1. Obesitas (Kegemukan)
Obesitas bisa memengaruhi produksi hormon sehingga
kehamilan sulit didapatkan.
2. Terlalu Kurus
Tubuh yang terlalu kurus biasanya kekurangan hormon
leptin, Hormon tersebut juga memengaruhi masa menstruasi
3. Bertambahnnya Usia
Jika seorang wanita sudah mencapai masa menopause,
biasanya di usia 50-an, tidak lagi bisa memproduksi sel telur
dan tidak dapat hamil tentunya.

10
4. Faktor Keturunan
Faktor genetik memang berpengaruh pada banyak atau
sedikitnya jumlah sel telur yang dimiliki
5. Zat Kimia
Paparan polutan, pestisida, dan zat-zat kimia lainnya bisa
menurunkan tingkat kesuburan sampai 29 persen
6. Merokok
Merokok bisa mengganggu perkembangan janin dan juga
menurunkan peluang kehamilan.
7. Alkohol
Wanita yang suka meminum alkohol cenderung menjalani
terapi untuk kehamilan
8. Olahraga Berat
Gejala paling nyata dari olahraga berat adalah gangguan
siklus haid, menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit.
9. Gangguan Tiroid
Gangguan tiroid yang bisa memengaruhi proses ovulasi dan
kehamilan.
10. Konsumsi Kafein Berlebihan
Kecandunan minuman berkafein seperti kopi
Ada beberapa faktor Kesuburan bagi pria:
1. Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok atau vaping disebut dalam berbagai studi
dapat menurunkan kualitas sperma.
2. Pemakaian obat-obatan dan narkotika
Efek samping dari obat-obatan tersebut dapat berdampak
buruk untuk hormon, sel testis, dam fungsi sperma.

11
3. Obesitas
Berkontribusi terhadap gangguan kesuburan atau infertilitas
pada pria. Alasannya lemak yang menimbun di tubuh dapat
meningkatkan suhu internal dan stres oksidatif pada testis.
4. Diet
Nutrisi dari makanan memegang peran penting dalam proses
pembentukan sperma.
5. Stres
Stres bisa menjadi penyebab turunnya kualitas sperma.

3.1.3 Tanda dan Gejala


1. Perubahan suhu basal tubuh
2. Perubahan cairan serviks( lebih lengket dan berwarna bening
keputihan menyerupai putih telur.)
3. Perubahan pada serviks(lebih lembut,basah,dan terbuka)
4. Nyeri payudara

3.1.4 Pengobatan
a. Terapi Farmakologi
Berikut ini adalah beberapa jenis terapi alternatif yang
dipercaya berpotensi untuk meningkatkan kesuburan:
1. Akupunktur
Akupunktur adalah teknik pengobatan alternatif
dari Tiongkok yang dilakukan dengan cara menusukkan
jarum khusus pada titik-titik tertentu di permukaan kulit.
Teknik pengobatan akupunktur dipercaya dapat
menyeimbangkan kadar hormon di dalam tubuh,
memperlancar aliran darah, serta melancarkan siklus
menstruasi dan ovulasi, sehingga wanita lebih mudah
menentukan masa suburnya.

12
Selain itu, metode akupunktur juga bisa
dilakukan sebagai pendukung metode bayi tabung, agar
tingkat keberhasilan program bayi tabung lebih tinggi.
2. Pengobatan herbal
Penggunaan obat herbal tertentu, seperti akar
maca (maca root) dan ginseng, dipercaya dapat
meningkatkan kesuburan, memperbaiki kualitas dan
jumlah sperma pria, serta mendukung proses ovulasi
wanita secara alami.
Akan tetapi, konsumsi obat herbal apa pun untuk
memperbaiki kesuburan sebaiknya dikonsultasikan
terlebih dahulu ke dokter kandungan. Meski
mencantumkan label alami pada produknya, bukan berarti
obat herbal bebas dari efek samping.
3. Hipnoterapi
Tujuan hipnoterapi adalah untuk membantu Anda
menjadi lebih rileks serta mengurangi rasa cemas dan stres
karena belum mendapatkan buah hati.
Stres dapat menyebabkan hormon pengatur
kesuburan di dalam tubuh menjadi terganggu. Bila stres
dapat dikendalikan, tubuh Anda akan menjadi lebih subur
karena kadar hormon pengatur kesuburan bisa kembali
normal.
4. Yoga
Yoga merupakan jenis olahraga dan teknik
relaksasi yang juga dapat digunakan untuk mengurangi
stres dan membuat hormon di dalam tubuh menjadi lebih
seimbang. Tak hanya itu, yoga juga dapat membuat tubuh
menjadi lebih bugar.

13
Oleh karena itu, yoga dianggap sebagai terapi
alternatif yang baik dilakukan untuk mengatasi masalah
kesuburan.
5. Pijatan
Terapi pijat juga baik untuk mengurangi stres dan
membuat tubuh merasa lebih rileks. Terapi pijat juga
diduga dapat melancarkan aliran darah, sehingga organ
reproduksi bisa bekerja dengan lebih baik dan membuat
Anda menjadi lebih subur.
Tips Meningkatkan Kesuburan secara Alami
Ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan kesuburan, di antaranya:
1. Rutin berolahraga
Menjaga kebugaran tubuh sangat penting
karena dapat meningkatkan peluang kehamilan. Oleh
karena itu, Anda dan pasangan disarankan untuk
berolahraga minimal 3–4 kali seminggu atau
setidaknya 30 menit setiap harinya
2. Konsumsi makanan kaya nutrisi
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
yang mengandung protein, karbohidrat, lemak sehat,
serat, antioksidan, serta vitamin dan mineral, seperti
vitamin B, vitamin C, vitamin E, folat, dan zat besi.
Ada beberapa jenis makanan penyubur
kandungan yang bisa Anda konsumsi di antaranya
telur, ikan, sayuran hijau, pisang, keju, yoghurt, dan
kacang-kacangan.
3. Hentikan kebiasaan yang tidak sehat
Pola hidup tidak sehat, seperti merokok,
mengonsumsi minuman beralkohol, serta sering stress

14
dan kurang tidur, sebaiknya dihindari selama Anda
dan pasangan menjalani program hamil.

4. Terapi Non Farmakologi


Terapi non farmakologi merupakan terapi
tanpa menggunakan obat-obatan.Sebab selain lebih
alami dan tidak menggunakan obat-obatan kimia,
alternatif terapi kesuburan non-medis ini terbilang
lebih murah dibandingkan dengan program kehamilan
seperti bayi tabung (IVF) dan inseminasi buatan.
1. Terapi buah
Buah mengandung berbagai vitamin dan
nutrisi yang baik untuk kesuburan pasangan yang
ingin segera hamil, salah satunya adalah asam
folat.buah-buahan berikut ini cocok untuk
dikonsumsi baik secara langsung maupun di buat
minuman juice, antara lain;
 Alpukat adalah buah yang mengandung asam
folat paling tinggi sehingga baik untuk
kesuburan kandungan.
 Pisang mengandung banyak asam folat dan
vitamin B6 yang membuat siklus menstruasi
jadi teratur, sehingga mendukung program
kehamilan menjadi lebih mudah.
 Kurma, buah ini mampu memperkuat
dinding rahim. Kurma yang masih muda
sering dijadikan alternatif terapi untuk hamil.
 Nanas,Manfaatnya antara lain, kandungan
enzim baik untuk menstimulasi produksi
telur, menyehatkan rahim dan

15
menyeimbangkan hormon kesuburan pada
perempuan. Sedangkan untuk laki-laki, nanas
mampu meningkatkan gairah dan kualitas
hubungan seksual
 Manggis, kandungan mangan, vitamin C, dan
asam folat di dalamnya baik untuk
mempersiapkan kehamilan. Buah ini juga
dapat mencegah kelahiran prematur dan cacat
pada janin.
 Jambu biji mengandung kolagen cukup tinggi
sehingga baik untuk menangkal radikal
bebasal.
 Tomat. Kandungan likopen pada tomat
mampu meningkatkan jumlah sperma sampai
70 persen dan memperbaiki sperma
abnormal.
 Apel mengandung zat antioksidan lima kali
lebih banyak dari pisang sehingga sangat
disarankan sebagai terapi kesuburan pada
perempuan

3.1.5 Anjuran Pengobatan Bahan Alami


Selain menggunakan pengobatan kimiawi dapat juga
melalui alternatif pengobatan bahan alam yang tidak memiliki
efek samping.Berikut contoh Obat alami kesuburan pria dan
wanita:
1. Biji bunga matahari
Biji bunga matahari kaya akan vitamin E,Selain itu,
biji bunga matahari penuh dengan folat dan selenium, yang
penting untuk kesuburan pria dan wanita.Biji bunga matahari
juga merupakan sumber asam lemak omega-6 yang baik dan

16
mengandung sedikit asam lemak omega-3, yang sangat
penting
2. Buah sitrus
Buah jeruk seperti jeruk dan jeruk limau gedang
adalah beberapa sumber vitamin C terbaik.
3. Hati Hati, khususnya hati sapi, adalah salah satu makanan
paling padat nutrisi yang bisa menjadi obat alami kesuburan
pria dan wanita.
4. Tomat Tomat kaya nutrisi likopen, antioksidan kuat, yang
dapat membantu meningkatkan kesuburan
5. Delima Delima adalah buah yang telah lama dianggap
memiliki potensi sebagai obat alami untuk meningkatkan
kesuburan.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di klinik Utama Bersalin Bunda tersebut, dapat diambil beberapa
kesimpulan, apabila saat berada di sekolah seorang siswa diajarkan
mengenai teori, maka teori tersebut dapat digunakan sebagai dasar saat
melakukan kegiatan secara langsung atau praktek.
Sangat penting bagi seorang siswa untuk melakukan Praktek
Kerja Lapangan. Karna dengan mengikuti kegiatan tersebut maka
mereka akan lebih mudah dalam mendapatkan pembelajaran serta
pengalaman yang lebih banyak khususnya dalam dunia kerja secara
langsung.
Setiap siswa mendapatkan peluang untuk belajar lewat
beklerja secara langsung dengan cara mengerjakan pekerjaan yang
sesungguhnya. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) tersebut,
juga dapat merasakan sendiri bagaimana pelaksanaan Prakrek di
Lapangan yang dibimbing langsung oleh pihak Klinik Utama Bersalin
Bunda.
Secara rasional Pelayanan farmasi di Klinik meliputi:
Pengkajian dan pelayanan Resep, Pelayanan Informasi Obat, Evaluasi
Penggunaan Obat.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil saat melakukan kegiatan PKL, penyusun
sedikit memberikn saran agar para adik kelas mempersiapkan diri lebih
lanjut. Hal ini dapat dilakukan dengan menguasai pelajaran yang di

18
terapkan dalam sekolah, dengan begitu, Praktek Kerja Lapangan nanti
akan lebih mudah. Penyusun juga memiliki saran kepada pihak sekolah
agar dapat memberikan tugas dengan melakukan bimbingan terlebih
dahulu kepada setiap siswa, terutama sebelum tugas tersebut
dilaksanakan. Hal ini dilakukan agar nantinya setiap siswa yang
melakukan Praktek Kerja Lapangan bias mendapatkan hasil yang jauh
lebih baik.

19
DAFTAR PUSTAKA

20
LAMPIRAN-LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai